TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman padi berasal dari

advertisement
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Tanaman padi berasal dari kingdom Plantae, divisio Spermatophyta dan
sub
divisio
Angiospermae.
Tanaman
padi
tergolong
dalam
kelas
Monocotyledoneae, ordo Graminales. Tanaman ini termasuk dalam famili
Gramineae, genus Oryza serta termasuk dalam spesies Oryza sativa L.
(Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Sistem perakaran padi adalah akar serabut. Akar padi yang masih muda
berwarna putih sedangkan akar padi yang telah dewasa/lebih tua dan telah
mengalami perkembangan akan berwarna cokelat. Padi gogo pada umumnya
mempunyai perakaran yang lebih panjang, padat, dan diameter akar lebih besar
dibandingkan dengan padi sawah serta memiliki daya tembus akar yang lebih
tinggi (Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Padi gogo yang toleran kekeringan biasanya memiliki sistem perakaran
yang dalam yang dapat menembus lapisan tanah sampai kedalaman 20 cm di
bawah permukaan tanah, sehingga pada saat kekeringan akar yang dalam dapat
memanfaatkan air (Azwir dan Syahrial, 2001).
Tanaman padi mempunyai batang yang beruas-ruas. Rangkaian ruas-ruas
pada batang padi mempunyai panjang yang berbeda-beda. Pada ruas batang
bawah pendek, semakin ke atas mempunyai ruas batang yang semakin panjang.
Ruas pertama dari atas merupakan ruas terpanjang. Ruas batang padi berongga
dan bulat. Di antara ruas batang padi terdapat buku, pada tiap-tiap buku duduk
sehelai daun. Batang baru akan muncul pada ketiak daun, semula berupa kuncup,
kuncup tersebut mengalami pertumbuhan, yang akhirnya menjadi batang baru.
Universitas Sumatera Utara
Batang baru dapat disebut batang sekunder apabila batang tersebut terletak pada
buku terbawah (Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Daun terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan
pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan dan
upih terdapat lidah daun yang berfungsi untuk mencegah masuknya air hujan di
antara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah
infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit. Daun ketiga
dari atas biasanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera mempunyai panjang
daun terpendek dan dengan lebar daun yang terbesar (Norsalis, 2011).
Bunga padi merupakan bunga telanjang yang mempunyai satu bakal buah,
6 buah benang sari, serta 2 tangkai putik. Benang sari terdiri dari tangkai sari,
kepala sari dan kandung serbuk. Tangkai sari padi tipis dan pendek sedangkan
kepala sari mengandung serbuk yang berisi tepung sari/pollen sekumpulan bunga
padi
yang
keluar
dari
buku
paling
atas
dinamakan
malai
(Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Gabah atau buah padi adalah ovari yang telah masak, bersatu dengan
lemma dan pelea. Sesuai dengan pernyataan Aksi Agraris Kanisius (1990), buah
ini merupakan hasil penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai bagian-bagian
sebagai berikut:
-
Embrio : Bakal lembaga yang terletak pada bagian lemma, dan terdiri dari
daun lembaga (calon batang dan calon daun) serta akar lembaga
(calon akar).
-
Endosperm: Merupakan bagian dari buah/biji padi yang besar, terdiri dari
zat tepung, sedang selaput protein melingkupi zat tepung tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Endosperm mengandung zat gula, lemak, serta bahan atau zat-zat
anorganik, disamping itu juga mengandung protein.
-
Apex: Ekor gabah.
-
Lemma: Kulit penutup buah padi yang berwarna cokelat.
-
Hull: Bulu-bulu halus yang terdapat pada permukaan kulit penutup buah
padi.
-
Bran: Lapisan kulit padi.
Biji padi setelah masak dapat terus tumbuh, akan tetapi kebanyakan baru
beberapa waktu sesudah dituai (4-6 minggu). Jadi biji padi perlu istirahat terlebih
dulu beberapa waktu untuk dapat tumbuh (Soemartono dkk., 1979).
Syarat Tumbuh
Iklim
Padi gogo memerlukan air sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air
tersebut hanya mengandalkan curah hujan. Tanaman dapat tumbuh pada daerah
mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi. Tumbuh di daerah
tropis/subtropis pada 45o LU sampai 45o LS dengan cuaca panas dan kelembaban
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan
berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun (Norsalis, 2011).
Tanaman padi dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi.
Di dataran rendah padi dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 650 m dpl dengan
temperatur 22,5o C – 26,5o C sedangkan di dataran tinggi padi dapat tumbuh baik
pada ketinggian antara 650 – 1.500 m dpl dan membutuhkan temperatur berkisar
18,7o C – 22,5o C (Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang
rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu
proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi
akibat tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang rendah pada waktu
pengisian biji juga dapat menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan
tepung sari (Luh, 1991).
