BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Hubungan Masyarakat Dakam bukunya yang berjudul Periklanan, humas adalah kegiatan – kegiatan komunikasi yang menciptakan pemahaman melalui pengetahuan. (Frank Jefkins, 2003 : 259). Jadi , sasarannya adalah mendidik pasar. Agar berhasil, maka semua informasi yang dikemukakannya harus sepenuhya faktual atau sesuai dengan kenyataan yang ada, bisa dipercaya, dan imparsial atau tidak memihak. Keterangan humas sama sekali tidak boleh dilebih - lebihkan atau memuji diri sendiri seperti halnya iklan. Sebaliknya, periklanan itu agar benar – benar efektif, seperti telah dijelaskan sebelumnya, justru harus diupayakan dramatis, agak emosional dan tentu saja memihak produk sendiri. Jadi, kalau pesan iklan memang terbatas, maka pesan humas harus sepenuhnya terbebas dari bias apapun Menurut Thomas. L Harris dalam buku yang berjudul Marketing Communication Orchestra (Hifni Aifrahmi, 2008 : 159), konsep marketing public relations diartikan sebagi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong keputusan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan penciptaan persepsi yang kredibel dengan menyajikan perusahaan dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen. Salah satu alasan marketing public relations dibutuhkan adalah karena iklan dan alat promosi lainnya belum cukup ampuh unutk berjalan sendiri – sendiri. Untuk meraih suatu keberhasilan , pemasar juga harus mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen 11 12 melakukan keputusan pembelian. Peranan Marketing Public Relations itu sendiri merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi pemasaran (Marketing Strategy Implementation) dengan aktivitas program kerja humas dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya. Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, fungsi pemasaran tersebut sebagaimana dijabarkan dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu: product, price, placement and promotion, yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan pemasaran, salah satunya yaitu komitmen terhadap pelayanan purna jual, berkenaan dengan upaya mempertahankan loyalitas para pelanggannya (Roesady Roeslan, 2005 : 105) Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sejalan dengan kegiatan humas sebagai mediator yang menjembatani antara perusahaan dengan publiknya dimana melakukan kegiatan komunikasi yang terencana , berkesinambungan sebagai upaya membangun hubungan yang harmonis dalam rangka menciptakan pemahaman, penerimaan , kepercayaan dan itikad baik (good will) yang dapat membangun citra perusahaan. Kegiatan public relations merupakan proses penyampaian informasi perusahaan kepada publiknya. Komunikasi mempunyai dua arus, yaitu : a) Komunikasi satu arah (One Way Communication) Dalam arus komunikasi ini, komunikan hanya menerima informasi yang diberikan oleh komunikator tanpa memberikan respon atau tanggapan b) Komunikasi dua arah (Two Way Communication) Dalam arus komunikasi ini, komunikan tidak hanya menerima informasi dari komunikator tetapi juga memberikan respon. Antara komunikator dengan komunikan terjadi komunikasi timbal balik. 13 Dari kedua arus diatas, ciri hakiki dari komunikasi public relations adalah komunikasi dua arah (Two Way Communication). Umpan balik yang dihasilkan dari komunikasi ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dimana akan diketahui penilaian public terhadap perusahaan.Public Relations dalam menjalankan kegiatannya telah memikirkan secara matang mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Terencana adalah landasan dari program kegiatan humas dan landasan yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan program, sehingga program dapat dipertanggung jawabkan baik hasil atau sasarannya.Berkesinambungan berarti kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh public relations saling berhubungan dalam hal tujuannya. Hasil dari kegiatan terakhir diharapkan dapat ditingkatkan di kegiatan berikutnya. Maka dapat ditarik suatu kesimpulan secara universal sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh seorang Public Relation Officer (PRO) yaitu menyangkut 2 fungsi Public Relations yang prinsipnya adalah : 1. