BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Enka Parahiayangan 1 4.1.1 Tentang PT. Enka Parahiyangan Enka Parahiyangan adalah perusahaan percetakan yang telah menjadi pemain bisnis selama lebih dari 35 tahun. Enka Parahiyangan adalah perusahaan yang dikelola secara profesional dan didukung oleh karyawan yang sangat kompeten. PT. Enka Parahiayangan menawarkan jasa pencetakan dan finishing jasa untuk bahan cetak sirkulasi besar dan menawarkan pelayanan terbaik dan terpercaya dengan menggunakan teknologi dan peralatan terbaru serta mermberika solusi bagi kliennya. PT. Enka Parahiyangan sangat berbeda dengan perusahaan sejenisnya dibidang percetakan yaitu dengan memberika layanan kelas atas kepada kliennya. 4.1.2 Sejarah PT. Enka Parahiyangan 2 Enka Parahiyangan didirikan pada 29 November 1972. Pada awalnya, PT. Enka Parahiayangan hanya menangani jasa percetakan untuk kantor persediaan dan majalah internal. Pada tahun 1997, karena alasan tertentu, 1 2 Company Profile PT. Enka Parahiyangan, 2014 Company Profile PT. Enka Parahiyangan, 2014 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 perusahaan ini diserahkan kepada manajemen baru. Manajemen lama meninggalkan beberapa aset, diantaranya adalah tanah, peralatan. Namun, peralatan dan bangunan yang ada memerlukan restorasi dan renovasi. Sampai pada akhirnya PT. Enka Parahiyangan bisa memecahkan masalah perusahaan yang dialami yaitu dengan terus menerus mengembangkan bisnisnya tanpa meninggalkan identitasnya. Hari ini, Enka Parahiyangan melayani kebutuhan pencetakan dari dua lokasi, yang berada di Cibubur dan Cimanggis, Jakarta Timur, Indonesia. 4.1.3 Visi dan Misi PT. Enka Parahiyangan 3 Visi Menjadi perusahaan percetakan yang dikenal berkualitas serta memberikan layanan kelas satu dan memiliki kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan cetak lainnya, baik secara regional dan internasional. Misi 1) Enka Parahiyangan berkomitmen untuk memberikan nilai tambah perusahaan kepada karyawan dan klien. PT. Enka Parahiyangan terus memberikan layanan yang memuaskan untuk klien. Menjamin dan mendukung kebutuhan kesejahteraan karyawan, menunjukkan pembangunan sehat yang berkelanjutan untuk investor melalui bagi hasil yang memuaskan. 2) Enka Parahiyangan berbeda dari perusahaan percetakan lain, yaitu dengan kualitas layanan yang ingin disampaikan. 3 Company Profile PT. Enka Parahiyangan, 2014 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 3) Enka Parahiyangan bertekad untuk menjadi tim yang solid yang bekerja secara profesional serta mendukung setiap individu untuk belajar dan tumbuh. 4) Enka Parahiyangan memotivasi seluruh karyawan untuk terus bekerja optimal dan efisiensi di setiap langkah alur kerja mereka. 5) Enka Parahiyangan bangga dengan image positiv yang telah didapat. PT. Enka Parahiyangan berkomitmen untuk menggunakan dan mengembangkannya kearah yang jauh lebih baik serta lebih bijaksana. 4.1.4 1. a) Unit Kerja dan Job Description di PT. Enka Parahiyangan Unit Kerja : SDM dan Umum Bertanggung jawab untuk tercapainya visi, misi, dan nilai perusahaan PT. Enka Parahiyangan b) Bertanggung jawab dan membantu kelancaran kegiatan operasional dan mendukung departemen llain terkait dengan pelayanan bagian SDM dan Umum mulai dari perencanaan, pelaksanaan, megarahkan, dan mengevaluasi fungsi sumber daya manusia termasuk rekrutmen, seleksi pelatihan, dan pengembangan, informasi SDM sistem, kompensasi &manfaat, hubungan industrial, serta urusan umum. c) Memberikan saran dan membantu bagian terkait dengan menyelesaikan perselisihan industrial dalam rangka mempertahankan iklim kerja yang menguntungkan dan semangat yang tinggi melalui program coaching dan counselling. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 d) Mengorganisasika dan mengkoordinasi pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan, strategi, dan sasaran perusahaan 2. Unit Kerja : Adminisrtasi Pemasaran a) Menangani informasi dan masalah-masalah administratif dari pelanggan untuk diteruskan kepada bagian yang terkait dan sebaliknya agar berjalan dengan baik. b) Mengajukan penawaran harga kepada kepala bagian c) Memonitor tugas-tugas administratif 3. Unit Kerja : Teknik dan Gudang a) Memastikan kinerja komputer berjalan dengan baik, dengan cara dilakukannya perawatan sesuai dengan jadwal. b) Menyiapkan komputer dan kelengkapannya c) Merawat dan memperbaiki komputer, termasuk immage setter computer 4. Unit Kerja : Keuangan dan Pembelian a) Menjamin kelancaran kegiatan pembukuan dan administrasi di bagian keuangan sehingga penyampaian laporan keuangan dapat berjalan dengan baik. b) Mengoordinir dan mengawasi kegiatan pembukuan dan administrasi agar berjalan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 c) Meenyiapkan laporan keuaangan secarra periodik sesuai kebuutuhan 5. nit Kerja Un a) Meembantu : Produkssi kepala b bagian prroduksi d dalam mengawasi dan meengkoordinaasikan pekeerjaan cetak.. b) Meemonitor seeluruh prosees produksi dan sumberr daya manuusia di unit cetak (shheet, web, fiinishing) sistem kerrja dilingkuungan cetaak (sheet, web, k c) Meelakukan koordinasi finishing 4 4.1.4 Strruktur Orgganisasi Stru uktur Organ nisasi PT. Enka E Parahiyangan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Struktur Organisasi Bagian SDM & Umum Struktur Organisasi Bagian Pemasaran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 Struktur Organ nisasi Bagia an Teknik & Gudangg Stuktur Organisaasi Bagian Keuangan K & Pembeliian http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 Struktur Organisasi Bagian Produksi 4.2 Hasil Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan suatu pendekatan kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dalam hal ini peneliti akan menganalisa hasil penelitian dengan konsep yang menjadi acuan sehingga dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang ada serta mengemukakan temuan-temuan yang didapat dari hasil penelitian ini. Key Informan yang peneliti wawancarai yaitu Bapak Mohamad Yunus Yusuf selaku Kabag SDM dan Umum & Management Representative PT. