BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, perusahaan besar maupun kecil cenderung mengeluarkan biaya
yang cukup banyak untuk melakukan promosi demi mempertahankan sebuah
produk dan penguatan sebuah merek. Selain itu, demi meningkatkan angka
penjualan, perusahaan gencar melakukan promosi baik melalui periklanan
maupun alat-alat komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran
langsung, penjualan personal, dan promosi penjualan, dalam memasarkan
produknya. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan baru dimana alat-alat
komunikasi pemasaran bisa berjalan efektif dan terintegrasi.
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan
antar individu,
atau
antara
perusahaan
dan
individu.
Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, tidak sesederhana
seperti berbincang-bincang dengan teman atau keluarga. Bentuk komunikasi
yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada
komunikan,
perencanaan
melalui
yang
merepresentasikan
strategi
matang.
gabungan
komunikasi
Jika
yang
digabungkan,
semua elemen
tepat
dengan
komunikasi
dalam
bauran
proses
pemasaran
pemasaran,
yang memfasilitasi pertukaran dengan menargetkan merek untuk sekelompok
pelanggan, posisi merek yang membedakan dengan merek pesaing dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya.
Strategi komunikasi pemasaran juga menjadi salah satu strategi yang
dilakukan PT Produk Rekreasi (Kids Fun) dalam menarik jumlah pengunjung. PT
Produk Rekreasi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
rekreasi untuk anak - anak dan keluarga. Perusahaan ini dibangun sejak tahun
1997 dan mulai resmi beroperasi sejak tanggal 22 Januari 1998. Sebagai
perusahaan, PT Produk Rekreasi yang berlokasi di Yogyakarta merupakan satu satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki franchise dari KIDS FUN PARCS
yang berpusat di Belanda. Yogyakarta dipilih karena merupakan kota tua yang
menyimpan nilai - nilai historis perjuangan. Selain itu kota Yogyakarta dikenal
1
juga sebagai kota pelajar, kota seni dan pariwisata serta kota budaya yang selalu
memelihara adat tradisional termasuk bangunan - bangunan kunonya. PT
Produk Rekreasi membangun sebuah taman rekreasi anak dan keluarga diatas
tanah seluas 5 hektar yang berlokasi di Jl. Wonosari Km 10 Sitimulyo, Piyungan,
Bantul. Sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan konsumennya, Kids
Fun memang sangat memperhatikan kepuasan pelanggan dengan konsep yaitu:
Keselamatan (Safety), Harga Terjangkau (Affordable Price), dan Hiburan (Fun).
PT Produk Rekreasi ingin memberikan hiburan atau rekreasi yang terbaik
untuk anak - anak, remaja, bahkan orang tua, karena jenis - jenis permainan
yang ada di Kids Fun tidak hanya untuk anak - anak tetapi juga menyediakan
permainan untuk remaja bahkan untuk keluarga. Kids Fun juga menyediakan
berbagai macam makanan dengan harga sangat terjangkau tersedia di 5 buah
cafe yang ada di Kids Fun, yaitu Carribean Cafe, Viva Italia Cafe, Camelot Cafe,
Cafesaurus dan K-Fun Café. Area parkir yang luas juga merupakan keuntungan
tersendiri bagi pengunjung, khususnya untuk rombongan, karena selain luas
area parkir Kids Fun juga aman karena terletak dalam satu areal Kids Fun yang
dibatasi pagar. Kids Fun juga memperluas usahanya dengan membuka cabang
maupun dengan cara Exploitatie Kiddy Rides di beberapa toko, supermarket
ataupun mini market yang sudah lebih dari 80 outlet yang tersebar di Yogyakarta,
Solo, Boyolali, Semarang, Magelang dan kota - kota lain di Jawa Tengah.
Dibandingkan dengan wahana sejenis lain, Kids Fun memiliki berbagai
kelebihan antara lain: 1) Telah berusia sejak tahun ‟98, maka dari segi
manajemen maupun karyawan lebih profesional dalam menangani pengujung. 2)
Harga tiket lebih murah dibanding wahana sejenis yang lain dengan total wahana
mencapai 20 buah. 3) Satu-satunya di Yogyakarta yang memiliki wahana Yogya
Gokart yang diusung langsung dari Amerika. 5) Setiap 2 tahun sekali melakukan
penambahan wahana baru, sehingga
bisa menarik pengunjung. Pengunjung
Kids Fun berasal dari berbagai daerah dan golongan karena promosi yang luas
dan harga yang terjangkau.
Perkembangan teknologi dan lingkungan komunikasi yang senantiasa
berubah membuat pemasar harus lebih jeli dalam memilah alat-alat komunikasi
pemasaran. PT Produk Rekreasi (Kids Fun) sangat menyadari bahwa cara
mereka dalam berkomunikasi dengan konsumen dan memasarkan poduknya
telah berubah dengan sangat cepat. Tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha
2
daya tarik wisata tentu tidak terlepas dari berbagai macam peranan yang ada di
dalamnya. Salah satu bagian yang penting guna memajukan sebuah perusahaan
adalah strategi komunikasi pemasaran. Persaingan wahana rekreasi sejenis di
Yogyakarta semakin ketat dengan munculnya banyak pesaing baru sehingga PT
Produk Rekreasi (Kids Fun) harus selalu meningkatkan strategi komunikasi
pemasaran guna meningkatkan jumlah pengunjung.
