43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Profil PT. Orindo Alam Ayu ( Oriflame Cosmetics )
4.1.1
Sejarah
Pada tahun 1967 dua orang bersaudara, Jonas dan Robert Af Jochnick
memutuskan untuk memulai bisnis. Mereka masih muda, berambisi dan memiliki
jiwa wirausaha dan mereka mempunyai visi yang kuat. Mereka ingin menciptakan
perusahaan kosmetika yang menawarkan jenis kosmetika yang berbeda dari yang
telah ada pada waktu itu. Salah-satunya berbahan dasar alami. Mereka juga ingin
memulai metode distribusi produk yang baru yang inovatif yaitu menjual produk
yang dihasilkannya langsung kepada pelanggan.
Mengetahui bahwa wanita Swedia terkenal akan kecantikan alaminya,
mereka berpikir : “Bagaimana jika kita mengemasnya dalam botol” Maka mereka
mulai memformulasikan produk perawatan kulit berbahan dasar alami dari
Skandinavia seperti Cloudberry, Birch bark, dan lainya. Mereka mengembangkan
formulasi yang aman, efektif serta dengan wewangian yang lembut. Sari
perawatan kulit Oriflame Swedish Care diluncurkan dalam waktu singkat. Saat ini
telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Sejak awal, Oriflame
merupakan pelopor “tidak di uji cobakan pada hewan,” sebelum industri lain
melakukan hal ini. Sejalan dengan itu, Jonas dan Robert Af Jochnik bersaudara
mengembangkan dan memulai sebuah metode penjualan langsung di mana sales
consultant yang terlatih langsung membawa produk langsung ke rumah pelanggan
43
44
mereka. Orang senang untuk membeli produk kecantikan alami yang langsung
ditunjukan kepada mereka oleh seorang teman yang telah mereka kenal dan
percaya. Para consultant memberikan saran dan kesempatan untuk mencoba
produk sebelum membelinya. Jika pelanggan tidak puas, Oriflame menawarkan
garansi uang kembali.
Perluasan wilayah penjualan merupakan
konsekuensi
alami
dari
kesuksesan Oriflame Swedia. Hanya dalam waktu dua tahun, perusahaan
berkembang ke Finlandia, Denmark, dan Norwegia dan pada pertengahan tahun
80-an, Oriflame telah digunakan oleh wanita di negara-negara yang sangat jauh
seperti Indonesia. Untuk memenuhi permintaan, pabrik Oriflame yang pertama
didirikan di Dublin, Irlandia pada tahun 1978. Ini membuat perusahaan makin
dapat fokus pada pengembangan formulasi perawatan kulit dan kosmetika yang
terbukti efektif dan aman, berbahan dasar alami.
Pembukaan cabang di Eropa Timur pada tahun 1990 memberikan peluang
besar bagi Oriflame untuk menguasai pasar dengan kualitas produknya, harga
yang terjangkau serta sistem penjualannya yang unik. Pabrik kedua di Warsawa
pun didirikan pada tahun 1995 untuk memenuhi permintaan yang meningkat
secara drastis.
Tahun 90-an telah menunjukkan perkembangan spektakuler dalam sejarah
perusahaan. Total penjualan naik hingga 500%, menjadikan Oriflame sebagai
perusahaan dengan sistem penjualan langsung yang paling cepat berkembang di
dunia. Tahun 1997 Oriflame Eastern Europe S.A dan Oriflame Internasional S.A
45
melebur menjadi satu untuk menggabungkan sumber daya masing-masing untuk
menghadapi tantangan investasi di tahun-tahun mendatang.
Bisnis Oriflame telah berkembang dengan sukses di seluruh dunia.
Sekarang perusahaan telah beroperasi di 5 benua dan lebih dari 60 negara dari
Peru hingga Vietnam, dari Russia hingga Marocco. Expansi yang agresif di mulai
pada tahun 90-an membuat perusahaan berkembang delapan kali lipat hanya
dalam sepuluh tahun.
Oriflame di Indonesia.