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada public 2. Menyampaikan opini public pada manajemen Dalam hal ini fungsi public relations dalam menyampaikan fungsi kebijaksanaan manajemen kepada publik (baik publik internal maupun eksternal) merupakan suatu keberhasilan organisasi sebagai usaha untuk mendapatkan image yang baik, maka seorang PRO berfungsi menjual organisasi. Dengan perkataan lain public relations berfungsi menjual citra yang baik atau image yang baik tentang organisasi dengan harapan memperoleh umpan balik berupa citra. Fungsi public relations kedua, menyampaikan opini public pada manajemen bahwa seorang PRO haruslah cepat tanggap terhadap permasalahan – permasalahan yang timbul dalam organisasinya. 14 Sehingga seorang PRO harus dapat mengevaluasi bahwa pendapat haruslah berdasarkan fakta – fakta yang ada Dengan demikian untuk menciptakan kerja sama yang baik di dalam suatu perusahaan atau organiasasi, humas merupakan suatu kebutuhan. Maka fungsi dari humas melakukan kegiatan yang berkesinambungan yang tidak hanya bekerja internal untuk perusahaanya, namun juga memiliki tanggung jawab atas informasi yang wajib diketahui masyarakat luas dalam upaya memastikan bahwa sebuah usaha atau badan memiliki citra yang kuat dimata masyarakat. Roesady Ruslan (2001) yang dikutip oleh Iman Mulyana (2008:26) mengemukakan tujuan marketing Public Relations sebagai berikut: 1) Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif public eksternal atu masyarakat dan konsumen 2) Mendorong tercapainya saling pengertian antara public sasaran dengan perusahaan 3) Mengembangkan sinergi funsi pemasaran dengan public relations 4) Efektif dalam membangu pengenalan merek dan pengetahuan merek 5) Mendukung bauran pemasaran Dalam bukunya yang berjudul Marketing Communication Orchestra, ada tiga alasan utama dalam Marketing Public Relations (Hifni Alifami, 2008 : p45), yaitu: 1) Upaya Pemasaran, khususnya iklan berfungsi sebatas mengenalkan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli 15 2) Iklan dan promosi belum cukup ampuh untuk berjalan sendiri – sendiri. Oleh sebab itu, di perlukan upaya lain yang lebih terpadu dengan publisitas yang mendahului iklan dan promosi pada awal peluncuran produk, atau pada saat produk naik daun untuk memantapkan citranya di tengah masyarakat 3) Kredibilitas pesan – pesan kehumasan dianggap lebih terpercaya ketimbang iklan dan promosi. Berita di media massa, apalagi disampaikan oleh pakar atau pihak ketiga tentang suatu produk, lebih dipercaya karena mengungkapkan fakta apa adanya dan lebih jujur. Menurut Rhenald Kasali yang dikutip oleh Iman Mulyana (2008) mengemukakan bentuk – bentuk marketing Public Relations seperti berikut: 1) Publikasi Kegiatan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran mencakup lapran tahunan, brosur, artikel, audio visual , majalah perusahaan 2) Sponsorship Kegiatan menarik khalayak sasaran atas produk atau kegiatan perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa atau partisipasi dalam acara tertentu seperti seminar, konferensi , olahraga, peringatan hari jadi, pameran 3) Berita Kegiatan menemukan dan menciptakan informasi yang mendukung perusahaan maupun produk 16 4) Kegiatan layanan publik Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat melalui pemberian sumbangan, aksi sosial 5) Pidato Kegiatan memberi ceramah atau mengisi acara pada berbagai jenis kegiatan 6) Media Identitas Identitas atau cirri perusahaan seperti logo, warna dan slogan 7) Toko dan armada penjualan Bentuk kegiatan lain sesuai dengan kebijakan perusahaan 2.1.2 Definisi Komunikasi Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi suatu Pengantar , komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri dan untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekangan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasar dari kata latin communis yang berarti ”sama” , communico , communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal – usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata – kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas merujuk pada sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk 17 mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi berperan dalam menjelaskan kebersamaan itu. (Deddy Mulyana, 2005 : 5) Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendefinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan target. Pendekatan komunikasi seperti ini memiliki keterbatasan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Terlampau sering, komunikasi pemasaran hanya berfokus pada usaha untuk mengatasi masalah kekhawatiran sesaat, citra, atau preferensi di dalam pasar: terlalu bersifat jangka pendek dan terlalu mahal, dan sebagian pesan yang disampaikan dengan cara seperti ini tidak akan di dengar. Karena pelanggan berbeda – beda , program komunikasi harus dibuat sesuai dengan segmen, tempat dan bahkan individu yang berbeda – beda pula. Dengan adanya teknologi komuniasi interaktif, perusahaan bukan saja harus bertanya ”Bagaimana kita menjangkau para pelanggan?” tetapi juga , ”Bagaimana kita menemukan cara agar para pelanggan dapat menjangkau kita?” Jadi , proses komunikasi harus dimulai dengan memeriksa semua potensi yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau perusahaan. Sebagai contoh, seseorang bisa saja membeli komputer setelah berbicara dengan orang lain, melihat iklan televisi, membaca artikel di majalah. Pemasar harus mengetahui pengaruh – pengaruh yang ditimbulkan oleh pengalaman – pengalaman komunikasi ini pada setiap 18 tahap pembelian. Pengetahuan ini akan membantu pemasar dalalm mengalokasikan dana komunikasi mereka secara lebih efektif dan efisien. Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar harus memahami bagaimana komunikasi berjalan. Komunikasi melibatkan delapan elemen, yaitu: Pengirim adalah pihak yang mengirimkan pesan; Penyandian adalah suatu metode yang digunakan dalam mengirimkan pesan (Media); Pesan adalah hal yang ingin disampaikan dan menjadi inti dari proses komunikasi; Pengartian adalah proses dalam menginterprestasikan pesan tersebut; Penerima adalah pihak yang menerima pesan; Respon adalah proses penerima pesan dalam menanggapi pesan tersebut ; Umpan balik adalah tindakan yang dilakukan penerima pesan setelah menerima pesan; Gangguan adalah gangguan – gangguan yang terjadi selama proses komunikasi yang mempengaruhi keefektifan isi pesan. 2.1.2.1 Langkah - langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif Dalam bukunya yang berjudul Prinsip – Prinsip Pemasaran, komunikator pemasaran yanrus melakukan langkah – langkah berikut untuk mengenali audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, membuat pesan, memilih media untuk pesan tersebut, dan mengumpulkan umpan balik (Kotler , 2001 : 115) 1) Mengenali audiens sasaran Seorang komunikator pemasaran memulai pekerjaannya dengan sasaran yang tertanam jelas dalam benaknya. Sasarannya bisa saja pembeli potensial atau pelanggan lama. Pada umumnya audiens sasaran sangat 19 berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil komunikator, apa yang akan dikatakan, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya, dimana mengatakannya, dan siapa yang mengatakannya 2) Menetapkan tujuan komunikasi Setelah sasaran ditentukan, komunikator pemasaran harus memtuskan respon seperti apa yang dicari. Tentu saja pada umumnya respon akhir yang diinginkan adalah pembelian. Dan untuk mencapai tahap ini ada tahap – tahap yang harus di lewati oleh sasaran , yaitu : kesadaran , pengetahuan, rasa suka, preferensi, keyakinan dan pembelian. 