1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
1.1
Landasan Teori dan Konsep
2.1.1
Pengertian Industri
Menurut Badan Pusat Statistika Propinsi Bali (2011), industri merupakan
suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu,
dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produk dan struktur
biaya serta ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Dalam pengertian lain, Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan barang jadi yang menjadi barang dengan nilai yang
lebih tinggi untuk penggunaanya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam
UU No.20 Tahun 2008 BAB I Pasal 1 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, pengertian dari usaha mikro, kecil, menengah adalah
1)
Usaha Mikro adalah suatu produktif milik perorangan dan bada usaha
perorangan yang memenuhi kreteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.
1
2)
Usaha Kecil adalah uaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang peroangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kreteria usaha kecil sebagai
mana dimaksud dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
3)
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian langsung maupun tidak langsung dengan
usaha kecil.
2.1.2
Industri Kerajinan Bambu
Di kutip dari (furnitureandhandicraft.com) kerajinan bambu atau furniture
adalah istilah yang biasa diletakkan di kamar tamu atau ditempel di tembok
maupun di gantung di luar rumah, misalnya furniture sebagai alat musik yang
dimaikan oleh kaum anak-anak atau remaja. Di samping itu, kerajinan bambu juga
bisa dalam bentuk nampan dengan bambu dan tutup bambu maupun tempat kue
bambu. Hal ini yang membuat kerajinan bambu yang ada di Bali menjadi dikenal
oleh seluruh masyarakat Indonesia maupun luar Negeri.
2
2.1.3
Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh suatu perusahaan atas
aktivitas yang dilakukan perusahaan baik itu penjualan barang atau jasa kepada
konsumen. Menurut Dyckman (2002:234),pendapatan adalah arus masuk atau
peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau
kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau
sentral entitas yang sedang berlangsung.
2.1.4
Pengertian Bahan Baku
Menurut Mulyadi (1986:118), bahan baku adalah bahan yang membentuk
bagian intregasi produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan
manufaktur dapat diperoleh dari pembeli lokal, pembeli import atau dari
pengelolaan sendiri. Adapun jenis-jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro
dan Marwan Asri (2003:185) terdiri dari :
1.
Bahan Baku Langsung (direct material)
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian
dari pada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli
bahan baku langsung ini mempumyai hubungan yang erat dan sebanding dengan
jumlah barang yang di hasikan.
2.
Bahan Baku Tidak Langsung (indirect material)
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam
proses produksi tetapi tidak langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.
Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah tampan dan tutup kue maka bambu
3
merupakan bahan baku langsung sedangkan paku dan plamir merupakan bahan
baku tak langsung.
2.1.5
Pengertian Modal
Modal adalah sesutu yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini
dikarenakan modal memiliki pengaruh yang besar dalam membantu kelancaran
berjalannya setiap kegiatan perusahaan. Modal dapat diperoleh dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Akan tetapi, penentuan modal yang baik adalah
modal yang berasal dari dalam perusahaan. Dalam pengertian ekonomi, modal
adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah dan tenaga
kerja menghasilkan barang-barang baru (Mubyarto, 1985). Menurut Soekartawi
(1991), modal dalam kegiatan produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu
modal tetap dan modal tidak tetap atau variabel. Modal tetap didefinisikan sebagai
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali
proses produksi. Modal ini terdiri dari tanah, bangunan, mesin dan sebagainya.
Sementara itu modal tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi dan habis dalam satu kali proses produksi.
2.1.6
Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Badan Pusat Statistik (2003:15), tenaga kerja merupakan
beberapa penduduk yang berusia kerja antara 15 sampai 64 tahun. Menurut
Simanjuntak (1998:3), tenaga kerja adalah penduduk suatu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga kerja dan jika
mereka mau untuk berpatisipasi. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang
4
ketenagakerjaan, yang disebut tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
2.1.7
Pengertian Teknologi
Menurut
KBBI,
teknologi
merupakan
keseluruhan
sarana
untuk
menyediakan barang-barang bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Sedangkan menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk,
informasi, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan
digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi
tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh
warga masyarakat yang bersangkutan.
Menurut Prayitno (dalam Ilyas 2011), teknologi adalah seluruh perangkat
ide, metode, teknik benda-benda yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu
maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Teknologi dapat dikatagorikan
menjadi 2 (dua) macam, yaitu teknologi tradisional dan teknologi modern.
Teknologi tradisional adalah teknik yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
memproduksi barangnya dengan cara tradisional/manual. Sedangkan teknologi
modern adalah teknik yang digunakan oleh sebuah perusahaan dalam proses
produksinya yang dibantu dengan sebuah alat/mesin yang canggih untuk
membantu mempercepat proses produksi tersebut. Sedangkan, menurut Capra
(2004:107) teknologi merupakan kumpulan alat, aturan, dan prosedur yang
merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu
dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
5
Teknologi mesin yang digunakan dalam proses produksi dapat membantu
peningkatan pendapatan di seckor industri. Hal ini dikarenakan ketika
menggunakan mesin, jumlah bahan baku yang dapat diproses tentu akan lebih
banyak dan dengan banyaknya jumlah bahan baku yang diproduksi, maka hasil
produksinya juga meningkat. Peningkatan hasil produksi tentunya akan
mempengaruhi peningkatan pendapatan di industri tersebut.