Berbagai cara yang digunakan Kids Fun untuk meningkatkan jumlah
pengunjung antara lain: 1) Promosi dengan cara jemput bola ke perusahaan,
sekolah, universitas, maupun sekolah. 2) Promosi ke media cetak (koran) hampir
semua di Jateng dan DIY 3) Promosi di TV 4) Promosi di Radio (Geronimo,
Retjo Buntung, GCD, Jogja Family). 4) Promo di sosial media (website, facebook,
twitter, instragram). 5) Promo Low Season (selama puasa diskon 25% untuk tiket
masuk). 6) Berpartisipasi di pameran yang diadakan oleh Dinas Pariwisata
maupun Asosiasi Pariwisata. 7) Setiap minggu ada event yang berganti-ganti ,
seperti: belajar menyablon, cooking class, handy craft yang diberikan secara free
kepada pengunjung yang berminat dan hasilnya dapat dibawa pulang. 8)
Meningkatkan fasilitas penunjang yang ada (sarana ibadah, area parkir, toilet). 9)
Kerja sama dengan provider telekomunikasi, jika ada promo khusus akan ada
broadcast pesan.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara intensif
diharapkan mampu menarik minat pengunjung. Adapun jumlah pengunjung Kids
Fun dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
No
Bulan
Jumlah Pengunjung
Individu
Rombongan
1
Agustus 2015
5239
791
2
September 2015
5694
1331
3
Oktober 2015
6223
1477
4
November 2015
6609
1521
5
Desember 2015
25573
5387
6
Januari 2016
7169
1998
Tabel 1. Jumlah Pengunjung Kids Fun Agustus 2015 - Januari 2016
3
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa saat bulan Agustus jumlah
pengunjung individu sebanyak 5239 orang dan jumlah rombongan sebanyak 791
rombongan. Bulan September jumlah pengunjung baik individu maupun
rombongan mengalami kenaikan, hal ini juga terjadi pada bulan Oktober hingga
November. Lonjakan pengunjung terbesar terjadi pada bulan Desember, yakni
mencapai 25573 untuk pengunjung individu dan 5387 untuk jumlah rombongan.
Bulan Januari mengalami penurunan dibandingkan bulan Desember, tetapi tetap
yang tertinggi dibandingkan bulan Agustus hingga November.
Dari data di atas dapat di lihat bahwa peningkatan jumlah pengujung
terletak pada bulan Desember, peningkatan jumlah pengunjung pada bulan
Desember terjadi karena bertepatan dengan liburan. Meningkatnya jumlah
kunjungan dari tahun ke tahun, terutama melihat data dalam kurun waktu enam
bulan terakhir dari bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Januari 2016 tentu
tidak terlepas dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan. Meningkatnya
jumlah kunjungan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Kids
Fun cukup berhasil. Berdasarkan uraian tersebut membuat penulis tertarik untuk
meneliti lebih jauh tentang “Strategi Komunikasi Pemasaran PT Produk Rekreasi
(Kids Fun) Dalam Menarik Jumlah Pengunjung”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka berikut ini
adalah rumusan masalah utama yang mendasari penelitian yang akan dilakukan:
“Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran PT Produk Rekreasi (Kids Fun)
Dalam Menarik Jumlah Pengunjung?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan PT Produk Rekreasi (Kids Fun) dalam menarik jumlah
pengunjung.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan peneliti dalam
wacana ilmu komunikasi yang berfokus pada kajian komunikasi pemasaran.
2. Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menemukan prinsip-prinsip dasar kajian ilmu
komunikasi dengan menggunakan komunikasi pemasaran, serta memberikan
kontribusi sebagai bahan referensi keilmuan komunikasi.
3. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi sekaligus sebagai bahan
pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan
objek atau permasalahan yang sama.
E. Kerangka Pemikiran
Berwisata merupakan kebutuhan manusia yang penting sebagaimana
kebutuhan lainnya. Terlebih pada jaman modern di mana tuntutan hidup semakin
berat sehingga orang lebih mudah terkena depresi. Pariwisata sebagai fenomena
masyarakat modern. Di sisi lain dengan peningkatan status sosial - ekonomi
akan berpengaruh terhadap kebutuhan berwisata. Semakin tinggi kesejahteraan
ekonomi seseorang semakin banyak dan meningkat kebutuhan berwisatanya.
Industri pariwisata merupakan industri yang bergerak di bidang jasa, semua
produknya ditujukan untuk wisatawan. Produk pariwisata sebagai produk jasa
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan produk fisik lainya. Produk
pariwisata tidak dapat disimpan sehingga membutuhkan kecepatan dalam usaha
pemasarannya.
Objek wisata PT Produk Rekreasi (Kids Fun) memiliki konsep sebagai
daerah tujuan wisata keluarga, sehingga semua orang dari berbagai usia dapat
menikmati kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan oleh tempat ini. Fasilitasfasilitasnyapun tersedia lengkap baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua.
Kerangka pemikiran bermanfaat sebagai dasar dalam menjelaskan berbagai
fenomena-fenomena penting dalam bidang yang diteliti dan digunakan sebagai
pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian
akan disoroti.
5
1. Komunikasi Pemasaran
Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemen yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan pemasaran
akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai segala
sesuatu yang diinginkan, salah satunya adalah terjadinya proses pembelian.
Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat
konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan.
Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen
potensial agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange
relationship). Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai pengingat bagi
konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah
dilakukan transaksi pertukaran pada produk ini. Selain itu, peran lain dari
komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung
transaksi
dengan
menginformasikan,
membujuk,
mengingatkan,
dan
membedakan produk tetapi juga menawarkan pertukaran itu sendiri (Setiadi,
2003: 250).
