Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma Disusun Oleh : Fazri Akbar (32411755) Latar Belakang Kelancaran Proses Produksi Mesin Manajemen Pemeliharaan Perumusan Masalah Perumusan masalah yang terdapat dalam penulisan ilmiah ini adalah bagaimana proses produksi betadine yang dilakukan serta bagaimana manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada mesin filling betadine. Pembatasan Masalah Pembatasan masalahnya adalah penelitian mengenai manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada salah satu mesin produksinya yakni mesin filling betadine. Tujuan Penelitian 1.Mempelajari proses produksi secara umum pada PT Mahakam Beta Farma. 2.Mempelajari manajemen pemeliharaan yang dijalankan oleh PT Mahakam Beta Farma pada mesin filling betadine. Gambaran Umum Perusahaan - Dirintis oleh seorang dokter bernama Dr. Kahar Tjandra - Memulai kegiatan produksi Betadine antiseptik sejak 1980 - PT Mahakam Beta Farma berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung Kegiatan Produksi Pembahasan Penimbangan Pencampuran (Mixing) Proses Produksi Penyaringan (Filtrasi) Pengisian dan Penutupan Botol Pelabelan (Labeling) Pengemasan Sekunder Gudang Produk Jadi Pembahasan Manajemen Pemeliharaan Manajemen pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencenaan kegiatan pemeliharaan (method), dan eksekutor pemeliharaan (man). Elemen-elemen tersebut saling terkait dan berinteraksi dalam kegiatan pemeliharaan di industri (Ansori, 2013). Kegiatan Manajemen Pemeliharaan 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Inspeksi : Pengecekan, Pemeriksaan fasilitas pabrik Kegiatan Teknik : Penyelidikan sebab-sebab terjadinya kerusakan serta usaha untuk memperbaikinya Kegiatan Produksi : Memperbaiki dan mereparasi mesin atau peralatan Pekerjaan Administrasi : Membuat Jadwal, Membuat laporan mengenai pemeliharaan yang dilakukan Pemeliharaan Bangunan : Pembersihan bangunan, pengecatan, perbaikan bangunan Pembahasan Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Serangkaian kegiatan yang meliputi pengaturan, penggantian rutin, pelumasan, serta perbaikan komponenkomponen mesin sehingga siap untuk dioperasikan. Pemeliharaan pencegahan ini dilakukan bukan hanya mencegah terjadinya kerusakan mesin, akan tetapi juga bermaksud untuk menaikan kapasitas produksi serta mengurangi ongkos operasi mesin (Suharto, 1991). Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) Pemeliharaan perbaikan atau breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Maksud tindakan perbaikan ini adalah agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat berfungsi (Assauri, 2008) Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Membuat Jadwal Pemeliharaan Teknisi Melaksanakan Kegiatan Pemeliharaan Pemeliharaan Pencegahan terhadap Mesin Filling Betadine dilakukan secara berkala yakni setiap 3 bulan sekali dalam 1 tahun Lembar Ceklis Pemeliharaan Pencegahan Lembar Ceklis berisi kegiatan pemeliharaan pencegahan standar yakni kegiatan pengecekan, pembersihan, dan pelumasan Apabila ditemukan komponen (spare part) yang rusak terdapat 2 pertimbangan. 1. Komponen tidak tersedia di gudang diberikan waktu maksimal 3 hari untuk perbaikan 2. Komponen tersedia di gudang diberikan waktu maksimal 4 jam untuk perbaikan Lembar Ceklis Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) Pemeliharaan Perbaikan terhadap Mesin Filling Betadine dilakukan apabila mesin mengalami kerusakan (breakdown) secara tiba-tiba. Evaluasi Strategi Pemeliharaan Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah melakukan analisa terhadap lembar ceklis pemeliharaan pencegahan dan lembar riwayat mesin. Kedua lembar ini membantu departemen pemeliharaan dan teknik dalam melakukan strategi pemeliharaan perbaikan (overhaul). Kesimpulan 1. Proses produksi Betadine obat luka dimulai pada proses penimbangan bahan baku, kemudian pencampuran (mixing), penyaringan (filtrasi), pengisian dan penutupan botol, pelabelan (labeling) dan diakhiri dengan proses pengemasan. 2. Pemeliharaan pencegahan terhadap mesin filling dilakukan secara berkala yakni setiap 3 bulan sekali sehingga frekuensi pemeliharaan selama satu tahun sebanyak 4 kali. Pemeliharaan pencegahan dilaksanakan langsung oleh teknisi yang membawa lembar ceklis pemeliharaan pencegahan. Lembar ceklis ini berisi standar kegiatan pemeliharaan pencegahan pada mesin filling. Pemeliharaan perbaikan merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan ketika mesin mengalami gangguan atau kerusakan secara tiba-tiba sehingga mesin tidak dapat beroperasi dengan baik. Pemeliharaan perbaikan ini dilakukan dengan tujuan mengembalikan kondisi mesin yang rusak sehingga dapat beroperasi kembali. Saran 1. Menyelenggarakan pelatihan secara berkala terhadap operator agar dapat mengoperasikan mesin maupun peralatan dengan baik. 2. Membentuk kelompok kecil yakni beberapa teknisi untuk melakukan pencatatan dan pemeriksaan rutin. 3. Terus melakukan perbaikan dengan melakukan diskusi secara terbuka seluruh karyawan dalam departemen pemeliharaan dan teknik mengenai manajemen pemeliharaan yang telah berjalan saat ini.