1.2
Hipotesis Penelitian
2.2.1
Bahan Baku dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Bahan Baku merupakan salah satu faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan sector industri agar dapat melakukan proses produksi dan memperoleh
hasil produksi yang akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan tu
sendiri.Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sangat berpengaruh
terhadap tingkat penjualan dan pendapatan yang akan diperoleh. Semakin banyak
jumlah bahan baku yang diproduksi dengan kualitas yang tinggi, maka pendapatan
yang diperoleh akan meningkat. Hal ini dikarenakan produk dengan kualitas yang
baik dapat memberikan jaminan kepuasan kepada konsumen. Sehingga semakin
banyak bahan baku yang diproduksi, maka semakin meningkat pula pendapatan
usaha yang dihasilkan.Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat
diajukan adalah
H1 :
Bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
usaha kerajinan bambu.
6
2.2.2
Modal dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Menurut Sukirno (2009), modal dapat diartikan sebagai pengeluaran
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Modal merupakan sesutu yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan meningkatnya jumlah modal yang dimiliki
oleh perusahaan, maka kemampuan untuk meningkatkan jumlah bahan baku
untuk diproduksi sehingga jumlahoutput yang dihasilkan meningkat akan semakin
besar. Dengan meningkatnya jumlah output yang dihasilkan, maka jumlah
pendapatan yang diperoleh akan meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut,
hipotesis yang dapat diajukan adalah
H2 :
Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha
kerajinan bambu.
2.2.3
Tenaga Kerja dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Menurut Mankiw (2000:46), semakin banyak tenaga kerja yang
digunakan, maka akan semakin banyak pula output yang dihasilkan. Peningkatan
jumlah tenaga kerja akan meningkatkan output yang juga akan meningkatkan
pendapatan usaha. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis yang dapat
diajukan adalah
H3 :
Jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan usaha kerajinan bambu.
7
2.2.4
Bahan Baku, Teknologi, dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Teknologi sebagai suatu alat bantu dapat dimanfaatkan dalam proses
produksi, sehingga upaya untuk meningkatkan penjualan dapat secara maksimal
dilakukan dan pendapatan usaha akan mengalami peningkatan. Bantuan teknologi
berupa mesin dapat mempercepat dan memudahkan proses produksi yang
dilakukan. Sehingga, ketika jumlah bahan baku meningkat dan didukung dengan
jumlah mesin berbantuan teknologi yang canggih, maka jumlah pendapatan yang
diperoleh akan meningkat. Jadi, ketika jumlah bahan baku meningkat dan dalam
produksinya didukung oleh pemanfaatan teknologi berupa mesin yang memadai
akan mendorong peningkatan jumlah output dan pendapatan usaha. Berdasarkan
penjelasan tersebut, hipotesis yang dapat diajukan adalah
H4 :
Interaksi bahan baku dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu.
2.2.5
Modal, Teknologi, dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Menurut Mubyarto (1985), modal adalah barang atau uang yang bersama-
sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru.
Modal di sini dapat menghasilkan barang-barang baru (output) ketika modal
tersebut digunakan untuk proses produksi. Dalam hal ini, jumlah modal yang
banyak akan membantu kelancaran proses produksi karena dengan jumlah modal
yang banyak, perusahaan dapat menggunakan teknologi berupa mesin untuk
mempercepat dan mempermudah proses produksi. Dengan meningkatnya jumlah
modal, perusahaan dapat meningkatkan jumlah teknologi berupa mesin yang
digunakan untuk proses produksi sehingga jumlah output yang dihasilkan akan
8
meningkat pula. Dan dengan meningkatnya jumlah output yang diperoleh, jumlah
pendapatan yang diperoleh juga akan meningkat.
H5 :
Interaksi modal dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan usaha kerajinan bambu.
2.2.6
Tenaga Kerja, Teknologi, dan Pendapatan Usaha Kerajinan Bambu
Menurut
KBBI,
teknologi
merupakan
keseluruhan
sarana
untuk
menyediakan barang-barang bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Di era ini, teknologi sangat berperan untuk memudahkan segala bentuk aktivitas
yang dilakukan oleh setiap manusia, salah satunya bagi suatu perusahaan dimana
teknologi yang digunakan akan membantu proses berlangsungnya operasional
perusahaan. Pemanfaatan teknologi akan maksimal apabila sumber daya manusia
atau tenaga kerja yang akan mengaplikasikan teknologi berupa mesin tersebut
memiliki kemampuan yang memadai dalah hal tersebut. Ketika tenaga kerja yang
tersedia mampu memanfaatkan teknologi berupa mesin dalam proses produksi
perusahaan, maka proses produksi akan lebih mudah dan cepat untuk dilakukan
sehingga jumlah output yang dihasilkan akan meningkat. Dengan bertambahnya
jumlah output dari proses produksi, maka pendapatan yang akan dipeoleh
perusahaan juga akan meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis yang
dapat diajukan adalah
H6 :
Interaksi tenaga kerja dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan usaha kerajinan bambu.
9
Download