86 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

advertisement
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
•
Faktor yang dianggap penting oleh penumpang adalah
-
Dimensi Responsiveness (daya tanggap), yaitu atribut layanan call center
(Q1), layanan penjualan tiket di kantor MAS (Q2), dan kecepatan dalam
menerima bagasi (Q3).
-
Dimensi Reliability (keandalan), yaitu atribut waktu proses check-in (Q4) dan
ketepatan jadwal penerbangan (Q5).
-
Dimensi Assurance (jaminan), yaitu atribut staff saat check-in (Q6), reputasi
dalam hal keselamatan penumpang (Q7), dan penampilan awak kabin (Q8)
•
Tingkat kesesuaian antara kinerja (kenyataan) dengan kepentingan (harapan) adalah
sebesar 91,81% sehingga dapat dikatakan bahwa penumpang MAS merasa bahwa
perusahaan sudah memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi penumpangnya.
•
Secara gabungan variabel dimensi kualitas pelayanan, yaitu responsiveness (daya
tanggap), reliability (keandalan), assurance (jaminan), empathy (empati), dan
tangibles (produk-produk fisik)
berkontribusi sebesar 15,3% terhadap loyalitas
penumpang dan sisanya dipengaruhi faktor-faktor lain seperti yang terlihat pada
profil konsumen bahwa tujuan utama penumpang melakukan penerbangan
kebanyakan untuk berbisnis dan mereka cenderung bersifat ‘heavy traveller’ atau
seseorang
yang
sering
melakukan
penerbangan
yang
rata-rata
cenderung
memperhatikan aspek waktu. Ini berarti loyalitas yang terjadi pada penelitian ini
86
87
merupakan loyalitas berdasarkan perilaku. Maksudnya, penumpang memang
selalu menggunakan jasa MAS berulang kali, namun tanpa menyertakan aspek
perasaan atau kepemilikan di dalamnya.
Secara parsial dimensi responsiveness (daya tanggap) dan dimensi tangibles
•
(produk-produk
fisik)
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
loyalitas
penumpang. Sedangkan dimensi reliability (keandalan), assurance (jaminan),
dan empathy (empati) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
penumpang MAS. Selain itu dapat diketahui pula berdasarkan hasil dari diagram
kartesius bahwa pada dimensi responsiveness (daya tanggap) termasuk di dalam
salah satu aspek yang dianggap penting oleh penumpang.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan beberapa
saran yang dianggap tepat dan sesuai bagi MAS, antara lain:
1. Untuk meningkatkan loyalitas penumpang, maka dapat dilakukan melalui perbaikan
kinerja
kualitas
pelayanan
yang
mencakup
lima
dimensi,
khususnya
dengan
memperhatikan dimensi responsiveness (daya tanggap). Karena dimensi responsiveness
(daya tanggap) termasuk dalam faktor yang dianggap penting oleh penumpang, namun
MAS belum melaksanakannya dengan baik, serta memilki pengaruh yang signifkan
terhadap loyalitas penumpang. Yang perlu diprioritaskan dalam perbaikan dimensi
responsiveness (daya tanggap) adalah:
- MAS perlu melakukan perbaikan layanan call center agar dapat menginformasikan
kepada penumpang tentang kepastian informasi penyampaian jasa. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara meng-efektifkan waktu operasi layanan call center
khususnya pada saat ’peak time’ atau jam-jam tertentu dimana penumpang
88
berpeluang menghubungi layanan call center, yaitu antara pagi hingga siang hari
sehingga penumpang yang membutuhkan informasi dapat segera mendapat
kepastian.
- MAS perlu lebih tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul, misalnya apabila
penumpang mengalami masalah kehilangan bagasi, pihak MAS sebaiknya dapat
memberi solusi yang tepat bagi penumpangnya dengan segera sehingga masalah
yang timbul dapat terselesaikan dengan baik.
- MAS perlu melakukan peningkatan dalam kecepatan penerimaan bagasi bagi
penumpang MAS dengan cara membuat sistem penyampaian bagasi kepada
penumpang agar lebih cepat dan terorganisir dengan baik.
2. MAS juga perlu memperhatikan faktor lain yang dianggap penting oleh penumpang,
tetapi pada kenyataannya belum dilakukan dengan baik oleh MAS, yaitu pada dimensi
reliability (keandalan), dengan cara:
- Melakukan peningkatan kualitas waktu proses check-in dengan cara melatih para
staff untuk memperhatikan waktu saat proses check-in berlangsung agar efektif
sehingga tepat sasaran dan tidak banyak memakan waktu.
- Melakukan perbaikan kualitas ketepatan jadwal penerbangan (On Time
Performance-OTP), atribut ini dianggap penting bagi penumpang yang tujuan
utamanya kebanyakan adalah untuk bisnis, sehingga faktor ini menjadi salah satu
aspek yang harus diprioritaskan penanganannya agar penumpang tetap setia.
Download