JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 PENGARUH CURRENT RATIO, INVENTORY TURNOVER, TIME INTEREST EARNED DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2012 Indra Setiyawan Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Drs. Pardiman Staf Pengajar P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012, baik secara parsial maupun secara simultan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji asumsi klasik, regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,676, nilai thitung (2,469) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Inventory Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,584, nilai thitung (-1,365) < ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,178 > 0,05. Time Interest Earned berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,176, nilai thitung (2,568) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799, nilai thitung (3,881) > ttabel (1,675) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return On Equity secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang dibuktikan dengan nilai Fhitung (8,332) > Ftabel (2,56 ) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Abstract: The Purposes of this research are to find out the influences of Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity on the Stock Prices of consumer goods sector in manufacturer listed in IDX period 2009-2012, both partially and simultaneuosly. Data analysis techniques used in this research are classical assumption test, simple linear regression and mutiple regression. The results show that Current Ratio has positive and significant influence on the Stock Prices proven by coefficient regression value 1,676, the value of tcount (2,469) > ttablel (1,675) and significant value 0,017 < 0,05. Inventory Turnover has negative and insignificant influence on the Stock Prices evidenced by coefficient regression value -0,584, value of tcount (-1,365) < ttable (1,675) and significant value 0,178 > 0,05. Time Interest Earned has positive and significant influence on the Stock Prices verified by coefficient regression value 1,176, value of tcount(2,568) > ttable (1,675) and significant value 0,000 < 0,05. Return On Equity has positive and significant influence on the Stock Prices evidenced by coefficient regression value 0,799, value of tcount (3,881) > ttable (1,675) and significant 0,000 < 0,05. Simultaneous Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned and Return On Equity affects the Stock Prices singnificanly evidenced by the value of Fcount (8,332) > Ftable (2,56 ) and significant value 0,000 < 0,05. Keywords: Stock Price,Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned, Return On Equity 117 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 Saham. Harga Saham yang diharapkan oleh PENDAHULUAN Pasar modal adalah tempat bertemunya investor adalah Harga Saham yang stabil antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan mempunyai pola pergerakan yang dengan pihak yang membutuhkan dana cenderung naik dari waktu ke waktu, akan dengan cara memperjualbelikan sekuritas tetapi kenyataanya Harga Saham cenderung (Tandelilin, 2007:13). Menurut Mohamad berfluktuasi. Berfluktuasinya Harga Saham Samsul (2006: 43), “pasar modal merupakan menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh tempat dan karena itu investor harus memahami hal apa bertemunya permintaan penawaran instrumen keuangan jangka saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi panjang”. Instrumen keuangan jangka Harga Saham. panjang yang bisa digunakan investor Fluktuasi Harga secara oleh kinerja sebagai pilihan berinvestasi diantaranya fundamental yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen perusahaan dan kemungkinan risiko yang derivatif Diantara dihadapi perusahaan (Mohamad samsul, instrumen pasar modal diatas yang paling 2006: 200). Kinerja perusahaan dapat populer adalah saham. tercermin dari laba operasional, laba bersih (opsi dan futures). dipengaruhi Saham Saham adalah surat bukti kepemilikan per saham dan rasio-rasio keuangan yang atas suatu perusahaan (Tandelilin, 2007: menggambarkan kemampuan manajemen 18). Saham lebih populer dan mampu dalam menarik perhatian investor dikarenakan keuangan yang dapat digunakan untuk saham menjanjikan imbal hasil yang lebih mengukur kinerja perusahaan diantaranya tinggi dibanding instrumen lainya. Imbal yaitu rasio likuiditas, rasio manajemen asset, hasil atas kepemilikan suatu saham bisa rasio leverage dan rasio profitabilitas. berupa dividen dan capital gain. Disamping Menurut Brigham (2012:150), apabila nilai terdapat imbal hasil yang tinggi, disisi lain keempat rasio tersebut diatas terlihat baik saham juga mempunyai risiko yang tidak dan berjalan terus menerus secara stabil bisa diabaikan. Semakin tinggi imbal hasil maka Harga Saham kemungkinan akan yang diharapkan semakin