Jurnal KOMUNIKASI PENELITIAN Volume 18 (2) 2006 Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana Chelsia Wirawan SINTESIS 2‐BENZOILOKSI‐1,2,3‐PROPANATRIKARBOKSILAT MELALUI REAKSI ESTERIFIKASI ANTARA ASAM 2‐HIDROKSI‐1,2,3‐PROPANATRIKARBOKSILAT (ASAM SITRAT) DENGAN BENZOIL KLORIDA Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana, dan Chelsia Wirawan*) Abstract The-benzoyloxy-1,2,3-propanetricarboxylic compound can be synthesized by esterification between hydroxyl group at tertiary position from citric with benzoyl chloride. Synthesis that compound is done by reacting citric acid with calcium carbide a first to result calcium dicitric, which will be reacted insitu with benzoyl chloride in chloroform solvent at the reflux condition. The product yield 60% with its melting point 113-1160C and also HLB (Hidrophilic Lipophilic Balance) value is determinated by titration method which is 2.37. The purity of product is tested by Thin Layer Chromatography analysis. Then the product is analyzed by spectroscophy FT-IR and 1H-NMR. Keywords: Citric acid, propanetricarboxylic Calcium carbide, A. PENDAHULUAN Surfaktan adalah suatu bahan yang memiliki gugus hidrofil (suka air) dan gugus lipofil (suka minyak) (Martin dkk., 1993). Beberapa senyawa ester merupakan bahan surfaktan non ionik serta pemakaiaannya cukup luas dan bervariasi baik dalam industri obatobatan, makanan, minuman maupun kosmetik (Kato dkk., 2003). Pembuatan bahan surfaktan senyawa ester tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya melalui gliserolisis terhadap trigliserida sehingga terbentuk mono dan digliserida maupun transesterifikasi terhadap alkil ester dengan senyawa poliol seperti glukosa dan sukrosa baik secara kimia ataupun enzimatis dalam menghasilkan sukrosa ester dan glukosa ester asam lemak (Brahmana, dkk., 1996 dan Xu dkk., 2004) Reaksi antara gugus asil dan gugus alkoksi, dalam membuat surfaktan dapat juga dilakukan dengan mereaksikan gugus asil dengan senyawa yang mempunyai gugus hidroksil dan sekali gus gugus karbosilat sebagai sumber gugus alkoksi, seperti yang dilakukan penelitian terdahulu melalui reaksi antara asam sitrat dengan kapriloil klorida untuk 18 *) Departemen Kimia FMIPA USU Benzoyl chloride, Esterification, 2-benzoyloxy-1,2,3- menghasilkan 2-kaprilosoil propane-1,2,3trioat (Tarigan, 2004) dan esterifikasi antara trimetil sitrat dengan stearoil klorida untuk menghasilkan 2-stearoil trimetil sitrat (Gunawan dkk., 2004). Dalam hubungan ini, peneliti tertarik untuk melakukan reaksi antara senyawa yang memiliki gugus aromatis, yakni benzoil klorida, dengan asam sitrat di mana benzoil klorida yang bersifat non polar direaksikan dengan asam sitrat yang bersifat sangat polar yang membuat sulitnya mencari pelarut yang sesuai agar campuran antara benzoil klorida dengan asam sitrat yang dua fasa menjadi satu fasa. Hal ini tentunya memerlukan jenis pelarut yang sesuai dan ataupun menggunakan suatu reaksi yang dapat mengantarkan salah satu pereaksi tersebut larut dalam pelarut yang sesuai dengan pereaksi yang lainnya. Konsep ini membuat suatu pemikiran apabila kalsium karbide direaksikan dengan air akan membentuk asetilen dan kalsium hidroksida. Atas dasar pemikiran ini timbul pemikiran baru apabila kalsium karbida direaksikan dengan asam sitrat