KARTIKA BERLIANA

advertisement
PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET (ROA),
INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN DIVIDEND
PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dari Tahun 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Kartika Berliana
1110082000045
JURUSAN AKUNTANSI
FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2015 M
i
PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET (ROA),
INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN DIVIDEN
PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dari Tahun 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
KartikaBerliana
NIM.1110082000045
DibawahBimbingan;
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Rini, SE,Ak. M,Si.
FitriDamayanti, SE,M.Si
NIP.19760315 20051 2 002
NIP.19810731 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari Jumat, 14 November 2014 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas
mahasiswa :
4.
1. Nama
:
Kartika Berliana
2. Nim
:
1110082000045
3. Jurusan
:
Akuntansi
Judul Skripsi : “Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment
Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai
Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Tercatat padaTahun 2009-2013)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan
bahwa maha siswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan
untuk melanjutkan tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh
gelar
Sarjana
Ekonomi
pada
Fakultas
BisnisUniversitas Islam Syarif Hidayatullah Negeri Jakarta
iii
Ekonom
idan
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hariini 25 Juni 2015telahdilaksanakanujianskripsiatasmahasiswa:
1. Nama
:
Kartika Berliana
2. Nim
:
1110082000045
3. Jurusan
:
Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment
Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap
Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan
yang bersangkutan selama proses ujian skripsi ,maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
HidayatullahJ akarta.
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Kartika Berliana
Nim
: 1110082000045
Jurusan
: Akuntansi
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini saya menyatakan bahwadalam penulisan ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan atau
mempertanggung jawabkan
2. Tidak melakukan plagiat atas naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan karya
ini
Apabila terbukti skrips ini plagiat atau replika maka skripsi ini dianggap gugur dan
saya harus melakukan penelitian untuk menyusun skripsi baru serta kelulusan dan
gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggungjawab saya.
Jakarta, 8 Juli 2015
(KartikaBerliana)
Nim.1110082000045
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IdentitasPribadi
Nama
: KartikaBerliana
JenisKelamin
: Perempuan
TempatTanggalLahir : Jakarta 1 Juni 1992
II.
III.
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Lebak Para II no.30 Cijantung Jakarta Timur
No.Ponsel
:087776033359
Email
: [email protected]
Pendidikan Formal
1997-1998
TK KuntumWijayaKusuma
1998-2004
SD RA Fadillah
2004-2007
SMP Negeri 103 Jakarta
2007-2010
SMA Negeri 39 Jakarta
PENDIDIKAN NONFORMAL
2002
Kursus computer dan les bimbinganbelajar di
nurulfikri
2004
Kursus bahasainggris BBC dan les menari
2005
Kursus bimbingan belajar di Quantum dan les menari
2006
Kursus bahasa inggris dan bimbingan belajar nurul
fikri
2008
IV.
Kursus bahasa inggris English first
PENGALAMAN BEKERJA
2013
YayasanPuteri Indonesia olehMustikaRatu
2013-2014
SMESCO Indonesia
vi
2014
Tagana Indonesia olehIkatanGenerasiGerindra
Indonesia
2014-2015
V.
Badan Narkotika Nasional
LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah
: Berlian SemiartsaTjakradidjaja
Ibu
: LinaLatief
Anakke :
: 2 dari 2 bersaudara
vii
THE EFFECT OF LEVERAGE, RETURN ON ASSET, INVESMENT
OPPORTUNITY SET, AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON FIRM VALUE
ABSTRACT
The research aims is to chain empirical evidence about the effect of leverage,
return on asset , investment opportunity set, and dividend payout ratio on the firm
value.The samples of this research from manufacturing firms that are listed in
Indonesia Stock Exchange(IDX), Indonesia Capital Market Directory, and Fact Book
period 2010-2013. The number of companies in this research were12 companies with
5 years observation. Based on purposive sampling method, final sample total is 60
companies, the data analysis method uses multiple regressions.
Simultaneous testing concluded that all the independent variables effect the
dependent variable. Simultaneous test results showed that the variable that effects the
value of the Company are Leverage, Investment Opportunity Set, and Dividend
Payout Ratio while Return on Asset was not effect the value of the variable firms.
Key words: Firm Value, Leverage, Return on Asset, Investment Opportunity Set,
Dividend Payout Ratio
viii
PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET, INVESTMENT
OPPORTUNITY SET, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA NILAI
PERUSAHAAN
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur pengaruh
leverage, return on asset, investment opportunity set, dan dividend payout ratio
pada nilai perusahaan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 20092013. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 12
perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun.Dengan metode purposive
sampling, total sample yang dperoleha dalah 60 perusahaan. Metode analisis data
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa semua variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Pengujian secara parsial memperlihatkan hasil
bahwa hanya variabel Leverage, Investment Opportunity Set dan Deviden Payout
Ratio yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan variabel Return On
Asset tidak berpengaruh terhadap variabel nilai perusahaan.
Kata kunci: Nilai Perusahaan, Leverage,Return on Asset, Investment Opportunity
Set, Dividend Payout Ratio.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya bagi Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skrips iini.Shalawat beserta salam semoga
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,
para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin. Penulisan skripsi
ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat, memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan sertadukungan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada yang telah membantu
baik moril maupun materi kepada:
1.
Keluargaku tercinta, Ayah ku Berlian Semiartsa Tjakradidjaja dan ibu ku
LinaLatief, Kakak ku Kirana Berlianti yang aku sayangi. Terimakasih atas
dukungan doa dan motivasi dalam waktu dan bentuk cinta kasih yang tidak
terbatas.
2.
Bapak Dr.M.Arief Mufraini,Lc., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr.Amilin, Msi,Ak,CA,QIA,BKP selaku wakil dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Hepi PrayudiawanSE,MM,Ak selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Dr. Rini,SE,Ak,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat dan bimbingan
dalam proses penulisan skripsi ini.
6.
Ibu Fitri Damayanti selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, memberikan
semangat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.
x
7.
Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada
penulis selama menempuh masa studi.
8.
Sahabat- sahabatku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terutama teman teman
dari jurusanAkuntansi, Terimakasih atas segalabantuan, support dan keceriaan
yang selalu kalian berikan.
9.
Keluarga Besar Akuntansi 2010. Terima kasih atas dukungan,doa,kehangatan
dan keceriaan kelas yang kalian berikan.
10. Terimakasih kepadasemua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan kritik, yang membangun dari
berbagai pihak.