Oriflame beroperasi di Indonesia sejak tahun 1986 dan berkantor pusat di
Jl. Bulungan No. 16, Jakarta. Pada saat itu, Oriflame merupakan pelopor MLM di
Indonesia. Oriflame adalah perusahaan kosmetika yang menawarkan produk
kosmetik dan perawatan kulit alami berkualitas tinggi melalui jaringan penjual
mandiri (independent sales force) yang berbeda dengan sistem retail pada
umumnya.
Oriflame kosmetik saat ini adalah perusahaan kosmetik dengan
perkembangan tercepat di dunia. Oriflame memiliki kantor penjualan di 61 negara
dan merupakan pemimpin pasar di lebih dari 30 negara. Jaringan penjualan yang
terdiri dari 2,3 juta consultants mandiri yang memasarkan jaringan lengkap
perawatan kulit, wewangian dan kosmetik berkualitas tinggi. Di Indonesia sendiri,
Oriflame didirikan sejak tahun 1986 dan telah berjaya di Indonesia selama 23
tahun. Oriflame memiliki 13 cabang dan ribuan konsultan yang tersebar luas di
seluruh Indonesia. Untuk saat ini, Oriflame Indonesia merupakan
perusahaan
kosmetik dengan penjualan mandiri nomer 1 di indonesia. Meskipun berkembang
46
dengan cepat, Oriflame tidak pernah sekalipun melupakan konsep bisnis awalnya
Natural Swedish Cosmetik yang di jual dari teman untuk teman.
Perusahaan Oriflame termasuk dalam kategori kepemilikan Perseroan
karena PT. Oriflame adalah suatu perusahaan terbesar yang dapat menjual hak
kepemilikannya dalam bentuk saham suatu Perseroan Terbatas mengeluarkan
sertifikat saham kepada kepemilikannya sebagai bukti investasi mereka dalam
usaha.
Sistem penjualan secara langsung memungkinkan pelanggan untuk
memperoleh nasehat dan inspirasi dari orang yang mereka kenal dan mereka
percayai. Pembelian secara langsung dapat diandalkan dan sangat menyenangkan.
Menjadi consultant Oriflame berarti memiliki penghasilan tak terbatas dan
peluang karir yang luar biasa, pengembangan pribadi dan rasa saling memiliki
dalam komunitas persahabatan global.
Table 4.1 Jenjang Karir Oriflame
LEVEL
BP GROUP
KARIR
BONUS
21%
>10.00
Senior Manager
RP. 4.000.000
Terbatas
s/d
18%
6.600 – 9.999
Manager
Rp. 2.000.000
Rp.4.000.000
s/d
15%
4.000 – 6.599
Manager
12%
2.400 – 3.999
Manager
9%
1.200 – 2.399
Consultan
Rp. 1.000.000 s/d Rp.
2.000.000
Rp. 500.000 s/d Rp.
1.000.000
Rp. 250.000 s/d Rp.
500.000
6%
600 – 1.199
Consultan
3%
200 – 599
Consultan
Rp. 100.000 s/d Rp.
250.000
< Rp. 100.000
47
Data paling akhir, member Oriflame telah mencapai angka 2 juta orang di
dunia, dan diIndonesia tercatat sebanyak 25.000 konsultan Oriflame bergabung
ditahun 2013. Menyadari peran besar para konsultannya. Oriflame berusaha
memanjakan konsultannya dengan berbagai bonus dan fasilitas terbaik yang
mampu diberikan.
Produk-produk kami adalah produk-produk kecantikan dari Oriflame
seperti make-up, hair care, body care, skin care, nail care, foot care, parfum (baik
untuk pria maupun wanita) yang di pakai sehari-hari terdiri dari aneka perawatan
tubuh dan wajah, baik wanita maupun pria make up nya sendiri sangat lengkap
dan mengikuti trend (uptudate) kandungan bahan natural skin care nya
menggunakan Blueberry yang mengandung vitamin C, A, B dan mikro organisme
(elemen mikro) magnesium, fosfor mangan, tembaga dan potasium yang berfungsi
menetralkan radikal bebas, faktor utama pengenduran kulit dan munculnya
keriput. Selain itu juga mempercepat pemulihan luka bakar dan menyejukkan
perih akibat iritasi di kulit. Produk-produk yang akan di pasarkan telah di uji
sehingga tidak perlu dikhawatirkan lagi.
