to the PDF file.

advertisement
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir pada
Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit).
Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 serta untuk
periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
7
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
443.901
487.483
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
4
1.679.165
1.867.617
Giro pada bank lain - pihak ketiga
5
1.102.052
1.010.895
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
6
2.912.411
2.272.655
2.417.269
(103)
2.417.166
2.643.608
(103)
2.643.505
238.978
17.471.824
17.710.802
(198.801)
17.512.001
241.933
17.264.637
17.506.570
(178.808)
17.327.762
24.827
286.857
311.684
(21.054)
290.630
19.493
294.147
313.640
(17.425)
296.215
Efek-efek
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
7
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
8
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
9
Pendapatan bunga akrual
10
141.719
133.841
Biaya dibayar dimuka
11
385.041
382.944
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 326.289 dan Rp 303.516
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
12
1.036.765
1.035.570
Aset Ijarah - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 51.471 dan Rp 85.205
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
14
Aset lain-lain - bersih
15
JUMLAH ASET
93.159
(16.604)
76.555
100.112
(43.088)
57.024
613.333
353.177
28.610.739
27.868.688
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
138.574
181.367
4.860.208
18.814.964
23.675.172
3.918.249
18.438.882
22.357.131
100.678
377.485
478.163
104.475
1.010.005
1.114.480
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera
16
Simpanan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
17
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
18
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali - pihak ketiga
Beban bunga yang belum diamortisasi
Jumlah - bersih
19
Utang pajak
20
39.479
42.601
Liabilitas akseptasi
9
137.884
139.840
Beban bunga akrual
21
53.727
39.395
105.334
105.334
30.494
29.970
170.990
43.950
24.829.817
24.199.077
-
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas lain-lain
22
Jumlah Liabilitas
150.000
(4.991)
145.009
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 20.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 14.154.186.829 saham pada
tanggal 31 Maret 2016 dan
14.151.999.729 saham pada tanggal
31 Desember 2015
23
1.415.419
1.415.199
Tambahan modal disetor - bersih
23
928.533
928.204
Komponen ekuitas lainnya
12
290.000
280.958
Saldo laba
Ditentukan penggunannya
Tidak ditentukan penggunaannya
36
5.500
1.141.470
5.500
1.039.750
3.780.922
3.669.611
28.610.739
27.868.688
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Beban bunga
Beban bagi hasil
25
25,41
26
26,41
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain dari kredit
Keuntungan dari penjualan efek yang
diperdagangkan - bersih
Keuntungan dari kenaikan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Lain-lain
31 Maret 2016
31 Maret 2015
609.157
75.596
264.162
43.002
468.619
57.400
198.840
30.889
377.589
296.290
158.638
72.155
29
Jumlah Pendapatan Operasional
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi
Tenaga kerja
Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih
Penyusutan aset tetap
Kerugian kurs mata uang asing - bersih
Kerugian dari penjualan efek
yang diperdagangkan - bersih
Kerugian dari penurunan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih
Lain-lain
27
28
12
7.992
-
2.849
2.012
648
573
549.728
369.018
249.843
122.021
26.861
22.952
-
171.577
104.125
11.723
18.307
1.712
-
1.190
901
182
883
Jumlah Beban Operasional
422.578
309.699
LABA SEBELUM PAJAK
127.150
59.319
25.430
25.430
12.292
12.292
101.720
47.027
9.042
4.693
110.762
51.720
101.720
101.720
47.027
47.027
110.762
110.762
51.720
51.720
7,19
3,35
7,12
3,29
-
30
BEBAN PAJAK
Kini
Tangguhan
LABA BERSIH
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih setelah pajak
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
kenaikan (penurunan) nilai wajar dari efek-efek dalam
kelompok tersedia untuk dijual
7
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
31
Dilusian
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2015
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri I
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Rugi yang belum direalisasi atas
penurunan nilai aset keuangan
tersedia untuk dijual
Modal Saham
Tambahan Modal
Disetor - Bersih
Komponen Ekuitas Lainnya
Laba (Rugi) yang
Belum Direalisasi
atas Kenaikan
(Penurunan) Nilai
Surplus
Wajar Efek Tersedia
Revaluasi
untuk Dijual
Aset Tetap
1.404.016
920.494
1.982
971
-
-
-
-
534
-
-
-
-
2.570
-
-
-
23,24
23,24
356
-
-
-
-
(28.310)
Saldo Laba
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
-
5.000
862.914
Jumlah Ekuitas
3.164.114
2.953
47.027
890
47.027
2.570
Saldo pada tanggal 31 Maret 2015
1.406.354
921.999
(25.740)
-
5.000
909.941
3.217.554
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Rugi yang belum direalisasi atas
penurunan nilai aset keuangan
tersedia untuk dijual
1.415.199
928.204
(26.478)
307.436
5.500
1.039.750
3.669.611
Saldo pada tanggal 31 Maret 2016
23,24
220
329
-
-
-
-
1.415.419
-
9.042
928.533
(17.436)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
-
-
-
-
-
-
307.436
101.720
5.500
1.141.470
549
101.720
9.042
3.780.922
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2016
31 Maret 2015
601.558
75.596
181.312
(249.830)
(43.002)
(141.883)
(25.430)
(249.843)
(122.021)
(833)
581.455
57.400
573
(194.739)
(30.889)
(58.693)
(20.817)
(171.577)
(104.363)
(2.073)
25.624
56.277
6
7
8
9
11
14
15
68.398
175.204
(243.834)
1.956
(2.097)
6.953
(260.156)
(43.355)
(480.224)
460.877
(19.610)
(19.791)
(28.487)
387
16
17
18
20
19
9
22
(42.793)
1.318.041
(636.317)
(3.122)
(145.009)
(1.956)
127.039
(934)
216.594
(160.726)
(3.597)
19.610
10.680
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Beban bunga
Beban bagi hasil
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih
Pembayaran pajak penghasilan badan
Beban umum dan administrasi
Beban tenaga kerja
Beban operasional lainnya
10,25
41
29
21,26
41
27
28
30
Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan
liabilitas operasi
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Pembayaran tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset ijarah
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Utang pajak
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
Penerimaan tagihan akseptasi
Liabilitas lain-lain
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
387.931
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Penggantian asuransi atas aset tetap
Perolehan aset tetap
12
12
12
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil konversi waran
23,24
Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
7.701
5
(24.220)
-
(24.215)
(51.923)
26
(51.949)
549
3.843
549
3.843
364.265
(40.379)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
5.765.603
143.114
4.170.254
63.546
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
6.272.982
4.193.421
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia - jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan
Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo
tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan
Jumlah Kas dan Setara Kas
31 Maret 2016
31 Maret 2015
4
5
443.901
1.679.165
1.102.052
364.433
1.398.660
755.937
6
2.849.900
1.525.277
7
197.964
149.114
6.272.982
4.193.421
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
6
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank
Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra,
S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari
notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27
September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21
Juni 2005, Tambahan No. 6448.
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas.
Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari
Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006.
Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang
Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Sinarmas.
Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H.,
notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan
komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009 tanggal 11
Desember 2009.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan
dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam
Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk.
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat
No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan didokumentasikan dalam Akta No. 82 tanggal
24 Maret 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sehubungan dengan
diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tertentu dan penyesuaian kembali seluruh
Anggaran
Dasar
Perusahaan.
Perubahan
tersebut
disahkan
oleh
Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.03-0925696 Tahun 2015 tanggal 20 April 2015.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No.
51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 Kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor
fungsional, 1 kantor fungsional syariah, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang
syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah yang semuanya berlokasi di Indonesia.
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan
di Indonesia.
-7-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015 adalah Indra Widjaja.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah
untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan
izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank
Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan
status menjadi Bank Devisa.
Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat
keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober
2009.
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012
dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan
Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum
perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana
melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru
Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal
13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham
Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam
dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum
Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam
Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap
pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada
setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cumacuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan
pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan
selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni
2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga
pelaksanaannya.
-8-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham
pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal
31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap
1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga
pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang
diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar
Rp 242.064.
Sebanyak 98,98% dan 98,98% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau
sebanyak 14.009.622.904 saham dan 14.007.435.804 saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, susunan pengurus Perusahaan adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2016
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Unit Usaha Syariah
Direktur Kepatuhan
Direktur Enterprise Banking
Direktur Liabilities dan Business
Direktur Manajemen Risiko dan
Human Capital
Direktur Retail Banking
Direktur Operasional dan
Teknologi Informasi
31 Desember 2015
: Tjendrawati Widjaja
: Sammy Kristamuljana
: Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
:
:
:
:
:
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
: Hanafi Himawan
: Soejanto Soetjijo
Hanafi Himawan
Soejanto Soetjijo*
: Frenky Tirtowijoyo
Frenky Tirtowijoyo**
* Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat
persetujuan OJK pada tanggal 10 Desember 2014.
** Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat
persetujuan OJK pada tanggal 27 Januari 2015.
-9-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016
dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Komite Audit
Ketua
Anggota
31 Desember 2015
:
:
:
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua
Anggota
:
:
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Wahyu Zaeni
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Wahyu Zaeni
Komite Pemantau Risiko
Ketua
Anggota
:
:
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota
:
:
Ali Mustafa Yaqub
Ahmadi bin Sukarno
Ali Mustafa Yaqub
Ahmadi bin Sukarno
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
Darwanti Juliastuti.
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Dodo
Suyanto.
Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala
Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan
Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.358 untuk periode 31 Maret
2016 dan 5.270 untuk tanggal 31 Desember 2015.
Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
29 April 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan tersebut.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah
IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik”.
- 10 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun
dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia
giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan
jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi
pencairannya.
Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan
Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi
Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110
(Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”)
dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia,
mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b.
Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata
uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata
uang penyajian Perusahaan.
Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan
kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir periode atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada
nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih
penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui
dalam laba rugi.
- 11 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kurs konversi yakni kurs Reuters pada
pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Poundsterling Inggris
Euro
Dolar Australia
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Yuan China
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
c.