WassalammualaikumWr. Wb
Jakarta, 8 Juli 2015
KartikaBerliana
xi
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. i
COVER DALAM……………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
ABSTRAK…………………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................. ...................... 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................... .. 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 11
A. Tinjauan Literatur.................................................................... 11
1. Nilai Perusahaan ............................................................... 11
2. Leverage ................................................................ ........... 16
3. Return On Asset........ ......................................................... 20
xii
4. Investment Opportunity Set................................................ 22
5. Dividend Payout Ratio ...................................................... 25
B. Penelitian Sebelumnya ............................................................ 30
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 36
D. Hipotesis……………….......................................................... 39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 45
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 45
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 47
D. Metode Analisis Data ............................................................. 48
1. Statistik Deskriptif ........................................................... 48
2. Uji Dasar Asumsi Klasik ................................................. 49
3. Uji Hipotesis .................................................................... 50
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................... 54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 60
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 60
B. Analisis Hasil dan Pembahasan .............................................. 61
1. Analisis Deskriptif ............................................................ 61
2. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................. 62
3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................64
xiii
BAB V
PENUTUP ................................................................................... 73
A. Kesimpulan ............................................................................ 73
B. Saran ...................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75
LAMPIRAN LAMPIRAN .................................................................................78
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas.
Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah
perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan
maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik
perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang
ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga
sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan
tersebut
sebenarnya
secara
substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin
dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya menurut Harjito dan Martono (2005) dalam Eno Fuji (2013).
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham
sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
membayar dividend. Ada saatnya dividend tersebut tidak dibagikan oleh
perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan
kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividend tersebut dapat
mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka
1
harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan
jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham
perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan
sebuah perusahaan membayar dividend erat hubungannya dengan
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh
laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan
dividen juga tinggi. Dengan dividend yang besar akan meningkatkan nilai
perusahaan menurut Harjito dan Martono (2005) dalam Patriska (2013).
Kebijakan dan pembayaran dividend pada perusahaan yang go
public mempunyai dampak yang sangat penting baik bagi para investor
maupun bagi perusahaan yang akan membayarkan dividennya. Pada
umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan return dalam bentuk
dividend maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga
mengharapkan
adanya
pertumbuhan
secara
terus-menerus
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan sekaligus juga harus
memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang
sahamnya.
Tentunya hal ini menjadi unik, karena di satu sisi kebijakan
dividend adalah sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang
saham terhadap dividend dan di sisi lain bagaimana kebijakan dividend ini
bisa dilakukan tanpa harus menghambat pertumbuhan perusahaan. Pada
umumnya para investor yang tidak bersedia mengambil risiko (risk
2
aversion) mempunyai pandangan bahwa semakin tinggi tingkat risiko
suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang
diharapkan sebagai hasil atau imbalan terhadap risiko tersebut. Selanjutnya
dividend yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih
tinggi daripada capital gain yang akan diterima di masa yang akan datang.
Dengan demikian investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih
menyukai dividend dari pada capital gain. Dalam pelaksanaannya
kebijakan dividend suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang
berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang
saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan dengan laba
ditahannya. Di samping itu juga kepentingan bondholder yang dapat
mempengaruhi besarnya dividend kas yang dibayarkan. Dividend yang
dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan
masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang
lebih serius dari manajemen perusahaan. Kebijakan dividend atau
keputusan dividend pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan
yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan ditahan
sebagai bagian dari laba ditahan. Nilai perusahaan merupakan cerminan
dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang
perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,
yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi,
struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Beberapa
faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan
3
yang tidak konsisten. Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan
datang di ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat
menutur Darwin (2004) dalam Kusumadilaga (2010).
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga
saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai
perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan yang disajikan dalam laporan
keuangan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan, perusahaan akan
dianggap menguntungkan oleh calon investor sehingga para calon investor
bersedia membayar lebih mahal terhadap saham perusahaan tersebut.
Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah
ROA (Return on Asset). Return on asset adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan
untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan
perbandingan antara net income terhadap total asset. Alasan penggunaan
ROA dalam penelitian ini adalah karena ROA memiliki banyak
keunggulan, salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi
penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal
yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan menurut Hanafi dan
Abdul Halim (2004) dalam Mardiasari (2012). Maksimalisasi kekayaan
pemegang saham
yang terefleksi dari keputusan keuangan dan
4
termanifestasi melalui keputusan pembiayaan/pendanaan dan investasi
yang dilakukan oleh perusahaan dianggap penting, karena berhubungan
dengan keberlangsungan hidup maupun kesempatan berkembang bagi
perusahaan. Keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan untuk
menggunakan utang (leverage) dalam membiayai investasi diharapkan
dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat memberikan
kemakmuran pemegang sahamnya, karena penggunaan utang memiliki
dua keunggulan penting. Pertama, bunga dibayarkan dapat menjadi
pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif utang
tersebut. Kedua, kreditor akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah
tetap, sehingga pemegang saham tidak harus membagi keuntungannya jika
bisnis berjalan sangat baik. Oleh sebab itu, pilihan perusahaan untuk
menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya diharapkan dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Myers (1977) dalam Eno fuji (2014) memperkenalkan
set peluang investasi (Investment Opportunity Set) dalam kaitannya
untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurutnya Investment Opportunity
Set memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan
sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa
yang akan datang. Investment Opportunity Set (IOS) merupakan suatu
kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan
investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif.
5
Kebijakan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana
yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
Manajemen keuangan memutuskan penggunaan dana yang diperoleh
perusahaan baik dari bank maupun dari pasar modal atau dari pihak lain
untuk ditanamkan pada aktiva tetap maupun aktiva lancar. Investasi
merupakan suatu tindakan mengeluarkan dana saat sekarang yang
diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada waktu-waktu yang
akan datang, selama proyek itu berjalan.
Maksimisasi nilai perusahaan dapat dicapai bila perusahaan
memperhatikan stake holder. Keseimbangan pencapaian tujuan stake
holder
perusahaan,
dapat
menjadikan
perusahaan
berpeluang
mendapatkan keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan dinilai
baik oleh investor.