Angin mempunyai pengaruh positif dan negatif terhadap tanaman padi.
Pengaruh positifnya terutama pada proses penyerbukan dan pembuahan. Tetapi
angin juga berpengaruh negatif, karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri
atau jamur dapat ditularkan oleh angin, dan apabila terjadi angin kencang pada
saat tanaman berbunga, buah dapat menjadi hampa dan tanaman roboh. Hal ini
akan lebih terasa lagi apabila penggunaan pupuk N berlebihan, sehingga tanaman
tumbuh terlalu tinggi (Departemen Pertanian, 2009).
Tanah
Padi gogo sesuai ditanam di lahan yang berhumus, struktur remah dan
cukup mengandung air dan udara, tanah yang cocok. Lahan yang sesuai untuk
padi gogo bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus, berlempung halus
Universitas Sumatera Utara
sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup banyak
(Rahayu, 2009).
Padi dapat tumbuh baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara
18 - 22 cm dengan pH tanah berkisar antara 4 – 7. Pada lapisan tanah atas untuk
pertanian pada umumnya mempunyai ketebalan antara 10-30 cm dengan warna
tanah coklat sampai kehitam-hitaman dan tanah tersebut merupakan tanah yang
gembur. Sedangkan kandungan air dan udara di dalam pori-pori tanah masingmasing 25% (Aksi Agraris Kanisius, 1990).
Limbah Sludge Kelapa Sawit
Pupuk, terutama pupuk organik, sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
biologi tanah seperti pengaruhnya terhadap aktivitas organisme tanah, jumlah, dan
perkembangan mikroorganisme. Mikroorganisme juga membutuhkan unsur hara
untuk kehidupannya, banyak membutuhkan unsur hara N, P, K, dan Ca dan
membutuhkan pH sekitar 6. Berdasarkan hal-hal di atas pupuk dapat
mempengaruhi aktivitas dan perkembangan jasad-jasad hidup tanah. Aktivitas
mikroorganisme ini sangat penting dalam hal perombakan bahan organik,
pelapukan protein menjadi asam-asam amino, proses nitrifikasi yang pada
akhirnya membebaskan unsur hara seperti N, P, dan S, serta unsur-unsur mikro
(Damanik dkk., 2010).
Selain unsur N peningkatan hara P meningkatkan pertumbuhan vegetatif
diantaranya tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun dan indeks luas daun
(ILD). Pertumbuhan vegetatif yang baik pada umumnya akan diikuti oleh
pertumbuhan generatif yang baik dan peningkatan komponen hasil. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian pertumbuhan vegetatif tanaman padi dipengaruhi oleh hara makro N, P
dan K (Syamsiyah, 2008).
Kalium sangat dibutuhkan untuk pembentukan pati dan translokasi hasilhasil fotosintesis seperti gula. Meskipun kalium bukan sebagai penyusun klorofil
seperti halnya magnesium ia berfungsi untuk pembentukan klorofil. Pada tanaman
padi-padian unsur ini berperan dalam pembentukan bulir dan pada tanaman umbiumbian untuk pembentukan umbi (Damanik, dkk 2010)
Lumpur sawit merupakan hasil ikutan proses ekstraksi pengolahan pabrik
minyak sawit. Untuk setiap ton hasil akhir minyak sawit akan menghasilkan
antara 2 – 3 ton lumpur sawit dalam bentuk cair (sludge) dan padat hasil dari
pengolahan mesin decanter (Hasnudi, 2005).
Ditinjau dari karakteristik padatan yang mengandung bahan organik dan
unsur hara, maka limbah sludge ini dapat digunakan sebagai pengganti pupuk,
apabila digunakan dalam volume besar dalam satuan tertentu dengan kebutuhan
menurut dosis pemupukan, dan juga padatan kering ini memiliki sifat fisis dan
kadar nutrisi hampir sama dengan kompos (Loebis dan Tobing, 1989).
Jumlah Benih per Lubang Tanam
Ada beberapa cara untuk menanam padi gogo. Yang lazim adalah
ditugalkan dengan memakai alat penugal untuk membuat lubang, yang dalamnya
lebih kurang 4 cm. jarak tanam yang digunakan adalah 25 x 25 cm sampai 30 x
30 cm. Pada tiap lubang ditaruh 4 sampai 5 biji. Untuk 1 ha diperlukan 30 kg bibit
(Soemartono, dkk 1979).
