BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model Referensi OSI (Open System Interconnection) Model referensi OSI bukanlah sebua perangkat keras atau perangkat lunak. Model ini berupa ketentuan-ketentuan yang mengatur bagaimana sebuah sistem komunikasi berjalan dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah. Odel ini didesain berlapi tujuh, hingga dikenal pula sebagai OSI 7 layer (Standar Tujuh Lapis OSI). Ide utama dibalik desain model referensi tujuhlapis ini adalah agar perangkat lunak maupun perangkat keras dari berbagai pabrikan dapat berinteraksi satu sama lain. Sebelum adanya model referensi ini, pabrikan computer membuat standar masing-masing yang berakibat sari satu pabrikan sulit untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat dari pabrikan lain. Pada akhir tahun 1970, International Organization for Standarization membuat model referensi OSI sebagai solusi untuk mengatasi masalah interkonektivitas ini. 6 Keuntungan yang didapatkan dengan adanya standar OSI ini adalah: 1. Memungkinkan para vendor untuk dapat membuat alat-alat jarigan yang standar 2. Memungkinkan bermacam-macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk bisa saling berkomunikasi 3. Mencegah perubahan di satu layer mempengaruhi layer lainnya sehingga permasalahn seperti ini tidak menghambat masalah pengembangan Model referensi OSI didesain berlapis, hal ini agar jika ada perubahan pada satu layer, tidak mempengaruhi layer di atas atau di bawahnya. Tiga layer teratas disebut upper layer atau host layer, sementara empat layer di bawahnya disebut lower layer atau media layer. Gambar 2.1. Skema Layer Model OSI 7 Skema layer OSI menunjukkan bahwa lower layers (media layers) terdiri dari; Physical, Data Link dan Network. Sedangkan upper layer (host layers) terdiri dari; Transport, Session, Presenhtation dan Application. 2.1.1 Upper Layer Yang termasuk upper layer adalah: Layer Application Merupakan layer dimana pengguna berinteraksi langsung dengan computer. Sebagai contoh, Mozilla Firefox sebagai aplikasi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan computer. Kita bisa meniadakan komponen jaringan seperti Card Ethernet, namun kita tetap bisa mengakses file HTML yang tersedia di computer dengan Mozilla. Mozilla Firefox sendiri bukanlah bagian dari struktur layer application, tapi hanya sebagai interface antara pengguna dengan layer application yang sesungguhnya. Pada saat Mozilla firefox hendak mengakses suatu halaman internet, maka Mozilla Firefox akan menghubungkan pengguna dengan layer application yang akan mencarikan sumber daya yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman tersebut. Layer Presentation Fungsi layer ini adalah menyajikan data ke layer application dan bertanggung jawab pada penerjemahan data dan format kode (program). Tugas-tugas kompresi, dekompresi, enkripsi, dekripsi, berhubungan dengan layer ini. 8 berapa standar yang digunakan untuk mengatur tampilan data diantaranya seperti PIC, JPEG, TIFF, MIDI, MPEG dan RTF. Layer Session Layer ini bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola dan kemudian memutuskan sesi-sesi antar layer presentation. Pada satu waktu, layer application dapat melakukan banyak hal (sesi), contohnya, pada saat yang sama pengguna sedang mengetik di MS Word, mengakses internet dan melakukan percakapan melalui computer. Sesi-sesi tersebut dipisahkan datanya oleh layer session ini agar tidak bercampur satu sama lainnya. Gambar 2.2. Pemetaan Model Protokol lainnya ke dalam Model OSI 9 2.1.2 Lower Layer Yang termasuk lower layer adalah: Layer Transportation Layer ini bertanggung jawab untuk menyediakan transportasi dari ujung ke ujung. Pada prosesnya, layer ini melakukan multipleks aplikasi-aplikasi dari layer-layer di atasnya ke dalam sebuah media. Layer