maka akan membentuk kalsium disitrat dan gas asetilen. Kalsium disitrat ini diharapkan menambah kelarutan dalam pelarut yang bersifat lebih non polar, Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana Chelsia Wirawan seperti kloroform dengan pemanasan yang selanjutnya apabila direaksikan dengan benzoil klorida yang larut dalam kloroform akan segera terjadi reaksi pembentukan senyawa ester 2benzoiloksi-1,2,3-propana trikarbosilat dan kalsium klorida sebagai hasil samping. Atas dasar inilah maka dikembangkan sintesis 2-benzoiloksi1,2.3-propanatrikarbosilat yang diharapkan digunakan sebagai bahan surfaktan. B. METODE PENELITIAN Bahan-Bahan Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: asam sitrat monohidrat, benzoil klorida, kloroform, nheksana, natrium sulfat anhidrat, asam klorida pekat, kalsium klorida, etanol adalah berderajat p.a. buatan E.Merck kecuali kalsium karbida produk teknis. Alat-Alat Peralatan untuk melakukan reaksi terbuat dari alat gelas yang dirancang sendiri, sedangkan untuk analisis spektroskopi 1 FT-IR dan H-NMR dilakukan di laboratorium kimia organik Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Prosudur Sintesis 2-Benzoiloksi-1,2,3Propanatrikarboksilat Dimasukkan sebanyak 0,03 mol (2,135g) kalsium karbida ke dalam labu alas bulat leher dua volume 500ml yang dilengkapi pendingin bola di mana ujungnya dihubungkan dengan tabung kaca berisi kapas dan kalsium klorida anhidrat, lalu ditambahkan sebanyak 50 ml kloroform. Sambil diaduk kemudian ditambahkan sebanyak 0,05 mol (9,608 g) asam sitrat selanjutnya campuran direfluks pada suhu 60-700C selama 1 jam. Hasil reaksi selanjutnya didinginkan hingga suhu kamar dan melalui corong penetes ditambahkan 0,05 mol (6,0 ml) benzoil klorida yang dilarutkan dalam 25 ml kloroform setetes demi setetes sambil diaduk kemudian direfluks kembali pada suhu 60-700 selama 48 jam. Hasil reaksi kemudian disaring dan filtrat yang Jurnal KOMUNIKASI PENELITIAN Volume 18 (2) 2006 diperoleh diuapkan melalui rotarievaporator. Residu dari hasil penguapan dilarutkan dengan 150 ml n-heksana kemudian disaring. Filtrat hasil saringan dicuci dengan 25 ml aquades. Lapisan atas dikeringkan dengan 2 g natrium sulfat anhidat, kemudian disaring. Filtrat hasil saringan diuapkan melalui rotarievaporator selanjutnya residu dikeringkan dalam desikator. Hasil yang diperoleh diuji kemurniannya melalui analisil KLT dengan menggunakan beberapa developer dengan adsorben silica gel HF 254 serta penampak noda lampu UV. Pengujian selanjutnya dilakukakan penentuan titik lebur, harga HLB dengan metode titrasi serta elusidasi struktur dilakukan melalui analisis spektroskopi FT-IR dan 1H-NMR. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Senyawa 2-benzoiloksi-1,2,3propanatrikarbosilat dapat dihasilkan dengan mereaksikan 0,05mol (9,608 g) dengan 0,03 mol (2,135 g) kalsium karbida akan terbentuk kalsium disitrat yang kemudian direaksikan secara insitu dengan 0,05 mol (6 ml) benzoil klorida dalam pelarut kloroform pada kondisi refluks dan diperoleh hasil = 8,883 g (60%) dengan titik lebur 113-1160C. Pengujian hasil reaksi melalui analisis kromatografi lapis tipis dengan adsorben silica gel HF 254 dan penampak noda lampu UV menggunakan berbagai pelarut pengembang memberikan noda yang tunggal dengan harga Rf yakni untuk kloroform =0,1; metanol = 0,92; klorofrm: metanol = 4 : 6 (v/v) = 0,52; 3 : 7 = 0,60; 2 : 8 = 0,68 dan 1 : 9 (v/)= 0,75. Harga HLB yang diperoleh melalui metode titrasi dengan penentuan bilangan penyabunan dan bilangan asam adalah sebesar 2,37. Dalam hal ini senyawa 2-benzoiloksi1,2,3-propanatrikarbosilat dapat diperoleh dari reaksi antara asam sitrat sebagai sumber gugus alkohsi yang bersifat polar dengan benzoil klorida sebagai sumber gugus asil yang bersifat non polar. 