Komunikasi
pemasaran
didefinisikan
sebagai
proses
penyebaran
informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering)
pada pasar sasaran (Sulaksana, 2003: 23). Sedangkan menurut De Lozier
(1994), komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian dan perpaduan
stimuli kepada target pasar yang bertujuan untuk menimbulkan respon dan
minat
akan
produk
serta
membangun
saluran
untuk
menerima,
menginterpretasikan, dan melakukan tindakan terhadap pesan dari pasar
dengan maksud menyesuaikan ide perusahaan saat ini dan mengidentifikasi
peluang baru dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah aspek penting dalam
keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam
dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran
pemasaran menjadi penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era
90-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran”. Keduanya tidak
dapat dipisahkan (Alifahmi, 2005: 14).
Komunikasi pemasaran mulai dikenal pada tahun 1980-an, ketika
berbagai perusahaan di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat,
6
mulai menyadari perlunya upaya untuk mengintegrasikan seluruh instrumen
promosi yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan-perusahaan
mulai bergerak menuju proses yang disebut dengan komunikasi pemasaran
terpadu, yang mencakup upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan
kegiatan pemasaran lainnya.
Kebanyakan orang menempatkan komunikasi pemasaran berada di
bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini,
komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih
kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, David Pickton dan Amanda Broderick
dalam buku Integrated Marketing Communication mengatakan banyak
akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah sebagai
berikut “semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan
komunikasi antar organisasi dan target audience pada segala bentuknya yang
ditujukan untuk performance pemasaran” (Prisgunanto, 2006: 8)
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu
produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk
menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi
(promotional mix).
Terdapat lima
jenis
bauran
promosi, yaitu
iklan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), humas dan publisitas
(publicity and public relations), penjualan personal (personal selling), dan
pemasaran langsung (direct marketing). Komunikasi pemasaran memegang
peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen
maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan
produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang
sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan
dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang
menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi.
Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan
efektif dan efisien (Sutisna, 2001: 268).
Berdasarkan paradigma Harold Laswell, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2003: 10). Berikut model proses
komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam
7
bukunya, Manajemen Pemasaran, sesuai dengan paradigma Harold Laswell
yang telah disinggung sebelumnya.
Bagan 1. Model Proses Komunikasi Pemasaran
Dalam proses komunikasi tersebut, elemen-elemen di dalamnya dapat
diaplikasikan sebagai pemasaran. Dimana sender sebagai elemen utama
merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk. Biasanya,
perusahaan menggunakan biro jasa iklan dalam memasarkan produknya,
tetapi ada pula yang melakukan pemasaran sendiri (in-house marketing).
Encoding
adalah
mengkomunikasikan
ide-ide
pemasaran
yang
ditransformasikan dalam bentuk yang bisa menarik perhatian. Sedangkan
message merupakan proses komunikasi pemasaran, dan media sebagai
saluran komunikasi seperti tv, radio, koran, atau billboard. Decoding adalah
persepsi konsumen yang terbentuk ketika mereka menerima pesan dari
pemasar. Receiver adalah target audiens yang menjadi sasaran oleh
pemasar dan masyarakat pada umumnya. Response adalah tanggapan atau
reaksi pada target audiens, bisa berupa pembelian, pertanyaan, komplain,
dan kunjungan ke website atau toko. Noise adalah banyaknya pesaing yang
juga ingin menyampaikan pesan kepada audiens sejenis sehingga terjadi
penerimaan informasi yang overload oleh konsumen. Pemasar harus
mengefektifkan penggunaan komunikasi. Mereka harus memastikan target
audiens dapat menerima pesan sebaik-baiknya, dengan kemungkinan
adanya noise sekecil mungkin (Kotler&Keller, 1998: 588).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang
8
perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya pada pasar sasaran yang
bertujuan untuk menimbulkan respon dan minat akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan.
2. Strategi Komunikasi Pemasaran
Berkaca pada posisi pemasaran yang memegang andil penting dalam
suatu perusahaan, komunikasi pemasaran dan strategi pemasaran juga turut
berperan, sehingga pemasaran perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu sarana yang cukup efektif guna
mencapai tujuan dari pemasaran, yang diatur secara sistematik dalam strategi
pemasaran suatu perusahaan.
Persaingan yang ketat antar perusahaan menjadikan perusahaan
membutuhkan suatu strategi pemasaran yang sangat tepat sehingga segala
tujuan dan target dari perusahaan dapat tercapai. Perusahaan tentunya
memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen guna membeli barang dan
menggunakan jasa, sehingga membutuhkan suatu pemahaman tersendiri
dalam memahami perilaku dan keinginan konsumen.
Pemasaran modern pada umumnya tidak hanya menuntut lebih dari
sekedar membuat produk yang baik, memberikan harga yang menarik, dan
menyediakannya bagi konsumen, akan tetapi perusahaan juga harus
berkomunikasi dengan pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang
baik dan efektif. Hal ini menjadikan suatu strategi pemasaran dan komunikasi
pemasaran merupakan suatu hal yang sangat vital agar perusahaan dapat
memuaskan
keinginan
konsumen
dan
menimbulkan
loyalitas
dari
konsumennya.
Terdapat ragam definisi terkait dengan strategi pemasaran. Adapun
definisi strategi pemasaran menurut Kotler adalah suatu perangkat asas-asas
yang konsekuen, tepat dan layak yang oleh suatu perusahaan tertentu
diharapkan akan memungkinkannya untuk mencapai tujuan sasarannya
dalam hal pelanggan dan penghasilan laba dalam suatu lingkungan
persaingan yang tertentu (Kotler & Armstrong, 2001: 365).
Stewart H. Rewoldt mengemukakan pendapat bahwa strategi pemasaran
adalah rencana tindakan yang didasarkan atas analisa situasi dan tujuan
perusahaan (Guiltinan & Gordon, 1987: 157).
