Studi Analisis Deskriptif Kualit

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KOMUNIKASI PEMASARAN CAFE TIGA TJERET
( Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Tentang Aktifitas Komunikasi
Pemasaran Café Tiga Tjeret Dalam Menghadapi Persaingan Café Lokal
Di Kota Solo )
Ajeng Kusuma Wardhany
Surisno Satridjo Utomo
Aryantho Budhi S
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Abstract
Business competition has driven local cafe Café Tiga Tjeret to be more
creative in formulating marketing strategies by advertising on various media such
as brochures, leaflets, magazines and newspapers which aims to attract and
retain customers and strengthen the brand image of Café Tiga Tjeret. Promotions
at Café Tiga Tjeret has evolved to adapt to the dynamic market movements. In the
face of competition and add value to their products, Café Tiga Tjeret has directed
his promotion well in strengthening the brand image that already owned in order
to maintain the trust of consumers.
The aim in this study was to determine the marketing communication
activities conducted by Café Tiga Tjeret local café in the face of competition in
the city of Solo.
This is a descriptive study with qualitative approach. Samples in this study
using purposive sampling techniques with the informant is operational manager,
marketing, shift manager, administration and customer cafe. Data collection
technique used documentation, observation and interviews. Data were analyzed
using an interactive model.
This research used grand theory from Philip Kotler. The marketing
communicatin activities strongly associated with marketing wisdom known as the
marketing mix in the form of product, promotion, place and price.
Based on the results of research conducted by Café Tiga Tjeret among
others that the activities of marketing communications carried Café Tiga Tjeret
namely through communication activities in the media in the form of
advertisements in radio, print media such as newspapers, advertising at the point
of purchase in the form of x-banner, merchandise and posters. Then the nonmedia communication activities in the form of word of mouth communication.
Keywords: communication, marketing communication
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pendahuluan
Perkembangan zaman telah membawa manusia ke dalam kebutuhankebutuhan baru yang harus dipenuhi. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan
manusia tersebut, badan usaha juga mengalami perkembangan yang pesat. Di
kota-kota besar, bertambahnya kebutuhan manusia dimanfaatkan sebagai peluang
bisnis yang cukup potensial. Mengingat peluang bisnisnya yang bagus, pelaku
dunia usaha berusaha untuk mengemas usahanya baik produk maupun jasa yang
ditawarkan secara menarik untuk mendapatkan simpati dari konsumen.
Berbagai macam bidang usaha yang saat ini sedang mengalami
perkembangan, café merupakan salah satunya, hal ini terlihat dari banyak café di
berbagai kota, kota Solo adalah salah satunya.
Café merupakan salah satu tempat yang digemari oleh banyak orang,
mulai dari kalangan professional, eksekutif, hingga remaja. Pada umumnya
mereka yang berkunjung ke café ini karena ingin menikmati minuman dan
makanan khas yang disediakan sambil menikmati musik, melepas lelah setelah
bekerja maupun sekedar bersosialisasi. Selain itu untuk menikmati fasilitas café
yang diberikan seperti menyediakan tv cable, home band dan hot spot.
Bisnis cafe di Solo sekarang semakin kompetitif, sehingga diperlukan
aktivitas pemasaran yang tepat untuk kesuksesan bisnis cafe tersebut. Cafe
didesain sedemikian rupa untuk menimbulkan suasana yang dapat membuat
pengunjung tertarik pada tempat tersebut. Selain itu banyak juga cafe yang
menyuguhkan acara pertunjukan musik secara langsung (live music) dari
kelompok-kelompok musik atau band tertentu.
Para pemasar untuk bisnis café ini pun sudah mempelajari mengenai studi
kelayakan dari usaha café ini, yang artinya mereka sudah mempunyai gambaran
untuk keberlangsungan dari usaha mereka. Apakah akan dapat memberikan
keuntungan kepada mereka atau tidak.
Café-café yang ada di Solo ini memiliki segmentasi yang mayoritas adalah
anak muda. Sebab anak m
uda memiliki kecenderungan untuk berkumpul,
bersosialisasi atau untuk sekedar hang out bersama teman-temannya. Beberapa
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
alasan yang mendasari anak muda berkumpul adalah untuk berkomunikasi,
bersosialisasi untuk membentuk self identity mereka dan mencari ruang public.
Beberapa alasan tersebut didasari adanya perubahan atau perkembangan
gaya hidup masyarakat sekarang, masyarakat Solo khususnya. Mereka
membutuhkan suatu ruang publik yang sekarang ini sudah jarang ditemui. Dan
café inilah yang dijadikan sebagai salah satu pilihan ruang publik di Kota Solo ini.
