8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Sasaran

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Pemasaran
Sasaran fundamental dari kebanyakan bisnis adalah kelangsungan hidup,
laba, dan pertumbuhan. Pemasaran memberikan kontribusi secara langsung untuk
mencapai sasaran ini. Pemasaran terdiri dari kegiatan menilai keinginan dan
kepuasan dari konsumen saat ini dan calon konsumen, mendesain dan mengatur
penawaran produk, menentukan harga dan kebijakan harga, mengembangkan
strategi distribusi, dan melakukan komunikasi dengan konsumen saat ini dan
calon konsumen.
Menurut Philip Kotler, mengemukakan definisi pemasaran 2 berikut ini:
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan merekan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan
menurut
Stanton
yang
dikutip
oleh
Husein
Umar,
mendefinisikan pemasaran, 3 yaitu:
Pemasaran adalah kegiatan yang meliputi keseluruhan sistem yang
berhubungan dengan kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang
atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual
maupun yang potensial”.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
2
Kotler, philip, Manajemen Pemasaran, Edisi ke sebelas, PT. Indeks Kelompok Gramedia:
Jakarta, hal 107
3
Husein Umar, Riset Pemasaran dan perilaku konsumen, PT Gramedia : Jakarta, 2003, hal 31
8
9
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam misi pemasaran
serta penentu suksesnya suatu pemasaran. Komunikasi dan pemasaran merupakan
hal yang tak terpisahkan. Pemasaran itu sendiri adalah sebuah konsep komunikasi
dan komunikasi dapat dikatakan sebagai induk pemasaran. Usaha untuk
membalikkan kedudukan pemasaran di atas komunikasi justru memberikan kesan
yang tidak tepat. Tidak ada sebuah perusahaan yang berhasil menawarkan produk
tanpa menetapkan strategi komunikasi yang terbaik kepada konsumen. Tanpa
adanya komunikasi yang efektif maka kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan
baik.
Menurut Terence A. Shimp mengartikan komunikasi “Sebagai proses di
mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antara
organisasi
dengan
individu”. 4
Sedangkan
pemasaran
diartikan
sebagai
sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilainilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Maka jika digabungkan
komunikasi pemasaran menurut Terence A. Shimp adalah berikut ini
5
“Merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran
merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu
arti yang disebar luaskan kepada pelanggan atau kliennya”.
4
A Shimp, Terence. Periklanan Promosi Pemasaran Terpadu Jilid 4. Erlangga: Jakarta, 2001, hal
4
5
Ibid
10
Sedangkan menurut Morrisan 6 komunikasi pemasaran adalah sebagai
berikut:
“Merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan
promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image yang bersifat
satu dan konsisten bagi perusahaan”.
Dari pengertian-pengertian di atas penulis memahami bahwa komunikasi
pemasaran adalah seluruh kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui bauran
pemasaran merek dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen mengenai produk barang atau jasa dan merek yang
mereka jual sehingga akan menghasilkan citra atau image yang positif bagi
perusahaan.
2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan strategi-strategi yang
tepat agar program yang dijalankan dapat mencapai target. Strategi seksi
pemasaran, promosi dan produk wisata dengan semua kegiatan komunikasi
pemasaran, baik itu yang berhubungan dengan kegiatan ke dalam maupun ke luar.
