September 4, 2005 Text untuk direnungkan minggu ini: Kitab Hakim

advertisement
September 4, 2005
Text untuk direnungkan minggu ini: Kitab Hakim-hakim 3:31
Thema: "Pelajaran yang diberikan oleh Samgar dan masalah pertumbuhan
gereja."
Nama Samgar hanya muncul dua kali dalam Alkitab: Hakim-hakim 3:31 dan 5:6.
Siapakah Samgar ini? Pelajaran apa yang dapat kita petik dari dia? Jawaban untuk
pertanyaan yang pertama mudah sekali, ia adalah salah seorang hakim-hakim dalam
Perjanjian Lama. Jawaban untuk pertanyaan yang kedua perlu pengkajian lebih lanjut.
Seorang yang dapat membunuh 600 lawan-lawannya ia adalah seorang yang luar biasa.
Melalui pengkajian lebih mendalam akan ayat tersebut, kita ingin mendapatkan pelajaran
rohani yang dapat kita manfaatkan dalam hal mempertumbuhkan gereja SPECC yang saat
ini masih relatif kecil.
Mengapa kita bergairah dalam hal pertumbuhan gereja? Karena pertumbuhan gereja
hanya dapat terjadi melalui pertumbuhan kwalitet gereja terlebih dahulu, setelah itu
barulah pertumbuhan kwantitet. Nah pertumbuhan kwalitet harus menjadi kegairahan
semua umat pengikut Tuhan Yesus. Kita memuliakan Tuhan melalui pertumbuhan gereja.
Marilah kita kaji diri Samgar lebih lanjut.
(1). Samgar adalah seorang yang peka atau waspada terhadap keadaan sekelilingnya.
Apabila kita kaji ayat yang kita baca pagi ini dengan menggunakan imajiner kita, maka
kita dapat menarik satu kesimpulan yang pertama. Yaitu tatkala musuh mulai menyerang,
Samgar langsung memberi suatu perlawanan. Ia waspada akan keadaan disekelilingnya.
Kalau pelajaran rohani ini kita pelajari bukankah ini berarti kalau kita juga harus
waspada terhadap keadaan di sekeliling kita? Waspada akan serangan musuh kita yaitu
iblis ( baca Efesus 2:2). Adakah kita perhatikan para pengunjung, kebutuhan rohani
sesama anggota?
(2). Samgar adalah seorang yang rajin. Apabila kita kaji bahwa alat yang dipakai oleh
Samgar untuk mengalahkan musuh-musuhnya adalah tongkat penghalau lembu, maka
kita dapat menyimpulkan bahwa saat musuh menyerang Samgar sedang di ladang kerja.
Ia bukan seorang pemalas. Apabila gereja ingin tumbuh, maka anggota gereja harus rajin
dalam banyak dimensi. Mereka harus rajin membaca Firman Tuhan, rajin berdoa secara
pribadi maupun secara kolektif, rajin mengabarkan injil dan membawa jiwa kepada
Tuhan Yesus.
(3). Samgar adalah seorang yang berani. Bayangkan Samgar seorang diri mengalahkan
lebih dari 600 musuh yang menyerang. Ia adalah seorang pemberani. Banyak orang
mungkin mengatakan kalau cerita ini tak dapat dipercaya. Namun apabila kita percaya
akan Allah yang dengan FirmanNya menciptakan langit dan bumi ( Kejadian 1:3),
maka kita akan mengatakan bagi Tuhan mengalahkan seorang 600 orang bukan masalah
besar.
Dalam hal menumbuhkan gereja kita perlu mendapatkan keberanian untuk
melawan musuh-musuh kita. Keberanian memberitakan Injil datangnya dari
pengurapan Roh Kudus. Lihat akan apa yang tercatat di Kisah Para Rasul
dimana murid-murid Yesus- Petrus dan Yohanes dengan berani memberitakan
injil dan jumlah orang yang percaya terus bertambah. (Kisah Para Rausl 2:
41, 42, 4: 4).
(4) Hikayat diri Samgar direncanakan oleh Allah untuk mengajarkan kepada kita satu
pelajaran rohani yang penting yaitu pelajaran rendah hati. Bayangkan seorang yang gagah
berani seperti dia namun hikayatnya hanya diceritakan didalam Alkitab dengan hanya
menggunakan dua ayat. Saudaraku dalam hal mengembangkan gereja kita perlu kerja
sama, kita perlu kerja keras, namun kita juga perlu kerja tanpa pamrih. Pelayanan
bukan untuk mencari pamor, kredit dan kemuliaan pribadi. Segala kemuliaan hanya untuk
Tuhan. Inilah salah satu resep pertumbuhan gereja. Kiranya Tuhan memberkati kita dan
memakai kita dalam menumbuhkembangkan SPECC.
Download