3) Membuat Pesan Setelah menetapkan respon audiens yang dikehendaki, komunikator beralih ke pembuatan pesan yang efektif. Idealnya, pesan harus mampu mengundang perhatian (Attention), mempertahankan minat (Interest), membangkitkan Keingingan (Desire), dan memperoleh tindakan (Action). Kerangka ini dikenal dengan konsep AIDA. 4) Memilih Media Komunikator harus memilih saluran komunikasi untuk mengirimkan pesan tersebut. Ada 2 (dua) saluran yang dapat digunakan, yaitu : saluran komunikasi pribadi yang merupakan saluran yang digunakan oleh dua orang atau lebih berkomunikasi langsung satu sama lain, bisa lewat tatap 20 muka, seseorang yang berbicara di depan audiens, lewat telepon, atau melalui surat. Pengaruh mulut ke mulut yaitu komunikasi pribadi mengenai suatu produk yang dilakukan oleh calon pembeli dengan tetangga, teman, anggota keluarga, atau rekanannya. Dan yang kedua adalah saluran komunikasi non pribadi adalah media yang membawa pesan tanpa mengadakan kontak atau umpan balik pribadi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah media cetak dan media elektronik. Suatu acara atau event juga bisa dijadikan sebagai saluran komunikasi non pribadi, seperti konferensi pers, pameran dan acara lainnya. 5) Mengumpulkan umpan balik Setelah mengirmkan pesan, komunikator harus meneliti pengaruh pesan tersebut pada penonton Ini mencakup menanyakan kepada penonton sasaran apakah mereka mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya, hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana pendapat mereka mengenai pesan tersebut dan sikap mereka, sebelum dan sesudah melihat pesat, terhadap produk serta perusahaan. Komunikator juga ingin mengukur perilaku yang terjadi akibat pesan. Umpan balik komunikasi pemasaran bisa saja mengindikasikan perlunya perubahan program promosi produk itu sendiri. 2.1.3 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masayarakat dan khususnya kepada pembeli potensial. (Ma’ruf, 2000 : 3) 21 Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjelaskan konsep , harga, promosi , dan distribusi sejumlah ide, barang, jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Lamb,hari,McDaniel,2001 : 6), Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pelanggan , menentukan pasar sasaran, yang paling dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan, merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melalyani pasar tersebut. Akan tetapi, pemasaran tidak sekedar sebuah fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, pemasaran merupakan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan pelanggan, dengan membangun hubungan timbale balik yang menguntungkan dengan pelanggan. Divisi pemasaran tidak dapat mencapai tujuan ini sendirian, divisi pemasaran harus bekerja sama dengan departemen – departemen lain dalam perusahaan. Jadi, pemasaran mengajak setiap orang dalam perusahaan untuk memikirikan pelanggan dan melaukan apa saja untuk membantu menciptakan dan memberikan nilai dan kepuasan tertinggi bagi pelanggan. (Kotler, 2011 : 111) Sebuah definisi pemasaran juga dikeluarkan oleh Hermawan Kartajaya dan kawan – kawan dalam sebuah buku berjudul Mark Plus On Strategy (2005 : 11), dalam buku ini definisi pemasaran adalah “Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahaan values dari satu inisiator kepada stakeholders - nya” Makna dari setiap kunci tersebut adalah sebagai berikut : 1) Strategi : pemasaran bukanlah sebuah konsep fungsional tetapi sebuah konsep super ordinat 22 2) Bisnis : pemasaran dapat diterapkan untuk setiap entitas “bisnis” profit maupun nirlaba 3) Disiplin : Pemasaran adalah sebuah perilaku yang alami 4) Mengarahkan : Pemasaran adalah “umbrella guidance” bagi setiap aktivitas 5) Proses : Pemasaran adalah sebuah panduan implementasi, bukan hanya konsep 6) Menciptakan : Pemasaran adalah sebuah panduan untuk diproduksi 7) Menawarkan : Pemasaran adala sebuah panduan untuk proposisi 8) Mempertukarkan: Pemasaran adalah sebuah panduan untuk transaksi 9) Value : Pemasaran adalah tentang “menerima” dan “memberi” untuk mencapai kepuasan dan retensi bagi kedua pihak 10) Inisiator : Pemasaran dapat digunakan untuk menciptakan , menawarkan, dan mempertukarkan value kepada para pelanggan, karyawan, shareholder, pemasok, dealer, banker, pemerintah, public dan sebagainya Sebenarnya masih banyak pengertian pemasaran yang dikemukakan para ahli, namun secara sederhana, pemasaran dapat diartikan sebagi kegiatan menciptakan “pasar” dan pemasaran dipergunakan perusahaan untuk dapat men – delivery nilai dari produk kepada konsumen, dengan nilai tersebut diharapkan konsumen