1 BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suplemen makanan merupakan salah satu tren yang sedang berkembang di zaman
modernisasi sekarang, terutama pada kalangan masyarakat menengah ke atas. Hal ini
disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang sadar pentingnya kesehatan
dan gencarnya iklan tentang suplemen makanan tersebut.
Kesibukan karena pekerjaan membuat banyak orang, terutama di kota-kota besar
terbiasa mengkonsumsi makanan yang tidak sehat yakni makanan yang tidak seimbang
komposisi 4 sehat 5 sempurna. Kondisi ini tentu tidak baik bagi tubuh dan kesehatan,
jika pola makan yang tidak sehat ini berlanjut tentunya lambat laun akan menimbulkan
gangguan pada tubuh. Pada akhirnya, pola makan yang tidak sehat ini akan
mempengaruhi kesehatan tubuh mulai dari yang ringan seperti gangguan sistem
pencernaan hingga berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung.
Sekitar 2000 tahun yang lalu, Bapak Ilmu Kedokteran Barat, Hiprocates,
mengatakan “Let your food be your medicine and your medicine be your food”, dapat
diartikan bahwa pola makan yang sehat dan seimbang dapat menunjang kesehatan
secara optimal dan dari zat gizi makanan, sehingga manusia dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit.
Contoh permasalahan umum yang dialami oleh masyarakat dunia yaitu penyakit
mata, mulai dari mata minus, katarak, glaucoma, silindris, dan penyakit lainnya. Apakah
masyarakat telah mengkonsumsi pola makanan yang seimbang untuk kehidupan sehariharinya dan bagaimana cara mengatasi permasalahannya? Maka dari itu, mengapa
manusia butuh suplemen makanan untuk menunjang aktifitas tubuhnya.
1
2
Selain untuk mengembalikan energi yang terpakai, makan juga untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan protein, mineral, dan vitamin. Intinya adalah mengatur asupan
nutrisi berdasarkan kondisi individu untuk mengembalikan komponen–komponen nutrisi
yang kurang atau tidak ada.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa peluang pada industri suplemen
makanan seperti ini akan terus berkembang apalagi dengan semakin majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan
inovasi dan pengembangan dari produk-produk yang dihasilkan.
Bisnis suplemen makanan melanda hampir ke seluruh dunia terutama Amerika,
bahkan sampai ke Asia, termasuk Indonesia. Khasiat yang ditawarkan mulai sebagai
pencegah penyakit, dari penyakit mata, pencegah kanker, penurunan tekanan darah
tinggi, peningkatan daya seksual ataupun daya ingat.
Oleh karena itu, diprediksi pada masa yang akan datang semakin banyak
perusahaan yang bergerak di dunia suplemen dengan berbagai aneka ragam produk
yang di tawarkan kepada konsumen agar dapat menjaga stabilitas tubuhnya. Persaingan
sehat antar produk dengan produk yang lain menjadi sebuah dinamika perdagangan.
Pola berpikir pelaku dunia usaha harus bertindak kritis, berhasil tidaknya produk itu
di pasaran tergantung dari keahlian perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi
pemasaran, keuangan, produksi dan bidang lainnnya. Pemasaran bisa dikatakan sebagai
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga
produk
yang
ditawarkan,
kegiatan promosi,
tempat
untuk
mendistribusikan produk, dan termasuk kepuasaan yang dirasakan konsumen.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan dan terus berkembang jika dapat
memasarkan produk yang dipasarkan dengan baik yaitu memegang, mengendalikan, dan
menguasai pangsa pasar. Jika pemasaran suatu produk sudah baik, masih ada faktor lain
yang turut menentukan sukses atau tidaknya produk itu di pasaran. Salah satunya
3
adalah bagaimana perusahaan tersebut menciptakan dan memelihara suatu merek
(brand) yang mudah untuk diingat oleh konsumen dan identik terhadap suatu produk
tertentu.
Dalam upaya untuk mempertahankan pelanggan dan meraih pelanggan, kekuatan
dan nilai merek (brand equity) merupakan salah satu aset yang dapat digunakan sebagai
strategi keunggulan bersaing. Kemampuan sebuah produk untuk mampu bersaing di
pasar adalah melalui seberapa besar ekuitas merek tersebut dipasar. Pemilihan teknis
pemasaran yang tepat akan sangat mempengaruhi jumlah atau hasil pemasaran yang
mampu di raih. Penilaian terhadap performa suatu produk dapat dilihat melalui seberapa
banyak produk itu laku di pasaran yang dapat diwakili melalui jumlah pelanggannya.
Jumlah pelanggan mencerminkan 2 (dua) hal yaitu keberhasilan pemasaran sekaligus
ukuran ekuitas merek yang dipasarkan.
