BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SEJARAH DICIPTAKANNYA ELEVATOR ATAU LIFT Ibarat papan puzzle, keping-keping sejarah penciptaan lift dipasangkan oleh banyak sosok dan dalam rentang waktu yang panjang, sebelum akhirnya hadir dengan bentuk seperti kita kenal sekarang ini. Keping penemuan pertama berupa ide mengenai alat angkut vertikal yang muncul sejak abad ke-2900 sebelum Masehi. Saat itu, alat kerekan (hoist) dalam bentuk sederhana dipergunakan untuk mengangkat batu-batu seberat 5 ton dalam pembangunan piramida Cheops di Mesir Kuno. Gambar 2.1 Alat angkut vertikal menggunakan tenaga manusia 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Di tahun 236 SM, ahli matematika Yunani, Archimedes juga memperkenalkan alat pengerek untuk menaikkan air dan benda-benda berbobot ringan. Diperkirakan mulai abad ke-3 SM hingga abad pertengahan Masehi, kerekan menjadi perangkat angkat yang dikenal luas dengan tenaga penggerak manusia dan hewan. Prinsip kerja kerekan inilah yang menjadi dasar disemaikannya ide alat angkut vertikal dalam bangunan, yang sekarang dikenal sebagai lift atau elevator. Denis Papin, seorang ahli teknik dari Prancis, pada tahun 1690 mengembangkan pompa bertekanan yang dipergunakan dalam teknologi pengangkatan air dari lubang tambang. Peralatan tersebut kemudian dimanfaatkan pula untuk pengangkutan manusia dan peralatan di lubang-lubang tambang. Menyusul kemudian di tahun 1765, James Watt menyempurnakan mesin uap yang dikembangkannya setahun sebelumnya. Dengan segera penemuan baru ini dicobakan sebagai tenaga penggerak lift, menggantikan tekanan air. Berbagai penemuan lain yang terkait dengan teknologi lift, seperti mesin uap putar, prinsip elektromagnet, kabel baja, motor elektromagnetik sampai mesin dua langkah berturut-turut ditemukan dan disempurnakan dalam hampir satu abad. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.2 Elisha Graves Otis (penemu elevator atau lift) Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857 di bangunan departement store lima lantai di Broadway untuk E.W Haughtwhat & Company. Empat menemukan teknologi pengereman tahun lift sebelumnya, dengan Elisha Graves Otis memasang per baja yang dilengkapi roda gigi pada dasar tabung lift. Inilah salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah lift, terutama karena menjawab kebutuhan kemanan dalam teknologi pengangkutan manusia secara vertikal. Pada tahun 1860, sebuah bangunan lima lantai di hotel Grosvenor di London menjadi hotel pertama yang memasang lift untuk para tamu. Lift tersebut masih memanfaatkan teknologi tekanan air dan oleh para tamu dijuluki sebagai “kamar bergerak naik”. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co. pada tahun 1867. Kemudian pada tahun 1870, 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Equitable Life Assurance Society Building, gedung terjangkung di kota New York saat itu, menjadi gedung pertama yang memiliki lift penumpang yang didesain khusus oleh arsitek untuk digunakan di bangunan perkantoran. Lift yang digunakan bermerk Otis Tufts, yang harga persatuannya tak kurang dari AS$ 15.000. Konon lebih dari 2500 orang menjajal sarana ini di hari pertama pengoperasiannya. Setelah itu adalah era pencakar langit. Pada tahun 1880 lift listrik pertama, dibuat oleh Werner Von Siemens. Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat sukses. Rangkaian penemuan komponen baru membuat lift semakin aman, cepat dan nyaman. Kabel pengerek dari baja, yang awalnya dipergunakan di pertambangan Harz Mountain, Jerman, mulai dipakai untuk lift secara luas sejak tahun 1874. Gambar 2.3 Penggunaan kabel baja pada elevator atau lift 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Menginjak tahun 1880 penemu dari Jerman, Warner Von Siemens, memperkenalkan lift listrik pertama di Manheim, Jerman. Motor listrik yang disertakan di bawah kabin, menggerakannya naik turun mengikuti alur roda gigi di sepanjang tabung jalur lift. Jenis lain dari lift listrik dikembangkan pada tahun 1887 di Baltimore, Amerika, dengan menambahkan drum yang diputar dengan tenaga listrik sebagai tempat lilitan kabel. Sayangnya drum tersebut tidak bisa dibuat cukup besar untuk dapat melilit tali yang dibutuhkan dalam sebuah pencakar langit. Baru pada tahun 1903, Otis Brothers and Co., mengembangkan generasi gearless traction electric elevator, teknologi yang memungkinkan lift dipakai dalam bangunan ratusan lantai. Teknologi elektromagnetik menggantikan fungsi pengereman dengan roda gigi dan pengendalian manual dengan tali. Sistem pengendalian mulai dilakukan dengan tombol tekan dan sistem sinyal. Sistem tombol kolektif mulai diperkenalkan perusahaan yang sama di tahun 1907. Penemuan-penemuan ini dianggap sebagai tonggak sejarah lift modern, yang memungkinkan kota-kota berkembang secara vertikal hingga ratusan meter tingginya. Tak sampai setengah abad kemudian, struktur-struktur baru seolah berlomba menggapai langit. Sebutlah Empire State Building, World Trade Center, John Hancock Center dan CN Tower yang memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 300 meter. Pernik-pernik penemuan terus ditambahkan. Operator lift di Singer Building, New York, yang berketinggian 41 lantai, dilengkapi telepon yang dihubungkan dengan “supervisor lift” untuk mengontrol waktu pemberangkatan. Tenaga penggerak sistem DC dua fase mulai digantikan sistem kelistrikan AC tiga fase berkat penemuan The Edison Company pada tahun 1922. Penemuan ini 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ membawa ribuan perubahan pada teknologi lift di masa itu. Perusahaan Otis Brothers tak henti menyumbangkan perangkat baru, kali ini pabrikan tersebut memperkenalkan “sinyal kontrol” otomatis untuk menggantikan fungsi lift attendant. Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator. Saat ini elevator sudah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang mendampinginya/ dipergunakanya serta mengalami perubahan bentuk dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pemasangan dilapangan. Namun demikian pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu: ● Lift dengan sistem penggerak hidrolis (hydraulic elevator) ● Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator) Di penghujung pertengahan abad ke-20, pemanfaatan teknologi komputer, dengan menanamkan chip-chip prosesor pada sentral pengatur lift, mulai diadopsi dan memungkinkan lift beroperasi secara otomatis, menjamin ketepatan waktu, efisiensi penuh namun dengan tingkat keamanan yang tinggi. Ciptaan Otis meningkatkan keyakinan publik pada elevator dan memungkinkan munculnya tren baru gedung bertingkat yaitu Pencakar Langit. Perusahaan yang 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ didirikannya dikenal sebagai Otis Elevator Company, perusahaan elevator terbesar di dunia. Kini perusahaan ini adalah divisi di bawah United Technology Corporation. Gambar 2.4 Elevator atau lift masa sekarang 2.2 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terkandung sistem interkoneksi antara mikroprosesor, RAM (Random Access Memory), ROM (Read Only Memory), antar muka input-output (I/O interface) dan beberapa peripheral. Mikrokontroler juga biasa disebut on-chip-peripheral. Pada dasarnya mikrokontroler tercipta melalui sebuah pengembangan teknik pabrikasi dengan 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ konsep pemrograman seperti mikroprosesor, yang pada mulanya menghasilkan prosesor yang multiguna. Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang dirancang secara khusus untuk aplikasi dengan kendali sekuensial, yaitu mengatur, mengandalikan dan memonitor suatu sistem dengan urutan tertentu. Gambar 2.5 Mikrokontroler 2.3 Arduino Uno Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut: ● Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya. ● Sirkuit RESET yang lebih kuat. ● Atmega 16U2 menggantikan 8U2 “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan menjadi 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya. Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno Mikrokontroler ATmega328 Tegangan pengoperasian 5V Tegangan input yang disarankan 7-12V Batas tegangan input 6-20V Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM) Jumlah pin input analog 6 Arus DC tiap pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB Memori Flash digunakan oleh bootloader SRAM 2 KB (ATmega328) EEPROM 1 KB (ATmega328) Clock Speed 16 MHz Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C. Gambar 2.6 Arduino Uno 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4 Driver Motor (Motor Shield L298) L298 adalah komponen elektronik yang dipergunakan untuk mengontrol arah putaran motor DC. Satu buah L298 bisa dipergunakan untuk mengontrol dua buah motor DC. Selain bisa dipergunakan untuk mengontrol arah putaran motor DC, L298 ini pun bisa dipergunakan sebagai driver motor Stepper bipolar. Blok diagram L298 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.7 Blok diagram Motor Shield L298N 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ IC driver L298 memiliki kemampuan menggerakkan motor DC sampai arus 2A dan tegangan maksimum 40 volt DC untuk satu kanalnya. Pin enable A dan B untuk mengendalikan jalan atau kecepatan motor, pin input 1 sampai 4 digunakan untuk mengendalikan arah putaran. Pin output pada IC L298 13 dihubungkan kemotor DC yang sebelumnya melalui dioda yang disusun secara H-bridge. Pengaturan kecepatan motor digunakan teknik PWM (pulse width modulation) yang disuntikkan pada mikrokontroler melalui pin Enable. PWM untuk kecepatan rotasi yang bervariasi level high nya. 2.5 Motor DC Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. 