menjadi terpuaskan dan melakukan transaksi kembali dengan perusahaan 23 2.1.3.1 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran merupakan filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien dibanding pesaing. Secara sederhana pula dapat dikemukakan bahwa konsep pemasaran bersandar pada empat pilar utama(Kotler,2003:21), yaitu 1. Pasar Sasaran (Target Market) Dengan menetapkan pasar sasaran, strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan akan berjalan lebih efektif dibandingkan jika perusahaan melayani pasar secara luas. Dengan memusatkan perhatian pada satu atau beberapa pasar sasaran, perusahaan dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumennya dengan baik dibandingkan jika perusahaan memasarkan produknya secara luar 2. Kebutuhan Konsumen (Customer Needs) Umumnya perusahaan menanggapi permintaan konsumen dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Kunci pemasaran professional adalah memenuhi kebutuhan riil konsumen secara lebih baik dari pesaingnya. Kebutuhan riil konsumen adalah kebutuhan yang sangat di perlukan oleh konsumen untuk kelangsungan hidupnya 3. Pemasaran Terkoordinasi (Integrated Marketing) Ketika semua departemen dan perusahaan bekerjasama untuk melayani konsumen dengan segala keinginannya maka terciptalah pemasaran yang terkoordinasi (integrated marketing). Dalam pemasaran tekoordinasi 24 terdapat dua level, pertama adalah beragam fungsi – fungsi pemasaran seperti wiraniaga, periklanan, manajemen produk, riset pemasaran dan sebagainya ; kedua , pemasaran harus terkoordinasi dengan departemen – departemen perusahaan lainnya dan mereka harus juga “memikirkan konsumen” 4. Profitabilitas lewat kepuasan pelanggan Tujuan konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Bagi perusahaan swasta tujuan utamanya adalah memperoleh laba jangka panjang, dan dalam kasus perusahaan nonprofit tujuan utamanya adalah untuk bertahan dan menarik cukup dana untuk melaksanakan pekerjaannya. Perusahaan swasta seharusnya tidak hanya focus kepada laba saja, namun mereka harus meraih laba sebagai konsekuensi penciptaan nilai yang superior bagi konsumennya 2.1.4 Definisi Strategi Strategi memiliki banyak pengertian, namun secara umum strategi merupakan alat yang dipergunakan perusahaan untuk bisa mencapai tujuan usahanya. Definisi dan penjelasan mengenai strategi banyak dikemukakan dari periode ke periode. (Koch, Richard, 2005 : 23). Di Jepang juga terdapat seorang pemikir strategi yakni Ohmae, menurutnya, “strategi yang berbasis pada pelanggan adalah basis dari semua strategi”, The Mind of The Strategist adalah imbauan penuh perasaan akan strategi kreatif, berbsis pelanggan , sementara memberikan banyak petunjuk dan anjuran dalam bentuk diagnosis dari strategi tidak konvensional yang dilakukan perusahaan – perusahaan Jepang. 25 Dan tidak kalah pentingnya adalah strategi yang dikembangkan oleh Michael Porter, dalam bukunya Competitive Strategy, Porter menyandikan bagaimana memperoleh keunggulan bersaing. Analisa Porter menyarankan 4 komponen untuk mencermati pesaing spesifik manapun : sasaran masa depan, asumsi, strategi saat ini dan peluang. Strategi merupakan rencana yang komperehensif yang memberikan panduan dalam mengalokasikan sumber – sumber daya perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi tersebut.( Schemerhorn, 2005 : 219) Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, pertama dari perspektif apa yang ingin organisasi atau perusahaan lakukan, dan yang kedua dari perspektif apa yang perusahaan akhirnya akan lakukan. (Tjiptono, 2005 : p3) Berdasar perspektif pertama strategi merupakan program untuk menentukan dan mencapai tujuan perusahaan dan meng – implementasikan misinya. Sedangkan dari perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai tangapan atau respons perusahaan terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada akhirnya bisa disimpulkan bahwa pengertian strategi, adalah alat dan juga kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, dengan strategi pula perubahan bisnis yang dinamis bisa dihadapi. Yang menjadi fokus dalam penentuan suatu strategi adalah bagaimana strategi itu bisa fleksibel dengan keadaan yang sedang berlaku, dan juga bagaimana strategi itu bisa mengantarkan perusahaan ke tujuannya tanpa mengesampingkan aspek lingkungan perusahaan, terutama konsumen. 