BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Istilah

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Pemasaran
Istilah komunikasi dalam bahasa latin communication yang berasal dari kata
communis, yang berarti “sama” (dalam bahasa Inggris: common). Maksudnya
adalah sama makna. 1
Komunikasi kemudian dianggap sebagai proses
menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara
pengirim dengan penerima. 2 Pada awalnya memang sekadar alat antar, agar
manusia dapat saling berhubungan. Pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani,
berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antarmanusia, yang
disebut retorika. Dalam bahasa Yunani retorike yang berarti seni berdebat, dari
akar kata retor (orang yang berpidato). Retorika berarti seni berpidato dan
berargumentasi yang bersifat meng-gugah atau seni yang menggunakan bahasa
secara lancar guna memengaruhi atau mengajak. Semenjak abad itu urusan
memperbincangkan gagasan, keinginan kepada orang lain mendapat perhatian
khusus, tidak dianggap kegiatan biasa-biasa saja 3 .
Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam
konteks manusia sebagai makhluk sosial maka komunikasi tidak saja sebagai alat
untuk melakukan kontak hubungan antarindividu, namun komunikasi juga
1
Onong Uchana Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung. PT Remaja Rosda Karya.
Terence A. Shimp. 2003. Periklanan Promosi Aspek Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga. Jilid 1
Edisi 5, hlm. 163.
3
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q. Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media.
Hlm. 20
2
9
10
merupakan alat bagi manusia untuk bertahan hidup. Sejumlah kendala dalam
komunikasi akan memengaruhi keberhasilan sebuah proses komunikasi. Luasnya
ruang lingkup pengalaman dan lingkup pengetahuan pelaku komunikasi dapat
memengaruhi proses pengoperan lambang. Dapat saja sebuah pesan yang
disampaikan diartikan secara berbeda sehingga menimbulkan efek tindakan yang
berbeda pula 4 .
Dengan kata lain, komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara dua pihak yang terlibat. Ini disebabkan kegiatan komunikasi tidak
hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti atau tahu, tetapi juga persuasif,
yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Komunikasi pada dasarnya merupakan bagian penting dari terjalinnya
hubungan antara pemasar dan konsumen. Hubungan antara pemasar dengan
konsumen yang dimaksud di sini adalah bagaimana pemasar mengomunikasikan
produk, harga, tempat, maupun promosi yang terkait lainnya. Sebelum menentukan bauran promosi sebuah produk maupun jasa, pemasar harus memahami proses
komunikasi, di mana unsur-unsur terpentingnya adalah berupa: sumber
(resource), pesan (messages), media (saluran komunikasi), penerima (receiver),
dan tanggapan (respons). 5 Selain itu, berkaitan juga dengan apa yang
dikomunikasikan, melalui media apa, kepada siapa, dan dengan efek yang
bagaimana.
4
Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta. Hlm. 45
Boyd., Walker., dan Larrche. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi
Global. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jilid 2, hlm.66.
5
11
Menurut Kotler, Pemasaran adalah proses sosial dan managerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama
lain. 6
Artinya, pemasaran merupakan suatu proses sosial yang teratur guna untuk
menciptakan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pasar dari penawaran
yang diajukan. Dengan demikian, setiap pemasar tidak dapat menghindari peranan
komunikasi yang begitu vital dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan baik
pemasar maupun perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, komunikasi pemasaran merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian tersebut berarti semakin baik
komunikasi pemasaran yang tercipta maka akan mendatangkan kepuasan yang
semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, suatu
perusahaan harus selalu berkomunikasi dengan perantara, pembeli, dan
masyarakat pada umumnya secara baik.
Komunikasi
pemasaran
juga
dapat
dinyatakan
sebagai
kegiatan
komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan
pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu pertama,
perubahan pengetahuan, dalam hal ini konsumen mengetahui adanya keberadaan
sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa
6
Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian.
Edisi kedelapan, Prentice Hall, hlm 15 & 40.
12
produk tersebut. Dengan demikian, pesan yang disampaikan tidak hanya
menunjukkan informasi penting dari produk. Tahap kedua adalah perubahan sikap
yang ditujukan oleh tiga komponen, yaitu pengetahuan, perasaan, dan perilaku.
Perubahan yang diharapkan adalah mengarah pada keinginan untuk mencoba
produk, yaitu pembelian atau setidaknya konsumen melakukan sebuah pengujian
terhadap ketepatan produk. Pada tahap terakhir, yaitu perubahan perilaku dengan
tujuan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain dan terbiasa
menggunakannya.
Definisi lain yang diberikan untuk komunikasi pemasaran adalah kegiatan
pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar tujuan
perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba) sebagai hasil
penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan.
Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan untuk
memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmentasi yang luas dan juga
sebagai upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk, yaitu
barang dan jasa yang dimiliki perusahaan.
Seperti yang diungkapkan oleh Chris Fill dalam bukunya Marketing
Communication Frameworks, Theories and Applications, komunikasi pemasaran
didefinisikan sebagai berikut.
“The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the
intense off evoking a desire set of responses within that market set and
setting up channel to receive. Interpret and act up messages from the
market for the purposes of modifying present company message and
identifying new communication opportunities.”
13
Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komunikasi pemasaran
merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar
dengan tujuan mendapatkan seperangkat respons dari pasar dalam rencana
promosi produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar bagan berikut.
Bagan 2.1
Objectives
Bagan di atas menggambarkan tentang suatu sistem komunikasi
pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat unsurunsur komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan
personal, publisitas, dan penjualan langsung dengan beberapa faktor penting yang
memengaruhinya, yaitu Key Factor analysis (SWOT), Promotion Objectives,
positioning, Communication budget dan research and evaluation sehingga dapat
diketahui keefektifan komunikasi pemasaran yang dilakukan.