9
Mengacu pada definisi diatas dapat disimpulkan bahwa:
-
Strategi
pemasaran
serangkaian
merupakan
keputusan
yang
cara-cara
digunakan
dasar
untuk
yang
mencapai
meliputi
tujuan
pemasaran yang dilakukan pada pasar sasaran yang ditetapkan.
-
Penentu
dari strategi pemasaran harus
didasarkan
atas
analisa
lingkungan dan internal perusahaan, melalui analisa keunggulan dan
kelemahan perusahaan serta analisa kesempatan dan ancaman yang
dihadapi perusahaan dari lingkungannya.
-
Strategi pemasaran suatu perusahaan ditujukan untuk dapat memonitor
apa yang dikerjakan dan apa yang sedang terjadi dalam perusahaan
sehingga dapat mengantisipasi munculnya masalah dan kesempatan di
masa yang akan datang.
Strategi pemasaran adalah bagian yang memegang peranan yang cukup
penting dalam keseluruhan proses pemasaran. Dalam perumusan strategi
pemasaran, hal yang paling mendasar adalah menetapkan batas keberhasilan
perusahaan disaat mengkomunikasikan kepada semua tingkatan manajemen.
Strategi pemasaran menjelaskan kekuatan yang harus dibangun beserta
kelemahannya yang harus diperbaiki. Strategi pemasaran memungkinkan
keputusan operasional yang membawa perusahaan pada keselarasan
perusahaan dengan pola peluang pasar yang berkembang dengan analisis
yang matang (Malcolm, McDonald, dan Keegan, 1999: 88).
Strategi pemasaran tentunya muncul sebagai salah satu solusi dalam
mengatasi masalah di bidang pemasaran, dengan komunikasi pemasaran
sebagai salah satu jurus andalannya, M. Wayne de Lozier, menelaah lebih
dalam mengenai komunikasi pemasaran diantaranya:
a. The process of presenting an integrated set of stimuli to a market
target with the intent of evoking a desired set of responses within that
target market
b. Setting up channel receive, interpretation, and act upon message
from the market for purposes of modifying present company
messages and identifying new communication opportunities.
Definisi lain, komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai suatu
cara untuk mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi
10
konsumen dengan menggambarkan dan mengoperasionalkan gambar atau
persepsi tujuan target grup serta mengevaluasikan sejumlah perilaku yang
tergambar diyakini dapat mencapai tujuan. Komunikasi pemasaran juga dapat
membahas beberapa masalah yang memiliki kaitan erat dengan komunikasi
dalam pemasaran dan pokok kajian pembahasan komunikasi pemasaran,
yang antara lain mengenai:
-
Strategi komunikasi suatu perusahaan
-
Segmentasi potensial
-
Perencanaan media
-
Kreatif pesan dan visual
-
Biaya komunikasi dan belanja iklan
-
Riset komunikasi pemasaran dan konsep bisnis masa depan
Selanjutnya, dalam komunikasi pemasaran terdapat tiga point penting
yang harus diperhatikan sehingga komunikasi pemasaran yang terjadi
berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal, diantaranya:

Komunikasi
pemasaran
harus
dapat
mengidentifikasi
pasar
dan
kebutuhan atau persepsi konsumen

Dapat menggambarkan dan mengopresionalisasikan persepsi atau tujuan
target konsumen

Dapat mengevaluasi sejumlah perilaku yang tergambar di lingkungan
masyarakat untuk mencapai tujuan
Selain itu, hal penting lain agar komunikasi pemasaran dapat berjalan
secara
efektif
adalah
dengan
memperhatikan
aspek
pengembangan
komunikasi kepada konsumen yang efektif, dengan cara mengenali audiens
sasaran, menetapkan tujuan komunikasi, merancang pesan dan efektivitas
dalam memilih media.
Strategi komunikasi pemasaran sebenarnya berangkat dari konsep yang
sederhana, yaitu bagaimana pengembangan strategi pemasaran perusahaan,
lembaga, atau organisasi itu sendiri secara makro. Strategi komunikasi
pemasaran serta strategi pemasaran merupakan paket yang tak terpisahkan,
memegang peranan yang cukup penting dalam menjembatani perusahaan
dengan konsumen.
Adapun beberapa proses perumusan dan penentuan strategi komunikasi
pemasaran menurut Permas (2003: 35-61).
11
a. Perumusan Kerangka Kerja Perencanaan Strategi
Perumusan rencana strategi dapat dimulai dengan jangka waaktu
perencanaan
strategi.
Suatu
organisasi
atau
perusahaan
perlu
menetapkan atau menkaji ulang visi dan misinya. Penetapan visi dan misi
dilakukan dengan cara mempertimbangkan harapan dari pihak-pihak yang
berkepentingan pada perusahaan. Nantinya dari situ akan diketahui
bidang kegiatan organisasi atau perusahaan tersebut dan dari situ juga
akan dapat diketahui faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan
organisasi yang dilakukan.
b. Perumusan Visi dan Misi
Perumusan visi dan misi merupakan alasan dasar. Pada
umumnya mengandung empat hal, yaitu why (maksud atau alasan
mendirikan perusahaan), what (bidang kegiatan yang akan dilaksanakan),
who (siapa saja yang akan dilibatkan), how (cara dan nilai yang dianut
dalam melaksanakan kegiatan). Visi adalah suatu pernyataan, keinginan
atau harapan dari para pendiri, pemimpin, dan anggota. Visi lah yang akan
mengarahkan (atau menjadi petunjuk jalan) bagi perusahaan di masa
yang akan datang. Visi dan misi merupakan pondasi bagi perusahaan.