Dengan menganalisa elemen–elemen dalam brand equity dari produk suplemen
LAMATA dapat dilihat apakah dengan memiliki ekuitas merek yang tinggi maka secara
otomatis didukung oleh pemasaran yang baik. Adapun elemen brand equity yang akan
diukur adalah brand awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek),
brand loyalty (loyalitas merek), dan brand perceived quality (persepsi kualitas merek).
Dengan menganalisa elemen-elemen brand equity secara tidak langsung akan
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk itu PT. Gatra Indonusa selalu
memperhatikan kepuasan dan keputusan pembelian konsumen agar dapat meningkatkan
penjualan produk LAMATA.
Pendekatan strategi blue ocean digunakan untuk membantu pertumbuhan
perusahaan dengan cepat melalui produk yang ditawarkan dan yang dijual di
perusahaan. Strategi blue ocean (strategi samudera biru) yaitu suatu konsep strategi
yang dimana menciptakan ruang pasar baru untuk berhenti bersaing satu sama lain, di
4
samping itu membuat penciptaan permintaan konsumen dan menumbuhkan peluang
pertumbuhan yang menguntungkan.
Dampak penciptaan samudera biru membuat pertumbuhan pemasukan dan laba
perusahaan bertambah. Batu pijak dari samudera biru ini adalah inovasi nilai yang
memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga dan posisi biaya. Inovasi nilai ini
mempengaruhi struktur biaya dan tawaran bagi pembeli. Strategi samudera biru ini
bukan pada pengambilan posisi melawan kompetisi, melainkan pada pengambilan posisi
yang menghindari kompetisi. Perencanaan bauran pemasaran suatu perusahaan harus
dimulai dengan memformulasikan suatu penawaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pelanggan.
PT. Gatra Indonusa adalah sebuah perusahaan farmasi yang berdiri sejak tahun
1991 di Jakarta sampai sekarang. Produk-produk yang dipasarkan yaitu produk dari luar
negeri dan produk lokal, seperti produk obat-obatan dan suplemen. Perusahaan PT.
Gatra Indonusa sendiri tersebar di 4 kota besar di Indonesia, seperti di Palembang,
Bengkulu, Medan, dan Bandung. Di mana perusahaan yang tersebar memberikan
kemudahan kepada konsumen untuk mendapatkan produk dengan cepat dan efisien, hal
tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat PT. Gatra Indonusa pertumbuhan
penjualan dari tahun ke tahun tetap bertambah selama beberapa tahun ini. Tentunya
bagi PT. Gatra Indonusa merek sebuah produk adalah salah satu hal yang penting untuk
menghadapi persaingan. Untuk dapat bertahan dalam pangsa pasar yang semakin
kompetitif, PT. Gatra Indonusa perlu mempertahankan nama merek produknya dan
menanamkan merek produknya di dalam benak konsumen. Dengan melihat latar
belakang tersebut, oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian dengan judul
“Penerapan Strategi Blue Ocean dan Pengaruh Brand Equity terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen: Studi Kasus pada produk LAMATA di
Medan”.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengidentifikasi masalah
dalam skripsi ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen?
2. Bagaimana penerapan strategi blue ocean terhadap keputusan pembelian konsumen
melalui brand equity?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.
2. Untuk
mengidentifikasikan
penerapan
strategi
blue
ocean
dalam
rangka
meningkatkan brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
1. Hasil penelitian dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai cara
mengidentifikasikan
dan
menerapkan
strategi
blue
ocean
dalam
rangka
meningkatkan keputusan pembelian konsumen melalui brand equity yang terdiri
dari tingkat kesadaran masyarakat akan merek, asosiasi yang terkait dengan
merek, persepsi mutu, dan loyalitas terhadap merek.
2. Hasil penelitian dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai suatu ekuitas merek (brand
equity) yang baik sehingga mampu bertahan dan bersaing dengan para pesaing
yang ada dan yang akan datang.
6
2. Bagi Penulis
1. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima selama perkuliahan
khususnya
pada
bidang
manajemen
pemasaran,
sehingga
peneliti
dapat
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.
2. Sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi penulis yang diharapkan dapat
menjadi suatu alternatif bagi perusahaan yang dapat dipergunakan dalam kegiatan
pemasaran dan berguna untuk perkembangan perusahaan.
3. Bagi Pembaca
1. Menambah pengetahuan mengenai strategi blue ocean, menciptakan ruang pasar
baru,
penciptaan
permintaan,
dan
peluang
pertumbuhan
yang
sangat
menguntungkan.
2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan strategi blue
ocean untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
Download