PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit). Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 serta untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 7 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 31 Maret 2016 31 Desember 2015 443.901 487.483 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia 4 1.679.165 1.867.617 Giro pada bank lain - pihak ketiga 5 1.102.052 1.010.895 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 6 2.912.411 2.272.655 2.417.269 (103) 2.417.166 2.643.608 (103) 2.643.505 238.978 17.471.824 17.710.802 (198.801) 17.512.001 241.933 17.264.637 17.506.570 (178.808) 17.327.762 24.827 286.857 311.684 (21.054) 290.630 19.493 294.147 313.640 (17.425) 296.215 Efek-efek Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 7 Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 8 Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 9 Pendapatan bunga akrual 10 141.719 133.841 Biaya dibayar dimuka 11 385.041 382.944 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 326.289 dan Rp 303.516 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 12 1.036.765 1.035.570 Aset Ijarah - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 51.471 dan Rp 85.205 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 14 Aset lain-lain - bersih 15 JUMLAH ASET 93.159 (16.604) 76.555 100.112 (43.088) 57.024 613.333 353.177 28.610.739 27.868.688 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 1 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 31 Maret 2016 31 Desember 2015 138.574 181.367 4.860.208 18.814.964 23.675.172 3.918.249 18.438.882 22.357.131 100.678 377.485 478.163 104.475 1.010.005 1.114.480 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera 16 Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 17 Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 18 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga Beban bunga yang belum diamortisasi Jumlah - bersih 19 Utang pajak 20 39.479 42.601 Liabilitas akseptasi 9 137.884 139.840 Beban bunga akrual 21 53.727 39.395 105.334 105.334 30.494 29.970 170.990 43.950 24.829.817 24.199.077 - Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas lain-lain 22 Jumlah Liabilitas 150.000 (4.991) 145.009 Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 14.154.186.829 saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 14.151.999.729 saham pada tanggal 31 Desember 2015 23 1.415.419 1.415.199 Tambahan modal disetor - bersih 23 928.533 928.204 Komponen ekuitas lainnya 12 290.000 280.958 Saldo laba Ditentukan penggunannya Tidak ditentukan penggunaannya 36 5.500 1.141.470 5.500 1.039.750 3.780.922 3.669.611 28.610.739 27.868.688 Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 2 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan bagi hasil Beban bunga Beban bagi hasil 25 25,41 26 26,41 Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lain-lain 31 Maret 2016 31 Maret 2015 609.157 75.596 264.162 43.002 468.619 57.400 198.840 30.889 377.589 296.290 158.638 72.155 29 Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih Penyusutan aset tetap Kerugian kurs mata uang asing - bersih Kerugian dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Kerugian dari penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Lain-lain 27 28 12 7.992 - 2.849 2.012 648 573 549.728 369.018 249.843 122.021 26.861 22.952 - 171.577 104.125 11.723 18.307 1.712 - 1.190 901 182 883 Jumlah Beban Operasional 422.578 309.699 LABA SEBELUM PAJAK 127.150 59.319 25.430 25.430 12.292 12.292 101.720 47.027 9.042 4.693 110.762 51.720 101.720 101.720 47.027 47.027 110.762 110.762 51.720 51.720 7,19 3,35 7,12 3,29 - 30 BEBAN PAJAK Kini Tangguhan LABA BERSIH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih setelah pajak Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 7 TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar 31 Dilusian Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 3 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2015 Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri I Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II Laba tahun berjalan Penghasilan (rugi) komprehensif lain Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Bersih Komponen Ekuitas Lainnya Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Surplus Wajar Efek Tersedia Revaluasi untuk Dijual Aset Tetap 1.404.016 920.494 1.982 971 - - - - 534 - - - - 2.570 - - - 23,24 23,24 356 - - - - (28.310) Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya - 5.000 862.914 Jumlah Ekuitas 3.164.114 2.953 47.027 890 47.027 2.570 Saldo pada tanggal 31 Maret 2015 1.406.354 921.999 (25.740) - 5.000 909.941 3.217.554 Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II Laba tahun berjalan Penghasilan (rugi) komprehensif lain Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual 1.415.199 928.204 (26.478) 307.436 5.500 1.039.750 3.669.611 Saldo pada tanggal 31 Maret 2016 23,24 220 329 - - - - 1.415.419 - 9.042 928.533 (17.436) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 4 - - - - - - 307.436 101.720 5.500 1.141.470 549 101.720 9.042 3.780.922 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 31 Maret 2016 31 Maret 2015 601.558 75.596 181.312 (249.830) (43.002) (141.883) (25.430) (249.843) (122.021) (833) 581.455 57.400 573 (194.739) (30.889) (58.693) (20.817) (171.577) (104.363) (2.073) 25.624 56.277 6 7 8 9 11 14 15 68.398 175.204 (243.834) 1.956 (2.097) 6.953 (260.156) (43.355) (480.224) 460.877 (19.610) (19.791) (28.487) 387 16 17 18 20 19 9 22 (42.793) 1.318.041 (636.317) (3.122) (145.009) (1.956) 127.039 (934) 216.594 (160.726) (3.597) 19.610 10.680 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Beban bunga Beban bagi hasil Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya 10,25 41 29 21,26 41 27 28 30 Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan Pembayaran tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset ijarah Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Efek yang dijual dengan janji beli kembali Penerimaan tagihan akseptasi Liabilitas lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 387.931 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penggantian asuransi atas aset tetap Perolehan aset tetap 12 12 12 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil konversi waran 23,24 Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 7.701 5 (24.220) - (24.215) (51.923) 26 (51.949) 549 3.843 549 3.843 364.265 (40.379) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 5.765.603 143.114 4.170.254 63.546 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 6.272.982 4.193.421 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 5 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas 31 Maret 2016 31 Maret 2015 4 5 443.901 1.679.165 1.102.052 364.433 1.398.660 755.937 6 2.849.900 1.525.277 7 197.964 149.114 6.272.982 4.193.421 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 6 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan didokumentasikan dalam Akta No. 82 tanggal 24 Maret 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tertentu dan penyesuaian kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0925696 Tahun 2015 tanggal 20 April 2015. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 Kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor fungsional, 1 kantor fungsional syariah, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah yang semuanya berlokasi di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. -7- PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Indra Widjaja. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cumacuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. -8- PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064. Sebanyak 98,98% dan 98,98% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 14.009.622.904 saham dan 14.007.435.804 saham pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Liabilities dan Business Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital Direktur Retail Banking Direktur Operasional dan Teknologi Informasi 31 Desember 2015 : Tjendrawati Widjaja : Sammy Kristamuljana : Rusmin Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin : : : : : Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim : Hanafi Himawan : Soejanto Soetjijo Hanafi Himawan Soejanto Soetjijo* : Frenky Tirtowijoyo Frenky Tirtowijoyo** * Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 10 Desember 2014. ** Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 27 Januari 2015. -9- PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Komite Audit Ketua Anggota 31 Desember 2015 : : : Rusmin Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Rusmin Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota : : Rusmin Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni Rusmin Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota : : Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota : : Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Darwanti Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Dodo Suyanto. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.358 untuk periode 31 Maret 2016 dan 5.270 untuk tanggal 31 Desember 2015. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 29 April 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. - 10 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110 (Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir periode atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi. - 11 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang c. 31 Maret 2016 (dalam Rupiah penuh) 31 Desember 2015 (dalam Rupiah penuh) 19.074,51 15.059,39 10.173,07 13.260,00 9.846,66 2.051,22 1.710,14 118,05 20.439,02 15.056,67 10.083,73 13.785,00 9.758,95 2.122,85 1.778,70 114,52 Transaksi Pihak Berelasi Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. e. Instrumen Keuangan Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. - 12 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, efek-efek berupa obligasi korporasi, Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan serta tagihan derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit, setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, tagihan komisi asuransi, dan tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover. - 13 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loan. 4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini meliputi investasi efekefek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini. 