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 Enka Parahiyangan. Serta 3 Informan yang peneliti wawancarai yaitu Bapak Paino sekalu karyawan PT. Enka Parahiyangan yang bekerja di bagian Administrasi Finishing dengan masa kerja lebih dari 10 tahun yang bekerja, Bapak Joko Setiawan selaku selaku karyawan PT. Enka Parahiyangan yang bekerja dibagian cetak web, koran, dan buku dengan masa kerja kurang dari 5 tahun. Dan yang terakhir adalah Bapak Haryadi selaku karyawan PT. Enka Parahiyangan yang bekerja di bagian administrasi gudang dengan masa kerja yang terhitung baru. Dari hasil jawaban wawancara mendalam kepada narasumber tersebut mengenai komunikasi internal dan publikasi internal yang dilakukan PT. Enka Parahiyangan tersebut berguna untuk membangun hubungan antara karyawan. Informasi-informasi yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara sehingga diperoleh kesimpulan yang kemudian bisa dicocokkan dengan narasumber lainnya. Fokus penelitiannya adalah Bentuk komunikasi internal yang ada di PT. Enka Parahiyangan adalah bentuk komunikasi formal. Berikut ini akan dijelaskan hasil wawancara mengenai pelaksanaan Komunikasi Internal dalam Membangun hubungan antara karyawan di PT. Enka Parahiyangan. 4.2.1 Komunikasi Internal Dalam membangun hubungan antara karyawan didalam perusahaan maupun organisasi maka komunikasi internal sangat berperan penting, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 berikut kutipan dari hasil wawancara dengan Kabag SDM Dan Management Representative Bapak Muhammad Yunus Yusuf. “Sejauh ini implementasi komunikasi ataupun proses yang ada sistem komunikasi di PT Enka Parahiyangan itu berjalan dengan lancar dan baik. Artinya adalah terlihat dari komunikasi yang bersifat formal pertama adalah dari meeting-meeting kemudian dari informasi-informasi yang disampaikan terkait dengan hal-hal karyawan dan perusahaan itu dilakukan dengan mengumpulkan mereka keruang meeting dan disampaikan informasi-informasi atau hal-hal yang terkait dengan kepentingan perusahaan dan kepentingan karyawan” “Kemudian juga adanya sosialisasi, itu adalah bentuk-bentuk dari pada komunikasi yang bersifat formal. Ada juga beberapa pola komunikasi yang bersifat non formal yaitu seperti misalnya hmm apa namanya komunikasi antara atasan dengan bawahan terkait dengan pekerjaan atau masalah-masalah yang muncul yang diakibatkan oleh kesalahan karyawan didalam bekerja itu terkait sama misalnya masalah-masalah pribadi. Itu dilakukan untuk komunikasi secara informal dalam bentuk coaching (pembinaan) dan konseling.” 4 Berdasarkan petikan wawancara tersebut sudah sangat jelas komunikasi internal sangat dibutuhkan demi tercapainya target perusahaan di PT. Enka Parahiyangan yang mana menurut Kabag SDM diperusahaan tersebut yang 4 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 berhubungan langsung dengan karyawan dan dari riset-riset yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang menerapkan komunikasi internal yang baik akan menikmati kesuksesan yang berkelanjutan, hal tersebut terjadi karena mengingat perusahaan digerakan oleh tenaga manusia, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hati dan rasa. Penyataan tersebut ditambahkan dan diperkuat oleh kedua informan lainnya Bapak Paino dan Bapak Joko Setiawan, adalah sebagai berikut: “Komunikasi selama ini ya cukup baik lah di PT. Enka Parahiyangan karena dengan komunikasi ini maka pt enka parahiyangan bisa berjalan sampai saat ini sudah 25 tahun lebih berjalan dengan baik dan lancar”. Selain ini Bapak Joko Setiawan menambahkan dari pernyataan yang sebelumnya adalah “Kalau komunikasi antar bagian sudah berjalan dalam arti kalau bagian lain kesulitan pasti menanyakan kebagian lain, maunya seperti apa bentuknya. Selama ini antara bagian cetak web dan bagian finishing itu komunikasinya berjalan lancar ga ada masalah.” 5 Melihat penyataan dari ketiga orang tersebut yaitu key informan dan informan mengambarkan bahwa selama ini komunikasi internal yang ada di PT. Enka Parahiyangan sudah berjalan cukup baik. Didalam membina hubungan komunikasi internal perusahaan membutuhkan adanya peran dan fungsi Public Relations untuk mampu mempertemukan atau meyampaikan tujuan-tujuan dan keinginan- 5 Hasil wawancara dengan Bapak Joko Setiawan, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 keinginan dari atasan ke bawahan begitupun sebaliknya, namun peran dan fungsi ini bisa dijalankan oleh bagian lain yang memang berhubungan langsung SDM dalam hal ini adalah karyawan. Bentuk komunikasi internal dalam organisasi tersebut terbentuk oleh beberapa jalur yaitu: 4.2.2 Komunikasi Ke Atas Komunikasi ke atas meliputi presentasi kerja, kemajuan pekerjaan, rencana-rencana mendatang, pemecahan persoalan kerja, media internal, saran atau gagasan. Pada umumnya bawahan diberikan kesempatan untuk mengkonsultasikan permasalahan ke atasan dan memberikan kesempatan untuk mengkonsultasikan permasalahan ke atasan dan memberikan informasi dan petunjuk mengenai pekerjaan dan penyelesaian tugas yang dapat dicontohkan pekerjaan yang sebelumnya belum pernah diatasi oleh bawahan. Hal tersebut mampu membuat narasumber merasa tetap nyaman dan merasa dihargai karena Bapak Paino hingga saat ini sudah mencapai masa kerja 25 Tahun, dan sekarang menempati bagian administrasi finishing, seperti yang dituturkan oleh narasumber berikut ini : “Komunikasi selama ini ya cukup baik lah di PT. Enka Parahiyangan karena dengan komunikasi ini maka perusahaan bisa berjalan sampai saat ini sudah 25 tahun lebih berjalan dengan baik dan lancar. Selama ini ya udah efektif, selain surat itu ada namanya rapat mingguan produksi, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 dirapat itu membahas pekerjaan yang akan dikerjakan selama satu minggu atau dan evaluasi dengan kegiatan seminggu yang sudah berjalan.” 