BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, perusahaan besar maupun kecil cenderung mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk melakukan promosi demi mempertahankan sebuah produk dan penguatan sebuah merek. Selain itu, demi meningkatkan angka penjualan, perusahaan gencar melakukan promosi baik melalui periklanan maupun alat-alat komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran langsung, penjualan personal, dan promosi penjualan, dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan baru dimana alat-alat komunikasi pemasaran bisa berjalan efektif dan terintegrasi. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara perusahaan dan individu. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, tidak sesederhana seperti berbincang-bincang dengan teman atau keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, perencanaan melalui yang merepresentasikan strategi matang. gabungan komunikasi Jika yang digabungkan, semua elemen tepat dengan komunikasi dalam bauran proses pemasaran pemasaran, yang memfasilitasi pertukaran dengan menargetkan merek untuk sekelompok pelanggan, posisi merek yang membedakan dengan merek pesaing dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya. Strategi komunikasi pemasaran juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan PT Produk Rekreasi (Kids Fun) dalam menarik jumlah pengunjung. PT Produk Rekreasi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa rekreasi untuk anak - anak dan keluarga. Perusahaan ini dibangun sejak tahun 1997 dan mulai resmi beroperasi sejak tanggal 22 Januari 1998. Sebagai perusahaan, PT Produk Rekreasi yang berlokasi di Yogyakarta merupakan satu satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki franchise dari KIDS FUN PARCS yang berpusat di Belanda. Yogyakarta dipilih karena merupakan kota tua yang menyimpan nilai - nilai historis perjuangan. Selain itu kota Yogyakarta dikenal 1 juga sebagai kota pelajar, kota seni dan pariwisata serta kota budaya yang selalu memelihara adat tradisional termasuk bangunan - bangunan kunonya. PT Produk Rekreasi membangun sebuah taman rekreasi anak dan keluarga diatas tanah seluas 5 hektar yang berlokasi di Jl. Wonosari Km 10 Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan konsumennya, Kids Fun memang sangat memperhatikan kepuasan pelanggan dengan konsep yaitu: Keselamatan (Safety), Harga Terjangkau (Affordable Price), dan Hiburan (Fun). PT Produk Rekreasi ingin memberikan hiburan atau rekreasi yang terbaik untuk anak - anak, remaja, bahkan orang tua, karena jenis - jenis permainan yang ada di Kids Fun tidak hanya untuk anak - anak tetapi juga menyediakan permainan untuk remaja bahkan untuk keluarga. Kids Fun juga menyediakan berbagai macam makanan dengan harga sangat terjangkau tersedia di 5 buah cafe yang ada di Kids Fun, yaitu Carribean Cafe, Viva Italia Cafe, Camelot Cafe, Cafesaurus dan K-Fun Café. Area parkir yang luas juga merupakan keuntungan tersendiri bagi pengunjung, khususnya untuk rombongan, karena selain luas area parkir Kids Fun juga aman karena terletak dalam satu areal Kids Fun yang dibatasi pagar. Kids Fun juga memperluas usahanya dengan membuka cabang maupun dengan cara Exploitatie Kiddy Rides di beberapa toko, supermarket ataupun mini market yang sudah lebih dari 80 outlet yang tersebar di Yogyakarta, Solo, Boyolali, Semarang, Magelang dan kota - kota lain di Jawa Tengah. Dibandingkan dengan wahana sejenis lain, Kids Fun memiliki berbagai kelebihan antara lain: 1) Telah berusia sejak tahun ‟98, maka dari segi manajemen maupun karyawan lebih profesional dalam menangani pengujung. 2) Harga tiket lebih murah dibanding wahana sejenis yang lain dengan total wahana mencapai 20 buah. 3) Satu-satunya di Yogyakarta yang memiliki wahana Yogya Gokart yang diusung langsung dari Amerika. 5) Setiap 2 tahun sekali melakukan penambahan wahana baru, sehingga bisa menarik pengunjung. Pengunjung Kids Fun berasal dari berbagai daerah dan golongan karena promosi yang luas dan harga yang terjangkau. Perkembangan teknologi dan lingkungan komunikasi yang senantiasa berubah membuat pemasar harus lebih jeli dalam memilah alat-alat komunikasi pemasaran. PT Produk Rekreasi (Kids Fun) sangat menyadari bahwa cara mereka dalam berkomunikasi dengan konsumen dan memasarkan poduknya telah berubah dengan sangat cepat. Tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha 2 daya tarik wisata tentu tidak terlepas dari berbagai macam peranan yang ada di dalamnya. Salah satu bagian yang penting guna memajukan sebuah perusahaan adalah strategi komunikasi pemasaran. Persaingan wahana rekreasi sejenis di Yogyakarta semakin ketat dengan munculnya banyak pesaing baru sehingga PT Produk Rekreasi (Kids Fun) harus selalu meningkatkan strategi komunikasi pemasaran guna meningkatkan jumlah pengunjung. Berbagai cara yang digunakan Kids Fun untuk meningkatkan jumlah pengunjung antara lain: 1) Promosi dengan cara jemput bola ke perusahaan, sekolah, universitas, maupun sekolah. 2) Promosi ke media cetak (koran) hampir semua di Jateng dan DIY 3) Promosi di TV 4) Promosi di Radio (Geronimo, Retjo Buntung, GCD, Jogja Family). 4) Promo di sosial media (website, facebook, twitter, instragram). 