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. - 14 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Liabilitas keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi serta penjaminan Pemerintah. Instrumen Keuangan Derivatif Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar sebagai tagihan atau liabilitas derivatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. - 15 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. - 16 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. f. Pengukuran Nilai Wajar Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: 1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; 2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut: Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan. g. Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan perubahan terakhir melalui PBI No. 18/3/PBI/2016. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. - 17 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah h. 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 6,50 5,00 7,50 5,00 4,00 0,35 4,00 0,47 8,00 1,00 8,00 1,00 Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). i. Efek-efek Efek-efek Selain Sukuk Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). - 18 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Investasi Sukuk Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain. j. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK No. 102 (2007). Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. - 19 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal sementara telah memperoleh laba kumulatif. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi. k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi (Catatan 2e). diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). l. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo) Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan kerena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). - 20 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. n. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak 1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015. Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi. Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. - 21 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 20 10 4 Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan modal revaluasi efektif sejak 1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan setelah direvaluasi. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o. Aset Ijarah Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. - 22 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi. p. Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi periode berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. q. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi periode berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. - 23 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Sewa Operasi Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. r. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode-periode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. t. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e). u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). - 24 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: Tabungan dan giro wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dan giro dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing. v. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga, serta Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. - 25 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Perolehan Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan. y. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual. z. Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan. - 26 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviuw pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. aa. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. bb. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi. cc. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. - 27 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) dd. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. ee. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a. Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. - 28 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain - bersih 2.009.420 1.343.194 1.795.818 1.273.584 443.901 1.583.133 1.102.052 882.791 253.199 15.493.119 290.630 141.719 147.703 487.483 1.755.727 1.010.895 295.637 207.226 15.188.347 296.215 133.841 170.776 Jumlah 23.690.861 22.615.549 - 29 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan. f. Pajak Penghasilan Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 35. - 30 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Revaluasi Aset Tetap Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut menggunakan posisi tanggal 31 Oktober 2015. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam Catatan 13. c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 diungkapkan pada Catatan 12. d. Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambill alih) diungkapkan pada Catatan 12 dan 15. - 31 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. 4. Giro pada Bank Indonesia 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) 1.276.943 402.222 1.395.984 471.633 Jumlah 1.679.165 1.867.617 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 96.032 dan Rp 111.890. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.181.265 dan Rp 1.281.577 serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 668.407 dan Rp 625.576, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 401.011 dan Rp 470.901. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah: GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah - 32 - 31 Maret 2016 31 Desember 2015 7,07 5,01 8,23 5,00 5,17 0,57 5,39 0,73 8,02 62,61 8,01 1,00 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5. Giro pada Bank Lain Pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Amerika Serikat United Overseas Bank, Singapura Bank of China, Australia Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, N.A, Inggris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank AG, Jerman PT Bank Central Asia Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation, New York Bank of China, Indonesia Bank of China, China National Australia Bank, Australia PT Bank ICBC, Indonesia Bank International Ningbo, China Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang UBS AG, Singapura Standard Chartered Bank, Hong Kong Kookmin Bank, Korea Selatan OCBC, Singapura Barclays Bank PLC, Inggris Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah mata uang asing Jumlah - 33 - 31 Maret 2016 31 Desember 2015 141.955 48.019 167 190.141 473.266 105.285 161 578.712 255.643 162.784 155.620 77.614 62.584 2.356 42.663 2.757 21.941 69.174 54.614 40.046 24.330 14.551 14.431 10.900 6.740 6.694 6.394 5.169 3.038 2.975 2.614 1.326 1.240 629 192 1.783 911.911 33.683 16.386 26.072 22.297 41.240 130 18.668 6.916 3.559 11.533 3.014 42.284 62.693 1.379 1.198 27 816 1.397 432.183 1.102.052 1.010.895 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kualitas giro pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1% dan 1%. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam mata uang asing mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,35% dan 0,30%. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Jenis Penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jumlah Jangka Waktu 31 Maret 2016 Suku Bunga Rata-rata per Tahun % Pihak Ketiga 1 hari 4,75 628.200 2 - 31 hari 182 - 274 hari 5,41 8,74 630.000 126.720 1.384.920 1 hari 0,38 1.259.700 1 - 14 hari 7 - 31 hari 0,11 0,58 62.261 205.530 1.527.491 Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money Jumlah Jumlah 2.912.411 - 34 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jenis Penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jumlah 31 Desember 2015 Suku Bunga Jangka Waktu Rata-rata per Tahun % Pihak Ketiga 4 hari 5,50 720.880 4 - 14 hari 182 - 276 hari 9,09 8,07 160.000 131.188 1.012.068 4 hari 0,38 964.950 1 - 14 hari 4 - 5 hari 0,02 0,16 2.024 293.613 1.260.587 Mata uang asing (Catatan 34) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money Jumlah Jumlah 2.272.655 Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 merupakan penempatan pada: Nama Bank 31 Maret 2016 Call money PT Bank Panin Tbk PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank BRISyariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Jumlah - 35 - 31 Desember 2015 100.000 100.000 80.000 70.000 65.000 - 50.000 50.000 40.000 40.000 20.000 15.000 630.000 35.000 100.000 25.000 160.000 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nama Bank 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Negotiable certificate of deposits PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Commonwealth NCD II BTMU Tahap I Tahun 2015 Seri A NCD IV Bank Maybank Tahun 2016 Seri A NCD II BTMU Tahap I Tahun 2015 Seri B NCD I Bank Mizuho Seri A NCD II BTMU Tahun 2016 Seri B NCD I Bank Mizuho Seri B PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 24.552 19.913 19.745 19.326 19.320 9.652 9.492 