BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Skripsi ini akanmengetengahkan beberapa konsep yang akan menjadi dasar pembahasan pada bab selanjutnya, yaitu: 2.1.1 Novel Novel adalah suatu cerita dengan suatu alur cukup panjang mengisi satu buku atau lebih yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 2000:164). 2.1.2 Tokoh Tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang ditafsirkan oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiantoro, 2013:247). 2.1.3 Kepribadian Kepribadian artinya kedok atau topeng, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Hal itu dilakukan oleh karena terdapat cirri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik dalam arti kepribadian yang baik, ataupun yang kurang baik (Sujanto, 2001:10). 2.1.4 Psikologi Sastra Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang mempertimbangkan segi-segi Universitas Sumatera Utara kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia. Lewat tinjauan psikologi akan nampak bahwa fungsi dan peran sastra adalah untuk menghidangkan citra manusia untuk melukiskan kehidupan manusia(Endraswara, 2008:6). 2.2 Tinjauan Pustaka Penelitian terhadap novel AMTAkarya Kirana Kejora pernah dilakukan. Novel AMTA karya Kirana Kejora pernah diteliti oleh Faisal Hidayat (seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) di dalam skripsinya yang berjudul Aspek Moral dalam Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora : Kajian Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Pembelajaran Di SMA) pada tahun 2016. Penelitian yang dilakukan Faisal Hidayat hanya meneliti aspek moral untuk pembelajaran di SMA. Selanjutnya, novel AMTA pernah dijadikan contoh tulisan mengenai pendidikan karakter dalam jurnal yang ditulis Uun Dwi Cahyono pada tahun 2017 dan rencana pembelajarannya di kelas XI SMA. Dalam jurnal ini Uun hanya membahas unsur-unsur intrinsik novel AMTA dan menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran analisis nilai pendidikan karakter. Selebihnya novel AMTA hanya diresensi tanpa didalami lebih lanjut, padahal novel ini sangat menarik untuk diteliti. Setelah diuraikan tentang penelitian yang pernah dilakukan terhadap novel karya Kirana Kejora, tampak bahwa penelitian belum ada yang dilakukan secara serius dan mendalam dalam bidang-bidang tertentu. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji dan menganalisis gambaran psikologi seorang ayah dan peran ayah dalam novel AMTAkarya Kirana Kejora. 2.3 Landasan Teori Secara etimologis (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar Universitas Sumatera Utara belakangnya.Sastra dari akar kata sas (Sansekerta) berarti mengarahkan, mengajarkan, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tra berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik (Ahmadi, 2003:1). Psikologi sastra merupakan suatu teori kepribdian yang mengambil psikologi sebagai segi-segi kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia. Lewat tinjauan psikologi akan nampak bahwa fungsi dan peran sastra adalah untuk menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-hidupnya atau paling sedikit untuk memancarkan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk melukiskan kehidupan manusia (Endraswara, 2008:6). Dalam psikologi sastra dimanfaatkan teori kepribadian yang merupakan tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan sosial kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial tanpa memberi nilai.Kepribadian menunjuk kepada sifat umum seseorang, fikiran, kegiatan, dan perasaan yang berpengaruh terhadap keseluruhan tingkah lakunya. Kepribadian dipakai untuk menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang lain, semacam tanda tangan atau sidik jari psikologik, bagaimana individu berbeda dengan yang lain.Kepribadian dipakai untuk menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah sepanjang hayat. Kalau terjadi perubahan biasanya bersifat bertahap atau akibat merespon suatu kejadian yang luar biasa (Sumadi, 2015:126). Kepribadian adalah cara bagaimana orang berada di dunia. Apakah dia tampil dalam tampilan yang baik, kepribadiannya sehat dan kuat? atau tampil sebagai burung yang lumpuh? Yang berarti kepribadiannya menyimpang atau lemah? Ciri kepribadian sering dipakai untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang senang dan mengapa susah, berhasil atau gagal, berfungsi penuh atau berfungsi sekedarnya (Alwisol, 2007:09). Universitas Sumatera Utara