tinggi pula risiko tinggi. Masing-masing contoh dari keempat yang investor. rasio diatas adalah Current Ratio, Inventory Berdasarkan hal tersebut, investor harus jeli Turnover, Time Interest Earned dan Return dan memperhitungkan baik-baik sebelum On Equity. akan dihadapi seorang berinvestasi dalam saham. mengelola perusahaan. Rasio Current Ratio (CR) adalah salah satu Salah satu hal yang harus menjadi fokus rasio yang mengukur tingkat likuiditas pertimbangan seorang investor adalah Harga perusahaan dengan cara membandingkan 118 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 aset lancar dengan hutang lancar. Menurut dalam melunasi beban bunga. Apabila TIE (Brigham, CR merupakan semakin turun secara terus menerus maka sebuah rasio likuiditas yang menunjukan akan menyebabkan masalah dan berujung sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi pada kegagalan membayar bunga. 2012: 134) oleh aset yang diharapkan akan dikonversi Return On Equity (ROE) didefinisikan menjadi kas dalam waktu dekat. Invesor Tandelilin (2007: 240) sebagai sebuah rasio dapat profitabilitas menggunakan rasio ini untuk yang menggambarkan mengukur kemampuan perusahaan dalam sejauhmana kemampuan perusahaan menutup hutang lancarnya dengan aset menghasilkan laba yang bisa diperoleh lancar yang dimiliki. pemegang saham. Menurut Brigham (2006: 109) “ROE merupakan suatu rasio akuntansi Inventory Turnover (ITO) adalah rasio manajemen aset atau rasio aktivitas yang yang menunjukan tingkat perputaran persediaan Pendapat ini didasarkan atas pemahaman perusahaan selama satu tahun. Menurut bahwa Wild (2005: 200) “ITO adalah rasio yang mendapatkan mengukur kecepatan rata-rata persediaan mereka, dan rasio ROE menggambarkan bergerak keluar dari perusahaan”. ITO akan seberapa baik perusahaan telah melakukan memberi informasi kepada investor tentang hal tersebut. seberapa baik perusahaan mengelola aset rasio Time Interest Earned (TIE) adalah rasio (leverage) investor bagi investor”. berinvestasi penegembalian atas untuk uang keuangan seperti yang telah dikemukan diatas memang akan membantu menunjukan investor untuk memilih perusahaan yang kemampuan perusahaan membayar bunga mempunyai prospek baik dan mendatangkan atas hutangnnya selama setahun dengan laba keuntungan, akan tetapi tidak semua jenis yang dihasilkan. Menurut Brigham (2012: perusahaan dapat dibandingkan dengan 144) “TIE merupakan rasio yang mengukur analisis rasio tersebut. Analisis rasio hanya sampai sejauh apa laba operasi dapat akan memberikan hasil yang berarti jika mengalami penurunan sebelum perusahaan dibandingkan antar perusahaan (industri) tidakmampu bunga sejenis. Hal ini dikarenakan baik buruknya tahunanya”. TIE akan memberi informasi nilai dari rasio tersebut sangat bergantung kepada investor tentang seberapa baik dari jenis industrinya. perusahaan yang penting Analisis kinerja perusahaan dengan perusahaan berupa persediaan. utang paling memenuhi membayar biaya beban bunga Salah satu jenis industri yang ada di tahunanya. TIE yang rendah menunjukan BEI kemampuan barang konsumsi. Sektor industri barang yang jelek dari perusahaan 119 adalah industri manufaktursektor JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 konsumsi yang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari memproduksi berbagai jenis kebutuhan industri nonmigas. Pada tri wulan II/2012 konsumsi Sektor industri bahkan produk barang konsumsi harian barang konsumsi terdiri dari beberapa mampu mendorong pertumbuhan ekonomi subsektor yaitu, subsektor makanan dan Indonesia menjadi yang terbesar kedua di minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan dunia. keperluan rumah tangga, dan peralatan sektor barang konsumsi bagus dan manjadi rumah tangga. Produk yang dihasilkan salah satu penyumbang PDB terbesar, sektor sektor industri ini merupakan kebutuhan barang konsumsi juga tidak terlepas dari sehari-hari berbagai sebagai merupakan industri masyarakat. manusia sektor menghadapi sehingga yang krisis. dianggap tangguh Selain dalam itu Walaupun permasalahan diselesaikan jumlah pertumbuhan agar yang tidak industri harus menghambat pertumbuhannya. penduduk indonesia yang besar,dimana Berdasarkan uraian diatas maka akan mencapai 200 juta lebih membuat industri dilakukan penelitian mengenai pengaruh barang konsumsi mempunyai pangsa pasar rasio keuangan yang digambarkan dengan yang besar dan mempunyai prospek bisnis rasio CR, ITO, TIE dan ROE terhadap yang bagus. Harga Saham industri barang konsumsi Perumbuhan industri barang konsumsi tahun 2009-2012. Tahun 2009-2012 dipilih indonesia yang sebagai periode penelitian dikarenakan pada menggembirakan dalam beberapa tahun tahun tersebut indeks harga saham sektoral terakhir. (2012) barang konsumsi, menunjukan pertumbuhan barang yang signifikan dibanding sektor lainya. di menunjukan Data menunjukan BAPEPAM-LK bahwa konsumsi terus diminati. Hal pertumbuhan nilai industri tumbuh itu dapat indeks dan semakin terlihat sektoral dari METODE PENELITIAN barang Jenis Penelitian konsumsi yang tumbuh secara signifikan Penelitaian ini merupakan penelitian dibanding sektor lainya. Sebelum tahun kausal-komparatif. 