4.720 126.720 24.008 39.319 Jumlah 756.720 38.211 29.650 131.188 291.188 Penempatan pada bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada: Nama Bank 31 Maret 2016 US$ Call Money HSH Nordbank Singapore PT Bank Nationalnobu Tbk Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat Standard Charterd Bank, Amerika Serikat Jumlah Deposito on Call UBS AG, Singapura Jumlah 31 Desember 2015 US$ 10.000.000 5.500.000 - 5.000.000 10.700.000 5.599.480 15.500.000 21.299.480 4.695.365 146.849 20.195.365 21.446.329 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kualitas penempatan pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. - 36 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7. Efek-Efek a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Obligasi korporasi Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2016 Seri C Obligasi Indomobil Finance II Tahap III Tahun 2016 Seri B Obligasi Indomobil Finance II Tahap III Tahun 2016 Seri A Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan I Toyota Astra Financial Service Tahap III 2015 Seri B Obligasi berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap I 2015 Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015 Seri B Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015 Seri A Sukuk Ijarah PLN I 2013 Nilai wajar Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3 Obligasi Pemerintah FR053 ORI012 Nilai wajar 90.000 - 50.500 - 50.225 - 15.023 - - 150.000 - 90.000 - 50.000 205.748 15.003 10.302 315.305 159.968 160.907 20.701 20.701 Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi Obligasi Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Seri B Tahun 2015 Obligasi Indomobil Finance II Tahap III Tahun 2016 Seri B Obligasi Pembangunan Perumahan I 2013 Obligasi Japfa Comfeed Indonesia Tbk II 2012 Obligasi Bank Victoria IV 2013 Obligasi berkelanjutan II FIF Tahun 2013 Seri B - 37 - 31 Desember 2015 230.506 230.506 386.417 706.718 75.825 74.325 30.300 20.000 20.000 10.072 9.592 9.298 9.828 9.310 9.311 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Rupiah Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012 Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahun 2011 Nilai wajar Obligasi Pemerintah FR070 FR069 ORI011 FR053 Nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Nilai bersih Obligasi Pemerintah FR0028 FR0038 FR0069 FR0031 FR0043 FR0034 IFR006 FR0036 SR006 ORI-10 FR0070 FR0045 PBS003 FR0040 FR0071 FR0059 FR0062 PBS004 SR005 Jumlah - 38 - 31 Desember 2015 4.958 2.969 163.026 4.857 2.880 130.499 31.060 20.169 10.191 61.420 224.446 43.688 58.309 20.040 19.495 141.532 272.031 225.000 225.000 250.000 75.000 (13.353) 436.647 (7.094) 317.906 79.693 50.889 49.797 29.786 28.695 21.085 20.413 20.382 20.124 20.059 19.293 17.384 9.910 9.794 9.629 8.907 7.251 3.692 426.783 79.637 50.971 49.783 29.777 28.659 21.123 20.473 20.405 20.157 20.134 19.277 17.377 9.909 9.791 9.626 8.893 7.244 3.676 9.943 436.855 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi MTN Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia 2015 Seri A Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk I 2014 MTN BFI Finance IV 2014 Seri A Obligasi berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap V Seri B 2015 Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C Obligasi Ciputra Residence 2014 Seri A Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A Obligasi PT Indofood VII 2014 Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A Obligasi berkelanjutan I PT Indosat Tahap II 2015 Seri C MTN I PT Danareksa Tahun 2015 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri C Obligasi PT Modern Land Realty Tahap I 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan I ROTI II 2015 MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Obligasi PT Global Mediacom Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 Obligasi berkelanjutan II BTN Tahap II 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri B MTN Bank Resona Perdania Tahun 2016 Obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Seri A 2014 Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tahap II Seri A Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri B MTN BFI Finance II 2015 MTN PT Sarana Multi Infrastruktur Persero I Tahun 2015 Jumlah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo - 39 - 31 Desember 2015 50.000 50.000 30.000 30.000 30.000 30.000 24.975 21.986 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 24.971 21.984 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 19.999 20.000 20.000 20.000 19.999 10.880 - 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 - 8.000 8.000 8.000 8.000 5.000 5.000 4.999 468.840 50.000 502.953 1.332.270 1.257.714 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 Rupiah Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah Rupiah 31 Desember 2015 109.738 2.052.871 82.813 2.319.276 39.812 13.595 153.008 159.133 28.117 27.191 Mata uang asing (Catatan 34) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Republik Indonesia - ROI Loan Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan Tersedia untuk dijual Republik Indonesia - ROI Loan Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 143.461 364.398 2.417.269 (103) 124.413 324.332 2.643.608 (103) Jumlah - Bersih 2.417.166 2.643.505 Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga. b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan 214.659 221.988 31 Maret 2016 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun 89.929 388.892 478.821 436.647 - - - - 336.802 80.000 416.802 214.659 221.988 426.731 468.892 1.332.270 153.008 153.008 569.810 1.485.278 156.052 156.052 214.659 221.988 426.731 468.892 1.332.270 Jumlah 436.647 Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah 214.659 221.988 40.183 110.000 586.830 - 87.644 - 65.364 153.008 674.474 - 221.416 1.485.278 Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan Jumlah - 40 - 478.821 Jumlah 230.496 358.892 589.388 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan d. - 367.906 Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah 70.972 246.934 30.077 164.999 512.982 Jumlah 100.017 372.953 472.970 50.000 367.906 Jumlah - - - Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Republik Indonesia - ROI Loan c. 70.972 246.934 31 Desember 2015 Lebih dari Lebih dari 1-5 tahun 5 tahun 472.970 336.838 80.000 416.838 70.972 246.934 436.855 502.953 1.257.714 159.133 159.133 575.971 1.416.847 156.048 156.048 70.972 246.934 436.855 502.953 1.257.714 - 250.730 337.954 588.684 - 77.406 13.914 67.813 159.133 590.388 602.598 223.861 1.416.847 Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Tagihan atas wesel ekspor 6,65 – 7,15 6,00 – 12,80 7,75 – 11,40 8,50 – 12,00 6,15 – 7,15 6,00 – 12,80 7,75 – 11,40 8,50 – 9,10 Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor 3,30 – 6,88 0,04 – 4,50 3,30 – 6,88 0,04 – 2,40 Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 1.103.381 dan Rp 1.121.692. - 41 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Moody’s dan Fitch Rating seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 PT Astra Sedaya Finance PT Astra Financial Service PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Victoria Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Ciputra Residence Tbk PT Danareksa PT Federal International Finance PT Global Mediacom Tbk PT Indofood Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Indosat Tbk PT Japfa Comfeed Tbk PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance PT Modernland Realty Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Pupuk Indonesia PT Sarana Multi Infrastruktur PT Summarecon Agung Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Toyota Astra Financial Service Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk idAAA idAA+ idAAA idAAA idAAidAAA idAA+ idAidAAidA idAAA idA+ idAA+ idA id AAA idA idAAA idA idAAidA AAA idAAA idA+ idAAidAA+ idAAA(sy) AAA(sy) idAAA idAA+ idAAA idAAA idAAA idAA idAidAAidA idAAA idA+ idAA+ id AAA idA idAAA idA idAAidA AAA idAA+ idA+ idAAidAAA(sy) AAA(sy) f. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok Lancar. g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: Rupiah Saldo awal tahun Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Saldo akhir tahun 103 - 31 Maret 2016 Mata Uang Asing - 103 Jumlah - 103 103 31 Desember 2015 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah 124 - 124 (21) - (21) 103 - 103 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. - 42 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. 