26 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Bauran Pemasaran Komunikasi Strategi marketing communication yang tepat dapat menghindarkan perusahaan perusahaan dari kerugian akibat kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran pemasaran (marketing mix). mendefinisikan marketing mix sebagai suatu cara dalam pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan perusahaan dalam merespon keinginan target pasar. Dalam bukunya yang berjudul marketing mix, berkata bahwa marketing mix terdiri dari 4P (Kotler, 2002 : 18) yaitu: 1) Product (Produk) Product adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Merupakan kombinasi barang dan jasa uang ditawarkan perusahaan pada sasaran termasuk di dalamnya ciri – ciri dan wujud produk, kemasan, merek dan kebijaksanaan pelayanannya. 2) Price (Harga) Price atau harga adalah jumlah uang yang dibayar pelanggan untuk produk atau jasa tertentu. Harga memegang peranan kunci dalam menentukan profit, semakin besar margin profit yang dikandung dalam harga semakin besar pula keuntungan perusahaan tersebut. Namun tidak berarti perusahaan harus membanderol harga setinggi mungkin guna mencapai tingkat profit yang diinginkan, karena barang yang dijual mungkin tidak akan laku, begitu pula sebaliknya perusahaan tidak harus memberikan harga semurah – murahnya karena beresiko bagi perusahaan yakini mendatangkan kerugian. Untuk itu pemberian harga haruslah dilakukan secara tepat 27 3) Place (Tempat) Kegiatan pemasaran juga harus di dukung dengan lokasi dimana produk / jasa tersebut dipasarkan. Pemasar haruslah jeli mempertemuukan produk / jasa yang dijual dengan kebutuhan pasar. Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang berkualitas dan mampu menetapkan pricing yang tepat, langkah selanjutnya perusahaan harus membuat saluran distribusi berupa rute – rure yang efektif sehingga produk / jasa tersebut dapat sampai ke tempat yang di tuju. 4) Promotion (Promosi) Promosi merupakan finishing touch yang harus dilakukan agar produk / jasa yang mau dipasarkan dapat diserap dengan baik. Promosi pada umumnya identik dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk atau jasa yang dijual, tempat dan waktunya. Tidak jarang juga perusahaan melakukan promosi besar – besaran seperti melakukan grand launching, harga perkenalan untuk menarik konsumen. 2.2.2 Bauran Promosi (Promotion Mix) Dalam bukunya yang bergudul Prinsip – Prinsip Pemasaran, Bauran Promosi merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung (Kottler, 2001 : 111). Definisi dari kelima alat promosi ini adalah sebagai berikut: 28 1) Periklanan (Advertising) Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Iklan bisa berbentuk tulisan, siaran dijalan dan berbagai bentuk lain. Banyaknya bentuk periklanan ternyata secara unik juga mempengaruhi bauran promosi keseluruhan. Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar di berbagai tempat dengan biaya yang terjangkau. Iklan membuat produsen dapat mengulang pesan berkali – kali. Iklan juga membuat pembeli dapat menerima dan membanding – bandingkan pesan yang disampaikan para pesaing. Iklan juga amat ekspresif, perusahaan yang menggunakan iklan untuk mempublikasikan produknya dapat mendramatisir produk mereka melalui seni menggunakan gambar, hasil cetakan, suara dan warna. Di satu pihak, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka – panjang suatu produk. Dilain pihak, periklanan dapat mendongkrak pernjualan dengan cepat. Periklanan juga memiliki beberapa kelemahan. Walaupun dapat menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak menyentuh orang per orang dan tidak mungkin sepersuaif wiraniaga. Pada umumnya, periklanan hanya bisa berkomunikasi satu arah dengan para audiens, dan audiens tidak merasa harus memperhatikan atau memberi tanggapan. Selain itu, biayanya bisa sangat besar. Periklanan mempunyai sifat – sifat sebagai berikut: 29 1) Presentasi Umum Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan produk dan menawarkan tawaran yang terstandartisasi. 