111. KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis yang melanda ekonomi Indonesia tahun 1997 menyebabkan banyak industri besar tumbang. Hal ini membuka mata pemerintah berkaitan dengan timpangnya struktur usaha (industri) yang selama ini terlalu berpihak pada industri besar. Pada era reformasi (setelah krisis) terjadi kondisi sebaliknya, yaitu euphoria berkaitan dengan pengembangan usaha kecil dan menengah. Banyak sekali upaya pemerintah yang dicurahkan untuk pengembangan sektor ini seperti kredit lunak, program pendampingan usaha, jaringan pengaman sosial dan lain sebagainya. Keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia telah terbukti mampu menjadi ltatup pengaman pennasalahan tenaga kerja. Selain itu usaha kecil dan menengah mampu bertahan disaat krisis ekonomi, karena pelakunya bersandar kepada sumber daya lokal sehingga memiliki kekebalan yang kuat, apalagi sumber daya lokal tersebut juga memiliki peluang ekspor yang luas, memiliki daya saing kompetitif dan komparatif terhadap produk lain. Pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah harus terus dikembangkan agar mereka dapat tumbuh sebagai usahawan yang efisien, kuat dan tangguh sehingga dapat memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pendapatan masyarakat. Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) termasuk usaha mikro dan koperasi memerlukan upaya yang besar, proses dan waktu, serta komitmen segenap komponen masyarakat. Hal ini mengingat keberadaan UKM, termasuk usaha yang berskala mikro serta koperasi, sangat dominan tetapi perkembangannya jauh tertinggal dibandingkan dengan pelaku ekonomi lain. Menurut Haeruman (2000), tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan UKM mencakup aspek yang luas antara lain; peningkatan kualitas SDM dalam ha1 kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, akses yang lebih luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya dan iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat. Peran pemerintah didalam mengatasi tantangan dan kendala pengembangan usaha kecil dan menengah sangatlah besar. Pemerintah mesti bertindak sebagai fasilitator, komunikator dan stabilitator dalam upaya memecahkan kendala yang dihadapi UKM. Misalnya dalam peningkatan kemampuan bersaing dimana yang perlu diperhatikan adalah bahwa kemampuan disini bukan dalam arti kemarnpuan untuk bersaing dengan industri besar, lebih pada kemampuan untuk memprediksi lingkungan usaha dan kemampuan untuk mengantisipasi kondisi lingkungan tersebut. Pemerintah dalam pemberian modal bertugas bukan hanya sebagai pemberi modal tetapi lebih kepada membina kemampuan industri kecil dan membuat suatu kondisi yang mendorong kemampuan industri dalam mengakses modal. Atau dengan kata lain, pemerintah harus membina kemampuan industri kecil dalam menghitung modal optimum yang diperlukan, kemampuan menyusun proposal pendanaan ke lembaga-lembaga pemberi modal, serta mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang lebih memihak industri kecil dalam pemberian kredit. Permasalahan lain yang dihadapi pemerintah dalam upaya pengembangan wirausaha (pengusaha UKM) yang tangguh adalah pemilihan dan penetapan strategi (program) untuk dua kondisi yang berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah mengembangkan pengusaha yang sudah ada supaya menjadi tangguh atau mengembangkan wirausaha baru yang tangguh. Strategi (program) pengembangan untuk kedua kondisi tersebut haruslah spesifik. Bahkan strategi pengembangan untuk pengusaha yang sudah ada pun tidak dapat dilakukan secara seragam. Tiap jenis usaha, bahkan tiap pengusaha pada jenis yang sama akan mempunyai permasalahan