2.5.1 Prinsip Kerja Motor DC Motor DC adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menghasilkan daya mekanis berupa putaran dengan masukan berupa tegangan 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang dihasilkan dari sumber tegangan DC. Putaran pada motor DC didapat dari dorongan medan magnet yang dihasilkan penghantar yang dialiri arus DC. Penghantar ini biasanya berupa lilitan kawat tembaga yang di tempatkan pada bagian motor yang berputar. Bagian ini dikenal dengan istilah jangkar atau armature. Gambar 2.8 Prinsip Kerja Motor DC Medan magnet yang dihasilkan armature akan saling tolak menolak dengan medan magnet dari penguat medan atau field. Field pada motor DC terletak pada bagian motor yang tidak berputar (stator). Medan magnet field bisa di dapat dari magnet permanen ataupun berasal dari penghantar yang dialiri arus DC. Jika digunakan magnet permanen maka kuat medan magnet akan tetap, namun jika didapat dari aliran arus DC maka kuat medan magnet dapat diatur yaitu dengan mengatur kuat arus yang mengalir. Karena lilitan magnet tembaga pada armature ikut berputar dengan putaran armature maaka tidak mungkin dilakukan penyambungan langsung sumber arus dari luar ke lilitan armature. Untuk itu harus digunakan cara 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penyambungan dengan gesekan cicncin berputar dengan sikat yang terbuat dari karbon. Namun masalahnya jika digunakan cincin berputar atau slip ring maka motor DC tidak akan dapat berputar 360° karena saat armature telah berputar 180° maka medan magnet pada armature akan menjadi sekutub dengan medan magnet pada field. Untuk itu diperlukan arus yang polaritasnya berbalik agar motor dapat meneruskan putarannya sampai dengan 360°. Dengan demikian motor DC tidak menggunakan slip ring untuk penyambung arus armature melainkan menggunakan alat yang disebut komutator. Komutator mempunyai kemampuan membalik polaritas arus DC dengan memanfaatkan putaran motor itu sendiri. 2.5.2 Kontruksi Motor DC Kontruksi dari sebuah motor DC ditunjukkan seperti pada gambar 2.5 (a) di bawah ini. Pada motor arus searah rotornya mempunyai kumparan tidak hanya satu, terdiri kumparan dan komulator yang banyak untuk mendapatkan torsi yang terus menerus. Rotor terdiri dari jangkar yang intinya terbuat dari lempengan – lempengan yang ditaktik. Susunan lempengan membentuk celah – celah tersebut dimasukin konduktor kumparan jangkar. Ujung tiap – tiap kumparan dihubungkan pada satu segment komutator. Tiap segment merupakan pertemuan dua ujung kumparan yang terhubung. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ (a) (b) Gambar 2.9 (a) Bagian – bagian Motor DC. (b) Bentuk Motor DC 2.7 Tombol Push On Tombol push-on adalah tombol yang digunakan untuk mengontrol kondisi on atau off suatu rangkaian listrik. Tombol push-on memiliki tipe kontak NO (Normally Open = kondisi terbuka) dengan prinsip kerja tombol tekan adalah kerja sesaat maksudnya jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada posisi semula (hanya memicu Vcc sesaat). Gambar 2.11 Tombol push button 2.8 Level Switch Umumnya level switch adalah sebuah saklar atau pembatas aliran yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Level switch akan aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.9 Rumus perhitungan percepatan sangkar lift Percepatan merupakan persamaan dari atau satuannya sehingga komponen percepatan adalah jarak dan waktu, jarak diukur dari titik awal sampai titik akhir lift bergerak, waktu diukur berapa lama waktu tempuh untuk menempuh jarak itu. 3.0 Rumus perbandingan antara sangkar lift dengan bandul Seperti yang kita ketahui bahwa dalam desain elevator, bandul dirancang dengan berat car beserta 1/2 dari kapasitasnya. Sehingga dengan jumlah ½ dari kapasitasnya maka berat kedua sisi akan seimbang. Diketahui : berat sangkar lift = 500 g kapsitas motor dc= 9,4 kg = 9400 g ½ kapsitas = 9400 : 2 = 4700 g Maka berat bandul = 500 + 4700 = 5200 g 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3.1 Aplikasi Program Arduino IDE (Integrated Development Environtment). Untuk memulai program Arduino (untuk membuatnya melakukan apa yang kita inginkan) kita menggunakan IDE Arduino (Integrated Development Environtment), IDE Arduino adalah bagian software opensource yang memungkinkan kita untuk memprogram bahasa Arduino dalam bahasa C. IDE memungkinkan kita untuk menulis sebuah program secara step by step kemudian instruksi tersebut di upload ke papan Arduino. Kemudian Arduino anda akan melakukan instruksi tersebut dan berinteraksi dengan dunia luar. Dalam dunia Arduino, program ini dikenal sebagai Sketches. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.13 Tampilan Program IDE (Integrated Development Environtment) IDE terpisah dari toolbar, The Code ada ditengah dan The Serial Output ada dibawah terdiri dari tujuh tombol diantaranya : 1. Verity / compile Digunakan untuk mengecek atau memeriksa apakah kode sudah benar sebelum dikirim kepapan Arduino. 2. Stop Berfungsi untuk memberhentikan Serial Monitor dari pengoperasian. 3. New Berfungsi untuk membuat tampilan lembar kerja atau sketch baru untuk memasukkan kode. 4. Open Menampilkan list lembar kerja yang telah tersimpan. 5. Save Menyimpan lembar kerja atau sketch. 6. Upload Mengirim lembar kerja kedalam papan Arduino. 7. Serial Monitor Menampilkan hasil data – data yang telah dikirim dari Arduino. Gambar 2.14 Toolbar Arduino 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/