Adult dominant polycystic kidney disease (ADPKD) Infeksi saluran kencing merupakan komplikasi utama dari ADPKD, dengan 23-42% pasien mempunyai gejala UTI simptomatik dan seringnya terdapat pada wanita. Biasanya akan sulit mendapatkan kultur positif pada media laboratorium standar, namun biasanya terdapat pyuria, biasanya terjadi pada perjalanan penyakit yang lebih lanjut. Pyelonephritis akut sering timbul yang disebabkan dari infeksi pyogenic pada kista. Efikasi dari penggunaan antibiotik tergantung dari mana kista berasal apakah dari tubulus proksimal ( aktif sekresi) atau tubulus distal (pasif difusi) dan tergantung dari kelarutan dalam lemak agent yang digunakan. Cephalosporin, gentamicin dan ampisilin, yang merupakan obat standard dalam pengobatan pyelonephritis akut dan membutuhkan transport aktif, biasanya tidak efektif . Fluoroquinolon biasanya efektif dalam pengobatan penyakit ini. Monitoring ketat diperlukan untuk mengurangi mobiditas pasien akibat dari adanya UTI dan episode septicemia, selanjutnya nephrectomy bilateral merupakan pilihan terakhir dalam treatment penyakit ini. Penyakit polikistik harus dibedakan dengan acquired renal cystic disease of the end-stage kidney dimana tidak ada predisposisi untuki timbulnya UTI. Adanya hubungan antara komplikasi urologi, termasuk UTI, dengan perjalanan penyakit polikistik sampai menyebabkan gagal ginjal masih kontroversial. Namun Severe symptomatic UTI dapat mengindikasikan prognosa yang buruk khususnya pada laki-laki dengan ADPKD.