14
Chris Fill berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang
mengatakan bahwa di dalam sistem komunikasi pemasaran terdapat bauran
pemasaran. Bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari setiap
perencanaan pemasaran di dalam sebuah perusahaan sebagai salah satu faktor
kunci keberhasilan. Namun, semua hal tersebut tidak terlepas dari peran
pentingnya komunikasi dalam pemasaran atau yang biasa disebut juga dengan
komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produsen dengan konsumennya
dalam menyampaikan informasi mengenai produk perusahaan agar diketahui oleh
khalayak sasaran dan bagaimana cara yang ditempuhnya tersebut berhasil dilakukan, yaitu dengan membuat suatu perencanaan, baik dari segi strategi pemasarannya maupun dari segi strategi komunikasinya sesuai dengan anggaran biayanya.
Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam komunikasi
pemasaran terdapat tiga tujuan penting yang dapat disampaikan, yaitu
penyampaian informasi, menarik perhatian konsumen atas keberadaan produk
atau jasa dipasaran, dan memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.
Jadi, proses komunikasi harus dimulai dengan memeriksa semua potensi
yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau perusahaan. Sebagai contoh, seseorang bisa saja membeli komputer setelah berbicara
dengan orang lain, melihat televisi, membaca artikel, serta iklan di koran dan
majalah, atau mencoba-coba komputer di toko. Pemasar harus mengetahui
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pengalaman-pengalaman komunikasi
ini pada setiap tahap pembelian. Pengetahuan ini akan membantu pemasar dalam
mengalokasikan dana komunikasi mereka secara lebih efektif dan efisien.
15
2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis
terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Definisi strategi menurut Lawrence R. Jauch & Willliam F. Gueck
mengartikan strategi sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. 7 Kesimpulannya, bahwa strategi
yang dimiliki perusahaan harus disesuaikan dengan permasalahan yang ada di
sekitar/pasar sehingga apa yang menjadi tujuan dari perusahaan dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.
Pada dasarnya, strategi komunikasi pemasaran memiliki tujuan yang
berbeda-beda, dan dari setiap tujuan diharapkan dapat terlaksana dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, agar tujuan itu sampai pada
khalayak sasaran maka manajemen pemasaran sangat diperlukan. Pentingnya
manajemen pemasaran didasari dari definisi manajemen pemasaran itu sendiri.
Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler & Armstrong dalam bukunya
yang berjudul Prinsip-Prinsip Pemasaran, yaitu
“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan”. 8
7
Lawrence R. Jauch & Willliam F. Gueck. 1996. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga. Edisi Ketiga, Hlm. 12.
8
Ibid. Kotler & Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 8th Edition, Penerbit Erlangga, 2001.
16
Artinya, pemasaran merupakan suatu proses sosial yang teratur guna
menciptakan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pasar dari penawaran
yang diajukan. 9 Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan komunikasi
pemasaran yang efektif adalah sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi khalayak sasaran (target audience)
Khalayak merupakan pembeli potensial suatu produk perusahaan. Khalayak sasaran secara kritis akan memengaruhi keputusan-keputusan komunikator
mengenai apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikan, kapan disampaikan,
dan di mana disampaikan serta siapa yang harus menyampaikan. Komunikator
harus meneliti kebutuhan, sikap, pilihan, dan cirri-ciri lain dari khalayak sebelum
menetapkan tujuan-tujuan komunikasi.
b) Menentukan tujuan-tujuan komunikasi
Apabila khalayak sasaran dan ciri-ciri sudah diketahui, komunikasi
pemasaran harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Ada beberapa
tanggapan yang mungkin dicari pemasar, yaitu kognitif, aktif atau tanggapan
perilaku dari khalayak.
c) Merangsang Pesan
Setelah menentukan tanggapan khalayak yang diinginkan, komunikator
bergerak untuk menyusun pesan yang efektif. Idealnya, suatu pesan harus
mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan
tindakan (model AIDA). Dalam menyusun pesan, perlu dipecahkan empat
masalah, yaitu apa yang dikatakan (isi pesan); bagaimana mengatakannya secara
9
Ibid.
17
logis (struktur pesan); bagaimana menyatakan secara simbolik (format pesan), dan
siapa yang harus menyampaikan (sumber pesan).
d) Menyeleksi saluran-saluran komunikasi
Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien
untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe, yaitu saluran
tatap muka dan saluran nonpersonal.
e) Menentukan anggaran promosi yang menyeluruh
Mengukur berapa besar biaya promosi merupakan masalah pemasaran
yang paling sulit, namun tetap diperlukan guna mengetahui seberapa besar biaya
yang mampu dikeluarkan.
f) Menentukan bauran pemasaran
Perusahaan harus mendistribusikan biaya pada empat sarana, yaitu iklan,
promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga karena perusahaan selalu mencari
cara untuk bisa mencapai efektivitas dengan beralih dari satu alat promosi yang
lain karena nilai ekonomisnya yang lebih baik.
g) Mengukur hasil promosi
Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur
dampaknya pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai khalayak
sasaran, apakah mereka mengenal atau ingat pesan komunikator. Berapa kali
mereka melihat pesan tersebut. Apa saja yang masih diingat. Bagaimana perasaan
mereka terhadap pesan itu. Sikap mereka terhadap produk serta perusahaannya
dahulu dan sekarang. Komunikator juga ingin mengumpulkan ukuran perilaku
tanggapan khalayak sasaran, seperti berapa banyak orang yang membeli produk
18
itu? Berapa yang menyukainya? Serta berapa yang membicarakannya kepada
orang lain.
h) Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi pemasaran
Karena jangkauan luas alat dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk
mencapai khalayak sasaran maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasi.
Jika tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada waktu produk tersedia, pesan
kurang konsisten atau tidak efektif lagi. 10
Berdasarkan langkah-langkah dalam pengembangan komunikasi pemasaran yang efektif di atas bahwa suatu produk tersebut akan dipasarkan (target
audience) sesuai dengan karakteristik produknya. Untuk itu, harus dapat ditentukan segmen atau lapisan masyarakat tertentu/target mempunyai implikasi yang
sangat penting bagi pemasar. Dengan menentukan segmentasi pasar maka strategi
komunikasi pemasaran dapat disesuaikan dengan kriteria segmentasinya. 11
2.3 Strategi-Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam konsep pemasaran strategi komunikasi pemasaran mutlak diperlukan oleh
suatu perusahaan. Di dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran tersebut,
perusahaan tentunya memerhatikan situasi pasar, pesaing, atau pemain yang
berkaitan dengan produk yang ditawarkan. Dengan perencanaan strategi
komunikasi pemasaran yang tepat dan sesuai, diharapkan adanya peningkatan
secara positif bagi kemajuan perusahaan.