5) Promo Low Season (selama puasa diskon 25% untuk tiket masuk). 6) Berpartisipasi di pameran yang diadakan oleh Dinas Pariwisata maupun Asosiasi Pariwisata. 7) Setiap minggu ada event yang berganti-ganti , seperti: belajar menyablon, cooking class, handy craft yang diberikan secara free kepada pengunjung yang berminat dan hasilnya dapat dibawa pulang. 8) Meningkatkan fasilitas penunjang yang ada (sarana ibadah, area parkir, toilet). 9) Kerja sama dengan provider telekomunikasi, jika ada promo khusus akan ada broadcast pesan. Strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara intensif diharapkan mampu menarik minat pengunjung. Adapun jumlah pengunjung Kids Fun dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Bulan Jumlah Pengunjung Individu Rombongan 1 Agustus 2015 5239 791 2 September 2015 5694 1331 3 Oktober 2015 6223 1477 4 November 2015 6609 1521 5 Desember 2015 25573 5387 6 Januari 2016 7169 1998 Tabel 1. Jumlah Pengunjung Kids Fun Agustus 2015 - Januari 2016 3 Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa saat bulan Agustus jumlah pengunjung individu sebanyak 5239 orang dan jumlah rombongan sebanyak 791 rombongan. Bulan September jumlah pengunjung baik individu maupun rombongan mengalami kenaikan, hal ini juga terjadi pada bulan Oktober hingga November. Lonjakan pengunjung terbesar terjadi pada bulan Desember, yakni mencapai 25573 untuk pengunjung individu dan 5387 untuk jumlah rombongan. Bulan Januari mengalami penurunan dibandingkan bulan Desember, tetapi tetap yang tertinggi dibandingkan bulan Agustus hingga November. Dari data di atas dapat di lihat bahwa peningkatan jumlah pengujung terletak pada bulan Desember, peningkatan jumlah pengunjung pada bulan Desember terjadi karena bertepatan dengan liburan. Meningkatnya jumlah kunjungan dari tahun ke tahun, terutama melihat data dalam kurun waktu enam bulan terakhir dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 tentu tidak terlepas dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Meningkatnya jumlah kunjungan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Kids Fun cukup berhasil. Berdasarkan uraian tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang “Strategi Komunikasi Pemasaran PT Produk Rekreasi (Kids Fun) Dalam Menarik Jumlah Pengunjung”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka berikut ini adalah rumusan masalah utama yang mendasari penelitian yang akan dilakukan: “Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran PT Produk Rekreasi (Kids Fun) Dalam Menarik Jumlah Pengunjung?” C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Produk Rekreasi (Kids Fun) dalam menarik jumlah pengunjung. 4 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan peneliti dalam wacana ilmu komunikasi yang berfokus pada kajian komunikasi pemasaran. 2. Manfaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menemukan prinsip-prinsip dasar kajian ilmu komunikasi dengan menggunakan komunikasi pemasaran, serta memberikan kontribusi sebagai bahan referensi keilmuan komunikasi. 3. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi sekaligus sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan objek atau permasalahan yang sama. E. Kerangka Pemikiran Berwisata merupakan kebutuhan manusia yang penting sebagaimana kebutuhan lainnya. Terlebih pada jaman modern di mana tuntutan hidup semakin berat sehingga orang lebih mudah terkena depresi. Pariwisata sebagai fenomena masyarakat modern. Di sisi lain dengan peningkatan status sosial - ekonomi akan berpengaruh terhadap kebutuhan berwisata. Semakin tinggi kesejahteraan ekonomi seseorang semakin banyak dan meningkat kebutuhan berwisatanya. Industri pariwisata merupakan industri yang bergerak di bidang jasa, semua produknya ditujukan untuk wisatawan. Produk pariwisata sebagai produk jasa mempunyai karakteristik yang berbeda dengan produk fisik lainya. Produk pariwisata tidak dapat disimpan sehingga membutuhkan kecepatan dalam usaha pemasarannya. Objek wisata PT Produk Rekreasi (Kids Fun) memiliki konsep sebagai daerah tujuan wisata keluarga, sehingga semua orang dari berbagai usia dapat menikmati kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan oleh tempat ini. Fasilitasfasilitasnyapun tersedia lengkap baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua. Kerangka pemikiran bermanfaat sebagai dasar dalam menjelaskan berbagai fenomena-fenomena penting dalam bidang yang diteliti dan digunakan sebagai pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. 5 1. Komunikasi Pemasaran Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan, salah satunya adalah terjadinya proses pembelian. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk ini. Selain itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan membedakan produk tetapi juga menawarkan pertukaran itu sendiri (Setiadi, 2003: 250). Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran (Sulaksana, 2003: 23). Sedangkan menurut De Lozier (1994), komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian dan perpaduan stimuli kepada target pasar yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk serta membangun saluran untuk menerima, menginterpretasikan, dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar dengan maksud menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi peluang baru dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 90-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran”. Keduanya tidak dapat dipisahkan (Alifahmi, 2005: 14). Komunikasi pemasaran mulai dikenal pada tahun 1980-an, ketika berbagai perusahaan di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat, 6 mulai menyadari perlunya upaya untuk mengintegrasikan seluruh instrumen promosi yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan-perusahaan mulai bergerak menuju proses yang disebut dengan komunikasi pemasaran terpadu, yang mencakup upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. Kebanyakan orang menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, David Pickton dan Amanda Broderick dalam buku Integrated Marketing Communication mengatakan banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut “semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran” (Prisgunanto, 2006: 8) Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). Terdapat lima jenis bauran promosi, yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), humas dan publisitas (publicity and public relations), penjualan personal (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing). Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien (Sutisna, 2001: 268). Berdasarkan paradigma Harold Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2003: 10). Berikut model proses komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam 7 bukunya, Manajemen Pemasaran, sesuai dengan paradigma Harold Laswell yang telah disinggung sebelumnya. Bagan 1. Model Proses Komunikasi Pemasaran Dalam proses komunikasi tersebut, elemen-elemen di dalamnya dapat diaplikasikan sebagai pemasaran. Dimana sender sebagai elemen utama merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk. Biasanya, perusahaan menggunakan biro jasa iklan dalam memasarkan produknya, tetapi ada pula yang melakukan pemasaran sendiri (in-house marketing). Encoding adalah mengkomunikasikan ide-ide pemasaran yang ditransformasikan dalam bentuk yang bisa menarik perhatian. Sedangkan message merupakan proses komunikasi pemasaran, dan media sebagai saluran komunikasi seperti tv, radio, koran, atau billboard. Decoding adalah persepsi konsumen yang terbentuk ketika mereka menerima pesan dari pemasar. Receiver adalah target audiens yang menjadi sasaran oleh pemasar dan masyarakat pada umumnya. Response adalah tanggapan atau reaksi pada target audiens, bisa berupa pembelian, pertanyaan, komplain, dan kunjungan ke website atau toko. Noise adalah banyaknya pesaing yang juga ingin menyampaikan pesan kepada audiens sejenis sehingga terjadi penerimaan informasi yang overload oleh konsumen. Pemasar harus mengefektifkan penggunaan komunikasi. Mereka harus memastikan target audiens dapat menerima pesan sebaik-baiknya, dengan kemungkinan adanya noise sekecil mungkin (Kotler&Keller, 1998: 588). Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang 8 perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya pada pasar sasaran yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 2. Strategi Komunikasi Pemasaran Berkaca pada posisi pemasaran yang memegang andil penting dalam suatu perusahaan, komunikasi pemasaran dan strategi pemasaran juga turut berperan, sehingga pemasaran perusahaan dapat berjalan dengan baik. Komunikasi pemasaran merupakan salah satu sarana yang cukup efektif guna mencapai tujuan dari pemasaran, yang diatur secara sistematik dalam strategi pemasaran suatu perusahaan. Persaingan yang ketat antar perusahaan menjadikan perusahaan membutuhkan suatu strategi pemasaran yang sangat tepat sehingga segala tujuan dan target dari perusahaan dapat tercapai. Perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen guna membeli barang dan menggunakan jasa, sehingga membutuhkan suatu pemahaman tersendiri dalam memahami perilaku dan keinginan konsumen. Pemasaran modern pada umumnya tidak hanya menuntut lebih dari sekedar membuat produk yang baik, memberikan harga yang menarik, dan menyediakannya bagi konsumen, akan tetapi perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang baik dan efektif. Hal ini menjadikan suatu strategi pemasaran dan komunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat vital agar perusahaan dapat memuaskan keinginan konsumen dan menimbulkan loyalitas dari konsumennya. Terdapat ragam definisi terkait dengan strategi pemasaran. Adapun definisi strategi pemasaran menurut Kotler adalah suatu perangkat asas-asas yang konsekuen, tepat dan layak yang oleh suatu perusahaan tertentu diharapkan akan memungkinkannya untuk mencapai tujuan sasarannya dalam hal pelanggan dan penghasilan laba dalam suatu lingkungan persaingan yang tertentu (Kotler & Armstrong, 2001: 365). Stewart H. Rewoldt mengemukakan pendapat bahwa strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan (Guiltinan & Gordon, 1987: 157). 