Cafe Tiga Tjeret adalah sebuah cafe lokal yang sudah satu tahun ini
berkembang di kotaSolo. Cafe Tiga Tjeret merupakan salah satu dari beberapa
cafe yang pada waktu itu mencoba peruntungannya di kota kecil ini. Tiga Tjeret
berdiri dan berkembang seiring dengan semakin banyak munculnya badan usaha
yang berdiri di Kota Solo dalam bidang kuliner. Semakin hari semakin bertambah
tempat kuliner di kota Solo dengan beraneka ragam makanan khasnya.
Perkembangan dalam dunia bisnis, termasuk bisnis cafe, membuat
persaingan antar pelaku bisnis juga semakin ketat. Oleh karena itu, para pelaku
bisnis melakukan berbagai strategi agar bisnis mereka dapat terus eksis.
Setiap perusahaan pasti mempunyai ciri komunikasi pemasaran masingmasing, apalagi dengan kondisi persaingan yang semakin ketat. Aktivitas
komunikasi pemasaran tersebut berdasarkan pada pertimbangan segmentasi, target
market, dan positioning yang ingin dibentuk oleh perusahaan, yang disesuaikan
dengan karakter konsumen. Demikian pula dengan Cafe Tiga Tjeret yang
mempunyai ciri komunikasi pemasaran tersendiri.
Cafe Tiga Tjeret yang terbilang baru saja berdiri setahun ini sudah ramai
dipenuhi konsumen semenjak pertama kali dibuka. Hal ini terjadi karena kegiatan
komunikasi pemasaran Cafe Tiga Tjeret yang telah dilakukan. Menurut data dari
Operational manager, kegiatan komunikasi yang dilakukan tim Cafe Tiga Tjeret
dimulai dari aktifitas komunikasi mulut ke mulut yang dilakukan oleh keluarga
ataupun dari teman-teman pemilik saham yang kemudian informasi pemasaran
tersebut terus berkembang seiring berbagai kegiatan promosi yang telah
dilakukan. Kemudian aktifitas promosi juga gencar dilakukan di awal pembukaan
café yaitu menyebar flyer ,promo diskon untuk 20 pengunjung pertama pada hari
commit
to user
tertentu serta promosi dan publikasi
di media
sosial juga sangat memberi dampak
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang signifikan terhadap bertambahnya peminat di Cafe Tiga Tjeret. Selain itu
pemilihan tempat usaha merupakan strategi komunikasi pemasaran yang sangat
tepat digunakan terutama untuk sebuah badan usaha yang baru saja didirikan
untuk lebih cepat menarik perhatian masyarakat. Café Tiga Tjeret berada di pusat
kota Solo sehingga memudahkan khalayak untuk mengenal dan mencari
lokasinya. Selain itu letaknya strategis berada di dekat tujuan wisatawan domestik
dan mancanegara yaitu dekat dengan keraton mangkunegaran dan dekat dengan
pasar tradisional Ngarsopuro serta dekat dengan hotel-hotel tujuan turis di pusat
Solo. Dimana lingkungan tersebut sering dijadikan tempat berlangsungnya
penyelenggaraan event-eventkota Solo sehingga menambah nilai strategis Café
Tiga Tjeret untuk mudah dikunjungi orang-orang baru maupun pelanggannya.
Tidak semua kalangan masyarakat sesuai dengan segmen dari produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk melakukan segmentasi
khalayak agar proses komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat efektif dan
tepat sasaran. Segmentasi Cafe Tiga Tjeret adalah masyarakat umum menengah
ke atas.
Segmentasi khalayak yang telah dipilih, kemudian dipersempit lagi
menjadi target market. Hal ini dilakukan mengingat belum segmentasi itu dapat
dijangkau oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Target market Cafe
Tiga Tjeret dibagi ke dalam dua kategori, yaitu secara geografis dan demografis.
Secara geografis, segmen Cafe Tiga Tjeret adalah masyarakat yangberada di
wilayah Solo dan sekitarnya. Secara demografis, segmen Cafe Tiga Tjeret adalah
masyarakat menengah ke atas.