8. Kredit yang Diberikan a. Jenis Kredit 31 Maret 2016 31 Desember 2015 5.045 2.551 2.328 884 846 11.654 1.195 2.595 2.112 988 698 7.588 227.324 238.978 234.345 241.933 Pihak ketiga Rupiah Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman konsumsi Pembiayaan mudharabah Pinjaman anjak piutang Piutang syariah - murabahah Pinjaman investasi Pinjaman rekening koran Pinjaman karyawan Piutang syariah - Qardh Jumlah 4.909.240 4.028.186 3.461.427 1.450.608 748.130 607.304 411.710 173.698 53.035 28 15.843.366 4.201.632 4.023.992 3.386.754 1.449.205 758.858 702.175 409.265 624.256 47.588 32 15.603.757 Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Pembiayaan mudharabah Piutang syariah - murabahah Pinjaman Anjak Piutang Jumlah 1.077.067 548.297 3.094 1.628.458 1.139.495 516.315 4.677 393 1.660.880 Jumlah - pihak ketiga 17.471.824 17.264.637 Jumlah 17.710.802 17.506.570 Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pinjaman karyawan Piutang syariah - murabahah Pinjaman konsumsi Pinjaman cicilan Pinjaman rekening koran Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Pinjaman tetap Jumlah - pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai (198.801) Jumlah - bersih 17.512.001 - 43 - (178.808) 17.327.762 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Sektor Ekonomi 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Perdagangan besar dan eceran Rumah tangga Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Listrik, gas dan air Jasa pendidikan Lain-lain Jumlah 4.272.792 3.603.340 2.179.533 1.408.369 937.572 883.475 3.945.143 3.664.899 2.104.081 1.421.067 730.935 748.270 717.433 442.325 386.352 353.534 139.681 21.723 17.246 8.845 3.436 2.335 477.029 15.855.020 986.594 565.998 245.972 357.759 132.783 20.685 16.778 10.025 241.700 2.202 416.454 15.611.345 Mata uang asing (Catatan 34) Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Perantara keuangan Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 812.256 567.797 278.419 73.401 62.046 56.755 4.346 762 1.855.782 17.710.802 (198.801) 805.222 606.565 270.991 89.315 63.962 49.923 7.789 1.458 1.895.225 17.506.570 (178.808) Jumlah - bersih 17.512.001 17.327.762 - 44 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 1.542.680 5.301.434 5.754.978 3.255.928 15.855.020 53.785 7.031.011 5.251.684 3.274.865 15.611.345 Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 604.278 497.706 413.467 340.331 1.855.782 17.710.802 (198.801) 10 1.121.499 421.120 352.596 1.895.225 17.506.570 (178.808) Jumlah - bersih 17.512.001 17.327.762 Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 7.230.929 1.997.916 4.746.977 1.879.198 15.855.020 1.149.613 8.476.143 4.126.930 1.858.659 15.611.345 Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.326.494 12.506 395.532 121.250 1.855.782 17.710.802 (198.801) 185.980 1.179.516 199.493 330.236 1.895.225 17.506.570 (178.808) Jumlah - bersih 17.512.001 17.327.762 - 45 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 3,00 - 62,50 2,00 - 10,00 3,00 - 65,65 2,00 - 12,00 e. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 227.334 dan Rp 234.370 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 17). f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 598.592 dan Rp 558.409 (Catatan 17). g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 2.860.925 dan Rp 3.449.101, dimana sebesar Rp 2.755.879 dan Rp 2.645.417 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32). h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. i. Untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 255.026 dan Rp 1.771.143. j. Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 31 Maret 2016 Jenis Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah 11.654 13.567.378 13.579.032 1.858.081 1.858.081 199.441 199.441 Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah 227.324 846.389 1.073.713 692.243 692.243 89.826 89.826 14.652.745 2.550.324 289.267 Jumlah - 46 - Diragukan 28.235 28.235 28.235 Macet 190.231 190.231 190.231 Jumlah 11.654 15.843.366 15.855.020 227.324 1.628.458 1.855.782 17.710.802 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2015 Jenis Kurang Lancar 7.589 13.154.767 13.162.356 1.889.369 1.889.369 122.201 122.201 Mata uang asing (Catatan 34) Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah 234.345 968.994 1.203.339 598.151 598.151 93.735 93.735 14.365.695 2.487.520 215.936 120.274 120.274 - Macet 317.145 317.145 - 120.274 317.145 Jumlah 7.589 15.603.756 15.611.345 234.345 1.660.880 1.895.225 17.506.570 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Rupiah Rumah tangga Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Perantara keuangan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Transportasi, pergudangan dan komunikasi Lain-lain Jumlah Mata uang asing Pertambangan dan penggalian Jumlah l. Diragukan Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Pihak ketiga Jumlah Jumlah k. Lancar Dalam Perhatian Khusus 31 Maret 2016 31 Desember 2015 91.332 72.635 72.265 67.143 38.999 36.965 22.222 82.919 232.342 65.870 65.499 39.201 36.965 22.544 4.259 510 11.577 417.907 4.299 725 2 9.254 559.620 89.826 93.735 507.733 653.355 - Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). m. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 507.733 dan Rp 653.355. - 47 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: Rupiah Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Kolektif Penghapusan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir 31 Maret 2016 Mata Uang Asing 53.936 104.291 4.814 52.579 2.171 (39.738) 178.053 20.508 73 Jumlah 31 Desember 2015 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah 74.444 104.364 18.712 47.297 6.450 2.619 25.162 49.916 948 4.814 53.527 35.224 79.380 14.058 (3.281) 49.282 76.099 (781) 2.171 (39.738) (781) 1.063 (23.449) - 198.801 158.227 - 20.748 735 20.581 1.063 (23.449) 735 178.808 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. o. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: Rupiah 31 Maret 2016 Mata Uang Asing Saldo awal tahun Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan Penerimaan kembali Hapus tagih Selisih kurs penjabaran 57.437 75.412 39.738 (2.171) (362) - (2.872) Saldo akhir 94.642 72.540 Jumlah 132.849 39.738 (2.171) (362) (2.872) 167.182 31 Desember 2015 Mata Uang Rupiah Asing Jumlah 35.398 69.414 23.449 (1.063) (347) - 5.998 57.437 75.412 104.812 23.449 (1.063) (347) 5.998 132.849 p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka. q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar 6,54% dan 5,89%. r. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,97% dan 3,95%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,11% dan 2,99%. s. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 3,11%. - 48 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) t. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 1,12%, dan 1,02%. 9. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 6.690 32.272 173.800 212.762 Mata uang asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 795 1.417 96.710 98.922 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 311.684 (21.054) 313.640 (17.425) Jumlah - bersih 290.630 296.215 26.764 180.179 206.943 3.539 86.375 16.783 106.697 b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 182.904 21.506 8.352 212.762 184.829 14.868 7.246 206.943 71.644 2.073 25.205 98.922 9.958 70.550 26.189 106.697 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 311.684 (21.054) 313.640 (15.579) Jumlah - bersih 290.630 298.061 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah - 49 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Lancar Pihak ketiga Lancar Macet Jumlah Jumlah 24.827 19.493 14.135 173.800 187.935 212.762 13.650 173.800 187.450 206.943 Mata Uang Asing (Catatan 34) Pihak ketiga Lancar 98.922 106.697 311.684 313.640 Jumlah d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut. Liabilitas Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 31 Maret 2016 Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 6.690 32.272 38.962 Mata uang asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 795 1.417 96.710 98.922 Jumlah 137.884 - 50 - 31 Desember 2015 26.764 6.379 33.143 3.539 86.375 16.783 106.697 139.840 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 9.104 21.506 8.352 38.962 11.029 14.868 7.246 33.143 Mata Uang Asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 71.644 2.073 25.205 98.922 9.958 70.550 26.189 106.697 137.884 139.840 Jumlah 10. Pendapatan Bunga Akrual 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain 119.858 21.468 393 105.164 28.562 115 Jumlah 141.719 133.841 Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 103 dan Rp 106 (Catatan 32). 11. Biaya Dibayar Dimuka 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Promosi dan pengembangan usaha Renovasi cabang baru Pemeliharaan perangkat lunak & keras Sewa Premi penjaminan LPS Asuransi Lain-lain 171.140 81.499 47.473 51.757 11.302 15.337 6.533 192.333 82.522 49.499 35.347 Jumlah 385.041 13.137 10.106 382.944 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 33.272 dan Rp 28.180 (Catatan 32). - 51 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 12. Aset Tetap Perubahan selama periode 31 Maret 2016 1 Januari 2016 Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor Penambahan 336.710 215.129 758.734 28.513 288 23.832 100 1.339.086 24.220 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 4.652 277.055 21.809 2.691 17.276 2.985 Jumlah 303.516 22.952 Jumlah Nilai Tercatat Pengurangan 31 Maret 2016 (252) (252) 1.363.054 (179) 7.343 294.152 24.793 (179) 326.289 - 1.035.570 1 Januari 2015 1.036.765 Perubahan selama periode 31 Desember 2015 Eliminasi akumulasi Surplus Penambahan Pengurangan penyusutan revaluasi Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 80.399 136.546 598.494 28.861 26.563 27.522 160.279 2.366 Jumlah 844.300 216.730 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 30.427 209.419 20.396 10.360 67.647 4.127 Jumlah 260.242 82.134 Nilai Tercatat 584.058 336.710 215.417 782.314 28.613 - 31 Desember 2015 (39) (2.714) (36.135) - 229.748 87.196 - 336.710 215.129 758.734 28.513 (2.753) (36.135) 316.944 1.339.086 (11) (2.714) (36.135) - - 4.652 277.055 21.809 (2.725) (36.135) - 303.516 - 1.035.570 Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 22.952 dan Rp 18.307. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Selama periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 25 dan Rp 4 pada harga jual masing-masing sebesar Rp 5 dan Rp 1.145. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30). Selama periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai tercatat Rp 41 dan Rp 24. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30). - 52 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.026.344 dan Rp 1.002.376 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 861.140 dan Rp 771.333 (Catatan 32). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober 2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai independen, tanggal 26 November 2015. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas. Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK No. 191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015). Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal 4 Februari 2016. Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016. Jika tanah dan bangunan dinyatakan pada metode biaya, nilai tercatat akan menjadi: 31 Desember 2015 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan 271.029 (38.998) Nilai tercatat 232.031 13. Nilai Wajar Aset Non Keuangan 31 Desember 2015 Pengukuran nilai wajar berulang Tanah dan bangunan (aset tetap) 516.556 Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 3 hirarki nilai wajar sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2. - 53 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Level 3) adalah sebagai berikut: Keterangan Teknik penilaian Aset tetap (tanah dan bangunan) Metode perbandingan data pasar dengan penyesuaian faktor yang dianggap relevan Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada Catatan 12. Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 12 mencerminkan keuntungan belum direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain. 14. Aset Ijarah Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah. 1 Januari 2016 Biaya perolehan Perubahan selama periode berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad 31 Maret 2016 185.317 1.684 (42.371) 144.630 Akumulasi penyusutan 85.205 8.637 (42.371) 51.471 Cadangan kerugian penurunan nilai 43.088 157 (26.641) 16.604 Nilai Tercatat 57.024 1 Januari 2015 Biaya perolehan 76.555 Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2015 173.733 88.249 (76.665) 185.317 Akumulasi penyusutan 78.765 83.105 (76.665) 85.205 Cadangan kerugian penurunan nilai 10.788 32.300 Nilai Tercatat 84.180 - 43.088 57.024 - 54 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Saldo awal Pencadangan selama tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir 31 Desember 2015 43.088 157 (26.641) 10.788 34.946 (2.646) 16.604 43.088 15. Aset Lain-lain – Bersih 31 Maret 2016 Agunan yang diambil-alih Settlement surat berharga Tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit Barang cetakan dan materai Uang muka pembelian aset Uang muka renovasi gedung kantor Setoran jaminan Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Tagihan komisi asuransi Tagihan derivatif Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Aset dalam penyelesaian Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain Jumlah - bersih 161.267 110.000 100.971 57.562 50.784 29.122 25.827 14.127 5.000 1.960 755 395 56.370 614.140 (806) 613.334 31 Desember 2015 4.789 125.318 58.745 50.957 29.090 25.749 11.458 8.251 754 38.872 353.983 (806) 353.177 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 161.216 dan Rp 4.738 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 51 dan Rp 51. Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Lancar Kurang lancar Macet 161.069 148 50 1.783 2.957 49 Jumlah 161.267 4.789 - 55 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Saldo awal Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 806 1 (1) 807 (2) 1 Jumlah 806 806 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 22.947 dan Rp 26.186 (Catatan 32). 16. Liabilitas Segera Kiriman uang Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Beban akrual Liabilitas jasa produksi Liabilitas administrasi kredit Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas setoran BPJS Lain-lain Jumlah 31 Maret 2016 31 Desember 2016 34.327 41.595 24.885 18.674 11.581 2.717 2.200 2.595 100.968 36.166 8.141 138.574 11.064 14.748 3.518 6.762 181.367 Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 4.239 dan Rp 14.188 (Catatan 32). 17. Simpanan Simpanan terdiri dari: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Giro Tabungan Deposito berjangka 5.762.093 6.410.539 11.502.540 5.472.160 6.691.904 10.193.067 Jumlah 23.675.172 22.357.131 - 56 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a. Giro terdiri atas: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah 774.311 1.673.119 2.447.430 992.160 648.950 1.641.110 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah 1.842.422 1.373.287 3.215.709 2.234.123 1.379.542 3.613.665 5.663.139 5.254.775 37.384 45 37.429 21.264 45 21.309 379 632 Jumlah 37.808 21.941 Pihak ketiga Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah 40.435 18.067 58.502 175.454 12.166 187.620 2.644 685 7.139 2.644 7.824 61.146 195.444 Jumlah 98.954 217.385 Jumlah 5.762.093 5.472.160 Jumlah Syariah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Giro Wadiah Mata uang asing (Catatan 34) Giro Mudharabah Giro Wadiah - Jumlah Jumlah - 57 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 0,00 - 6,50 0,00 - 1,50 0,00 - 7,00 0,00 - 2,50 Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 43.739 dan Rp 48.583 (Catatan 8 dan 33). b. Tabungan terdiri atas: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah 3.814 5.385 4.040 116 13.355 5.782 4.684 1.736 120 12.322 Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah 3.409.401 1.236.457 955.339 374.071 5.975.268 3.802.856 1.496.569 680.107 369.040 6.348.572 5.988.623 6.360.894 35 472 507 73 730 803 18.676 402.734 421.410 22.203 308.004 330.207 Jumlah 421.917 331.010 Jumlah 6.410.540 6.691.904 Jumlah Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 32) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah - 58 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga tabungan per tahun Rupiah 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 0,00 - 7,25 0,00 - 7,50 Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit. c. Deposito berjangka terdiri atas: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah 1.778.294 570.619 2.348.913 898.511 1.135.567 2.034.078 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) Jumlah 6.651.356 1.072.479 7.723.835 5.343.305 1.076.627 6.419.932 10.072.748 8.454.010 12.195 207.995 1.417.597 1.429.792 1.531.062 1.739.057 11.502.540 10.193.067 Jumlah Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Jumlah Jumlah - 59 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jangka waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Jumlah 31 Maret 2016 Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 32) Jumlah 31 Desember 2015 Pihak ketiga Jumlah 736.816 820.573 49.195 119.088 64.817 101.623 3.600.094 1.009.440 1.921.265 1.436.531 838.439 4.420.667 1.058.635 2.040.353 1.501.348 247.712 504.230 16.203 273.048 65.313 51.957 3.636.075 1.498.199 1.245.515 442.621 299.669 4.140.305 1.514.402 1.518.563 507.934 1.790.489 8.068.953 9.859.442 1.106.506 6.874.367 7.980.873 67.347 238.549 238.910 25.273 540 79.560 829.446 55.076 93.804 14.593 146.907 1.067.995 293.986 119.077 15.133 595.512 266.985 26.272 561 246.237 72.509 835.670 97.436 15.000 56.012 668.021 1.102.655 123.708 15.561 302.249 570.619 1.072.479 1.643.098 1.135.567 1.076.627 2.212.194 2.361.108 9.141.432 11.502.540 2.242.073 7.950.994 10.193.067 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak berelasi (Catatan 32) 31 Maret 2016 Pihak ketiga Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 1.581.792 111.221 53.423 44.053 1.790.489 4.884.840 2.114.272 754.587 315.254 8.068.953 6.466.632 2.225.493 808.010 359.307 9.859.442 762.509 165.280 119.404 59.313 1.106.506 4.244.636 1.442.906 949.694 237.131 6.874.367 5.007.145 1.608.186 1.069.098 296.444 7.980.873 Mata uang asing (Catatan 34) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 314.326 254.176 66 2.051 570.619 967.034 55.183 13.129 37.133 1.072.479 1.281.360 309.359 13.195 39.184 1.643.098 870.768 18.070 246.729 1.135.567 927.317 77.348 60.471 11.491 1.076.627 1.798.085 95.418 307.200 11.491 2.212.194 2.361.108 9.141.432 11.502.540 2.242.073 7.950.994 10.193.067 Jumlah Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing Jumlah 31 Desember 2015 Pihak berelasi Pihak (Catatan 32) ketiga Jumlah 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 3,00 - 10,25 0,10 - 3,50 3,50 - 10,25 0,00 - 3,75 Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 562.463 dan Rp 1.245.464 (Catatan 8 dan 33). - 60 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 18. Simpanan dari Bank Lain 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Giro Deposito berjangka Call money Pinjaman dari bank lain 54.536 121.650 291.888 10.089 58.832 45.000 1.010.648 - Jumlah 478.163 1.114.480 31 Maret 2016 31 Desember 2015 3.791 3.827 9.118 27.360 Jumlah 12.909 31.187 Syariah Pihak ketiga Rupiah 41.627 27.645 Jumlah 54.536 58.832 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 0,00 - 2,50 0,03 0,00 0,00 0,00 - 3,00 0,05 0,00 0,00 a. Giro terdiri dari: Konvensional Pihak berelasi (Catatan 32) Mata uang asing (Catatan 34) Pihak ketiga Rupiah Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 70.350 dan Rp 26.700. - 61 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka 31 Maret 2016 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 50.000 47.950 21.400 2.000 300 Jumlah 31 Desember 2015 24.000 18.700 2.000 300 121.650 45.000 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 31 Maret 2016 31 Desember 2015 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 101.950 19.400 300 24.300 18.700 2.000 Jumlah 121.650 45.000 Suku bunga per tahun: 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 5,50 5,70 7,75 6,50 - 9,00 7,25 7,75 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Konvensional (kurang dari 1 bulan) Pihak berelasi (Catatan 32) Mata uang asing (Catatan 34) 96.888 100.648 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 34) 195.000 - 910.000 - 291.888 1.010.648 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 12 Bulan Call Money terdiri dari : Jumlah - 62 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat c. 31 Maret 2016 % 31 Desember 2015 % 4,85 - 5,55 0,40 7,25 - 10,00 0,17 Pinjaman dari bank lain pada periode 31 Maret 2016 adalah pinjaman dari pihak ketiga dalam mata uang asing, yang memiliki jangka waktu 155 hari dengan suku bunga 3,80%. 19. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari: Jenis Sertifikat Bank Indonesia IDBI161216364C IDSD030616182C IDSD24021691C Jangka Tanggal Jatuh Waktu Tempo 7 hari 7 hari 7 hari 6-Jan-16 6-Jan-16 6-Jan-16 Jumlah Nilai Nominal 31 Desember 2015 Beban Bunga yang belum diamortisasi Nilai Bersih 50.000 50.000 50.000 3.185 1.370 436 46.815 48.630 49.564 150.000 4.991 145.009 Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh efek yang dijual dengan janji dibeli kembali merupakan transaksi kepada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah. Perusahaan telah melunasi seluruh liabilitas tersebut pada tanggal jatuh temponya. 20. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 31 Maret 2016 Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah - 63 - 31 Desember 2015 - 19.328 16.450 1.262 989 19.328 38.029 18.728 2.951 650 41.657 1.450 944 39.479 42.601 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut. 21. Beban Bunga Akrual Pihak berelasi (Catatan 32) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 34) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah 31 Maret 2016 31 Desember 2015 2.846 320 12 3.178 2.788 288 9 3.085 2.107 42 2.149 5.327 1.571 45 1.616 4.701 43.466 3.583 679 47.728 29.578 3.568 797 33.943 609 63 672 48.400 668 83 751 34.694 53.727 39.395 31 Maret 2016 31 Desember 2015 22. Liabilitas Lain-lain Settlement surat berharga Taksiran pajak penghasilan Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Liabilitas derivatif Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Lain-lain 110.003 23.412 23.339 8.737 562 4.937 Jumlah 170.990 - 64 - 27.393 10.713 605 3.429 1.810 43.950 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut: Jumlah Lembar Saham Pemegang Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Tjendrawati Widjaja Halim, Direktur Masyarakat Jumlah 31 Maret 2016 Persentase Kepemilikan % 7.498.835.150 363.136.372 4.021.875 458.300 440.000 6.287.295.132 52,98 2,57 0,03 0,00 0,00 44,42 749.883 36.314 402 46 44 628.730 14.154.186.829 100,00 1.415.419 31 Desember 2015 Jumlah Lembar Persentase Saham Kepemilikan % Pemegang Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Tjendrawati Widjaja Halim, Direktur Masyarakat Jumlah Jumlah Modal Disetor Rp Jumlah Modal Disetor Rp 7.498.835.150 363.136.372 4.021.875 1.258.300 440.000 6.284.308.032 52,98 2,57 0,03 0,01 0,00 44,41 749.883 36.314 402 126 44 628.430 14.151.999.729 100,00 1.415.199 Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyakbanyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp - 65 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya emisi saham Rp 227 (Catatan 1b). Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2015 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) 14.040.168.349 89.744.803 22.086.577 Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015 14.151.999.729 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah Saham pada tanggal 31 Maret 2016 2.187.100 14.154.186.829 Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2016: Jumlah Rp Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I pada tahun 2011 (Catatan 24) Konversi Waran Seri I pada tahun 2012 (Catatan 24) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776) 342.032 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013 371 423.821 766.224 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Biaya emisi saham tahun 2014 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014 935 1.151 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) 152.411 (227) 920.494 4.397 3.313 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 Konversi Waran Seri II (Catatan 24) 928.204 329 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2016 - 66 - 928.533 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang periode. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Perhitungan rasio KPMM Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap 3.285.590 186.283 3.073.385 176.981 II. Jumlah modal 3.471.873 3.250.366 20.199.446 438.065 2.764.988 19.672.543 733.368 2.212.763 23.402.499 22.618.674 III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional IV.Rasio yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan sesuai profil risiko - 67 - 17,19% 16,82% 16,52% 15,93% 15,12% 14,85% 14,84% 14,37% 9% 9% PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 24. Waran Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Untuk periode yang berakhir masing-masing 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, sebanyak 2.187.100 dan 22.086.577 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 2.187.100 dan 22.086.577 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 549 dan Rp 5.522. Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 139.188.957 dan 141.376.057 pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. 25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 31 Maret 2016 31 Maret 2015 Pendapatan bunga Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah 491.696 43.686 16.705 1.516 173 553.776 359.359 21.815 26.992 1.563 409.729 Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah 50.163 3.342 1.442 434 55.381 54.136 4.215 178 361 58.890 609.157 468.619 73.778 1.117 701 75.596 55.443 1.086 871 57.400 684.753 526.019 Jumlah Pendapatan bagi hasil Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Jumlah Jumlah Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.613 dan Rp 5.526 atau masingmasing 0,24%, dan 1,05% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 32). - 68 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 75.596 dan Rp 57.400. 26. Beban Bunga dan Bagi Hasil Biaya bunga Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 40g) Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah Biaya bagi hasil Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah 31 Maret 2016 31 Maret 2015 145.432 80.882 15.610 11.302 3.321 189 256.736 107.102 55.939 15.945 8.674 2.086 189.746 5.883 1.471 72 7.426 7.435 1.652 7 9.094 264.162 198.840 35.352 6.295 1.354 1 26.412 3.406 582 489 43.002 30.889 307.164 229.729 Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 30.154 dan Rp 27.828 atau masing-masing 9,82% dan 12,11% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 32). Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 44.514 dan Rp 30.889. - 69 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 27. Beban Umum dan Administrasi 31 Maret 2016 31 Maret 2015 Umum Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Sewa gedung Cetakan dan alat tulis Transportasi Riset dan pengembangan Listrik dan air Promosi Pendidikan dan pengembangan Imbalan kerja jangka panjang Perjalanan dinas Jasa profesional Asuransi 123.436 29.659 26.763 22.327 13.738 10.104 6.091 4.791 3.847 3.025 2.250 2.233 854 725 51.413 22.613 22.135 18.648 15.042 13.412 6.285 4.686 7.511 4.895 1.000 2.281 1.088 568 Jumlah 249.843 171.577 Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 27.440 dan Rp 22.409 atau masing-masing 10,98% dan 13,06% dari beban umum dan administrasi (Catatan 32). 28. Beban Tenaga Kerja Gaji Tunjangan hari raya Tunjangan lainnya Jumlah 31 Maret 2016 31 Maret 2015 74.997 9.430 37.594 61.367 5.614 37.144 122.021 104.125 29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 31 Maret 2016 31 Maret 2015 Pendapatan Safe Deposit Box Lain-lain 644 4 519 54 Jumlah 648 573 - 70 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain 31 Maret 2016 Kerugian lelang AYDA - bersih Hapus buku aset tetap Beban tanggung jawab sosial Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 12) Lain-lain 489 41 31 20 320 Jumlah 901 31 Maret 2015 444 139 300 883 31. Laba per Saham Dasar 31 Maret 2016 Laba bersih 31 Maret 2015 101.720 47.027 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 14.152.959.663 14.050.984.883 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 14.293.375.786 14.297.632.806 7,19 7,12 3,35 3,29 Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran seri II, sedangkan periode 31 Maret 2015 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24). 32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup Sinar Mas: a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama. b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan. c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan. - 71 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas % 31 Desember 2015 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas % Aset Kredit PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Soejanto Soetjijo Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Ricky Faerus Hermawan Hosein Lain - lain (dibawah Rp 1.000) Pendapatan bunga akrual Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual 227.324 3.566 2.551 1.269 854 846 0,79 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 234.345 2.595 982 988 698 0,84 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 2.568 0,01 2.325 0,01 238.978 0,84 241.933 0,87 103 24.827 33.272 22.947 0,00 0,09 0,12 0,08 106 19.493 28.180 26.186 0,00 0,07 0,10 0,09 4.239 4.860.208 100.678 5.327 0,02 19,57 0,41 0,02 14.188 3.918.249 104.475 4.701 0,06 16,19 0,43 0,02 b. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, sebesar Rp 2.755.879 dan Rp 2.645.417 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 8). c. Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 1.613 dan Rp 5.526, atau masing-masing 0,24% dan 1,05% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25). d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 30.154 dan Rp 27.828, atau masing-masing 9,82% dan 12,11% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26). e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2018 dan 31 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 27.440 dan Rp 22.409 atau masing-masing 10,98% dan 13,06% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 27). - 72 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 % Personil manajemen kunci lainnya % Rp Dewan Komisaris % Rp Direksi Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 3.410 - 100 - Jumlah 100 3.410 100 562 98,27 1,73 12.688 223 562 100 12.911 - 31 Maret 2015 % Personil manajemen kunci lainnya % Rp Dewan Komisaris % Rp Direksi Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 2.610 - 100 - Jumlah 100 2.610 100 467 98,00 2,00 9.393 192 467 100 9.585 - g. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 163.298 dan Rp 140.339 (Catatan 33). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing sebesar Rp 32.100 dan Rp 15.076. h. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masingmasing sebesar Rp 861.140 dan Rp 771.333 (Catatan 12). 33. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 31 Maret 2016 Pembelian tunai mata uang asing (spot, forward dan swap) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris 307.269 42.171 10.173 5.722 Jumlah 365.335 - 73 - 31 Desember 2015 168.866 168.866 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penjualan tunai mata uang asing (spot, forward dan swap) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris Euro Jumlah 31 Maret 2016 31 Desember 2015 557.138 39.804 10.173 4.769 3.012 614.896 235.724 29.670 265.394 Transaksi spot, forward dan swap di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 2 hari dan 1 hari sampai 61 hari. b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada debitur dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit 355.789 106.159 351.066 177.498 Jumlah 461.948 528.564 60.678 66.204 1.063.865 1.238.927 (1.003.187) (1.172.723) Komitmen Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 163.298 dan Rp 140.339 (Catatan 32). Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 2 – 19 bulan dan 1 – 16 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 33 hari – 35 bulan dan 41 hari – 35 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 31.466 dan Rp 26.185 (Catatan 17). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 335.511 dan Rp 520.448 (Catatan 17). - 74 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain USD SGD CNY EUR AUD JPY HKD GBP USD USD AUD JPY EUR CNY SGD GBP HKD 109.288 18.145 8.010 4.436 2.222 567 437 87 402.222 694.959 69.115 2.974 54.596 13.582 75.249 303 1.133 62.980 7.817 7.228 3.831 2.160 250 344 56 471.633 226.079 72.869 42.282 38.682 31.895 18.855 938 583 USD USD CNY 1.527.491 273.661 90.737 1.260.587 259.064 65.268 USD SGD USD USD USD EUR 1.855.782 98.922 15.033 9.020 754 1.895.225 106.697 15.431 9.060 754 5.328.725 4.600.568 Jumlah Aset - 75 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Ekuivalen Rp 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain USD SGD EUR USD CNY AUD EUR SGD JPY USD CNY EUR USD USD AUD CNY SGD EUR USD SGD Jumlah Liabilitas Aset - Bersih 1.009 294 891 4.367.876 100.475 70.154 56.494 92.942 4.586 97.867 10.089 2.812 98.922 2.655 74 90 1 1 19.240 11 76.175 292 3.995.258 102.708 74.198 39.197 25.503 12.278 101.663 2.812 106.697 2.149 132 84 1 1 15.725 11 4.926.483 4.554.884 402.242 45.684 b. Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian PDN Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia: 31 Maret 2016 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Bersih Mata Uang Aset Liabilitas Absolut Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China 5.266.345 6.112 45.713 1.570 59.032 93.394 81.510 112.330 5.142.976 4.769 44.390 62.320 93.251 80.426 110.664 123.369 1.343 1.323 1.570 3.288 143 1.084 1.666 Jumlah 5.666.006 5.538.796 133.786 - 76 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2015 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Mata Uang Aset Bersih Absolut Liabilitas Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China 4.331.301 994 42.606 928 42.514 26.179 75.029 104.391 4.368.718 41.948 42.050 25.870 74.371 102.823 37.417 994 658 928 464 309 658 1.568 Jumlah 4.623.942 4.655.780 42.996 Posisi devisa neto Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 3,85% dan 1,44%. 35. Pengukuran Nilai Wajar Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset: Nilai Tercatat Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Aset tetap yang dicatat pada nilai revaluasi Tanah dan bangunan Aset yang nilai wajarnya disajikan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 31 Maret 2016 Pengukuran nilai wajar menggunakan Input signifikan Input signifikan yang tidak Harga kuotasian yang dapat dapat dalam pasar aktif diobservasi diobservasi (Level 1) (Level 2) (Level 3) 426.299 1.960 426.299 1.960 - - 252.563 252.563 - - - 544.784 544.784 897.791 253.199 17.512.001 290.630 - 897.791 253.199 - 17.894.582 290.630 - 1.485.175 1.495.132 - - 2.014.620 2.014.620 - - - 77 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai Tercatat Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Aset tetap yang dicatat pada nilai revaluasi Tanah dan bangunan Aset yang nilai wajarnya disajikan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 31 Desember 2015 Pengukuran nilai wajar menggunakan Input signifikan yang tidak Input signifikan dapat yang dapat Harga kuotasian diobservasi diobservasi dalam pasar aktif (Level 3) (Level 2) (Level 1) 720.210 720.210 - - 299.222 299.222 - - 547.187 - - 547.187 17.327.762 296.215 - 455.637 207.226 17.327.762 296.215 455.637 207.226 - 1.416.847 1.439.599 - - 1.817.018 1.817.018 - - Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Level 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 2 adalah tagihan derivatif. Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3. Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh tempo yang pasti. - 78 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 37 tanggal 12 Juni 2015 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.500 dan Rp 5.500. 37. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut. 38. Informasi Segmen a. Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut: Bank Umum Pemasaran dan Kredit Treasuri Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan 541.859 34.554 576.413 64.250 13.185 77.435 Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban 260.579 30.985 291.564 - 3.583 3.583 31 Maret 2016 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri 3.048 1.494 4.542 73.778 294 74.072 3.648 3.648 43.000 1.838 44.838 - Jumlah 1.818 559 2.377 684.753 50.086 734.839 2 307.164 36.471 343.635 2 Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak 391.204 Laba bersih 101.720 122.055 386.109 127.150 (25.430) - 79 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2015 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri Bank Umum Pemasaran dan Kredit Treasuri Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan 413.495 18.119 431.614 55.124 350 55.474 - Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban 197.995 4.015 202.010 845 1.894 2.739 - 276 276 55.443 2.493 57.936 - 30.400 7.980 38.380 Jumlah 1.957 125 2.082 526.019 21.363 547.382 489 229.729 13.889 243.618 489 Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak 303.764 50.299 294.744 59.319 (12.292) Laba bersih 47.027 31 Maret 2016 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 15.933.673 Treasuri 7.720.454 Ekspor-impor 654.648 Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri 2.142.428 161.025 28.610.739 22.218.997 130.749 137.884 1.950.662 111.977 24.829.817 Bank Umum Pemasaran dan Kredit 15.701.218 Treasuri 7.285.334 31 Desember 2015 Unit Usaha Syariah Pemasaran Ekspor-impor dan Kredit Treasuri 296.970 2.224.135 337.360 Jumlah 25.845.017 2.023.671 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 24.550.268 279.549 Jumlah Liabilitas Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 26.612.228 1.998.511 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah 27.868.688 21.238.808 171.189 139.841 2.287.451 54.344 23.891.633 307.444 Jumlah Liabilitas 24.199.077 - 80 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Segmen Geografis Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Maret 2015 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Kalimantan Pulau Papua 403.093 92.017 55.799 21.017 22.931 10.891 3.409 380.574 63.936 38.764 19.639 14.246 4.072 4.788 Jumlah 609.157 526.019 Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 31 Maret 2016 31 Desember 2015 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Kalimantan Pulau Papua 20.424.986 2.715.327 1.837.270 628.224 550.885 329.625 125.910 19.766.269 2.634.245 1.693.360 599.017 554.902 291.979 305.245 Jumlah 26.612.228 25.845.017 Penambahan Aset Tetap 31 Maret 2016 31 Desember 2015 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Kalimantan Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua 19.084 2.677 978 541 416 347 177 189.119 16.957 4.953 1.234 671 1.163 2.633 Jumlah 24.220 216.730 - 81 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Perusahaan terus berupaya meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung oleh sistem informasi manajemen yang dimiliki, maka pengelolaan risiko di internal perusahaan dapat dioptimalkan. Namun, selain itu Perusahaan tetap harus memantau keandalan sistem pengendalian internal dan sistem informasi manajemen supaya sistem pengelolaan risiko juga mengikuti perkembangan bisnis perusahaan. Perusahaan mengikuti konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola risiko, unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern. Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup: a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi; b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress testing; c. kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko; d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru; e. evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur Risiko; f. memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki; g. menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi Risiko kepada direktur utama atau direktur yang ditugaskan secara khusus dan komite Manajemen Risiko secara berkala. - 82 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, per sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka dari tahun 2015, Perusahaan mulai fokus menyalurkan kredit pada segmen UMKM. Realisasi UMKM per akhir tahun 2015 sudah memenuhi ketentuan minimal yang ditetapkan regulator yang sebesar 5% dari total kredit. Kedepannya, Perusahaan akan lebih menggiatkan penyaluran kredit retail. Untuk mendukung rencana pertumbuhan kredit retail di tahun 2016, beberapa hal yang dilakukan Perusahaan yaitu : membuka outlet mikro menjadi 200 titik, menjalin kerjasama dengan beberapa prinsipal dalam rangka meningkatkan supply chain financing, mengembangkan sistem Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite untuk memutuskan kredit, mempersiapkan sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas, serta mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja. - 83 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015: 31 Maret 2016 Jumlah Bruto Jumlah Neto 31 Desember 2015 Jumlah Bruto Jumlah Neto Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3 Aset lain-lain Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain Negotiable Certificate of Deposit Efek-efek Obligasi korporasi Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Call money Deposit on call Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah 205.748 205.748 315.305 315.202 159.968 159.968 160.907 160.907 1.960 1.960 126.720 126.720 131.188 131.188 468.860 468.757 502.953 502.953 163.026 163.026 130.499 130.499 1.102.052 1.102.052 1.010.895 1.010.895 835.530 62.261 835.530 62.261 453.613 2.024 453.613 2.024 253.199 253.199 207.226 207.226 17.710.802 311.684 141.719 148.458 17.512.001 290.630 141.719 147.703 17.506.570 313.640 133.841 171.530 17.327.762 296.215 133.841 170.776 21.691.987 21.471.274 21.040.191 20.843.101 - - Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit 355.789 1.063.865 106.159 Jumlah 1.525.813 351.066 1.238.927 177.498 1.767.491 351.066 1.238.927 177.498 1.767.491 351.066 1.238.927 177.498 1.767.491 Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran. - 84 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai. Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah Jumlah Mengalami penurunan nilai Jumlah 1.102.052 - - 1.102.052 126.720 897.791 - - 126.720 897.791 365.716 468.860 163.026 253.199 17.203.069 137.884 141.719 147.703 - 21.007.739 - Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain 31 Maret 2016 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai 507.733 173.800 754 682.287 31 Desember 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak Mengalami mengalami penurunan penurunan nilai nilai 365.716 468.860 163.026 253.199 17.710.802 311.684 141.719 148.457 21.690.026 Jumlah 1.010.895 - - 1.010.895 131.188 455.637 - - 131.188 455.637 476.212 502.953 130.499 207.226 17.012.014 139.840 133.841 170.776 - 20.371.081 - - 85 - 653.355 173.800 754 827.909 476.212 502.953 130.499 207.226 17.665.369 313.640 133.841 171.530 21.198.990 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) serta pemantauan limitlimit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi per kategori surat berharga. a. Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan regulator, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50% terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2016 tidak berdampak signifikan pada NII dan CAR Bank masih berada dalam posisi yang aman dan memenuhi ketentuan. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah): Rupiah % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain - 86 - 31 Maret 2016 Mata Uang Asing % 5,06 14,60 0,03 10,74 5,86 4,11 0,53 0,24 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2015 Rupiah Mata Uang Asing % % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali 4,58 14,71 0,12 10,35 5,56 6,54 2,48 0,71 0,10 - Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 1.102.052 1.549.788 11.651.762 12.909 Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 1.010.895 1.084.530 11.615.670 31.379 > 1 bulan s.d. 3 bulan 1.118.892 - 31 Maret 2016 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun 4.159.456 - > 1 bulan s.d. 3 bulan 834.323 - > 2 tahun 331.769 - - 3.851.054 - 31 Desember 2015 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun 5.090.497 Jumlah 497.594 - 1.102.052 11.010.959 11.651.762 12.909 > 2 tahun 3.548.329 - Jumlah 1.010.895 11.055.273 11.615.670 31.379 b. Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN. - 87 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. - 88 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 6 bulan 31 Maret 2016 > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain 138.574 19.920.624 448.374 80.748 53.727 23.339 2.534.852 19.400 23.579 - 821.205 33.557 - 398.491 10.389 - 138.574 23.675.172 478.163 137.884 53.727 23.339 - 138.574 23.675.172 478.163 137.884 53.727 23.339 Jumlah Liabilitas 20.665.386 2.577.831 854.762 408.880 24.506.859 - 24.506.859 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 6 bulan 31 Desember 2015 > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain 181.367 18.969.294 1.093.780 20.987 39.395 27.393 1.703.604 18.700 85.418 - 1.376.298 2.000 33.435 - 307.935 - 181.367 22.357.131 1.114.480 139.840 39.395 27.393 - 181.367 22.357.131 1.114.480 139.840 39.395 27.393 Jumlah Liabilitas 20.332.216 1.807.722 1.411.733 307.935 23.859.606 - 23.859.606 Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan. d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan - 89 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut: Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masingmasing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis. Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan. e. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya. - 90 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh manajemen Perusahaan. Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan. g. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu : Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal. Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundangundangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan. Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL). h. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah. Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan Perusahaan di media masa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan. - 91 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada para petugas. i. Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2016, secara komposit dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi periode sebelumnya (posisi 31 Desember 2015). Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko. 40. Informasi Lainnya a. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 2,86% dan 3,65%. b. Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 2,97% dan 3,95%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,11% dan 2,99%. c. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar 74,53% dan 78,04%. d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 1,81% dan 0,95%. e. Return of Equity (ROE) pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 12,28% dan 6,46%. f. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. - 92 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik. g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku. 41. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia Efek-efek - bersih Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain 14.355 96.032 20.200 44.793 2.018.882 10.094 23.331 48.397 76.555 30.554 17.716 111.890 181.200 44.257 2.122.579 7.957 20.329 49.249 57.024 35.499 Jumlah 2.383.193 2.647.700 - 93 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2016 31 Desember 2015 Laporan Posisi Keuangan Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Utang pajak Pendapatan diterima di muka Liabilitas lain-lain Saldo laba 1.558 1.950.662 111.977 2.758 68 305.065 11.105 11 2.287.451 54.345 2.470 68 101.335 202.020 Jumlah 2.383.193 2.647.700 Informasi keuangan unit syariah untuk periode-periode yang berakhir 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2016 31 Maret 2015 Laba Rugi Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil 75.596 43.002 57.400 30.889 32.594 26.511 Pendapatan lainnya Beban lainnya 1.477 (20.190) 3.165 (31.817) Beban lainnya - Bersih (18.713) (28.652) 13.881 (2.141) Penghasilan setelah bagi hasil Laba bersih Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai agen atau manajer investasi dalam chanelling agent system dan tidak menanggung risiko apapun atas penyaluran dana tersebut. 42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Penghapusbukuan kredit Penghapusbukuan aset tetap - bersih Penghapusbukuan aset ijarah Surplus revaluasi aset tetap - 94 - 31 Maret 2016 31 Desember 2015 39.738 41 26.641 - 23.449 24 2.646 316.944 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 43. Standar Akuntasi Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017: PSAK a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan. b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. c. PSAK No. 5, Segmen Operasi. d. PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi e. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. f. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. g. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. h. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. i. PSAK No. 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. j. PSAK No. 53, Pembayaran Berbasis Saham. k. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. l. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. m. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. n. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar. ISAK a. ISAK No. 30, Pungutan b. ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. ******** - 95 -