ini melakukan pemotongan atau segmentasi data dan begitu pula menyatukan interface bagi pengguna untuk mengirimkan datanya. Selain itu, layer ini juga menyembunyikan detail data yang dikirim dari layer yang lebih tinggi dengan cara mengirimkan data secara transparan. Layer Network Bicara tentang layer ini, pastinya kita harus mengikutsertakan istilah IP (Internet Protocol) address karena layer ini bicara tentang pengalamatan computer, melacak lokasi alamat dan menentukan cara terbaik untuk memindahkan data. Artinya, jika ada data yang hendak dikirim dari satu computer ke computer yang lain, layer ini akan melakukan pengecekan pada kemana alamat tujuannya? Apakah sudah ada di list alamat yang dia punya? Ada berapa jalur menuju ke sana? Jalur manakah yang terbaik? Layer data Link Layer ini menerjemahkan data dari layer network menjadi bit-bit untuk dipindahkan ke layer physical. Layer ini melakukan pemecahan data menjadi 10 data frame. Layer ini menyediakan transmisi fisik dan data, juga menangani notifikasi error, topologi jaringan dan flow control. Layer ini menambahkan header yang akan membungkus data asli dari layer network. Header ini berisi data alamat perangkat keras tujuan dan asal. Alamat perangkat keras yang kita kenal saat ini adalah MAC (Media Access Control) address. Layer Physical Layer ini melakukan dua hal utama yaitu mengirim dan menerima bit. Bit hanya memiliki dua nilai, yaitu 0 dan 1. Layer ini menentukan kebutuhan kelistrikan, mekanis, procedural dan fungsional, mengaktifkan, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antar sistem. Contoh ketentuan-ketentuan di layer physical adalah standar tentang diameter kabel telekomunikasi, standar kelistrikan sebuah perangkat dan hal-hal lainnya yang bersifat fisik. 2.2 Media Transmisi Media transmisi adalah media atau sarana yang digunakan untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi. Dengan adanya media transmisi dimungkinkan bagi pengirim dan penerima untuk bertukar informasi satu sama lain. 11 Beberapa jenis media transmisi, diantaranya adalah: 2.2.1 Media Transmisi Terpadu 1. Kabel Tembaga Kabel tembaga merupakan sarana transmisi yang sudah sejak lama digunakan. Untuk komunikasi data, kabel tembaga yang umum digunakan adalah twisted pair (pasangan kabel terpilin) Gambar 2.3 Kabel Tembaga Saat ini ada dua jenis sistem kabel terpilin, yaiu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Sistem kabel terpilin ini dapat mengurangi gangguan bicara silang atau induksi elektromagnetik 12 lainnya.pengkabelan ini mampu digunakan untuk transmisi kecepatan hingga 1 Mbps(Megabit per second) bahkan saat ini dapat melayani hingga kecepatan 1 Gbps (Gigabit per second). 2. Serat Optik Serat optik merupakan media transmisi yang menggunakan fiber glass (serat kaca). Dalams erat optik sinyal akan ditransmisikan dalam bentuk sorotan cahaya. Gelombang cahya mempunyai panjang gelombang yang lebar sehingga dapat mentransmisikan sinyal dari puluhan Mbps sampai dengan Gbps. Selain itu gelombang chaya tidak dapat dipengaruhi oleh interferensi maupun crosstalk. Jagkauan serat oprik dapat mentransmisikan sinyal dengan jarak puluhan sampai dengan beberapa ratus kilometer tanpa menggunakan penguat. Pembagian jenis serat optik berdasarkan mode yang dirambatkan adalah sebagai berikut: Single Mode Serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8.3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bagian inti serat optic single-mode terbuat dari bahan kaca silica (SiO2) dengans ejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah skeitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki 13 pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657. Multi Mode Serat optic dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth (lebar pita) dari serat optic jenis