Oleh karena itu, visi dan misi disepakati bersama dan dipahami oleh
seluruh anggota perusahaan.
c. Penentuan Ukuran Keberhasilan
Ukuran keberhasilan merupakan faktor-faktor indikator yang
terukur (tidak harus kuantitatif). Metode ini ditujukan untuk menilai sejauh
mana organisasi dalam menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Ukuran keberhasilan dirumuskan dari visi dan misi perusahaan. Adapun
beberapa segi penilai ukuran keberhasilan dapat dilihat dari popularitas,
kreatifitas, dan daya tarik program kegiatan.
d. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Merupakan suatu metode strategi yang digunakan secara luas
untuk mengetahui situasi dan kondisi suatu perusahaan. Jika perusahaan
tidak memiliki tolak ukur keberhasulan ataupun tidak memiliki sasaran
yang terukur, cara lain yang dapat ditempuh yaitu dengan mengumpulkan
informasi mengenai kondisi kemampuan dan sumber daya yang dimiliki
serta membandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
12
e. Penetapan Sasaran Jangka Panjang
Dengan mengetahui situasi yang dihadapi perusahaan yang dapat
dilihat dari analisis SWOT. Dari sini suatu organisasi memiliki dasar untuk
menentukan sasaran jangka panjang (3-5 tahun yang akan datang).
Sasaran akan membantu pimpinan maupun penanggung jawab kegiatan
dalam mengetahui posisi hasil pekerjaannya, apakah sudah sesuai
dengan keinginan atau belum. Fungsinya adalah untuk menentukan hasil
yang akan dicapai di masa depan, menjadi acuan untuk menyusun strategi
dan program, menjadi acuan untuk mengalokasikan sumber daya
(manusia,
dana,
dan
sebagainya)
sebagai
acuan
untuk
menilai
keberhasilan pengurus sebagai fokus kegiatan alat perusahaan dan
sebagai acuan dalam melakukan pengendalian.
Permas (2003: 50) menambahkan dasar dari adanya proses
pemilihan strategi dengan hal-hal berikut ini:
1. Melihat keefektifan dalam pencapaian sasaran
2. Mengukur serta melihat kemampuan anggota perusahaan dalam
melaksanakan (kemampuan, kemauan, dan kemungkinan untuk
berubah)
3. Mendasarkan pada kebutuhan ketersediaan orang serta tersedianya
sumber daya (terutama dana)
f.
Penyusunan Program Implementasi Strategi
Penyusunan program strategi terdiri dari rincian kegiatan pokok
untuk melakukan strategi. Menentukan siapa sasaran yang akan dicapai
untuk
setiap
kegiatan,
menentukan
penanggung
jawab
kegiatan,
menyusun waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, serta
merinci besarnya dana yang dibutuhkan dalam menjalankan segala
kegiatan perusahaan.
Terdapat lima konsep dasar yang mendasari strategi komunikasi
pemasaran, yaitu:
1. Keterpaduan (integrasi) adalah proses tak berbatas dan berujung, karena
mencakup berbagai jenjang.
2. Komunikasi pemasaran terpadu bukan pekerjaan suatu fungsi, melainkan
multi fungsi (cross functional).
13
3. Semua pihak yang terkait dengan perusahaan (stakeholders) penting
untuk ditangani secara proporsional, tidak lagi hanya terfokus pada
pelanggan semata.
4. Perusahaan perlu mendengar masukan dari semua pihak (stakeholders)
termaksud pelanggan.
5. Setiap titik kontak dengan publik menyebarkan pesan komunikasi, mulai
dari kemasan produk, logo perusahaan, pengalaman menggunakan
produk, iklan, layanan pelanggan, berita di media massa, sampai rumor
yang mampu menyebar secara berantai.
Bila ditelaah lebih dalam, pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran
dapat berjalan secara efektif dan sasaran yang tercapai apabila komunikasi
pemasaran mencakup empat jenjang yang menyentuh berbagai aspek terkait
perusahaan, diantaranya:
a. Aspek filosofis, dimulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi, dan
kemudian
dilanjutkan sebagai sasaran
perusahaan
yang menjadi
pedoman berjalannya semua fungsi di perusahaan.
b. Menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya
manusia, research and development, pemasaran, dan penjualan.
c. Menjaga keterpaduan antar posisi dan fungsi di perusahaan sehingga
dapat menetapkan pemasaran yang sejalur dengan misi perusahaan, dan
d. Menjaga hubungan yang baik kepada stakeholders sehingga loyalitas dan
ekuitas merk dapat selalu terjaga.
Komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan suatu cara untuk
membangun dialog antara perusahaan dan konsumen, sehingga diharapkan
timbul kepercayaan pada kejujuran, integritas, dan kehandalan dari produk
perusahaan tersebut. Rasa kepercayaan yang timbul dari konsumen
merupakan cerminan kenyamanan dan rasa aman dari konsumen karena
telah yakin bahwa produk yang digunakan telah sesuai dengan keinginan dan
ekspektasinya. Komunikasi pemasaran didasarkan pada cara yang digunakan
oleh
suatu
perusahaan
secara
hati-hati
dalam
mengintegrasi
dan
mengkoordinasikan saluran komunikasinya sehingga dapat menyampaikan
pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan konsumen.
14
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran merupakan
bagian serta sarana atau kendaraan dalam mewujudkan strategi pemasaran
yang efektif. Strategi komunikasi pemasaran tersebut dilaksanakan oleh
seluruh departemen yang relevan dalam perusahaan dibawah satu payung
visi misi sehingga suatu organisasi memiliki tujuan utama yang sama. Tujuan
tersebut berdasarkan pada keinginan perusahaan untuk memaksimalkan
awareness diantara target pasar dan memastikan bahwa seluruh pesan yang
disampaikan melalui media konsisten.