2) Tersebar luas Periklanan adalah medium yang tersebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali – kali 3) Ekspresi yang lebih kuat Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan catatan, suara, dan warna 4) Tidak bersifat pribadi Audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu monolog bukan dialog dengan audiens 2) Penjualan pribadi (personal selling) Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian , khususnya dalam membentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Dibandingkan dengan periklanan, penjualan personal memiliki beberapa keunikan. Alat ini melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan melakukan penyesuaian diri 30 dengan cepat. Penjualan personal juga memungkinkan terjadinya segala bentuk hubungan, mulai dari hubungan penjualan semata sampai hubungan persahabatan antar pribadi. Wiraniaga yang efektif selalu berusaha menjaga kepentingan pelanggan sebaik – baiknya agar dapat membangun hubungan jangka panjang. Akhirnya, melalui penjualan pribadi, pembeli biasanya semakin merasa perlu mendengar dan memberi tanggapan, sekalipun tanggapan itu adalah penolakan yang sopan. Namun demikian keunikan ini pun mempunyai kerugian. Seorang wiraniaga memerlukan komitmen jangka panjang yang lebih lama daripada yang diperlukan oleh periklanan. Iklan dapat dipasang dan dicabut tetapi tidak demikian halnya dengan wiraniaga. Penjualan pribadi juga merupakan alat promosi perusahaan yang yang paling mahal, seringkali sampai memaksa perusahaan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mendukung program ini, misalnya kunjungan ke calon pembeli, dan sebagainya. Manfaat personal selling, yaitu: 1) Personal confrontation - Mencakup hubungan yang dinamis, harmonis, langsung dan interaktif antara dua pelanggan / calon pelanggan atau lebih. - Pengamatan personal membentuk kemampuan untuk saling menyesuaikan 2) Cultivation - Memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan 31 - Penjualan personal akan sangat efektif apabila seller mengutamakan kepentingan pelanggan guna mempertahankan gubungan pembelian jangka panjang. 3) Response - Membuat calon pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan salesman - Calon pembeli terkadang terpaksa harus menanggapi walaupun hanya sekedr ucapat terima kasih secara sopan 3) Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk / jasa. Promosi ini bisa berupa pameran di tempat pembelian, hadiah, diskon, kupon, iklan yang unik dan demonstrasi. Semuanya menarik perhatian konsumen dan menyediakan informasi yang dapat menghasilkan pembelian. Semuanya dapat mempercepat pembelian dengan menyediakan dorongan atau kontribusi yang dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen. Dan promosi penjualan mengundang respon yang cepat. Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menciptakan respon yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang sedang lesu. Namun demikian, dampak yang dihasilkan biasanya hanya sebentar dan tidak efektif dalam pembentukan preferensi merek jangka – panjang Promosi penjualan memberikan memberikan tiga manfaat yang berbeda, yaitu: 32 1) Communication : Promosi penjualan dapat menarik perhatian dan biasanya dapat mengarahkan konsumen kepada produk 2) Incentive : Promosi penjualan dapat menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang member nilai bagi konsumenn 3) Invitation: promosi penjualan merupakan ajakan secara langsung melakukan pembelian sekarang. 