pengaruh current ratio, inventory turnover, time

advertisement
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
PENGARUH CURRENT RATIO, INVENTORY TURNOVER, TIME
INTEREST EARNED DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG
KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012
Indra Setiyawan
Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Drs. Pardiman
Staf Pengajar P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Current Ratio, Inventory
Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012, baik secara parsial
maupun secara simultan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi linear
sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar
1,676, nilai thitung (2,469) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Inventory Turnover
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi sebesar -0,584, nilai thitung (-1,365) < ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,178 > 0,05.
Time Interest Earned berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan
dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,176, nilai thitung (2,568) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang
dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799, nilai thitung (3,881) > ttabel (1,675) dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On
Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai
Fhitung (8,332) > Ftabel (2,56 ) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Abstract: The Purposes of this research are to find out the influences of Current Ratio, Inventory
Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity on the Stock Prices of consumer goods sector
in manufacturer listed in IDX period 2009-2012, both partially and simultaneuosly. Data analysis
techniques used in this research are classical assumption test, simple linear regression and mutiple
regression. The results show that Current Ratio has positive and significant influence on the Stock
Prices proven by coefficient regression value 1,676, the value of tcount (2,469) > ttablel (1,675) and
significant value 0,017 < 0,05. Inventory Turnover has negative and insignificant influence on the
Stock Prices evidenced by coefficient regression value -0,584, value of tcount (-1,365) < ttable (1,675)
and significant value 0,178 > 0,05. Time Interest Earned has positive and significant influence on the
Stock Prices verified by coefficient regression value 1,176, value of tcount(2,568) > ttable (1,675) and
significant value 0,000 < 0,05. Return On Equity has positive and significant influence on the Stock
Prices evidenced by coefficient regression value 0,799, value of tcount (3,881) > ttable (1,675) and
significant 0,000 < 0,05. Simultaneous Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and
Return On Equity affects the Stock Prices singnificanly evidenced by the value of Fcount (8,332) > Ftable
(2,56 ) and significant value 0,000 < 0,05.
Keywords: Stock Price,Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, Return On Equity
117
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
Saham. Harga Saham yang diharapkan oleh
PENDAHULUAN
Pasar modal adalah tempat bertemunya
investor adalah Harga Saham yang stabil
antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dan mempunyai pola pergerakan yang
dengan pihak yang membutuhkan dana
cenderung naik dari waktu ke waktu, akan
dengan cara memperjualbelikan sekuritas
tetapi kenyataanya Harga Saham cenderung
(Tandelilin, 2007:13). Menurut Mohamad
berfluktuasi. Berfluktuasinya Harga Saham
Samsul (2006: 43), “pasar modal merupakan
menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh
tempat
dan
karena itu investor harus memahami hal apa
bertemunya
permintaan
penawaran
instrumen
keuangan
jangka
saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi
panjang”.
Instrumen
keuangan
jangka
Harga Saham.
panjang yang bisa digunakan investor
Fluktuasi
Harga
secara
oleh
kinerja
sebagai pilihan berinvestasi diantaranya
fundamental
yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen
perusahaan dan kemungkinan risiko yang
derivatif
Diantara
dihadapi perusahaan (Mohamad samsul,
instrumen pasar modal diatas yang paling
2006: 200). Kinerja perusahaan dapat
populer adalah saham.
tercermin dari laba operasional, laba bersih
(opsi
dan
futures).
dipengaruhi
Saham
Saham adalah surat bukti kepemilikan
per saham dan rasio-rasio keuangan yang
atas suatu perusahaan (Tandelilin, 2007:
menggambarkan kemampuan manajemen
18). Saham lebih populer dan mampu
dalam
menarik perhatian investor dikarenakan
keuangan yang dapat digunakan untuk
saham menjanjikan imbal hasil yang lebih
mengukur kinerja perusahaan diantaranya
tinggi dibanding instrumen lainya. Imbal
yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen asset,
hasil atas kepemilikan suatu saham bisa
rasio leverage dan rasio profitabilitas.
berupa dividen dan capital gain. Disamping
Menurut Brigham (2012:150), apabila nilai
terdapat imbal hasil yang tinggi, disisi lain
keempat rasio tersebut diatas terlihat baik
saham juga mempunyai risiko yang tidak
dan berjalan terus menerus secara stabil
bisa diabaikan. Semakin tinggi imbal hasil
maka Harga Saham kemungkinan akan
yang diharapkan semakin tinggi pula risiko
tinggi. Masing-masing contoh dari keempat
yang
investor.
rasio diatas adalah Current Ratio, Inventory
Berdasarkan hal tersebut, investor harus jeli
Turnover, Time Interest Earned dan Return
dan memperhitungkan baik-baik sebelum
On Equity.
akan
dihadapi
seorang
berinvestasi dalam saham.
mengelola
perusahaan.
Rasio
Current Ratio (CR) adalah salah satu
Salah satu hal yang harus menjadi fokus
rasio yang mengukur tingkat likuiditas
pertimbangan seorang investor adalah Harga
perusahaan dengan cara membandingkan
118
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
aset lancar dengan hutang lancar. Menurut
dalam melunasi beban bunga. Apabila TIE
(Brigham,
CR merupakan
semakin turun secara terus menerus maka
sebuah rasio likuiditas yang menunjukan
akan menyebabkan masalah dan berujung
sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi
pada kegagalan membayar bunga.