2009 menunjukan angka pertumbuhan yang adalah cenderung menurun, namun mulai tahun menguraikan peristiwa yang telah terjadi 2009-2012 pertumbuhan indeks sektoral dengan barang konsumsi cenderung naik drastis. mengetahui Selain pertumbuhan yang cukup bagus, menyebabkan peristiwa tersebut terjadi. industri barang konsumsi di Indonesia juga merupakan salah satu penyumbang terbesar 120 Kausal penelitian menelisik komparatif yang kebelakang berusaha untuk faktor-faktor yang JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 Tempat dan Waktu Penelitian Current Ratio = Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil Aset Lancar Kewajiban Lancar 2) Inventory Turnover data Inventory perusahaan barang konsumsi yang terdapat Turnover adalah rasio di website resmi Bursa Efek Indonesia. manajemen aset yang mengukur seberapa Pengambilan data dilakukan pada bulan sering persedian yang dimiliki perusahaan Januari- Februari 2014 mampu dikonversi menjadi penjualan. Menurut Wild (2005: 200) cara untuk mengukur ITO yaitu sebagai berikut : Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel Dependen Inventory Turnover = Variabel dependen dalam penelitian ini 3) Time Interest Earned adalah Harga Saham. Harga Saham adalah Time Interest Earned atau sering juga harga suatu saham yang terjadi di pasar disebut interest coverage ratio adalah salah bursa pada saat tertentu yang ditentukan satu rasio leverage yang mengukur sampai oleh mekanisme pasar berupa permintaan sejauh mana laba operasi mampu menutupi dan penawaran saham tersebut (Jogiyanto, biaya bunga tahunanya. Menurut Brigham 2010: 130). Harga Saham yang digunakan (2012: 144) cara untuk mengukur rasio ini dalam penelitian ini adalalah Harga Saham penutupan (Closing price) yang Harga pokok penjualan Rata-rata persediaan yaitu dengan rumus berikut: di Time Interest Earned = indekskan atau lebh sering disebut Index EBIT Beban bunga Harga Saham Individual (IHSI). IHSI dapat diukur dengan rumus sebagai berikut : 4) Return On Equity Harga pasar per unit IHSI= × 100 Nilai dasar per unit Return On Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang mengukur tingkat laba (Mohamad Samsul, 2006: 180) dibandingkan dengan ekuitas saham biasa. Semakin tinggi ROE yang dihasilkan oleh b. Variabel Independen suatu perusahaan maka akan meningkatkan 1) Current Ratio kemakmuran Current Ratio adalah rasio likuiditas menutup kewajiban pemegang saham perusahaan. Menurut Brigham (2006: 109) yang mengukur kemampuan perusahaan dalam para cara untuk mengukur ROE adalah sebagai lancarnya berikut : menggunakan aset lancar yang dimiliki. ROE= Menurut Brigham (2012: 134) Cara untuk mengukur rasio ini yaitu sebagai berikut : 121 Laba bersih Ekuitas biasa JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 independen berdistribusi normal, mendekati Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan penelitian ini adalah untuk normal atau tidak (Husein, 2001: 181). perusahaan sektor Pengujian normalitas data dilakukan dengan barang konsumsi yang terdaftar di BEI uji Kolmogorov Smirnov. Dalam tahun 2009-2012. Populasi penelitian ini Kolmogorov Smirnov terdiri dari 37 perusahaan. Berdasarkan berdistribusi normal kriteria-kriteria yang telah ditatapkan dari signifikansi pada hasil uji Kolmogorov 37 perusahaan sektor barang konsumsi yang Smirnov > 5% (Imam Ghozali, 2011: 164). data Uji dikatakan apabila nilai terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2) Uji Linearitas 2009 -2012 terdapat 17 perusahaan yang Uji linearitas adalah pengujian yang layak dijadikan sampel, sehingga dalam 4 bertujuan tahun terdapat 68 data pengamatan. Dari 68 memastikan apakah data yang digunakan data penelitian tersebut kemudian dikurangi untuk analisis regresi sesuai dengan garis dengan nilai yang terlalu ekstrim, sehingga linear atau tidak. Perhitungan statistik yang akhirnya hanya 14 perusahaan atau 54 data digunakan untuk menguji linearitas dalam pengamatan penelitian yang digunakan sebagai sampel. untuk ini mengetahui yaitu atau menggunakan uji lagrange multiplier. 3) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik berupa metode ditemukan adanya korelasi antar variabel dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu bebas (Husein, 2001: 177). Mendeteksi berupa perusahaan adanya multikolinieritas dapat digunakan manufaktur sektor barang konsumsi yang nilai tolerance dan varian inflation factor terdaftar di BEI tahun 2009-2012 dan data (VIF) sebagai tolak ukur. terkait yang berfungsi untung menghitung 4) Uji Autokorelasi variabel dependen maupun independen. Autokorelasi adalah korelasi antara pengumpulan data laporan keuangan menguji apakah dalam model regresi sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu Teknik Analisis Data (Husein, 2001: a. Uji Asumsi Klasik mengetahui 1) Uji Normalitas dilakukan Uji Durbin-Watson. Uji normalitas adanya 143). autokorelasi Untuk akan digunakan untuk 5) Uji Heteroskedastisitas variabel dalam Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk penelitian, baik itu dependen maupun mengetahui apakah pada model regresi mengetahui apakah 122 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 terjadi ketidaksamaan varian dari residual H4 : Return On Equity berpengaruh positif suatu pengamatan ke pengamatan lain terhadap (Husein, perusahaan 2001: 179). Cara untuk Harga Saham manufaktur pada sektor memastikan bahwa model regresi tidak barang konsumsi yang terdaftar di terjadi heteroskedastisitas adalah dengan BEI periode 2009-2012. menggunakan uji Glejser. 2) Analisis Regresi Linear Berganda b. Uji Hipotesis Analisis Regresi linear berganda adalah 1) Analisis Regresi Linear Sederhana analisis yang digunakan untuk mengetahui Analisis sederhana pengaruh secara bersama-sama variabel pengaruh independen yang berjumlah dua atau lebih varaiabel independen secara parsial terhadap terhadap satu variabel dependen. Analisis ini variabel digunakan untuk menguji hipotesis kelima, digunakan regresi untuk linear mengetahui dependen. Menurut Sugiyono (2007:261) Regresi sederhana alat statistik yaitu : yang didasarkan pada hubungan fungsional H5 : Current Ratio, Inventory Turnover, ataupun kausal variabel independen dengan Time Interest Earned dan Return On satu variabel dependen. Uji ini digunakan Equity secara simultan berpengaruh untuk menguji hipoesis pertama sampai terhadap keempat, yaitu: perusahaan manufaktur sektor barang H1 : Current Ratio berpengaruh positif konsumsi terhadap perusahaan Harga Saham manufaktur pada Harga yang terdaftar BEI periode 2009-2012. PEMBAHASAN H2 : Inventory Turnover berpengaruh positif perusahaan Saham manufaktur PENELITIAN Hasil Uji Asumsi Klasik pada a. Uji Normalitas sektor barang konsumsi yang terdaftar di Tabel 1. Uji Normalitas Data BEI periode 2009-2012. N H3 : Time Interest Earned berpengaruh Kolmogorov- Asymp. Smirnov Z positif terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur di BEI sektor HASIL Harga pada periode 2009-2012. barang konsumsi yang terdaftar di terhadap Saham Sig. (2tailed) sektor Harga barang konsumsi yang terdaftar di Saham BEI periode 2009-2012 . CR 123 54 2,055 0,000 54 0,8310 0,495 DAN JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 ITO 54 1,120 0,163 b. Uji Linearitas TIE 54 2,122 0,000 Tabel 3.Hasil Uji Linearitas ROE 54 0,917 0,370 Mod R el Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa R Adjus Std. Error Squ ted R of the are Squar Estimate e terdapat variabel yang tidak berdistribusi 1 normal (Harga Saham dan TIE) karena nilai ,636 ,405 ,356 1,26485 a signifikasinya lebih kecil dari 0,005. Oleh karena itu semuan variabel ditransformasi a. Predictors: (Constant), ROE, CR, kedalam logaritma natural. ITO, TIE Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R2 Tabel 2. Uji Normalitas Setelah Data sebesar 0,405, maka besarnya C2 yaitu = n x R2 ditransformasi N = 54 x 0,405 = 21,87. Dengan demikian C2 Kolmogorov- Asymp. Smirnov Z hitung (21,87) < C2 tabel (72.153) sehingga Sig. (2- dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tailed) Harga 54 0,698 linear. 0,715 Saham c. Uji Multikolinearitas CR 54 0,544 0,929 ITO 54 1,023 0,246 TIE 54 0,938 0,343 ROE 54 0,895 0,399 Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Tolerance VIF CR 0,824 1,213 Dari tabel 2 diatas dapat terlihat bahwa ITO 0,771 1,297 semua variabel telah berdistribusi normal TIE 0,378 2,642 karena nilai signifikansi semua variabel ROE 0,387 2,582 lebih besar dari 0,05. a. Dependent Variable: Harga Saham Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF semua variabel kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas. 124 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 d. Uji Autokorelasi CR Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi Mo R del R Adjusted Std. Dur Squ R Error bin- are Square of the Wat Estima son ITO .63 .405 .356 1.2648 6a .378 - .30 .39 1.0 8 0 30 .19 -.150 .238 .122 .81 .42 0 2 - .42 .17 .80 3 4 9 2 TIE te 1 - - .775 5 ROE .215 .31 a. Predictors: (Constant), CR, ITO,TIE,ROE -.174 .182 .361 0 1.6 .09 98 6 b. Dependent Variable: Harga Saham Hasil uj glejser diatas menunjukan Menurut kriteria Danang sunyoto bahwa model regresi tidak terjadi gejala (2007: 105), sebuah model regresi tidak heteroskedastisitas. Hal tersebut dibuktikan terjadi autokorelasi jika nilai Durbin-Watson dengan nilai signifikansi masing-masing terletak diantara -2 dan +2 (-2 ≤ DW ≤ +2). variabel lebih besar dari 0,05. Karena nilai durbin watson sebesar pada tabel diatas sebesar 0,755 