19 Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana Chelsia Wirawan Namun, terlebih dahulu asam sitrat direaksikan dengan kalsium karbida dalam pelarut kloroform pada suasana refluks sehingga dihasilkan kalsium disitrat yang akan menambah kelarutan dalam pelarut kloroform. Kemudian kalsium disitrat direaksikan secara insitu dengan benzoil klorida dalam pelarut kloroform pada suasana refluks. Karena gugus hidroksil pada atom C kedua dari asam sitrat merupakan hidroksil tersier maka diperlukan kondisi khusus, sehingga dalam penelitian ini menggunakan kalsium karbida untuk esterifikasi alkohol tersier seperti halnya esterifikasi yang dilakukan terhadap tersier butil alkohol dengan asetat anhidrida menggunakan kalsium karbida untuk menghasilkan tersier butil asetat (Monson, 1972). 20 Jurnal KOMUNIKASI PENELITIAN Volume 18 (2) 2006 (CH3)3COH + t-butil alkohol CaC2 (CH3CO)2O asetat anhidrida (CH3)3COOCCH3 + CH3COOH t-butil asetat Reaksi antara asam sitrat dengan kalsium karbida diduga mengikuti konsep reaksi kalsium karbida (CaC2) dengan air pada pembuatan gas asetilen, yang ditunjukkan sebagai berikut: CaC2(s) + H-OH(l) CaO(s) + C2H2(g) CaO (S) + H-OH(l) Ca(OH)2 (S) Kalsium oksida yang terbentuk dari kalsium karbida dengan air, kemudian akan bereaksi dengan air berlebih akan menghasilkan kalsium hidroksida. Berdasarkan konsep tersebut, diduga secara hipotesis reaksi berjalan sebagai berikut: Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana Chelsia Wirawan Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa asam sitrat bereaksi dengan kalsium karbida membentuk kalsium disitrat yang kemudian gugus alkoksi dari asam sitrat akan berikatan dengan gugus asil dari benzoil klorida untuk menghasilkan senyawa 2-benzoiloksi-1,2,3-propana trikarboksilat dan Ca2+ dari kalsium disitrat akan berikatan dengan Cl- dari benzoil klorida membentuk kalsium klorida. Terbentuknya 2-benzoiloksi-,2,3-propanatrikarboksilat dibuktikan melalui analisis spektroskopi FT-IR di mana memberikan spektrum dengan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 2885cm-1 yang merupakan vibrasi stretching C-H sp3 yang didukung oleh Gambar 1. Gambar 2. Jurnal KOMUNIKASI PENELITIAN Volume 18 (2) 2006 vibrasi bending C-H sp3 pada daerah bilangan gelombang 1454 cm-1. Senyawa ester ditunjukkan dengan jelas oleh `puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1879 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus C=O dari ester dan didukung oleh puncak vibrasi C-O-C ester pada daerah bilangan gelombang 1176 cm-1, dan pada daerah bilangan gelombang sekitar 3100 cm-1 melebar hingga 3200 cm-1 terlihat adanya gugus – OH dari asam karboksilat. Pada daerah bilangan gelombang 709 cm-1 menunjukkan adanya gugus aromatik mono substituen sedangkan pada daerah bilangan gelombang 1685 