10
Ibid. Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Hlm.
247-275.
11
David Aeker, JG. Mayers and R. Batra, Advertising Management, Eight Edition, Prentice Hall
International, Icn, 1996.
19
Ada beberapa strategi dalam komunikasi pemasaran, akan tetapi dalam
penelitian ini yang menjadi landasan teori bagi penulis adalah strategi STP
(Segmentasi, Tergeting, dan Positioning), dan strategi 3P (Push, Pull, dan
Profile) 12 .
2.3.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
1. Segmentasi
Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yaitu membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda dan memiliki kebutuhan, karakteristik
atau perilaku yang berbeda, yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Perusahaan mengidentifikasi berbagai cara untuk
mensegmentasi pasar dan mengembangkan profil dari setiap segmen pasar yang
diperoleh. Pada dasarnya, segmentasi pasar merupakan suatu konsep yang sangat
penting dalam pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan mendefinisikan segmen pasar
sebagai
“dividing up a market into distinct groups that (1) have common needs and (2)
will respond similarly to a market action.” (membagi suatu pasar ke dalam
kelompok-kelompok yang jelas yang (a) memiliki kebutuhan yang sama dan (b)
memberikan respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran).
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa segmentasi pasar adalah suatu kegiatan
untuk membagi-bagi atau mengelompokkan-kelompokkan konsumen ke dalam
kotak-kotak yang lebih homogen.
Masyarakat sebagai calon konsumen memiliki sifat-sifat yang sangat
heterogen, maka akan sulit bagi sebuah perusahaan untuk melayani secara
12
Fiil, Chris. 2005. Marketing Comunications: engagement, strategis, dan ptactice. Edisi 4. Prentice Hall.
Hlm. 332.
20
keseluruhan. Oleh karena itu, harus dipilih segmen-segmen pasar tertentu dan
akan meninggalkan segmen lainnya yang dianggap kurang/tidak potensial. Bagian
atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri
yang sama dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Dengan demikian, kita tidak dapat mengatakan bahwa pasar suatu produk
adalah seluruh penduduk di Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.
Konsumen sebanyak 250 juta jiwa dapat dipilah-pilah berdasarkan kelompokkelompok homogennya. Oleh karena itu, pasar masa depan adalah pasar yang
tersegmentasi dengan baik. Hanya mereka yang pahamlah yang dapat menentukan
segmentasi produknya secara tepat agar dapat menguasai pasar. Pelaku pemasaran
harus memilih satu atau beberapa segmen konsumen saja yang memiliki karakter
atau respons yang sama dari seluruh penduduk Indonesia yang menjadi konsumen
sebuah produk atau jasa. Dengan memahami siapa konsumennya, maka pelaku
pemasaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, produk apa yang
dibutuhkan dan bagaimana mempertahankan konsumen dari produk pesaing.
Segmentasi pasar ini diperlukan agar perusahaan dapat melayani
konsumennya secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan
yang terpenting adalah mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang dituju. Untuk memasarkan suatu produk misalnya, pelaku pemasaran harus
tahu siapa yang akan menjadi konsumennya. Namun, ada kalanya dalam
pemasaran, segmentasi tidak diperlukan, yaitu bila struktur pasar bersifat
monopolistik. Misalnya, produk kita merupakan satu-satunya produk yang ada di
21
suatu daerah. Namun, ketika produk lain muncul dan jumlahnya semakin banyak
maka perlahan-lahan konsumen mulai memiliki preferensi. Suatu produk praktis
tidak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat. Perusahaan harus memilih
segmen mana yang ingin dikuasai dan untuk itu harus diketahui secara jelas siapa
konsumennya. Misalnya bagaimana kelas sosial ekonomi konsumen dan produk
seperti apa yang mereka inginkan.
Dengan adanya segmentasi pasar ini akan memberi pegangan yang sangat
penting dalam pemasaran, yaitu anjuran agar memilih bagian tertentu saja dari
khalayak konsumen yang sangat luas agar dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya. Dewasa ini, hampir tidak ada satu produk apa pun yang dapat
melayani kebutuhan seluruh segmen konsumen. Dengan adanya segmentasi
konsumen, maka perusahaan dapat mendesain produk-produk yang lebih responsif
terhadap kebutuhan konsumen. Dalam menentukan segmentasi pasar ini biasanya
akan terperinci dalam segmentasi berdasarkan demografis, geografis, psikografis,
perilaku dan manfaat.
Berikut
variabel-variabel
utama
yang
dapat
digunakan
dalam
mensegmentasi pasar konsumsi 13 :
1. Segmentasi Geografis, yaitu membagi-bagi khalayak audience berdasarkan
jangkauan geografis. Pasar dibagi-bagi ke dalam beberapa unit geografis yang
berbeda yang mencakup suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten, kota
hingga ke lingkungan perumahan. Konsumen terkadang memiliki kebiasaan
berbelanja yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh lokasi mereka tinggal.
13
Kotler & Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 8th Edition, Penerbit Erlangga, 2001, hal. 294
22
Para penganut segmentasi ini percaya setiap wilayah memiliki karakter yang
berbeda dengan wilayah lainnya. Oleh karenanya, setiap wilayah di suatu
Negara perlu dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakternya.
Di Indonesia, banyak konsumen barang atau pun jasa yang memfokuskan
penjualannya di pulau Jawa karena di sinilah tinggal hampir setengah
penduduk Indonesia. Konsentrasi pembangunan yang lebih dipusatkan di
pulau Jawa menyebabkan wilayah ini memiliki penduduk dengan daya beli
yang lebih tinggi dan relatif lebih mudah dijangkau oleh produsen yang
berproduksi di pulau Jawa pula.
