BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Observasi lapangan/Analisa Kondisi yg ada TAHAP PERUMUSAN MASALAH Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Studi Pustaka Pengumpulan data awal Pencarian Solusi Altenatif - Methode Pendisainan yg lebih Optimal - Optimalisasi penggunaan sarana Pendisainan - Skill Up sumber daya manusia (Desainer) TAHAP PEMECAHAN MASALAH Analisa Solusi Altenatif Penentuan Solusi Altenatif Dan Implementasi Solusi Altenatif Evaluasi hasil Pemecahan Masalah TAHAP EVALUASI TIDAK YA Standardisasi Kontrol Berkala YA Evaluasi TIDAK Gambar 3.1 Langkah-langkah Proses Pemecahan Masalah 23 24 Pemecahan masalah perlu disusun secara sistematis dalam suatu Metodologi Pemecahan Masalah sehingga nantinya pemecahan masalah akan lebih mudah dilaksanakan. Dengan adanya kerangka pemecahan masalah ini diharapkan proses dan hasil yang diperoleh nantinya akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Gambaran Metodologi pemecahan masalah ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Tahap-tahapan Metodologi pemecahan masalah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 3.1. Tahap Perumusan Masalah Pada Tahap ini akan dilakukan identifikasi masalah dan penentuan batasan serta asumsi yang digunakan. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan penetapan tujuan dari penelitian sehingga pada saat penelitian berjalan akan memiliki arah yang jelas. Untuk tahap ini telah dijelaskan pada Bab 1. Pada tahapan ini terdiri dari : 3.1.1. Studi pendahuluan Di tahapan ini dilakukan Observasi lapangan atau Analisa Kondisi yang ada di area proses pendesainan untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap aktual dan konkret mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas. 3.1.2. Perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian Dari hasil identifikasi terhadap masalah yang ada dibuat suatu perumusan masalah yang terjadi dan penetapan tujuan dari penelitian ini yaitu : - Effektifitas dari Metode Pendesainan yang ada saat ini. - Optimalisasi Sarana Pendukung proses Pendisainan. - Skill Kompetensi Sumber Daya Manusia yang ada. 25 3.1.3. Studi pustaka Penulis melakukan studi literatur untuk mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan untuk mendapatkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada dengan cara pengumpulan berbagai sumber pustaka yang berhubungan dengan obyek penelitian. 3.1.4. Pengumpulan data awal Dengan melakukan survey mengenai kendala atau permasalahan yang dialami oleh desainer pada saat melakukan proses pendesainan yang meliputi : ¾ Metode Pendesainan yang ada saat ini ¾ Sarana Pendukung Pendesainan yang digunakan ¾ Permasalahan yang dialami desainer saat proses Pendisainan Adapun survey tersebut dilakukan dengan melalui cara : ¾ Pendekatan personal (Konseling) kepada tiap desainer oleh penulis yang juga seorang desainer di PT TMMIN . ¾ Sumbanng saran (Brain Storming) antar desainer maupun leader. 3.2. Tahap Pemecahan Masalah Setelah masalah dapat diidentifikasikan secara terperinci kemudian pada tahapan ini dilakukan Pencarian berbagai Solusi Alternatif dan kemudian Dianalisa untuk diambil suatu Pemecahan masalah yang tepat,adapun langkah- langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 26 3.2.1. Pencarian Solusi Alternatif Mencari berbagai alternative pemecahan masalah mengenai : ¾ Metode Pendesainan yang tepat. ¾ Optimalisasi sarana Pendisainan yang ada. ¾ Peningkatan kemampuan Desainer (Skill Up). 3.2.2. Analisa Solusi Alternatif Dari beberapa alternatif yang ada kemudian dilakukan analisa mengenai Solusi Pemecahan masalah mana yang tepat untuk digunakan. 3.2.3. Penentuan Solusi Altenatif dan Implementasi Solusi Altenatif Setelah melalui proses analisa baru kemudian ditentukan satu Pemecahan Masalah dan kemudian diimplementasikan. 3.3 Tahap Evaluasi Dari hasil Implementasi Pemecahan masalah tersebut dilakukan Evaluasi terhadap hasil yang dicapai dengan ukuran kinerja yaitu Lead Time proses pendisainan tidak boleh melampaui standar yang telah ditentukan (Schedule). 3.3.1 Evaluasi hasil Pemecahan Masalah Ditahap ini dilakukan Evaluasi terhadap metode pemecahan yang telah diimplementasikan apakah sudah cukup dapat mempermudah desainer didalam melakukan proses pendisainan. Jika hasilnya masih belum optimal/belum memenuhi target untuk mencapai Lead Time yang telah distandarkan maka dilakukan pencarian 27 solusi alternatif yang lain,namun jika hasilnya dapat memenuhi standard Lead Time yang telah ditargetkan maka Methode tersebut kemudian distandarkan. 3.3.2 Standarisasi Standarisasi ini dibuat untuk dijadikan sebagai acuan desainer didalam melakukan proses pendisainan agar hasil proses manufacturing di seksi desain dapat memenuhi standard Lead Time yang telah di targetkan. 3.3.3 Kontrol Berkala Untuk tetap menjaga kualitas hasil proses pendisainan maka dilakukan kontrol secara periodik/berkala terhadap standar yang telah dibuat. 3.3.4 Evaluasi Dari hasil pengontrolan tersebut dilakukan evaluasi dan jika hasilnya masih belum optimal/belum memenuhi target untuk mencapai Lead Time yang telah distandarkan maka kembali ke proses pencarian solusi alternatif yang lain,namun jika hasilnya telah dapat memenuhi standard Lead Time yang telah ditargetkan maka kembali dilakukan proses pengontrolan sacara berkala.