BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan (dari tahap dan bentuk partisipasi) dan hambatan partisipasi dapat disimpulkan bahwa : A. Tahapan partisipasi dari tahap asesment sudah dilakukan dengan menggali pemberdayaan berupa usulan pembangunan dengan tujuan untuk merubah kehidupan yang lebih baik, tahap alternatif program berupa jalan paving sudah dilakukan dengan langkah yang sesuai dengan kemampuan masyarakat sehingga dalam penentuan pembentukan tenaga pelaksana tidak mengalami permasalahan, pada tahap pelaksanaan pembangunan dengan cepat terselesaikan lebih awal dengan mekanisme gotong royong, dan pada tahap evaluasi pelaksanaan sudah dilakukan dengan baik, tetapi tidak terdapat prosedur yang pasti dari ukuran standarnya. Sedangkan bentuk–bentuk partisipasi berupa pikiran merupakan ide dari masyarakat itu sendiri berupa pelaksanaan yang lebih mudah, partisipasi berupa tenaga sudah dilaksanakan dengan gotong royong dan begitu juga keahlian sudah ahli terutama dari LPM, tokoh masyarakat dan tenaga pasang paving, sedangkan partisipasi berupa uang dan barang sudah terlaksana dan tidak melibatkan masyarakat Desa Pulorejo secara luas. B. Faktor penghambat yang terdiri dari; kurang yakin terhadap pembangunan, kurang pengetahuan dan ketrampilan, tidak tahu tujuan dan kewajiban, 99 100 kuatir terhadap ancaman pihak tertentu, tidak menjadikan kendala dalam pelaksanaan pembangunan, tetapi pada faktor mengabaikan kepentingan umum terdapat hambatan yaitu tidak ada aturan yang pasti terhadap sanksi bilamana mengabaikan kepentingan umum, kemudian dalam sosialisasi masih sebatas dalam rapat atau penyampaian secara lisan, papan informasi pelaksanaan pembangunan tidak terdapat alasannya tidak ada ketentuan dari pemberi bantuan keuangan. 5.2. Saran 1. Dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) agar lebih membuat mekanisme evaluasi pelaksanaan program, sebagai langkah untuk membuat perbandingan antara konsep dengan pelaksanaan, selain itu juga akan dapat dibuat sebagai analisis kebijakan bilamana ada proyek pembangunan yang sama. 2. Dari pemerintah desa dan LPM, optimal pembangunan sangat diharapkan dengan meningkatkan kerja sama dengan kalangan masyarakat yang tergolong lebih maju dalam hal bantuan uang atau barang karena masyarakat tersebut juga menikmati akses jalan itu. Dan sosialisasi berupa papan informasi/media visual dalam pelaksanaan pembangunan perlu dibuatkan agar kegiatan bisa lebih transparan oleh masyarakat umum dan pemberi bantuan dana pembangunan. 3. Dari masyarakat sendiri dalam melaksanakan pembangunan terutama bagi yang merasa disibukkan dengan pekerjaan agar dibuatkan jadwal pasti, dan 101 diberlakukan sanksi tindakan tegas terhadap masyarakat yang enggan dalam pembangunan, dikuatirkan pembangunan sudah selesai tetapi mereka belum bisa memberikan bantuannya, dan juga di upayakan agar diberikan sebuah penghargaan kepada masyarakat yang terlibat aktif dalam pembangunan agar sikap loyalitas mereka memberikan dampak yang baik kepada masyarakat itu sendiri, kepada pemerintah dan kepada lembaga kemasyarakatan sebagai bentuk partisipasi aktif.