terletak diantara - Hasil Uji Hipotesis 2 dan +2 (-2 ≤0,775 ≤ +2), maka dapat a. Hasil disimpulkan bahwa tidak terdapat Analisis Regresi Linear Sederhana autokorelasi. Tabel 7. Ringkasan Hasil Regresi Linear Sederhana. e. Uji Heteroskedastisitas Keterangan CR ITO Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Konstanta 5,831 2,933 3,211 Model Unstandardiz Stand ed ardize Coefficients B Std. t Sig 2.2 tant 81 1.956 ROE 3,791 . Koefisien 1,676 - 1,176 0,799 d regresi Coeffi r 0,324 0,186 0,590 0,467 cients r2 0,105 0,035 0,348 0,218 thitung 2,469 - Beta Error Cons - TIE 0,584 5,268 3,811 1,365 1.1 .24 66 9 125 ttabel 1,675 1,675 1,675 1,675 sig 0,017 0,178 0,000 0,000 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 Variabel dependen: Harga Saham Pembahasan Hasil Penelitian a. Pengaruh b. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Current Ratio terhadap Harga Saham Tabel 8. Ringkasan Hasil Regresi Linear Variabel Berganda. Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap CR,ITO, TIE Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan dan ROE dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,676, Konstanta 1,008 nilai thitung yang lebih besar dibanding ttabel Koefisien CR= 0,54; ITO pada tingkat signifikansi 0,05 (2,469 > regresi = -0,713; TIE = 1,675) 0,683; ROE = menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai 0,463 signifikansi yang ditentukan, yaitu 0,05. R 0,636 Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan R2 0,405 bahwa hipotesis pertama diterima. Fhitung 8,332 Ftabel 2,56 hasil penelitian yang dilakukan oleh Adelia sig 0,000 Violeta Ketaren (2011) yang berjudul Keterangan dan nilai signifikansi 0,017 Hasil Penelitian ini tidak sejalan dengan “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Variabel Dependen : Harga Saham Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Hasil perhitungan sumbangan prediktor Equity, dan Earning Per Share terhadap (sumbangan Harga Saham pada Perusahaan Barang relatif dan sumangan Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek efektif)menunjukan nilai sebagai berikut Indonesia”. Hasil penelitian tersebut Tabel 6. Perhitungan Sumbangan Prediktor menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh Keter yang X1 X2 X3 X4 SE antara Current Ratio terhadap Harga Saham. Perbedaan hasil angan SR signifikan 46,62 17,70 19,19 16,49 penelitian ini bisa dikarenakan oleh jangka % % % % waktu penelitian yang tidak sama dimana 18,88 7,17% 7,77% 6,67% dalam penelitian ini mengambil 4 tahun sedangkan penelitian yang dilakukan Adelia % Violeta Ketaren hanya dalam waktu tiga tahun. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh cara perhitungan berbeda, 126 dimana Harga Saham dalam penelitian yang ini JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 menggunakan Individual Indeks Harga Saham sedangkan pelitian Violeta Hasil penelitian ini kurang sejalan dengan penelitian yang dilakukan menggunakan Closing Price. Dady Suhadi “Pengaruh Penelitian ini sejalan dengan teori yang (2009), Rasio yang oleh berjudul Aktivitas, Rasio dikemukakan Brigham (2012: 150) bahwa Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio Harga Saham kemungkinan akan tinggi Penilaian terhadap Harga Saham Perusahaan sesuai yang diperkirakan jika nilai dari rasio Food likuiditas, manajemen aset, manajemen tersebut utang dan rasio profitabilitas terlihat baik berpengaruh positif dan signifikan terhadap dan kondisi tersebut berjalan terus secara Harga stabil. Current Ratio merupakan rasio penelitian likuditas yang membandingkan aset lancar dilakukan dengan utang lancar. Jika Current Ratio disebabkan oleh perbedaan luas sektor. Pada baik maka kemampuan perusahaan akan penelitian ini sektor yang dipilih adalah semakin baik dalam mencukupi hutang sektor jangka dari penelitian Dady Suhady hanya menggunkan masalah likuiditas. Hal itulah yang akhirnya subsektor makanan dan minuman, dimana membuat investor tertarik dan berakibat subsektor tersebut hanya sebagian kecil dari pada naiknya Harga Saham. perusahaan sektor barang konsumsi yang pendeknya dan terhindar and Beverage”. Pada menunjukan Saham. bahwa Perbedaan ini dengan oleh barang penelitian Dady ITO hasil dari penelitian yang Suhadi bisa konsumsi, sedangkan terdaftar di BEI. b. Pengaruh Inventory Turnover terhadap Hasil Penelitian ini juga tidak sejalan Harga Saham dengan teori yang dikemukakan oleh Variabel Inventory Turnover (ITO) Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham berpengaruh negatif dan tidak signifikan kemungkinan akan tinggi sesuai yang terhadap Saham. Hal tersebut dibuktikan diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, dengan nilai koefisien regresi -0,584, nilai manajemen aset, manajemen utang dan rasio thitung yang lebih kecil dari ttabel profitabilitas terlihat baik dan kondisi tingkat signifikansi dengan 5%, dimana thitung