Strategi yang dijalankan untuk mencapai hasil yang maksimal biasanya berbeda
untuk setiap perusahaan dalam melaksanakan program-programnya. Namun, pada
dasarnya tujuan utama yang ingin dicapai adalah sama, yaitu untuk dapat
mencapai target yang telah direncanakan.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “kepemimpinan”
(leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh
6
Alexander, Morrisan. Periklanan “Komunikasi Pemasaran Terpadu”. Ramdina Perkasa:
Tangerang, 2007, hal 8
11
sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya. 7 Sedangkan menurut Effendy
adalah: “Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya”. 8
Dalam arti komunikasi pemasaran adalah istilah yang luas, yang dapat
dipahami dalam banyak cara. Hal yang utama adalah, namun, untuk membuat
produk yang dikenal dengan berbagai metode. Seperti setiap proyek, komunikasi
pemasaran harus direncanakan dengan hati-hati juga. Ketika perencanaan
komunikasi pemasaran, salah satu hal penting harus diperhatikan adalah tentang
norma-norma etika. Ini hanya tidak mengacu pada kejujuran, tapi juga hukum dan
lainnya peraturan pencegah alat promosi. Masalah etika menonjol terutama
sementara merancang pesan yang akan disampaikan kepada target audience. Ini
isu mengarah langsung dengan persyaratan khusus untuk pengobatan rentan
kelompok dalam kampanye promosi. Secara keseluruhan, perhatian khusus harus
diberikan dalam rangka untuk berperilaku dalam cara yang umum diterima dalam
komunikasi pemasaran. 9
Perencanaan promosi adalah kegiatan manajemen yang penting, dan harus
dikembangkan sekitar kerangka yang cocok. Baines et al. memperkenalkan
kerangka perencanaan komunikasi pemasaran (MCPF), yang menyediakan visual
7
Winardi, Aspek Aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix), Penerbit Mandar Maju, Bandung,
1989, hal 46
8
Effendi, Onong Uchjana, Human Relation dan Public Relation, Penerbit Mandar Maju, Bandung,
1993, hal 7
9
Fill, Marketing Communications: contexts. contents and strategies. 2nd Edition. Prentice Hall
Europe , 1999. Hal 54
12
panduan dalam elemen. Proses dimulai dari lembaga-lembaga eksternal yang
membuat
penelitian pemasaran untuk
perusahaan.
Rencana komunikasi
pemasaran dapat berdasarkan informasi yang dikumpulkan. 10
Selain itu, Baines mengingatkan bahwa MCPF adalah daftar kegiatan yang
cocok perlu dipertimbangkan. Kerangka dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1
Marketing Communications Planning Framework
Context Analysis
Corporate Goals
Marketing
Research
Promotional Goals
Marketing Goals
Comms Goals
Pull Strategy
Agencies
Push Strategy
Promotional Strategy
Profile Strategy
Coordinated
Promotional Mix
Resources
Scheduling
Implementation,
Control & Evaluation
Sumber: Baines, P. et al. 2008
Pada gambar tersebut memperlihatkan kerangka dalam proses perencanaan
marketing communication, dimulai dengan melakukan suatu penganalisaan situasi
context analysis kemudian menentukan promotional goals yang meliputi
corporate goals, marketing goals, dan marketing communication goals.
Selanjutnya adalah menentukan promotional strategy yang akan diterapkan pada
10
Baines, P., Fill, C., Page, K. Marketing: Case insight. 1st Edition. Oxford: Oxford University
Press , 2008, hal 519
13
marketing komunikasi, strateginya terdiri dari push, pull, dan profile strategy.
Ketika sudah menentukan strategi apa yang diterapkan langkah selanjutnya adalah
melakukan bauran komunikasi pemasaran meliputi advertising, sales promotion,
public relations, personal selling, dan direct marketing yang sesuai dengan
strategi yang ditetapkan sebelumnya. Langkah berikutnya adalah menentukan
sumber daya baik sumber daya manusia maupun finansial dan melakukan
scheduling. Selanjutnya adalah melakukan implementation, dan control serta
evaluation. Dalam melakukan evaluation, meliputi suatu penelitian pasar, yang
bisa dilakukan berdasarkan penelitian dari lembaga-lembaga survey atau secara
internal perusahaan.
2.2.1. Context Analysis
Dalam analisis konteks, data riset pasar tentang target audiens sangat
dihargai. Kebutuhan mereka, motivasi, sikap dan pengambilan keputusan
karakteristik informasi penting untuk rencana sukses 11 Informasi ini dapat
dikumpulkan dari rencana pemasaran, yang biasanya sudah disiapkan di titik ini.
Analisis konteks berisi informasi tentang
konteks terkait, yang
memperkaya komunikasi pemasaran rencana. Ini mungkin menekankan pada
konteks bisnis, konteks pelanggan, konteks pemangku kepentingan, konteks
organisasi dan konteks lingkungan 12.