31 Maret 2016
(dalam Rupiah penuh)
31 Desember 2015
(dalam Rupiah penuh)
19.074,51
15.059,39
10.173,07
13.260,00
9.846,66
2.051,22
1.710,14
118,05
20.439,02
15.056,67
10.083,73
13.785,00
9.758,95
2.122,85
1.778,70
114,52
Transaksi Pihak Berelasi
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi definisi
pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek
dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi pencairannya.
e.
Instrumen Keuangan
Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas
keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar
yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan
jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk
biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga
efektif.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen
tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif.
- 12 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data
yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi, kecuali
jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak
terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut
menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk
masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1
yang sesuai.
Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang
diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok
diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi
keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen
dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak,
atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, efek-efek berupa obligasi korporasi,
Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan serta tagihan derivatif
diklasifikasikan dalam kategori ini.
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi kas, giro pada
Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan
deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji
jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta aset
lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit, setoran
jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, tagihan komisi asuransi, dan tagihan
sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover.
- 13 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut
terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia
untuk dijual.
Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi penempatan
pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada Bank
Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat
Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah,
obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loan.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan
selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu
akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi investasi efekefek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI
Loan.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual
serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan
hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai
lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut
dalam kategori ini.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, liabilitas derivatif diklasifikasikan
dalam kategori ini.
- 14 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Liabilitas keuangan lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut,
yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian
kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak
melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap
atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
berdasarkan suku bunga efektif.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini mencakup liabilitas
segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas
premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi serta penjaminan Pemerintah.
Instrumen Keuangan Derivatif
Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif
berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur dan
disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar
sebagai tagihan atau liabilitas derivatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar diakui dalam laba rugi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah
suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan
secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual,
dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
- 15 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian
atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan
nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah
pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan tersebut.
2. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan
nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan
dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan
nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi,
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh
dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui
di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan
pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat
dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan melalui laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,
namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga
atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang
signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan
dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
- 16 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,
dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
f.
Pengukuran Nilai Wajar
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar
ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset
tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input
yang tidak dapat diobservasi.
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau
diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:



Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik;
Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan,
maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan
menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
g.
Giro Wajib Minimum (GWM)
Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan
perubahan terakhir melalui PBI No. 18/3/PBI/2016. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM
terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama,
GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR).
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana
pihak ketiga.
- 17 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang
besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan
selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank.
GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
h.
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
6,50
5,00
7,50
5,00
4,00
0,35
4,00
0,47
8,00
1,00
8,00
1,00
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit
on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam
bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok
investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
i.
Efek-efek
Efek-efek Selain Sukuk
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia,
obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar
uang dan pasar modal lainnya.
Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman
yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Catatan 2e).
- 18 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Investasi Sukuk
Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai
wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya,
akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
j.
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang
murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual
harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah
akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku
pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan
kerugian (nisbah).
Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK
No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK
No. 102 (2007).
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham
atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
- 19 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan
memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013
tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi
atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah
melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal
sementara telah memperoleh laba kumulatif.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit
pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi.
Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan
bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
k.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi
(Catatan 2e).
diklasifikasikan
sebagai
pinjaman
yang
diberikan
dan
piutang
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli
Kembali
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian
penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo)
Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga
pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum
diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga
dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual
hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan kerena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(Catatan 2e).
- 20 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu
gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari
instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan
badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan
lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada
saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada
umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi
normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara
biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi
(ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya
dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen
lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
n.
Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak
termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak
1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan
efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015.
Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal
revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke
akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas pada
laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan
kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain,
sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi. Surplus revaluasi aset
tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo laba” pada saat aset
dihentikan penggunaannya.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor
dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan
tujuan penggunaan yang ditetapkan.
- 21 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
20
10
4
Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan modal revaluasi efektif sejak
1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan
setelah direvaluasi.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan
yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi
signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam
laba rugi pada periode terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
o.
Aset Ijarah
Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau
diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih
pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa.
Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan
kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka
jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban.
Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan
kepada penyewa.
- 22 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait
yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai
bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi.
p.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh
Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih
dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi periode berjalan.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi
penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
q.
Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan ke laba rugi periode berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut
pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset
atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui
sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa
sewa.
- 23 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Sewa Operasi
Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi
periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
r.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode
penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan
mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung
nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode-periode sebelumnya.
Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang
sistematis selama sisa umur manfaatnya.
t.
Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e).
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif
(Catatan 2e).
- 24 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan
dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai
dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan
atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi
menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan
dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan
nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila
melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.
Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
 Tabungan dan giro wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dan giro dimana
pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
 Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah
merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil
dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money
kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian masing-masing.
v.
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga, serta Pendapatan dan Beban Bagi Hasil
Syariah
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara
akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah
bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
- 25 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode
akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada
saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang
disepakati.
Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus
wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
x.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan Komisi Terkait Perolehan Instrumen Keuangan
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan
dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia
untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai
bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka
waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan Komisi Lainnya
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan
dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode
garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan,
pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit,
seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan
pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
y.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
z.
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang
timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.
- 26 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviuw pada setiap
tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba
kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi
fiskal yang dapat dikompensasikan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat
hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama
dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
aa. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode
yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
pada periode yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.
bb. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai
beban dalam laba rugi.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang
dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan
karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan
dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait
dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
cc. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan
yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka
alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.
- 27 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
dd. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban
tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
ee. Peristiwa setelah periode pelaporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai
tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:
a. Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana
masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi
harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan
peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang
ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
- 28 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dipelihara pada jumlah yang menurut
manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah
telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai
(tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang
dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi
meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara
berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Nilai tercatat aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman
diberikan dan piutang (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015 diungkapkan sebagai berikut:
Nilai Tercatat
31 Maret 2016 31 Desember 2015
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Pinjaman diberikan dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain - bersih
2.009.420
1.343.194
1.795.818
1.273.584
443.901
1.583.133
1.102.052
882.791
253.199
15.493.119
290.630
141.719
147.703
487.483
1.755.727
1.010.895
295.637
207.226
15.188.347
296.215
133.841
170.776
Jumlah
23.690.861
22.615.549
- 29 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Komitmen Sewa
Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessee
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin
ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan
tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset
tersebut.
Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessor
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung
secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Perusahaan berpedoman pada PSAK 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai
atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang
signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain,
lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya;
tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk
faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas
operasi serta pendanaan.
f.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih
tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode
dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian
pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah
ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan
keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat
berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti
obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran
perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang
berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 35.
- 30 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Revaluasi Aset Tetap
Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar
aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai
independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut menggunakan posisi tanggal
31 Oktober 2015. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan
bangunan diungkapkan dalam Catatan 13.
c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka
waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada
penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala
dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena
pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan
lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang
mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan
beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat
aset tetap diungkapkan pada Catatan 2.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 diungkapkan pada
Catatan 12.
d. Imbalan Kerja Jangka Panjang
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan
mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata
uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang
mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual
yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan
dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan
liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa
asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan
pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak
signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat
berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambill
alih) diungkapkan pada Catatan 12 dan 15.
- 31 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar
jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. Giro pada Bank Indonesia
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
1.276.943
402.222
1.395.984
471.633
Jumlah
1.679.165
1.867.617
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia
adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 96.032 dan
Rp 111.890.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan
dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.181.265 dan
Rp 1.281.577 serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 668.407 dan
Rp 625.576, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 401.011 dan
Rp 470.901.
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah:
GWM yang telah dibentuk
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
- 32 -
31 Maret 2016
31 Desember 2015
7,07
5,01
8,23
5,00
5,17
0,57
5,39
0,73
8,02
62,61
8,01
1,00
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
5. Giro pada Bank Lain
Pihak ketiga
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat
Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat
Standard Chartered Bank, Amerika Serikat
United Overseas Bank, Singapura
Bank of China, Australia
Deutsche Bank Trust Company Americas,
Amerika Serikat
Wells Fargo Bank, N.A, Inggris
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank AG, Jerman
PT Bank Central Asia Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, New York
Bank of China, Indonesia
Bank of China, China
National Australia Bank, Australia
PT Bank ICBC, Indonesia
Bank International Ningbo, China
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang
UBS AG, Singapura
Standard Chartered Bank, Hong Kong
Kookmin Bank, Korea Selatan
OCBC, Singapura
Barclays Bank PLC, Inggris
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah mata uang asing
Jumlah
- 33 -
31 Maret 2016
31 Desember 2015
141.955
48.019
167
190.141
473.266
105.285
161
578.712
255.643
162.784
155.620
77.614
62.584
2.356
42.663
2.757
21.941
69.174
54.614
40.046
24.330
14.551
14.431
10.900
6.740
6.694
6.394
5.169
3.038
2.975
2.614
1.326
1.240
629
192
1.783
911.911
33.683
16.386
26.072
22.297
41.240
130
18.668
6.916
3.559
11.533
3.014
42.284
62.693
1.379
1.198
27
816
1.397
432.183
1.102.052
1.010.895
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kualitas giro pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang
diblokir.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai
suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1% dan 1%.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam mata uang asing
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,35% dan 0,30%.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga
tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jumlah
Jangka Waktu
31 Maret 2016
Suku Bunga
Rata-rata per Tahun
%
Pihak
Ketiga
1 hari
4,75
628.200
2 - 31 hari
182 - 274 hari
5,41
8,74
630.000
126.720
1.384.920
1 hari
0,38
1.259.700
1 - 14 hari
7 - 31 hari
0,11
0,58
62.261
205.530
1.527.491
Mata uang asing (Catatan 34)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
Jumlah
Jumlah
2.912.411
- 34 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jumlah
31 Desember 2015
Suku Bunga
Jangka Waktu
Rata-rata per Tahun
%
Pihak
Ketiga
4 hari
5,50
720.880
4 - 14 hari
182 - 276 hari
9,09
8,07
160.000
131.188
1.012.068
4 hari
0,38
964.950
1 - 14 hari
4 - 5 hari
0,02
0,16
2.024
293.613
1.260.587
Mata uang asing (Catatan 34)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
Jumlah
Jumlah
2.272.655
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk
negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit
facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 merupakan penempatan pada:
Nama Bank
31 Maret 2016
Call money
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Chinatrust Indonesia
PT Bank Victoria International Tbk
PT BPD Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Syariah
PT Bank BRISyariah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Jumlah
- 35 -
31 Desember 2015
100.000
100.000
80.000
70.000
65.000
-
50.000
50.000
40.000
40.000
20.000
15.000
630.000
35.000
100.000
25.000
160.000
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nama Bank
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Negotiable certificate of deposits
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Commonwealth
NCD II BTMU Tahap I Tahun 2015 Seri A
NCD IV Bank Maybank Tahun 2016 Seri A
NCD II BTMU Tahap I Tahun 2015 Seri B
NCD I Bank Mizuho Seri A
NCD II BTMU Tahun 2016 Seri B
NCD I Bank Mizuho Seri B
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
24.552
19.913
19.745
19.326
19.320
9.652
9.492
4.720
126.720
24.008
39.319
Jumlah
756.720
38.211
29.650
131.188
291.188
Penempatan pada bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
Nama Bank
31 Maret 2016
US$
Call Money
HSH Nordbank Singapore
PT Bank Nationalnobu Tbk
Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat
Standard Charterd Bank, Amerika Serikat
Jumlah
Deposito on Call
UBS AG, Singapura
Jumlah
31 Desember 2015
US$
10.000.000
5.500.000
-
5.000.000
10.700.000
5.599.480
15.500.000
21.299.480
4.695.365
146.849
20.195.365
21.446.329
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo penempatan pada bank
lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kualitas penempatan pada bank lain
dikelompokkan sebagai Lancar.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh penempatan pada bank lain adalah
penempatan pada pihak ketiga.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain
sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
- 36 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
7. Efek-Efek
a.
Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia
Tahap III Tahun 2016 Seri C
Obligasi Indomobil Finance II Tahap III
Tahun 2016 Seri B
Obligasi Indomobil Finance II Tahap III
Tahun 2016 Seri A
Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III
Tahun 2015 Seri A
Obligasi berkelanjutan I Toyota Astra Financial
Service Tahap III 2015 Seri B
Obligasi berkelanjutan II Summarecon Agung
Tahap I 2015
Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015
Seri B
Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015
Seri A
Sukuk Ijarah PLN I 2013
Nilai wajar
Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3
Obligasi Pemerintah
FR053
ORI012
Nilai wajar
90.000
-
50.500
-
50.225
-
15.023
-
-
150.000
-
90.000
-
50.000
205.748
15.003
10.302
315.305
159.968
160.907
20.701
20.701
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Obligasi korporasi
Obligasi Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV
Seri B Tahun 2015
Obligasi Indomobil Finance II Tahap III
Tahun 2016 Seri B
Obligasi Pembangunan Perumahan I 2013
Obligasi Japfa Comfeed
Indonesia Tbk II 2012
Obligasi Bank Victoria IV 2013
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahun 2013
Seri B
- 37 -
31 Desember 2015
230.506
230.506
386.417
706.718
75.825
74.325
30.300
20.000
20.000
10.072
9.592
9.298
9.828
9.310
9.311
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
Rupiah
Tersedia untuk dijual
Obligasi korporasi
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahun 2011
Nilai wajar
Obligasi Pemerintah
FR070
FR069
ORI011
FR053
Nilai wajar
Jumlah tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia
Bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi
Nilai bersih
Obligasi Pemerintah
FR0028
FR0038
FR0069
FR0031
FR0043
FR0034
IFR006
FR0036
SR006
ORI-10
FR0070
FR0045
PBS003
FR0040
FR0071
FR0059
FR0062
PBS004
SR005
Jumlah
- 38 -
31 Desember 2015
4.958
2.969
163.026
4.857
2.880
130.499
31.060
20.169
10.191
61.420
224.446
43.688
58.309
20.040
19.495
141.532
272.031
225.000
225.000
250.000
75.000
(13.353)
436.647
(7.094)
317.906
79.693
50.889
49.797
29.786
28.695
21.085
20.413
20.382
20.124
20.059
19.293
17.384
9.910
9.794
9.629
8.907
7.251
3.692
426.783
79.637
50.971
49.783
29.777
28.659
21.123
20.473
20.405
20.157
20.134
19.277
17.377
9.909
9.791
9.626
8.893
7.244
3.676
9.943
436.855
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi korporasi
MTN Mitsubishi UFJ Lease & Finance
Indonesia 2015 Seri A
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk I 2014
MTN BFI Finance IV 2014 Seri A
Obligasi berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahap V Seri B 2015
Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C
Obligasi Ciputra Residence 2014 Seri A
Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A
Obligasi PT Indofood VII 2014
Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A
Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A
Obligasi berkelanjutan I PT Indosat
Tahap II 2015 Seri C
MTN I PT Danareksa Tahun 2015
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri C
Obligasi PT Modern Land Realty
Tahap I 2015 Seri A
Obligasi berkelanjutan I ROTI II 2015
MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Obligasi PT Global Mediacom
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I
Tahun 2013
Obligasi berkelanjutan II BTN Tahap II 2015
Seri A
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri A
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri B
MTN Bank Resona Perdania Tahun 2016
Obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) Seri A 2014
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tahap II Seri A
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri B
MTN BFI Finance II 2015
MTN PT Sarana Multi Infrastruktur
Persero I Tahun 2015
Jumlah
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
- 39 -
31 Desember 2015
50.000
50.000
30.000
30.000
30.000
30.000
24.975
21.986
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
24.971
21.984
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
19.999
20.000
20.000
20.000
19.999
10.880
-
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
-
8.000
8.000
8.000
8.000
5.000
5.000
4.999
468.840
50.000
502.953
1.332.270
1.257.714
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
Rupiah
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah Rupiah
31 Desember 2015
109.738
2.052.871
82.813
2.319.276
39.812
13.595
153.008
159.133
28.117
27.191
Mata uang asing (Catatan 34)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Republik Indonesia - ROI Loan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Republik Indonesia - ROI Loan
Tersedia untuk dijual
Republik Indonesia - ROI Loan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
143.461
364.398
2.417.269
(103)
124.413
324.332
2.643.608
(103)
Jumlah - Bersih
2.417.166
2.643.505
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
b.
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sampai dengan
1 tahun
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
214.659
221.988
31 Maret 2016
Lebih dari
Lebih dari
1-5 tahun
5 tahun
89.929
388.892
478.821
436.647
-
-
-
-
336.802
80.000
416.802
214.659
221.988
426.731
468.892
1.332.270
153.008
153.008
569.810
1.485.278
156.052
156.052
214.659
221.988
426.731
468.892
1.332.270
Jumlah
436.647
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
214.659
221.988
40.183
110.000
586.830
-
87.644
-
65.364
153.008
674.474
-
221.416
1.485.278
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
Jumlah
- 40 -
478.821
Jumlah
230.496
358.892
589.388
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sampai dengan
1 tahun
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
d.
-
367.906
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
70.972
246.934
30.077
164.999
512.982
Jumlah
100.017
372.953
472.970
50.000
367.906
Jumlah
-
-
-
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
c.
70.972
246.934
31 Desember 2015
Lebih dari
Lebih dari
1-5 tahun
5 tahun
472.970
336.838
80.000
416.838
70.972
246.934
436.855
502.953
1.257.714
159.133
159.133
575.971
1.416.847
156.048
156.048
70.972
246.934
436.855
502.953
1.257.714
-
250.730
337.954
588.684
-
77.406
13.914
67.813
159.133
590.388
602.598
223.861
1.416.847
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Tagihan atas wesel ekspor
6,65 – 7,15
6,00 – 12,80
7,75 – 11,40
8,50 – 12,00
6,15 – 7,15
6,00 – 12,80
7,75 – 11,40
8,50 – 9,10
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
Tagihan atas wesel ekspor
3,30 – 6,88
0,04 – 4,50
3,30 – 6,88
0,04 – 2,40
Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 1.103.381
dan Rp 1.121.692.
- 41 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e.
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia
(PT Pefindo) dan Moody’s dan Fitch Rating seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
PT Astra Sedaya Finance
PT Astra Financial Service
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Sumitomo Mitsui
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Victoria Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Ciputra Residence Tbk
PT Danareksa
PT Federal International Finance
PT Global Mediacom Tbk
PT Indofood Tbk
PT Indomobil Finance Indonesia
PT Indosat Tbk
PT Japfa Comfeed Tbk
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance
PT Modernland Realty Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT Pupuk Indonesia
PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Summarecon Agung Tbk
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Toyota Astra Financial Service
Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara
Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk
idAAA
idAA+
idAAA
idAAA
idAAidAAA
idAA+
idAidAAidA
idAAA
idA+
idAA+
idA
id AAA
idA
idAAA
idA
idAAidA
AAA
idAAA
idA+
idAAidAA+
idAAA(sy)
AAA(sy)
idAAA
idAA+
idAAA
idAAA
idAAA
idAA
idAidAAidA
idAAA
idA+
idAA+
id AAA
idA
idAAA
idA
idAAidA
AAA
idAA+
idA+
idAAidAAA(sy)
AAA(sy)
f.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, efek-efek diklasifikasikan dalam
kelompok Lancar.
g.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
Rupiah
Saldo awal tahun
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Saldo akhir tahun
103
-
31 Maret 2016
Mata Uang
Asing
-
103
Jumlah
-
103
103
31 Desember 2015
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah
124
-
124
(21)
-
(21)
103
-
103
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
- 42 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
h.
Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016
dan 31 Desember 2015.