9 Mengacu pada definisi diatas dapat disimpulkan bahwa: - Strategi pemasaran serangkaian merupakan keputusan yang cara-cara digunakan dasar untuk yang mencapai meliputi tujuan pemasaran yang dilakukan pada pasar sasaran yang ditetapkan. - Penentu dari strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan, melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. - Strategi pemasaran suatu perusahaan ditujukan untuk dapat memonitor apa yang dikerjakan dan apa yang sedang terjadi dalam perusahaan sehingga dapat mengantisipasi munculnya masalah dan kesempatan di masa yang akan datang. Strategi pemasaran adalah bagian yang memegang peranan yang cukup penting dalam keseluruhan proses pemasaran. Dalam perumusan strategi pemasaran, hal yang paling mendasar adalah menetapkan batas keberhasilan perusahaan disaat mengkomunikasikan kepada semua tingkatan manajemen. Strategi pemasaran menjelaskan kekuatan yang harus dibangun beserta kelemahannya yang harus diperbaiki. Strategi pemasaran memungkinkan keputusan operasional yang membawa perusahaan pada keselarasan perusahaan dengan pola peluang pasar yang berkembang dengan analisis yang matang (Malcolm, McDonald, dan Keegan, 1999: 88). Strategi pemasaran tentunya muncul sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah di bidang pemasaran, dengan komunikasi pemasaran sebagai salah satu jurus andalannya, M. Wayne de Lozier, menelaah lebih dalam mengenai komunikasi pemasaran diantaranya: a. The process of presenting an integrated set of stimuli to a market target with the intent of evoking a desired set of responses within that target market b. Setting up channel receive, interpretation, and act upon message from the market for purposes of modifying present company messages and identifying new communication opportunities. Definisi lain, komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai suatu cara untuk mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi 10 konsumen dengan menggambarkan dan mengoperasionalkan gambar atau persepsi tujuan target grup serta mengevaluasikan sejumlah perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan. Komunikasi pemasaran juga dapat membahas beberapa masalah yang memiliki kaitan erat dengan komunikasi dalam pemasaran dan pokok kajian pembahasan komunikasi pemasaran, yang antara lain mengenai: - Strategi komunikasi suatu perusahaan - Segmentasi potensial - Perencanaan media - Kreatif pesan dan visual - Biaya komunikasi dan belanja iklan - Riset komunikasi pemasaran dan konsep bisnis masa depan Selanjutnya, dalam komunikasi pemasaran terdapat tiga point penting yang harus diperhatikan sehingga komunikasi pemasaran yang terjadi berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal, diantaranya: Komunikasi pemasaran harus dapat mengidentifikasi pasar dan kebutuhan atau persepsi konsumen Dapat menggambarkan dan mengopresionalisasikan persepsi atau tujuan target konsumen Dapat mengevaluasi sejumlah perilaku yang tergambar di lingkungan masyarakat untuk mencapai tujuan Selain itu, hal penting lain agar komunikasi pemasaran dapat berjalan secara efektif adalah dengan memperhatikan aspek pengembangan komunikasi kepada konsumen yang efektif, dengan cara mengenali audiens sasaran, menetapkan tujuan komunikasi, merancang pesan dan efektivitas dalam memilih media. Strategi komunikasi pemasaran sebenarnya berangkat dari konsep yang sederhana, yaitu bagaimana pengembangan strategi pemasaran perusahaan, lembaga, atau organisasi itu sendiri secara makro. Strategi komunikasi pemasaran serta strategi pemasaran merupakan paket yang tak terpisahkan, memegang peranan yang cukup penting dalam menjembatani perusahaan dengan konsumen. Adapun beberapa proses perumusan dan penentuan strategi komunikasi pemasaran menurut Permas (2003: 35-61). 11 a. Perumusan Kerangka Kerja Perencanaan Strategi Perumusan rencana strategi dapat dimulai dengan jangka waaktu perencanaan strategi. Suatu organisasi atau perusahaan perlu menetapkan atau menkaji ulang visi dan misinya. Penetapan visi dan misi dilakukan dengan cara mempertimbangkan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan. Nantinya dari situ akan diketahui bidang kegiatan organisasi atau perusahaan tersebut dan dari situ juga akan dapat diketahui faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan organisasi yang dilakukan. b. Perumusan Visi dan Misi Perumusan visi dan misi merupakan alasan dasar. Pada umumnya mengandung empat hal, yaitu why (maksud atau alasan mendirikan perusahaan), what (bidang kegiatan yang akan dilaksanakan), who (siapa saja yang akan dilibatkan), how (cara dan nilai yang dianut dalam melaksanakan kegiatan). Visi adalah suatu pernyataan, keinginan atau harapan dari para pendiri, pemimpin, dan anggota. Visi lah yang akan mengarahkan (atau menjadi petunjuk jalan) bagi perusahaan di masa yang akan datang. Visi dan misi merupakan pondasi bagi perusahaan. Oleh karena itu, visi dan misi disepakati bersama dan dipahami oleh seluruh anggota perusahaan. c. Penentuan Ukuran Keberhasilan Ukuran keberhasilan merupakan faktor-faktor indikator yang terukur (tidak harus kuantitatif). Metode ini ditujukan untuk menilai sejauh mana organisasi dalam menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan. Ukuran keberhasilan dirumuskan dari visi dan misi perusahaan. Adapun beberapa segi penilai ukuran keberhasilan dapat dilihat dari popularitas, kreatifitas, dan daya tarik program kegiatan. d. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Merupakan suatu metode strategi yang digunakan secara luas untuk mengetahui situasi dan kondisi suatu perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki tolak ukur keberhasulan ataupun tidak memiliki sasaran yang terukur, cara lain yang dapat ditempuh yaitu dengan mengumpulkan informasi mengenai kondisi kemampuan dan sumber daya yang dimiliki serta membandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. 12 e. Penetapan Sasaran Jangka Panjang Dengan mengetahui situasi yang dihadapi perusahaan yang dapat dilihat dari analisis SWOT. Dari sini suatu organisasi memiliki dasar untuk menentukan sasaran jangka panjang (3-5 tahun yang akan datang). Sasaran akan membantu pimpinan maupun penanggung jawab kegiatan dalam mengetahui posisi hasil pekerjaannya, apakah sudah sesuai dengan keinginan atau belum. Fungsinya adalah untuk menentukan hasil yang akan dicapai di masa depan, menjadi acuan untuk menyusun strategi dan program, menjadi acuan untuk mengalokasikan sumber daya (manusia, dana, dan sebagainya) sebagai acuan untuk menilai keberhasilan pengurus sebagai fokus kegiatan alat perusahaan dan sebagai acuan dalam melakukan pengendalian. Permas (2003: 50) menambahkan dasar dari adanya proses pemilihan strategi dengan hal-hal berikut ini: 1. Melihat keefektifan dalam pencapaian sasaran 2. Mengukur serta melihat kemampuan anggota perusahaan dalam melaksanakan (kemampuan, kemauan, dan kemungkinan untuk berubah) 3. Mendasarkan pada kebutuhan ketersediaan orang serta tersedianya sumber daya (terutama dana) f. Penyusunan Program Implementasi Strategi Penyusunan program strategi terdiri dari rincian kegiatan pokok untuk melakukan strategi. Menentukan siapa sasaran yang akan dicapai untuk setiap kegiatan, menentukan penanggung jawab kegiatan, menyusun waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, serta merinci besarnya dana yang dibutuhkan dalam menjalankan segala kegiatan perusahaan. Terdapat lima konsep dasar yang mendasari strategi komunikasi pemasaran, yaitu: 1. Keterpaduan (integrasi) adalah proses tak berbatas dan berujung, karena mencakup berbagai jenjang. 2. Komunikasi pemasaran terpadu bukan pekerjaan suatu fungsi, melainkan multi fungsi (cross functional). 13 3. Semua pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders) penting untuk ditangani secara proporsional, tidak lagi hanya terfokus pada pelanggan semata. 4. Perusahaan perlu mendengar masukan dari semua pihak (stakeholders) termaksud pelanggan. 5. Setiap titik kontak dengan publik menyebarkan pesan komunikasi, mulai dari kemasan produk, logo perusahaan, pengalaman menggunakan produk, iklan, layanan pelanggan, berita di media massa, sampai rumor yang mampu menyebar secara berantai. Bila ditelaah lebih dalam, pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran dapat berjalan secara efektif dan sasaran yang tercapai apabila komunikasi pemasaran mencakup empat jenjang yang menyentuh berbagai aspek terkait perusahaan, diantaranya: a. Aspek filosofis, dimulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi, dan kemudian dilanjutkan sebagai sasaran perusahaan yang menjadi pedoman berjalannya semua fungsi di perusahaan. b. Menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia, research and development, pemasaran, dan penjualan. c. Menjaga keterpaduan antar posisi dan fungsi di perusahaan sehingga dapat menetapkan pemasaran yang sejalur dengan misi perusahaan, dan d. Menjaga hubungan yang baik kepada stakeholders sehingga loyalitas dan ekuitas merk dapat selalu terjaga. Komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan suatu cara untuk membangun dialog antara perusahaan dan konsumen, sehingga diharapkan timbul kepercayaan pada kejujuran, integritas, dan kehandalan dari produk perusahaan tersebut. Rasa kepercayaan yang timbul dari konsumen merupakan cerminan kenyamanan dan rasa aman dari konsumen karena telah yakin bahwa produk yang digunakan telah sesuai dengan keinginan dan ekspektasinya. Komunikasi pemasaran didasarkan pada cara yang digunakan oleh suatu perusahaan secara hati-hati dalam mengintegrasi dan mengkoordinasikan saluran komunikasinya sehingga dapat menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan konsumen. 14 Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran merupakan bagian serta sarana atau kendaraan dalam mewujudkan strategi pemasaran yang efektif. Strategi komunikasi pemasaran tersebut dilaksanakan oleh seluruh departemen yang relevan dalam perusahaan dibawah satu payung visi misi sehingga suatu organisasi memiliki tujuan utama yang sama. Tujuan tersebut berdasarkan pada keinginan perusahaan untuk memaksimalkan awareness diantara target pasar dan memastikan bahwa seluruh pesan yang disampaikan melalui media konsisten. 