2. Segmentasi Demografis, yaitu membagi pasar menjadi grup-grup berdasarkan
variabel seperti usia, gender, siklus keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar
paling populer untuk segmentasi grup konsumen, terutama karena kebutuhan
keinginan, dan tingkat penggunaan konsumen sering beragam sejalan dengan
variabel demografisnya. Oleh karenanya, variabel demografis menjadi
variabel penting dalam pemasaran. Ada lima alasan yang membuat kita tidak
dapat mengabaikan segmentasi demografi 14 ; (1) segmentasi dengan cara apa
pun selalu harus dilihat dari kacamata demografi. Segmentasi gaya hidup,
tetap harus dilihat dalam hubungannya dengan variabel-variabel demografi
seperti usia, gender, pendidikan, penghasilan, dan sebagainya. Karena
segmen-segmen tersebut biasanya berhubungan erat dengan karakter-karakter
14
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1998, hal. 155
23
kependudukannya. (2) informasi demografis adalah informasi yang paling
mudah dijangkau dan
3. Segmentasi Geodemografis, Segmentasi ini merupakan gabungan dari
segmentasi geografis dan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini
percaya bahwa mereka yang menempati geografis yang sama cenderung
memiliki karakter-karakter demografis yang sama pula. Namun wilayah
geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman
atau kelurahan. Misalnya orang-orang yang sama-sama tinggal di daerah elit
di suatu kota cenderung untuk memiliki karakteristik yang sama. Dengan
kalimat lain, mereka yang tinggal di daerah elite memiliki karakter yang
berbeda dengan mereka yang bertempat tinggal di kawasan perkampungan.
Tabel 2.1 Segmentasi Khalayak
Segmentasi
Deskripsi
Demografis
Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karakteristik
demografi seperti usia, gender, pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya.
Geografis
Khalayak dibeda-bedakan berdasarkan wilayah
tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu
negara (Indonesia Barat, Indonesia Timur), pulau,
provinsi, kota dan desa.
Geodemografis
Khalayak yang tinggal di suatu wilayah geografis
tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang
sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit
mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman
atau kelurahan).
4. Segmentasi Psikografis, merupakan pembagian berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian manusia. Gaya hidup memengaruhi perilaku seseorang dan
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Misalnya, seorang
24
wanita karier dan seorang ibu rumah tangga tentu saja memiliki gaya hidup
yang berbeda-beda yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana mereka
membelanjakan uang mereka.
Gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu
dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opiniopininya. Dengan demikian, psikografis adalah segmentasi yang mengelompokkan audience secara lebih tajam daripada sekadar variabel-variabel demografi. Para peneliti pasar yang menganut pendekatan gaya hidup cenderung
mengklasifikasikan konsumennya berdasarkan variabel-variabel AIO, yaitu:
a) Activity
b) Interest
c) Opinion
Joseph Plumer (1974) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam hal:
a) Bagaimana mereka menghabiskan waktunya (misalnya, pekerjaan, hobi,
hiburan, belanja, dan olahraga)
b) Minat mereka; apa yang dianggap penting di sekitarnya (misalnya,
keluarga, rumah, karier, dan makanan)
c) Pandangan-pandangan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang
lain misalnya, isu-isu social, politik, dan masa depan)
d) Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka lalui dalam kehidupan
(life cycle), penghasilan, pendidikan dan di mana mereka tinggal.
25
2. Targeting
Setelah menentukan segmen-segmen dalam jumlah yang banyak, Langkah kedua
adalah penargetan pasar, yaitu mengevaluasi daya tarik masing-masing pasar dan
memilih satu atau lebih segmen pasar untuk digarap. Untuk itu, yang harus
dilakukan adalah dengan menentukan pasar sasaran (targeting). Targeting adalah
analisis, evaluasi, dan mendahulukan segmentasi pasar sebagai bahan pertimbangan yang paling menguntungkan untuk dikejar. Pangsa pasar yang diseleksi
dengan hati-hati dan tepat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dan efektif.
Pemilihan sasaran segmen adalah langkah utama yang penting menuju komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien.
Target pasar dapat dipilih hanya satu segmen atau lebih dari satu. Suatu
analisis kompetitif menjadi bagian penting dari rencana strategi pemasaran yang
perlu dipertimbangkan secara cermat. Perusahaan harus menentukan tujuan dan
sasaran berdasarkan target pasar yang sudah dipilih serta apa yang diharapkan
untuk dicapai pada pasar tersebut.
Sebagaimana yang telah dibahas pada bab sebelumnya, tujuan dan sasaran
ditetapkan berdasarkan angka-angka yang terukur misalnya nilai penjualan,
pangsa pasar dan tingkat keuntungan. Pemilihan target pasar tempat perusahaan
akan berkompetisi merupakan bagian penting dari strategi pemasaran dan
memiliki implikasi langsung bagi kegiatan iklan dan promosi.
Perusahaan sering kali harus mempersiapkan strategi pemasaran yang berbeda untuk memuaskan berbagai kebutuhan konsumen yang berbeda. Hal ini
26
disebabkan jarang sekali suatu produk dapat memuaskan kebutuhan semua
konsumen.
Target pasar adalah memilih satu atau beberapa konsumen yang akan
menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi. Kadang-kadang,
targeting disebut juga dengan selecting karena audience harus diseleksi.
Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada
beberapa bagian saja (segmen) konsumen dan meninggalkan bagian lainnya.
Target konsumen ini berhubungan erat dengan adanya media yang dapat
digunakan untuk menjangkau kelompok-kelompok atau segmen-segmen tertentu
dalam masyarakat. Target pasar mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu
menyeleksi konsumen sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu dan
menjangkau konsumen sasaran tersebut (reaching).
Siapakah target konsumen atau konsumen sasaran itu? Konsumen sasaran
adalah orang-orang yang menginginkan diri mereka terekspos oleh informasi atau
hiburan yang ditawarkan produsen kepada mereka. Dalam hal ini perlu diketahui
bahwa konsumen melakukan suatu proses yang disebut dengan selective exposure
artinya konsumen secara aktif memilih mau atau tidak mengekspos dirinya
terhadap informasi, misalnya iklan.
3. Positioning
Langkah ketiga adalah positioning pasar, yaitu penentuan positioning bersaing
produk dan menciptakan bauran pemasaran yang lebih terperinci. Positioning
adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak
27
menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam
alam khayalannya sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu.