2012:
134)
oleh aset yang diharapkan akan dikonversi
Return On Equity (ROE) didefinisikan
menjadi kas dalam waktu dekat. Invesor
Tandelilin (2007: 240) sebagai sebuah rasio
dapat
profitabilitas
menggunakan
rasio
ini
untuk
yang
menggambarkan
mengukur kemampuan perusahaan dalam
sejauhmana
kemampuan
perusahaan
menutup hutang lancarnya dengan aset
menghasilkan laba yang bisa diperoleh
lancar yang dimiliki.
pemegang saham. Menurut Brigham (2006:
109) “ROE merupakan suatu rasio akuntansi
Inventory Turnover (ITO) adalah rasio
manajemen aset atau rasio aktivitas yang
yang
menunjukan tingkat perputaran persediaan
Pendapat ini didasarkan atas pemahaman
perusahaan selama satu tahun. Menurut
bahwa
Wild (2005: 200) “ITO adalah rasio yang
mendapatkan
mengukur kecepatan rata-rata persediaan
mereka, dan rasio ROE menggambarkan
bergerak keluar dari perusahaan”. ITO akan
seberapa baik perusahaan telah melakukan
memberi informasi kepada investor tentang
hal tersebut.
seberapa baik perusahaan mengelola aset
rasio
Time Interest Earned (TIE) adalah rasio
(leverage)
investor
bagi
investor”.
berinvestasi
penegembalian
atas
untuk
uang
keuangan
seperti
yang
telah
dikemukan diatas memang akan membantu
menunjukan
investor untuk memilih perusahaan yang
kemampuan perusahaan membayar bunga
mempunyai prospek baik dan mendatangkan
atas hutangnnya selama setahun dengan laba
keuntungan, akan tetapi tidak semua jenis
yang dihasilkan. Menurut Brigham (2012:
perusahaan dapat dibandingkan dengan
144) “TIE merupakan rasio yang mengukur
analisis rasio tersebut. Analisis rasio hanya
sampai sejauh apa laba operasi dapat
akan memberikan hasil yang berarti jika
mengalami penurunan sebelum perusahaan
dibandingkan antar perusahaan (industri)
tidakmampu
bunga
sejenis. Hal ini dikarenakan baik buruknya
tahunanya”. TIE akan memberi informasi
nilai dari rasio tersebut sangat bergantung
kepada investor tentang seberapa baik
dari jenis industrinya.
perusahaan
yang
penting
Analisis kinerja perusahaan dengan
perusahaan berupa persediaan.
utang
paling
memenuhi
membayar
biaya
beban
bunga
Salah satu jenis industri yang ada di
tahunanya. TIE yang rendah menunjukan
BEI
kemampuan
barang konsumsi. Sektor industri barang
yang jelek dari perusahaan
119
adalah
industri
manufaktursektor
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
konsumsi
yang
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari
memproduksi berbagai
jenis kebutuhan
industri nonmigas. Pada tri wulan II/2012
konsumsi
Sektor
industri
bahkan produk barang konsumsi harian
barang konsumsi terdiri dari beberapa
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
subsektor yaitu, subsektor makanan dan
Indonesia menjadi yang terbesar kedua di
minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan
dunia.
keperluan rumah tangga, dan peralatan
sektor barang konsumsi bagus dan manjadi
rumah tangga. Produk yang dihasilkan
salah satu penyumbang PDB terbesar, sektor
sektor industri ini merupakan kebutuhan
barang konsumsi juga tidak terlepas dari
sehari-hari
berbagai
sebagai
merupakan
industri
masyarakat.
manusia
sektor
menghadapi
sehingga
yang
krisis.
dianggap
tangguh
Selain
dalam
itu
Walaupun
permasalahan
diselesaikan
jumlah
pertumbuhan
agar
yang
tidak
industri
harus
menghambat
pertumbuhannya.
penduduk indonesia yang besar,dimana
Berdasarkan uraian diatas maka akan
mencapai 200 juta lebih membuat industri
dilakukan penelitian mengenai pengaruh
barang konsumsi mempunyai pangsa pasar
rasio keuangan yang digambarkan dengan
yang besar dan mempunyai prospek bisnis
rasio CR, ITO, TIE dan ROE terhadap
yang bagus.
Harga Saham industri barang konsumsi
Perumbuhan industri barang konsumsi
tahun 2009-2012. Tahun 2009-2012 dipilih
indonesia
yang
sebagai periode penelitian dikarenakan pada
menggembirakan dalam beberapa tahun
tahun tersebut indeks harga saham sektoral
terakhir.
(2012)
barang konsumsi, menunjukan pertumbuhan
barang
yang signifikan dibanding sektor lainya.
di
menunjukan
Data
menunjukan
BAPEPAM-LK
bahwa
konsumsi
terus
diminati.
Hal
pertumbuhan
nilai
industri
tumbuh
itu
dapat
indeks
dan
semakin
terlihat
sektoral
dari
METODE PENELITIAN
barang
Jenis Penelitian
konsumsi yang tumbuh secara signifikan
Penelitaian ini merupakan penelitian
dibanding sektor lainya. Sebelum tahun
kausal-komparatif.