4.1.2
Visi dan Misi PT. Orindo Alam Ayu
Misi dari perusahaan : “Menjadi
perusahaan
kosmetik
dalam industri direct selling”.
Misi dari Perusahaan adalah : “untuk mewujudkan impian”.
nomor
satu
48
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. Orindo Alam Ayu
4.2
Prinsip Operasi Oriflame
Visi, misi, dan nilai-nilai utama Oriflame adalah semua elemen yang
menjati
dirikan
Oriflame.
Untuk
mengimplementasikannya.
Oriflame
membutuhkan prinsip-prinsip operasi yang akan memandu dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari. Oriflame telah mengelompokkan prinsip-prinsip tersebut
dalam 5 poin utama, yaitu :
1. Kesederhanaan dan efisiensi biaya
Pendekatan yang langsung, harus selalu memandu kami. Karena kami
bergantung, pada pengembangan terus-menerus di segala bidang dalam operasi
kami, maka kami harus mendorong semua orang di Oriflame untuk mencari
49
penyelesaian yang sederhana dan masuk akal untuk masalah yang dihadapi
sehari-hari. Hal ini juga berhubungan dengan kesadaran dalam masalah biaya.
Menekan jumlah biaya akan membantu kami untuk menekan harga produk
kami yang secara alamiah, pada akhimya akan menguntungkan pelanggan
kami.
2. Menghargai lingkungan sekitar
Alam selalu menjadi hal yang penting bagi kami. Kami menentang
penggunaan binatang sebagai bahan percobaan untuk bahan dasar produk
kami, dan sistem pendekatan dalam bisnis kami. Menjadi warga perusahaan
yang baik adalah aspek dasar dari operasi kami, dan itu meliputi perasaan
mendalam untuk menghargai alam dan orang lain.
3. Fokus pada pelanggan
Kami harus mendengarkan dengan cermat pada orang yang membeli
produk kosmetik kami, seperti mendengarkan orang yang membeli melalui
peluang bisnis yang kami tawarkan. Untuk tetap bersaing, kami harus
memperhatikan dan mengerti dunia sekeliling kami dan harus dapat
beradaptasi dengan cepat pada perubahan yang diinginkan pelanggan kami.
4. Perhatian terhadap orang-orang
Oriflame dapat didefinisikan sebagai bisnis orang banyak. Yang dibangun oleh
orang-orang berbakat, tak peduli konsultan maupun karyawan, dan adalah
halpenting untuk memperlakukan semua orang dengan baik. Hal ini termasuk
memiliki fokus yang kuat dalam memberikan dorongan, pelatihan, dan
pengembangan diri.
50
5. Kemampuan untuk terus bertahan
Beberapa orang melihat peluang bisnis hanya berharap untuk mendapatkan
hasilnya dengan cepat. Tetapi kami tidak demikian, kami berencana untuk ada
pada waktu yang lama. Oleh karena itu kami harus bertindak dari sudut pandang
bisnis untuk waktu yang lama, memfokuskan strategi bisnis kami untuk
pertumbuhan dan stabilitas yang terus menerus.