Investment
Opportunity
Set
(Set
Kesempatan
Investasi)
menunjukkan investasi perusahaan atau opsi pertumbuhan. Nilai opsi
pertumbuhan tersebut tergantung pada discretionary expenditure
manajer. Manajemen investment opportunities membutuhkan pembuatan
keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti dan konsekuensinya
tindakan manajerial menjadi lebih unobservable. Tindakan manajer yang
unobservable dapat menyebabkan prinsipal tidak dapat mengetahui
apakah manajer telah melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan
prinsipal atau tidak.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keputusan investasi
yang tercermin melalui Leverage, Return On Asset (ROA), investment
opportunity set (IOS), dan Dividend Payout Ratio terhadap nilai
perusahaan pada publik di Bursa Efek Indonesia. maka peneliti
bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Leverage,
ROA, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio
terhadap Nilai Perusahaan” dengan menggunakan objek penelitian
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode
pelaporan keuangan 2009 hingga 2013.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya,
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eka Zahra dan Kusuma (2012) serta
Nilla Mardiasari (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu Eka Zahra dan Kusuma
(2013) adalah hanya memakai leverage sebagai variabel independen
yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan, dan Nilla Mardiasari
(2012) menggunakan variabel Dividend Payout Ratio sebagai
variabel dependennya Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti
mengganti dengan variabel independen yaitu return on asset dan
investment opportunity set sebagai variabel independenya dan Nilai
Perusahaan sebagai variabel dependennya.
7
2.
Studi Kasus yang digunakan pada penilitian ini adalah perusahaan
manufatur yang terdaftar di BEI sedangkan penilitian sebelumnya
Eka Zahra dan Kusuma (2012) menggunakan perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI dan Nilla Mardiasari (2012)
menggunakan perusahaan yang masuk dalam daftar efek syariah.
3.
Periode penelitian ini meliputi periode pelaporan keuangan pada
periode tahun 2009 hingga 2013 sedangkan pada penelitian
sebelumnya, Nilla Mardiasari (2012) menggunakan data pada
periode tahun 2007 sampai dengan 2010.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Nilai
Perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap
Nilai Perusahaan?
4. Bagaimana pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap nilai
perusahaan?
5. Bagaimana pengaruh, Leverage, Return On Asset, Investment
Opportunity
Set,
Dividend
Perusahaan ?
8
Payout
Ratio
terhadap
Nilai
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bukti empiris mengenai:
1. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan.
3. Pengaruh Investment Oppurtunity Set terhadap Nilai Perusahaan.
4. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan.
5. Pengaruh Leverage, ROA, IOS, DPR terhadap Nilai Perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
1) Bagi Mahasiswa jurusan akuntansi
Penelitian ini diharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang ilmu akuntansi manajemen dan dapat digunakan sebagai
bahan referensi, rujukan maupun perbandingan untuk melakukan
penelitian selanjutnya yang terkait dengan topik yang sama atau
berkaitan dengan pembahasan topik ini.
9
2) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
menambah referensi mengenai nilai perusahaan agar diperoleh
hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang.serta
menjadi kesempattan baik untuk mengaplikasikan teori-teori
selama perkuliahan ke dalam masalah-masalah praktis khususnya
mengenai profitabilitas dan struktur pendanaan terhadap nilai
perusahaan.
3) Bagi Masyarakat
Penelitian in diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
informasi tentang pengukuran nilai perusahaan di sebuah
perusahaan serta dapat menambah wawasan pada bidang
akuntansi.
4) Bagi Investor
Penelitian ini berharap dapat digunskan sebagai bahan referensi
untuk pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang
tertarik untuk berinvestasi agar mengetahui faktor faktor yang
berpengaruh terhadap harga saham dan tepat dalam melakukan
investasi dam menjadi bahan masukan atau informasi dalam
pengambilan keputusan keuangan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Nilai Perusahaan
Menutrut Hackel dan Livnat (1996) dalam Yangs (2011), alat ukur
yang ideal untuk menilai kinerja perusahaan (nilai perusahaan) yang
setidaknya bebas dari pengaruh entitas adalah cash flow. Mereka
mengatakan suatu asumsi bahwa analisa cashflow ini merupakan alat
pengukur yang sangat penting bagi para investor maupun auditor. Hal
ini dapat saja terjadi karena pengakuan jumlah keuntungan suatu entitias
dalam periodeyang sama bias berbeda, meskipun angka maupun data
yang diberikan sama. Halini dikarenakan adanya perbedaan dalam
metode akuntansi
yang digunakan, estimasi akuntansinya dan faktor
lainnya. Spesifikasinya terhadap pengakuan pendapatan dan biaya ysng
dikeluarkan pada masing masing entitas diterapkan sesuai dengan
kebijakan entitas tersebut.
Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), terdapat beberapa konsep
nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain:
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam
anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
11
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses
tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika
saham perusahaan dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil
suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini
bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai
perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan
menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar
konsep akuntansi.
e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu
merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa
dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu
perusahaan akan likuidasi.
Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk
manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari
pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan
berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan
nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga saham
dipasar.
Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah
untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the
12
firm)
dalam
Salvatore
(2005)
dalam
Apriliana
N
(2012).
Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti
juga
memaksimalkan
kemakmuran
pemegang
saham
yang
merupakan tujuan utama perusahaan menuurut Euis dan Taswan
(2002) dalam Apriliana (2012). Nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering
dikaitkan dengan harga saham.
Menurut I Made Sudana (2011) dalam Rosa (2013), tujuan
normatif suatu perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan
atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi
perusahaan go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan
yang bersangkutan di pasar modal. Memaksimalkan nilai perusahaan
dinilai lebih tepat sebagai tujuan karena :
a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai
sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh
pemegang saham di masa yang akan datang atau berorientasi
jangka panjang.
b. Mempertimbangkan faktor resiko.
c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas
dari pada sekedar laba menurut pengertian akuntansi.
d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung
jawab sosial.
13
Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari arus
pendapatan atau kas yang diharapkan diterima pada masa yang akan
datang. Secara matematik nilai perusahaan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Nilai Perusahaan =
( )
(
)
E(R)t = Pendapatan atau arus kas yang diharapkan pada periode t
r = Tingkat diskonto, yang merupakan besarnya tingkat
keuntungan minimum yang diisayaratkan dan dipengaruhi dan
dipengaruhi oleh besar kecilnya risiko.
N = Jumlah periode.
Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan
diantaranya adalah:
a. PER (Price Earning Ratio)
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara
harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para
pemegang saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah :
1. Tingkat pertumbuhan laba
2. Dividend Payout Ratio
3. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal
b. PBV (Price Book Value)
14
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan
yang terus tumbuh.
Ada beberapa alasan mengapa investor menggunakan rasio
harga terhadap nilai buku (PBV) dalam analisis investasi: pertama,
nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang kurang percaya
terhadap estimasi arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling
sederhana
untuk
membandingkannya.