2009 menunjukan angka pertumbuhan yang
adalah
cenderung menurun, namun mulai tahun
menguraikan peristiwa yang telah terjadi
2009-2012 pertumbuhan indeks sektoral
dengan
barang konsumsi cenderung naik drastis.
mengetahui
Selain pertumbuhan yang cukup bagus,
menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
industri barang konsumsi di Indonesia juga
merupakan salah satu penyumbang terbesar
120
Kausal
penelitian
menelisik
komparatif
yang
kebelakang
berusaha
untuk
faktor-faktor
yang
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
Tempat dan Waktu Penelitian
Current Ratio =
Penelitian dilakukan di Bursa Efek
Indonesia
dengan
mengambil
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
2) Inventory Turnover
data
Inventory
perusahaan barang konsumsi yang terdapat
Turnover
adalah
rasio
di website resmi Bursa Efek Indonesia.
manajemen aset yang mengukur seberapa
Pengambilan data dilakukan pada bulan
sering persedian yang dimiliki perusahaan
Januari- Februari 2014
mampu
dikonversi
menjadi
penjualan.
Menurut Wild (2005: 200) cara untuk
mengukur ITO yaitu sebagai berikut :
Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel Dependen
Inventory Turnover =
Variabel dependen dalam penelitian ini
3) Time Interest Earned
adalah Harga Saham. Harga Saham adalah
Time Interest Earned atau sering juga
harga suatu saham yang terjadi di pasar
disebut interest coverage ratio adalah salah
bursa pada saat tertentu yang ditentukan
satu rasio leverage yang mengukur sampai
oleh mekanisme pasar berupa permintaan
sejauh mana laba operasi mampu menutupi
dan penawaran saham tersebut (Jogiyanto,
biaya bunga tahunanya. Menurut Brigham
2010: 130). Harga Saham yang digunakan
(2012: 144) cara untuk mengukur rasio ini
dalam penelitian ini adalalah Harga Saham
penutupan
(Closing
price)
yang
Harga pokok penjualan
Rata-rata persediaan
yaitu dengan rumus berikut:
di
Time Interest Earned =
indekskan atau lebh sering disebut Index
EBIT
Beban bunga
Harga Saham Individual (IHSI). IHSI dapat
diukur dengan rumus sebagai berikut :
4) Return On Equity
Harga pasar per unit
IHSI=
× 100
Nilai dasar per unit
Return On Equity (ROE) adalah rasio
profitabilitas yang mengukur tingkat laba
(Mohamad Samsul, 2006: 180)
dibandingkan dengan ekuitas saham biasa.
Semakin tinggi ROE yang dihasilkan oleh
b. Variabel Independen
suatu perusahaan maka akan meningkatkan
1) Current Ratio
kemakmuran
Current Ratio adalah rasio likuiditas
menutup
kewajiban
pemegang
saham
perusahaan. Menurut Brigham (2006: 109)
yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam
para
cara untuk mengukur ROE adalah sebagai
lancarnya
berikut :
menggunakan aset lancar yang dimiliki.
ROE=
Menurut Brigham (2012: 134) Cara untuk
mengukur rasio ini yaitu sebagai berikut :
121
Laba bersih
Ekuitas biasa
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
independen berdistribusi normal, mendekati
Populasi dan Sampel
Populasi
yang
digunakan
penelitian ini adalah
untuk
normal atau tidak (Husein, 2001: 181).
perusahaan sektor
Pengujian normalitas data dilakukan dengan
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
uji
Kolmogorov
Smirnov.
Dalam
tahun 2009-2012. Populasi penelitian ini
Kolmogorov
Smirnov
terdiri dari 37 perusahaan. Berdasarkan
berdistribusi
normal
kriteria-kriteria yang telah ditatapkan dari
signifikansi pada hasil uji Kolmogorov
37 perusahaan sektor barang konsumsi yang
Smirnov > 5% (Imam Ghozali, 2011: 164).
data
Uji
dikatakan
apabila
nilai
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2) Uji Linearitas
2009 -2012 terdapat 17 perusahaan yang
Uji linearitas adalah pengujian yang
layak dijadikan sampel, sehingga dalam 4
bertujuan
tahun terdapat 68 data pengamatan. Dari 68
memastikan apakah data yang digunakan
data penelitian tersebut kemudian dikurangi
untuk analisis regresi sesuai dengan garis
dengan nilai yang terlalu ekstrim, sehingga
linear atau tidak. Perhitungan statistik yang
akhirnya hanya 14 perusahaan atau 54 data
digunakan untuk menguji linearitas dalam
pengamatan
penelitian
yang
digunakan
sebagai
sampel.
untuk
ini
mengetahui
yaitu
atau
menggunakan
uji
lagrange multiplier.
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
teknik
berupa
metode
ditemukan adanya korelasi antar variabel
dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu
bebas (Husein, 2001: 177). Mendeteksi
berupa
perusahaan
adanya multikolinieritas dapat digunakan
manufaktur sektor barang konsumsi yang
nilai tolerance dan varian inflation factor
terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dan data
(VIF) sebagai tolak ukur.
terkait yang berfungsi untung menghitung
4) Uji Autokorelasi
variabel dependen maupun independen.
Autokorelasi adalah korelasi antara
pengumpulan
data
laporan
keuangan
menguji
apakah
dalam
model
regresi
sesama urutan pengamatan dari waktu ke
waktu
Teknik Analisis Data
(Husein,
2001:
a. Uji Asumsi Klasik
mengetahui
1) Uji Normalitas
dilakukan Uji Durbin-Watson.