Dengan demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang
matang dan langkah yang tepat. Pengelola pemasaran harus mengetahui
bagaimana konsumen memproses informasi, menciptakan persepsi, dan
bagaimana persepsi memengaruhi pengambilan keputusannya, sebab sekali
informasi ditempatkan pada posisi yang salah, maka akan sulit untuk diubah.
Positioning menjadi penting bagi perusahaan karena tingkat kompetisi
yang cukup tinggi saat ini. Persepsi terhadap perusahaan atau produk memegang
peranan penting dalam konsep positioning karena khalayak banyak menafsirkan
media bersangkutan melalui persepsi yaitu hubungan-hubungan asosiatif yang
disimpan melalui proses sensasi. Persepsi membantu manusia memahami dunia di
sekelilingnya untuk disimpan dalam memorinya. Hiebing & Cooper (1997)
mendefinisikan positioning sebagai “membangun persepsi produk di dalam pasar
sasaran relatif terhadap persaingan.”
Suatu produk harus memiliki pernyataan positioning yang memiliki
hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan harus bisa mewakili citra
atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak konsumen. Citra itu harus berupa
suatu hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk.
Pernyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam bentuk
rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis. Kata-kata itu adalah
atribut yang menunjukkan segi-segi keunggulan suatu produk atau perusahaan
terhadap para pesaingnya. Semua kata-kata harus dirancang berdasarkan informasi
28
pasar. Pernyataan yang dihasilkan harus cukup singkat, mudah diulang-ulang
dalam iklan atau dalam bentuk-bentuk promosi lainnya, dan harus memiliki
dampak yang kuat terhadap pasar sasaran. Pernyataan positioning yang baik dan
efektif harus mengandung dua unsur, yaitu klaim yang unik dan bukti-bukti yang
mendukung.
Pernyataan positioning itu harus dapat diungkapkan secara jelas dan tegas
yang dapat disusun berdasarkan pengalaman yang panjang dalam bidang tertentu,
hasil-hasil studi, informasi dari mulut ke mulut atau publisitas yang ada.
Pernyataan itu selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen juga
harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan harus dapat dipercaya.
Pernyataan itu harus disebarluaskan dengan teknik-teknik audiovisual yang baik
dan dengan frekuensi yang cukup sering.
Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola pemasaran
harus mengetahui bagaimana audience membedakan produk bersangkutan
terhadap produk saingan lainnya. Myers (1966) membedakan struktur persaingan
dalam tujuh tingkat, tiga di antaranya, yaitu superioritas, diferensiasi dan paritas.
1) Superioritas
Suatu struktur persaingan yang dialami perusahaan atau produk yang unggul
di berbagai bidang terhadap para pesaingnya. Superioritas adalah keadaan yang
sangat ideal, namun biasanya sangat sulit dicapai. Misalnya, produk yang kuat,
hebat dan lebih segala-galanya membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
memproduksinya. Contohnya, televisi berita internasional Fox News yang
29
menyusun pernyataan positioning “We report You Decide” sebagai upaya
mengalahkan superioritas televisi CNN sebagai televisi berita.
2) Diferensiasi
Keadaan yang sedikit berbeda dengan superioritas. Di sini, perusahaan
bertindak lebih rasional, yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi
membatasinya pada satu atau beberapa segi saja yang superior terhadap pesaingpesaingnya. Misalnya, suatu bank unggul dalam pelayanan kepada nasabah, suatu
stasiun penyiaran unggul dalam produk berita atau musik, suatu kendaraan mobil
unggul dalam hal jaminan keselamatan, dll.
3) Program Paritas
Di sini, perusahaan dan produknya sama sekali tidak dapat dibedakan satu
dengan lainnya. Audience tidak dapat membedakan mana yang lebih baik antara
produk yang dihasilkan perusahaan A dengan perusahaan lainnya. Positioning
menjadi lebih sulit dalam kasus ketiga ini. Oleh karena itu, biasanya diciptakan
pembela khayalan dengan menanamkan citra merek, mengasosiasikan dengan
tokoh-tokoh, humor, kartun, dan sebagainya. Misalnya, pernyataan positioning;
RCTI Oke, SCTV Ngetop, merupakan contoh untuk kasus ini. Suatu perusahaan
atau suatu produk menjadi kelihatan berbeda karena konsumen menganggapnya
berbeda, bukan karena barang itu sendiri berbeda.
2.3.2 Strategi Push, Pull, & Profile
Chris Fill dalam buku Marketing Communication: engagement, strategis, dan
ptactice, mengatakan terdapat tiga faktor yang dapat menentukan keberhasilan
komunikasi pemasaran yang disebutnya 3P, yaitu:
30
1) Strategi dorong (Push Strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi
perdagangan untuk “mendorong” produk lewat saluran distribusi. Produsen
mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada
pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. 15
Sementara Lawrence R Jauch & William F. Glueck. dalam bukunya
Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan mendefinisikan Push
Strategy adalah penjualan dan usaha promosi lainnya dari produsen diarahkan
untuk mencapai pendukung perdagangan dari penjual partai besar dan
pengecer (ritel) untuk produk produsen. Artinya, strategi dorong ini
menunjukkan usaha promosi dari produsen yang ditujukan kepada pedagang
dan berlanjut pada konsumen.
2) Strategi tarik (Pull Strategy)
Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk
periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen.
Apabila strategi tarik berhasil, konsumen akan mencari produk dari pengecer,
pengecer akan mencari dari pedagang besar dan pedagang besar akan mencari
dari produsen. 16
Sementara Lawrence R Jauch & William F. Glueck. dalam bukunya
Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan mendefinisikan Pull
Strategy adalah usaha pemasaran yang diarahkan pada pelanggan pokok
dengan maksud memengaruhi penerimaan mereka akan merek produsen.
15
Kotler dan Armstrong. 2000. (terjemahan Alexander Sindoro). Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo,
Jakarta.
