1 SISTEM PERSAMAAN LINEAR Nurdinintya Athari (NDT) Sistem Persamaan Linear (SPL) Sub Pokok Bahasan • Pendahuluan • Solusi SPL dengan OBE • Solusi SPL dengan Invers matriks dan Aturan Crammer • SPL Homogen Beberapa Aplikasi Sistem Persamaan Linear Rangkaian listrik Jaringan Komputer Model Ekonomi dan lain-lain. Pendahuluan Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan peubah lain atau dirinya sendiri. Contoh : Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (x) dan 2 PC (y) maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar $ 10000. Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL x + 2y = 5000 3x + y = 10000 Bentuk umum sistem persamaan linear a11 x1 a12 x 2 ... a1n x n b1 a 21 x1 a 22 x 2 ... a 2 n x n b2 a m1 x1 a m2 x 2 ... a mn x n bm Dapat ditulis dalam bentuk : a11 a11 a1n x1 a11 a11 a2 n x2 x a a a m1 mn n m1 b1 b2 b m Atau AX = B dimana • A dinamakan matriks koefisien • X dinamakan matriks peubah • B dinamakan matriks konstanta Contoh : Perhatikan bahwa SPL x + 2y = 5000 3x + y = 10000 dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks 5000 1 2 x 10000 3 1 y Solusi SPL Himpunan bilangan Real dimana jika disubstitusikan pada peubah suatu SPL akan memenuhi nilai kebenaran SPL tersebut. Perhatikan SPL : x + 2y = 5000 3x + y = 10000 Maka {x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL tersebut {x = 1000, y =3000 } merupakan bukan solusi SPL itu Suatu • • • SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga kemungkinan : SPL mempunyai solusi tunggal SPL tidak mempunyai solusi SPL mempunyai solusi tak hingga banyak Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius y y = 2x - 2 y=x (2, 2) merupakan titik potong dua garis tersebut Tidak ada titik potong yang lain selain titik tersebut 2 (2, 2) x Artinya, SPL mempunyai solusi tunggal. 12 Artinya : SPL 2x – y = 2 x–y=0 Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2 Perhatikan SPL x –y =0 2x – 2y = 2 Jika digambar dalam kartesius y y=x y=x–1 Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar. Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu 1 x Artinya, SPL TIDAK mempunyai solusi Perhatikan SPL x –y =0 2x – 2y = 0 Jika kedua ruas pada persamaan kedua dikalikan ½, diperoleh persamaan yang sama dengan pers. Pertama. Jika digambar dalam kartesius y 2x – 2y = 0 x–y=0 x Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit. Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut. Artinya, SPL mempunyai solusi tak hingga banyak Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE • Tulis SPL dalam bentuk matriks yang diperbesar • Lakukan OBE sampai menjadi esilon baris tereduksi Contoh : Tentukan solusi dari SPL 3x – y = 5 x + 3y = 5 Jawab : Martiks yang diperbesar dari SPL 5 1 3 5 1 3 3 1 5 ~ ~ ~ 0 10 10 1 3 5 3 1 5 1 3 0 1 5 1 0 2 ~ 1 0 1 1 Tulis kembali matriks yang diperbesar hasil OBE menjadi perkalian matriks 1 0 0 1 x 2 y 1 Solusi SPL tersebut adalah x = 2 dan y = 1 Contoh : Tentukan solusi (jika ada) dari SPL berikut : a. b. c. a + c a – b 2b + c a + c a – b –a + b a + c a – b –a + b =4 = –1 =7 =4 = –1 =1 =4 = –1 =2 a. 1 0 1 1 1 0 0 2 1 4 1 7 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2 