Uji
normalitas
adanya
143).
autokorelasi
Untuk
akan
digunakan
untuk
5) Uji Heteroskedastisitas
variabel
dalam
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
penelitian, baik itu dependen maupun
mengetahui apakah pada model regresi
mengetahui
apakah
122
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
H4 : Return On Equity berpengaruh positif
suatu pengamatan ke pengamatan lain
terhadap
(Husein,
perusahaan
2001:
179).
Cara
untuk
Harga
Saham
manufaktur
pada
sektor
memastikan bahwa model regresi tidak
barang konsumsi yang terdaftar di
terjadi heteroskedastisitas adalah dengan
BEI periode 2009-2012.
menggunakan uji Glejser.
2) Analisis Regresi Linear Berganda
b. Uji Hipotesis
Analisis Regresi linear berganda adalah
1) Analisis Regresi Linear Sederhana
analisis yang digunakan untuk mengetahui
Analisis
sederhana
pengaruh secara bersama-sama variabel
pengaruh
independen yang berjumlah dua atau lebih
varaiabel independen secara parsial terhadap
terhadap satu variabel dependen. Analisis ini
variabel
digunakan untuk menguji hipotesis kelima,
digunakan
regresi
untuk
linear
mengetahui
dependen.
Menurut
Sugiyono
(2007:261) Regresi sederhana alat statistik
yaitu :
yang didasarkan pada hubungan fungsional
H5 : Current Ratio, Inventory Turnover,
ataupun kausal variabel independen dengan
Time Interest Earned dan Return On
satu variabel dependen. Uji ini digunakan
Equity secara simultan berpengaruh
untuk menguji hipoesis pertama sampai
terhadap
keempat, yaitu:
perusahaan manufaktur sektor barang
H1 : Current Ratio berpengaruh positif
konsumsi
terhadap
perusahaan
Harga
Saham
manufaktur
pada
Harga
yang terdaftar
BEI periode 2009-2012.
PEMBAHASAN
H2 : Inventory Turnover berpengaruh positif
perusahaan
Saham
manufaktur
PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
pada
a. Uji Normalitas
sektor
barang konsumsi yang terdaftar di
Tabel 1. Uji Normalitas Data
BEI periode 2009-2012.
N
H3 : Time Interest Earned berpengaruh
Kolmogorov- Asymp.
Smirnov Z
positif terhadap Harga Saham pada
perusahaan
manufaktur
di
BEI
sektor
HASIL
Harga
pada
periode 2009-2012.
barang konsumsi yang terdaftar di
terhadap
Saham
Sig. (2tailed)
sektor
Harga
barang konsumsi yang terdaftar di
Saham
BEI periode 2009-2012 .
CR
123
54
2,055
0,000
54
0,8310
0,495
DAN
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
ITO
54
1,120
0,163
b. Uji Linearitas
TIE
54
2,122
0,000
Tabel 3.Hasil Uji Linearitas
ROE
54
0,917
0,370
Mod
R
el
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
R
Adjus
Std. Error
Squ
ted R
of the
are
Squar
Estimate
e
terdapat variabel yang tidak berdistribusi
1
normal (Harga Saham dan TIE) karena nilai
,636
,405
,356
1,26485
a
signifikasinya lebih kecil dari 0,005. Oleh
karena itu semuan variabel ditransformasi
a. Predictors: (Constant), ROE, CR,
kedalam logaritma natural.
ITO, TIE
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R2
Tabel 2. Uji Normalitas Setelah Data
sebesar 0,405, maka besarnya C2 yaitu = n x R2
ditransformasi
N
= 54 x 0,405 = 21,87. Dengan demikian C2
Kolmogorov- Asymp.
Smirnov Z
hitung (21,87) < C2 tabel (72.153) sehingga
Sig. (2-
dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut
tailed)
Harga
54
0,698
linear.
0,715
Saham
c. Uji Multikolinearitas
CR
54
0,544
0,929
ITO
54
1,023
0,246
TIE
54
0,938
0,343
ROE
54
0,895
0,399
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
CR
0,824
1,213
Dari tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa
ITO
0,771
1,297
semua variabel telah berdistribusi normal
TIE
0,378
2,642
karena nilai signifikansi semua variabel
ROE
0,387
2,582
lebih besar dari 0,05.
a. Dependent Variable: Harga Saham
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
nilai VIF semua variabel kurang dari 10
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah multikolinearitas.
124
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
d. Uji Autokorelasi
CR
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Mo
R
del
R
Adjusted
Std.
Dur
Squ
R
Error
bin-
are
Square
of the
Wat
Estima
son
ITO
.63
.405
.356
1.2648
6a
.378
-
.30
.39
1.0
8
0
30
.19
-.150
.238
.122
.81
.42
0
2
-
.42
.17
.80
3
4
9
2
TIE
te
1
-
-
.775
5
ROE
.215
.31
a. Predictors: (Constant), CR, ITO,TIE,ROE
-.174
.182
.361
0
1.6
.09
98
6
b. Dependent Variable: Harga Saham
Hasil uj glejser diatas menunjukan
Menurut
kriteria
Danang
sunyoto
bahwa model regresi tidak terjadi gejala
(2007: 105), sebuah model regresi tidak
heteroskedastisitas. Hal tersebut dibuktikan
terjadi autokorelasi jika nilai Durbin-Watson
dengan nilai signifikansi masing-masing
terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤ DW ≤ +2).
variabel lebih besar dari 0,05.