3. Langkah–Langkah Strategi Komunikasi Pemasaran Sebuah strategi bagaimanapun caranya memang sudah menjadi perbincangan secara umum, dari penelusuran literatur yang berkaitan diketahui bahwa strategi mulanya digunakan untuk memenangkan peperangan. Artinya strategi lebih dulu diterapkan di kalangan militer, namun sekarang strategi telah menjadi percakapan umum. Adapun makna yang terkandung di dalamnya adalah sekumpulan tindakan yang dirancang untuk menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dengan tuntutan eksternal dari suatu industri. Adapun keharusan untuk menyusun strategi untuk mencapai tujuan produk dan penjualan produk baik jangka menengah dan jangka panjang. Strategi akan menjamin apakah sebuah produk dapat bertahan atau berkembang menguasai pasar pada masa yang akan datang. Dalam perumusan strategi perlu pematangan yang sangat ekstra dan juga menyesuaikan dengan berbagai hal seperti budget, waktu, serta keberanian untuk menerapkan pendekatan pemasaran yang beda dari yang lainnya. Strategi komunikasi adalah cara yang dipakai sebuah perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada target yang diinginkan untuk mendapatkan tujuan. Penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada konsumen tidak selamanya berhasil, kadang-kadang terjadi gangguan (noise). Namun gangguan itu bisa saja dihindari atau dicegah asalkan komunikator dengan peka menyadari dan secepat mungkin memperbaikinya. Sasaran tahapan menengah dari komunikator pemasaran adalah meningkatnya ekuitas merk dengan sasaran akhir adalah mengarahkan perilaku konsumen ke arah merk perusahaan dan kemudian dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Komunikasi pemasaran juga diartikan 15 sebagai aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya yang ditawarkan pada perusahaan yang bersangkutan. Ada sebuah teori yang mengungkapkan tentang langkah-langkah dalam membangun strategi komunikasi pemasaran produk atau jasa agar sukses di pasaran dan dapat diterima oleh semua konsumen dengan segmen yang beragam. Terdapat delapan langkah dalam mewujudkan strategi komunikasi pemasaran yang efektif menurut Tjiptono (1997: 509-516), diantaranya: a. Mengidentifikasi Target Audience Komunikator pemasaran harus mengenali dan memiliki pikiran yang jelas tentang audiens sasaran. Audiens sasaran yang bisa dijadikan sasaran utama dapat beraneka macam, diantaranya: Pembeli potensial, pengguna saat ini, deciders (orang yang membuat keputusan pembelian), atau influencers (orang yang mempengaruhi keputusan dan pilihan pembelian) Target audience ini dapat bersifat individu, kelompok, dan organisasi Bagian terpenting dalam langkah ini, yaitu menganalisis benefit yang diinginkan audiens untuk dapat merumuskan konsep produk serta mengukur citra perusahaan, citra produk, dan citra para pesaing. Kriteria benefit adalah faktor-faktor yang dipandang konsumen penting dalam memilih merk tertentu. Sedangkan citra atau image dapat didefinisikan sebagai seperangkat keyakinan, gagasan, dan kesan yang dianut seseorang tentang sebuah obyek produk dari perusahaan. b. Menentukan Tujuan Komunikasi Tujuan umum komunikasi pemasaran adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung pada perilaku audiens sasarannya. Tanggapan terakhir yang sangat diharapkan dari audiens adalah pembelian. Namun tanggapan tersebut merupakan hasil akhir dari suatu proses pengambilan keputusan konsumen yang panjang, yaitu dari proses dalam benak konsumen (kognitif), mengubah sikapnya (afektif), 16 dan mendorongnya untuk berbuat sesuatu (perilaku). Terdapat ragam model tanggapan yang telah dicetuskan oleh para ahli, namun model mempelajari-merasakan-melakukan (hierarchy of effect model), cocok digunakan jika pelanggan sangat terlibat dengan suatu kategori produk yang dianggap memiliki diferensiasi yang tinggi. Adapun tahapannya sebagai berikut: Kesadaran (awareness) Kesadaran harus dibangun sebgai permulaan dari proses komunikasi suatu produk. Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari produk tersebut, tugas komunikator adalah membangun kesadaran, yang dapat dimulai dengan pengenalan nama produk. Pengetahuan (knowledge) Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang suatu produk, namun tidak mengetahuinya secara mendalam. Perusahaan perlu mengetahui berapa banyak orang dalam audiens sasaran yang memiliki sedikit, cukup banyak, dan banyak sekali pengetahuan mengenai produk. Berdasarkan informasi tersebut, perusahaan kemudian memilih pengetahuan tentang produk sebagai tujuan komunikasi. Menyukai (liking) Bila audiens sasaran telah menyukai atau berminat terhadap produk, berarti audiens sasaran sudah sampai pada tahap ketiga dari hierariki. Jika audiens terlihat kurang menyukai produk maka perusahaan harus mengetahui alasannya dan mengembangkan suatu komunikasi pemasaran untuk mendorong perasaan menyukai. Preferensi (preference) Audiens mungkin menyukai produk tersebut tetapi tidak memilihnya dibandingkan produk lain. Dalam hal ini, perusahaan harus berupaya membangun preferensi konsumennya. Keyakinan (conviction) Terdapat kemungkinan audiens sasaran sudah menjadikan produk tersebut sebagai pilihan, tetapi tidak memiliki keyakinan 17 yang pasti akan produk. Tugas perusahaan adalah membangun keyakinan diantara para audiens yang tertarik bahwa produk tersebut adalah yang terbaik bagi mereka. Pembelian (purchase) Pada akhirnya, beberapa orang dari audiens mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud melakukan pembelian. Mereka kemungkinan menanti lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak kemudian. Komunikasi harus mengarahkan konsumen ini agar mengambil langkah terakhir, yaitu melakukan pembelian. c. Merancang Pesan yang Efektif Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (attention), menarik (interest), membangkitkan hasrat atau keinginan (desired), menghasilkan tindakan (action), kepuasan hati (satisfaction) yang kesemuanya dikenal dengan konsep AIDA + S (Strong, 1925). Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan masalah, yaitu: “HOW’, “WHAT”, “WHEN”, “WHO”, dan “WHY” yang dikenal dengan konsep 4W+1H. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah Apa yang ingin disampaikan (berkaitan dengan isi pesan atau message content) terdiri dari daya tarik rasional, daya tarik emosional, dan daya tarik moral. Bagaimana menyampaikannya secara logis (struktur pesan atau message structure). Berkaitan dengan one-sided arguments (presentasi pesan yang semata-mata hanya menegaskan keunggulan produk), two-sided arguments (presentasi pesan yang menyebutkan keunggulan sekaligus kelemahan produk) Bagaimana menyampaikan secara simbolis (format pesan atau message format). Menyangkut headline, copy, ilustrasi, warna, kata-kata, dan lain sebagainya. Siapa yang harus menyampaikannya (sumber pesan atau message sources) menyangkut kredibilitas penyampai pesan. Hal ini kaitannya dengan tokoh yang menyampaikan, misalnya selebritis dengan kriteria yang sesuai dengan brand. 18 d. Menyeleksi Saluran Pesan atau Saluran Komunikasi yang Efektif Meliputi Saluran Personal Maupun Non Personal a) Saluran personal Terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung, baik secara tatap muka, melalui telepon, via e-mail, online chatting, maupun dalam bentuk presentasi. Saluran personal dapat dibedakan menjadi advocate channels (wiraniaga yang menghubungi konsumen), expert channels (pakar independen yang membuat pernyataan tertentu kepada konsumen sasaran), dan social channels (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja yang kerap kali disebut juga dengan gethok tular atau word of mouth communications, yaitu dengan menggunakan multi-level marketing dan buzz marketing) biasanya dalam kegiatan arisan, rapat, dan lain sebagainya. b) Saluran non personal Meliputi media, athmospheres, events. Media terdiri atas media cetak (koran, majalah, tabloid), media siaran (radio, TV), media elektronik (audiotape, videotape, videodisk, CD-ROM, webpage), dan media pajangan (billboard, sign, dan poster). Atmospheres sendiri berupa suasana kantor, toko, dan ruang tunggu yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan atau memperkuat pembelajaran konsumen terhadap pembelian produk. Events adalah acara atau peristiwa yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran, diantaranya konferensi pers, grand opening, sponsorship untuk pertunjukan musik dan lain sebagainya. e. Menyusun Anggaran Promosi Terdapat empat metode penentuan anggaran promosi, diantaranya adalah: a) Affordable method Menetapkan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan finansial atau dana yang tersedia di perusahaan. Sekalipun metode ini sangat mudah diterapkan, namun metode sederhana ini cenderung mengabaikan peranan promosi sebagai investasi dan 19 dampak promosi terhadap volume penjualan. Selain itu, anggaran promosi tahunan menjadi tidak pasti, sehingga sulit melakukan perencanaan jangka panjang. b) Percentage-of-sales method Menetapkan anggaran promosi berdasarkan presentase tertentu dari penjualan (baik penjualan saat ini maupun prediksi penjualan) atau berdasarkan persentase dari harga jual. c) Competitive-parity method Menetapkan anggaran promosi untuk mencapai paritas share-ofvoices dengan para pesaing. Dengan kata lain besarnya pengeluaran promosi harus sama atau proporsional dengan pengeluaran promosi para pesaing. d) Objective-and-task method Menentukan anggaran promosi melalui beberapa langkah sistematis yang terdiri atas menentukan tujuan spesifik, menetapkan tugastugas spesifik (program promosi) yang harus dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut dan memperkirakan biaya pengaplikasian program promosi tersebut. f. Menentukan Program Komunikasi Pemasaran Langkah berikutnya adalah mengalokasikan dana promosi yang dianggarkan untuk menentukan elemen bauran komunikasi pemasaran, yaitu periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling, dan direct online marketing, events, publicity, word of mouth. Membuat keputusan atas bauran komunikasi pemasaran menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam pengaplikasian program komunikasi pemasaran. g. Mengaplikasikan / Mengimplementasikan Program-Program Komunikasi Pemasaran Setelah menentukan bauran komunikasi pemasaran apa yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan, mengembangkan, serta mengaplikasikan program-program dari komunikasi pemasaran tersebut. h. Mengumpulkan Umpan Balik 20 Setelah mengaplikasikan program-program komunikasi pemasaran, perusahaan harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Ukuran-ukuran yang dapat digunakan antara lain meliputi berapa banyak orang yang mengenal atau mengingat pesan yang ditampilkan (recall dan recognition), frekuensi audiens melihat atau mendengar pesan tersebut, sikap audiens terhadap produk