3. Langkah–Langkah Strategi Komunikasi Pemasaran
Sebuah strategi bagaimanapun caranya memang sudah menjadi
perbincangan secara umum, dari penelusuran literatur yang berkaitan
diketahui
bahwa
strategi
mulanya
digunakan
untuk
memenangkan
peperangan. Artinya strategi lebih dulu diterapkan di kalangan militer, namun
sekarang strategi telah menjadi percakapan umum. Adapun makna yang
terkandung di dalamnya adalah sekumpulan tindakan yang dirancang untuk
menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dengan tuntutan eksternal dari
suatu industri. Adapun keharusan untuk menyusun strategi untuk mencapai
tujuan produk dan penjualan produk baik jangka menengah dan jangka
panjang. Strategi akan menjamin apakah sebuah produk dapat bertahan atau
berkembang menguasai pasar pada masa yang akan datang. Dalam
perumusan strategi perlu pematangan yang sangat ekstra dan juga
menyesuaikan dengan berbagai hal seperti budget, waktu, serta keberanian
untuk menerapkan pendekatan pemasaran yang beda dari yang lainnya.
Strategi komunikasi adalah cara yang dipakai sebuah perusahaan dalam
menyampaikan pesan kepada target yang diinginkan untuk mendapatkan
tujuan. Penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada konsumen
tidak selamanya berhasil, kadang-kadang terjadi gangguan (noise). Namun
gangguan itu bisa saja dihindari atau dicegah asalkan komunikator dengan
peka menyadari dan secepat mungkin memperbaikinya.
Sasaran tahapan menengah dari komunikator pemasaran adalah
meningkatnya ekuitas merk dengan sasaran akhir adalah mengarahkan
perilaku konsumen ke arah merk perusahaan dan kemudian dapat
mempengaruhi perilaku konsumen. Komunikasi pemasaran juga diartikan
15
sebagai aktifitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi atau membujuk, dan atau meningkatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya yang ditawarkan pada perusahaan yang
bersangkutan.
Ada sebuah teori yang mengungkapkan tentang langkah-langkah dalam
membangun strategi komunikasi pemasaran produk atau jasa agar sukses di
pasaran dan dapat diterima oleh semua konsumen dengan segmen yang
beragam. Terdapat delapan langkah dalam mewujudkan strategi komunikasi
pemasaran yang efektif menurut Tjiptono (1997: 509-516), diantaranya:
a. Mengidentifikasi Target Audience
Komunikator pemasaran harus mengenali dan memiliki pikiran
yang jelas tentang audiens sasaran. Audiens sasaran yang bisa dijadikan
sasaran utama dapat beraneka macam, diantaranya:
 Pembeli potensial, pengguna saat ini, deciders (orang yang
membuat keputusan pembelian), atau influencers (orang yang
mempengaruhi keputusan dan pilihan pembelian)
 Target audience ini dapat bersifat individu, kelompok, dan
organisasi
Bagian terpenting dalam langkah ini, yaitu menganalisis benefit
yang diinginkan audiens untuk dapat merumuskan konsep produk serta
mengukur citra perusahaan, citra produk, dan citra para pesaing. Kriteria
benefit adalah faktor-faktor yang dipandang konsumen penting dalam
memilih merk tertentu. Sedangkan citra atau image dapat didefinisikan
sebagai seperangkat keyakinan, gagasan, dan kesan yang dianut
seseorang tentang sebuah obyek produk dari perusahaan.
b. Menentukan Tujuan Komunikasi
Tujuan umum komunikasi pemasaran adalah mempengaruhi atau
memberikan
efek
langsung
pada
perilaku
audiens
sasarannya.
Tanggapan terakhir yang sangat diharapkan dari audiens adalah
pembelian. Namun tanggapan tersebut merupakan hasil akhir dari suatu
proses pengambilan keputusan konsumen yang panjang, yaitu dari
proses dalam benak konsumen (kognitif), mengubah sikapnya (afektif),
16
dan mendorongnya untuk berbuat sesuatu (perilaku). Terdapat ragam
model tanggapan yang telah dicetuskan oleh para ahli, namun model
mempelajari-merasakan-melakukan (hierarchy of effect model), cocok
digunakan jika pelanggan sangat terlibat dengan suatu kategori produk
yang dianggap memiliki diferensiasi yang tinggi. Adapun tahapannya
sebagai berikut:

Kesadaran (awareness)
Kesadaran harus dibangun sebgai permulaan dari proses
komunikasi suatu produk. Jika sebagian besar audiens sasaran
tidak menyadari produk tersebut, tugas komunikator adalah
membangun kesadaran, yang dapat dimulai dengan pengenalan
nama produk.

Pengetahuan (knowledge)
Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran
tentang suatu produk, namun tidak mengetahuinya secara
mendalam. Perusahaan perlu mengetahui berapa banyak orang
dalam audiens sasaran yang memiliki sedikit, cukup banyak, dan
banyak sekali pengetahuan mengenai produk. Berdasarkan
informasi tersebut, perusahaan kemudian memilih pengetahuan
tentang produk sebagai tujuan komunikasi.

Menyukai (liking)
Bila audiens sasaran telah menyukai atau berminat
terhadap produk, berarti audiens sasaran sudah sampai pada
tahap ketiga dari hierariki. Jika audiens terlihat kurang menyukai
produk maka perusahaan harus mengetahui alasannya dan
mengembangkan suatu komunikasi pemasaran untuk mendorong
perasaan menyukai.

Preferensi (preference)
Audiens mungkin menyukai produk tersebut tetapi tidak
memilihnya dibandingkan produk lain. Dalam hal ini, perusahaan
harus berupaya membangun preferensi konsumennya.