Analisis konteks juga dapat dilakukan dengan cara sederhana dengan
membaginya kasar internal dan eksternal faktor. Perusahaan dan produk analisis
11
12
Fill, Opcit, hal 620
Ibid
14
yang termasuk ke dalam faktor internal, dan segmen, pesaing dan konteks
lingkungan eksternal faktor. Namun, terlepas dari isi dan luasnya analisis konteks,
utama tujuannya adalah untuk memahami situasi saat ini merek, produk atau
perusahaan. Hanya setelah situasi saat ini telah diklarifikasi, pemasaran rencana
komunikasi dapat dikembangkan.
a. Segmentation, Targetting, and Positioning
1) Segementation
Menurut Kotler and Amstrong 13 segmentasi pasar adalah membagi sebuah
pasar kedalam kelompok - kelompok pembeli yang khas berdasarkan
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Tidak ada cara yang baku
untuk meng-segmentasikan sebuah pasar. Seorang pemasar harus mencoba
menggunakan variabel segmentasi yang berbeda-beda baik yang satu
variabel saja maupun dengan mengkombinasikan variabel - variabel
tersebut. Variabel - variabel utama yang dapat digunakan untuk mengsegmentasi pasar konsumen yaitu :
a) Segmentasi Geografis, yaitu membagi pasar menjadi unit-unit
geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah, negara bagian,
kabupaten, kota atau pemukiman.
b) Segmentasi Demografis, yaitu upaya membagi pasar menjadi sejumlah
kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
13
Philip Kotler dan Gary Amstrong 2001, Dasar Dasar Pemasaran, jilid 1, Prentice Hall.Inc, (PT.
Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta),
15
agama, ras dan kebangsaan.
c) Segmentasi Psikografis yaitu, upaya membagi pembeli menjadi
kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya
hidup atau karakteristik kepribadian.
d) Segmentasi Perilaku yaitu, upaya membagi suatu pasar ke sejumlah
kelompok
berdasarkan
pengetahuan,
sikap,
penggunaan,
atau
tanggapan konsumen terhadap suatu produk.
Segmentasi pasar dimaksudkan sebagai kegiatan membagi suatu pasar ke
dalam kelompok-kelompok yang berbeda-beda. Masing-masing kelompok
tersebut terdiri dari konsumen yang mempunyai ciri atau sifat yang sama
atau hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu
pasar sasaran (target market) yang akan dicapai dengan strategi marketing
mix yang berbeda. Jadi, segmentasi pasar merupakan suatu strategi
pemasaran yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar
ke dalam bagian-bagian, sebagai dasar untuk membina bagian-bagian
tertentu guna dijadikan pasar sasaran yang akan dilayani.
2) Targetting
Menurut Kotler dan Amstrong 14 Pasar Sasaran atau Targeting adalah
seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang
sama, yang diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan. Perusahaan dapat
mengadopsi satu dari tiga strategi peliputan pasar, yaitu :
14
Ibid
16
a) Pemasaran tanpa terdiferensiasi, yaitu strategi peliputan pasar dimana
perusahaan mungkin memutuskan untuk mengabaikan perbedaanperbedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar, dan masuk ke pasar
secara keseluruhan dengan satu tawaran.
b) Pemasaran yang terdiferensiasi yaitu strategi peliputan pasar dimana
sebuah perushaan memutuskan untuk membidik beberapa segmen
pasar atau relung pasar dan mendesain tawaran yang terpisah bagi
masing-masing segmen.
c) Pemasaran terkonsentrasi yaitu, strategi peliputan pasar dimana sebuah
perusahaan memilih untuk meraih pangsa pasar yang besar pada satu
atau beberapa sub pasar.
Menghadapi beberapa kelompok segmen (lama maupun baru), perusahaan
harus mempertimbangkan segmen mana yang dipilih, dikembangkan dan
mana yang harus ditinggalkan. Targeting diartikan sebagai kegiatan
menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen
untuk dilayani. Untuk ini perlu penilaian atas peluang eksternal atau daya
tarik segmen dan kekuatan bisnis atau internal untuk memanfaatkan
peluang yang ada.