6 Gambar 4.1 Dari hasil wawancara diatas disimpulkan komunikasi ke atas sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, komunikasi yang baik dibangun dari atasan kebawahan dengan membangun semangat kerja. Pada umumnya dan biasanya dilakukan oleh beberapa perusahaan disetiap pagi sebelum melakukan Job Descnya masing-masing ada beberapa atasan yang melakukukan briefing, tetapi tidak semua perusahan melakukan itu biasanya sudah tahu jon descnya masing-masing. Didalam berlangsung pekerjaan, tidak jarang pula atasan membantu bawahannya untuk memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh bawahannya sekaligus menjadi tempat bertanya bagi bawahannya, beberapa penjelasan kecil dan sedikit arahan mengenai pekerjaan baru yang harus diselesaikan oleh bawahannya, tetapi yang lebih sering adalah dengan surat-menyurat sesuai 6 Hasil wawancara dengan Bapak Paino, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 dengan SOP yang ada di PT. Enka Parahiyangan. Seperti yang dikutip dari wawancara peneliti dengan Bapak Paino, adalah sebagai berikut: “Selama ini ya karna pekerjaan itu sudah, sudah apa ya. Sudah rutinitas jadi ya dikerjakan sesuai dengan yang biasa dikerjakan. Jadi kalo di produksi ya secara rutinitas aja gak ada apa ya jadi bagaimana supaya langkah yang lain itu gak ada perubahan-perubahan. Komunikasi atau informasi itu biasanya melalui surat, kalau didalam rapat ada surat undangan rapat, kalau didalam produksi ada namanya SO atau surat konformasi order dibagian-bagian dari P3 kemudian ke finishing lalu ke bagian cetak sheet , lalu kebagian gudang atau kebagian tertutama yang terkait dengan produksi, lalu setelah selesai baru kebagian pemasaran nanti disana dia akan kasih seperti selembar surat untuk informasi pekrjaan-pekerjaan yang setiap hari dikerjakan”. 7 Gambar 4.2 7 Hasil wawancara dengan Bapak Paino, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 Dari hasil wawancara dengan Bapak Paino yang diberikan atasan kepada bawahannnya dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan Jobdesc masing-masing. Cara komunikasi internal seperti itulah yang ada di PT. Enka Parahiyangan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dengan cara seperti itu masih ada kekurangannya. Hal ini juga diungkapkan oleh narasumber lainnya yaitu Bapak Haryadi yang ada di bagian administrasi gudang : “Kalo berjalan dengan baik itu relatif mba, tapi udah berjalan ya kurang sedikit lah. Masih kurang. Kalo baik kan berarti udah gak ada halangan kan karna ini apa namanya, jadi ini masih kalo menurut saya masih kurang sedikit tapi kalau berjalan dengan baik sudah berjalan. Tapi kurang maksimal. Contohnya, kalau ada kerjaan yang harus kita komunikasikan ternyata kelewatan. Kan seharusnya kerjaan itu harus bisa bersambung dari yang pagi ke malam itu kadang kala ada keputus disitu. Apa ada pelayanan yang belum dilayani nah disitu kadang kala terputus. Cuma gak sering sih. Jadi kan itu berarti komunikasinya kurang sedikit.” 8 Setiap saran dan masukan yang diberikan oleh para karyawan senantiasa di tanggapi dan ditampung oleh Bapak Muhammad Yunus Yusuf, seperti kutipan dari beliau: “Kalau komunikasi sampai saat ini kita masih menerapkan sistem komunikasi terbuka. Artinya setiap orang disini bisa melakukan 8 Hasil wawancara dengan Bapak Haryadi, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 komunikasi dengan terbuka artinya dengan bebas tanpa ada koridorkoridor yang membatasi, artinya mereka bisa berkomunikasi dengan siapapun dalam konteks apapun.” Atasan dalam ini berusaha menciptakan pengawasan yang tidak kaku, ramah & bersahabat sehingga tidak menimbulkan rasa takut dan tertekan pada diri bawahan. 4.2.2.1 Hambatan Komunikasi ke Atas Dikutip dari hasil wawancara dengan Bapak Haryadi hambatan apa yang sering terjadi di dalam perusahaan jika ingin berkomunikasi kepada pimpinan: “Selama ini perusahaan memberikan kebebasan untuk karyawannya dalam menyampaikan pendapatnya, menyampaikan aspirasi berkenanaan dengan dengan perusahaan tetapi masih dalam koridor yang sewajarnya, tergantung permasalahannya, kalau menyangkut perusahaan biasanya ya pasti di rapatkan dulu. Tetapi masukan saja dari saya kedepan ya kalo ada masalah di karyawan bisa langsung ditindak lanjuti, jadi kalau kita punya keluhan. Kita bisa ngobrol sama perusahaan. Siapa tau perusahaan bisa kasih jalan keluarnya.” 9 Dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan Bapak Haryadi masalahnya pada saat komunikasi keatas adalah komunikasi yang berjalan belum begitu lancar sebab masukan dan aspirasi yang diberikan oleh 9 Hasil wawancara dengan Bapak Haryadi, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 bawahannya terkadang tidak langsung ditindak lanjuti, hal itu disebabkan karena perusahaan harus mencari tahu terlebih dahulu masalah apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga perusahaan tahu langkah apa yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika perusahaan tidak menyelesaikan persoalan tersebut maka di khawatirkan nantinya akan banyak isu-isu negatif yang berkembang. Oleh karena itu pentingnya bagi organisasi untuk selalu mengevaluasi apa saja kekurangan yang masih ada di dalam perusahaan sebab komunikasi keatas sulit dikendalikan. Salah satu masalahnya adalah pesan pesan mengalir keatas seringkali merupakan pesan yang perlu didengar oleh hirarki yang lebih tinggi lagi. Para pekerja seringkali tidak mau mengirim pesan yang negatif karena merasa khawatir mereka dianggap sebagai biang keladi. Sering kali pesan yang dikirimkan ke atas, terutama yang menyangkut ketidak puasan karyawan, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen karena dapat mengganggu produktivitas kerja. Apabila pesan tersebut diabaikan, maka karyawanpun merasa tidak perlu mengirim pesan ke atas dan menyebabkan ketidak puasan semakin memburuk dan menjadi masalah besar. Masalah lain mengenai komunikasi keatas adalah manajemen telah menentukan alur pesan sari atas ke bawah. Para atasan yang biasan terlalu banyak menjadi sumber pesan mengakibatkan mereka menjadi pendengar yang kurang baik. Para karyawan dengan mudah merasakan ini dan secara logis saja, mereka menjadi ragu untuk meluangkan waktu berkomunikasi langsung dengan atasannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 4.2.3 Komunikasi Kebawah Hubungan kerja antara atasan dan bawahan adalah mitra kerja sejajar, sehingga dalam situasi kerja pasti akan terjadi komunikasi yang aktif. Bahkan jika sedang melaksanakan suatu pekerjaan yang melibatkan tim kerja, komunikasi yang dilakukan antara atasan dan bawahan pun semakin intensif. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yunus Yusuf adalah sebagai berikut: “Komunikasi adalah sesuatu yang penting ya didalam sebuah perusahaan dalam sebuah organisasi. Artinya kita sangat menyadari itu artinya tanpa adanya komunikasi. Koordinasi pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik , team work tidak dapat berjalan dengan baik. Kemudian, tujuantujuan perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi yang baik. Artinya selama ini komunikasi yang diterapkan sebisa mungkin bisa optimal dan maksimal yaitu komunikasi ini adalah sebagai media yang sangat membantu, sebagai alat yang sangat membantu perusahaan didalam menyampaikan harapan-harapan, tujuantujuannya kepada karyawan dan sebaliknya karyawan juga demikian. Sejauh ini mereka antara perusahaan dengan karyawan masih yakin bahwa semua masih dalam kondisi baik dan saya rasa harapannya sangat besar. Tanpa adanya komunikasi yang baik sulit kita bisa mendapatkan kejelasan didalam proses pekerjaan gitu ya. Selama ini kita juga dengan komunikasi bagaimana meminimalkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ miscommunication dan 68 misperception baik antara perusahaan dengan karyawan maupun sebaliknya ataupun antar bagian.” 10 Gambar 4.3 Setiap akan memulai pekerjaan maka atasan melakukan penjelasan pekerjaan dan kegiatan yang akan dilakukan sehingga sebagai bawahan akan lebih mudah untuk melakukan pekerjaan dan kegiatan tersebut. Dalam melakukan pekerjaan, bawahan diberikan petunjuk kerja secara jelas dan rinci. Hal ini dilakukan dalam hal semata-mata untuk menghindari kesalahan pekerjaan oleh bawahan. Setiap melakukan instruksi sebagai atasan selalu memberikannya secara jelas kepada bawahan. Jadi apa yang diterapkan oleh PT. Enka Parahiyangan adalah 10 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 bagaimana komunikasi ada dapat berjalan dengan baik. Seperti yang bapak yunus tegaskan dalam wawancara bersama peneliti. “Tanpa adanya komunikasi. Koordinasi pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik, team work tidak dapat berjalan dengan baik. Kemudian, tujuan-tujuan perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi yang baik” 11 Gambar 4.4 4.2.3.1 Hambatan Komunikasi Ke bawah Menurut wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, apa hambatan yang Bapak Rasakan pada saat komunikasi yang terjadi pada saat komunikasi ke bawah: “Kalau manajemen enka itu memberikan terbaik buat karyawan, ya kita dukung. Cuma kalau manajemen tidak memberikan yang terbaik ya paling kita ngejalninnya hanya bisa gerutu aja lah” 12 11 12 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 Hasil wawancara dengan Bapak Joko Setiawan, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 Dari hasil wawancara tersebut bisa disimpulkan manajemen dan karyawan sering kali berbicara dengan bahasa yang berbeda. Banyak manajer yang tidak mengetahui bagaimana agar pesan mereka dapat dipahami oleh karyawannya misalnya saja kebanyakan manajer memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan bahasa teknis mengenai bisnis daripada karyawannya. Dikedua jenis komunikasi keatas maupun kebawah, manajemen mengendalikan sistem komunikasinya. Para manajer memiliki waktu, keahlian dan fasilitas untuk memperbaiki komunikasi yang ada di organisasi. Dan tentunya logis saja untuk menempatkan tanggung jawab atas terjadinya sistem komunikasi yang efektif pada pundak manajemen. Ini tidak berarti bahwa para karyawan tidak perlu bertanggung jawab atas hal tersebut. Komunikasi yang efektif adalah proses dua arah. Bagaimanapun juga, manajemen tanggung jawab yang lebih besar dalam membentuk mempertahankan sistem komunikasi. 4.2.4 Komunikasi Horizontal Komunikasi sering dilakukan dengan teman sejawat untuk mengkoordinasikan pekerjaan dan mempererat kebersamaan. Dalam bekerja sebagai tentunya sering menyisipkan humor-humor kecil, jelaslah tujuanmya adalah untuk menghilangkan kejenuhan dalam bekerja. Terbukti dalam wawancara yang dilakukan dengan informan Bapak Haryadi: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 “Kalau tempat untuk santai dikantor sih ada mba, area smoking biasanya juga jadi tempat ajang kumpul teman-teman kalau jam istirahat, atau kalau lagi senggang gak ada kerjaan. Biasanya suka ngobrol soal kerjaan atau soal diluar kerjaan. Biar otak fresh juga mba gak pusing sama kerjaan”. 13 Hal serupa juga dikemukakan oleh infroman Bapak Paino, adalah sebagai berikut: “Ya kalo itu pernah mba, setelah selesai istirahat atau kerjaan lagi gak banyak ya kadang suka ngobrol-ngobrol, ngilangin rasa bosen aja mba. Kan kalo ngobrol kita jadi makin tau tentang kerjaan atau tentang hal lain diluar kerjaan”. 