Keyakinan (conviction)
Terdapat kemungkinan audiens sasaran sudah menjadikan
produk tersebut sebagai pilihan, tetapi tidak memiliki keyakinan
17
yang pasti akan produk. Tugas perusahaan adalah membangun
keyakinan diantara para audiens yang tertarik bahwa produk
tersebut adalah yang terbaik bagi mereka.

Pembelian (purchase)
Pada akhirnya, beberapa orang dari audiens mungkin
memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud melakukan pembelian.
Mereka kemungkinan menanti lebih banyak informasi atau
merencanakan untuk bertindak kemudian. Komunikasi harus
mengarahkan konsumen ini agar mengambil langkah terakhir,
yaitu melakukan pembelian.
c. Merancang Pesan yang Efektif
Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian
(attention), menarik (interest), membangkitkan hasrat atau keinginan
(desired), menghasilkan tindakan (action), kepuasan hati (satisfaction)
yang kesemuanya dikenal dengan konsep AIDA + S (Strong, 1925).
Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan masalah, yaitu: “HOW’,
“WHAT”, “WHEN”, “WHO”, dan “WHY” yang dikenal dengan konsep
4W+1H.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah

Apa yang ingin disampaikan (berkaitan dengan isi pesan atau
message content) terdiri dari daya tarik rasional, daya tarik
emosional, dan daya tarik moral.

Bagaimana menyampaikannya secara logis (struktur pesan atau
message structure). Berkaitan dengan one-sided arguments
(presentasi
pesan
yang
semata-mata
hanya
menegaskan
keunggulan produk), two-sided arguments (presentasi pesan yang
menyebutkan keunggulan sekaligus kelemahan produk)

Bagaimana menyampaikan secara simbolis (format pesan atau
message format). Menyangkut headline, copy, ilustrasi, warna,
kata-kata, dan lain sebagainya.

Siapa yang harus menyampaikannya (sumber pesan atau
message sources) menyangkut kredibilitas penyampai pesan. Hal
ini kaitannya dengan tokoh yang menyampaikan, misalnya
selebritis dengan kriteria yang sesuai dengan brand.
18
d. Menyeleksi Saluran Pesan atau Saluran Komunikasi yang Efektif Meliputi
Saluran Personal Maupun Non Personal
a) Saluran personal
Terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara
langsung, baik secara tatap muka, melalui telepon, via e-mail,
online chatting, maupun dalam bentuk presentasi. Saluran
personal dapat dibedakan menjadi advocate channels (wiraniaga
yang
menghubungi
konsumen),
expert
channels
(pakar
independen yang membuat pernyataan tertentu kepada konsumen
sasaran), dan social channels (keluarga, teman, tetangga, rekan
kerja yang kerap kali disebut juga dengan gethok tular atau word of
mouth communications, yaitu dengan menggunakan multi-level
marketing dan buzz marketing) biasanya dalam kegiatan arisan,
rapat, dan lain sebagainya.
b) Saluran non personal
Meliputi media, athmospheres, events. Media terdiri atas media
cetak (koran, majalah, tabloid), media siaran (radio, TV), media
elektronik (audiotape, videotape, videodisk, CD-ROM, webpage),
dan media pajangan (billboard, sign, dan poster). Atmospheres
sendiri berupa suasana kantor, toko, dan ruang tunggu yang
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan atau
memperkuat pembelajaran konsumen terhadap pembelian produk.
Events adalah acara atau peristiwa yang dirancang untuk
mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran,
diantaranya konferensi pers, grand opening, sponsorship untuk
pertunjukan musik dan lain sebagainya.
e. Menyusun Anggaran Promosi
Terdapat empat metode penentuan anggaran promosi, diantaranya
adalah:
a) Affordable method
Menetapkan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan
finansial atau dana yang tersedia di perusahaan. Sekalipun metode
ini sangat mudah diterapkan, namun metode sederhana ini
cenderung mengabaikan peranan promosi sebagai investasi dan
19
dampak promosi terhadap volume penjualan. Selain itu, anggaran
promosi tahunan menjadi tidak pasti, sehingga sulit melakukan
perencanaan jangka panjang.
b) Percentage-of-sales method
Menetapkan anggaran promosi berdasarkan presentase tertentu dari
penjualan (baik penjualan saat ini maupun prediksi penjualan) atau
berdasarkan persentase dari harga jual.
c) Competitive-parity method
Menetapkan anggaran promosi untuk mencapai paritas share-ofvoices dengan para pesaing. Dengan kata lain besarnya pengeluaran
promosi harus sama atau proporsional dengan pengeluaran promosi
para pesaing.
d) Objective-and-task method
Menentukan anggaran promosi melalui beberapa langkah sistematis
yang terdiri atas menentukan tujuan spesifik, menetapkan tugastugas spesifik (program promosi) yang harus dilakukan dalam rangka
mewujudkan
tujuan
tersebut
dan
memperkirakan
biaya
pengaplikasian program promosi tersebut.
f.