4.3
Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian berupa menegenai
langkah – langkah dari personal selling yang dilakukan oleh PT. Orindo Alam
Ayu mulai dari prospecting for customer, opening the relationship, qualifaying
the prospect, presenting the sales massage, closing the sales, servicing the
account, berdasarkan teori – teori yang ada pada bab II dan rumusan masalah
pada bab I. Pemaparan mengenai hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan
teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, wawancara mendalam
tersebut ditunjukan kepada nara sumber di PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame
Cosmetics) yaitu Irianto Wicaksono selaku sebagai regional sales manager dan
Melisa Sthephani area sales manager. Selain melalui wawancara dengan para
narasumber, peneliti juga mendapatkan informasi dari data perusahaan. Hasil
penelitian ini akan dijabarkan secara sistematis dengan mempersentasikan dan
menguraikan setiap kategori nyang ada didalam fokus penelitian adalah sebagai
berikut :
51
4.3.1
Identifikasi calon pelanggan (prospecting for customers)
Langkah awal yang dilakukan oleh PT. Orindo Alam Ayu dalam
mengindentifikasi calon konsumen yang dianggap menjadi target market untuk
melihat besar kecilnya kebutuhan atau yang diinginkan oleh konsumen dan untuk
melihat daya beli mereka dalam proses personal selling dari PT. Orindo Alam
Ayu dengan menggunakan tenaga ahli atau sales yang bertemu langsung dengan
konsumen seperti yang di utarakan oleh Bapak Irianto Wicaksono sebagai
Regional sales manager:
“ ....mengidentifikasi target market atau calon konsumen melihat prospek
dari besar kecilnya kebutuhan yang diinginkan konsumen tersebut terhadap
produk oriflame serta melihat daya beli mereka yang di mana ditentukan dari
segmentasi pasar dan melihat posisi oriflame lebih unggul Dari pada pesaing....”
Selain itu, PT.Orindo Alam Ayu juga memilih konsumen yang dianggap
potensial dengan identifikasi pasar sasaran berdasarkan besar pasar serta melihat
differention product dari produk pesaing, juga dipaparkan oleh ibu Mellisa
Sthephanie:
“ pemilihan target pasar atau konsumen didasarkan pada besar pasar,
differentiation dari produk yang akan ditawarkan dan daya beli konsumen”
Dan Indonesia adalah pasar yang penting bagi Oriflame. Tiap tahun
Indonesia berperan memberi masukan tentang kebutuhan pasar.
Gambar 4.1 panduan menjadi member Oriflame
52
“Biasanya mereka akan bertanya kembali setelah memberikan range
produk baru, menurut saya bagaimana dengan range tersebut. Saya akan kasih
masukan apa yang lebih cocok untuk pasar di sini,”
Berdasarkan
kutipan
diatas
maka
langkah
awal
untuk
mengindentifikasikan konsumen yang dianggap potensial adalah dengan melihat
besar kecilnya kebutuhan konsumen, melihat daya tarik mereka terhadap produk
yang akan dijual, mengindetifikasikan pasar sasaran, differention product yang
ditawarkan dan Indonesia berperan penting memberi masukan tentang kebutuhan
pasar.
4.3.2
Pendekatan Calon Pelanggan (opening the relationship)
Langkah kedua yang dilakukan sales Oriflame adalah melakukan
pendekatan dengan kunjungan langsung ke konsumen, tidak hanya itu sales
Oriflame juga memberi arahan agar si konsumen bisa ikut bergabung menjadi
salah satu member di Oriflame dengan mendapatkan keuntungan – keuntungan
dari hasil point yang di hasilkan dari pembelanjaan. Hal ini seperti yang
diutarakan oleh Irianto Wicaksono:
“mendatangi konsumen lalu melakukan persentasi produk tersebut
dan mendemokan sistem produk kepada konsumen supaya konsumen dapat
melihat langsung manfaat dan kelebihan produk kami”
Berdasarkan kutipan diatas dikatakan bahwa pendekatan konsumen
potensial dilakukan dengan kunjungan langsung sales ke pihak – pihak yang
53
merupakan pengambilan keputusan yang dianggap potensial dalam pembelian
produk.
