MENGINTEGRASIKAN TIK KOMUNIKASI KEDALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Disusun oleh : Aprillia kusnia vitananda Fita ainur rofiqoh Imam fahrudi imran Inchi arvita rera Lulut alvia M. Syaiful bahri Riska avita febriani Viky dwi cahyaningtyas Yeni diah lestari Zainur ridha Ika ratnawati (153210049) (153210057) (153210061) (153210062) (153210068) (153210070) (153210078) (153210083) (153210084) (153210088) (153210089) Definisi Menintegrasikan Tik Dokumentasi Asuhan Keperawatan • integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembaharuan hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. • Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi aktivitas pengelolaan data dan informasi di bidang keperawatan serta memunculkan istilah baru yaitu informatika keperawatan. Informatika keperawatan merupakan integrasi ilmu keperawatan, ilmu komputer, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan dalam praktek keperawatan Tujuan pendokumentasian • untuk memfasilitasi proses komunikasi diantara tim kesehatan. • Melalui dokumentasi, perawat dapat berkomunikasi dengan perawat lain dan tim kesehatan tentang penilaian terhadap status klien, intervensi keperawatan yang dilakukan dan hasil dari intervensi. Lembaga yang menggunakan dokumentasi elektronik harus memiliki kebijakan untuk mendukung penggunaannya, termasuk kebijakan untuk • mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam dokumentasi atau jika terlambat memasukkan data; • mencegah penghapusan informasi; mengidentifikasi perubahan dan update catatan; • melindungi kerahasiaan informasi klien; • menjaga keamanan dari sistem (password, perlindungan virus, enkripsi, firewall); • pelacakan akses tidak sah ke informasi klien; • proses untuk mendokumentasikan di instansi menggunakan campuran metode elektronik dan kertas; • back-up klien informasi; • dan sarana dokumentasi dalam hal kegagalan sistem (CRNBC, 2007). Penerapan tik dalam bidang kesehatan Penerapan TIK dalam bidang kesehatan telah mengubah pola juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien, yaitu dengan sistemberbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Pemanfaatan Teknologi Informatika Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan • Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier, E. 1990). Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya dalam membina dan mempertahankan akuntabilitas perawat dan keperawatan (Webster New Word Dictionary dalam Marelli, 1996). • Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan perawat memiliki sistem pendokumentasian yang lebih baik, metode pendokumentasian mulai bergeser dari manual ke arah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut menggunakan teknologi sistem informasi keperawatan • Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang baik dan efisien dengan profesi kesehatan lainnya dalam pelayanan kesehatan profesional. Dokumentasi yang lengkap dan akurat akan memudahkan ilmu lain untuk menggunakan informasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan pasien (Brunt/Serangan et al.1999) Berdasarkan hasl penelitian diatas dapat disimpulkan A. Persepsi pasien positif terhadap sistem ini dengan meningkatnya perhatian dan ketertarikan terhadap implementasi EHR/ENR/EMR/EPR, setuju adanya model sharing data via EHR/ENR/EMR/EPR walau pada awalnya terjadi penurunan privacy, dan pasien setuju diberlakukannya EHR/ENR/EMR/EPR untuk data dirinya karena memberikan banyak pengalaman dan informasi; mendatangkan banyak keuntungan; berkontribusi terhadap peningkatan keamanan medis/kesehatan, improving patient safety, dan mendatangkan hubungan yang kooperatif antara rumah sakit dan pasien. B. Terdapat perubahan waktu yang signifikan, yaitu waktu lebih pendek dan singkat dalam menunggu konsultasi (30-60’ menjadi 1030’), waktu konsultasi (10-15’ menjadi 5-10’) dan total waktu dari datang dan pergi dari rumah sakit (dari 90-120’ menjadi 60-90’ dan akhirnya menjadi 30-60’). Pasien juga puas dengan sikap pelayanan dari tenaga medis, hanya 5% saja tidak puas. C. Pasien merasa lebih jelas (92-96%) dengan penjelasan yang diberikan karena menggunakan layar yang memungkinkan pasien bisa melihat sendiri, dan ternyata komplain berkurang akan lahan parkir; ruang konsultasi; lokasi meja administrasi dan fasilitas transportasi. Secara umum klien puas dengan keputusan untuk datang kembali ke rumah sakit (68-81%), puas terhadap kualitas pelayanan/perawatan (6776%) dan puas terhadap harapan pelayanan (6370%). C. Alur kerja perawat tercapai dalam desain lingkungan catatan kesehatan ekektronik (EHR/ENR/EMR/EPR) untuk berbagi data dengan rekan yang terlibat dalam memberikan perawatan pada pasien. Alur data dan alur informasi klinik bekerja bersama jelas dan tergambarkan dengan kata lain menjembatani gap informasi untuk menjamin keberlangsungan dari perawatan pasien di mana memiliki informasi pada waktu, tempat yang tepat untuk memampukan dokter/klinisian membuat keputusan dan memberikan pelayanan yang bermutu. TERIMA KASIH