8. Kredit yang Diberikan
a. Jenis Kredit
31 Maret 2016
31 Desember 2015
5.045
2.551
2.328
884
846
11.654
1.195
2.595
2.112
988
698
7.588
227.324
238.978
234.345
241.933
Pihak ketiga
Rupiah
Pinjaman cicilan
Pinjaman tetap
Pinjaman konsumsi
Pembiayaan mudharabah
Pinjaman anjak piutang
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman investasi
Pinjaman rekening koran
Pinjaman karyawan
Piutang syariah - Qardh
Jumlah
4.909.240
4.028.186
3.461.427
1.450.608
748.130
607.304
411.710
173.698
53.035
28
15.843.366
4.201.632
4.023.992
3.386.754
1.449.205
758.858
702.175
409.265
624.256
47.588
32
15.603.757
Mata uang asing (Catatan 34)
Pinjaman tetap
Pinjaman cicilan
Pembiayaan mudharabah
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman Anjak Piutang
Jumlah
1.077.067
548.297
3.094
1.628.458
1.139.495
516.315
4.677
393
1.660.880
Jumlah - pihak ketiga
17.471.824
17.264.637
Jumlah
17.710.802
17.506.570
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Pinjaman karyawan
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman konsumsi
Pinjaman cicilan
Pinjaman rekening koran
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Pinjaman tetap
Jumlah - pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan nilai
(198.801)
Jumlah - bersih
17.512.001
- 43 -
(178.808)
17.327.762
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Sektor Ekonomi
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran
Rumah tangga
Perantara keuangan
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
Transportasi, pergudangan, dan komunikasi
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Konstruksi
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Perikanan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Listrik, gas dan air
Jasa pendidikan
Lain-lain
Jumlah
4.272.792
3.603.340
2.179.533
1.408.369
937.572
883.475
3.945.143
3.664.899
2.104.081
1.421.067
730.935
748.270
717.433
442.325
386.352
353.534
139.681
21.723
17.246
8.845
3.436
2.335
477.029
15.855.020
986.594
565.998
245.972
357.759
132.783
20.685
16.778
10.025
241.700
2.202
416.454
15.611.345
Mata uang asing (Catatan 34)
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Transportasi, pergudangan, dan komunikasi
Perdagangan besar dan eceran
Jasa pendidikan
Perantara keuangan
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
812.256
567.797
278.419
73.401
62.046
56.755
4.346
762
1.855.782
17.710.802
(198.801)
805.222
606.565
270.991
89.315
63.962
49.923
7.789
1.458
1.895.225
17.506.570
(178.808)
Jumlah - bersih
17.512.001
17.327.762
- 44 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Jangka Waktu
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya:
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
1.542.680
5.301.434
5.754.978
3.255.928
15.855.020
53.785
7.031.011
5.251.684
3.274.865
15.611.345
Mata uang asing (Catatan 34)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
604.278
497.706
413.467
340.331
1.855.782
17.710.802
(198.801)
10
1.121.499
421.120
352.596
1.895.225
17.506.570
(178.808)
Jumlah - bersih
17.512.001
17.327.762
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
7.230.929
1.997.916
4.746.977
1.879.198
15.855.020
1.149.613
8.476.143
4.126.930
1.858.659
15.611.345
Mata uang asing (Catatan 34)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
1.326.494
12.506
395.532
121.250
1.855.782
17.710.802
(198.801)
185.980
1.179.516
199.493
330.236
1.895.225
17.506.570
(178.808)
Jumlah - bersih
17.512.001
17.327.762
- 45 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
3,00 - 62,50
2,00 - 10,00
3,00 - 65,65
2,00 - 12,00
e. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo kredit yang diberikan kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 227.334 dan Rp 234.370 dijamin oleh deposito berjangka
(Catatan 17).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 598.592 dan Rp 558.409 (Catatan 17).
g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp 2.860.925 dan Rp 3.449.101, dimana sebesar Rp 2.755.879 dan Rp
2.645.417 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32).
h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah
dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk
kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah kredit yang
direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 255.026 dan Rp 1.771.143.
j.
Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
31 Maret 2016
Jenis
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
11.654
13.567.378
13.579.032
1.858.081
1.858.081
199.441
199.441
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
227.324
846.389
1.073.713
692.243
692.243
89.826
89.826
14.652.745
2.550.324
289.267
Jumlah
- 46 -
Diragukan
28.235
28.235
28.235
Macet
190.231
190.231
190.231
Jumlah
11.654
15.843.366
15.855.020
227.324
1.628.458
1.855.782
17.710.802
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015
Jenis
Kurang
Lancar
7.589
13.154.767
13.162.356
1.889.369
1.889.369
122.201
122.201
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
234.345
968.994
1.203.339
598.151
598.151
93.735
93.735
14.365.695
2.487.520
215.936
120.274
120.274
-
Macet
317.145
317.145
-
120.274
317.145
Jumlah
7.589
15.603.756
15.611.345
234.345
1.660.880
1.895.225
17.506.570
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rincian kredit bermasalah menurut sektor
ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Rupiah
Rumah tangga
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
Perdagangan besar dan eceran
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Perantara keuangan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Lain-lain
Jumlah
Mata uang asing
Pertambangan dan penggalian
Jumlah
l.
Diragukan
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
Jumlah
k.
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
31 Maret 2016
31 Desember 2015
91.332
72.635
72.265
67.143
38.999
36.965
22.222
82.919
232.342
65.870
65.499
39.201
36.965
22.544
4.259
510
11.577
417.907
4.299
725
2
9.254
559.620
89.826
93.735
507.733
653.355
-
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat penyediaan dana kepada
pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kredit non-performing yang telah
dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 507.733 dan
Rp 653.355.
- 47 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah
Saldo awal
Individual
Kolektif
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Individual
Kolektif
Penerimaan kembali kredit
hapus buku
Kolektif
Penghapusan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir
31 Maret 2016
Mata Uang
Asing
53.936
104.291
4.814
52.579
2.171
(39.738)
178.053
20.508
73
Jumlah
31 Desember 2015
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah
74.444
104.364
18.712
47.297
6.450
2.619
25.162
49.916
948
4.814
53.527
35.224
79.380
14.058
(3.281)
49.282
76.099
(781)
2.171
(39.738)
(781)
1.063
(23.449)
-
198.801
158.227
-
20.748
735
20.581
1.063
(23.449)
735
178.808
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang
diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
o. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Rupiah
31 Maret 2016
Mata Uang
Asing
Saldo awal tahun
Mutasi selama tahun berjalan
Penghapusan
Penerimaan kembali
Hapus tagih
Selisih kurs penjabaran
57.437
75.412
39.738
(2.171)
(362)
-
(2.872)
Saldo akhir
94.642
72.540
Jumlah
132.849
39.738
(2.171)
(362)
(2.872)
167.182
31 Desember 2015
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah
35.398
69.414
23.449
(1.063)
(347)
-
5.998
57.437
75.412
104.812
23.449
(1.063)
(347)
5.998
132.849
p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito
berjangka.
q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar 6,54% dan 5,89%.
r.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,97% dan 3,95%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,11% dan 2,99%.
s.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah
aset keuangan adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 3,11%.
- 48 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
t.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rasio cadangan kerugian penurunan nilai
kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar
1,12%, dan 1,02%.
9. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
6.690
32.272
173.800
212.762
Mata uang asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
795
1.417
96.710
98.922
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
311.684
(21.054)
313.640
(17.425)
Jumlah - bersih
290.630
296.215
26.764
180.179
206.943
3.539
86.375
16.783
106.697
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
182.904
21.506
8.352
212.762
184.829
14.868
7.246
206.943
71.644
2.073
25.205
98.922
9.958
70.550
26.189
106.697
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
311.684
(21.054)
313.640
(15.579)
Jumlah - bersih
290.630
298.061
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
Mata Uang Asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
- 49 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Lancar
Pihak ketiga
Lancar
Macet
Jumlah
Jumlah
24.827
19.493
14.135
173.800
187.935
212.762
13.650
173.800
187.450
206.943
Mata Uang Asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
Lancar
98.922
106.697
311.684
313.640
Jumlah
d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan
akseptasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya tagihan akseptasi tersebut.
Liabilitas Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
31 Maret 2016
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
6.690
32.272
38.962
Mata uang asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
795
1.417
96.710
98.922
Jumlah
137.884
- 50 -
31 Desember 2015
26.764
6.379
33.143
3.539
86.375
16.783
106.697
139.840
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
9.104
21.506
8.352
38.962
11.029
14.868
7.246
33.143
Mata Uang Asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
71.644
2.073
25.205
98.922
9.958
70.550
26.189
106.697
137.884
139.840
Jumlah
10. Pendapatan Bunga Akrual
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Bunga atas:
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
119.858
21.468
393
105.164
28.562
115
Jumlah
141.719
133.841
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing adalah sebesar Rp 103 dan Rp 106 (Catatan 32).
11. Biaya Dibayar Dimuka
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Promosi dan pengembangan usaha
Renovasi cabang baru
Pemeliharaan perangkat lunak & keras
Sewa
Premi penjaminan LPS
Asuransi
Lain-lain
171.140
81.499
47.473
51.757
11.302
15.337
6.533
192.333
82.522
49.499
35.347
Jumlah
385.041
13.137
10.106
382.944
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan
kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 33.272 dan Rp 28.180 (Catatan 32).
- 51 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
12. Aset Tetap
Perubahan selama periode 31 Maret 2016
1 Januari 2016
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Penambahan
336.710
215.129
758.734
28.513
288
23.832
100
1.339.086
24.220
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
4.652
277.055
21.809
2.691
17.276
2.985
Jumlah
303.516
22.952
Jumlah
Nilai Tercatat
Pengurangan
31 Maret 2016
(252)
(252)
1.363.054
(179)
7.343
294.152
24.793
(179)
326.289
-
1.035.570
1 Januari 2015
1.036.765
Perubahan selama periode 31 Desember 2015
Eliminasi
akumulasi
Surplus
Penambahan
Pengurangan
penyusutan
revaluasi
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
80.399
136.546
598.494
28.861
26.563
27.522
160.279
2.366
Jumlah
844.300
216.730
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
30.427
209.419
20.396
10.360
67.647
4.127
Jumlah
260.242
82.134
Nilai Tercatat
584.058
336.710
215.417
782.314
28.613
-
31 Desember 2015
(39)
(2.714)
(36.135)
-
229.748
87.196
-
336.710
215.129
758.734
28.513
(2.753)
(36.135)
316.944
1.339.086
(11)
(2.714)
(36.135)
-
-
4.652
277.055
21.809
(2.725)
(36.135)
-
303.516
-
1.035.570
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi untuk periode-periode yang berakhir
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 22.952 dan Rp 18.307.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang
berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh tempo
antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan
bukti pemilikan yang memadai.