3) Positioning
Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan
sehingga menempati posisi yang khas (diantara pesaing) di dalam benak
pelanggan sasarannya. Menurut Ries & Trout "Penetapan posisi dimulai
17
dengan produk, yaitu suatu barang, jasa, perusahaan, lembaga, atau bahkan
orang. 15 Tetapi penetapan posisi bukanlah kegiatan yang anda lakukan
terhadap produk. Penetapan posisi adalah kegiatan yang anda lakukan
terhadap pikiran calon pelanggan. Jadi, anda memposisikan produk itu ke
dalam pikiran calon pelanggan."
Mereka berpendapat bahwa perusahaan harus mengikuti empat
kaidah supaya berhasil, yaitu :
a) Menjadi yang terbaik pada salah satu dari tiga disiplin nilai tersebut.
b) Mencapai tingkat kinerja yang memadai dalam dua disiplin yang lain.
c) Tetap meningkatkan posisi unggul dalam disiplin yang dipilih
sehingga keunggulan itu tidak beralih ke pesaing.
d) Tetap mejadi lebih memadai dalam dua disiplin lain, karena para
pesaing senantiasa meningkatkan harapan pelanggan.
Menurut Kotler and Amstrong
16
Positioning adalah mengatur produk
supaya dapat menempati posisi dalam benak konsumen yang jelas, khas
dan yang diinginkan secara relative terhadap produk pesaing.
Penempatan posisi produk adalah segala sesuatu yang ditanamkan dalam
benak pikiran prospek. Hal ini berdasarkan anggapan bahwa perilaku
konsumen adalah fungsi dari persepsi dan preferensi. Oleh karena itu
perbedaan penilaian terhadap produk antara satu konsumen dengan
konsumen yang lain juga disebabkan karena perbedaan persepsi dan
preferensi.
15
16
Ibid
Ibid
18
b. Analisa SWOT
Analisa
SWOT
adalah
singkatan
dari
Strengths,
Weakness,
Opportunity, dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT dapat
menunjukkan bahwa kinerja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisa SWOT membandingkan
antara faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalama analisa SWOT. 17
Hasil analisa SWOT dapat dirgunakan untuk menawarkan sebuah
alternatif yang dapat dilakukan dalam sebuah implemetnasi kebijakan maupun
dalam sebuah manajemen perusahaan. Saran alternatif ini bisa saja merupakan
saran baru yang merevisi beberapa alternatif yang sebelumnya pernah
ditentukan. Begitu pula saran alternatif tersebut dapat merubah alternatif
strategi dan sasaran-sasaran baru dalam kebijakan maupun manajemen
perusahaan yang akan dicapai di waktu yang akan datang.
Analisa SWOT dapat dilakukan untuk menganalisis kondisi kebijakan
dan kemungkinan kondisi perusahaan pada saat sebelum kebijakan atau
manajemen dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah gambaran apakah
kebijakan atau manajemen itu layak dilakukan atau tidak. Analisa SWOT juga
dapat dilakukan ketika sebuah kebijakan dan manajemen sudah berlangsung
untuk memberikan masukan apakah kebijakan itu dapat dilanjutkan, dirubah
strateginya atau bahkan dihentikan sama sekali. 18
17
Husein Umar, Metode Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran, Jakarta: Gramedia, 1999, hal 92-93
Freddy Rangkuti, Analisa SWOT: Teknik membedah kasus bisnis, Jakarta: Gramedia, 2006, hal
19
18
19
2.2.2. Promotional Goals
Tujuan promosi dapat dibagi menjadi tiga sub-kelompok, yaitu tujuan
perusahaan, tujuan pemasaran dan tujuan komunikasi pemasaran. 19 Tujuan
perusahaan mengacu pada area bisnis yang perusahaan percaya bahwa itu harus
akan masuk Rincian ini berasal dari faktor komunikasi utama yang dihadapi
perusahaan saat ini. Tujuan pemasaran adalah output berorientasi dan berasal dari
rencana pemasaran. Selanjutnya, tujuan komunikasi pemasaran yang berasal dari
posisi saat ini merek.
Fill menjelaskan, bahwa tujuan dapat digambarkan dengan pedoman
SMART, yaitu: Specific (jelas), Measurable (terukur), Appropriate (pantas),
Realistic (realistis) dan Timebound (jelas jangka waktu pencapaiannya).. Ketika
membuat tujuan dengan bantuan teknik SMART, semua fakta yang diperlukan
harus dipertimbangkan. 20 SMART pedoman tidak harus panjang, bahkan satu
kalimat mungkin berisi semua informasi yang diperlukan.
