BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan Dasar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan Dasar Manusia terdiri atas unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan manusia. Kebutuhan Dasar
Manusia menurut teori Hirarki Abraham Maslow terdiri atas kebutuhan fisiologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997).
Kebutuhan Dasar Manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi
pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa
kebutuhan dasar pasien yang terganggu. Menurut tingkatan pada teori Hirarki Maslow,
pemenuhan kebutuhan dasar manusia diawali dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis
yang meliputi oksigenasi, nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi, personal hygene, tidur
dan istirahat, serta seksualitas. Jika pemenuhan kebutuhan fisiologis telah terpenuhi,
maka kebutuhan keamanan dan kenyamanan pada tingkatan selanjutnya yang harus
dipenuhi (Potter dan Perry, 1999).
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ ataupun sel. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup
O2 setiap kali bernapas. Penyampain oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem
respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi. Kekurangan oksigen akan
menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satu dampaknya adalah
kematian. Berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar
ini terpenuhi dengan baik (Alimul, 2006).
Proses respirasi adalah proses keluar masuknya udara ke paru-paru dan terjadi
pertukaran gas. Dalam proses respirasi komponen yang berperan adalah paru-paru dan
dinding dada (rangka, otot-otot pernapasan, diafragma, abdomen dan dinding abdomen)
(Tarwoto & Wartonah, 2003). Paru-paru merupakan organ pernapasan bawah yang
berperan sangat penting dalam proses pertukaran gas (oksigenasi) dan metabolisme sel,
jika organ ini rusak dan mengalami kelainan maka pertukaran gas (oksigenasi) dan
metabolisme sel-sel dalam tubuh akan terganggu (Syaifuddin, 2006).
Menurut WHO penyebab utama kematian akibat kanker adalah kanker paru.
Kanker paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun pada
wanita. Penyebab utama dari penyakit ini adalah merokok, hampir 90% kasus kanker
Universitas Sumatera Utara
pada pria dan wanita adalah karena rokok, sedangkan sisanya disebabkan oleh zat-zat
yang terhirup di tempat bekerja seperti asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel,
klorometileter, gas mustard dan pancaran oven arang. Kanker paru juga terjadi pada
orang yang memiliki jaringan parut dalam paru-parunya karena mengidap penyakit paru
lainnya seperti Tuberkulosis dan fibrosis (Sastrosudarmo, 2010).
Sekitar 25% penderita kanker paru tidak mempunyai gejala dan baru diketahui
setelah melakukan pemeriksaan rutin seperti Rongen atau CT-Scan. Gejala awal seperti
batuk, napas pendek dan berat, mengi, nyeri dada, dan batuk darah. Bunyi mengi yang
terjadi disebabkan oleh penyempitan saluran udara di dalam atau di sekitar tempat
tumbuhnya kanker. Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paruparu yang merupakan percabangan dari bronkus tersebut (atelektasis), akibat lainnya
adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk, demam, nyeri dada, dan sesak napas.
Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru (efusi fluera).
Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak napas hebat, kadar oksigen
darah rendah dan gagal jantung (Sastrosudarmo, 2010).
Pentingnya pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada klien selama dilakukan
perawatan, menarik minat penulis untuk membahas dan menyusun intervensi serta
penatalaksanaan masalah kebutuhan oksigenasi yang di alami oleh klien.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada pasien Tumor Paru dengan Gangguan
Kebutuhan Dasar Oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan.
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan konsep dasar Oksigenasi dari mulai pengkajian sampai dengan
perencanaan keperawatan bagi pasien dengan gangguan kebutuhan dasar
oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan.
2) Menjelaskan Asuhan Keperawatan Kasus dari mulai pengkajian sampai
dengan implementasi keperawatan bagi pasien dengan gangguan kebutuhan
dasar oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan.
3) Menjelaskan pembahasan dari intervensi yang telah dilakukan dengan
evaluasi akhir yang telah di dapat perawat dari catatan perkembangan pasien
dengan gangguan kebutuhan dasar oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan asuhan keperawatan
serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
2. Bagi Pasien
Sebagai informasi tambahan tentang bagaimana pemenuhan kebutuhan
oksigenasi pada pasien yang memiliki masalah di bagian pernapasan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Menambah wawasan pendidikan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan oksigenasi.
Universitas Sumatera Utara
Download