Selama periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan
menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 25 dan Rp 4 pada harga
jual masing-masing sebesar Rp 5 dan Rp 1.145. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap
tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30).
Selama periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan menghapus
aset tetap dengan nilai tercatat Rp 41 dan Rp 24. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut
dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30).
- 52 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan
nilai perolehan sebesar Rp 1.026.344 dan Rp 1.002.376 diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi,
dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 861.140 dan Rp 771.333 (Catatan 32).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada aset tetap Perusahaan yang
ditempatkan sebagai jaminan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober
2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai independen,
tanggal 26 November 2015. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan
pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali
sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah
memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun
“Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas.
Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK No. 191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK
No. 233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015).
Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP-526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan
Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal
4 Februari 2016. Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016.
Jika tanah dan bangunan dinyatakan pada metode biaya, nilai tercatat akan menjadi:
31 Desember 2015
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
271.029
(38.998)
Nilai tercatat
232.031
13. Nilai Wajar Aset Non Keuangan
31 Desember 2015
Pengukuran nilai wajar berulang
Tanah dan bangunan (aset tetap)
516.556
Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 3 hirarki nilai wajar
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.
- 53 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat
diobservasi (Level 3) adalah sebagai berikut:
Keterangan
Teknik penilaian
Aset tetap (tanah dan bangunan)
Metode perbandingan
data pasar dengan
penyesuaian faktor
yang dianggap relevan
Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 12.
Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 12 mencerminkan keuntungan belum
direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain.
14. Aset Ijarah
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, akun ini merupakan obyek sewa dari
transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan
hibah.
1 Januari 2016
Biaya perolehan
Perubahan selama periode berjalan
Pengalihan pada
Penambahan
akhir masa akad
31 Maret 2016
185.317
1.684
(42.371)
144.630
Akumulasi penyusutan
85.205
8.637
(42.371)
51.471
Cadangan kerugian
penurunan nilai
43.088
157
(26.641)
16.604
Nilai Tercatat
57.024
1 Januari 2015
Biaya perolehan
76.555
Perubahan selama tahun berjalan
Pengalihan pada
Penambahan
akhir masa akad
31 Desember 2015
173.733
88.249
(76.665)
185.317
Akumulasi penyusutan
78.765
83.105
(76.665)
85.205
Cadangan kerugian
penurunan nilai
10.788
32.300
Nilai Tercatat
84.180
-
43.088
57.024
- 54 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Saldo awal
Pencadangan selama tahun berjalan
Penghapusan
Saldo akhir
31 Desember 2015
43.088
157
(26.641)
10.788
34.946
(2.646)
16.604
43.088
15. Aset Lain-lain – Bersih
31 Maret 2016
Agunan yang diambil-alih
Settlement surat berharga
Tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit
Barang cetakan dan materai
Uang muka pembelian aset
Uang muka renovasi gedung kantor
Setoran jaminan
Tagihan sehubungan dengan ATM bersama
Tagihan komisi asuransi
Tagihan derivatif
Tagihan sehubungan dengan penyelesaian
Bank Indover
Aset dalam penyelesaian
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain
Jumlah - bersih
161.267
110.000
100.971
57.562
50.784
29.122
25.827
14.127
5.000
1.960
755
395
56.370
614.140
(806)
613.334
31 Desember 2015
4.789
125.318
58.745
50.957
29.090
25.749
11.458
8.251
754
38.872
353.983
(806)
353.177
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah
sebesar Rp 161.216 dan Rp 4.738 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 51 dan Rp 51.
Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan
Bank Indonesia:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Lancar
Kurang lancar
Macet
161.069
148
50
1.783
2.957
49
Jumlah
161.267
4.789
- 55 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Saldo awal
Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
806
1
(1)
807
(2)
1
Jumlah
806
806
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset
tersebut.
Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp 22.947 dan Rp 26.186 (Catatan 32).
16. Liabilitas Segera
Kiriman uang
Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama
Beban akrual
Liabilitas jasa produksi
Liabilitas administrasi kredit
Liabilitas pada perusahaan asuransi
Liabilitas setoran BPJS
Lain-lain
Jumlah
31 Maret 2016
31 Desember 2016
34.327
41.595
24.885
18.674
11.581
2.717
2.200
2.595
100.968
36.166
8.141
138.574
11.064
14.748
3.518
6.762
181.367
Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 4.239 dan Rp 14.188 (Catatan 32).
17. Simpanan
Simpanan terdiri dari:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
5.762.093
6.410.539
11.502.540
5.472.160
6.691.904
10.193.067
Jumlah
23.675.172
22.357.131
- 56 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
a. Giro terdiri atas:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
774.311
1.673.119
2.447.430
992.160
648.950
1.641.110
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
1.842.422
1.373.287
3.215.709
2.234.123
1.379.542
3.613.665
5.663.139
5.254.775
37.384
45
37.429
21.264
45
21.309
379
632
Jumlah
37.808
21.941
Pihak ketiga
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
40.435
18.067
58.502
175.454
12.166
187.620
2.644
685
7.139
2.644
7.824
61.146
195.444
Jumlah
98.954
217.385
Jumlah
5.762.093
5.472.160
Jumlah
Syariah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Giro Wadiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
-
Jumlah
Jumlah
- 57 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga giro per tahun
Rupiah
Mata uang asing
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
0,00 - 6,50
0,00 - 1,50
0,00 - 7,00
0,00 - 2,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of
credit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp 43.739 dan Rp 48.583 (Catatan 8 dan 33).
b. Tabungan terdiri atas:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Konvensional
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
3.814
5.385
4.040
116
13.355
5.782
4.684
1.736
120
12.322
Pihak ketiga
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
3.409.401
1.236.457
955.339
374.071
5.975.268
3.802.856
1.496.569
680.107
369.040
6.348.572
5.988.623
6.360.894
35
472
507
73
730
803
18.676
402.734
421.410
22.203
308.004
330.207
Jumlah
421.917
331.010
Jumlah
6.410.540
6.691.904
Jumlah
Syariah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
- 58 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga tabungan per tahun
Rupiah
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
0,00 - 7,25
0,00 - 7,50
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo tabungan yang
diblokir dalam rangka jaminan kredit.
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
1.778.294
570.619
2.348.913
898.511
1.135.567
2.034.078
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
6.651.356
1.072.479
7.723.835
5.343.305
1.076.627
6.419.932
10.072.748
8.454.010
12.195
207.995
1.417.597
1.429.792
1.531.062
1.739.057
11.502.540
10.193.067
Jumlah
Syariah
Deposito Mudharabah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Pihak ketiga
Rupiah
Jumlah
Jumlah
- 59 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jangka waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Pihak berelasi
(Catatan 32)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
Mata uang asing
(Catatan 34)
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
Jumlah
31 Maret 2016
Pihak
ketiga
Pihak berelasi
(Catatan 32)
Jumlah
31 Desember 2015
Pihak
ketiga
Jumlah
736.816
820.573
49.195
119.088
64.817
101.623
3.600.094
1.009.440
1.921.265
1.436.531
838.439
4.420.667
1.058.635
2.040.353
1.501.348
247.712
504.230
16.203
273.048
65.313
51.957
3.636.075
1.498.199
1.245.515
442.621
299.669
4.140.305
1.514.402
1.518.563
507.934
1.790.489
8.068.953
9.859.442
1.106.506
6.874.367
7.980.873
67.347
238.549
238.910
25.273
540
79.560
829.446
55.076
93.804
14.593
146.907
1.067.995
293.986
119.077
15.133
595.512
266.985
26.272
561
246.237
72.509
835.670
97.436
15.000
56.012
668.021
1.102.655
123.708
15.561
302.249
570.619
1.072.479
1.643.098
1.135.567
1.076.627
2.212.194
2.361.108
9.141.432
11.502.540
2.242.073
7.950.994
10.193.067
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Pihak berelasi
(Catatan 32)
31 Maret 2016
Pihak
ketiga
Rupiah
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
1.581.792
111.221
53.423
44.053
1.790.489
4.884.840
2.114.272
754.587
315.254
8.068.953
6.466.632
2.225.493
808.010
359.307
9.859.442
762.509
165.280
119.404
59.313
1.106.506
4.244.636
1.442.906
949.694
237.131
6.874.367
5.007.145
1.608.186
1.069.098
296.444
7.980.873
Mata uang asing
(Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
314.326
254.176
66
2.051
570.619
967.034
55.183
13.129
37.133
1.072.479
1.281.360
309.359
13.195
39.184
1.643.098
870.768
18.070
246.729
1.135.567
927.317
77.348
60.471
11.491
1.076.627
1.798.085
95.418
307.200
11.491
2.212.194
2.361.108
9.141.432
11.502.540
2.242.073
7.950.994
10.193.067
Jumlah
Suku bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
31 Desember 2015
Pihak berelasi
Pihak
(Catatan 32)
ketiga
Jumlah
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
3,00 - 10,25
0,10 - 3,50
3,50 - 10,25
0,00 - 3,75
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank
garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
adalah sebesar Rp 562.463 dan Rp 1.245.464 (Catatan 8 dan 33).
- 60 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
18. Simpanan dari Bank Lain
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Giro
Deposito berjangka
Call money
Pinjaman dari bank lain
54.536
121.650
291.888
10.089
58.832
45.000
1.010.648
-
Jumlah
478.163
1.114.480
31 Maret 2016
31 Desember 2015
3.791
3.827
9.118
27.360
Jumlah
12.909
31.187
Syariah
Pihak ketiga
Rupiah
41.627
27.645
Jumlah
54.536
58.832
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
0,00 - 2,50
0,03
0,00
0,00
0,00 - 3,00
0,05
0,00
0,00
a. Giro terdiri dari:
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
Rupiah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam
Rupiah.
Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing
sebesar Rp 70.350 dan Rp 26.700.
