102 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh modal intelektual dan
pengungkapan modal intelektual terhadap nilai perusahaan yang melakukan
penawaran umum saham perdana (IPO). Selain itu meneliti apakah perusahaan
yang melakukan penawaran saham perdana telah menerapkan knowledge-based
business
dan
mengungkapkannya
untuk
menciptakan
nilai
perusahaan.
Perusahaan dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang melakukan IPO pada
periode 1 Januari 2008 hingga 31 Desember 2011.
Modal intelektual diukur dengan menggunakan model Pulic (1998), yaitu
Value Added Intellectual Coefficient
(VAICTM), dengan ketiga komponennya
yang diukur berdasarkan efisiensinya atau kemampuannya dalam menciptakan
value added. Ketiga komponen tersebut adalah value added yang diciptakan oleh
physical capital (Value Added Capital Employed‒VACA), human capital (Value
Added Human Capital‒VAHU), dan structural capital (Structural Capital Value
Added‒STVA). Pengungkapan modal intelektual yang terdapat pada prospektus
perusahaan diukur menggunakan disclosure index yang didasarkan pada
penelitian Bukh et al. (2005). Nilai perusahaan pada penelitian ini didasarkan
pada nilai pasar perusahaan pada hari pertama di pasar sekunder. Hasil pengujian
dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
102
103
1. Modal intelektual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang
melakukan penawaran saham perdana.
2. Pengungkapan modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana.
Selama periode pengamatan, pasar belum memberikan nilai yang lebih
terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih besar. Hal ini
dikarenakan belum terdapatnya standar mengenai pengukuran modal intelektual
sehingga memungkinkan ketidakmampuan pasar melakukan penilaian yang tepat
terhadap
modal
intelektual
yang
dimiliki
perusahaan.
Sementara
itu,
pengungkapan mengenai modal intelektual dapat mengurangi asimetri informasi,
sehingga pemilik lama dan investor atau pihak berkepentingan lainnya tidak salah
menafsirkan informasi keuangan perusahaan dan dapat melakukan analisis yang
tepat mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang.
5.2
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menggunakan metode tidak langsung, yaitu VAICTM, dalam
mengukur modal intelektual. Pada beberapa penelitian yang menggunakan
metode tersebut masih didapatkan hasil yang tidak konsisten.
2. Jumlah sampel penelitian, yaitu hanya 50 sampel perusahaan yang
melakukan IPO di BEI. Hal ini dikarenakan sulitnya memperoleh data
prospektus perusahaan.
104
5.3
Saran
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk perbaikan
penelitian serupa di masa yang akan datang, yaitu :
1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempergunakan metode langsung
dalam mengukur modal intelektual, misalnya dengan balance score card
atau real options model.
2. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mengelompokkan perusahaan
berdasarkan jenis industrinya.
3. Penelitian selanjutnya mungkin dapat meneliti mengenai pengaruh
masing-masing dari komponen VAICTM terhadap nilai perusahaan atau
kinerja keuangan perusahaan yang melakukan penawaran umum saham
perdana.
Download