ini. Gambar 2.4 Serat Optik Multi Mode dan Single Mode Beberapa kelebihan penggunaan serat optic dibandingkan dengan media lainnya yaitu; 1. Bandwidth yang besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai Gbps dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan 2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi 14 3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang 4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio 2.2.2 5. Non-penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api 6. Tidak berkarat Media Transmisi Tak Terpadu (wireless) 1. Gelombang Mikro Mentransmisikan data dengan menggunakan frekuensi tinggi dalam satuan gigahertz. Banyak diaplikasikan untuk jaringan MAN (Metro Area Network), warnet dan ISP (Internet Service Provider). Dibedakan dari jenis koneksinya, transmisi gelombang mikro bisa jadi berupa koneksi satu titik bertemu dengan satu titik (point to point) atau satu titik bertemu dengan banyak titik (point to multipoint). Ada jenis transmisi gelombang mikro yang mensyaratkan LOS (Line Of Sight) dalam transmisinya, ada juga yang tidak mensyaratkan demikian. Gambar 2.5 Transmisi Gelombang Mikro Point to Point 15 Gambar 2.6 Transmisi Gelombang Mikro Point to Multipoint Lebar pita jaringan yang dapat dibawa oleh jenis transmisi gelombang mikro cukup besar, mulai dari lebar pita 64 Kbps hingga ratusan Mbps. Kelemahan sistem transmisi ini adalah rentan terhadap cuaca, seperti hujan lebat, radiasi gelombang dari pesawat terbang maupun antar sesama sistem jaringan gelombang mikro yang berdekatan. 2. Satelit Satelit adalah wahana telekomunikasi yang diterbangkan khusus untuk mengorbit pada lintasan tertentu. Fungsi utama satelit adalah sebagai antenna transceiver yang menerima sinyal dari stasiun bumi satu dan memantulkannya ke stasiun bumi lainnya. Satelit geostationer memiliki orbit 36.000 Kilometer di atas permukaan bumi. 16 Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationer pada posisi yang tepat dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Gambar 2.7 Sistem Komunikasi Satelit Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antenna satelit denga ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmosphere losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier. 17 3. Gelombang Radio Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat megirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF: 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio. 2.3 Protokol Komunikasi Protokol adalah aturan yang membimbing bagaimana sebuah aktivitas selayaknya dijalankan. Dalam bidang telekomunikasi dan computer, protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengizinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua titik computer atau lebih. Protokol dapat diterapka dalam mengatur tata cara komunikasi perangkat keras maupun perangkat lunak. Beberapa protokol komunikasi yang akan dibahas di dalam laporan tugas akhir ini adalah SDH (Synchronous Digital Hierarchy), protokol E1, GFP (Generic Framing Procedure), HDLC (High-Level Data Link Control), Ethernet dan VLAN (Virtual-Local Area Network). 18 2.3.1 SDH (Synchronous Digital Hierarchy) SDH adalah standar internasional untuk jaringan telekomunikasi kecepatan tinggi dengan menggunakan media transmisi serat optic atau elektrik yang memungkinkan pengiriman sinyal digital dalam kapasitas yang beragam. SDH adalah sistem sinkronus yang ditujukan untuk menyediakan infrastruktur jaringan yang fleksibel dan sederhana. SDH dikeluarkan oleh badan standarisasi sekitar tahun 1990. Kedua standar ini membuat revolusi dalam jaringan komunikasi yang berbasiskan serat optic dalam hal biaya dan performansi. Hirarki transport SDH berdasarkan pada kelipatan 155,52 Mbps. Satuan dasar kecepatan transfer data alam SDH adalah STM (Synchronous Transfer Module). Berikut adalah tingkatan kecepatan transfer pada SDH; Tabel 2.1. Tingkat Kecepatan SDH Frame-frameSTM-1 berukuran 2.430 oktet (1 oktet teediri dari 8 bit). Satu frame STM-1 ditransmisikan dalam bentuk Sembilan octet overhead diikuti 261 oktet data sesungguhnya (payload). Hal ini terus berulang hingga 2.430 oktet terkirim dan berlangsung selama 125 mikro detik. 