- 61 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka
31 Maret 2016
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
50.000
47.950
21.400
2.000
300
Jumlah
31 Desember 2015
24.000
18.700
2.000
300
121.650
45.000
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
31 Maret 2016
31 Desember 2015
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
101.950
19.400
300
24.300
18.700
2.000
Jumlah
121.650
45.000
Suku bunga per tahun:
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
5,50
5,70
7,75
6,50 - 9,00
7,25
7,75
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Konvensional (kurang dari 1 bulan)
Pihak berelasi (Catatan 32)
Mata uang asing (Catatan 34)
96.888
100.648
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
195.000
-
910.000
-
291.888
1.010.648
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
12 Bulan
Call Money terdiri dari :
Jumlah
- 62 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
c.
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
4,85 - 5,55
0,40
7,25 - 10,00
0,17
Pinjaman dari bank lain pada periode 31 Maret 2016 adalah pinjaman dari pihak ketiga dalam
mata uang asing, yang memiliki jangka waktu 155 hari dengan suku bunga 3,80%.
19. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari:
Jenis
Sertifikat Bank Indonesia
IDBI161216364C
IDSD030616182C
IDSD24021691C
Jangka Tanggal Jatuh
Waktu
Tempo
7 hari
7 hari
7 hari
6-Jan-16
6-Jan-16
6-Jan-16
Jumlah
Nilai
Nominal
31 Desember 2015
Beban Bunga yang
belum diamortisasi
Nilai
Bersih
50.000
50.000
50.000
3.185
1.370
436
46.815
48.630
49.564
150.000
4.991
145.009
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh efek yang dijual dengan janji dibeli kembali merupakan
transaksi kepada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Perusahaan telah melunasi seluruh liabilitas tersebut pada tanggal jatuh temponya.
20. Utang Pajak
Utang pajak terdiri dari:
31 Maret 2016
Pajak kini
Pajak penghasilan
Pasal 4
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
- 63 -
31 Desember 2015
-
19.328
16.450
1.262
989
19.328
38.029
18.728
2.951
650
41.657
1.450
944
39.479
42.601
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai
Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat
melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya
pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
21. Beban Bunga Akrual
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Deposito
Giro
Tabungan
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
Deposito
Tabungan
Giro
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
31 Maret 2016
31 Desember 2015
2.846
320
12
3.178
2.788
288
9
3.085
2.107
42
2.149
5.327
1.571
45
1.616
4.701
43.466
3.583
679
47.728
29.578
3.568
797
33.943
609
63
672
48.400
668
83
751
34.694
53.727
39.395
31 Maret 2016
31 Desember 2015
22. Liabilitas Lain-lain
Settlement surat berharga
Taksiran pajak penghasilan
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas derivatif
Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 40g)
Lain-lain
110.003
23.412
23.339
8.737
562
4.937
Jumlah
170.990
- 64 -
27.393
10.713
605
3.429
1.810
43.950
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
sebagai berikut:
Jumlah Lembar
Saham
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
31 Maret 2016
Persentase
Kepemilikan
%
7.498.835.150
363.136.372
4.021.875
458.300
440.000
6.287.295.132
52,98
2,57
0,03
0,00
0,00
44,42
749.883
36.314
402
46
44
628.730
14.154.186.829
100,00
1.415.419
31 Desember 2015
Jumlah Lembar
Persentase
Saham
Kepemilikan
%
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Jumlah
Modal Disetor
Rp
Jumlah
Modal Disetor
Rp
7.498.835.150
363.136.372
4.021.875
1.258.300
440.000
6.284.308.032
52,98
2,57
0,03
0,01
0,00
44,41
749.883
36.314
402
126
44
628.430
14.151.999.729
100,00
1.415.199
Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan
dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal
Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyakbanyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum
Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi
saham Rp 3.776.
PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat
pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan
Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta,
tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang
saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang
akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24
November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak
888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp
- 65 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan
PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya emisi saham Rp 227 (Catatan 1b).
Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Jumlah
Saham
Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2015
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
14.040.168.349
89.744.803
22.086.577
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015
14.151.999.729
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Jumlah Saham pada tanggal 31 Maret 2016
2.187.100
14.154.186.829
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2016:
Jumlah
Rp
Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2010
Konversi Waran Seri I pada tahun 2011 (Catatan 24)
Konversi Waran Seri I pada tahun 2012 (Catatan 24)
Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2012
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012
80.000
(4.678)
89.918
90
180.478
(3.776)
342.032
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013
371
423.821
766.224
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
Biaya emisi saham tahun 2014
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014
935
1.151
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
152.411
(227)
920.494
4.397
3.313
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
928.204
329
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2016
- 66 -
928.533
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai
dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama
didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari aset
tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang periode.
Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana
diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau
lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud.
Perhitungan rasio KPMM Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
I. Komponen Modal
A. Modal Inti
B. Modal Pelengkap
3.285.590
186.283
3.073.385
176.981
II. Jumlah modal
3.471.873
3.250.366
20.199.446
438.065
2.764.988
19.672.543
733.368
2.212.763
23.402.499
22.618.674
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik
Risko pasar
Risiko operasional
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar
dan operasional
IV.Rasio yang tersedia
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit
dan operasional
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan
operasional dan pasar
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan sesuai profil risiko
- 67 -
17,19%
16,82%
16,52%
15,93%
15,12%
14,85%
14,84%
14,37%
9%
9%
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
24. Waran
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah
2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh
seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya
sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11
Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017.
Untuk periode yang berakhir masing-masing 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, sebanyak
2.187.100 dan 22.086.577 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 2.187.100 dan 22.086.577 saham
dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 549 dan Rp 5.522.
Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 139.188.957 dan
141.376.057 pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Pendapatan bunga
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali
Jumlah
491.696
43.686
16.705
1.516
173
553.776
359.359
21.815
26.992
1.563
409.729
Mata uang asing
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Jumlah
50.163
3.342
1.442
434
55.381
54.136
4.215
178
361
58.890
609.157
468.619
73.778
1.117
701
75.596
55.443
1.086
871
57.400
684.753
526.019
Jumlah
Pendapatan bagi hasil
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Jumlah
Jumlah
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, pendapatan bunga dan bagi hasil
yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.613 dan Rp 5.526 atau masingmasing 0,24%, dan 1,05% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 32).
- 68 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, termasuk dalam pendapatan bunga
dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 75.596 dan
Rp 57.400.
26. Beban Bunga dan Bagi Hasil
Biaya bunga
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 40g)
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
Jumlah
Mata uang asing
Deposito berjangka
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
Biaya bagi hasil
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
31 Maret 2016
31 Maret 2015
145.432
80.882
15.610
11.302
3.321
189
256.736
107.102
55.939
15.945
8.674
2.086
189.746
5.883
1.471
72
7.426
7.435
1.652
7
9.094
264.162
198.840
35.352
6.295
1.354
1
26.412
3.406
582
489
43.002
30.889
307.164
229.729
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, bunga yang dibayar kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 30.154 dan Rp 27.828 atau masing-masing 9,82% dan 12,11%
dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 32).
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, termasuk dalam
beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar
Rp 44.514 dan Rp 30.889.
- 69 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
27. Beban Umum dan Administrasi
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Umum
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Sewa gedung
Cetakan dan alat tulis
Transportasi
Riset dan pengembangan
Listrik dan air
Promosi
Pendidikan dan pengembangan
Imbalan kerja jangka panjang
Perjalanan dinas
Jasa profesional
Asuransi
123.436
29.659
26.763
22.327
13.738
10.104
6.091
4.791
3.847
3.025
2.250
2.233
854
725
51.413
22.613
22.135
18.648
15.042
13.412
6.285
4.686
7.511
4.895
1.000
2.281
1.088
568
Jumlah
249.843
171.577
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, beban umum dan administrasi
yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 27.440 dan Rp 22.409 atau
masing-masing 10,98% dan 13,06% dari beban umum dan administrasi (Catatan 32).
28. Beban Tenaga Kerja
Gaji
Tunjangan hari raya
Tunjangan lainnya
Jumlah
31 Maret 2016
31 Maret 2015
74.997
9.430
37.594
61.367
5.614
37.144
122.021
104.125
29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Pendapatan Safe Deposit Box
Lain-lain
644
4
519
54
Jumlah
648
573
- 70 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
31 Maret 2016
Kerugian lelang AYDA - bersih
Hapus buku aset tetap
Beban tanggung jawab sosial
Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 12)
Lain-lain
489
41
31
20
320
Jumlah
901
31 Maret 2015
444
139
300
883
31. Laba per Saham Dasar
31 Maret 2016
Laba bersih
31 Maret 2015
101.720
47.027
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dasar
14.152.959.663
14.050.984.883
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dilusian
14.293.375.786
14.297.632.806
7,19
7,12
3,35
3,29
Laba bersih per saham
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk
periode yang berakhir 31 Maret 2016 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang
dilutif yakni Waran seri II, sedangkan periode 31 Maret 2015 telah memperhitungkan efek
berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24).
32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
Sifat Pihak Berelasi
Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang
berada dalam Grup Sinar Mas:
a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.
PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama.
b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang
saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham
dan manajemen kunci Perusahaan.
- 71 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi yang meliputi antara lain:
a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
31 Desember 2015
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
Aset
Kredit
PT Lontar Papyrus Pulp
& Paper Industry
Soejanto Soetjijo
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Ricky Faerus
Hermawan Hosein
Lain - lain (dibawah
Rp 1.000)
Pendapatan bunga akrual
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset lain - lain
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Beban bunga akrual
227.324
3.566
2.551
1.269
854
846
0,79
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
234.345
2.595
982
988
698
0,84
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
2.568
0,01
2.325
0,01
238.978
0,84
241.933
0,87
103
24.827
33.272
22.947
0,00
0,09
0,12
0,08
106
19.493
28.180
26.186
0,00
0,07
0,10
0,09
4.239
4.860.208
100.678
5.327
0,02
19,57
0,41
0,02
14.188
3.918.249
104.475
4.701
0,06
16,19
0,43
0,02
b. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, sebesar Rp 2.755.879 dan Rp 2.645.417
dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 8).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang berakhir
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 1.613 dan Rp 5.526, atau
masing-masing 0,24% dan 1,05% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil
(Catatan 25).
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir
31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 30.154 dan Rp 27.828, atau
masing-masing 9,82% dan 12,11% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26).
e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir
31 Maret 2018 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 27.440 dan Rp 22.409 atau
masing-masing 10,98% dan 13,06% dari jumlah beban umum dan administrasi
(Catatan 27).
