BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S G3P1A1 umur 39 tahun hamil 11+4 minggu dengan abortus incompletus, penulis menyimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan pengkajian diperoleh data Ny. S mengalami perdarahan dari jalan lahir warna merah segar, encer dan disertai gumpalan berwarna putih serta nyeri perut bagian bawah. Pemeriksaan bimanual portio tebal terbuka 1 cm dan teraba jaringan di OUE. Hasil USG tampak sisa jaringan hasil konsepsi masih ada di dalam rahim. 2. Intepretasi data meliputi diagnosis kebidanan yaitu Ny. S umur 39 tahun G3P1A1 hamil 11+4 minggu dengan abortus incompletus. Masalah yang dihadapi adalah cemas dengaan keadaan kehamilannya. Kebutuhan Ny. S adalah informasi mengenai kondisi pasien serta penatalaksanaan yang akan dilakukan. 3. Diagnosa potensial dapat terjadi perdaarahan lebih lanjut. Antisipasi penanganan adalah observasi keadaan umum dan perdarahan pervaginam. 4. Kebutuhan terhadap tindakan segera yaitu kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi dan penatalaksanaan tindakan kuretase. 5. Rencana asuhan meliputi observasi KU, TTV dan pervaginam, berikan dukungan moril, tinndakan kuretase, pemberian terapi (uterotonika, 45 46 antibiotik, analgesik dan roborantia) dan informasi mengenai pasca keguguran dan metode kontrasepsi. 6. Pelaksanaan asuhan mengacu pada perencanaan yang telah ditetapkan. Hasil akhir dari asuhan yang telah diberikan dapat tercapai sesuai dengan harapan, yaitu sisa jaringan di dalam rahim telah dikeluarkan secara keseluruhan dan diagnosis potensial tidak terjadi. Sehingga pasien pulang dalam kondisi baik dan dianjurkan untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian. Pasien telah mendapatkan informasi mengenai pasca keguguran 7. Evaluasi pada 3 hari perawatan keadaan pasien membaik dan tidak terjadi perdarahn lebih lanjut. 8. Terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan abortus incompletus B. Saran 1. Instansi pelayanan kesehatan RSUD Karanganyar mempertahankan diharapkan kualitas untuk meningkatkan dan pelayanan asuhan pada pasien dengan abortus incompletus. 2. Profesi Hasil studi kasus ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan sebagai masukan dalam meningkatkan asuhan kebidanan ibu hamil dengan abortus incompletus. 47 3. Pasien dan masyarakat Pasien disarankan setelah mengetahui bahwa dirinya hamil sebaiknya mengurangi aktivitas berat dan menjaga pola istirahat diawal pertama kehamilan karena melihat sebelumnya ibu telah memiliki riwayat abortus incompletus. Dianjurkan ibu berkonsultasi denga dokter SpOG atau bidan untuk berkonsultasi kesuburan bila ingin memiliki keturunan lagi. Untuk masyarakat disarankan untuk mengenali tanda-tanda terjadinya keguguran lebih dini dan faktor penyebab terjadinya keguguran agar mengurangi angka terjadinya abortus. Jika masyarakat mengalami keguguran disarankan langsung ke faslitas kesehatan agar dilakukan tindakan lebih lanjut.