Karena nilai durbin watson sebesar pada
tabel diatas sebesar 0,755 terletak diantara -
Hasil Uji Hipotesis
2 dan +2 (-2 ≤0,775 ≤ +2), maka dapat
a. Hasil
disimpulkan
bahwa
tidak
terdapat
Analisis
Regresi
Linear
Sederhana
autokorelasi.
Tabel 7. Ringkasan Hasil Regresi Linear
Sederhana.
e. Uji Heteroskedastisitas
Keterangan CR
ITO
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Konstanta
5,831 2,933 3,211
Model
Unstandardiz
Stand
ed
ardize
Coefficients
B
Std.
t
Sig
2.2
tant
81
1.956
ROE
3,791
.
Koefisien
1,676 -
1,176 0,799
d
regresi
Coeffi
r
0,324 0,186 0,590 0,467
cients
r2
0,105 0,035 0,348 0,218
thitung
2,469 -
Beta
Error
Cons
-
TIE
0,584
5,268 3,811
1,365
1.1
.24
66
9
125
ttabel
1,675 1,675 1,675 1,675
sig
0,017 0,178 0,000 0,000
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
Variabel dependen: Harga Saham
Pembahasan Hasil Penelitian
a. Pengaruh
b. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Current
Ratio
terhadap
Harga Saham
Tabel 8. Ringkasan Hasil Regresi Linear
Variabel
Berganda.
Current
Ratio
(CR)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
CR,ITO, TIE
Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan
dan ROE
dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,676,
Konstanta
1,008
nilai thitung yang lebih besar dibanding ttabel
Koefisien
CR= 0,54; ITO
pada tingkat signifikansi 0,05 (2,469 >
regresi
= -0,713; TIE =
1,675)
0,683; ROE =
menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai
0,463
signifikansi yang ditentukan, yaitu 0,05.
R
0,636
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
R2
0,405
bahwa hipotesis pertama diterima.
Fhitung
8,332
Ftabel
2,56
hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia
sig
0,000
Violeta Ketaren (2011) yang berjudul
Keterangan
dan
nilai
signifikansi
0,017
Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan
“Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Variabel Dependen : Harga Saham
Ratio, Total Assets Turn Over, Return On
Hasil perhitungan sumbangan prediktor
Equity, dan Earning Per Share terhadap
(sumbangan
Harga Saham pada Perusahaan Barang
relatif
dan
sumangan
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
efektif)menunjukan nilai sebagai berikut
Indonesia”.
Hasil
penelitian
tersebut
Tabel 6. Perhitungan Sumbangan Prediktor
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
Keter
yang
X1
X2
X3
X4
SE
antara
Current
Ratio
terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil
angan
SR
signifikan
46,62
17,70
19,19
16,49
penelitian ini bisa dikarenakan oleh jangka
%
%
%
%
waktu penelitian yang tidak sama dimana
18,88
7,17% 7,77% 6,67%
dalam penelitian ini mengambil 4 tahun
sedangkan penelitian yang dilakukan Adelia
%
Violeta Ketaren hanya dalam waktu tiga
tahun. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh
cara
perhitungan
berbeda,
126
dimana
Harga
Saham
dalam
penelitian
yang
ini
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
menggunakan
Individual
Indeks
Harga
Saham
sedangkan
pelitian
Violeta
Hasil penelitian ini kurang sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
menggunakan Closing Price.
Dady
Suhadi
“Pengaruh
Penelitian ini sejalan dengan teori yang
(2009),
Rasio
yang
oleh
berjudul
Aktivitas,
Rasio
dikemukakan Brigham (2012: 150) bahwa
Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio
Harga Saham kemungkinan akan tinggi
Penilaian terhadap Harga Saham Perusahaan
sesuai yang diperkirakan jika nilai dari rasio
Food
likuiditas, manajemen aset, manajemen
tersebut
utang dan rasio profitabilitas terlihat baik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dan kondisi tersebut berjalan terus secara
Harga
stabil. Current Ratio merupakan rasio
penelitian
likuditas yang membandingkan aset lancar
dilakukan
dengan utang lancar. Jika Current Ratio
disebabkan oleh perbedaan luas sektor. Pada
baik maka kemampuan perusahaan akan
penelitian ini sektor yang dipilih adalah
semakin baik dalam mencukupi hutang
sektor
jangka
dari
penelitian Dady Suhady hanya menggunkan
masalah likuiditas. Hal itulah yang akhirnya
subsektor makanan dan minuman, dimana
membuat investor tertarik dan berakibat
subsektor tersebut hanya sebagian kecil dari
pada naiknya Harga Saham.
perusahaan sektor barang konsumsi yang
pendeknya
dan
terhindar
and
Beverage”.