- 72 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada
direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
%
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
3.410
-
100
-
Jumlah
100
3.410
100
562
98,27
1,73
12.688
223
562
100
12.911
-
31 Maret 2015
%
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
2.610
-
100
-
Jumlah
100
2.610
100
467
98,00
2,00
9.393
192
467
100
9.585
-
g. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
(berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 163.298 dan
Rp 140.339 (Catatan 33). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan
transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing sebesar Rp 32.100 dan Rp 15.076.
h. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masingmasing sebesar Rp 861.140 dan Rp 771.333 (Catatan 12).
33. Komitmen dan Kontinjensi
a.
Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing
31 Maret 2016
Pembelian tunai mata uang asing (spot, forward
dan swap)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dolar Australia
Poundsterling Inggris
307.269
42.171
10.173
5.722
Jumlah
365.335
- 73 -
31 Desember 2015
168.866
168.866
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Penjualan tunai mata uang asing (spot, forward
dan swap)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dolar Australia
Poundsterling Inggris
Euro
Jumlah
31 Maret 2016
31 Desember 2015
557.138
39.804
10.173
4.769
3.012
614.896
235.724
29.670
265.394
Transaksi spot, forward dan swap di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 2
hari dan 1 hari sampai 61 hari.
b.
Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada debitur dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan
Irrevocable letters of credit
355.789
106.159
351.066
177.498
Jumlah
461.948
528.564
60.678
66.204
1.063.865
1.238.927
(1.003.187)
(1.172.723)
Komitmen
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi
Jumlah - bersih
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 163.298 dan
Rp 140.339 (Catatan 32).
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, jangka waktu untuk L/C masing-masing
berkisar antara 2 – 19 bulan dan 1 – 16 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing
berkisar antara 33 hari – 35 bulan dan 41 hari – 35 bulan.
Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing adalah sebesar Rp 31.466 dan Rp 26.185 (Catatan 17).
Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 335.511 dan Rp 520.448 (Catatan 17).
- 74 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
34. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rp
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
USD
SGD
CNY
EUR
AUD
JPY
HKD
GBP
USD
USD
AUD
JPY
EUR
CNY
SGD
GBP
HKD
109.288
18.145
8.010
4.436
2.222
567
437
87
402.222
694.959
69.115
2.974
54.596
13.582
75.249
303
1.133
62.980
7.817
7.228
3.831
2.160
250
344
56
471.633
226.079
72.869
42.282
38.682
31.895
18.855
938
583
USD
USD
CNY
1.527.491
273.661
90.737
1.260.587
259.064
65.268
USD
SGD
USD
USD
USD
EUR
1.855.782
98.922
15.033
9.020
754
1.895.225
106.697
15.431
9.060
754
5.328.725
4.600.568
Jumlah Aset
- 75 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Ekuivalen Rp
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
USD
SGD
EUR
USD
CNY
AUD
EUR
SGD
JPY
USD
CNY
EUR
USD
USD
AUD
CNY
SGD
EUR
USD
SGD
Jumlah Liabilitas
Aset - Bersih
1.009
294
891
4.367.876
100.475
70.154
56.494
92.942
4.586
97.867
10.089
2.812
98.922
2.655
74
90
1
1
19.240
11
76.175
292
3.995.258
102.708
74.198
39.197
25.503
12.278
101.663
2.812
106.697
2.149
132
84
1
1
15.725
11
4.926.483
4.554.884
402.242
45.684
b. Posisi Devisa Neto (PDN)
Berikut ini disajikan rincian PDN Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada
Bank Indonesia:
31 Maret 2016
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Bersih
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
5.266.345
6.112
45.713
1.570
59.032
93.394
81.510
112.330
5.142.976
4.769
44.390
62.320
93.251
80.426
110.664
123.369
1.343
1.323
1.570
3.288
143
1.084
1.666
Jumlah
5.666.006
5.538.796
133.786
- 76 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Bersih
Absolut
Liabilitas
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
4.331.301
994
42.606
928
42.514
26.179
75.029
104.391
4.368.718
41.948
42.050
25.870
74.371
102.823
37.417
994
658
928
464
309
658
1.568
Jumlah
4.623.942
4.655.780
42.996
Posisi devisa neto Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 3,85% dan 1,44%.
35. Pengukuran Nilai Wajar
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset:
Nilai Tercatat
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Tagihan derivatif
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
31 Maret 2016
Pengukuran nilai wajar menggunakan
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
426.299
1.960
426.299
1.960
-
-
252.563
252.563
-
-
-
544.784
544.784
897.791
253.199
17.512.001
290.630
-
897.791
253.199
-
17.894.582
290.630
-
1.485.175
1.495.132
-
-
2.014.620
2.014.620
-
-
- 77 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai Tercatat
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
31 Desember 2015
Pengukuran nilai wajar menggunakan
Input signifikan
yang tidak
Input signifikan
dapat
yang dapat
Harga kuotasian
diobservasi
diobservasi
dalam pasar aktif
(Level 3)
(Level 2)
(Level 1)
720.210
720.210
-
-
299.222
299.222
-
-
547.187
-
-
547.187
17.327.762
296.215
-
455.637
207.226
17.327.762
296.215
455.637
207.226
-
1.416.847
1.439.599
-
-
1.817.018
1.817.018
-
-
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok
industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi
harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga
penawaran (bid price) terkini.
Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki
Level 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 1 terdiri dari investasi dalam obligasi
(termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia
untuk dijual atau diperdagangkan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat
diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh
entitas. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen
keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Jika
seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 2
adalah tagihan derivatif.
Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.
Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah
mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur
dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh tempo
yang pasti.
- 78 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 37 tanggal
12 Juni 2015 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk
menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum.
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo laba yang ditentukan penggunaannya
untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.500 dan Rp 5.500.
37. Kontinjensi
Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya.
Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir
atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material
terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas
kontinjensi tersebut.
38. Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni
pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
541.859
34.554
576.413
64.250
13.185
77.435
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
260.579
30.985
291.564
-
3.583
3.583
31 Maret 2016
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
Ekspor-impor
dan Kredit
Treasuri
3.048
1.494
4.542
73.778
294
74.072
3.648
3.648
43.000
1.838
44.838
-
Jumlah
1.818
559
2.377
684.753
50.086
734.839
2
307.164
36.471
343.635
2
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
391.204
Laba bersih
101.720
122.055
386.109
127.150
(25.430)
- 79 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2015
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
Ekspor-impor
dan Kredit
Treasuri
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
413.495
18.119
431.614
55.124
350
55.474
-
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
197.995
4.015
202.010
845
1.894
2.739
-
276
276
55.443
2.493
57.936
-
30.400
7.980
38.380
Jumlah
1.957
125
2.082
526.019
21.363
547.382
489
229.729
13.889
243.618
489
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
303.764
50.299
294.744
59.319
(12.292)
Laba bersih
47.027
31 Maret 2016
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
15.933.673
Treasuri
7.720.454
Ekspor-impor
654.648
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
2.142.428
161.025
28.610.739
22.218.997
130.749
137.884
1.950.662
111.977
24.829.817
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
15.701.218
Treasuri
7.285.334
31 Desember 2015
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
Ekspor-impor
dan Kredit
Treasuri
296.970
2.224.135
337.360
Jumlah
25.845.017
2.023.671
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
24.550.268
279.549
Jumlah Liabilitas
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
26.612.228
1.998.511
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah
27.868.688
21.238.808
171.189
139.841
2.287.451
54.344
23.891.633
307.444
Jumlah Liabilitas
24.199.077
- 80 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Segmen Geografis
Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Maret 2015
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Kalimantan
Pulau Papua
403.093
92.017
55.799
21.017
22.931
10.891
3.409
380.574
63.936
38.764
19.639
14.246
4.072
4.788
Jumlah
609.157
526.019
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau
lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat Aset Segmen
31 Maret 2016
31 Desember 2015
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Kalimantan
Pulau Papua
20.424.986
2.715.327
1.837.270
628.224
550.885
329.625
125.910
19.766.269
2.634.245
1.693.360
599.017
554.902
291.979
305.245
Jumlah
26.612.228
25.845.017
Penambahan Aset Tetap
31 Maret 2016
31 Desember 2015
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
19.084
2.677
978
541
416
347
177
189.119
16.957
4.953
1.234
671
1.163
2.633
Jumlah
24.220
216.730
- 81 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan
internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya
risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat
(Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut,
Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang
dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai
dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat
infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan
dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif
manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta
sistem pengendalian internal.
Perusahaan terus berupaya meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian
internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung oleh sistem informasi manajemen yang
dimiliki, maka pengelolaan risiko di internal perusahaan dapat dioptimalkan. Namun, selain itu
Perusahaan tetap harus memantau keandalan sistem pengendalian internal dan sistem informasi
manajemen supaya sistem pengelolaan risiko juga mengikuti perkembangan bisnis perusahaan.
Perusahaan mengikuti konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola risiko,
unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang melekat dalam
kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung jawab untuk
menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan metodologi
yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen bagi
efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern.
Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan bahwa
kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol untuk
meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara
independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi;
b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis
aktivitas fungsional serta melakukan stress testing;
c. kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko;
d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru;
e. evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur Risiko;
f. memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada
komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki;
g. menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi Risiko kepada direktur utama atau
direktur yang ditugaskan secara khusus dan komite Manajemen Risiko secara berkala.
- 82 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai
berikut:
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi
liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan
dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi
kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit
bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan
portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan
pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.
Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus
ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar
kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan
kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan
yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan
kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk
disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.
Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, per sektor
ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara
konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya
suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait
penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka dari tahun 2015, Perusahaan
mulai fokus menyalurkan kredit pada segmen UMKM. Realisasi UMKM per akhir tahun 2015 sudah
memenuhi ketentuan minimal yang ditetapkan regulator yang sebesar 5% dari total kredit.