Budidaya padi gogo umumnya menggunakan 3-5 biji benih dalam satu
lubang tanam, apabila terjadi pemberian jumlah benih yang terlalu banyak akan
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan persaingan unsur hara dan ruang gerak untuk perkembangan akar
serta anakan akan semakin sempit sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan
yang terhambat (Uphoff, 2001).
Pemakaian jumlah benih yang banyak (7-10 butir per lubang tanam)
menyebabkan terjadinya persaingan dalam hal perolehan cahaya, unsur hara, CO2
dan O2, dan juga ruang tumbuh. Kondisi yang demikian akan menyebabkan
pertumbuhan tanaman lemah dan kerdil (Azwir dan Syahrial, 2001).
Penentuan jumlah tanaman per lubang erat sekali hubungannya dengan
tingkat populasi tanaman. Kepadatan tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan
dan produksi tanaman. Dan penggunaan sarana tumbuh yang optimal mendorong
terpacunya pertumbuhan yang lebih baik, sehingga meningkatkan jumlah bahan
tanaman yang menjadi bibit persatuan luas (Setyati, 1983).
Universitas Sumatera Utara
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Dinas Pertanian UPT BBI. Tanjung
Selamat dengan jenis tanah ultisol dan ketinggian tempat ± 57 m di atas
permukaan laut pada Bulan Maret sampai Juni 2012.
Bahan dan Alat
Bahan dalam penelitian ini adalah benih Padi Gogo Varietas Situ
Bagendit, limbah sludge kelapa sawit serta insektisida (Curacron 500 EC) dan
fungisida (Antracol 70 WP). Pupuk Urea sebanyak 70 gram/plot, TSP sebanyak
20 gram/plot dan KCl sebanyak 20 gram/plot sebagai pupuk dasar.
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor,
tugal, tali raffia, meteran, gunting/cutter, pacak sampel, alat tulis, kalkulator,
timbangan, dan oven.
Metode Penelitian
Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu:
Faktor I,
Faktor II,
Pemberian limbah sludge dengan 4 taraf :
S0 = 0 gram/tanaman
= 0 ton/ha
S1 = 30 gram/tanaman
= 5 ton/ha
S2 = 60 gram/tanaman
= 10 ton/ha
S3 = 90 gram/tanaman
= 15 ton/ha
Jumlah benih per lubang tanam dengan 4 taraf :
B1 = 2 butir/lubang tanam
B2 = 4 butir/lubang tanam
Universitas Sumatera Utara
B3 = 6 butir/lubang tanam
B4 = 8 butir/lubang tanam
Sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan, yaitu:
S0B1
S1B1
S2B1
S3B1
S0B2
S1B2
S2B2
S3B2
S0B3
S1B3
S2B3
S3B3
S0B4
S1B4
S2B4
S3B4
Jumlah Ulangan
:
3
Jumlah Plot
:
48
Luas Plot
:
180 cm x 120 cm
Jumlah tanaman per plot
:
36 tanaman
Jumlah seluruh tanaman
:
1728 tanaman
Jumlah sample per plot
:
4 tanaman
Jumlah seluruh sample
:
192 tanaman
Jarak antar plot
:
50 cm
Jarak antar ulangan
:
75 cm
Jarak Tanam
:
20 cm x 30 cm.
Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan sidik ragam
berdasarkan model linier : Yijk = µ + ρi+ αj + βk + (αβ)jk + εijk
i = 1, 2, 3
Yijk
= Hasil pengamatan
j = 1, 2, 3, 4
k = 1, 2, 3, 4
pada unit percobaan dalam blok ke-i dengan
perlakuan pemberian limbah sludge daun pada taraf ke-j dan jumlah
benih per lubang tanam pada taraf ke-k.
µ
= Nilai tengah.
Universitas Sumatera Utara
ρi
= Efek blok ke-i.
αj
= Efek dari perlakuan pemberian limbah sludge pada taraf ke-j.
βk
= Efek dari perlakuan jumlah benih per lubang tanam pada taraf ke-k.
(αβ)jk = Efek interaksi antara pemberian limbah sludge pada taraf ke-j dan
jumlah benih per lubang tanam pada taraf ke-k.
εijk
= Pengaruh galat percobaan dari blok taraf ke- i yang mendapat perlakuan
pemberian limbah sludge pada taraf ke-j dan jumlah benih per lubang
tanam pada taraf ke-k.
Data yang diperoleh dianalisis dengan metode analisis sidik ragan (Anova)
yang diikuti dengan uji lanjutan menggunakan uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5% untuk melihat perbedaan antara perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
Download