19 Gambar 2.10 Frame SDH Berikut adalah perhitungan ukuran satu frame STM-1: 1 frame : 2430 oktet (9x9 overhead ditambah 9x261 payload) 1 oktet : 8 bits 1 frame : 2430 oktet x 8 bits = 19440 bits 1 frame dikirim dalam 125 mikro detik, maka dalamsatu detik akan terkirim 8000 frame. Maka, laju pengiriman bit dalam STM-1 adalah; 8000 x 19440 = 155520000 bit per detik (155,52 Mbps). 20 Gambar 2.11 Hirarki SDH Secara umum jarigan SDH memiliki arsitektur sebagai berikut: Gambar 2.12 Arsitektur Umum Jaringan SDH Ada 2 level penggunaan elemen-elemen jaringan SDH dalam jaringan transmisi, yaitu; 1. Jaringan Akses, untuk mengkombinasikan dan mendistribusikan layanalayanan yang menggunakan semua jenis bit rate (64 kbps, VC-12, VC-3, 21 VC-4) dan dengan bit rate transmisi STM-1, STM-4, STM-16 dan STM64. 2. Level Transport, untuk transmisi sinyal-sinyal STM-1, STM-4, STM-16, STM-64 serta node-node jaringan dengan sistem cross-connect yang menggunakan semua jenis bit rate (VC-12, VC-3 dan VC-4). Elemen jaringan SDH terdiri dari perangkat terminal Multiplexer, Add/Drop Multiplexer, Digital Cross-Connect, sejumlah regenerator, dan sepasang core serat optic (TX dan RX). 2.3.2 Protokol E1 Merupakan struktur terkecil di dalam skema hirarki jaringan PDH (Plesynchronous Digital Hierarchy). Namun demikian, seiring kemajuan teknologi, E1 dapat dibawa juga dalam transmisi SDH (Synchronous Digital Hierarchy). E1 itu sendiri adalah format transmisi digital dengan 30 kanal suara digital berkecepatan 2,048 Mbps. E1 merupakan standar Eropa dan digunakan di Indonesia. Standar ini ekivalen dengan standar T1 yang digunakan di Amerika, bedanya kanal yang digunakan oleh T1 hanya 24 sehingga menghasilkan kecepatan transfer 1,544 Mbps. 22 Gambar 2.13 Penggambaran Hubungan E1 dan STM-1 Satu koneksi fisik E1 memiliki 32 time slot, namun terkadang time slot 0 digunakan untuk framing dan timeslot 16 digunakan untuk signaling. Sehingga E1 dalam lingkup komunikasi suara lebih dikenal dengan link 30 kanal. Gambar 2.14 Timeslot E1 23 Timeslot E1 terdiri dari 32 frame, dimana frame 0 merupakan frame untuk sinkronisasi dan frame 16 untuk signaling, sedangkan frame 1-15 dan 17-31 merupakan sinyal informasi. 2.3.3 Protokol GFP (Generic Framing Procedure) GFP menggunakan teknik enkapsulasi yang sangat sederhana yang meniadakan keharusan sebuah frame Ethernet dari pelanggan mencopot frame layer-2nya dan memetakannya kembali ke dalam PPP (Point to Point Protocol) seperti yang dibutuhkan oleh POS (Packet Over SONET/SDH). GFP menggunakan jumlah lebar pita yang relative tetap terhadap lebar pita yang dikirimkan oleh pengguna. Tidak seperti protokol berbasis HDLC, GFP tidak menggunakan karakter istimewa untuk membatasi frame. Enkapsulasi GFP membutuhkan jumlah overhead yang tetap yang tidak bercampur dengan konten data. Gambar 2.15 Frame GFP 24 Frame GFP terdiri dari 2 bagian utama yaitu core header yang berisikan frame PLI dan cHEC. Sedangkan payload area yang berisikan informasi dan tiap-tiap frame memiliki byte yang berbeda. 