2.2.3. Promotional Strategy
Pada titik ini dapat digunakan metode komunikasi pemasaran (iklan,
penjualan promosi, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan pemasaran
langsung) yang dipilih. Strategi ini ditentukan berdasarkan pada tujuan promosi
dan analisis konteks. Bahkan di bidang yang sama industri, alat-alat yang berbeda
digunakan. Oleh karena itu seleksi harus selalu dilakukan terutama oleh
kepentingan perusahaan sendiri dan oleh kampanye. Ketika metode pemasaran
19
20
Fill, Opcit, hal 622
Ibid
20
digunakan komunikasi telah dipilih harus pemilihan media yang tepat untuk
dilakukan. Selain itu sekarang digunakan sumber daya keuangan harus
diketahui. 21
Fill menyarankan pemanfaatan tiga strategi promosi dengan menyebutkan
sebagai 3Ps Strategi Komunikasi Pemasaran. Ini berarti bahwa ada dapat
mengidentifikasi tiga strategi komunikasi pemasaran inti, dan masing-masing
mendasarkan pada menargetkan audiens yang luas. Strategi 3Ps 22 adalah push
strategy, pull strategy dan profile strategy.
a. Push Strategy
Push
Strategy (strategi dorong), merupakan
strategi promosi yang
menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk "mendorong"
produk lewat saluran distributor. Produsen mempromosikan produk kepada
pedagang
besar,
pedagang
besar
kepada
pengecer,
dan
pengecer
mempromosikan kepada konsumen. 23
Sementara Lawrence R Jauch & William F. Glueck dalam bukunya
Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan mendefinisikan Push Strategy
adalah penjualan dan usaha promosi lainnya dari produsen diarahkan untuk
mencapai pendukung perdagangan dari penjual partai besar dan pengecer
(ritel) untuk produk produsen. Artinya. strategi dorong ini menunjukkan usaha
promosi dari produsen yang ditujukan kepada pedagang dan berlanjut pada
konsumen.
21
Fill Opcit, hal 510
Ibid
23
Kotler dan Amstrong, Op Cit
22
21
b. Pull Strategy,
Pull strategy (strategi tarik) merupakan strategi promosi yang menggunakan
banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk
permintaan konsumen. Apabila pull strategy berhasil, konsumen akan mencari
produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar, pedagang
besar akan mencari dari produsen. 24
Sementara Lawrence R Jauch & William F. Glueck dalam bukunya
Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan mendefinisikan Pull Strategy
adalah usaha pemasaran yang diarahkan pada pelanggan pokok dengan
maksud mempengaruhi penerimaan mereka akan merek produsen. Produsen
mengharapkan pelanggan kemudian akan mempengaruhi pengecer (ritel)
untuk menangani merek.
c. Profile Strategy
Selain adanya push strategy dan pull strategy, dalam pemasaran juga terdapat
profile strategy (strategi profil), yaitu strategi yang digunakan untuk
memenuhi tujuan promosi perusahaan dikembangkan guna memuaskan
kebutuhan para pemegang saham. Karakteristik profile strategy adalah untuk
membangun kesadaran, persepsi, sikap, dan reputasi dengan menggunakan
public relations, sponsor, dan iklan perusahaan. Di beberapa pasar
internasional, sifat struktur pasar yang sudah ada dapat menentukan sejauh
mana push strategy, pull strategy, dan profile strategy dapat digunakan. Hal
24
Ibid
22
ini dapat berarti mengadopsi strategi yang berbeda untuk pasar yang berbeda,
dimana beberapa sangat terfragmentasi sementara yang lain terkonsentrasi.