14 Diantara para karyawan yang melakukan koordinasi atau diskusi kecil baik itu terkait dengan pekerjaan atau diluar pekerjaan. Pemahaman bersama lebih lebih cepat tercipta dengan adanya komunikasi antar rekan kerja karena tidak adanya jarak yang memisahkan. Dalam hal ini, karyawan merasa bahwa dengan adanya komunikasi yang dibangun dengan baik, maka akan lebih mudah menciptakan kebersamaan dan kesatuan arah dalam bekerja yang pada akhirnya akan menciptakan tujuan tujuan organisasi sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Terbukti dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh key informan Bapak Yunus Yusuf, adalah sebagai berikut: “Kita punya tempat ya untuk sekedar untuk tempat transit dan da absen aja terkadang juga untuk tempat santai saat jam istirahat. Sesekali pernah jika itu memang jam istirahat, dengan berdiskusi bisa menghilangkan 13 14 Hasil wawancara dengan Bapak Haryadi, tanggal 21 September 2015 Hasil wawancara dengan Bapak Paino, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 kepenatan dalam kerja, dengan diskusi kecil kan kita bisa sharing satu sala lain, bisa dalam hal kerjaan atau bisa diluar kerjaan. Itu baik sih sebenernya untuk memperat hubungan kerja antar bagian. Siapa tau dalam diskusi kecil itu bisa muncul ide-ide kreativ”. Dari wawancara diatas disimpulkan perlunya komunikasi antara sesama karyawan bahkan anatara Top Level Management dengan bawahannya agar koordinasi yang diciptakan menimbulkan rasa kebersamaan. Gambar 4.5 4.2.4.1 Hambatan Komunikasi Horizontal Salah satu masalah yang jelas pada komunikasi horizontal adalah bahasa yang khusus yang dikembangkan oleh divisi tertentu yang memang menangani langsung sumber daya manusia dalam hal ini adalah seluruh karyawan yang ada di dalam organisasi/ perusahaan. Bahasa semacam ini sering kali sulit dipahami oleh penerima pesan. Untuk bisa berkomunikasi dengan psikologi misalnya, perlu berbicara dari hati ke hati atau biasa disebut dengan bahasa psikologi untuk mengetahui arti beberapa istilah seperti schedul pemantapan, egoisme, dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 asosiasi bebas. Tidak semua orang mengerti istilah ini. dan karena pengetahuan menjadi semakin terspesialisasi, kecendrungan para karyawan dalam organisasi yang terspesialisasi untuk melihat bahwa bidang mereka merupakan satu-satunya yang paling penting dalam menentukan kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Hambatan lainnya adalah bahwa sementara komunikasi horizontal yang efektif merupakan pertukaran dan pengumpulan pengalaman dan sumber daya. 4.2.5 Hambatan Komunikasi Internal di PT. Enka Parahiyangan Dari hasil wawancara dengan Bapak Muhamad Yunus Yusuf, beliau menjelaskan mengenai bagaimana hambatan komunikasi yang terkadang terjadi didalam internal perusahaan, berikut petikan hasil wawancara tersebut. “Kalo masalah atau hambatan selama pesan disampaikan ke karyawan kan pasti ada mba, gak mungkin kalo gak ada hambatan atau masalah namanya banyak orang, setiap orang beda kepala, beda pendapat dan beda cara berfikirnya. Terkadang tujuan perusahaan itu ke karyawan baik teapi karyawan menanggapinya lain. Setiap ada masalah maunya langsung diselesaikan tidak mau menunggu. Kalau dalam manajemen kan gak bisa langsung seperti itu kita harus cari tau terlebih dahulu dianalisa baru dicari jalan keluarnya.” 15 Demikian pula pendapat dari beberapa informan mengenai hambatan komunikasi yang masih sering terjadi didalam perusahaan, yang terkadang masing sering dirasakan oleh karyawan “Kalau ada kerjaan yang harus kita komunikasikan ternyata kelewatan. Kan seharusnya kerjaan itu harus bisa bersambung dari yang pagi ke malam itu kadang kala ada keputus disitu. Apa ada pelayanan yang belum dilayani nah 15 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 disitu kadang kala terputus. Cuma gak sering sih. Jadi kan itu berarti komunikasinya kurang sedikit.” 16 Terlihat bahwa memang masih ada sedikit kekurangan dalam penyampain komunikasi yang berlangsung di PT. Enka Parahiyangan namun hal ini tidak langsung di sepelekan oleh perusahaan harus cari tahu terlebih dahulu dianalisa baru dicari jalan keluarnya untuk menyelesaikan hambatan dan masalah tersebut agar jika di sepelekan dapat berdampak buruk bagi kemajuan perusahaan. 4.2.6 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Internal di PT. Enka Parahiyangan Dari hasil wawancara dengan Bapak Muhamad Yunus Yusuf, beliau menjelaskan mengenai bagaimana hambatan komunikasi yang terkadang terjadi didalam internal perusahaan dengan cara menimimalisir, berikut petikan hasil wawancara tersebut. “Komunikasi adalah sesuatu yang penting ya didalam sebuah perusahaan dalam sebuah organisasi. artinya kita sangat menyadari itu artinya tanpa adanya komunikasi. Koordinasi pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik, team work tidak dapat berjalan dengan baik. Kemudian, tujuan-tujuan perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi yang baik. Artinya selama ini komunikasi yang diterapkan sebisa mungkin bisa optimal dan maksimal yaitu komunikasi ini adalah sebagai media yang sangat membantu, sebagai alat yang sangat membantu perusahaan didalam menyampaikan harapan-harapan, tujuantujuannya kepada karyawan dan sebaliknya karyawan juga demikian. Sejauh ini mereka antara perusahaan dengan karyawan masih yakin bahwa semua masih 16 Hasil wawancara dengan BapakHaryadi, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 dalam kondisi baik dan saya rasa harapannya sangat besar. Tanpa adanya komunikasi yang baik sulit kita bisa mendapatkan kejelasan didalam proses pekerjaan gitu ya. Selama ini kita juga dengan komunikasi bagaimana meminimalkan miscommunication dan missperception baik antara perusahaan dengan karyawan maupun sebaliknya ataupun antar bagian.” 17 Demikian pula pendapat dari beberapa informan mengenai cara mengatasi hambatan komunikasi yang masih sering terjadi didalam perusahaan, yang sudah dirasakan dirasakan oleh karyawan, berikut hasil kutipan wawancara dengan bapak Joko Setiawan: “Kalau komunikasi antar bagian sudah berjalan dalam arti kalau bagian lain kesulitan pasti menanyakan kebagian lain, maunya seperti apa bentuknya. Selama ini antara bagian cetak web dan bagian finishing itu komunikasinya berjalan lancar ga ada masalah.” 