3 Terlihat bahwa solusi SPL adalah a = 1, b = 2, dan c = 3 b. 1 0 1 0 1 4 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 Jika dikembalikan kedalam 1 0 1 a 4 0 1 1 b 5 0 0 0 c 0 4 1 5 0 0 bentuk perkalian matriks diperoleh : 1 Ini memberikan a + c = 4 dan b + c = 5. Dengan memilih c = t, dimana t adalah parameter. Maka solusi SPL tersebut adalah : a 1 4 b 1 t 5 , dimana t adalah parameter c 1 0 Jadi, SPL tersebut memiliki solusi banyak. c. 1 0 1 1 1 0 1 1 0 4 1 2 1 0 0 0 1 1 1 0 0 4 5 1 Terlihat bahwa ada baris nol pada matriks koefisien tetapi matriks konstanta pada baris ke-3 sama dengan 1 (tak nol) 1 0 1 a 4 0 1 1 b 5 0 0 0 c 1 Dari baris ke-3 diperoleh hubungan bahwa 0.a + 0.b = 1. Tak ada nilai a dan b yang memenuhi kesamaan ini. Jadi, SPL tersebut tidak memiliki solusi. ELIMINASI GAUSS JORDAN Carilah solusi SPL berikut : 1 0 2 3 2 1 3 4 1 1 1 1 x1 x 1 2 4 x3 3 x4 Matriks baris eselon tereduksi Solusi : 1 0 2 3 | 1 A | b 2 1 3 4 | 4 ~ ... ~ 1 1 1 1 | 3 1 0 2 3 | 1 0 1 1 2 | 2 Kolom 3,4 tidak memiliki 1 utama 0 0 0 0 | 0 X3 = s , x4 = t ELIMINASI GAUSS JORDAN 1 0 2 3 | 1 0 1 1 2 | 2 0 0 0 0 | 0 Maka, solusinya adalah x1 1 2s 3t x 2 s 2t 2 x3 s x t 4 x1 2 x3 3 x4 1 x2 x3 2 x4 2 x1 1 2 s 3t x2 2 s 2t LATIHAN Carilah solusi SPL berikut : x1 x 1 2 2 x3 1 x4 4 3 5 x 1 a. 2 2 3 y 2 3 3 5 z 3 3 0 2 2 b. 2 1 3 4 1 1 1 2 c. 2a 2b 2c 0 d . x y 2 z w 1 2a 5b 2c 1 8a b 4c 1 2 x y 2 z 2 w 2 x 2 y 4z w 1 3 x 3w 3 Contoh : Diketahui SPL : x + 2y – 3z = 4 3x – y + 5z = 2 4x + y + (a2 – 14) z = a + 2 Tentukan a sehingga SPL : a. Mempunyai solusi tunggal b. Tidak mempunyai solusi c. Solusi yang tidak terhingga Jawab: Matriks diperbesar dari SPL adalah -3 4 1 2 5 2 ~ 3 1 4 1 a 2 - 14 a 2 -3 4 1 2 14 10 0 7 0 7 a 2 - 2 a 14 -3 4 1 2 ~ 0 7 14 10 0 0 a 2 - 16 a 4 a. Agar SPL mempunyai solusi tunggal: a2 – 16 0 sehingga a 4 -3 4 1 2 14 10 0 7 0 0 a 2 - 16 a 4 b. Perhatikan baris ketiga 0x + 0y + (a2 – 16a) z = a – 4 SPL tidak mempunyai solusi saat a2 – 16 = 0 dan a– 4 0 Sehingga a = 4 dan a 4. Jadi , a = – 4. c. SPL mempunyai solusi tak hingga banyak a2 – 16 = 0 Jadi , a = 4 dan a–4=0 Solusi SPL dengan Matriks Invers Atau a11 a12 a21 a22 a n1 an 2 a1n x1 b1 a2 n x 2 b2 ann x n bn AX = B Kalikan setiap ruas di atas dengan A–1 A–1 A X = A–1 B diperoleh : X = A–1 B Ingat bahwa suatu matriks A mempunyai invers jika dan hanya jika Det (A) 0. Contoh : Tentukan solusi dari SPL berikut : a + c = 4 a – b = –1 2b + c = 7 Jawab : Perhatikan bahwa 1 0 1 A 1 -1 0 1 0 0 2 1 Jadi A mempunyai Invers -1 2 1 1 A -1 1 1 2 - 2 - 1 sehingga X = A–1 B berbentuk : a -1 2 1 b -1 1 1 c 2 - 2 - 1 4 1 - 1 2 7 3 Jadi, Solusi SPL tersebut adalah a b c 1 2 3 Solusi SPL dengan aturan Cramer Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu : a11 a12 a21 a22 a n1 an 2 a1n a2 n ann x1 b1 x2 b2 b x n n Jika determinan A ≠ 0, maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah ke-i, xi) Langkah-langkah aturan cramer adalah : • Hitung determinan A • Tentukan Ai matriks A dimana kolom ke-i diganti oleh B. Contoh : a11 a A2 11 a n1 b1 b2 bn a1 n a2n a nn • Hitung |Ai| det( Ai ) • Solusi SPL untuk peubah xi adalah xi det( A) Contoh : Tentukan solusi b dari SPL berikut : a + c a – b 2b + c Jawab : Perhatikan = 4 = –1 = 7 1 bahwa 0 1 A 1 -1 0 1 0 2 1 Maka b det ( A 2 ) det ( A ) 1 4 1 1 -1 0 0 7 1 1 1 -1 0 1 0 1 -1 (-4) 1 7 1 0 1 0 7 1 ( - 1 - 0 ) (-4) ( 1 - 0 ) 1 ( 7 - 0 ) - 1 (-4) 7 2 Jadi, Solusi peubah b yang memenuhi SPL adalah b = 2 Tentukan solusi SPL untuk peubah a ? a det A1 det A 4 0 1 -1 -1 0 7 2 1 1 -1 0 -1 -1 4 0 1 2 1 7 2 4 ( -1 -0 ) 1 ( -2 - (-7) ) -4 0 5 1 Solusi peubah c ? SISTEM PERSAMAAN LINEAR HOMOGEN Sebuah SPL dikatakan homogen jika seluruh konstanta adalah nol. Bentuk umum : a11 x1 a12 x2 ... a1n xn 0 a21 x1 a22 x2 ... a2 n xn 0 am1 x1 am 2 x2 ... amn xn 0 a11 a 21 am1 a12 a22 am 2 a1n a2 n amn x1 0 x 0 2 xn 0 Notasi : Ax 0 SPL homogen adalah SPL yang konsisten selalu mempunyai solusi. SISTEM PERSAMAAN LINEAR HOMOGEN Jika solusi SPL adalah tunggal, yaitu x1= 0, x2 = 0, …, xn = 0 solusi trivial Jika ada solusi lain selain solusi nol solusi non-trivial (biasanya ditulis dalam bentuk parameter ~ solusi tak hingga banyak) Terdapat dua kemungkinan solusi dari SPL Homogen : • SPL hanya memiliki solusi trivial. • SPL memiliki solusi tak hingga banyak selain solusi nol (solusi non-trivial). SISTEM PERSAMAAN LINEAR HOMOGEN Contoh : Carilah solusi dari SPL homogen berikut: x1 1 0 2 3 0 2 1 3 4 x2 0 x 1 1 1 1 3 0 x4 1 0 2 3 | 0 2 1 3 4 | 0 1 1 1 1 | 0 3 | 0 1 0 2 0 1 1 2 | 0 0 0 0 0 | 0 Matriks yang diperbesar Solusinya adalah Baris eselon tereduksi x1 2 s 3t x s 2t 2 x3 s x t 4 Solusi tak hingga banyak / solusi nontrivial Contoh : Diketahui SPL 0 -b 0 0 1- b 1 0 1 1- b x 0 y 0 z 0 a. Tentukan b agar SPL memiliki solusi tak hingga banyak b. Tuliskan solusi SPL tersebut Jawab : Solusi suatu SPL homogen adalah tak tunggal jika det(A) = 0. b 0 0 1 b 0 b 1 0 1 0 1 b 1 b 1 0 1 1 b (–b) ((1 – b)(1 – b)) – 1 =0 (–b) (b2 – 2b + 1 – 1) = 0 (–b) (b2 – 2b) = 0 b = 0 atau b = 2 Solusi SPL tak hingga banyak saat b = 0 atau b = 2 • Saat b = 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 x 0 y 0 z 0 Dengan OBE maka 0 0 0 0 1 1 0 0 1 ~ 0 1 0 0 0 1 1 0 0 Misalkan p,q adalah parameter Riil, maka 0 1 x p y q 0 p -1 q z q 1 0 • Saat b = 2 2 0 0 x 0 0 1 1 y 0 0 1 1 z 0 Dengan OBE maka ~ 2 0 0 0 1 1 ~ 0 1 1 1 0 0 0 1 1 ~ 0 1 1 1 0 0 0 1 1 ~ 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 Misalkan q adalah parameter Riil, maka x 0 0 y q 1 q z q 1 Exercise 1. Tentukan solusi SPL berikut : a. 2a 8b 12 b. 2 p – 2q – r 3s 4 3a 6b 9 a 2b 4 p – q 2s 1 – 2 p 2q – 4 s – 2 2. Tentukan solusi SPL homogen berikut : 1 1 2 2 1 1 1 2 1 3 3 b . B a. A 2 2 2 1 0 1 1 1 0 1 c. 2p + q – 2r – 2s = p – q + 2r – s = –p + 2q – 4r + s = 3p – 3s = 0 0 0 0 d . p 5q 4 r 7t 0 2 p 10q 7 r s 7t 0 r s 7t 0 2 p 10q 8r s 18t 0 3. Diketahui SPL AX = B 1 x1 1 0 1 A 1 - 1 0 , X x2 dan B 1 x 0 2 1 1 3 Tentukan solusi SPL di atas dengan menggunakan : • Operasi Baris Elementer (OBE ) • Invers matrik • Aturan Cramer 3 1 1 4 2 2 X X 4. Diketahui 1 2 2 0 5 4 x x Carilah matriks X 1 2 yang memenuhi. x3 x4 5. Diketahui SPL Homogen p 2q r 0 q 2r 0 k 2 p k 1 q r 0 Tentukan nilai k sehingga SPL punya solusi tunggal 6. Diketahui 1 3 B 5 3 x Tentukan vektor tak nol u y sehingga Bu 6u