2.2.4. Scheduling and Resources
Anggaran adalah kesempatan dan keterbatasan pemasaran yang sukses
komunikasi merencanakan dan oleh karena itu jumlah sumber daya keuangan
mendefinisikan batas banyak. Vuokko menunjukkan bahwa pemasaran biaya
komunikasi harus dianggap sebagai investasi. Selain itu para dampak biaya dapat
melihat tidak sampai waktu yang lama. 25
Finansial, promosi harus selalu membawa lebih banyak lagi daripada apa
yang dituntut, jika kampanye secara keseluruhan telah layak apa-apa. Pemasaran
ROI (return on investment) adalah tentang menciptakan nilai positif untuk merek
melalui mendemonstrasikan biaya terhadap pengembalian. Dalam rangka promosi
arsip menguntungkan, ada harus jelas antara pesan dan hasil bisnis. 26
Pengembalian investasi berbeda menurut sebuah perusahaan atau merek
dan tujuannya. ROI dapat dijelaskan sebagai keuntungan ketika lebih mudah
untuk memahami. Ada dua jenis keuntungan; meningkatkan arus kas dan nilai
aset. Positif arus kas berarti peningkatan penjualan dalam jangka waktu singkat.
Nilai aset, untuk yang bagian, adalah penjualan jangka panjang efek yang
merupakan hasil dari pemasaran yang efektif.
25
27
Baines, et al Opcit
Young, A., Aitken, L. Profitable Marketing Communications: A Guide to Marketing Return of
Investment. 1st Edition. Cornwall: MPG Books Ltd, 2007. hal 16
27
Ibid
26
23
Anggaran yang cocok selalu tergantung pada kasus ini. Jumlah keuangan
yang dapat digunakan sumber daya harus dihitung berdasarkan laporan keuangan
perusahaan dan rencana.
Kampanye promosi tidak hanya membutuhkan keuangan, tetapi juga
sumber daya manusia. Baines et al. mengingatkan, bahwa perencanaan sumber
daya sering dilupakan atau dihindari. Ini disarankan untuk berpikir ROI
pemasaran sebagai keuntungan karena tidak hanya mencakup sumber daya
keuangan, tapi orang-orang dan waktu juga. 28
Namun demikian, sejumlah masalah yang terkait dengan pembentukan
anggaran komunikasi pemasaran. Menurut Fill 29 utama masalah adalah sebagai
berikut; sulit untuk mengukur jumlah tepat yang dibutuhkan, masalah untuk
sesuai dengan anggaran dengan standar praktik akuntansi dan terakhir kesulitan
untuk melanjutkan proses penganggaran yang sesuai.
Kemudian dalam menentukan waktu, yang dapat digunakan, atau harus
digunakan untuk memperoleh tujuan. Adalah mustahil untuk memberikan contohcontoh umum dari jadwal karena tergantung sepenuhnya pada kasus ini. Biasanya
profesional pemasaran membagi tahun menjadi perempat dan tindakan setiap
kuartal ditentukan secara individual. 30 Kadang-kadang proyek mungkin perlu
tahun untuk dicapai dan kadang-kadang kampanye mungkin hanya perlu sebulan.
Namun, pengaturan jadwal dan mengikuti secara ketat adalah bagian penting dari
keberhasilan promosi.
28
Baines, et al Opcit, hal 524
Fill Opcit, hal 244
30
Ibid
29
24
2.2.5. Implementation, Control, and Evaluation
Setelah proyek komunikasi telah diimplementasikan dan dilaksanakan, itu
harus dilakukan kontrol dan evaluasi. Proses kontrol dan evaluasi yang paling
penting adalah untuk mengetahui bagaimana tujuan itu dapat tercapai. 31 Hal ini
mendorong untuk memperhatikan tujuan secara kontinyu sehingga situasinya
terus diketahui. Informasi yang dikumpulkan sangat penting untuk proyek-proyek
masa depan dan alami,
informasi berpendapat
apakah kampanye
itu
menguntungkan atau tidak. Evaluasi seharusnya tidak dihindari karena dipandang
sebagai beban kerja yang tidak perlu dan membutuhkan biaya yang banyak
Kotler et al. menjelaskan evaluasi yang mungkin menyarankan perubahan
program promosi atau produk itu sendiri. 32 Pengendalian dapat dilakukan dengan
survei pasar, permintaan atau penjualan kupon dan pengukuran pangsa pasar dan
perbandingan
2.3. Bauran Pemasaran
Saat ini konsep bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama
dalam teori pemasaran. Jenis dari bauran pemasaran ini ada beberapa namun yang
paling sering digunakan adalah bauran pemasaran yang dikenal dengan sebutan
4P yaitu : produk (Product), harga (Price), tempat/ saluran distribusi (Place) dan
promosi (Promotion).