atau jasa dan perusahaan, serta respon audiens (berapa orang yang membeli, memanfaatkan, menyukai, puas, tidak puas, dan merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada pihak lain). F. Kerangka Konsep Strategi komunikasi pemasaran dilakukan melalui komunikasi pemasaran terpadu (IMC) dimana sebuah organisasi menggunakan berbagai kombinasi cara penyampaian pesan pemasaran dengan mendayagunakan seluruh bauran komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang terdiri dari (Philip Kotler & Gary Armstrong, 2004: 600) : 1. Iklan (advertising) 2. Promosi penjualan 3. Humas (public relation) 4. Penjualan perorangan (personal selling) 5. Pemasaran langsung (direct marketing) Komunikasi pemasaran terpadu diawali dengan pengembangan dari perencanaan bauran pemasaran yang merupakan dasar dari perancangan keseluruhan komunikasi pemasaran terpadu. Setelah melakukan perencanaan komunikasi pemasaran, kemudian perusahaan mengkomunikasikan konsep pemasaran kepada konsumen secara kolektif yang disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas dan publikasi, penjualan personal, dan pemasaran langsung (Morrisan, 2010 : 17). Lebih lanjut desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: 21 Sumber: Philip Kotler & Gary Armstrong, 2001: 600. Bagan 1.3 Kerangka Konsep Penelitian Dalam usaha menarik jumlah pengunjung PT Produk Rekreasi (Kids Fun) harus menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Kids Fun yang merupakan wahana rekreasi air, taman air pertama di Yogyakarta dan satu satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki franchise dari KIDS FUN PARCS yang berpusat di Belanda pasti sudah mempersiapkan strategi komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk mengatasi persaingan diantara wahana rekreasi sejenis lainnya. Strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan adalah strategi pemasaran terpadu yang meliputi: iklan, promosi penjualan, humas, penjualan perorangan dan pemasaran langsung. G. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif diyakini mampu menyajikan deskripsi yang mendalam dan lengkap, sehingga informasi yang disampaikan nampak hidup sebagaimana adanya dan pelaku-pelaku mendapat tempat untuk memainkan perannya. Dalam penelitian deskriptif juga dapat diuraikan tentang prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau menuliskan keadaan subjek atau objek penelitian suatu lembaga, masyarakat, dan lain-lain. Sifat-sifat metode deskriptif adalah: 22 - Memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual - Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik) 1. Sumber dan Jenis Data a. Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dilapangan oleh peneliti untuk tujuan penelitian.Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan narasumber. b. Sumber Data Sekunder Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara tidak langsung atau diperoleh dari sumber kedua. Data-data sekunder dapat berupa penelitian sebelumnya, buku-buku, internet, dokumentasi dan sumber lain yang dapat mendukung penelitian ini. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Mendalam Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam atau in depth interview.Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, serta tidak terstruktur ketat dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. Peneliti akan melakukan wawancara mendalam terhadap setiap informan dalam penelitian ini dengan berpedoman pada interview guide yang sebelumnya telah disusun. Hasil dari wawancara yang dilakukan akan dituangkan dalam transkrip hasil wawancara untuk memudahkan proses analisis. b. Observasi Langsung Observasi ini dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini akan dilakukan dengan cara formal dan informal, untuk mengamati kegiatan yang terkait dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. c. Studi Kepustakaan Untuk mengumpulkan data-data dan teori dalam penelitian ini, maka peneliti memanfaatkan berbagai macam data dan teori yang dikumpulkan 23 melalui berbagai pustaka penunjang guna melengkapi data yang berhubungan dengan topik penelitian. 3. Teknik Analisis Data Dalam proses analisis data terdapat 4 komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Empat komponen utama tersebut adalah: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) penarikan kesimpulan/ verifikasi. Keempat komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan, dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yang lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman yang menekankan kepada tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Pawito, 2007). Jadi tahapan analisis data dalam penelitian ini akan dimulai setelah pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi langsung dan analisis dokumen selesai dilakukan. Semua data yang telah terkumpul kemudian disaring kembali untuk melihat mana data yang diperlukan untuk proses penelitian dan mana data yang kurang diperlukan. Setelah melakukan pengelompokan data baru kemudian data bisa dianalisis menggunakan teori dan konsep yang relevan, hasil analisis ini kemudian bisa digunakan untuk menarik kesimpulan berupa jawaban terhadap pertanyaan penelitian. 24