tersebut berjalan terus secara stabil. sebesar 1,365 dan ttabel sebesar 1,675 (1,365 Inventory < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi manajemen asset yang menghitung seberapa sebesar 0,178 menunjukan nilai yang lebih sering persediaan mampu berputar dalam besar dari nilai signifikansi yang ditentukan, satu tahun. Jika Inventory Turnover semakin yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat tinggi disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak. dihasilkan akan tinggi pula. Disisi lain, 127 Turnover maka merupakan kemungkinan laba rasio yang JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 apabila persediaan terlalu sering berputar dengan juga bisa menyebabkan masalah likuiditas, Brigham (2012: 150) bahwa Harga Saham bisa juga mengakibatkan ketidakmampuan kemungkinan akan tinggi sesuai yang perusahaan diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, karena mencapai target minimnya penjualan yang dikemukakan oleh pada manajemen aset, manajemen utang dan rasio itu profitabilitas terlihat baik dan kondisi perputaran persediaan yang tinggi tidak tersebut berjalan terus secara stabil. Rasio selamanya TIE merupakan leverage (manajemen utang) perusahaan persediaan teori tersebut. baik, Oleh karena terkadang justru mengakibatkan masalah. yang mengukur kemampuan perusahaan membayar c. Pengaruh Time Interest beban bunga atas hutang- hutangnya. TIE yang tinggi menandakan Earned bahwa perusahaan semakin mampu untuk terhadap Harga Saham Variabel Time Interest Earned (TIE) membayar beban bunganya. Kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perusahaan tersebut membuat perusahaan Saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai semakin terhindar dari resiko gagal bayar, koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai yang bisa berujung pada kebangkrutan. Hal thitung yang lebih besar dari ttabel dengan ini lah yang membuat investor lebih tertarik 5%, dimana thitung pada saham perusahaan dengan TIE tinggi sebesar 2,568 dan ttabel sebesar1,675 (1,365 dan akhirnya berujung pada naiknya harga < 1,675). Selain itu, nilai signifikansi saham perusahaan tersebut. tingkat signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan, d. Pengaruh Return On Equity terhadap yaitu 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis Harga Saham ketiga Variabel Return On Equity (ROE) diterima. berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Penelitian ini Sejalan dengan Harga Saham. Hal tersebut dibuktikan penelitian yang dilakukan oleh Moh Fahmi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,799 Rizka (2012), yang berjudul “Pengaruh dan nilai thitung yang lebih besar dari ttabel Struktur Modal terhadap Harga Saham pada dengan tingkat signifikansi 5%, dimana Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di thitung sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 Bursa Efek Indonesia”. Pada penelitian (3,811 < 1,675). Selain itu, nilai probabilitas tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh signifikansi sebesar 0,000 menunjukan nilai positif Harga yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang Saham. Hasil Penelitian ini juga sejalan ditentukan, yaitu 0,05. Berdasarkan hal dan signifikan terhadap 128 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ROE menunjukan tingkat pengembalian keempat diterima. ekuitas. Ketika seorang investor berinvestasi Hasil penelitian ini sejalan dengan tentu mengharapkan pengembalian atas apa penelitian yang dilakukan oleh Rescyana yang Putri berjudul menggambarkan seberapa baik perusahaan “Pengaruh Devident Per Share, Return On mampu mengembalikan apa yang telah Equity dan Net Profit Margin terhadap diinvestasikan Harga Industri karena itu semakin tinggi ROE akan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek semakin menarik investor dan berujung Hutami (2012) Saham yang Perusahaan telah diinvestasikan. investor Rasio tersebut. ini Oleh Indonesia Periode 2006-2010”. Hasil pada kenaikan Harga Saham. Hal tersebut penelitian tersebut menunjukan bahwa juga telah terbukti sesuai dengan hasil variabel Return On Equity berpengaruh penelitian ini. positif dan signifikan. Disisi lain,penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang e. Pengaruh Current Ratio, Inventory dilakukan Adelia Violeta Kataren (2011) Turnover, Time Interest Earned dan yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Return On Equity terhadap Harga Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Saham Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Current Ratio, Inventory Saham pada Turnover, Time Interest Earned dan Return Konsumsi yang On Equity secara simultan berpengaruh Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” Pada signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini penelitian tersebut menunjukan bahwa ROE dibuktikan dibuktikan dengan