Kedua,
adanya
praktik
akuntansi yang relatif standar diantara perusahaan-perusahaan
menyebabkan PBV dapat dapat dibandingkan antar berbagai
perusahaan yang akhirnya dapat memberikan signal apakah nilai
perusahaan under atau overvaluation.
Menurut Brigham (2010) dalam Rosa (2013) rasio harga pasar
suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan
investor atas perusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor
artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus
mengalami pertumbuhan.:
PBV : Harga Pasar Per Saham
Nilai Buku Per Saham
Menurut Keown, (2004), terdapat variabel variabel kuantitatif
yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan,
antara lain:
a. Nilai buku
15
Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi
kewajiban yang ada atau modal pemilik. Nilai buku tidak menghitung
nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena
perhitungan nilai buku berdasarkan pada data historis dari aktiva
perusahaan.
b. Nilai pasar perusahaan
Nilai
pasar
saham
adalah
suatu
pendekatan
untuk
memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Namun ada beberapa
kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio PBV yakni: nilai
buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang diterapkan
oleh perusahaan. Apabila penggunaan standar akuntansi yang berbeda
diantara perusahaan-perusahaan maka ini akan mengakibatkan rasio
PBV tidak dapat diperbandingkan. Nilai buku mungkin tidak banyak
artinya bagi perusahaan berbasis teknologi dan jasa karena
perusahaan-perusahaan tesebut tidak memiliki asset nyata yang
signifikan. Niali buku
dari akuitas akan menjadi negatif bila
perusahan selalu mengalami earning yang negatif sehingga akan
mengakibatkan nilai rasio PBV juga negatif menurut Murhadi (2009)
dalam Patriska (2013)
2.Leverage
Menurut Kasmir (2011) dalam Eno Fuji (2014) salah satu
faktor penting dalam unsur pendanaan adalah leverage, Solvabilitas
(leverage) digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan
16
dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri menurut
Weston dan Copeland (1992) dalam Yangs (2011). Leverage dapat
dipahami sebagai penaksir dari resiko yang merekat dalam suatu
perusahaan. Artinya, leverage makin besar menunjukan makin besar
pula risiko investasi dari perusahaan tersebut.
Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang perusahaan tidak
solvable artinya total hutangnya lebih besar dibandingkan dengan
total asetnya (Horne 1997). Leverage merupakan rasio yang
menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur,
juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap
keseluruhan
aktiva suatu perusahaan. Apabila investor melihat
sebuah perusahaan dengan aset yang tinggi namun risiko leverage
nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi
pada perusahaan tersebut, karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut
di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila
perusahaan tidak dapat melunasi kewajibanya tepat waktu.
Menurut Martono dan Harjito (2005) dalam Patriska (2013),
dikenal
dua macam
leverage
dalam suatu perusahaan, yaitu
leverage operasi (operating leverage)
dan
(financial leverage). Penggunaan kedua
leverage
keuangan
leverage ini dengan
tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih besar
daripada biaya aset dan sumber dananya. Dengan demikian
17
penggunaan
leverage
akan
meningkatkan
keuntungan
bagi
pemegang saham.
1. Leverage Operasi (Operating leverage)
Dalam Yahya, (2011), memberikan pengertian tentang leverage
operasi sebagai berikut:
“operating leverage refers to phenomenon where by a small change
in sales triggers a relatively large change in operating income
earning before interest and tax”.
Dapat disimpulkan leverage operasi sebagai penggunaan
aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue atau
penerimaan yang dihasilkan oleh pengguna aktiva itu akan cukup
untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel atau dengan kata lain
yaitu suatu cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu
perusahaan. Biaya tetap tersebut misalnya, beban penyusutan
gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang
muncul dari penggunaan fasilitas manajemen. Biaya operasi tetap,
dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan
yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi yang tetap dan
variabel.
2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Yaitu penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap
dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih
besar sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang
18
saham atau memperbesar pendapatan per lembar saham, dengan
menunjukan perubahan laba per lembar saham (Earning Per Share
= EPS). Sebagai akibat perubahan laba sebelum bunga dan pajak
(Earning Before Interest and Taxes = EBIT). Namun disisi lain
perusahaan harus mempertimbangakan adanya peningkatan resiko
dari penggunaan hutang tersebut. Hal ini karena adanya beban tetap
berupa beban bunga yang akan menyertai pokok pinjaman.
Keputusan manajemen untuk berusaha menjaga agar rasio
leverage tidak bertambah tinggi mengacu pada teori pecking order
teory menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing dan
apabila pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan, maka
perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih
dahulu,
yaitu
obligasi
kemudian
diikuti
sekuritas
yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila
belum mencukupi, perusahaan akan menerbitkan saham. Pada intinya
apabila perusahaan masih bisa mengusahakan sumber pendanaan
internal maka sumber pendanaan eksternal tidak akan diusahakan.
Maka dapat disimpulkan rasio leverage yang tinggi menyebabkan
turunnya nilai perusahaan menurut Weston dan Copeland (1992)
dalam Yangs (2011). Debt Equity Ratio merupakan rasio leverage.
Debt Equity Ratio digunakan untuk menentukan berapa besar
perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Debt
Equity Ratio dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
19
DER = __Total Hutang___ (Sofyan, 2004)
Total Modal Sendiri
3. Return On Asset (ROA)
Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indicator dari
keberhasilan operasi dan usaha perusahan. Horne dan John (1997) mengatakan
bahwa, rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu, rasio yang menunjukan
dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor dan margin laba bersih)
dan profitabilitas dalam kaitanya dengan investasi yaitu return on asset dan
return on equity.
Return On Asset (ROA) menurut Abdul Halim (2004) dalam
Agustin dan Edward (2012) adalah :
“Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai
asset tersebut”
ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha
untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit
usaha tersebut. Return On Asset mengukur kinerja operasi yang
menunjukkan sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur
seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi
yang ada untuk menghasilkan laba.
20
Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.
ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasi perusahaan
secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu
perusahaan.
Sebaliknya
rasio
yang
rendah
menunjukkan
kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut:
1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk
operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang diperoleh
dengan aktiva tersebut.
2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkan
dengan ongkos-ongkos yang diperlukan.
3. Adanya inefisiensi baik dalam produksi,r pembelian maupun
pemasaran.
4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun.
ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi
negatif (rugi) pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan
secara
keseluruhan
aktiva
belum
mampu
menghasilkan laba. Menurut M Hanafi dan Abdul Halim (2004)
dalam Agustin dan Edward (2012) umus yang digunakan untuk
mengukur ROA adalah sebagai berikut:
ROA = Net Income (Laba Bersih)
Total Asset
21
4. Investment Opportunity Set
Investment Opportunity Set
merupakan nilai dari suatu
perusahaan sebagai sebuah kombinasi asset in place dengan
investment option pada masa depan. IOS memberi petunjuk yang
lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran
perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat
ditaksir dari investment opportunity set ( IOS), yang didifinisikan
sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan
pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif.
Menurut Kallapur dan Tombley (1999) dalam Andreas (2013)
terdapat tiga jenis alternatif proksi Investment Opportunity Set
(IOS)yang digunakan dalam bidang keuangan yaitu :
1. Proksi IOS berbasis pada harga
Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian
dinyatakan dalam nilai pasar saham. Ide dari proksi ini berdasar pada
prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial yang dinyatakan
dengan harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai
pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva – aktiva yang
dimiliki ( assets in place ) dibandingkan degan perusahaan yang tidak
bertumbuh. Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis dengan harga
adalah : Market value of equity plus book value of debt, Ratio of book
to market value of asset, Ratio of book to market value of equity, Ratio
22
of book value property, plant, and equipment to 20 firm value, Ratio of
replacement firm value, Ratio of replacement value of asset to market
value, Ratio of depreciation expense to value, dan Earning Price
ratio.
2. Proksi IOS berbasis pada Investasi
Proksi IOS berbasis ini menunjukan tingkat aktivitas investasi
tinggi secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan. Perusahaan
dengan IOS tinggi memilki tingkat investasi yang tinggi pula. Proksi
IOS ini dapat dihubungkan dengan Ratio R&D expense to firm value,
Ratio of R&D expense to total assets, Ratio of R&D expense to sales,
Ratio of capital addition to firm value, dan Ratio of capital addition to
asset book value.
3. Proksi IOS berbasis pada varian
Mendasarkan pada ide proksi ini mengungkapkan bahwa suatu
opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran
untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas
return yang mendasari pengingkatan aktiva.
IOS berdasar harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga
saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga
pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa
prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam
23
harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai
pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang
dimiliki.
Menurut Myers (1997) dalam Helmi (2013), menyebutkan
bahwa investment opportunity dapat diukur melalui rasio nilai buku
ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi ini
karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan
investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi
return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan dapat
memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha,
maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan
akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai
suatu perusahaan.
Secara
matematis
variabel
investment
opportunity
diformulasikan sebagai berikut :
MBVA = Asset – Total Ekuitas + (JUB x Closing Price)
Total Assets
Penggunaan rasio ini atas dasar pemikiran bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan terrefleksi dari harga saham, Rasio nilai
pasar terhadap nilai buku menggambarkan biaya pendirian historis
dan aktiva fisik perusahaan. suatu perusahaan yang berjalan baik
dengan staf manajemen yang kuat dan sebuah organisasi yang
berfungsi secara efisien akan mempunyai nilai pasar yang lebih besar
atau sekurang-kurangnya sama dengan nilai buku aktiva fisiknya.
24
5. Dividend Payout Ratio
Rasio
pembayaran
dividen
(Dividend
Payout
Ratio)
merupakan penentu jumlah laba yang akan dapat ditahan dalam
sebuah perusahaan sebagai sumber pendanaannya dan juga sebagai
penentu berapa laba dividen yang akan dibagi kepada para investor.
Van Horned and Wachowicz (2010) mengatakan bahwa aspek utama
dari kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba
yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba
ditahan perusahaan.
Arus dividen dapat dianggap sebagai arus kas yang diterima
oleh investor, dengan alasan bahwa dividen merupakan satu-satunya
arus yang diterima investor. Jika dividen merupakan satu-satunya
arus kas, maka model diskonto dividen dapat digunakan sebagai
pengukur arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham. Secara
sistematis DPR dapat dirumuskan sebagai berikut:
DPR = Dividend Per Share
Earning Per Share
Menurut Setyawan (1995) dalam Amalia Nur (2008)
menyatakan bahwa dividend payout ratio merupakan perbandingan
antara Dividend per share dengan earning per share, jadi secara
perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per share
terhadap pertumbuhan earning share. Dividen merupakan salah satu
tujuan investor melakukan investasi saham, sehingga apabila
25
besarnya dividen tidak sesuai dengan yang diharapkan maka ia akan
cenderung tidak membeli suatu saham atau menjual saham tersebut
apabila telah memilikinya.
Menurut Brigham (1999) dalam Amalia Nur (2008)
menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:
1. Devidend irrelevance theory
Suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak
mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya
modalnya. Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi
ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis.
Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk
dipersoalkan.
2. Bird in the hand Theory.
Menurut Brigham tingkat keuntungan yang disyaratkan akan
naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin
terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital
gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat ini diberi
nama bird in the hand fallacy. Brigham beranggapan investor
memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada
seribu burung di udara. Namun, teori lain berpendapat bahwa tidak
semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali
dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko
26
yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka di masa
yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan
oleh tingkat resiko investasi baru.
3. Tax preference theory
Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak
terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor
lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran
pajak.
Menurut Setyawan (1995) dalam Sri Hermuningsih (2007)
mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan
dividend menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan
dividend yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya: likuiditas
perusahaan, tingkat laba, kemampuan untuk meminjam, dan
sebagainya. Dari pengaruh intern ini perusahaan dapat mempengaruhi
dan mengendalikan secara aktif sehingga akibatnya dapat dirasakan
secara langsung. Faktor ekstern yang merupakan pengaruh yang
berasal dari luar perusahaan, misalnya: pajak atas dividend, pajak atas
capital gain, akses ke pasar modal, perundangan dan sebagainya. Dari
pengaruh faktor ekstern ini perusahaan harus berusaha untuk
menyesuaikan karena sulit untuk mengendalikannya.
Menurut Brigham (1999) dalam Yangs (2011) dua teori lain
yang dapat membantu untuk memahami kebijakan dividen adalah :
27
1. Information content or signaling hypothesis
Di dalam teori ini Modigliani dan Miller berpendapat bahwa
suatu kenaikan dividen yang diatas kenaikan normal biasanya
merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen
perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang
akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen yang dibawah
penurunan normal diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa
perusahaan mengalami masa sulit di masa mendatang. Namun
demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga
setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata
disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin preferensi terhadap
dividen.