Pada
menunjukan
Saham.
bahwa
Perbedaan
ini
dengan
oleh
barang
penelitian
Dady
ITO
hasil
dari
penelitian
yang
Suhadi
bisa
konsumsi,
sedangkan
terdaftar di BEI.
b. Pengaruh Inventory Turnover terhadap
Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan
Harga Saham
dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
Variabel Inventory Turnover (ITO)
Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
kemungkinan akan tinggi sesuai yang
terhadap Saham. Hal tersebut dibuktikan
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas,
dengan nilai koefisien regresi -0,584, nilai
manajemen aset, manajemen utang dan rasio
thitung yang lebih kecil dari ttabel
profitabilitas terlihat baik dan kondisi
tingkat
signifikansi
dengan
5%, dimana thitung
tersebut
berjalan
terus
secara
stabil.
sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365
Inventory
< 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
manajemen asset yang menghitung seberapa
sebesar 0,178 menunjukan nilai yang lebih
sering persediaan mampu berputar dalam
besar dari nilai signifikansi yang ditentukan,
satu tahun. Jika Inventory Turnover semakin
yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
tinggi
disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
dihasilkan akan tinggi pula. Disisi lain,
127
Turnover
maka
merupakan
kemungkinan
laba
rasio
yang
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
apabila persediaan terlalu sering berputar
dengan
juga bisa menyebabkan masalah likuiditas,
Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham
bisa juga mengakibatkan ketidakmampuan
kemungkinan akan tinggi sesuai yang
perusahaan
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas,
karena
mencapai
target
minimnya
penjualan
yang
dikemukakan
oleh
pada
manajemen aset, manajemen utang dan rasio
itu
profitabilitas terlihat baik dan kondisi
perputaran persediaan yang tinggi tidak
tersebut berjalan terus secara stabil. Rasio
selamanya
TIE merupakan leverage (manajemen utang)
perusahaan
persediaan
teori
tersebut.
baik,
Oleh
karena
terkadang
justru
mengakibatkan masalah.
yang mengukur kemampuan perusahaan
membayar
c. Pengaruh
Time
Interest
beban
bunga
atas
hutang-
hutangnya. TIE yang tinggi menandakan
Earned
bahwa perusahaan semakin mampu untuk
terhadap Harga Saham
Variabel Time Interest Earned (TIE)
membayar beban bunganya. Kemampuan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perusahaan tersebut membuat perusahaan
Saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
semakin terhindar dari resiko gagal bayar,
koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai
yang bisa berujung pada kebangkrutan. Hal
thitung yang lebih besar dari ttabel
dengan
ini lah yang membuat investor lebih tertarik
5%, dimana thitung
pada saham perusahaan dengan TIE tinggi
sebesar 2,568 dan ttabel sebesar1,675 (1,365
dan akhirnya berujung pada naiknya harga
< 1,675). Selain itu, nilai signifikansi
saham perusahaan tersebut.
tingkat
signifikansi
sebesar 0,000 menunjukan nilai yang lebih
kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan,
d. Pengaruh Return On Equity terhadap
yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan
bahwa
hipotesis
Harga Saham
ketiga
Variabel Return On Equity (ROE)
diterima.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Hasil Penelitian ini Sejalan dengan
Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan
penelitian yang dilakukan oleh Moh Fahmi
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799
Rizka (2012), yang berjudul “Pengaruh
dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel
Struktur Modal terhadap Harga Saham pada
dengan tingkat signifikansi 5%, dimana
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
thitung sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675
Bursa Efek Indonesia”. Pada penelitian
(3,811 < 1,675). Selain itu, nilai probabilitas
tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh
signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai
positif
Harga
yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
Saham. Hasil Penelitian ini juga sejalan
ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal
dan
signifikan
terhadap
128
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
ROE menunjukan tingkat pengembalian
keempat diterima.
ekuitas. Ketika seorang investor berinvestasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tentu mengharapkan pengembalian atas apa
penelitian yang dilakukan oleh Rescyana
yang
Putri
berjudul
menggambarkan seberapa baik perusahaan
“Pengaruh Devident Per Share, Return On
mampu mengembalikan apa yang telah
Equity dan Net Profit Margin terhadap
diinvestasikan
Harga
Industri
karena itu semakin tinggi ROE akan
Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
semakin menarik investor dan berujung
Hutami
(2012)
Saham
yang
Perusahaan
telah
diinvestasikan.
investor
Rasio
tersebut.
ini
Oleh
Indonesia
Periode
2006-2010”.
Hasil
pada kenaikan Harga Saham. Hal tersebut
penelitian
tersebut
menunjukan
bahwa
juga telah terbukti sesuai dengan hasil
variabel Return On Equity berpengaruh
penelitian ini.
positif dan signifikan. Disisi lain,penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang
e. Pengaruh Current Ratio, Inventory
dilakukan Adelia Violeta Kataren (2011)
Turnover, Time Interest Earned dan
yang berjudul “Pengaruh Current Ratio,
Return On Equity terhadap Harga
Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn
Saham
Over, Return On Equity, dan Earning Per
Share
terhadap
Current
Ratio,
Inventory
Saham
pada
Turnover, Time Interest Earned dan Return
Konsumsi
yang
On Equity secara simultan berpengaruh
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Pada
signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini
penelitian tersebut menunjukan bahwa ROE
dibuktikan dibuktikan dengan nilai Fhitung
tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga
yang lebih besar dari Ftabel pada tingkat
Saham.
signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar 8,332
Perusahaan
Harga
Variabel
Barang
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, nilai
yang dikemukakan Mohammad Samsul
probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga
(2006) yang mengatakan bahwa faktor
menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai
mikroekonomi berupa ROE berpengaruh
yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 <
terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini
0,05).
juga sejalan dengan teori yang dikemukakan
Sumbangan relatif dan efektif setiap
Brigham (2012) bahwa ROE merupakan
variabel
rasio akuntansi yang paling penting dan jika
Current Ratio memiliki nilai sumbangan
nilainya baik dan berjalan terus secara stabil
relatif sebesar 46,62% dan sumbangan
akan membuat Harga Saham tinggi. Rasio
efektif sebesar 18,88%. Variabel Inventory
129
nilainya
bervariasi.