Sementara positioning yang ingin ditanamkan di benak konsumen
adalahCafe Tiga Tjeret merupakan cafe dengan kualitas tempat yang memuaskan,
dengan fasilitas lengkap dan produk yang unik yaitu produk makanan dan
minuman khas tradisional Solo yang dikemas secara modern dengan tidak
meninggalkan kualitasnya. Positioning menjadi hal yang penting karena
positioning produk di benak konsumen dapat membedakan produk dengan produk
kompetitor lainnya.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Komunikasi pemasaran yang telah dilakukan pihak Cafe Tiga Tjeret
menarik peneliti untuk meneliti lebih mendalam mengenai langkah-langkah
komunikasi pemasaran yang telah dilakukan pihak Cafe Tiga Tjeret dari awal
didirikan badan usaha tersebut hingga saat ini dapat berhasil menggunakan
strateginya untuk menarik lebih banyak konsumen yang datang.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah aktifitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Cafe
Tiga Tjeret Solo?
Tujuan
Untuk memperoleh gambaran mengenai aktifitas komunikasi pemasaran yang
diterapkan oleh Cafe Tiga Tjeret agar dapat tetap menjadi cafe pilihankonsumen.
Tinjauan Pustaka
1.
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, selain itu juga Komunikasi memegang peranan yang
sangat penting bagi perkembangan dunia usaha. Maju atau jatuhnya suatu
usahatergantung bagaimana cara produsen untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen. Melalui pesan-pesan tersebut, berbagai informasi
penting tersalurkan, terhadap masyarakat luas termasuk upaya untuk
mengukuhkan posisi perusahaan di mata konsumen atau citra (image)
perusahaan.
Istilah
komunikasi
berasal
dari
perkataan
bahasa
inggris
communicate yang bersumber dari bahasa latin communicatio yang berarti
pemberitaan atau pertukaran fikiran. Makna hakiki dari communication
adalah communis yang berarti sama, jelasnya kesamaan arti. Jadi antara
pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi harus ada kesamaan arti.
commit to user
Komunikator harus mengerti apa yang disampaikan dan sebaliknya
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komunikan mengerti makna pesan tersebut, sehingga proses komunikasi
bisa berlangsung.
Harold D. Lasswell dalam buku Dinamika Komunikasi dijelaskan
bahwa komunikasi dirumuskan ke dalam sebuah premis who (siapa
komunikatornya), says what (pesan apa yang dinyatakan), in which
channel (media apa yang digunakan), to whom (kepada siapa
komunikannya), with what effect (efek apa yang diharapkan).1
Dari pengertian komunikasi di atas dapat disimpulkan komunikasi
merupakan penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator
kepada komunikan melalui media tertentu dan menghasilkan dampakdampak tertentu pula. Jadi, proses penyampaian pesanpada akhirnya akan
memberikan dampak pada kedua belah pihak antara komunikan dan
komunikator.
2.
Komunikasi Pemasaran
Sebagai suatu aktifitas komunikasi, pemasaran merupakan upaya
penyampaian pesan kepada orang lain. Menyampaikan pesan dalam hal ini
menitik beratkan pada dua makna utama yaitu pertama berfungsi untuk
memberitahu atau menginformasikan kepada orang lain atas produk atau
jasa yang di hasilkan. Kedua,merupakan upaya mempengaruhi atau
membujuk orang lain. Dalam melakukan upaya agar pemasaran tersebut
dapat di tempuh,adabanyak cara, baik dengan media lini atas maupun lini
bawah sehingga kegiatan pemasaran dapat dilakukan secara personal
maupun nonpersonal.
Pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial dengan
mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
commit to user
1
Effendy, Onong Uchjana.2004. Dinamika Komunikasi.PT.Remaja Rosdakarya:Bandung.Hal.5
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai
denganindividu dan kelompok lainnya.2
Komunikasi pemasaran mengandung makna kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta
mengarahkan pertukaran.
Persaingan dalam dunia usaha merupakan hal tak terelakkan dalam
sistem ekonomi pasar seiring dengan tumbuhnya perekonomian.
Persaingan memaksa perusahaan menerapkan konsep pemasaran yang
berbeda dengan perusahaan lain untuk terus memajukan perusahaan.
Pemasaran menurut Boyd 3 adalah sebagai suatu proses sosial yang
melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu
danperusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan
hubungan pertukaran.
Konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan
yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran, yaitu
bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan oleh individu dengan individu
yang lainnya merupakan pertukaran.. Alasan terjadinya pertukaran adalah
untuk memuaskan kebutuhan.
Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai proses komunikasi
yang terjadi antara pembeli dan penjual yang di dalamnya meliputi
pemberian stimulus dengan harapan memperoleh respon yang diinginkan
dan dapat digunakan dalam mengambil keputusan pemasaran. Komunikasi
pemasaran mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam
suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus informasi antara pembeli
dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien dan
memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang
lebih memuaskan.
2
Kotler, Philip.1996. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta:
commit to user
Erlangga.Hal.5
3
Boyd, Walker, & Larréché. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam proses penerimaan suatu produk, konsumen akan terfokus
pada proses mental yang dilalui, mulai dari mendengar informasinya
sampai memutuskan untuk menggunakan produk tertentu. Dengan
informasi yang dikomunikasikan dengan baik mendorong konsumen untuk
mencari informasi mengenai suatu produk yang kurang diketahuinya.
Selanjutnya konsumen akan mempertimbangkan untuk mencoba
produk tersebut dan memberikan penilaian atas produk. Produk yang baik
tanpa dilanjutkan dilanjutkan pemasaran yang baik akan membuat produk
tersebut kurang dikenal oleh masyarakat dan dianggap gagal di pasar.
Disini peran bagianpemasaran sangat menentukan dalam meyakinkan
konsumen untuk mencobasuatu produk yang ditawarkan.
Secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran
informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya
(offering) pada pasar sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran
komunikasi dalam memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara
perusahaan dengan pembeli prospektif. Berkat perkembangan ilmu
pemasaran, tujuan komunikasi kini tidak lagi terbatas untuk mendorong
pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan setelah pembelian
sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian berulang
sehingga pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal.
Di dalam Jurnal Internasional dari hasil penelitian Juyan Zhang
juga menyebutkan bahwa komponen pemasaran sangat penting untuk
mengembangkan cabang perusahaan, memperluas keanggotaan atau
pelanggan dan proses pemasaran produk.
“The marketing component focused on developing franchisees,
expanding memberships, and marketing processed products.” 4
Kegiatan
pemasaran
sangat
terkait
dengan
kebijaksanaan
pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
4
Juyan Zhang. The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing Contemporary
commit
to user
Gastrodiplomacy Campaigns. The University
of Texas
at San Antonio USA : International Journal
of Communication (2015),568–591
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran. McCarthy mengklarifikasi alat-alat itu menjadi empat kelompok
yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran: produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Rumusan umum
marketingmix adalah dengan komponen 4p.5
Aktivitas komunikasi pemasaran perlu disusun secara tepat dan
cermat karena berfungsi sebagai pondasi kegiatan komunikasi pemasaran
pada sebuah perusahaan atau instansi pemasar. Dalam strategi komunikasi
pemasaran ini, tercakup konsep dasar komunikasi pemasaran perusahaan
secara teknik aplikasinya pada kegiatan komunikasi pemasaran yang
direncanakan. Program-program kegiatan inilah yang ingin disampaikan
oleh pemasar untuk dapat mencapai pasar sasaran yang dituju.konsep yang
sering digunakan untukmenyampaikan pesan adalah apa yang disebut
dengan bauran promosi. Bentuk – bentuk promosi Antara lain :6
a.
Kegiatan promosi melalui media

Iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak digunakan oleh pemasar dalam mempromosikan produknya.
contohnya iklan cetak dan siaran, film, brosur, billboard dan lain –
lain.
Iklan dapat membangun citra jangka panjang sebuah produk
atau seketika bisa mendorong terjadinya penjualan.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari
pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk
yang disusun sedemikian rupa. Pemilihan media untuk iklan menjadi
sebuah pertimbangan yang harus difikirkan dengan cermat oleh
pemasar. Salah satu media yang dirasa cukup efektif sebagai media
iklan adalah leaflet. Di dalamnya terdapat gambar serta informasi
yang ingin diketahui oleh pelanggan atau wisatawan.
5
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.Remaja
commit to user
Rosdakarya.Hal.222
6
Tjiptono,Fandy.1997.Strategi Pemasaran.Yogyakarta: CV.Andi Offset.
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Philip Kotler, iklan adalah semua bentuk presentasi
non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang
ditunjuk dengan mendapatkan bayaran.

Promosi Penjualan
Promosi Penjualan merupakan bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk
merangsang pembelian produk maupun jasa dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yangdibeli pelanggan. Contohnya
kontes, games, undian, produk sampel, pameran dagang ,demonstrasi
dan lain lain. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik
pelanggan baru, mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk
baru,mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak.