2. Clientele Effect
Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan
memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen
perusahaan. Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat
ini lebih menyukai suatu DPR yang tinggi, sebaliknya kelompok
investor yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini ebih senang
jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.
Teori lainnya mengatakan bahwa dividen adalah pembayaran
bagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk dividen
adalah sebagai berikut: (1) Cash dividend adalah dividen yang
diberikan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai
28
(cash). (2) Script
dividend adalah suatu surat tanda kesediaan
membayar sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan kepada
pemegang saham sebagai dividen. (3) Property dividend adalah
dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk
barang- barang (tak berupa uang tunai) ataupun modal saham
perusahaan. (4) Liquidating dividend adalah dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham dimana sebagian dari jumlah tersebut
dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (cash dividen) (5)
Stock dividend adalah dividen yang diberikan kepada pemegang
saham dalam bentuk saham - saham yang dikeluarkan oleh perusahaan
itu sendiri.
Besarnya dividen tergantung kebijakan dividen masing-masing
perusahaan. Menurut Bodie (1999) dalam Yangs (2008) secara umum
kebijakan dividen ditempuh perusahaan adalah salah satu dari
kebijakan ini,yaitu :
1.Constant dividen payout ratio terdapat beberapa cara
mengatur dividen payout ratio yang dibagikan secara tetap dalam
persentase atau rasio tertentu, yaitu : (a) membayar dengan jumlah
persentase yang tetap dari pendapatan tahunan, (b) mennentukan
dividen yang akan diberikan dalam setahum sama dengan jumlah
dalam persentase yang tetap dari keuntungan tahun sebelumnya, dan
(c) menentukan proyeksi payout ratio untuk jangka waktu panjang.
2. Stable per Share dividend merupakan kebijakan yang
29
menetapkan besaran dividen dalam jumlah yang tetap. Kebijakan ini
menunjukan perusahan yang sselalu mempertahankan laba tinggi.
Prosedur Pembayaran Dividen
Didalam pembayaran dividen oleh emiten, maka emiten selalu
dividen tersebut baik baik dividen tunai maupun dividen saham.
Tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan didalam pembayaran
dividen adalah sebagai berikut menurut Ang (1997) dalam Yangs
(2011) :
1. Tanggal Pengumuman (Declaration Date)
Merupakan tanggal resmi pengumuman oleh emiten tentang
bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan
dilakukan.
2. Tanggal Cum Dividend (Cum Dividend Date)
Merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang
masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai
maupun dividen saham.
3. Tanggal Ex Dividend (Ex Dividend Date)
Merupakan tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak
melekat lagi hak untuk memperoleh dividen.
4. Tanggal Pencatatan dalam daftar pemegang saham (Date of
Record)
30
Merupakan tanggal dimana investor harus terdaftar sebagai
pemegang saham perusahaan publik atau emiten sehingga ia
mempunyai hak yang diperuntukkan bagi pemegang saham.
5. Tanggal Pembayaran (Payment Date)
Merupakan tanggal dimana para pemegang saham sudah dapat
mengambil dividen yang diumumkan oleh emiten.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai nilai perusahaan telah banyak diteliti oleh
penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti Fuji (2014) mengemukakan
leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,
penelitian yang dilakukan Helmi (2013) itu pun menunjukkan bahwa
variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, Pratiska (2013) mengemukakan variabel Investment
Opportunity Set berpengaruh secara positif terhadap variabel nilai
perusahaan.
Penelitian-penelitian tersebut telah banyak memberikan
masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk menganalisis
Pengaruh ROA, leverage, IOS, dan DPR terhadap nilai perusahaan
Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian-penelitian terdahulu
31
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No
Peneliti & Judul
Metodologi
(Tahun)
& Jenis
Populasi
1.
Fany Rosa (2013)
Analisis
Regresi
berganda dan
Moderasi
Variable
Hasil
Leverage
ROA
IOS
DPR
NP
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
(Y)
√
Pengaruh
Profitabilitas dan
Struktur Kepemilikan
terhadap Nilai
Perusahaan
Perusahaan Dengan
Pertambangan
Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan
dan Kebijakan
Dividen sebagai
Variabel Moderasi
pada Perusahaan
Pertambangan di BEI
32
√
Lainnya
Struktur
Kepemilik
an dan
Profitabilit
as
Hasil uji signifikan parsial (uji t)
menunjukan bahwa terdapat
pengaruh Profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
sedangkan tidak terdapat
pengaruh struktur kepemilikan
terhadap nilai perusahaan.
Terdapat pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
dengan keputusan investasi
sebagai variabel moderasi, tidak
terdapat pengaruh
struktur kepemilikan terhadap
nilai perusahaan dengan
keputusan investasi sebagai
variabel moderasi. Tidak
terdapat pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
dengan keputusan pendanaan
sebagai variabel moderasi, dan
2.
Eno Fuji
Astriani(2014)
Analisis
Regresi
Berganda
√
√
33
√
Kepemilik
an
Manajerial
tidak terdapat pengaruh
struktur kepemilikan terhadap
nilai perusahaan dengan
keputusan pendanaan sebagai
variabel moderasi. Tidak
terdapat pengaruh profitabilitas
terhadap nilai perusahaan
dengan kebijakan dividen
sebagai variabel moderasi, dan
tidak terdapat pengaruh
struktur kepemilikan terhadap
nilai perusahaan dengan
kebijakan dividen sebagai
variabel moderasi.Secara
simultan terdapat pengaruh
profitabilitas dan struktur
kepemilikan terhadap nilai
perusahaan terhadap nilai
perusahaan, dan terdapat
pengaruh profitabilitas dan
struktur kepemilikan terhadap
nilai perusahaan dengan
keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan
dividen
Kepemilikan manajerial,
leverage, profitabilitas, ukuran
perusahaan tidak berpengaruh
3.
4.
Pengaruh
Kepemilikan
Manufaktur
Manajerial, Leverage,
Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan
Dan Investment
Opportunity Set
Terhadap Nilai
Perusahaan
Patriska(2013)
Analisis Jalur
(Path
Pengaruh IOS,
Analisis)
Leverage, dan
Dividend Yield
Manufaktur
terhadap
Profitabilitas dan
Nilai Perusahaan
Sektor
Manufaktur di BEI
Andreas Asman
Analisis
Agung (2013)
regresi
berganda
Analisis Pengaruh
Investment
Perusahaan
Opportunity Set
Publik yang
(IOS) terhadap
listing
Return
Saham dengan
√
√
√
34
√
,
Profitabilit
as, Ukuran
Perusahaa
n
signifikan positif terhadap nilai
perusahaan. Investment
opportunity set berpengaruh
signifikan
positif terhadap nilai perusahaan
Dividend
yeld dan
Profitabilit
as
Hanya variabel IOS
dan profitabilitas yang secara
signifikan mempengaruhi nilai
perusahaan, sedangkan variabel
leverage dan dividend yield tidak
terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Return
Saham &
Esop
MKTBKASS berpengaruh
positif signifikan terhadap
ESOP, tetapi EPS dan
MKTBKEQ berpengaruh negatif
terhadap ESOP.