nilai Fhitung tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga yang lebih besar dari Ftabel pada tingkat Saham. signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar 8,332 Perusahaan Harga Variabel Barang Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, nilai yang dikemukakan Mohammad Samsul probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga (2006) yang mengatakan bahwa faktor menunjukan nilai yang lebih kecil dari nilai mikroekonomi berupa ROE berpengaruh yang telah ditentukan yaitu 0,05 (0,000 < terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini 0,05). juga sejalan dengan teori yang dikemukakan Sumbangan relatif dan efektif setiap Brigham (2012) bahwa ROE merupakan variabel rasio akuntansi yang paling penting dan jika Current Ratio memiliki nilai sumbangan nilainya baik dan berjalan terus secara stabil relatif sebesar 46,62% dan sumbangan akan membuat Harga Saham tinggi. Rasio efektif sebesar 18,88%. Variabel Inventory 129 nilainya bervariasi. Variabel JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 Turnover memiliki nilai sumbangan relatif 0,017 menunjukan nilai yang lebih kecil sebesar 17,70% dan sumbangan efektif dari nilai signifikansi yang ditentukan, sebesar 7,17%. Variabel Time Interest yaitu 0,05. Earned memiliki nilai sumbangan relatif b. Inventory Turnover (ITO) berpengaruh sebesar 19,19% dan sumbangan efektif negatif dan tidak signifikan terhadap sebesar 7,77%. Variabel Return On Equity Harga memiliki nilai sumbangan relatif sebesar manufaktur sektor barang konsumsi 16,49% dan sumbangan efektif sebesar yang terdaftar di BEI 2009-2012. Hal 6,68%. tersebut Saham pada dibuktikan perusahaan dengan nilai Berdasarkan hasil penelitian ini dapat koefisien regresi sebesar -0,584 dan disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel sejalan dengan hasil penelitian. Jika secara dengan tingkat signifikansi 5%, dimana parsial tidak semua variabel berpengaruh thitung sebesar 1,365 dan ttabel sebesar terhadap Harga Saham, namun secara 1,675 (1,365 < 1,675). Selain itu, nilai simultan semua yang probailitas signifikansi sebesar 0,178 diajukan berpengaruh terhadap Harga menunjukan nilai yang lebih besar dari manufaktur sektor nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu Saham variabel Perusahaan bebas barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012 (hipotesis 0,05. kelima c. diterima). Time Interest berpengaruh positif Earned dan (TIE) signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan SIMPULAN DAN SARAN manufaktur sektor barang konsumsi Kesimpulan yang terdaftar di BEI 2009-2012. Hal a. Current Ratio (CR) berpengaruh positif tersebut dan signifikan terhadap Harga Saham koefisien regresi sebesar 1,176 dan nilai pada perusahaan manufaktur sektor thitung yang lebih besar dari ttabel dengan barang konsumsi yang terdaftar di BEI tingkat signifikansi 5%, dimana thitung 2009-2012. Hal tersebut dibuktikan sebesar 2,568 dan ttabel sebesar 1,675 dengan nilai koefisien regresi sebesar (1,365 < 1,675). Selain itu, nilai 1,676 dan nilai thitung yang lebih besar probailitas signifikansi sebesar 0,000 dari ttabel dengan tingkat signifikansi menunjukan nilai yang lebih kecil dari 5%, dimana thitung sebesar 2,469 dan ttabel nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu sebesar 1,675 (2,496 > 1,675). Selain 0,05. itu, nilai probailitas signifikansi sebesar 130 dibuktikan dengan nilai JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 d. Return On Equity (ROE) berpengaruh Saran positif dan signifikan terhadap Harga Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan Saham pada perusahaan manufaktur diatas, sektor barang konsumsi yang terdaftar berikut: di 1. BEI dibuktikan e. 2009-2012. dengan Hal tersebut nilai koefisien maka diberikan saran sebagai Bagi Investor Investor hendaknya lebih regresi sebesar 0,799 dan nilai thitung memperhatikan nilai Current Ratio yang lebih besar dari ttabel dengan (CR), Time Interest Earned (TIE) dan tingkat signifikansi 5%, dimana thitung Return On Equity (ROE) sebagai alat sebesar 3,811 dan ttabel sebesar 1,675 pertimbangan (3,811 < 1,675). Selain itu, nilai perusahaan sebelum berinvestasi. Hal probailitas signifikansi sebesar 0,000 itu penting karena rasio-rasio tersebut menunjukan nilai yang lebih kecil dari terbukti berpegaruh terhadap Harga nilai signifikansi yang ditentukan, yaitu Saham 0,05. penlitian ini. Current Ratio, Inventory Turnover, 2. Time Interest Earned dan Return On sesuai dalam dengan memilih hasil dari Bagi Perusahaan Perusahaan hendaknya Equity secara simultan berpengaruh memperhatikan Current Ratio (CR), signifikan terhadap Harga Saham pada Time Interest Earned (TIE) dan Return perusahaan manufaktur sektor barang On Equity (ROE) agar semua rasio konsumsi yang terdaftar di BEI periode tersebut memiliki nilai yang baik. Hal 2009-2012. dibuktikan itu penting karena