Sponsorship Marketing
Sponsorship marketing, menurut Terence A. Shimp merupakan
sarana komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
mendukung suatu acara atau kegiatan yang diadakan oleh pihak lain.
Pemberian sponsor tersebut dapat berupa fresh money, produk,
maupun saran pendukung yang lain.

Point Of Purchase
Menurut Terence A. Shimp, Point of purchase communication
atau komunikasi di tempat pembelian melibatkan display, peraga,
poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk
mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.
b.
Kegiatan Promosi Non Media
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, sebuah perusahaan
dapat menggabungkan Promotion Mix dengan Buzz Marketing.
Kebanyakan proses komunikasi antar manusia adalah melalui
dari mulut ke mulut. Setiap orang berbicara dengan yang lainnya,
saling tukar pikiran, saling tukar informasi, saling berkomentar dan
proses komunikasi yang lainnya.
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Buzz Marketing adalah sebuah proses menciptakan brand
awareness atau pengenalan produk dan jasa kepada publik luas
dengan teknik dari mulut ke mulut. Tujuan utamanya untuk
memperoleh respon positif yang nantinya akan berdampak pada
kesuksesan sebuah perusahaan.7
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan
besarnya populasi atau smpling. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan
bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling
lainya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni membuat deskripsi
secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan
kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset
melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta
indikatornya.
Sajian Data
A.
Perencanaan Pemasaran yang dilakukan oleh Operational Manager
Berdasarkan job description yang telah dikemukakan dalam
penelitian, Operasional Manager bertugas membuat release ke media,
memutuskan band mana yang akan dikontrak, merencanakan event yang
akan dibuat, membuat laporan harian, bulanan dan tahunan. Dalam
menjalankan tugasnya tersebut, Operasional Manager harus melaporkan
pertanggungjawabannya kepada pemegang saham Café Tiga Tjeret.
commit
to Buzz
userdan Google Wave, Jakarta : Gramedia,
Jubilee Enterprise, Buzz Marketing dengan
Google
2001, hal 2-3
7
11
perpustakaan.uns.ac.id
B.

digilib.uns.ac.id
Konsep-konsep Pemasaran
Produk
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Food and
Beverage, produk – produk yang ditawarkan oleh Cafe Tiga Tjeret
utamanya adalah makanan dan minuman. Lebih tepatnya kafe tradisional
yang menyuguhkan jajanan khas wedangan yang dikemas modern. Untuk
minuman terdiri dari beras kencur, gula asem, wedang jahe dan makanan
kucingan dengan berbagai lauk tusukan. Dalam rangka memuaskan
pelanggannya, Cafe Tiga Tjeret juga menyediakan produk jasa berupa
hiburan atau entertainment yang disajikan selain secara reguler, juga
dikemas dalam program – program tertentu ( special events ).

Harga
Dari penelitian yang dilakukan penulis, para pengunjung
menganggap harga yang ditawarkan Cafe Tiga Tjeret kompetitif.

Tempat
Pemilihan tempat di Jalan Ronggowarsito No.97 sudah melalui
pertimbangan yang matang. Lokasi yang mudah dicapai dan strategis ini
sangat memudahkan orang-orang untuk segera mengetahui keberadaan
Café Tiga Tjeret ini.

Promosi
Promosi sebagai kegiatan komunikasi pemasaran di Cafe Tiga
Tjeret dianggap penting dilakukan untuk keberhasilan program pemasaran,
baik untuk memasarkan produk - produk makanan dan minuman, juga
untuk memasarkan hiburan (entertainment).
C. Media Pemasaran
Media yang digunakan Café Tiga Tjeret berupa media dan non media
sebagai berikut :
1.
Iklan
a.
Online
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Periklanan yang digunakan oleh Café Tiga Tjeret dalam
menawarkan produk, jasa dan fasilitasnya adalah dengan
menggunakan iklan di website dan menggunakan beberapa akun
sosial media.
b.
Cetakan
Iklan Cafe Tiga Tjeret lewat cetakan adalah flyer yang memuat
keterangan tentang special events yang akan diadakan di Cafe Tiga
Tjeret, tapi memang tidak setiap special events kami sebarkan
flyer, tergantung besar kecilnya event. Juga ada x banner apabila
ada progam diskon kerja sama dengan perusahaan lain, misalnya
sekarang ini promosi diskon khusus pelanggan indosat. Flyer-flyer
ini biasanya kami bagikan di perempatan jalan utama di Solo,
kampus-kampus besar di Solo, di SMA-SMA, di Cafe Tiga Tjeretnya sendiri, saat ada acara-acara sponsorship dan juga beberapa
radio di Solo (Prambors dan Solo Radio).”
c.