Kedepannya, Perusahaan akan lebih menggiatkan penyaluran kredit retail.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan kredit retail di tahun 2016, beberapa hal yang dilakukan
Perusahaan yaitu : membuka outlet mikro menjadi 200 titik, menjalin kerjasama dengan beberapa
prinsipal dalam rangka meningkatkan supply chain financing, mengembangkan sistem Loan
Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite untuk
memutuskan kredit, mempersiapkan sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas, serta
mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja.
- 83 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan
rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015:
31 Maret 2016
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
31 Desember 2015
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi korporasi
Reksadana Terproteksi
Cipta Terproteksi 3
Aset lain-lain
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
Negotiable Certificate of Deposit
Efek-efek
Obligasi korporasi
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi korporasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Call money
Deposit on call
Efek-efek
Tagihan atas wesel ekspor
Kredit yang diberikan (termasuk kredit
yang diberikan berdasarkan
prinsip syariah)
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
205.748
205.748
315.305
315.202
159.968
159.968
160.907
160.907
1.960
1.960
126.720
126.720
131.188
131.188
468.860
468.757
502.953
502.953
163.026
163.026
130.499
130.499
1.102.052
1.102.052
1.010.895
1.010.895
835.530
62.261
835.530
62.261
453.613
2.024
453.613
2.024
253.199
253.199
207.226
207.226
17.710.802
311.684
141.719
148.458
17.512.001
290.630
141.719
147.703
17.506.570
313.640
133.841
171.530
17.327.762
296.215
133.841
170.776
21.691.987
21.471.274
21.040.191
20.843.101
-
-
Komitmen dan kontinjensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Bank garansi
Irrevocable letters of credit
355.789
1.063.865
106.159
Jumlah
1.525.813
351.066
1.238.927
177.498
1.767.491
351.066
1.238.927
177.498
1.767.491
351.066
1.238.927
177.498
1.767.491
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan
terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor
ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kelompok sektor ekonomi
yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah
Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran.
- 84 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan
potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga
melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori
portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan
jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan
mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses
penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun
pengembangan sistem informasi kredit yang memadai.
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan
berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
Jumlah
Mengalami
penurunan
nilai
Jumlah
1.102.052
-
-
1.102.052
126.720
897.791
-
-
126.720
897.791
365.716
468.860
163.026
253.199
17.203.069
137.884
141.719
147.703
-
21.007.739
-
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
31 Maret 2016
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai
507.733
173.800
754
682.287
31 Desember 2015
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
Mengalami
mengalami
penurunan
penurunan nilai
nilai
365.716
468.860
163.026
253.199
17.710.802
311.684
141.719
148.457
21.690.026
Jumlah
1.010.895
-
-
1.010.895
131.188
455.637
-
-
131.188
455.637
476.212
502.953
130.499
207.226
17.012.014
139.840
133.841
170.776
-
20.371.081
-
- 85 -
653.355
173.800
754
827.909
476.212
502.953
130.499
207.226
17.665.369
313.640
133.841
171.530
21.198.990
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Pasar
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko
suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional
Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan
pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin
dan/atau berkala.
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai
posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) serta pemantauan limitlimit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga
per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi per kategori surat berharga.
a. Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam
trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan
metode standar sesuai dengan ketentuan regulator, yaitu meliputi risiko spesifik
(menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam
banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset
(RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur
dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap
pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa
sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang
signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50% terhadap
posisi RSA dan RSL Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2016 tidak berdampak signifikan
pada NII dan CAR Bank masih berada dalam posisi yang aman dan memenuhi ketentuan.
Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang
dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam
kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action
Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat
potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.
Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang
signifikan (tidak termasuk akun Syariah):
Rupiah
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
- 86 -
31 Maret 2016
Mata Uang Asing
%
5,06
14,60
0,03
10,74
5,86
4,11
0,53
0,24
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015
Rupiah
Mata Uang Asing
%
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
4,58
14,71
0,12
10,35
5,56
6,54
2,48
0,71
0,10
-
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang
diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal
antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
Sampai
dengan
1 bulan
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
1.102.052
1.549.788
11.651.762
12.909
Sampai
dengan
1 bulan
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
1.010.895
1.084.530
11.615.670
31.379
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
1.118.892
-
31 Maret 2016
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
4.159.456
-
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
834.323
-
> 2 tahun
331.769
-
-
3.851.054
-
31 Desember 2015
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
5.090.497
Jumlah
497.594
-
1.102.052
11.010.959
11.651.762
12.909
> 2 tahun
3.548.329
-
Jumlah
1.010.895
11.055.273
11.615.670
31.379
b. Risiko Nilai Tukar
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN
paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan
pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang
secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara
harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin
timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan.
Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata
uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah
ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major
currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
- 87 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan
dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas
merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara
berkesinambungan.
Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari
sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen.
Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas
dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money
market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio
kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro
Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa
Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.
Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana
dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah
yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka
Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup
kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang
aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara
spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar.
Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran
yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund
dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah
dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam
menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat
portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai
dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara
lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan
dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.
Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi
untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan
kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan
prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui
kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang
dari Perusahaan.
Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan
batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan
jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi.
- 88 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari
bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015:
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
31 Maret 2016
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
138.574
19.920.624
448.374
80.748
53.727
23.339
2.534.852
19.400
23.579
-
821.205
33.557
-
398.491
10.389
-
138.574
23.675.172
478.163
137.884
53.727
23.339
-
138.574
23.675.172
478.163
137.884
53.727
23.339
Jumlah Liabilitas
20.665.386
2.577.831
854.762
408.880
24.506.859
-
24.506.859
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
31 Desember 2015
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
181.367
18.969.294
1.093.780
20.987
39.395
27.393
1.703.604
18.700
85.418
-
1.376.298
2.000
33.435
-
307.935
-
181.367
22.357.131
1.114.480
139.840
39.395
27.393
-
181.367
22.357.131
1.114.480
139.840
39.395
27.393
Jumlah Liabilitas
20.332.216
1.807.722
1.411.733
307.935
23.859.606
-
23.859.606
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang
dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas
tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan
Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan
kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah
baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain
untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana
Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan
cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan
dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan.
Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun
kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko,
Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum,
Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan.
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko
operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan
perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan
- 89 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem
Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan
senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan
mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga
secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan
kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko
operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko
pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko
di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih
komprehensif dalam mengelola risiko operasional.
Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat
sebagai berikut:

Risk Control Self Assessment (RCSA)
Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan
dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masingmasing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan
Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar
risiko pada setiap lini bisnis.

Loss Event Database (LED)
Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya
seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas
kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya
kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut,
Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk
menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas
operasional Perusahaan.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari
tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan
hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan.
Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum
dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional
Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau
gugatan hukum.
Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya
berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor
Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal
Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan
compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya.
- 90 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan
dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh manajemen Perusahaan. Perusahaan juga
melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh
Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan.
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti
Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah
melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan
meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :





Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan
memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun
internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundangundangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.
Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman
dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan
pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan
(prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan
Non Performing Loan (NPL).
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang
terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi
antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta
menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi
yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta
petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada
nasabah.
Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan
yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan
Perusahaan di media masa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social
Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan.
- 91 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya
peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada
para petugas.
i.
Penilaian Profil Risiko
Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas
sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui
proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari
risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan
manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite
Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara
triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2016, secara komposit dinilai pada
peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi periode
sebelumnya (posisi 31 Desember 2015). Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula
kepada Komite Pemantau Risiko.
40. Informasi Lainnya
a. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 2,86% dan 3,65%.
b. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,97% dan 3,95%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,11% dan 2,99%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar 74,53% dan 78,04%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing adalah sebesar 1,81% dan 0,95%.
e. Return of Equity (ROE) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
adalah sebesar 12,28% dan 6,46%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PPT)
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas
pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah
disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank
Umum.
Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan
Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang
pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa
keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa
keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri
sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus
meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut.
- 92 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program
APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan
terorisme.
Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus
dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang
bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan
kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan.
Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan
peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya
kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang
dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum
Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur
rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS)
yang berlaku.
41. Informasi Keuangan Unit Syariah
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.
Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman
Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk
syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).
Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia
Efek-efek - bersih
Piutang iB - bersih
Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset ijarah - bersih
Aset lain-lain
14.355
96.032
20.200
44.793
2.018.882
10.094
23.331
48.397
76.555
30.554
17.716
111.890
181.200
44.257
2.122.579
7.957
20.329
49.249
57.024
35.499
Jumlah
2.383.193
2.647.700
- 93 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2016
31 Desember 2015
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan iB
Simpanan dari bank lain
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka
Liabilitas lain-lain
Saldo laba
1.558
1.950.662
111.977
2.758
68
305.065
11.105
11
2.287.451
54.345
2.470
68
101.335
202.020
Jumlah
2.383.193
2.647.700
Informasi keuangan unit syariah untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret
2015, adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
31 Maret 2015
Laba Rugi
Pendapatan bagi hasil
Beban bagi hasil
75.596
43.002
57.400
30.889
32.594
26.511
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
1.477
(20.190)
3.165
(31.817)
Beban lainnya - Bersih
(18.713)
(28.652)
13.881
(2.141)
Penghasilan setelah bagi hasil
Laba bersih
Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari
Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan
syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai
agen atau manajer investasi dalam chanelling agent system dan tidak menanggung risiko apapun
atas penyaluran dana tersebut.
42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas
Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Penghapusbukuan kredit
Penghapusbukuan aset tetap - bersih
Penghapusbukuan aset ijarah
Surplus revaluasi aset tetap
- 94 -
31 Maret 2016
31 Desember 2015
39.738
41
26.641
-
23.449
24
2.646
316.944
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
43. Standar Akuntasi Baru
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang berlaku efektif pada
periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang
berlaku efektif 1 Januari 2017:
PSAK
a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan.
b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri.
c. PSAK No. 5, Segmen Operasi.
d. PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
e. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
f. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi.
g. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi.
h. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.
i. PSAK No. 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
j. PSAK No. 53, Pembayaran Berbasis Saham.
k. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi.
l. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama.
m. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
n. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar.
ISAK
a. ISAK No. 30, Pungutan
b. ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak
terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 95 -
Download