16
Ibid
31
Produsen mengharapkan pelanggan kemudian akan memengaruhi pengecer
(ritel) untuk menangani merek. Kedua strategi ini biasanya digunakan secara
konjungsi. 17
3. Strategi profil (Profile Strategy)
Selain adanya strategi tarik dan dorong, dalam pemasaran juga terdapat
strategi profil (Profile Strategy), yaitu strategi yang digunakan untuk
memenuhi tujuan promosi perusahaan dikembangkan guna memuaskan
kebutuhan para pemegang saham. Karakteristik strategi Profil adalah untuk
membangun kesadaran, persepsi, sikap, dan reputasi dengan menggunakan
hubungan masyarakat, sponsor, dan Iklan perusahaan. Di beberapa pasar
internasional, sifat struktur pasar yang sudah ada dapat menentukan sejauh
mana strategi dorong, tarik, dan profil dapat digunakan. Hal ini dapat berarti
mengadopsi strategi yang berbeda untuk pasar yang berbeda—beberapa sangat
terfragmentasi sementara yang lain terkonsentrasi. Untuk lebih jelasnya lihat
Table 1 berikut.
Tabel 2.2 Marketing Communication Strategy Options
Strategy
Target Audience
Message Focus
Communication Goal
Customers
Produk/service
Purchase
End-user b2b customers
Produk/service
Purchase
Push
Channel intermediaries
Produk/service
Developing
Relationships and
distribusi network
Profile
All relevant stakeholders
The Organization
Building Reputation
Pull
Sumber: Fiil, Chris. 2005. Marketing Comunications: engagement, strategis, dan ptactice. Edisi 4. Prentice Hall. Hlm. 332.
17
Ibid.
32
2.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Jika perusahaan telah memutuskan dan menetapkan strategi penentuan posisinya,
hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci mengenai
bauran pemasaran. Hal ini disebabkan karena bauran pemasaran merupakan salah
satu konsep utama dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran
terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk memengaruhi
permintaan produknya.
Definisi bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran
terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran (target market). Konsep bauran pemasaran
merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk memengaruhi
permintaan akan produknya. Perencanaan bauran pemasaran yang efektif pada
dasarnya harus berawal dari perumusan suatu konsep produk yang efektif dan
efisien serta mengarah pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dituju.
Berkat
kemajuan
teknologi
informasi,
orang
semakin
mudah
berkomunikasi baik lewat media tradisional (koran, radio, telepon, televisi)
maupun melalui media yang lebih baru (mesin faks, telepon genggam, penyeranta,
dan internet). Kemajuan perkembangan teknologi tersebut mendorong lebih
banyak perusahaan untuk beralih dari komunikasi massa ke komunikasi yang
lebih terarah dan dialog satu-satu.
33
Di saat yang sama, lebih dari sekadar alat-alat promosi yang spesifik—
desain produk, harganya, bentuk, dan warna kemasannya, serta toko yang
menjualnya—semua menyampaikan sesuatu kepada pembeli. Jadi, walaupun
bauran promosi merupakan aktivitas komunikasi utama perusahaan, bauran
pemasaran keseluruhan (produk, price, place, and promotion) harus diatur
sedemikian rupa agar menghasilkan dampak komunikasi yang terbaik/terbesar.
Berikut uraian mengenai komponen-komponen pokok bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri dari empat variable yang dikenal 4P, yaitu produk,
price, place, and promotion.
1) Produk (Product)
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar
sasaran dan ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar tentang
produk, yaitu:
Menurut Philip Kotler, Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau suatu kebutuhan. Meliputi
benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Sementara itu, menurut William J. Stanton, mendefinisikan produk dalam
dua pengertian dasar, yaitu pengertian sempit, produk adalah sekumpulan atribut
fisik nyata (tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat
diidentifikasikan. Pengertian luas, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata
(tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercangkup warna,
harga, kemasan, prestige pabrik, prestige pengecer, dan pelayanan dari pabrik
serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa
memuaskan keinginannya.
Gagasan pokok dari kedua definisi di atas ialah bahwa konsumen membeli
tidak hanya sekadar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka
membayar sesuatu yang memuaskan keinginan. Sebagian besar produk adalah
produk fisik (barang), misalnya mobil, roti, sepatu, telur, dan buku. Akan tetapi,
34
jasa—misalnya pemangkas rambut, konser musik, dan wisata juga merupakan
produk (kadang-kadang disebut produk). Orang, tempat, dan bahkan ide/gagasan
juga bisa kita pandang sebagai produk. Jadi, dapat kita katakan bahwa produk
dalam pengertian yang luas mencangkup apa saja yang bisa dipasarkan, termasuk
benda-benda fisik, jasa, manusia, tempat, organisasi, dan gagasan.
2) Harga (Price)
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat
harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara
berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang
harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan
hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Dengan kata lain,
merupakan sejumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan
produk tersebut. Adapun Menurut William J. Stanton mendefinisikan, harga
adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan
untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya.
3) Tempat (Place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan
produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan demikian,
produsen harus mengatur seluruh distribusi yang tepat (melalui grosir, pengecer).
Selain
itu,
mengecek
ketersediaan
dan
mengatur
pengangkutan
penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur. Fungsi dan
peranan saluran distribusi sebagai salah satu aspek kegiatan pemasaran
perusahaan di dalam usaha mendistribusikan barang atau jasa dari titik produsen
35
ke konsumen akhir merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Kegiatankegiatan pemasaran yang berkaitan dengan produk, penetapan harga, dan promosi
yang dilakukan belum dapat dikatakan sebagai usaha terpadu jika tidak dilengkapi
dengan kegiatan distribusi.
4) Promosi (Promotion)
Promosi
merupakan
kegiatan
terpenting,
yang
berperan
aktif
dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu
produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan
tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan
dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai
keberhasilan dalam penjualan.
Menurut Basu Swastha, D.H. dan Irawan, promosi merupakan insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau
jasa. Menurut Stanson (1999), atau promosi adalah kombinasi strategi yang paling
baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang
lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Sementara menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi
dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para
calon pembeli suatu produk dalam rangka memengaruhi pendapat mereka atau
memperoleh suatu respons.
Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Pemasaran Jasa, bauran promosi
tradisional meliputi berbagai metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa
kepada potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan,
promosi penjualan, penjualan per seorangan dan hubungan masyarakat. Promosi
36
menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen
sasaran untuk membeli produk tersebut. Dapat disimpulkan mengenai promosi,
yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen
untuk mendorong terciptanya penjualan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa empat variable pemasaran
yang disebut “4P” sangat dapat memengaruhi konsumen atau pelanggan, di mana
pelanggan akan memutuskan pembelian dengan melihat variable 4P tersebut, baik
dari segi produk yang terdiri dari jenis, mutu, hingga pelayanan yang diberikan,
harga yang sesuai dengan kualitas produk, promosi yang menarik, hingga pada
lokasi pembelian dari produk atau jasa tersebut.
2.4 Bauran Strategi Komunikasi Pemasaran 18
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran
serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran juga merupakan
usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran
mengenai keberadaan produk di pasar, konsep yang secara umum digunakan
untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi
(promotion mix). 19 Bauran komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan
merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
penjualan langsung, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk
18
Philip Kotler & Gary Armstrong. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Edisi Kedelapan,
Jidil 2.
19
Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm. 267.
37
meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Definisi dari kelima alat promosi utama
ini adalah sebagai berikut. 20
1) Periklanan (advertising), yaitu segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan,
barang, atau jasa. Periklanan bisa berupa tulisan, siaran, di jalan, dan berbagai
bentuk lain. Selain itu, dengan periklanan perusahaan yang bersangkutan dapat
mendramatisasi produk mereka melalui seni menggunakan gambar, hasil
cetakan, suara, dan warna. Menurut Philip Kotler, walaupun periklanan dapat
menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak menyentuh orang per
orang dan tidak mungkin bisa sepersuasif wiraniaga. Pada umumnya, iklan
hanya bisa berkomunikasi satu arah dengan audiens, dan audiens tidak merasa
harus memerhatikan atau memberikan tanggapan. Selain itu, biayanya bisa
sangat besar. Walaupun beberapa bentuk periklanan, seperti bentuk iklan di
koran dan radio dapat terlaksana dengan anggaran kecil, bentuk-bentuk lain,
seperti iklan televisi jaringan, membutuhkan anggaran yang sangat besar.
2) Penjualan Personal (personal selling), presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan. Penjualan pribadi mencangkup presentasi penjualan,
pameran dagang, dan program insentif. Penjualan personal merupakan cara
yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian,
khususnya dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
Dibandingkan dengan periklanan, penjualan personal memiliki beberapa
20
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Hlm. 247275.
38
keunikan. Alat ini melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih
sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik pihak lain
dan melakukan penyesuaian diri dengan cepat.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran,
“penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses
pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan,
dan tindakan pembelian”.
Penjualan personal memiliki tiga ciri khusus, di antaranya: 21
a) Konfrontasi personal, penjualan personal mencangkup hubungan yang
hidup, langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing
pihak dapat mengobservasi dari pihak lain dengan lebih dekat.
b) Mempererat: penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis
hubungan, mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan.
c) Tanggapan, penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban
mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Namun, sifat-sifat unik ini ada kerugiannya. Seseorang wiraniaga
memerlukan komitmen jangka panjang yang lebih lama daripada yang
diperlukan oleh periklanan—iklan dapat dipasang dan dicabut, tetapi tidak
demikian dengan wiraniaga. Penjualan personal juga merupakan alat promosi
perusahaan yang paling mahal, sering kali sampai memaksa perusahaan
mengeluarkan rata-rata lebih dari $200 per kunjungan penjualan. 22
3) Promosi Penjualan (sales promotion), yaitu Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Menurut Nikels,
21
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran, Analisis, Pengendalian, Implementasi, dan Kontrol. Jilid 2, Edisi
revisi. Printice Hall. Hlm. 224.
22
Lihat “Median Costper Call by Industry,” Sales & Marketing Management. 28 Juni 1983. Hlm. 65.
39
Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan tatap
muka periklanan, dan publisitas yang mendorong efektivitas pembelian
konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan,
pameran, demonstrasi dan sebagainya. Promosi penjualan dapat berupa
pameran di tempat pembelian, hadiah, diskon, kupon, iklan yang unik, dan
demonstrasi.
Promosi penjualan meliputi berbagai jenis peralatan—kupon, perlombaan,
potongan harga, hadiah, dan lain-lain—semuanya mempunyai keunikan
masing-masing. Semuanya menarik perhatian konsumen dan menyediakan
informasi yang dapat menghasilkan pembelian. Semuanya dapat mempercepat
pembelian dengan menyediakan dorongan atau kontribusi yang dapat
memberikan nilai tambah bagi konsumen. Dan promosi penjualan
mengundang dan membayar respons yang cepat. Apabila iklan mengatakan,
“Belilah produk kami,” promosi penjualan mengatakan, “Belilah sekarang.”
Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan respons yang
lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk
mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang sedang lesu.
Namun demikian, dampak yang dihasilkan biasanya hanya sebentar dan tidak
efektif dalam pembentukan preferensi merek jangka-panjang.
4) Hubungan Masyarakat (public relation), yaitu membangun hubungan baik
dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra
perusahaan” yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, dan
peristiwa yang dapat merugikan. Hubungan Masyarakat memiliki beberapa
40
sifat unik. Perangkat ini biasanya sangat dipercaya—cerita, fitur, dan berbagai
peristiwa tampak lebih nyata dan lebih tepercaya di mata pembaca daripada
apa yang mereka lihat lewat iklan. Hubungan masyarakat juga dapat
menjangkau calon-calon yang biasanya menjauhi wiraniaga dan iklan—pesan
sampai pada pembeli sebagai “berita” dan bukan sebagai komunikasi yang
bertujuan menjual. Sebagaimana iklan, hubungan masyarakat pun dapat
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Pemasar cenderung kurang
memanfaatkan hubungan masyarakat atau baru memikirkannya belakangan.
Namun begitu, suatu hubungan masyarakat yang matang dipadu dengan alat
promosi lainnya dapat menjadi alat yang sangat efektif dan ekonomis.