Iklan out door
Bentuk iklan outdoor Cafe Tiga Tjeret dikelola oleh bagian
Operational Manager serta bekerjasama dengan divisi Marketing
Communication.
d.
Iklan Radio
Untuk iklan radio, Café Tiga Tjeret memanfaatkan media radio
lokal dan nasional di kota Solo, yaitu Solo Radio dan Prambors
Solo.
e.
Iklan Media Cetak
Media cetak lokal yang digunakan untuk memasang iklan ataupun
promosi Café Tiga Tjeret adalah Solo Pos, Jitu dan Joglo Semar.
2.
Promosi Penjualan
Promosi penjualan di Café Tiga Tjeret merupakan bentuk kegiatan
promosi yang berupa pemberian diskon , penawaran membership dan
3.
penawaran merchandise kepada pengunjung.
Sponsorship Marketing commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Café Tiga Tjeret menyediakan panggung musik secara gratis untuk
anak-anak muda yang suka nge-band. Ada juga pihak-pihak yang
mengajukan proposal kerja sama, misalnya event musik di kampus atau
pensi SMA. Biasanya bentuk sponsorship dari Café Tiga Tjeret selain
memfasilitasi panggung musik secara gratis yaitu berupa voucher.”
4.
Point Of Purchase
Point of purchase communication Cafe Tiga Tjeret dilakukan
menggunakan papan tulis berukuran sedang yang bertuliskan promo pada
hari tertentu.
5.
Pemasaran Non Media (Word Of Mouth)
Kegiatan komunikasi dari mulut ke mulut tersebut dilakukan oleh
pihak Café Tiga Tjeret dan kesadaran yang ditimbulkan oleh konsumen.
Analisis Data
A.
Perencanaan Pemasaran yang dilakukan oleh Operational Manager
Pemasaran bukanlah sekedar salah satu kegiatan perusahaan,
melainkan merupakan bagian yang besar yang saling berkaitan dengan
kegiatan yang lain,yang dirancang, dikembangkan , dipromosikan serta
disebarluaskan kepada semua pihak untuk memuaskan konsumen terhadap
produk, jasa, dan ide yang dipasarkan. Perencanaan media keseluruhannya
dilakukan oleh Operational Manager.
B.
Konsep-konsep Pemasaran

Produk
Dalam rangka memuaskan pelanggannya, Cafe Tiga Tjeret
juga menyediakan produk jasa berupa hiburan atau entertainment
yang disajikan selain secara reguler, juga dikemas dalam program
– program tertentu ( special events ).
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konsep produk, menurut Monle Lee dan Carla Johnson,
tidak hanya mencakup barang dan jasa, tapi juga meliputi ide,
gagasan, konsep, organisasi, institusi, kota, negara, bangsa, orang,
dan berbagai bentuk produk lainnya yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi keinginan konsumen. Dengan demikian sifat dan nilai
dari suatu produk tidak ditentukan oleh pihak produsen melainkan
tergantung dari citra atau persepsi dari konsumen yang ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi, yang dapat memenuhi suatu keinginan atau
kebutuhan.

Harga
Harga, menurut Monlee Lee dan Carla Johnson adalah
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Konsep mengenai harga menyangkut penetapan harga jual
barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau
oleh konsumen sehingga konsumen atau pelanggan tidak beralih ke
pesaing lainnya. Harga juga dapat membantu dalam penentuan
posisi produk atau jasa.

Tempat
Pemilihan tempat di Jalan Ronggowarsito No.97 sudah
melalui pertimbangan yang matang. Lokasi yang mudah dicapai
dan strategis ini sangat memudahkan orang-orang untuk segera
mengetahui keberadaan Café Tiga Tjeret ini
Sedangkan konsep tempat, menurut Monle Lee dan Carla
Johnson menunjuk pada pola distribusi dan lokasi perolehan bagi
para konsumen

Promosi
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Faktor promosi juga berpengaruh terhadap perkembangan
usaha Café Tiga Tjeret. Promosi merupakan strategi keatif dalam
upaya Tiga Tjeret menyampaikan pesan dan nilai yang terkandung
dalam sebuah produk dan jasa yang ditawarkan melalui media
komunikasi, agar tepat pada sasaran, sehingga pesan (materi iklan)
yang terkandung dalam promosi tersebut dapat dimengerti dan
dipahami audience.
