Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan

advertisement
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan
Written by Anin Rumah Batik
Sunday, 08 March 2015 14:28 - Last Updated Sunday, 08 March 2015 14:44
Bermotif lukisan kulit pohon yang digambar seniman Aborijin, Yirrkala terinspirasi dari sebuah
lagu yang bercerita tentang nenek moyang sang seniman. Batik ini dibuat bekerjasama dengan
pembatik tradisional Pekalongan, Jawa Tengah.
----------
Nawurapu Wununmurra melukis Yirrkala di atas kulit kayu pohon 'Bark' karena terinspirasi lagu
Yolngu yang menceritakan kisah pelaut Makassar yang selalu berkunjung ke kampungnya,
Arnhem Land, di Wilayah Utara Australia. Seniman Aborijin berusia 63 tahun ini diyakini
memiliki hubungan nenek moyang dengan orang Makassar.
Batik ini sendiri dibuat berdasarkan lukisan yang diciptakan Nawurapu.
"Batik Yirrkala adalah interpretasi yang tepat atas lukisan sang seniman," ujar Alison Purnell,
Atase Kebudayaan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Menurutnya, ide lagu itu dan juga lukisan Nawurapu menggambarkan keterkaitan sejarah
antara para pelaut atau pedagang asal Makasar dengan warga Aborijin Australia.
1/5
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan
Written by Anin Rumah Batik
Sunday, 08 March 2015 14:28 - Last Updated Sunday, 08 March 2015 14:44
"Sebelum kedatangan Belanda dan Inggris di Indonesia dan sebelum kedatangan Inggris di
Australia, sudah ada sejarah panjang antara warga Aborijin Australia dengan pedagang asal
Makassar, Sulawesi Selatan," ceritanya kepada Nurina Savitri dari ABC-Australia Plus.
Ia lantas menuturkan, "Di dalam lagu itu, ada penyebutan tentang batu, uang, pisau, rokok,
yang menunjukkan bahwa orang-orang Aborijin melakukan hubungan dagang dengan
orang-orang dari Makassar."
Tak heran jika motif batik Yirrkala berbentuk segitiga.
"Bentuk segitiga itu menggambarkan kapal layar merah yang dipakai para pedagang
Makassar," sebut diplomat Australia berambut pendek tersebut.
2/5
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan
Written by Anin Rumah Batik
Sunday, 08 March 2015 14:28 - Last Updated Sunday, 08 March 2015 14:44
Batik Yirrkala bermotif segitiga yang menggambarkan simbol pedagang Makassar.
Batik Yirrkala terbuat dari dua jenis kain, yaitu sutra dan katun. Pembuatannya sendiri adalah
hasil kolaborasi antara Pusat Kesenian Yirrkala di Arnhem Land, dengan para pembuat batik
tradisional di Pekalongan, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan bagian dari Program Seni dan
Budaya Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Pembatik Pekalongan-pun dipilih dengan alasan tertentu.
"Kenapa Pekalongan?, karena yang kami pahami, kota itu adalah tempat kelahiran Batik.
Karena di sana, para pembuat batiknya masih tradisional," ungkap Atase Alison.
Proyek Batik Yirrkala selesai dikerjakan pada bulan Oktober 2014 dan dipamerkan dalam
ajang 'Indonesia Fashion Week' yang baru saja dilangsungkan di Jakarta akhir Februari lalu.
Ke depannya, batik ini akan diberikan ke sejumlah museum di Australia dan juga museum di
Indonesia untuk dipajang.
"Tentu saja ini bukan proyek komersial, kami (Kedutaan) membuatnya karena ingin membuat
kolaborasi antara seniman Australia dengan pengrajin dari Indonesia. Antara seni Aborijin
dengan seniman tradisional Indonesia," kemuka Alison.
3/5
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan
Written by Anin Rumah Batik
Sunday, 08 March 2015 14:28 - Last Updated Sunday, 08 March 2015 14:44
Tentang sang pelukis
Dubes Australia , Paul Grigson, beserta istri mengunjungi stad batik Yirrkala pada pembukaan
'Indonesia Fashion Week'
Nawurapu Wununmurra adalah seniman gaek Aborijin. Selain melukis, ia juga membuat
patung, dan beberapa kali menerima penghargaan seni, termasuk 'Telstra National Aboriginal
and Islander Art Award' di tahun 1997. Ia pun pernah memamerkan karyanya di 'Moscow
Biennale' tahun 2009.
4/5
Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan
Written by Anin Rumah Batik
Sunday, 08 March 2015 14:28 - Last Updated Sunday, 08 March 2015 14:44
Lukisan Yirrkala yang berjudul asli 'Manda at Gurrumurru' ini diciptakan pada tahun 2011 dan w
alau dibuat berdasarkan lagu yang bercerita tentang pelaut Makassar yang sering datang ke
kampung halaman Nawurapu, uniknya, tokoh dalam kisah ini digambarkan sebagai seekor
gurita (Manda).
sumber : abduh1.blogspot.com
5/5
Download