31
32
Baines, et al Opcit, hal 524
Kotler Opcit, hal 439
25
Definisi dari bauran pemasaran menurut Kotler yaitu "Bauran Pemasaran
adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat digunakan
perusahaan
untuk
terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran". 33
Sedangkan definisi dari bauran pemasaran menurut Djaslim Saladin
adalah "Seperangkat variabel pemasaran yang dikuasai oleh perusahaan dan
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan". 34
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah
alat yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang diperlukan oleh perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan pemasaran agar tujuan pemasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya tidak sia-sia.
Suatu bauran pemasaran terdiri dari beberapa komponen. Komponenkomponen inilah yang biasanya dimanfaatkan dengan semaksiamal mungkin oleh
suatu perusahaan agar dapat menjadi keunggulan bagi perusahaan tersebut dalam
mengahadapi persaingan di pasar yang semakin ketat
Bauran pemasaran digolongkan menjadi empat kelompok variable yang
dikenal sebagai 4P (Product, Price, Place dan Promotion).
1) Product (Produk). Berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran.
2) Price (Harga) adalah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk.
3) Place (Distribusi) mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk
33
Kotler, Opcit
Saladin Djaslim,, Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran, Bandung; Linda Karya, 2003,
hal 5
34
26
bagi konsumen sasaran.
4) Promotion (Promosi) berarti aktivitas yang mengkomonikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Sedangkan menurut Yazid untuk perusahaan jasa bauran pemasaran
tersebut ditambah lagi dengan 3P yang lain, 35 yaitu :
5) Proses (Process), merupakan sebuah tindakan prosedur aktual, mekanisme dan
aliran akktivitas jasa yang disampaikan yang merupakan sistem penyajian
operasi jasa
6) Manusia (People) merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam bisnis
jasa,
karena
mereka
menciptakan
suatu
pelayanan,
melaksanakan
penyampaian pelayanan bahkan dapat menciptakan image perusahaan dimata
konsumennya.
7) Bukti fisik (Physical evidence) adalah suatu lingkungan dimana jasa tersebut
disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi atau
berhubungan serta seluruh komponen yang bersifat nyata yang memfasilitasi
pelaksanaan atau komunikasi jasa.
2.4. Bauran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller, terdapat lima elemen-elemen dalam bauran
komunikasi pemasaran diantaranya adalah: 36
35
36
Ibid
Kotler and Keller, Opcit, hal 513
27
1. Advertising,
Periklanan atau advertising merupakan salah satu strategi perusahaan
dalam melakukan promosi terhadap produknya. Hal tersebut menunjukan
pentingnya sebuah iklan bagi perusahaan. Periklanan dapat diartikan sebagai
taktik
untuk
memikat
audience
melalui
berbagai
strategi,
serta
mengevaluasinya, sehingga dapat menganalisis efektivitas komunikasi antara
source dan decoder. 37
Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi informasi produk dari
perusahaan
untuk
dapat
dikenal
dimasyarakat.
Kotler
dan
Keller
mendefinisikan bahwa: 38
Advertising is any paid form of non-personal presentation and
promotion of ideas, goods, or service by any an identified sponsor. Ads
can be a cost-effective way to disseminate messages, whether to build
a brand preference or to educated people.
Sedangkan Branan menyatakan bahwa: 39
Periklanan adalah sebuah pengiriman pesan memalui suatu media yang
dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Iklan merupakan bentuk
komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota
masyarakat. Iklan merupakan sarana ampuh untuk membangun
kesadaran konsumen.
Kesimpulan dari kedua pengertian advertising atau periklanan diatas adalah
periklanan merupakan suatu bentuk penyampaian pesan, ide, atau gagasan
yang memerlukan biaya atau pembayaran kepada media yang dipilih.
37
Sigit, Kurniawan. 2008. Majalah Marketing edisi November 2008. Melalui www.qorvis.com.