5) Pemasaran Langsung (direct marketing), yaitu Komunikasi langsung dengan
sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung—penggunaan surat, telepon, faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapatkan tanggapan
langsung. Pemasaran langsung meliputi katalog, telemarketing, faks, internet,
dan sebagainya. Walaupun ada banyak bentuk pemasaran langsung—
pengeposan langsung (direct mail), telemarketing, pemasaran elektronik,
pemasaran online, dan lain-lain—semuanya berbagi empat karakteristik yang
unik. Pemasaran langsung bersifat nonpublik (tertutup): pesan biasanya
disampaikan ke orang tertentu. Pemasaran langsung juga bersifat segera dan
khusus: Pesan dapat dibuat dengan cepat, dan dapat disesuaikan agar
mengundang ketertarikan konsumen tertentu. Akhirnya, pemasaran langsung
bersifat interaktif: Dapat terjadi dialog antara pemasaran dan konsumen, dan
41
pesan dapat diubah tergantung pada respons konsumen. Jadi, pemasaran
langsung sangat cocok untuk upaya pemasaran bertarget tinggi dan
membangun hubungan satu-satu dengan pelanggan. 23
Selain itu, pemasaran langsung juga merupakan suatu bentuk distribusi,
yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan secara langsung, terlepas dari
medium yang digunakan untuk penawaran produknya. Konsekuensinya,
pemasaran langsung tidak terbatas untuk pemasaran secara langsung saja
(tanpa toko buku atau tempat penjualan secara fisik). Pedagang eceran juga
dapat memanfaatkannya untuk para pembeli.
Secara tradisional, pemasaran langsung dipandang sebagai suatu bentuk
pemasaran dan periklanan, yang hanya sesuai produk-produk dan jasa yang
ditawarkan oleh para penerbit buku, asosiasi-asosiasi rekaman, sekolahsekolah korespondensi, dan para pemasaran peralatan dan pakaian rumah.
Sekarang ini sebagian besar perusahaan, baik perusahaan yang berukuran
sedang maupun kecil mulai menggunakan pemasaran langsung sehingga
pemasaran langsung menjadi berkembang.
Setelah mengetahui unsur-unsur komunikasi pemasaran maka kita
menelaah bahwa sebuah perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor
dalam mengembangkan bauran promosinya, seperti jenis pasar produk, kesiapan
konsumen, melakukan pembelian, dan tahap dalam siklus hidup produk tersebut.
Juga menjadi penting adalah peringkat pasar perusahaan tersebut.
23
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi. Aspek Tambahan, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Lima,
Jilid 1, 2001, hlm. 558.
42
Adapun penjabaran faktor-faktor dalam menentukan bauran komunikasi
pemasaran adalah sebagai berikut.24
1) Jenis pasar produk, alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan
bisnis. Pemasar konsumen mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk
promosi penjualan, periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat.
Pada umumnya, penjualan pribadi lebih banyak digunakan untuk barang yang
rumit, mahal, dan berisiko serta dipasarkan dengan penjual yang lebih besar
dengan jumlah yang lebih sedikit (karena itu disebut pasar bisnis).
2) Tahap kesiapan membeli, alat-alat promosi berbeda-beda dalam keefektifan
biaya sesuai dengan tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan
pemberitaan memegang peranan penting dalam tahap pembangunan
kesadaran. Pengertian pelanggan terutama dipengaruhi iklan dan penjualan
pribadi. Penutupan penjualan kebanyakan dipengaruhi penjualan dan promosi
penjualan. Pemesanan ulang juga kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi
dan promosi penjualan, dan sedikit karena iklan yang mengingatkan.
3) Tahap siklus produk, alat-alat promosi juga memiliki efektivitas biaya yang
berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Pada
tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya
tinggi, disusul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi, dan
promosi penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya. Pada tahap
pertumbuhan, permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita
dari mulut ke mulut. Pada tahap kematangan, secara berturut-turut promosi
24
Ibid. Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Hlm. 267
43
penjualan, periklanan, dan penjualan pribadi semuanya makin berperan
penting. Pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan kuat, iklan
dan pemberitaan berkurang, dan wiraniaga hanya sedikit perhatian pada
produk tersebut.
2.5 Analisis SWOT
Pada awalnya, SWOT digunakan untuk menganalisis kasus-kasus militer,
kemudian digunakan untuk menganalisis kasus-kasus bisnis. Kemudian akhirakhir ini, setelah dikritik, beberapa kelemahannya, ternyata SWOT dapat pula
digunakan sebagai alat analisis yang sering kali dimanfaatkan dalam penelitian
deskriptif Kualitatif guna menganalisis masalah-masalah administrasi dan
kebijakan publik maupun untuk mengkaji masalah-masalah manajemen dan
kinerja perusahaan.
Secara harfiah SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT dapat
menunjukkan bahwa kinerja kebijakan maupun perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Kedua faktor
tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. 25
Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif
yang dapat dilakukan dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam
sebuah manajemen perusahaan. Saran alternatif ini bisa saja merupakan saran baru
yang merevisi beberapa alternatif yang pernah ditentukan sebelumnya. Begitu
25
Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia. Hlm. 92-93.
44
pula bahwa saran alternatif tersebut dapat mengubah alternatif strategi dan
sasaran-sasaran baru dalam kebijakan maupun manajemen perusahaan yang akan
dicapai di waktu yang akan datang.
SWOT dapat dilakukan untuk menganalisis kondisi kebijakan dan
kemungkinan kondisi perusahaan pada saat sebelum kebijakan atau manajemen
dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah gambaran apakah kebijakan atau
manajemen itu layak dilakukan atau tidak. Namun, SWOT dapat pula dilakukan
ketika sebuah kebijakan dan manajemen sudah berlangsung untuk memberi
masukan apakah kebijakan itu dapat diteruskan, diubah strateginya atau bahkan
dihentikan sama sekali. 26
Bagan 2.2
Analisis SWOT 27
BERBAGAI PELUANG
3. Mendukung strategi turnaround 1. Mendukung strategi agresif KELEMAHAN INTERNAL
INTERNAL 4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN
26
27
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia. Hlm. 19
Ibid.
Download