yang berbeda. Demikian juga halnya dengan perbedaan kondisi wilayah, akan menimbulkan permasalahan yang lebih beragam lagi. Strategi yang tepat dalam pengembangan UKM diperlukan suatu studi yang matang dan mendalam (diagnosis) untuk mengetahui strategi apa yang paling sesuai dengan kondisi masalah yang berbeda tadi. Dibutuhkan tidak hanya informasi tetapi juga dukungan analisis dan data yang akurat dalam menyusun strategi yang pas dalam penangananan UKM. Kasus munculnya koperasi (dan UKM didalamnya) dadakan ketika diluncurkan kebijakan kredit tanpa bunga (kredit dengan bunga yang rendah), dapat dijadikan contoh kegagalan usaha pengembangan UKM yang dilakukan pemerintah. Propinsi Jawa Timur selama ini berperan sangat penting dalam menyokong perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari sumbangannya yang mencapai 13,69 persen dalam penciptaan nilai tambah bruto Nasional, demikian juga halnya dengan perkembangan UKM yang sangat pesat di Jawa Timur dimana pada tahun 2000 saja sudah ada 2.385.826 usaha kecil menengah yang perlu mendapat perhatian serius dalam upaya pengembangannya menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Peranan dan kontribusi usaha kecil dan menengah perlu diukur dalam penyusunan model pembangunan ekonomi Jawa Timur sehingga dibutuhkan kajian, profil dan analisa strategis peranan UKM dari waktu ke waktu. Indikator tersebut hams dapat menunjukkan besaran nilai tambah dan besaran ekspor yang diciptakan oleh usaha kecil dan menengah disamping penyerapan tenaga kerja, unit usaha dan potensi ekspor ussha kecil dan menengah sehingga dasar kebijaksanaan nantinya dapat lebih terfokus. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan gambaran tentang sumbangan usaha kecil menengah terhadap nilai tambah Jawa Timur yang dicerminkan dari angka-angka PDRB UKM. Hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi (kecil, menengah dan besar) menurut berbagai jenis kegiatan perlu juga diketahui serta bagaimana kebutuhan dan pemenuhan barang dan jasa di Jawa Timur dilakukan oleh masing-masing pelaku ekonomi melalui tabel 1-0UKM. - Maralah UKM Strategi Pengembangan UKhl --- lklim Uraha Rendahnya Kualitas SDM Perbedaan Produktifitas Kompelensi Rendah Keterbalasan Akses Pasar Keterbataran Modal Keterbatasan Teknalogi Daya Saing Rendah - Peningkatan SDM Peningkatan Produktifilas Peningkatan Kompctensi Perluasan Akses Pasar Dukungan Finansial - Dukungan Litbang & TI Kajian dan lnformasi serta Analisis Data yang Akurat - - - Peranan UKM dalam perekonom~an Sektor unnnulan UKM Swktur uiitdan danwlasi usaha Tenaga kerp dan'~;oduktlfilas Potens! ekspor UKM Dampak Kebijakan Simulasi Kcbijakan Terhadap UKM Analisis Tabel 1-0UKM - 1 Peranan UKM tsrhadap PDRB Produktifitas tcnaga kerja UKM Komwsisi ~eranUKM menurut seklo~eko~omi Perkembangan ekspar non migas menurut skala ueaha 1 -- I - . lklim Usaha yang Kondusif Peningkatan SDM Peningkatan Produktifilas Peningkatan Kompctensi Perluasan Akses Pasar Dukungan Flnansla Dukungan L.lbang& TI Penlngkatan Knpa,ltas I1 I1 - . Sektor unggulan UKM Stmktur permintasn dan Penvediaan UKM ~ n i i s i keterka; s ~Khl Analisis dampak Output, NTB, Tenaga Kerja UKM I1 1I - Kenaikan perminman kons. Rumahtangga tcrhadap Output, NTB,Pendapatsn Masvarakat dan Tenaga Kcda ~ e n i i k a npermintsan~kspor Kcnaikan permintasn bcrdasarkan sektar Simulasi d m p a k kenaikan BBM - Strateg! dan Kebljakan Pengembangan UKM Kerja - - Gambar 2. Kerangka Pikir Peratursn Dacrah Pembinaan dun Pelatihan SDM Peningbtan Perdagangan dan Disuibusi Barang Pameran dan hopmosi Kredit dennan bunaa rendah Pelatihan G n g g u n b n TI Pengadan mesin-mesin baru, dl1