Promosi sebagai kegiatan komunikasi pemasaran di Cafe
Tiga Tjeret dianggap penting dilakukan untuk keberhasilan
program pemasaran, baik untuk memasarkan produk - produk
makanan dan minuman, juga untuk memasarkan hiburan (
entertainment).
C. Media Pemasaran
Media yang digunakan Café Tiga Tjeret berupa media dan non
media sebagai berikut :
1.
Iklan
a.
Online
Adanya
website
tersebut
memang
menunjukkan bukti dari Café Tiga Tjeret dalam
memperkenalkan profil,fasilitas, produk dan jasa
kepada masyarakat dan hal ini memang sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi yang
terus berkembang..
b.
Cetakan
Iklan Cafe Tiga Tjeret lewat cetakan adalah
flyer yang memuat keterangan tentang special
events yang akan diadakan di Cafe Tiga Tjeret, tapi
memang tidak setiap special events kami sebarkan
c.
flyer, tergantung besar kecilnya event.
commit
to user
Iklan
out door
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bentuk
promosi
seperti
ini
sangat
bermanfaat dalam memberikan informasi kepada
khalayak maupun konsumen tentang program–
program event yang akan diadakan di Cafe Tiga
Tjeret. Bentuk iklan outdoor Cafe Tiga Tjeret
dikelola oleh bagian Operational Manager serta
bekerjasama
dengan
divisi
Marketing
Communication.
d.
Iklan Radio
Untuk
iklan
radio,
Café
Tiga
Tjeret
memanfaatkan media radio lokal dan nasional di
kota Solo, yaitu Solo Radio dan Prambors Solo,
yang menjangkau daerah – daerah di Surakarta dan
sekitarnya. Hal ini tentu saja sangat sesuai dengan
target market yang hendak dibidik yaitu anak muda
pada khususnya.
e.
Iklan Media Cetak
Media cetak lokal yang digunakan untuk
memasang iklan ataupun promosi Café Tiga Tjeret
adalah Solo Pos, Jitu dan Joglo Semar.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan di Café Tiga Tjeret merupakan bentuk
kegiatan promosi yang berupa pemberian diskon, penawaran
membership dan penawaran merchandise kepada pengunjung.
Menurut Sutisna, promosi penjualan merupakan upaya
pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang
coba-coba
dari
konsumen,
meningkatkan
permintaan
konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk.
commit to user
3. Sponsorship Marketing
17
dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Café Tiga Tjeret menyediakan panggung musik secara gratis
untuk anak-anak muda yang suka nge-band. Ada juga pihak-pihak
yang mengajukan proposal kerja sama, misalnya event musik di
kampus atau pensi SMA. Biasanya bentuk sponsorship dari Café
Tiga Tjeret selain memfasilitasi panggung.
Sponsorship marketing, menurut Terence A. Shimp merupakan
sarana komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
mendukung suatu acara atau kegiatan yang diadakan oleh pihak
lain. Pemberian sponsor tersebut dapatberupa freshmoney, produk,
maupun saran pendukung yang lainmusik secara gratis yaitu
berupa voucher.”
4. Point Of Purchase
Point of purchase communication Cafe Tiga Tjeret dilakukan
menggunakan papan tulis berukuran sedang yang bertuliskan
promo pada hari tertentu.
Menurut Menurut Terence A. Shimp, point of purchase
communication atau komunikasi di tempat pembelian melibatkan
display, peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang
didesain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam
tempat pembelian.
5. Pemasaran Non Media (Word Of Mouth)
Dalam melakukan komunikasi pemasaran, selain menggunakan
promotion mix, Café Tiga Tjeret juga melakukan strategi Buzz
Marketing yang merupakan bagian dari Word of Mouth
Communication.
Kegiatan komunikasi dari mulut ke mulut tersebut dilakukan
oleh pihak Café Tiga Tjeret dan kesadaran yang ditimbulkan oleh
konsumen.
Buzz Marketing adalah sebuah proses menciptakan brand
awareness atau pengenalan produk dan jasa kepada publik luas
commit
to user
dengan teknik dari
mulut
ke mulut. Tujuan utamanya untuk
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memperoleh respon positif yang nantinya akan berdampak pada
kesuksesan sebuah perusahaan.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian sebagaimana telah dibahas dalam pembahasan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa aktifitas komunikasi pemasaran yang
dilakukan Café Tiga Tjeret yaitu melalui aktifitas komunikasi di media yaitu
berupa iklan di Radio, media cetak seperti koran dan flyer, iklan di tempat
pembelian yang berupa x-banner dan poster, promosi penjualan berupa diskon dan
merchandise, serta melalui sponsorship. Kemudian aktifitas komunikasi non
media yaitu berupa komunikasi mulut ke mulut yaitu Buzz Marketing.