18 4.2.7 Media Komunikasi Internal Yang Digunakan Di PT. Enka Parahiyangan Dari hasil wawancara dari Bapak Muhammad Yunus Yusuf, berikut pemaparan beliau mengenai media apa saja yang digunakan untuk melakukan komunikasi internal di PT. Enka Parahiyangan. “Misalnya pengumuman-pengumuman yang disampaikan kepada karyawan, ada meeting-meeting, dan yang biasa dilakukan setiap 17 18 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 Hasil wawancara dengan Bapak Joko Setiawan, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 tahunnya adalah project SWOT yaitu project tahunan yang dilakukan oleh seluruh bagian yang merupakan seluruh supervisor ke atas.” 19 Demikian pula pendapat dari beberapa informan mengenai media komunikasi yang sampai saat ini masih berjalan dengan efektif di PT. Enka Parahiyangan. Bagaimana perusahaan menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan ke semua karyawannya biasanya dikomunikasikan melalui media apa: “Selain dengan rapat-rapat dengan kepala seksi juga ada pengumuman yang ditempel, tiap tahun kita juga ada rapat kerja mba diluar kantor, tiap minggu juga ada. Cuma kalau yang tiap minggu itu rapat produksi mba. Nah kalo untuk karyawan biasanya pengumumannya ditempel di papan informasi mba.dan sejauh ini infromasi yang diberikan informasi sudah cukup jelas.” 20 Dan ada beberapa pendapat lain dari informan yang juga karyawan dari PT. Enka Parahiyangan mengenai bagaimana perusahaan yang menyampaikan informasi dan dikomunikasikan kepada karyawan: “Biasanya media pengumuman, jadi gak selalu pakai lisan. Kalau lisan biasanya kalau ada pengumuman mendadak. sebetulnya ada untung ada ruginya juga mba, kalo untungnya kita bisa mengerti, kalo ruginya itu kalau bagian luar melihat kadang-kadang dia juga jadi tau mba apa yang terjadi di Enka.” Dari hasil wawancara dapat disimpulkan peneliti bahwa media komunikasi yang dilakukan oleh PT Enka Parahiyangan melalui rapat dan juga pengumuman yang ditempel ternyata juga sangat efektif dalam 19 20 Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yunus Yusuf, tanggal 21 September 2015 Hasil wawancara dengan Bapak Haryadi, tanggal 21 September 2015 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 komunikasi internal selain semua karyawan dapat bertatap muka dengan top manajemen secara langsung. Kegiatan rapat mingguan dan tahunan juga memudahkan top manajemen dengan bawahan untuk mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang terjadi selama satu minggu, dan selama satu tahun, goal-goal manajemen yang tercapai atau prestasi-prestasi kerja yang sudah terlaksana. 4.2.8 KATEGORISASI BENTUK KOMUNIKASI INTERNAL DI PT ENKA PARAHIYANGAN Waktu Yang Ditetapkan 2 3 Meeting Formal, Informal 4 Raker (SWOT) Formal 5 Pertukaran informasi melalui email Coaching (pembinaan) dan konseling Pengumuman Surat menyurat Formal, Informal Setiap hari ketika akan memulai pekerjaan Atasan, Team Rapat mingguan, Leader rapat bulanan, dan rapat tahunan Dilevel supervisor Akhir tahun ke atas dan juga ada beberapa perwakilan dari tingkat pelaksana atau dibawa tingkat supervisor Semua karyawan - Informal Semua karyawan Formal, Informal Formal Semua karyawan Surat keluar menggunakan kop surat perusahaan biasanya dikeluarkan dari 1 6 7 8 Bentuk Komunikasi Internal Khlayak Yang Terlibat Kategori Komunikasi Internal (Formal/ Informal) Mengahadap pimpinan / Formal atasan Instruksi kerja Formal, Informal No Pimpinan , karyawan Atasan, Team Leader, bawahan - 1 tahun sekali http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 9 Menerima telpon Formal, Informal 10 Memo Informal 11 Team work Informal 12 Diskusi sesama karyawan PT. Enka diluar jam kerja Kegiatan Out Bond Family Gathering Informal 13 14 4.3 Informal Informal level direktur sampai dengan level supervisor, dan surat masuk yang diterima dari karyawan maupun pegawai kontrak biasanya surat izin sakit, cuti kerja. Yang mendapatkan fasilas tersebut adalah dari level dupervisor ke atas supervisor ke bawah Seluruh karyawan perusahaan Semua karyawan internal Seluruh karyawan Selur karyawan dan keluarga karyawan Saat ada kerjaan tambahan Saat jam istirahat 1 tahun sekali 5 tahun sekali PEMBAHASAN Pada bagian ini peneliti memasuki tahapan pembahsan, peneliti akam membahas sesuai dengan rumusan masalah dan teori-teori yang peneliti kemukakan di tinjauan pustaka. Menyadari pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi dimana seluruh kegiatan didalamnya menggunakan komunikasi. Di PT. Enka Parahiyangan berusaha menata dan mengkondisikan komunikasi organisasiny agar dapat seefektif mungkin dalam mempermudah tujuan- http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 tujuan perusahaan. Meskipun komunikasi yang terjadi diantara karyawan bisa saja diluar kendali atasan, namun setidaknya ada usaha yang kondusif baik secara fisik maupun non fisik untuk menjadikan komunikasi organisasi sesuai dengan tujuan organisasi. Sebagai sebuah organisasi, PT. Enka Parahiyangan memiliki pola komunikasi yang berlaku secara umum didalam perusahaan yaitu komunikasi formal baik komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Pola tersebut dipergunakana untuk saling menyampaikan info dan membangun hubungan demi kelancaran tujuan organisasi. Penelitian ini mengambil tema bagaimana komunikasi internal sebuah perusahaan dalam membangun hubungan antar karyawan yang berlangsung di PT. Enka Parahiyangan yang terletak di Jl. Lapangan Te,bak No. 1 Cibubur- Jakarta Timur. 