Employee Stock
Option
Plans (Esop) sebagai
Variabel
Intervening pada
Perusahaan Publik
Yang Listing Di
Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011
5.
Helmi Fahrizal(2013)
Analisis
regresi
berganda
√
√
Pengaruh Return On
Assets (ROA), Return
On Equity (ROE)
Manufaktur
dan Investment
(Consumer
Opportunity Set (Ios) Goods)
terhadap Nilai
Perusahaan di BEI
35
√
ROE
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa return on assets dan
investment opportunity set
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan return
om equity berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
6
S.Franklin John an
K.Muthusamy (2013)
Linier
Analysis
√
√
√
Growth
Leverage,Growth and
Profitability as
Determinant of
Dividend Payout
Ratio Evidencefrom
Indian Paper
Industry.
7.
√
Sourav Paul
Simple
Chouwdhury and Md. Regression
Reiazzul Haque
Equation
(2014)
Relationship between
Dividend Payout
Ratio and Economic
Value Added’ A case
of Square
Pharmaceutical
Limited Banghladesh.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
36
√
Growth in sales, Earning per
Share, Price Earning
Ratio,Market book Value,Cash
Flow,Leverage,Liquidity, an
Return on Assets are used as
independent variables while
devidend payout ratio is a
dependend variables. The Result
imply that the indian paper
industry employs more leverage
for narrating dividend payout
ratio.
Using simple regression
equation method, the study
comes to the conclusion that
there is an inverse relationship
between dividen payout ratio and
EVA and recommend SPL to
continue the Existing dividend
policy of retaining a bulky
portion of earning rather than
high payout ratio.
8
9
Siti Aisjah (2013)
Pengaruh
Profitabilitas,
Kepemilikan
Manajerial,
Kebijakan Deviden,
dan Leverage
terhadap Nilai
Perusahaan. Studi
pada Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2009-2011
Alfredo Mahendra
(2012)
Pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan
Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia
Analisis
Regresi
Berganda
√
√
√
√
Kepemilik
an
Manajerial
Secara simultan profitabilias.
Kepemilikan majerial, kebijakan
deviden, dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Secara pardial
profitabilitas dan kebijakan
deviden tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan kepemilikan
manajerial serta leverage
berpengaruh negative terhadap
nilai perusahaan.
Analisis
berganda dan
moderated
regression
analysis
√
√
√
√
Likuiditas
Hasil penelitian menunjukan
bahwa likuiditas berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Kebijakan
deviden tidak mampu secara
signifikan memoderasi pengaruh
likuiditas terhadap nilai
perusahaan. Profitabilitas
berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
37
C. Hipotesis
1. Keterkaitan antara Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana
yang
disediakan
membandingkan total
oleh
kreditur, juga
hutang
terhadap
sebagai
keseluruhan
rasio
yang
aktiva suatu
perusahaan. Apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan aset
yang tinggi namun risiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir
dua
kali
untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena
dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang yang akan
meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi
kewajibanya tepat waktu.
Hal
tersebut
akan
membuat
investor
berhati-hati
untuk
berinvestasi di perusahaan yang rasio leverage nya tinggi karena semakin
tinggi rasio leveragenya semakin tinggi pula resiko investasinya.
Penelitian Eno Fuji (2014) mengemukakan leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
H1 : Variabel leverage berpengaruh secara negatif terhadap nilai
perusahaan.
2. Keterkaitan antara ROA terhadap Nilai Perusahaan
Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan
melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio
keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor
ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas
39
investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali
adalah rasio profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan Helmi (2013) itu pun menunjukkan
bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H2 : Variabel ROA berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan
3. Keterkaitan antara Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai
Perusahaan
Investment Opportunity Set merupakan nilai dari suatu perusahaan
sebagai sebuah kombinasi asset in place dengan investment option pada
masa depan. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai
perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan
datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment
opportunity set ( IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva
yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang
dengan net present value positif.
Penelitian yang dilakukan oleh Pratiska (2013) mengemukakan
variabel Investment Opportunity Set berpengaruh secara positif terhadap
variabel nilai per usahaan.
H3 : Investment Opportunity Set berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
4. Keterkaitan
antara
Dividend
Perusahaan.
40
Payout
Ratio
dengan
Nilai
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
membayar dividend. Ada saatnya dividend tersebut tidak dibagikan oleh
perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan
kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividend tersebut dapat
mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka
harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan
jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham
perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan
sebuah perusahaan membayar dividend erat hubungannya dengan
kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh
laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan
dividen juga tinggi. Dengan dividend yang besar akan meningkatkan nilai
perusahaan (Harjito dan Martono, 2005).
H4 : Dividend berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan
5. Keterkaitan antara
Leverage, Return On Asset, Investment
Opportunity Set, dan Dividen Payout Ratio terhadap Nilai
Perusahaan.
Dalam menghitung atau mengatahui nilai dari sebuah perusahaan ,
investor dapat melihat dari berbagai aspek baik dari sisi manajerial
maupun dari sisi keuangan perusahaan tersebut. Ketiga pihak ketiga
atau investor memutuskan untuk melakukan pendanaan atau investasi
di perusahaan tersebut, maka si investor tentunya akan melakukan
41
penyelidikan atau pengamatan lebih mendalam menganai segala
kegiatan dalam perusahaan tersebut. Untuk dalam menilai baik
buruknya nilai dari sebuah perusahaan, biasanya pihak ketiga atau
investor akan melakukan perhitungan melalui rasio rasio keuangan
guna mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai return
maupun resiko yang akan mereka dapat ketika menanamkan dananya
diperusahaan tersebut. Rasio rasio yang biasanya digunakan oleh para
pihak ketiga untuk
menilai sebuah perusahaan adalah rasio
profitabilitas, rasio utang lancar, dan sebagainya. Investor juga dapat
melihat dari seberapa besar peluang baik untuk mendapatkan return
yang besar dari dana yang mereka tanam saat ini di masa yang akan
datang, dan dilain pihak investor ataupun pihak ketiga akan
memutuskan untuk berinvestasi ketika mengetahui dividen yang
diterima dari perusahaan tersebut bernilai tinggi. Untuk itulah secara
simultan
penggunaan
rasio
profitabilitas,
rasio
utang
lancar,
perhitungan peluang investasi serta, perhitungan pembayaran deviden
balik sangatlah berperngaruh dalam mengetahui nilai perusahaan.