Variabel
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
Turnover memiliki nilai sumbangan relatif
0,017 menunjukan nilai yang lebih kecil
sebesar 17,70% dan sumbangan efektif
dari nilai signifikansi yang ditentukan,
sebesar 7,17%. Variabel Time Interest
yaitu 0,05.
Earned memiliki nilai sumbangan relatif
b.
Inventory Turnover (ITO) berpengaruh
sebesar 19,19% dan sumbangan efektif
negatif dan tidak signifikan terhadap
sebesar 7,77%. Variabel Return On Equity
Harga
memiliki nilai sumbangan relatif sebesar
manufaktur sektor barang konsumsi
16,49% dan sumbangan efektif sebesar
yang terdaftar di BEI 2009-2012. Hal
6,68%.
tersebut
Saham
pada
dibuktikan
perusahaan
dengan
nilai
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
koefisien regresi sebesar -0,584 dan
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan
nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel
sejalan dengan hasil penelitian. Jika secara
dengan tingkat signifikansi 5%, dimana
parsial tidak semua variabel berpengaruh
thitung sebesar 1,365 dan ttabel sebesar
terhadap Harga Saham, namun secara
1,675 (1,365 < 1,675). Selain itu, nilai
simultan
semua
yang
probailitas signifikansi sebesar 0,178
diajukan
berpengaruh
terhadap
Harga
menunjukan nilai yang lebih besar dari
manufaktur
sektor
nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu
Saham
variabel
Perusahaan
bebas
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
periode 2009-2012
(hipotesis
0,05.
kelima
c.
diterima).
Time
Interest
berpengaruh
positif
Earned
dan
(TIE)
signifikan
terhadap Harga Saham pada perusahaan
SIMPULAN DAN SARAN
manufaktur sektor barang konsumsi
Kesimpulan
yang terdaftar di BEI 2009-2012. Hal
a.
Current Ratio (CR) berpengaruh positif
tersebut
dan signifikan terhadap Harga Saham
koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai
pada perusahaan manufaktur sektor
thitung yang lebih besar dari ttabel dengan
barang konsumsi yang terdaftar di BEI
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
2009-2012. Hal tersebut dibuktikan
sebesar 2,568 dan ttabel sebesar 1,675
dengan nilai koefisien regresi sebesar
(1,365 < 1,675). Selain itu, nilai
1,676 dan nilai thitung yang lebih besar
probailitas signifikansi sebesar 0,000
dari ttabel
dengan tingkat signifikansi
menunjukan nilai yang lebih kecil dari
5%, dimana thitung sebesar 2,469 dan ttabel
nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu
sebesar 1,675 (2,496 > 1,675). Selain
0,05.
itu, nilai probailitas signifikansi sebesar
130
dibuktikan
dengan
nilai
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
d.
Return On Equity (ROE) berpengaruh
Saran
positif dan signifikan terhadap Harga
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
Saham pada perusahaan manufaktur
diatas,
sektor barang konsumsi yang terdaftar
berikut:
di
1.
BEI
dibuktikan
e.
2009-2012.
dengan
Hal
tersebut
nilai
koefisien
maka
diberikan
saran
sebagai
Bagi Investor
Investor
hendaknya
lebih
regresi sebesar 0,799 dan nilai thitung
memperhatikan nilai Current Ratio
yang lebih besar dari ttabel
dengan
(CR), Time Interest Earned (TIE) dan
tingkat signifikansi 5%, dimana thitung
Return On Equity (ROE) sebagai alat
sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675
pertimbangan
(3,811 < 1,675). Selain itu, nilai
perusahaan sebelum berinvestasi. Hal
probailitas signifikansi sebesar 0,000
itu penting karena rasio-rasio tersebut
menunjukan nilai yang lebih kecil dari
terbukti berpegaruh terhadap Harga
nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu
Saham
0,05.
penlitian ini.
Current Ratio, Inventory Turnover,
2.
Time Interest Earned dan Return On
sesuai
dalam
dengan
memilih
hasil
dari
Bagi Perusahaan
Perusahaan
hendaknya
Equity secara simultan berpengaruh
memperhatikan Current Ratio (CR),
signifikan terhadap Harga Saham pada
Time Interest Earned (TIE) dan Return
perusahaan manufaktur sektor barang
On Equity (ROE) agar semua rasio
konsumsi yang terdaftar di BEI periode
tersebut memiliki nilai yang baik. Hal
2009-2012.
dibuktikan
itu penting karena telah terbukti apabila
dibuktikan dengan nilai Fhitung yang
nilai-nilai rasio itu baik maka akan
lebih besar dari Ftabel pada tingkat
berpengaruh terhadap Harga Saham dan
signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar
akan
8,332 dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu,
Peningkatan ketiga variabel tersebut
nilai probabilitas signifikansi sebesar
dapat dilakukan dengan cara seperti
0,000 juga menunjukan nilai yang lebih
selalu memperhatikan posisi aset lancar
kecil dari nilai yang telah ditentukan
dan hutang lancar sehingga likuiditas
yaitu 0,05 (0,000 < 0,05).
perusahaan yang diukur dengan Current
Hal
ini
menarik
minat
Investor.