4.3.1 Komunikasi Internal Komunikasi internal yang ada didalam perusahaan menunjukan pertukaran informasi antara manajemen organisasi atau perusahaan dengan publik internalnya. Terutama hubungan dengan karyawan hal ini dikutip dari Lawrence D. Brennan dalam buku Onong Uchjana Effendi yang berjudul Human Relations & Public Relations. Hal ini juga sangat relevan dengan yang terjadi di PT. Enka Parahiyangan dimana peneliti melihat, menyimpulkan dari hasil observasi dan wawancara di dapat bahwa kesuksesan PT. Enka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 Parahiyangan didapat dari komunikasi internalnya yang cukup baik selama lebih dari 35 tahun. Komunikasi internal dianggap penting karena mendorong semangat karyawan karena akan merasa sangat dihargai dan dihormati. Komunikasi internal juga mencakup untuk melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahn lingkungan internal perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal maupun horizontal, meningkatkan sumber daya manusia dengan berbagai program dan kegiatan internal yang sudah ada untuk ditingkatkan kembali untuk menjaga lingkungan internal perusahaan terutama para karyawan. Dalam pelaksanaannya komunikasi internal terbagi beberapa dimensi komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Berikut adalah penjelasannya: 4.3.2 Komunikasi Ke Atas Isi penyataan dari wawancara meliputi variabel komunikasi ke atas yang terdiri dari dimensi: prestasi kerja, kemajuan pekerjaan, rencanarencana mendatang, pemecahan masalah kerja, media penyalur aspirasi, saran atau gagasan perbaikan, frekuensi komunikasi. Variabel komunikasi ke bawah yang terdiri dari dimensi: informasi bagaimana melakukan pekerjaan, instruksi atau perintah melakukan pekrjaan, informasi kebijakan atau aturan organisasi, kinerja pegawai, pengembangan rasa memiliki tugas, dan frekuensi komunikasi. Hampir keseluruhan komunikasi dilakukan secara terbuka namun masih tetap dalam koridor-koridor yang sudah ditetapkan perusahaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 81 antara pegawai di lingkungan PT. Enka Parahiyangan. Komunikasi ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan dan juga mempererat kerjasama antara karyawan. Komunikasi yang dilakukan secara formal secara tertulis melalui memo atau pengumuman yang ditempel di mading informasi antara unit atau dari manajemen kepada pegawai mengenai informasi yang ada. Menurut Arni muhammad adalah sebagai berikut: komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan umpan balik, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Menurut Wayne & Faules yamg dikutip oleh Surantio dalam bukunya Komunikasi Organisasi Diklat mengenai arti penting komunikasi internal bagi organisasi adalah: a) Komunikasi internal merupakan strategis bagi manajemen untuk menyampaikan kebijakan organisasi. b) Melalui komunikasi internal, karyawan memperoleh kesempatan untuk menyatakan pendapatnya kepada manajemen tentang berbagai hal yang berhubungan pekerjaan dan tanggung jawabnya. c) Komunikasi yang baik dengan karyawan merupakan langkah awal dari usaha membina hubungan dengan masyarakat sekitar. d) Komunikasi internal yang dilakukan secara intensif akan mampu mendorong motivasi dan semangat karyawan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 e) Komunikasi internal menjadi sarana terbentuknya rasa saling percaya antar karyawan Komunikasi ke atas meliputi prestasi kerja, kemajuan pekerjaan, rencana-rencana mendatang, pemecahan masalah pekerjaan, media penyalur aspirasi, saran atau gagasan perbaikan, frekuensi komunikasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber di PT. Enka Parahiyangan maka dapat diketahui bahwa komunikasi keatas yang paling sering terjadi adalah komunikasi yang dibangun antara atasan dan bawahan fleksibel dan terbuka antara atasan dengan bawahan yaitu bawahan dan menyampaikan aspirasinya kepada manajemen biasanya jika terjadi masalah pekerjaaan langsung dibicarakan oleh atasan mengenai maslaah pekerjaan apa saja yang dihadapi dan berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Atasan juga memberikan petunjuk dan pengarahan teknis setiap rapat, atasan selalu memberikan petun juk mengenai kesalahankesalahan yang terjadi tanpa adanya rencana dari atasan sesuai dengan intruksi. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi yang terjalin antara atasan dengan bawahan sudah berjalan dengan sangat baik. Atasan pun akan merespin kritik dan saran selama hal itu membangun demi kemajuan bersama. Namun bukan asal masukan karena saran-saran yang diberikan bisa membuat karyawan memacu untuk bekerja lebih baik lagi. Setiap saran dan masukan yang diberikan oleh bawahan senantiasa ditanggapi oleh atasan sebagai bahan masukan dan pertimbangan media internal yang sudah dibuat seperti adanya papan pengumuman dan rapat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 adalah bentuk komuniaksi dari atasan kebawahan, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber dapat diketahui bahwa komunikasi ke atas telah dijalankan PT. Enka Parahiyangan adalah untuk karyawan memperoleh kesempatan untuk menyatakan pendapatnya kepada manajemen tentang berbagai hal yang berhubungan pekerjaan dan tanggung jawabnya sehingga sesuai dengan apa yang tertulis seperti teori Wayne & Faules. 4.3.3 Komunikasi Kebawah Menurut Katz dan Khan yang dikutip dalam buku teori komunikasi Little Jhon ada 5 jenis informasi yang bisa di komunikasikan dari atasan kebawahan: informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, informasi menganai kinerja pegawai, informasi untuk mengembangkan rasa memiliki pada pekerjaan. Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan narasumber PT. Enka Parahiyangan maka dapat disimpulkan hubungan kerja antara atasan dengan bawahan. Sehingga dalam bekerja pasti akan terjadi komunikasi yang aktif bahkan jika komunikasi yang ada yang dilakukan diluar dari masalah pekerjaan tujuan komunikasi tersebut untuk pendekatan moral antara atasan dengan bawahan. Setiap akan memulai pekerjaan bawahan selalu diberikan petunjuk yang jelas oleh atasan. Hal ini dilakukan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 84 menghindari kesalahan oleh bawahan dan setiap melakukan instruksi. Sebagai atasan selalu memberikan instruksi secara jelas kepada bawahan. Komunikasi ini bentuknya adalah tatap muka, prosedur kebijakan perusahaan, buku pedoman pegawai, dan kotak saran. Dari hasil observasi yang dilihat dari peneliti adalah penilaian bagaimana atasan membangun hubungan dengan bawahannya didalam lingkungan internal perusahaan serta bagaimana sistem pembagian kerja bagi para pegainya agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan jobdescnya Hubungan antara atasan dengan bawahan adalah mitra sejajar dan bekerja secara brsama-sama, seiring dan sejalan menuangkan ide, pikiran, kreasi, dan inovasinya untuk kemajuan perusahaan. Tidak ada tekanan dan paksaan yang terapkan oleh atasan, ketika memeberikan tugas kepada bawahannya. Komunikasi yang digunakan atasan untuk menyampaikan kebijakan, peraturan, dan instruksi. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa komunikasi kebawah telah dilaksanakan dengan efektif anatar atasan dan bawahan. 4.3.4 Komunikasi Horizontal Menurut R Wayne & Faules, komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang didalam kedudukan atau bagian yang sama tingkat otoritasnya didalam organisasi. Pesan yang dikomunikasikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 85 biasanya berhubungan dengan tugas-tugas, seperti koordinasi penyelesaian masalah, penyelesaian konflik internal dan saling bertukar informasi Arus komunikasi dengan teman sejawat. Pegawai saling berinteraksi untuk koordinasi dalam rangka penyelesaian tugas-tugasnya berkaitan dengan pekerjaan atau hal lain diluar pekerjaan, media yang biasanya digunakan adalah berupa rapat koordinasi antar bagian , diskusi dan perbincangan yang sifatnya informal. Dalam menangani komunikasi internal yang ada di PT. Enka Parahiyangan, Kabag SDM memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan yang ada untuk saling berkomunikasi, hal ini memungkinkan jika komunikasi informal berlangsung di dalam situasi kerja atau diluar situasi kerja dapat menumbuhkan kreativitas karyawan, yang nantinya akan berpengaruh pada tujuan perusahaan. 4.3.5 Hambatan Komunikasi di PT. Enka Parahiyangan Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filsaat Komunikasi, yang menjelaskan mengenai hambatan apa saja yang dapat terjadi didalam penyampaian pesan dalam hal ini khusnya komunikasi internal di PT. Enka Parahiyangan. Hambatan yang paling sering terjadi didalam internal perusahaan adalah di komunikasi ke bawah, gangguan yang paling utama adalah gamngguan bahasa, karena terkadang bahasa yang digunakan karyawan dalam berkomunikasi berbeda-beda cara penyampaiannya walaupun maksud dari pesan itu sebenarnya sama, hal pesan tersebut yang terkadang tidak bisa langsung http://digilib.mercubuana.ac.id/ 86 diterima oleh penerima pesan sehingga menjadi salah arti. Dan terkadang beberapa karyawan takut untuk menyampaikan keinginannya justru lebih memilih memendam keinginan tersebut pada dari menyampaikan keinginannya tersebut akan mendorong seseorang menyampaikan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya sehingga dalam hal ini terkadan tujuan dan harapan dari pesan tersebut kurang bedampak baik bagi perusahaan. 4.3.6 Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi di PT. Enka Parahiyangan Hal penting untuk memacu tumbuhnya suatu komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan adalah terciptanya rasa memiliki dan tanggung jawab bersama, sehingga hal-hal yang dapat memicu terjadinya masalah dan masalah itu dapat menajdi hambatan dalam komunikasi yang berlangsung maka dari itu diperlukan beberapa caranya yaitu cara mengatasi hambatan komunikasi tersebut adalah dengan cara: a) Tahap identifikasi Didalam hal manajemen berusaha untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan karyawan b) Tahap merencanakan dan mengambil keputusan setelah mendapatkan data-data dari kegiatan identifikasi, kemudian dilakukan analisis ini adalah data pokok yang dipergunakan manajemen untuk perencanaan kerja dan pengambilan keputusan kedepan. c) Pelaksanaan kegiatan komunikasi internal http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 Tahapan ini merupakan realisasi yang dijalankan dalam upaya menbangun serta menjalin hubungan antara manajemen dan karyawan, proses yang dipilih adalah pelaksanaan komunikasi yang baik, terbuka dan dua arah. d) Evaluasi Yaitu penilaian secara kritis adat kelayakan dan keberhasilan suatu usaha dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam hal ini adalah komunikasi untuk meningkatkan hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan. Agar karyawan mendapatkan suasana kerja yang memuaskan. Terdapat hubungan kerja yang baik, maka diberi kesempatan untuk mengajukan pendapat, saran dan keluhan kepada pimpinan, maka dapat dilakukan dengan cara: 1. Pemimpin menyediakan kotak saran di tempat-tempat yang strategis 2. Mengadakan wawancara secara periodik kepada para karyawan, agar karyawan secara langsung dapat menyampaikan keluhan, saran, dan pendapat. Hal tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan bersama. Untuk berhasilnya komunikasi dua arah antara manajemen dan karyawan, maka manajemen harus paham tentang asas komunikasi dua arah, adalah sebagai berikut: 1. Manajemen harus bersedia secara sadar memberikan informasi kepada karyawannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 88 2. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap antara manajemen dan karyawan. 3. Pesan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan atau salah persepsi yang mungkin saja terjadi jika menggunakan komunikasi secara lisan. 4. Komunikasi yang digunakan tidak boleh memihak, apalagi disalah gunakan. 5. Informasi yang diberikan tepat pada waktunya dan pesan yang disampaikan harus dengan cepat untuk menghindari kesalah pahaman. 6. Informasi yang yang dikomunikasikan dalam jumlah yang kecil agar mudah diingat dan dipahami. Dari pemaparan diatas jelas bahwa pihak manajemen wajib menciptakan komunikasi internal yang baik karena langsung menyangkut kepentingan-kepentingan yang mendasar dari pihak manajemen sendiri. Manajemen harus menyadari bahwa karyawan merupakan ujung tombak dan sekaligus representasi dari kebijakan manajemen atau organisasi. Baik buruknya kebijakan suatu manajemen dapat dilihat dari kinerja karyawannya. Komunikasi internal yang baik dan meningkatkan produktivitas. Hal itu tercipta bukan karena seluruh karyawan bekerja lebih keras, akan tetapi yang lebih penting dari itu. Karena mereka bekerja lebih sungguh-sungguh, lebih ikhlas, lebih bersemangat, lebih terampil dan efisien. http://digilib.mercubuana.ac.id/