PEMANFAATAN KULIT KERANG, SEKAM PADI, DAN AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MEMBRAN UNTUK DESALINASI AIR LAUT Alia Damayanti, Senastri Citra, Septiani Rosiyana, Wini Hidayanti, Rachmilda Pinnata Daia, Eddy S. Soedjono, Widyastuti* Jurusan Teknik Lingkungan, ITS, Surabaya *Jurusan Teknik Kimia, ITS, Surabaya Kulit kerang, sekam padi dan ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan membran karena mengandung silika. Membran dari kulit kerang, sekam padi, dan ampas tebu ini dapat dimanfaatkan untuk menurunkan konsentrasi Total Dissolved Solid (TDS) dan menurunkan konsentrasi klorida air laut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berat silika optimal dari kulit kerang, sekam padi, dan ampas tebu yang dapat menghasilkan membran untuk desalinasi dan mengetahui kecepatan centrifuge optimum untuk pembuatan membran silika dari kulit kerang, ampas tebu, dan sekam padi. Teknik pembuatan membran menggunakan teknik inversi fasa dan sintering dengan variasi massa silika sebanyak 10, 15, 20, dan 25 gram dan variasi kecepatan centrifuge 500, 600, dan 700 rpm. Parameter yang dianalisa adalah kandungan klorida dan TDS. Pengujian struktur membran dilakukan secara spektrofotometri Fourir Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan analisa morfologi membran dilakukan dengan menggunakan peralatan Scanning Electron Microscopy (SEM). Dari hasil penelitian terlihat bahwa massa silika 15 gram dengan kecepatan 600 rpm menghasilkan rejeksi klorida yang optimum pada membran silika dengan bahan baku kulit kerang, ampas tebu, dan sekam padi. Keunggulan dari membran silika kulit kerang menghasilkan koefisien rejeksi sebesar 53,87%, membran silika ampas tebu menghasilkan koefisien rejeksi sebesar 66,67%, dan membran silika sekam padi menghasilkan koefisien rejeksi sebesar 61,8%. Untuk rejeksi TDS, silika dengan massa 20 gram kecepatan 600 rpm paling optimum pada membran silika kulit kerang untuk penyisihan TDS sebesar 67,65%. Sedangkan, pada membran silika ampas tebu dan sekam padi silika dengan massa 15 gram kecepatan 600 rpm paling optimum untuk penyisihan TDS sebesar 90,72% dan 86,55%. Tahap pengembangan dalam bentuk prototype.