Ratio selalu dalam keadaan yang baik,
mengatur proporsi hutang sehingga
beban
bunganya
memberatkan,
131
tidak
melakukan
terlalu
kegiatan
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
operasi dengan cara memanfaatkan
Brigham, Houston (2006). Dasar-dasar
ekuitas yang ada seefisien mungkin
Manajemen
sehingga selalu menghasilkan laba yang
kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
tinggi sehingga nilai rasio ROE juga
3.
Keuangan,
edisi
________(2012). Dasar-dasar Manajemen
akan baik.
Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta:
Bagi Peneliti Selanjutnya
Salemba Empat.
a.
Menambah jumlah sampel atau
Burhan,N.,Gunawan
c.
Marzuki.(2002)
populasi yang diteliti, tidak hanya
Statistik Terapan Untuk Penelitian
terbatas
Ilmu-Ilmu
pada
sektor
barang
konsumsi.
b.
&
Sosial.
Yogyakarta
:
Gajah Mada University Press.
Menambah rasio-rasio lain, baik itu
Dady
Suhadi
(2009),
yang
berjudul
rasio likuiditas, manajemen aset,
“Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
leverage ataupun profitabilitas.
Profitabilitas, Rasio Laverage, dan
Menambah
penelitian
referensi
maupun
baik
itu
teori
Rasio
agar
Saham
penelitian selanjutnya lebih baik.
Penilaian
terhadap
Perusahaan
Beverage”.
Perpajakan,
Harga
Food
Jurnal
and
Informasi,
Akuntansi
dan
DAFTAR PUSTAKA
Keuangan Publik (Vol.4, No. I
Adelia Violeta Ketaren (2011). “Pengaruh
Januari 2009). Hal. 17-35.
Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Eduardus Tandelin, M. (2007). Analisis
Total Assets Turn Over, Return On
Investasi dan Manajemen Portofolio.
Equity, dan Earning Per Share
Yogyakarta:
terhadap
YOGYAKARTA.
Harga
Saham
pada
BPFE-
Perusahaan Barang Konsumsi yang
Husein Umar.(2001). Metode Penelitian
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
untuk Skripsi dan Tesis bisnis.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Jakarta: Rajawali pers.
BAPEPAM-LK. (2012) Factbook tahun
2011.
Diambil
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
dari:
Multivariate dengan Program SPSS.
http://www.bapepam.go.id/pasar_mo
Semarang:
dal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/20
Universitas Diponegoro.
12/pdf/Factbook-Bapepam-LK-
Jogiyanto
2011.pdf, pada 10 februari 2014.
Hartono,
Badan
M.
Penerbit
(2010).
Teori
portofolio dan analisis investasi.
Yogyakarta: BPFE.
132
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014
Keown, Arthur J. et al. (2011). Manajemen
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-
Keuangan: prinsip dan penerapan.
2010”.
Skripsi
tidak
Edisi 10, jilid 1. Jakarta: PT Indeks.
diterbitkan.Universitas
Negeri
Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen
Keuangan
Aplikasi
Perusahaan:
dalam
Pengawasan,
dan
Yogyakarta
Konsep
Suad Husnan.(2001). Dasar-dasar Teori
Perencanaan,
Prtofolio dan Analisis Sekuritas.
Pengambilan
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono.
Mohammad Samsul.(2006). Pasar Modal &
Manajemen
(2008).
Statistika
Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Portofolio,Jakarta:
Sutrisno Hadi.(1994).
Erlangga.
Analisis
Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Mohd. Fahmi Rizka (2012), yang berjudul
Tjiptono Darmaji & H.M Fakhrudin. (2000).
“Pengaruh Struktur Modal terhadap
Pasar Modal Indonesia Pendekatan
Harga
Tanya
Saham
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Walsh,Ciaran. (2004). Key Management
Sumatera Utara.
Ratios:
Mudrajad Kuncoro.(2003). Metodologi riset
rasio-rasio
bisnis. Jakarta: Erlangga.
meneliti dan menulis tesis?. Jakarta
Wild, Jhon J., Subramanyam, K.R.& Halsey
:Erlangga.
R.F.(2005).
Nor Hadi. (2013). Pasar Modal:Acuan
www.gapmmi.or.id
instrumen keuangan pasar modal.
2014.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan
Bambang
diakses
10
februari
2014
Metodologi
www.investor.co.id
diakses
10 februari
2014.
yogyakarta.
www.tempo.co.id diakses 10 februari 2014
Rescya Putri Hutami (2012). “Pengaruh
Devidend Per Share, Return On
dan
laporan
www.idx.co.id diakses tanggal 12 januari
penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE
Equity
Analisis
keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
teoritis dan praktis investasi di
Supomo.(2002)
manajemen
penting penggerak dan pengendali
untuk bisnis & ekonomi, Bagaimana
Indriantoro
Jakarta:Salemba
Empat.
Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas
Nur
Jawab.
Net
Profit
Margin
Terhadap Harga Saham Perusahaan
Industri Manufaktur yang Tercatat di
133
Download