4.3.3 Menentukan Calon Pelanggan (qualifaying the prospect)
Dalam mengkualifikasikan konsumen prospek bisa dianggap potensial,
sales Oriflame akan melihat dari latarbelakang konsumen itu sendiri. Biasanya
sales Oriflame melihat dari segi keuangan, hal ini seperti yang di ungkapkan oleh
ibu Mellisa Sthepanie selaku sales Manager Oriflame:
“dengan cara menjalin kerja sama yang baik agar terciptanya
awarness dari costumers terhadap produk oriflame yang dipasarkan”
Selain itu juga sales melihat akan adanya kebutuhan solusi yang nyata dari
konsumen seperti yang diutarakan oleh bapak IriantoWicaksono selaku Regional
Sales Manager:
“dengan melihat potensial dari calon costumers terhadap produk
oriflame, biasanya sales kami juga memberikan solusi untuk konsumen
ikut dalam komunitas independent oriflame”
Berdasarkan uraian diatas bahwa untuk mengkualifikasi konsumen
prospek bisa dianggap potensial atau tidak dapat dilihat dari segi keuangan
mereka dan konsumen mempunyai kebutuhan akan produk itu sendiri.
4.3.4
Menceritakan Produk / Presenting the Sales Massage
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh sales Oriflame dalam
meningkatkan penjualan produk adalah melakukan persentasi kepada konsumen
54
yang berpotensi untuk melakukan pembelian. Biasanya sales team akan dibekali
media – media yang disediakan oleh perusahaan seperti yang dapat dilihat
langsung oleh costumers seperti media elektronik maupun media cetak. Seperti
yang diutarakan oleh ibu Mellisa Sthepanie, Sales Manager:
“Dengan mempromosikan produk ke berbagai media seperti yang bisa
dilihat di media cetak maupun media elektronik”
Berdasarkan uraian diatas bahwa persentasi merupakan inti dari proses
penjualan dimana sales memberikan presentasi dihadapan konsumen potensial
dengan memberikan informasi tentang produk dan memberikan solusi kepada
konsumen agar konsumen yakin bahwa produk tersebut mempunyai keunggulan
dari produk pesaing.
4.3.5
Menutup Penjualan / Closing the Sales
Penutupan Penjualan merupakan kesepakatan terakhir untuk suatu
pembelian. Untuk melakukan transaksi penjualan yang baik bapak Irianto
Wicaksono selaku Regional Sales Manager mengatakan:
“biasanya sales akan melakukan penawaran – penawaran terbaik di setiap
bulannya. Tentunya para customer akan tau apa saja yang sudah menjadi
kebutuhannya. Apa yang menjadi kebutuhannya itu slalu ada kita berikan
penawaran – penawaran khusus, seperti diskon”
“Saya
senang
melihat
peningkatan
perkembangan
penjualan
dibandingkan dengan kuartal ketiga. Meskipun tantangan yang telah kita lihat
sepanjang tahun, kami telah mencapai peningkatan marjin operasi dan arus kas
55
yang sangat baik. Untuk 2013, kami tetap yakin dengan strategi ditata untuk
perusahaan yang menyediakan dasar yang solid bagi ambisi kami untuk kembali
ke pertumbuhan penjualan.
Gambar 4.2 Peningkatan Perkembangan Penjualan
4.3.6 Tindak Lanjut Setelah Penjualan / Servicing The Account
Setelah menerima produk, sales tidak dapat melepas pelanggan begitu saja.
Biasanya sales oriflame akan melakukan penawaran khusus bagi konsumen yang
telah menjadi member di Oriflame dan mengajak untuk ikut di berbagai kegiatan
– kegiatan yang telah di sediakan oleh Perusahaan. Seperti yang diutarakan bapak
Irianto Wicaksono, Regional sales manager:
“Memberikan Kesempaatan bagi customer yang ingin meluangkan waktu
dengan menjadi member oriflame, kami juga sering mengadakan event lokal bagi
56
member dan customers lainnya. Maka dari itu kami dapat berinteraksi langsung
dengan anggota kami ”
Selain itu hubungan yang baik dapat dilakukan dengan cara merespon
secara langsung berbagai keluhan customers dengan menyediakan layanan
customers service untuk semua customers Oriflame, seperti yang di utarakan
bapak Irianto Wicaksono, Regional sales manager:
“ merespon secara langsung berbagai keluhan customers dengan cara
menyediakan layanan customers service untuk semua customers Oriflame, Jika
ada konsumen yang mengalami ketidakpuasan pada produk Oriflame, yang
dilakukan pihaknya, pertama penanganan melalui customer services, menanyakan
ke level mana yang menyebabkan konsumen tidak suka pada produk jenis tertentu
Oriflame. Kami akan tanya, produk tipenya seperti apa, dari situ kami bisa
memberikan rekomendasi dan solusi,”
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa sales berperan penting untuk
memberikan informasi mengenai layanan yang di miliki oleh perusahaan dan
menjaga hubungan serta komunikasi serta komunikasi yang baik bagi customer.