4) Publisitas (publicity) Membangun hubungan baik dengan public terkait untuk memperoleh dukungan , membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, dan persitiwa yang dapat merugikan. Publisitas memiliki beberapa sifat unik. Perangkat ini biasanya sangat dipercaya oleh publik dibanding apa yang mereka lihat di iklan. Publisitas juga dapat menjangkau calon – calon yang biasanya menjauhi wiraniaga dan iklan. Produsen cenderung kurang memanfaatkan publisitas atau baru memikirkannya belakangan. Namun begitu, suatu hubungan masyarakat yang matang dipadu dengan alat promosi lainnya dapat menjadi alat yang sangat efektif dan ekonomis. Daya tarik publisitas didasarkan pada tiga tingkatan kualitas berikut: 1) High Credibility : berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan media lainnya 2) Ability to catch buyers : publicater harus dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan 33 iklan. Pesan yang disampaika dalam bentuk komunikasi yang bertujuan penjualan 3) Dramatization : memiliki kemampuan untuk menramatisasi perusahaan atau produk 5) Pemasaran Langsung (direct marketing) Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, dan lain – lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan langsung. Misalnya meliputi catalog, telemarketing, faks, internet, dan sebagainya. Pemasaran langsung juga bersifat segera dan khusus. Pesan dapat dibuat dengan cepat dan dapat disesuaikan agar mengundang ketertarikan konsumen tertentu. Akhirnya, pemasaran langsung bersifat interaktif. Dapat terjadi dialog antar pemasaran dan konsumen, dan pesan dapat diubah tergantung pada respon konsumen. Jadi, pemasaran langsung sangat cocok untuk upaya pemasaran bertarget tinggi dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.Karakteristik direct marketing adalah : 1) Nonpublic: pesannya ditujukan kepada pelanggan tertentu atau calon pelanggan 2) Customized: pesan disiapkan yang sesuai untk menarik pelanggan atau calon pelanggan tertentu 3) Up To Date : pesan disiapkan dengan sangat cepat untuk diberikan kepada pelanggan atau calon pelanggan tertentu 34 4) Interactive: pesan dapat diubah tergantung pelanggan atau calon pelanggan 2.2.4 Kerangka Pemikiran Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan kerangka pemikiran yaitu yang sesuai dengan data – data yang berhasil di himpun di lapangan mengenai PT V2 Indonesia dengan teori – teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Yang tentunya teori – teori tersebut memiliki keterkaitan dengan tujuan penelitian ini. Dan untuk penelitian yang berjudul “Strategi Public Relations PT V2 Indonesia dalam Meningkatkan Minat Pelanggan” ini , penulis akan mengkaji strategi PT V2 Indonesia dalam merencanakan suatu program promosi, seperti perencanaan, penetapan media, pemilihan program promosi, dan sebagainya. Setelah itu penulis akan menghubungkan aktivitas program promosi tersebut terhadap minat pelanggan yang terlihat dari hasil penjualan perusahaan. Karena tidak dapat dipungkiri, sebuah perusahaan tidak lah lepas dari kegiatan promosi, entah untuk eksistensi, pembentukan citra, perubahan image, maupun peningkatan penjualan. Pada penelitian ini, penulis akan menganalis, kegiatan promosi apa yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen sehingga dapat merubah perilaku konsumen untuk membeli dan menjadi pelanggan PT V2 Indonesia. Penelitian ini juga akan menjawab apakah program promosi yang dijalankan cukup berdampak efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan atau program promosi yang dijalankan tidak memiliki pengaruh yang significant terhadap penjualan produk. Karena penulis juga aka menyajikan beberapa hasil penelitian dengan menyajikan hasil penelitian penulis kepada para pelanggan PT V2 Indonesia, latar belakang mereka, alasan mereka memilih PT V2 Indonesia dalam pembelian barang. 35 Sehingga penulis mengetahui, mayoritas atau sebagian besar, konsumen mengetahui dan melakukan pembelian atas dasar apa. Sehingga nantinya pada akhir penelitian ini, penulis mendapatkan sebuah hasil penelitian yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan untuk menjalankan program promosi berikutnya.Kegiatan promosi apakah yang paling mendominasi minat pelanggan. Program promosi yang akan penulis kaji itu berhubungan dengan strategi marketing mix, yang meliputi Product, Price, Place dan Promotion. Tetapi pada penelitian ini, penulis lebih berfokus kepada factor promotion atau yang lebih dikenal dengan Promotion Mix, yang terdiri dari Periklanan, Penjualan Pribadi, Promosi Penjualan, Publisitas, dan Pemasaran Langsung.