Menentukan Program Komunikasi Pemasaran
Langkah berikutnya adalah mengalokasikan dana promosi yang
dianggarkan untuk menentukan elemen bauran komunikasi pemasaran,
yaitu periklanan, promosi penjualan, public relations, personal selling, dan
direct online marketing, events, publicity, word of mouth. Membuat
keputusan atas bauran komunikasi pemasaran menekankan pada
keharmonisan yang tercapai dalam pengaplikasian program komunikasi
pemasaran.
g. Mengaplikasikan / Mengimplementasikan Program-Program Komunikasi
Pemasaran
Setelah menentukan bauran komunikasi pemasaran apa yang
tepat, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan, mengembangkan,
serta mengaplikasikan program-program dari komunikasi pemasaran
tersebut.
h. Mengumpulkan Umpan Balik
20
Setelah
mengaplikasikan
program-program
komunikasi
pemasaran, perusahaan harus mengukur dampaknya pada audiens
sasaran. Ukuran-ukuran yang dapat digunakan antara lain meliputi berapa
banyak orang yang mengenal atau mengingat pesan yang ditampilkan
(recall dan recognition), frekuensi audiens melihat atau mendengar pesan
tersebut, sikap audiens terhadap produk atau jasa dan perusahaan, serta
respon audiens (berapa orang yang membeli, memanfaatkan, menyukai,
puas, tidak puas, dan merekomendasikan produk atau jasa tersebut
kepada pihak lain).
F. Kerangka Konsep
Strategi komunikasi pemasaran dilakukan melalui komunikasi pemasaran
terpadu (IMC) dimana sebuah organisasi menggunakan berbagai kombinasi cara
penyampaian pesan pemasaran dengan mendayagunakan seluruh bauran
komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang terdiri dari (Philip Kotler & Gary
Armstrong, 2004: 600) :
1. Iklan (advertising)
2. Promosi penjualan
3. Humas (public relation)
4. Penjualan perorangan (personal selling)
5. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi pemasaran terpadu diawali dengan pengembangan dari
perencanaan bauran pemasaran yang merupakan dasar dari perancangan
keseluruhan komunikasi pemasaran terpadu. Setelah melakukan perencanaan
komunikasi pemasaran, kemudian perusahaan mengkomunikasikan konsep
pemasaran kepada konsumen secara kolektif yang disebut bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix) yang terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, humas dan publikasi, penjualan personal, dan pemasaran langsung
(Morrisan, 2010 : 17).
Lebih lanjut desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:
21
Sumber: Philip Kotler & Gary Armstrong, 2001: 600.
Bagan 1.3 Kerangka Konsep Penelitian
Dalam usaha menarik jumlah pengunjung PT Produk Rekreasi (Kids Fun)
harus menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Kids Fun yang
merupakan wahana rekreasi air, taman air pertama di Yogyakarta dan satu satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki franchise dari KIDS FUN PARCS
yang berpusat di Belanda pasti sudah mempersiapkan strategi komunikasi
pemasaran yang dapat digunakan untuk mengatasi persaingan diantara wahana
rekreasi sejenis lainnya. Strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan adalah
strategi pemasaran terpadu yang meliputi: iklan, promosi penjualan, humas,
penjualan perorangan dan pemasaran langsung.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Pendekatan kualitatif diyakini mampu menyajikan deskripsi
yang mendalam dan lengkap, sehingga informasi yang disampaikan nampak
hidup sebagaimana adanya dan pelaku-pelaku mendapat tempat untuk
memainkan perannya. Dalam penelitian deskriptif juga dapat diuraikan tentang
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
menuliskan keadaan subjek atau objek penelitian suatu lembaga, masyarakat,
dan lain-lain. Sifat-sifat metode deskriptif adalah:
22
-
Memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada masa sekarang,
pada masalah-masalah aktual
-
Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan dianalisa
(karena itu metode ini sering disebut metode analitik)
1. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
dilapangan oleh peneliti untuk tujuan penelitian.Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan narasumber.
b. Sumber Data Sekunder
Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara tidak langsung atau
diperoleh dari sumber kedua. Data-data sekunder dapat berupa penelitian
sebelumnya, buku-buku, internet, dokumentasi dan sumber lain yang dapat
mendukung penelitian ini.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Mendalam
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam atau in depth interview.Wawancara ini bersifat lentur
dan terbuka, serta tidak terstruktur ketat dalam suasana formal dan bisa
dilakukan berulang pada informan yang sama. Peneliti akan melakukan
wawancara mendalam terhadap setiap informan dalam penelitian ini
dengan berpedoman pada interview guide yang sebelumnya telah disusun.
Hasil dari wawancara yang dilakukan akan dituangkan dalam transkrip
hasil wawancara untuk memudahkan proses analisis.
b. Observasi Langsung
Observasi ini dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi
berperan pasif. Observasi ini akan dilakukan dengan cara formal dan
informal, untuk mengamati kegiatan yang terkait dengan pertanyaan
penelitian yang ingin dijawab.
c. Studi Kepustakaan
Untuk mengumpulkan data-data dan teori dalam penelitian ini, maka
peneliti memanfaatkan berbagai macam data dan teori yang dikumpulkan
23
melalui berbagai pustaka penunjang guna melengkapi data yang
berhubungan dengan topik penelitian.
3. Teknik Analisis Data
Dalam proses analisis data terdapat 4 komponen utama yang harus
dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Empat komponen utama tersebut
adalah: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) penarikan
kesimpulan/ verifikasi. Keempat komponen utama tersebut merupakan suatu
rangkaian dalam proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga
tidak dapat dipisahkan, dimana komponen yang satu merupakan langkah
menuju komponen yang lainnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik analisis interaktif Miles dan Huberman yang menekankan kepada tiga
komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
(Pawito, 2007).
Jadi tahapan analisis data dalam penelitian ini akan dimulai setelah
pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi langsung dan analisis
dokumen selesai dilakukan. Semua data yang telah terkumpul kemudian
disaring kembali untuk melihat mana data yang diperlukan untuk proses
penelitian dan mana data yang kurang diperlukan. Setelah melakukan
pengelompokan data baru kemudian data bisa dianalisis menggunakan teori
dan konsep yang relevan, hasil analisis ini kemudian bisa digunakan untuk
menarik kesimpulan berupa jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
24
Download