Hal ini perlu dilakukan oleh sales agar konsumen merasa puas dengan layanan
yang diberikan agar konsumen merasa diperhatikan dan dihormati. Sales juga
harus memberikan informassi terbaru kepada konsumen prosfektif agar konsumen
dapat melakukan pembelian kembali ke perusahaan. Perusahaan juga memberikan
sistem kepada konsultan atau biasa disebut sales berupa reward tertentu yang
berbeda setiap periodenya sesuai dengan ketentuan penjualan dari perusahaan.
57
4.4
Pembahasan
Dalam melakukan komunikasi pemasaran untuk memasarkan produk
kecantikan, PT. Orindo Alam Ayu menggunakan personal selling bisnis to
customer sebagai alat komunikasi pemasarannya. Meskipun personal selling
bukanlah satu – satunya kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan, namun
personal selling merupakan metode promosi yang penting dalam pemasaran
produk bagi perusahaan yang pemasarannya lebih untuk business to costumers
seperti PT. Orindo Alam Ayu. Dalam melakukan strategi personal selling ini, PT.
Orindo Alam Ayu menggunakan tenaga penjual atau disebut sales. Para sales
harus mampu mengambil langkah – langkah yang tepat dalam menjalankan
strategi promosi personal selling guna menjaga loyalitas konsumen serta dapat
langsung mengetahui keinginan dan tindakan konsumen serta dapat melihat reaksi
konsumen sehingga dapat langsung mengadakan penyesuaian.
Namun dalam melakukan strategi personal selling diperlukan pemahaman
mengenai komunikasi antar pribadi yang merupakan dasar komunikasi dalam
personal selling. Jika seorang sales tidak memiliki kompetensi yang baik dalam
berkomunikasi, maka komunikasi yang dilakukan tidak akan mendatangkan hasil
yang diharapkan. Kompetisi yang dimaksud disini adalah kompetisi dari sisi
kedewasaaan, tanggung jawab, daya persuasi, improvisasi, inovasi, decision
making ability, dan kreatifitas yang ada pada seorang sales. Dengan komunikasi
yang baik, maka sales dapat melakukan presentasi mengenai produk terhadap
konsumen semakin maksimal.
58
Untuk lebih memudahkan dalam melaksanakan strategi personal selling
agar lebih terarah, para sales perlu mengikuti tahapan personal selling. Tahapantahapan personal selling yang perlu dijalani ini berdasarkan konsep yng diambil
dari konsep Chuchili, Ford dan Walker, yaitu dimulai dari prospecting for
customer, opening the relationship, qualifaying the prospect, presenting the sales
massage, closing the sales, servicing the account.
Sebagai tahap awal, prospecting for customer yaitu mengindentifikasi
calon konsumen yang dianggap menjadi target market untuk melihat besar
kecilnya kebutuhan atau yang diinginkan oleh konsumen dan untuk melihat daya
beli mereka dalam proses personal selling dari PT. Orindo Alam Ayu dengan
menggunakan tenaga ahli atau sales yang bertemu langsung dengan konsumen.
Seperti yang di paparkan dalam uraian hasil penelitian, bahwa PT. Orindo Alam
Ayu adalah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kecantikan.
Maka yang menjadi konsumen prosfektifnya adalah konsumen yang suka dandan
dan ingin berpenampilan baik wanita maupun pria. Sebagai sebuah langkah awal
dari tahapan strategi personal selling, tahapan pengidentifikasian calon pelanggan
atau prospecting for customer, memiliki peran sebagai penentu awal. Dalam
tahapan ini biasanya sales mencoba mengidentifikasikan pasar sasaran yang lebih
luas dimana sales memilih konsumen yang dilihat dari besar kecilnya kebutuhan
hidup dan mengutarakan Differentiation product dari produk pesaing kepada
konsumen, sehingga kemungkinan kegagalan dalam proses penjualan akan
semakin kecil.