Diakses pada Oktober 2011
38
Kotler and Keller, Opcit, hal 539
39
Brannan, Tom.. Integrated Marketing Communications; Memadukan Upaya Public Relations,
iklan, dan promosi untuk membangun identitas merek. (Jakarta: Penerbit PPM, 2005), hal 51
28
2. Sales Promotion,
Sales promotion adalah adalah aneka bentuk insentif jangka pendek
untuk mendorong penjualan barang atau jasa. Sales Promotion merupakan
istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respon dari customer. 40 Contoh dari nilai
tambah itu sendiri adalah
“kesempatan untuk memenangkan hadiah”,
potongan harga (seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra
(seperti “isi 30% lebih banyak”), sample gratis dan premium (misalnya beli
produk dapat piring cantik). Pada konsepnya, Sales promotion digunakan
untuk memotivasi customer agar melakukan aksi dengan membeli produk
yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas.
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Sales Promotion adalah
sebagai berikut: 41
1. Communication, yakni menarik perhatian dan mengarahkan konsumen ke
produk kita.
2. Incentive, yakni memberikan konsesi atau kontribusi yang memberikan
nilai/keuntungan kepada konsumen
3. Invitation, yakni merupakan ajakan untuk melakukan pembelian.
3. Public Relation and Publicity,
Public relation adalah adalah aneka ragam kegiatan yang dimaksudkan
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau suatu produk.
40
41
Kotler and Keller, Opcit
Ibid
29
Public Relation dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas
dan beragam, tidak hanya bertugas merekam opini publik saja, tetapi juga
bertugas mengatur corporate brand dan menjaga reputasinya. 42 Lalu
Marketing Public Relation merupakan salah satu fungsi Public relation yang
digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information
guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif.
Marketing Public Relation sendiri lebih fokus kepada customer atau
calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara, 43
yaitu:
1. Meningkatkan kredibilitas brand message;
2. Menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek demografis,
psikografis, etnik atau khalayak secara regional;
3. Mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh;
4. Melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Public Relation adalah sebagai
berikut :44
1. High credibility, yakni Berita dan artikel dianggap lebih otentik dan
kredibel bagi pembaca daripada iklan.
2. Ability to catch buyers of guard, yakni public relation dapat mencapai
prospek (calon pembeli) yang menghindari salespeople dan iklan.
3. Dramatization, yakni mempunyai potensi untuk mendramatisir perusahaan
atau produk.
42
Ibid
Ibid
44
Ibid
43
30
4. Direct Marketing,
Direct Marketing adalah adalah penggunaan surat, telepon, fax, e-mail,
atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. 45 Disaat
perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui
retailer, maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop,
interactive, database-driven messaging system yang menggunakan banyak
jenis media untuk menciptakan respon behavioral.
Direct Marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari
frontend dan back end operations. 46 Front-end menyusun harapan-harapan
dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata
maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer
yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the
database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk
penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik
terhadap customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan
customer) sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen
dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi
yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Direct Marketing adalah
sebagai berikut: 47
1. Customized : pesan dapat disiapkan sesuai keinginan individu pembeli
45
Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung:Alfabeta, 2005)
Branan, Opcit
47
Kotler and Keller, Opcit
46
31
2. Up to date : pesan dapat disiapkan sangat cepat
3. Interactive : Pesan dapat diubah tergantung pada respon
5. Personnal Selling,
Personal Selling adalah adalah interaksi face to face dengan satu atau lebih
konsumen prospektif untuk presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima
pesanan. Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual
menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. 48 Dalam Personal
Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada
sekarang ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer
(lebih dikenal sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang
salesperson harus memahami customer-nya dengan baik.
Personal Selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun
perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani
sales person berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
Adapun karakteristik yang dimiliki oleh Personal Selling adalah sebagai
berikut: 49
1. Personal interaction, yakni merupakan interaksi langsung sehingga dapat
langsung dapat mengetahui reaksi masing-masing.
2. Cultivication (perkembangan hubungan), yakni memungkinan terjadinya
perkembangan hubungan dari sekedar jual beli kepada pertemanan.
48
49
Ratih, Opcit
Kotler and Keller, Opcit
32
3. Response, yakni Personal Selling membuat pembeli merasa punya kewajiban
untuk memberi perhatian pada pembicaraan sales people.
Download