BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, semakin cepat pula perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mampu mempengaruhi pola pikir manusia. Kemajuan ini telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya. Salah satunya akhir-akhir ini musibah dan bencana alam yang banyak terjadi tidak hanya menyebabkan kerugian material saja, tetapi juga mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Banyak cara untuk mengantisipasi dan meminimalisasi kerugian dan jumlah korban, salah satunya adalah dengan menerapkan berbagai alat pendeteksi yang digunakan sebagai referensi data maupun indikator dari suatu sistem peringatan dini, bila terjadi fenomena alam yang tidak biasa. Saat ini terdapat banyak detektor yang digunakan sebagai indikator sistem peringatan dini untuk mendeteksi berbagai macam fenomena alam, seperti perubahan iklim, cuaca, arah dan kecepatan angin, curah hujan, temperatur, kekuatan dan lokasi dari pusat gempa, aktivitas dari gunung berapi, ketinggian permukaan air, dan lain sebagainya. Ketinggian permukaan air merupakan suatu parameter yang banyak dipantau dan dianalisa perubahannya, terutama pada musim dan keadaan tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan banyaknya bencana alam yang mungkin disebabkan oleh banjir, tsunami dan lain sebagainya. Selama ini pemantauan ketinggian air sungai yang dilakukan masih menggunakan alat-alat manual berupa skala ketinggian air 1 yang diletakkan di pinggiran sungai atau jembatan. Hal ini memiliki keterbatasan terutama terhadap penumpukan sedimen di dasar sungai, sehingga mengurangi akurasi dari pengukuran. Mengingat akan pentingnya pemantauan terhadap ketinggian air sungai terutama pada daerah-daerah dengan tinggi daratan yang lebih rendah dari permukaan laut, Dengan adanya hal tersebut kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat juga semakin tinggi. Berbagai sistem informasi telah banyak berkembang antara lain melalui saluran radio, televisi, telepon bahkan internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat juga terjadi pada penelitian-penelitian, dari hasil penelitian tersebut biasa didapat pula sebuah berita berbentuk data pengukuran atau data pengamatan. Tidak semua kondisi memungkinkan suatu pengamatan langsung. Dalam keadaan tertentu, pada keadaan lingkungan yang ekstrim atau pada suatu tempat yang jauh seringkali tidak dapat dilakukan pengamatan atau pengukuran secara langsung. salah satunya yang mungkin saat ini berkembang sering digunakan adalah komponen atau Alat yang disebut Mikrokontroler yaitu Single Chip Microprosesor (SCM) yang merupakan sebuah komputer lengkap yamg dipaketkan dalam sebuah chip, dimana dalamnya terdapat ROM, RAM, EPROM, timer, osilator, ADC, buffer, I/port, saluran alamat yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa asembley yang diberikan dengan saluran data sehingga dapat bekerja dan melakukan hal-hal yang rumit walaupun rangkaianya sederhana. Seiring dengan berkembangnya mikrokontroler, maka saat ini mikrokontroler banyak diaplikasikan pada instrument – instrument yang berhubungan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Salah satunya adalah alat untuk mengukur 2 ketinggian permukaan air dibendungan/waduk dengan menggunakan AT89S52. Sistem deteksi ketinggian air ini menggunakan sensor LDR (Light dependent resistor) dan menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai pengolahan data dari inputan yang diterima dari sensor LDR sehingga dengan adanya tekanan bisa menghitung debit air dalam suatu waduk. 1.2 Tujuan Dan Manfaat tujuan dari penelitian ini adalah : a. Membuat aplikasi Pengontrol Pintu Bendungan Berdasarkan Debit Air Yang Masuk Berbasis Mikrokontroler AT89S52. b. Membuat pengontrolan debit air dengan menggunakan sensor sebagai pemantau dan juga berfungsi sebagai alarm pada volume debit air c. mengetahui cara kerja sensor cahaya itu sendiri didalam sebuah rangkaian dari alat yang dibuat Manfaat dari pembuatan aplikasi alat ini adalah : a. Memudahkan pengontrolan debit air sehingga mengetahui berapa besar volume air didalam suatu waduk bendungan b. Membantu dan mempermudah kerja manusia dalam memanfaatkan cahaya sebagai pemantau sketinggian air. 3 1.3 Perumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat di buat suatu idetifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun Perancangan Alat Monitoring Pintu Bendungan Berdasarkan Debit Air Yang Masuk Berbasis Mikrokontroler AT89S52 2. Mengetahui Kinerja dari alat pengontrol pintu bendungaan berdasarkan debit air yang masuk. 1.4 Batasan Masalah Agar maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini tercapai maka dibutuhkan beberapa batasan masalah diantaranya: 1. Hanya membahas Perancangan Alat Pengontrol Pintu Bendungan Berdasarkan Debit Air Yang Masuk Berbasis Mikrokontroler AT89S52 2. Mengunakan sensor LDR 3. Tidak membahas mikrokontroler 1.5 Metode Penelitian Langkah awal dalam pembuatan aplikasi ini adalah masalah pengumpulan dan penganalisaan data. Ada beberapa macam metode yang digunakan yaitu : a. Studi Literatur Mempelajari tentang karakteristik microcontroler dijadikan alat tersebut 4 untuk dapat b. Wawancara Melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang mendalami bidang tersebut c. Analisa dokumen Melakukan penganalisaan dan pengelolahan terhadap alat yang dibuat serta diberikan agar dapat dibuat sesuai dengan metode yang akan diuji. d. Implementasi Mengimplementasikan sistem yang telah dianalisa dan dirancang pada metode sebelumnya e. Pengujian Pengujian perancangan alat dilakukan ketika tahap implementasi sudah selesai dimana semua aplikasi sudah berjalan dengan lancar, Pengujian ini meliputi kemampuan aplikasi dalam menjalankan prosesnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, pokok masalah, batasan masalah, tujuan penulisan dan metode penelitian 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan landasan teori yang dipakai sebagai penunjang pembuatan tugas akhir ini. Penjelasannya meliputi pengetahuan tentang pembuatan aplikasi menggunakan microkontroler berbasis remote controler BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ketiga menguraikan tentang hal-hal yang mendukung dalam aplikasi, perancangan tabel, diagram alir serta relasi tabel perencanaan masukan dan rencana keluaran atau bentuk laporan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab keempat ini membahas tentang implementasi dan pengujian jalannya aplikasi dengan microkontroler, serta menjelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan dan digunakan agar tujuan tugas akhir ini tercapai serta berjalan dengan baik. BAB V PENUTUP Bab kelima menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan isi dari laporan tugas akhir ini. Serta saran yang disampaikan penulis untuk mengembangkan sistem yang ada demi kesempurnaan aplikasi yang lebih baik. 6