59
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah pendekatan calon
pelanggan atau opening the relationship. Ini adalah tahapan untuk membuka
hubungan antara sales dan customer, sales melakukan pendekatan awal terhadap
konsumen prosfektif.
Untuk pendekatan terhadap konsumen potensial, sales
melakukan kunjungan langsung ke customer dan melakukan presentasi serta sales
Oriflame juga memberi arahan agar si konsumen bisa ikut bergabung menjadi
salah satu member di Oriflame dengan mendapatkan keuntungan – keuntungan
dari hasil point yang di hasilkan dari pembelanjaan. Setelah informasi mengenai
target konsumen sudah cukup lengkap, biasanya langkah yang dilakukan adalah
komunikasi melalui telpon atau email untuk perkenalan diri dan selanjutnya
membuat janji untuk melakukan kunjungan tatap muka. Pada proses ini dilihat
kecakapan sales dalam mempraktekan komunikasi antar pribadi ( Interpersonal ),
dimana sales harus dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima
pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung. Setelah sales berhasil
melakukan pertemuan yang pertama dengan konsumen prosfektif, selanjutnya
sales mulai mengidentifikasi kebutuhan perusahaan tersebut.
Untuk membangun pendekatan awal. Sales dapat melalui kerabat atau
orang – orang yang berada di lingkunganya yang dapat memegang kendali
informasi dari mulut kemulut atau juga mouth to mouth. Ada baiknya sales
menjaga hubungan baik dengan para mouth to mouth
agar dapat informassi
tambahan yang bisa menjadi suatu keuntungan untuk selanjutnya. Setelah
hubungan dengan baik sudah terjalin, sales harus mampu untuk mendapatkan
informasi tentang kebutuhan costumer dan mengidentifikasi jenis dan sifat
60
kebutuhan dari costumer tersebut. Dan dalam hal ini, sales harus sudah bisa
mengidentifikasi siapa yang menjadi pihak yang meminta untuk menggunakan
produk ( inisiator ) dan biasanya bisa menjadi pemakai juga ( user ), siapa pihak
yang memberikan keputusan ( decider ) dan siapa pihak yang memberikan
persetujuan ( approvers ).
Tahapan ke tiga adalah qualifaying the prospect atau menentukan calon
pelanggan. Sebelumnya melakukan persentasi , seorang sales harus dapat
menentukan apakah konsumen prosfektif memenuhi kulaifikasi sebagai konsumen
potensial yang bernilai atau tidak. Biasanya sales Oriflame melihat kualifikasi itu
dengan melihat dari latarbelakang kondisi keuangan customer dan juga melihat
kebutuhan customer akan produk itu sendiri. Jika tidak memenuhi kualifikasi
sebagai konsumen potensial yang bernilai, maka sales bisa mengalokasikan waktu
untuk customer profektif lainnya yang bener – bener bernilai.
Setelah dinilai bahwa perusahaan yang menjadi target konsumen potensial
sesuai dengan kualifikasi, maka dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, yaitu
presenting the sales massage. Presentasi dan mendemo produk merupakan
tahapan yang sangat penting karena dengan persentasi dan demo produk, sales
sapat menyampaikan informasi lebih jelas dan mendetail kepada konsumen. Hal
ini merupakan bagian dari komunikasi interpersonal apabila dilihat dari ciri –
cirinya, yaitu komunikasi interpersonal adalah verbal dan non verbal, mencakup
perilaku tertentu, komunikasi yang berproses pengembangan, mengandung umpan
balik, interaksi dan koherensi, berlaku menurut peraturan tertentu, merupakan
kegiatan aktif dan berperan untuk saling mengubah dan mengembangkan. Inti dari
61
presentasi yang dilakukan adalah meyakinkan calon pelanggan bahwa produk
yang ditawarkan oleh PT. Orindo Alam Ayu merupakan produk yang berkualitas
seperti yang dibutuhkan oleh customer tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan
terlihat berpenampilan menarik untuk khalayak. Dan untuk mempermudah sales
mempersentasikan produk, perusahaan telah menyediakan media seperti media
elektronik dan media cetak yang dapat dilihat langsung oleh customer, agar
customer dapat lebih mudah memahami produk yang akan mereka beli dan
customer tidak terlihat jenuh selama persentasi berlangsung. Selain itu sales juga
menyiapkan kelengkapan persentasi seperti brosur tentang produk yang
dibutuhkan yang dilengkapi dengan spesifikasi produk sehingga konsumen bisa
mempelajari juga.