2.3.4 Protokol HDLC Protokol yang didokumentasikan adalah ISO 3309 adalah sebuah protokol komunikasi yang mengatur standar komunikasi paket dengan menggunakan link serial. HDLC masuk ke dalam lapisan data link pada skema model OSI (Open System Interconnection). Paket-paket data HDLC dikirim dalam bentuk frame sinkronus, oleh karena itu HDLC sangat bergantung pada lapisan fisik untuk mengatur metode clocking. Sinkronisasi jalur transmisi dan penerimaan frame. Gambar 2.16 Frame HDLC Awal dan akhir frame HDLC ditandai dengan karakter flag-01111110. Sementara jumlah bit data bervariasi bahkan kadang kosong. Bit-bit pada field address mengidentifikasi terminal-terminal yang ikut serta dalam pengiriman dan penerimaan frame. Setiap terminal memiliki alamat yang unik. 25 Field control berfungsi untuk menentukan bagaimana mengontrol proses komunikasi antr terminal. Bagian ini mengandung perintah, respon dan nomor urut yang digunakan untuk menjaga keteraturan aliran data dalam sebuah link. Ada tiga jenis format bagian control, yaitu: Information Transfer Format Digunakan untuk mengirimkan data sesungguhnya yang berasal dari pengguna. Supervisory Format Mengandung fungsi control seperti konfirmasi penerimaan frame, permintaan untuk pengiriman kembali dan penundaan sementara frame yang sedang dikirim. Unnumbered Format Digunakan untuk inisiasi dan pemutusan link serta fungsi control lainnya. Field information berisi data-data dari terminal yang akan dikirimkan menuju jalur transmisi. Field CRC digunakan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam pengiriman. 26 2.3.5 Ethernet Dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972, Ethernet merupakan jenis scenario pengkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan computer. Saat ini kecepatan yang dapat dibawa dengan standar Ethernet sudah mencapai bilangan Gbps. Karena kesederhanaa dan kehandalannya, Ethernet dapat bertahan dan digunakan secara luas hingga saat ini. Ethernet bekerja pada layer physical dan layer data link pada skema model referensi OSI. Jaringan Ethernet didukung dengan mekanisme CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection). Mekanisme ini merupakan sebuah protokol yang mengatur peralatan berbasis Ethernet untuk berbagi jalur bersama-sama tanpa harus mengalami tubrukan. Ketika sebuah computer ingin mengirimkan data, maka dia kan melakukan pengecekan jalur terlebih dahulu. Jika tidak ditemukan sinyal yang sedang menggunakan jalur, maka dia kan mulai mengirimkan data. 27 Gambar 2.17 CSMA/CD Selama proses pengiriman berlangsung, computer tersebut memantau kondisi jalur yang digunakan. Jika ada computer lain yang hendak mengirimkan data, maka dia akan mencegaj hal itu terjadi dengan mengirimkan sejenis sinyal sibuk di dalam simpul jalur tersebut. Selanjutnya computer yang akan mengirimkan data membatalkan niatnya tersebut dengan menunggu beberapa saat sebelum dia mencoba kembali untuk mengirimkan datanya. Pada layer data link, Ethernet bertanggung jawab atas sistem pengalamatn dan enkapsulasi paket data yang diterima menjadi frame. Ethernet menggunakan sistem pengalamatan perangkat keras atau yang dikenal dengan MAC (Media Access Control) address. 28 Alamat MAC ditanam di dalam setiap kartu jaringan (NIC, Network Interface Card) pada saat kartu tersebut dibuat. Alamat MAC merupakan kombinasi 48 bit (6 byte) yang ditulis dalam bentuk heksa decimal. Gambar 2.18 Struktur Pengalamatan MAC address I/G adalah bit individual group, jika nilainya 0, maka kita dapat pastikan itu adalah alamat sebenarnya dari alat tersebut. Alamat ini akan mucul di dalam MAC header. Jika bernilai 1, maka kita bisa menganggap bahwa alamat ini mewakili alamat broadcast atau multicast di Ethernet atau alamat broadcast dan fungsional di token ring dan FDDI. G/L atau juga dikenal dengan U/L (U-Universal), jika bit ini bernilai 0, maka dia mewakili alamat yang diadministrasi secara global (misalnya oleh IEEE). Jika bit ini bernilai 1 maka ia mewakili alamat yang diadministrasi secara lokal misalnya oleh pabrikan IBM. OUI (Organizationally Uniqe Identifier) adalah identifikasi yang ditetapkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineer) dan diberikan kepada sebuah organisasi (dalam hal ini organisasi atau pabrikan pembuat kartu jarigan). 