PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan budidaya peternakan ayam broiler dapat meningkatkan jumlah limbah peternakan, seperti ekskreta yang dihasilkan. Ekskreta ayam broiler yang menumpuk pada litter basah, seringkali menjadi penyebab penyakit karena merupakan media pertumbuhan yang baik bagi mikroorganisme bibit penyakit seperti virus, bakteri, telur cacing dan lainnya. Salah satu emisi gas beracun yang ditimbulkan adalah gas amonia yang bersifat toksik dan menyebabkan bau tidak sedap, sehingga mengakibatkan permasalahan sosial bagi masyarakat di lokasi peternakan ayam broiler, oleh karena itu diperlukan upaya pengurangan limbah tersebut melalui pemanfaatan litter sebagai pupuk. Pupuk merupakan bagian penting bagi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tanpa pupuk, tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Zeolit adalah kristal terhidrasi dari kelompok alumino silikat yang mengandung kation yang dapat dipertukarkan dari logam alkali (golongan IA) seperti natrium dan kalium maupun alkali tanah (golongan IIA) seperti magnesium dan kalsium. Salah satu manfaat zeolit adalah dapat berfungsi mengatasi masalah polusi di kandang karena didukung sifatnya yang dapat mempertukarkan ion secara selektif, dan mampu menyerap air serta mengikat gas amonia (NH₃). Kemampuan menahan air dan kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi sekitar 200-300 me/100g menjadikan zeolit sering digunakan sebagai media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman (Winarna dan Sutarta, 2005). Aplikasi zeolit dalam bidang pertanian berfungsi antara lain: meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, kapasitas tukar kation (KTK) tanah, ketersediaan ion Ca, K, dan P, dan menahan mineralmineral yang berguna untuk tanaman serta menyerap air untuk menjaga kelembaban tanah (Suwardi, 2002). Hasil penelitian Yuliana (2005) menunjukkkan, bahwa penggunaan zeolit bersama dengan pupuk kandang ayam menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih baik daripada pemberian zeolit bersama dengan pupuk kandang lainnya. Handayani dan Widiastuti (2009) menyatakan bahwa semakin banyak penambahan zeolit jenis aclinop dalam ransum, maka semakin luas permukaan aclinop untuk menyerap gas amonia yang dihasilkan. Aclinop adalah singkatan dari 1 Aquatic Clinoptilolite yaitu zeolit dari golongan klinoptilolit yang diproduksi oleh CV. Minatama Lampung (Sutamba, 2011). Hasil tersebut berpeluang besar diaplikasikan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour). Penelitian tanaman bangun-bangun sudah semakin banyak dilakukan, terutama karena kemampuannya untuk meningkatkan produksi air susu. Damanik (2005) dan Warsiki et al. (2009) menyatakan, bahwa dengan mengkonsumsi daun bangun-bangun dapat meningkatkan mineral dalam air susu, seperti zat besi, kalium, seng dan magnesium serta meningkatkan berat badan bayi. Tanaman tersebut mengandung unsur mineral mikro antara lain Cu dan Zn yang berperan penting dalam penyusunan struktur tubuh dan dalam proses fisiologis ternak, baik untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan kesehatan. Penelitian ini merupakan lanjutan hasil penelitian yang berjudul “Efektivitas Penambahan Zeolit dalam Ransum dan Litter untuk Menurunkan Kadar Amonia dan Hidrogen Sulfida Ekskreta dan Meningkatkan Kualitas Manur Ayam Broiler” yang dilakukan oleh Kamaludin (2011) yang menghasilkan pupuk. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek pemberian pupuk dari hasil pemeliharaan ayam broiler yang diberi aclinop pada ransum dan zeolit pada litter terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus, Lour). 2