Setelah melakukan persentasi dan customer puas dengan presentasi yang
diberikan, maka langkah selanjutnya adalah menutup penjualan atau Closing the
sales. Langkah ini dalam pemasaran produk industri kosmetik dapat dilakukan
dengan baik. Dimana dalam hal ini pemasar perlu melakukan pengecekan stok
produk yang akan diaplikasikan oleh produk yang akan di beli. Dan kadang ada
kendala soal stok produk yang habis, biasanya akan di ready stok di bulan depan
dengan penawaran – penawaran baru. Biasanya yang harus dilakukan oleh sales
adalah mencari solusi bagaimana produk yang akan dibeli bisa compatible dengan
produk yang digunakan saat ini. Untuk masalah waktu dimana waktu pengiriman
penawaran sampai terjadinya pembelian berlangsung 2 – 3 hari. Kesepakatan
dalam Business to customers bukan masalah harga dan berapa banyak produk
yang akan dibeli, tetapi juga dilihat dari produk yang akan dibeli apakah sesuai
62
dengan kebutuhan dan dapat diaplikasikan dengan kebutuhan customer sehari –
hari.
Revisi outlook untuk 2013, Penjualan mata uang lokal diharapkan menjadi
sedikit di bawah 2.011 untuk setahun penuh sementara margin usaha diharapkan
dapat
meningkatkan
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya.
Outlook
Sebelumnya untuk 2013 Fokus untuk membalikkan tren penjualan dan kembali ke
pertumbuhan dengan peningkatan marjin usaha.
Oleh karena itu, sales harus berlaku konsisten dan sistematis dalam
menjaga hubungan secara personal dengan pembuat keputusan dari konsumen
agar dapat mengetahui status dari penawaran itu dan mendapat hasil yang baik.
Dan sales juga harus dapat memahami keinginan dan kebutuhan dari customer
serta mencoba membujuk customer dengan meyakinkan customer bahwa produk
atau jasa yang ditawarkan mempunyai sisi positif yang lebih baik dibandingkan
dengan produk pesaing, sehingga customer dapat melakukan pembelian.
Tahapan terakhir yang perlu dalam proses penjualan promosi personal
selling adalah tindak lanjut setelah penjualan Servising the account. Tahapan ini
adalah tahapan dimana sales melakukan follow up secara konsisten dengan
membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan agar pelanggan melakukan
pembelian ulang yaitu dengan memberikan layanan costumer service dan
memberikan kesempatan bisnis terhadap customer yang ingin meluangkan waktu
untuk ikut dalam bagian mempromosikan produk – produk oriflame.
Pada komunikasi pemasaran business to customers, penjual dan pelanggan
membentuk sebuah hubungan yang terbentuk oleh karakteristik penjualan
63
business to customers itu sendiri. Dimana penjual harus memanfaatkan
pelanggannya dengan baik dan menghindari konflik serta penjual harus dapat
meyakinkan calon pelanggan dengan berkomunikasi dan menjaga relasi yang baik
secara profesional dan personal. Penjual juga harus mampu dan menerima
perubahan dalam proses memberikan solusi kepada pelanggan. Oleh karna itu
berdasarkan uraian diatas, implementasi komunikasi pemasaran yang dilakukan
untk produk business to business dan business to customers memiliki perbedaan
baik dari cara pemasarannya maupun cara penjualannya.
Download