29 Gambar 2.19 Contoh Pengalamatan MAC di Dalam Komputer Selain mengatur sistem pengalamatan, Ethernet juga bertanggung jawab untuk menggabungkan bit menjadi byte dan byte menjadi frame. Frame kemudian digunakan untuk membungkus packet yang datang dari layer network. Diantara banyaknya tipe Ethernet, yang akan penulis berikan contoh adalah frame Ethrnet_IIdan 802.3. Dimana frame Ethernet tersebut dapat dilihat di bawah ini: Gambar 2.20 Frame Ethernet_II dan 802.3 Destination Address (DA) adalah alamt tujuan. Alamat yang terdiri dari 48 bit ini bisa berupa alamat sebuah komputer, broadcast atau multicast di dalam sebuah jaringan. 30 Source Address (SA) adalah alamat pengirim, terdiri dari 48bit yang mengidentifikasi alamat pengirim. Format alamat SA tidak bisa berupa alamat broadcast atau multicast. Field Length atau Type digunakan untuk mengidentifikasi protokol di layer network. Data, berisi data yang dikirim turun dari lapisnetwork ke lapis data link.ukurannya bervariasi mulai dari 64 sampai 1500 bytes. Frame Check Sequence (FCS) adalah field akhir frame yang digunakan untuk menyimpan Cyclic Redudancy Check. Dalam merancang jaringan Ethernet diperukan pengetahuan dasar mengenai standar tersebut sehingga jaringan yang dirancang akan tepat gunadan scalable untuk pengembangan selanjutnya. Standarisasi Ethernet sangat beragamberdasarkan jenis kabel, jarak dan kecepatan yang dapat lewat di dalamnya. Berikut adalah beberapa standar Ethernet yang kita kenal: Tabel 2.2. Standar Ethernet 31 2.3.6 Virtual Local Area Network (VLAN) Dalam sebuah Local Area Network (LAN) perangkat kompuer berbagi media fisik yang sama. Setiap computer terhubung ke port-port yang ada pada sebuah hub atau switch sehinggamereka bisa saling berkounikasi satu sama lain. Berbeda dengan konsep LAN, sebuah VLAN adalah pengelompokan logis atas sekumpulan perangkat perangkat computer yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi. Dengan kata lain, VLAN tidak membatasi hubungan antar computer berdasarkan fisik, melainkan lebih kepada konfigurasi logis di dalam perangkat yang menghubungkan computer-komputer. Dengan konfigurasi dasar, setiap computer yang terhubung dengan port switch akan dapat berkomunikasi satu sama lain selamamereka memuiliki skema netwok address yang sama. Namun, dengan sedikit penambaha konfigurasi logis, berupa penambahan identifikasi VLAN, maka hanya computer yang memiliki indentifikasi VLAN yang sama saja yang dapat berkomunikasi satu sama lain. 32 Gambar 2.21 Komunikasi dengan VLAN Gambar di atas menunjukkan bahwa 1 VLAN dapat digunakan untuk 2 customer premises (perangkat pelanggan) walau dengan switch yang berbeda. Ada beberapa cara VLAN menyederhanakan jaringan, diantaranya yaitu: Penambahan, perpindahan dan perubahan jaringan dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port dengan VLAN yang sesuai Sekelompok computer yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat dikelompokkan ke dalam sebuah VLAN yang tidak ada di computer lain di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengannya. Sebagai pengelompokan logis berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap idependen dari lokasi fisik. VLAN dapat meningkatkan keamanan jaringan 33 VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain pada saat yang sama memperkecil ukurannya sendiri VLAN dikonfigurasi dengan menambahkan tag di sela-sela frame Ethernet. Hal ini tentu akan menambah overhead lainnya selain yang sudah ada pada frame Ethernet aslinya. Besarnya ukuran VLAN tag adalah 4 byte, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur frame 802.3_ethernet berikut: Gambar 2.22 Frame 802.3_ethernet yang sudah ditambahkan VLAN