Kebijakan untuk mempromosikan Café Tiga Tjeret dilakukan oleh
Operational Manager bersama dengan Divisi Marketing, akan tetapi kebijakan
yang diambil dan juga pelaksanaannya banyak dilakukan oleh Operational
Manager, karena beliau yang lebih bertanggung jawab atas Café Tiga Tjeret.
Aktifitas komunikasi yang dilakukan oleh Café Tiga Tjeret adalah sebagai
berikut:
1.
Periklanan (Advertising)
Kegiatan periklanan dilaksanakan melalui cetakan, outdoor,
radio, dan media cetak. Iklan cetakan berupa flyer yang berisi
tentang keterangan produk dan events yang akan dipromosikan.
Iklan jenis ini dibagikan kepada konsumen di public area, dan
juga venue. Kemudian iklan out door berupa vertical banner, dan xbanner yang dipasang di tempat–tempat yang strategis. Sedangkan
di media cetak, Café Tiga Tjeret bekerja sama dengan media cetak
lokal, yaitu Solopos, Jitu, dan Joglo Semar untuk pemasangan
iklannya.
Café Tiga Tjeret mengeluarkan iklan dengan gencar pada
saat akan mengadakan special events. Hal ini bertujuan untuk
mengenalkan atau menguatkan program tersebut di benak
to userCafé Tiga Tjeret pada dasarnya
konsumen. Strategicommit
periklanan
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bertujuan untuk mengimbangi dan menantang kegiatan competitor
lain dalam mencari dan mempertahankan pangsa pasar.
2.
Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan Café Tiga
Tjeret antara lain: membership, merchandise , dan diskon. Diskon
ini bersifat tentatif dan eventual. Membership merupakan wadah
untuk mengumpulkan beberapa konsumen yang ditawarkan oleh
Café Tiga Tjeret. Merchandise berlogo perusahaan ditawarkan
kepada konsumen sebagai kenang-kenangan. Kegiatan komunikasi
pemasaran ini berdampak pada penjualan jangka pendek. Promosi
penjualan menghasilkan tanggapan yang cepat sehingga mudah
diukur tingkat keberhasilannya.
3.
Sponsorship Marketing
Merupakan sarana komunikasi yang dilakukan oleh Café
Tiga Tjeret dengan cara mendukung suatu acara atau kegiatan yang
diadakan oleh pihak lain dalam hal musik. Pemberian sponsor ini
dalam bentuk fasilitas panggung live music, fresh money dan juga
voucher.
4.
Komunikasi
ditempat
pembelian
(point
of
purchase
communication)
Komunikasi di tempat pembelian oleh Café Tiga Tjeret
dilakukan dengan menggunakan papan tulis berukuran sedang
yang bertuliskan promosi diskon 50% untuk makanan dan
minuman tertentu.
5.
Buzz Marketing
Metode ini dilakukan dengan memberikan informasi
mengenai events yang akan di adakan Café Tiga Tjeret dan
mengajak
customer-nya
berpartisipasi
dengan
menyebarkan
informasi tersebut pada kerabat, tetangga, rekan, dan juga
komunitas sosialnya.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saran
1. Komunikasi pemasaran non media yang dilakukan pihak Café Tiga Tjeret
berupa komunikasi mulut ke mulut (Word Of Mouth) ternyata lebih berhasil
untuk itulah kegiatan Buzz Marketing diharapkan untuk lebih divariasikan dan
ditingkatkan.
2. Dari hasil penelitian, komunikasi pemasaran melalui media Iklan Radio
ternyata lebih berhasil oleh karena itu kegiatan iklan melalui media tersebut
diharapkan untuk bisa lebih ditingkatkan lagi.
Daftar Pustaka
Boyd, Walker, & Larréché. (2000). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. (2004). Dinamika Komunikasi. PT.Remaja Rosdakarya
: Bandung.
Jubilee Enterprise, Buzz Marketing dengan Google Buzz dan Google Wave,
Jakarta : Gramedia (2001).
Juyan Zhang. The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing Contemporary
Gastrodiplomacy Campaigns. The University of Texas at San Antonio
USA : International Journal of Communication (2015).
Kotler, Philip. (1996). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan
Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
commit to user
21
Download