cm-1 yang melebar menunjukkan gugus C=O dari asam karboksilat (Gambar 1). Spektrum FT-IR 2-Benzoiloksi-1,2,3-Propanatrikarbosilat Spektrum 1H-NMR 2-Benzoloksi-1,2,3-Propanatrikarbosilat 21 Mimpin Ginting, Hemat R. Brahmana Chelsia Wirawan Terbentuknya 2-benzoloksi-1,2,3propanatrikarbosilat juga dibuktikan melalui pemeriksaan secara analisis 1 spektroskopi H-NMR, di mana memberikan puncak-puncak pergeseran kimia (δ) = 4,5 ppm menunjukkan 4 buah proton dari 2 gugus CH2 yang terikat pada posisi α pada gugus karboksilat, pada pergeseran kimia (δ) = 8,2 ppm menunjukkan 5 buah proton dari cincin aromatik (fenil), pada pergeseran kimia (δ) = 11,9 ppm menunjukkan 3 lingkungan protin dari gugus –OH yang terikat pada gugus karbosilat dan, pada pergeseran kimia (δ) = 7,5 ppm menunjukkan proton dari kloroform (CHCl3) karena yang digunakan sebagai pelarut adalah CDCl3 (Gambar 2) . Senyawa 2-benzoiloksi-1,2,3propanatrioat yang diperoleh setelah ditentukan tegangan permukaannyas dengan menggunakan metode titrasi melalui penentuan harga bilangan penyabunan (P) dan bilangan asam (A), diperoleh P rata-rata = 91,282 dan harga A rata-rata = 103,555 . Dari persamaan penentuan HLB = 20(1P/A), melalui melalui metode titrasi di mana P = harga bilangan penyabunan dan A = bilangan asam ,diperoleh harga HLB dari senyawa hasil reaksi 2benzoloksi-1,2,3-propanatrikarboksilat = 2,37 yang pemanfaatannya dapat berfungsi sebagai anti busa. D. KESIMPULAN 1. Senyawa 2-benzoksi-,2,3-propanatrikarboksilat dapat dihasilkan melalui reaksi esterifikasi antara asam sitrat dengan benzoil klorida, yang terlebih dahulu asam sitrat direaksikan dengan kalsium karbida membentuk kalsium disitrat yang kemudian secara insitu direaksikan dengan benzoil klorida dalam pelarut kloroform pada kondisi refluks selama 48 jam dengan 22 Jurnal KOMUNIKASI PENELITIAN Volume 18 (2) 2006 rendemen hasil 60% dan memiliki titik lebur = 113-116oC. 2. Harga HLB dari senyawa 2-benzoksi, 2,3-propanatrikarboksilat adalah 2,37, yang dapat digunakan sebagai zat anti busa. E. DAFTAR PUSTAKA Brahmana, H.R, M.Ginting dan R. Dalimunte, (1986) “Pemanfaatan Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa Sawit Dalam Pembuatan Nilon 9,9 dan Ester Sorbitol Asam Lemak“, Laporan Penelitian RUT III, DRN.10-25 Gunawan, M.Ginting dan D.Surbakti, (2004), “Sintesis 2-Stearoil Trimetilsitrat Diturunkan Dari Asam Strat dan Stearat”, J. Komonikasi Penelitian , Vol. 17(2): 32-38 Kammoun, N., Y.L. Bigot, M. Delmas and Boutevin, (1997), “A New Simplified Method For Esterification Of Secondary And Tertiary Alcohols”, J.Synt Comm., 27(16), 2777-2781 Koto, T., T. Nakamura and M. Yamashite., (2003), ”Surfactant Properties Of Purified Polyglycerol Monolaurate”, J.Of. Surfactants and Detergents” Vol. 6(4). 551-557. Marti,A.N.,J.Swarbrick and A. Cammaratta., (1993), “Physical Pharmacy”, Forty Edition, Lea and Febinger, Philadelphia.342-358. 5.Monson, R.S., (1992), “Advanced Organic Synthesis”,Academic Press, New York: 231-236 Tarigan, A., (2004), “Sintesis2-Kaprilosoil Propana 1,2.3-Trioat Yang Diturunkan Dari Asam Sitrat Dan Asam Kaprilat”, Laporan Penelitian Jurusan Kimia FMIPAUSU Medan. Xu,Y. D.Wang, X.O.Mu and Y.Quan, (2003), “Efficient Esterification Oleate Lipase in Solvent-Free System”, J.Am.Oil Chem.Soc, Vol. 80(7): 647-651.