BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah pemberian L. plantarum Mut7
atau tepung ubi jalar kaya serat atau kombinasi keduanya dapat mempengaruhi
respon imun alami (non spesifik), respon imun adaptif (spesifik), populasi
Lactobacilli, serta proporsi molar butirat. Kesimpulan khusus yang dapat ditarik
dari penelitian ini yaitu :
1. L. plantarum Mut7 dan tepung ubi jalar kaya serat bersifat kompatibel pada
pengujian in vitro.
2. Respon imun alami atau non spesifik yang ditunjukkan oleh aktivitas
fagositosis makrofag peritoneum pada tikus yang diberi L. plantarum Mut7
dan tepung ubi jalar kaya serat lebih tinggi dibanding kontrol.
3. Respon imun adaptif (spesifik) pada level mukosa pada tikus yang diberi L.
plantarum Mut7 atau tepung ubi jalar kaya serat lebih tinggi dibanding kontrol.
Sedangkan respon imun adaptif yang bersifat sistemik pada tikus yang diberi
L. plantarum Mut7 atau tepung ubi jalar kaya serat tidak berbeda dibanding
kontrol.
4. Mekanisme modulasi imun oleh bakteri probiotik L. plantarum Mut7 atau
tepung ubi jalar kaya serat adalah dengan memodulasi respon imun di GALT
dan melalui polarisasi sel Th ke arah Th1 yang ditandai dengan tingginya
sitokin IFN- dan sebaliknya konsentrasi IL-4 pada tikus yang diberi L.
plantarum Mut7 atau tepung ubi jalar kaya serat lebih rendah dibanding
kontrol. Tingginya konsentrasi TGF-β pada kelompok probiotik, prebiotik, dan
sinbiotik menunjukkan adanya peranan probiotik dan prebiotik dalam regulasi
respon imun karena TGF-β merupakan sitokin yang berperan dalam
162
163
polarisasi sel T ke arah Treg. Populasi sel T pada tikus yang diberi L.
plantarum Mut7 atau tepung ubi jalar kaya serat lebih tinggi dibanding kontrol,
namun sebaliknya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada populasi sel
B.
5. Populasi Lactobacilli pada tikus yang diberi L. plantarum Mut7 atau tepung
ubi jalar kaya serat atau kombinasi keduanya lebih tinggi dibanding kontrol.
Namun demikian populasi Bifidobacteria tidak berbeda dibanding kontrol.
Pemberian L. plantarum Mut7 atau tepung ubi jalar kaya serat atau kombinasi
keduanya belum mampu menekan populasi E. coli, Clostridia, dan
Salmonella.
6. Proporsi molar asetat dan butirat pada tikus yang diberi L. plantarum Mut7,
tepung ubi jalar kaya serat, atau sinbiotiknya lebih tinggi dibanding kontrol,
sehingga mekanisme memodulasi respon imun yang terjadi dapat melalui
mekanisme tidak langsung yaitu produksi SCFA.
Berdasarkan kesimpulan di atas, bakteri L. plantarum Mut7 dan tepung ubi
jalar kaya serat dapat digunakan sebagai makanan fungsional yang berfungsi
sebagai agensia immunomodulator untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
B. Saran
Terkait dengan pengujian respon imun, diperlukan pengujian yang lebih
ekstensif misalnya dengan penambahan jenis sitokin yang diuji (misalnya IL-12
untuk mendukung polarisasi ke arah sel Th1 dan IL-10 yang mendukung
polarisasi ke arah sel Th2) sehingga dapat lebih menjelaskan mekanisme
modulasi sistem imun oleh probiotik dan prebiotik. Modulasi sistem imun juga
dapat dijelaskan dengan pengujian di level ekspresi mRNA imunoglobulin dan
sitokin di dalam sel secara in vitro.
164
Hasil pengujian populasi mikrobiota pada digesta perlu dibandingkan
dengan metode molekuler yang lebih modern misalnya dengan 16S RNA atau
dengan fluorescent in situ hybridization yang digabungkan dengan flowcytometry
(FCM-FISH). Pengujian populasi Lactobacilli dapat dilakukan dengan lebih
spesifik pada populasi L. plantarum dengan menggunakan media selektif LPSM.
Penelitian lebih lanjut pada subyek manusia sangat diperlukan untuk
mengkonfirmasi efek imunomodulatori dari L. plantarum Mut7 dan tepung ubi
jalar kaya serat.
Download