telah terbukti apabila dibuktikan dengan nilai Fhitung yang nilai-nilai rasio itu baik maka akan lebih besar dari Ftabel pada tingkat berpengaruh terhadap Harga Saham dan signifikansi 5%, dimana Fhitung sebesar akan 8,332 dan Ftabel sebesar 2,56. Selain itu, Peningkatan ketiga variabel tersebut nilai probabilitas signifikansi sebesar dapat dilakukan dengan cara seperti 0,000 juga menunjukan nilai yang lebih selalu memperhatikan posisi aset lancar kecil dari nilai yang telah ditentukan dan hutang lancar sehingga likuiditas yaitu 0,05 (0,000 < 0,05). perusahaan yang diukur dengan Current Hal ini menarik minat Investor. Ratio selalu dalam keadaan yang baik, mengatur proporsi hutang sehingga beban bunganya memberatkan, 131 tidak melakukan terlalu kegiatan JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 operasi dengan cara memanfaatkan Brigham, Houston (2006). Dasar-dasar ekuitas yang ada seefisien mungkin Manajemen sehingga selalu menghasilkan laba yang kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. tinggi sehingga nilai rasio ROE juga 3. Keuangan, edisi ________(2012). Dasar-dasar Manajemen akan baik. Keuangan, edisi kesepuluh. Jakarta: Bagi Peneliti Selanjutnya Salemba Empat. a. Menambah jumlah sampel atau Burhan,N.,Gunawan c. Marzuki.(2002) populasi yang diteliti, tidak hanya Statistik Terapan Untuk Penelitian terbatas Ilmu-Ilmu pada sektor barang konsumsi. b. & Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Menambah rasio-rasio lain, baik itu Dady Suhadi (2009), yang berjudul rasio likuiditas, manajemen aset, “Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio leverage ataupun profitabilitas. Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Menambah penelitian referensi maupun baik itu teori Rasio agar Saham penelitian selanjutnya lebih baik. Penilaian terhadap Perusahaan Beverage”. Perpajakan, Harga Food Jurnal and Informasi, Akuntansi dan DAFTAR PUSTAKA Keuangan Publik (Vol.4, No. I Adelia Violeta Ketaren (2011). “Pengaruh Januari 2009). Hal. 17-35. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Eduardus Tandelin, M. (2007). Analisis Total Assets Turn Over, Return On Investasi dan Manajemen Portofolio. Equity, dan Earning Per Share Yogyakarta: terhadap YOGYAKARTA. Harga Saham pada BPFE- Perusahaan Barang Konsumsi yang Husein Umar.(2001). Metode Penelitian Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. untuk Skripsi dan Tesis bisnis. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Jakarta: Rajawali pers. BAPEPAM-LK. (2012) Factbook tahun 2011. Diambil Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis dari: Multivariate dengan Program SPSS. http://www.bapepam.go.id/pasar_mo Semarang: dal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/20 Universitas Diponegoro. 12/pdf/Factbook-Bapepam-LK- Jogiyanto 2011.pdf, pada 10 februari 2014. Hartono, Badan M. Penerbit (2010). Teori portofolio dan analisis investasi. Yogyakarta: BPFE. 132 JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 Keown, Arthur J. et al. (2011). Manajemen Bursa Efek Indonesia Periode 2006- Keuangan: prinsip dan penerapan. 2010”. Skripsi tidak Edisi 10, jilid 1. Jakarta: PT Indeks. diterbitkan.Universitas Negeri Lukman Syamsuddin. (2011). Manajemen Keuangan Aplikasi Perusahaan: dalam Pengawasan, dan Yogyakarta Konsep Suad Husnan.(2001). Dasar-dasar Teori Perencanaan, Prtofolio dan Analisis Sekuritas. Pengambilan Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. Mohammad Samsul.(2006). Pasar Modal & Manajemen (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Portofolio,Jakarta: Sutrisno Hadi.(1994). Erlangga. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Mohd. Fahmi Rizka (2012), yang berjudul Tjiptono Darmaji & H.M Fakhrudin. (2000). “Pengaruh Struktur Modal terhadap Pasar Modal Indonesia Pendekatan Harga Tanya Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Walsh,Ciaran. (2004). Key Management Sumatera Utara. Ratios: Mudrajad Kuncoro.(2003). Metodologi riset rasio-rasio bisnis. Jakarta: Erlangga. meneliti dan menulis tesis?. Jakarta Wild, Jhon J., Subramanyam, K.R.& Halsey :Erlangga. R.F.(2005). Nor Hadi. (2013). Pasar Modal:Acuan www.gapmmi.or.id instrumen keuangan pasar modal. 2014. Yogyakarta: Graha Ilmu. dan Bambang diakses 10 februari 2014 Metodologi www.investor.co.id diakses 10 februari 2014. yogyakarta. www.tempo.co.id diakses 10 februari 2014 Rescya Putri Hutami (2012). “Pengaruh Devidend Per Share, Return On dan laporan www.idx.co.id diakses tanggal 12 januari penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE Equity Analisis keuangan. Jakarta: Salemba Empat. teoritis dan praktis investasi di Supomo.(2002) manajemen penting penggerak dan pengendali untuk bisnis & ekonomi, Bagaimana Indriantoro Jakarta:Salemba Empat. Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Nur Jawab. Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di 133