H5 : Leverage, Return on Asset, Investment Opportunity
Set, dan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan.
42
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
gambar 2.1.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Judul
Pengaruh Leverage, ROA, Investment Opportunity Set, Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai
Perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI
Variabel Independen
Leverage
Dividend Payout Ratio
Nilai Perusahaan (Y)
Investment Opportunity Set
Return On Asser
Metode Analisis:
Regresi Berganda
Paired Sampel T Test
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara. Data tersebut dapat berupa laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh perusahaan, laporan tahunan perusahaan, laporan hasil
RUPS, dan lain-lain. Penelitian ini akan
membahas mengenai pengaruh
Leverage, ROA, Dividend Payout Ratio dan Investment Opportunity Set
terhadap Nilai Perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan dan laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan setiap tahun
pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Data diperoleh dari
laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan tahunan perusahaan yang
diambil dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id,
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Fact Book dan diambil
langsung dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang terdapat di Bursa
Efek Indonesia.
44
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yaitu kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang
dilakukan terhadap orang, benda atau tempat, sedangkan sampel yaitu
sebagian dari populasi atau dalam istilah matematik dapat disebut sebagai
himpunan bagian atau subset dari populasi.
Metode penelitian sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu,
umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro
dan Bambang, 2002).
Sampel untuk penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 sampai
2013 dengan pertimbangan bahwa perusahaan keuangan/finansial
dijadikan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain
berinvestasi di pasar modal ataupun reksadana
Perusahaan yang tidak melakukan Initial Public Offering (IPO)
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini
dipilih dengan cara Purposive Sampling, yaitu salah satu teknik
pengambilan sampel Non Probabilistic yang dilakukan berdasarkan
kriteria atau pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002).
Adapun kriteria dalam penentuan sampel yang akan digunakan
diantaranya adalah:
45
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
penelitian
2. Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode
penelitian
3. Data laporan keuangan perusahaan tersedia selama periode
penelitian
4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian
5. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara
lengkap.
6. Perusahaan memiliki data harga penutupan saham akhir tahun
dimana saham tersebut aktif diperdagangkan selama periode
penelitian.
7. Perusahaan yang mengalami profit selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting
dalam menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber
data yang bisa digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data
sekunder. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder
adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
yang umumya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
46
tersusun
dalam
arsip
yang
dipublikasikan
atau
yang
tidak
dipublikasikan. Data sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena
sudah tersedia dan peneliti tinggal mengolah data tersebut. Dalam
menggunakan data sekunder peneliti harus lebih hati-hati karena suatu
data yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya
juga berbeda..
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur
yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data
ini dilakukan dengan cara:
1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil
cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan
antara lain berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis.
2. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam
format elektronik. Data ini antara lain berupa laporan keuangan
yang terdapat di PRPM BEI dan yang di publikasikan di situs BEI
yang berupa file komputer dari internet
D. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode:
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan
agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
47
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta
penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara
grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai
maksimum dan minimum.
2. Uji Dasar Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
normalitas data, multikolonieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah terdistribusi
secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan
melihat Normality Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik) menyebar
di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis
histogramnya, maka menunjukkan pola distribusi yang normal dan
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada
48
atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari
besaran nilai Tolerance dan VIF-nya (Variance Inflation Factor).
Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai Tolerance > 0,10
atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas dari problem autokorelasi (Ghozali, 2011). Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi dapat
dilihat dari nilai Durbin Watson (D-W) nya. Regresi bebas dari masalah
autokorelasi jika nilai D-W berada diantara -2 dan +2 (Sunyoto, 2009)
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah model regresi yang homokedastisitas (Ghozali, 2011). Deteksi
ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu
49
Y adalah yang telah diprediksi sedangkan sumbu X adalah residual. Jika
ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas,
namun jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2011).
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2
berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya jika
nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
(Ghozali, 2011).
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan model persamaan regesi berganda. Model ini
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio
dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002).
Variabel
independen
terdiri
dari
Leverage,
ROA,
Investment
Opportunity Set, serta Dividend Payout Ratio sedangkan variabel
50
dependennya adalah Nilai Perusahaan. Persamaan regresi yang
diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +
Keterangan:
Y
= Nilai perusahaan
α
= Intercept atau konstanta
β1
= Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan
Y apabila X1 berubah sebesar 1 satuan
X1
β2
= Leverage
= Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan
Y apabila X2 berubah sebesar 1 satuan
X2
= ROA
β3
= Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan
Y apabila X3 berubah sebesar 1 satuan
X3 = Investment Opportunity Set (IOS)
= Koefisien regresi keempat, yaitu besarnya perubahan Y apabila
X4 berubah sebesar 1 satuan
= Dividend Payout Ratio
ε
= Error term
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan
Adjusted R Square (Adj R2), uji F dan uji t.
a. Uji F
51
Uji ini pada dasarnya menunujukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya, jika nilai
signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak.
b. Uji t
Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan
variasi-variabel dependen (Ghozali, 2011). Langkah yang digunakan
untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of
significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5
% atau (α) = 0,05. Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t
< 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2011).
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Leverage, ROA,
Investment Opportunity Set (IOS) dan juga Dividend Payout Ratio
a. Leverage (X1)
Debt Equity Ratio merupakan rasio leverage. Debt Equity Ratio
digunakan untuk menentukan berapa besar perusahaan menggunakan
52
hutang sebagai sumber pendanaan. Debt Equity Ratio dapat diukur
dengan rumus sebagai berikut:
DER = __Total Hutang …………..(Sofyan, 2004 )
Total Modal Sendiri
b. Return On Asset (ROA) (X2)
ROA
adalah Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang
dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
mendanai asset tersebut. Menurut Harahap (2010) dalam Eno Fuji (2013)
skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan rumus
sebagai berikut:
ROA = Net Income (Laba Bersih)
Total Asset
c. Investment Opportunity Set (IOS)( X3)
Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009) dalam Helmi (2013)
menyebutkan bahwa investment opportunity dapat diukur melalui rasio
nilai buku ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan
proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang
ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan
melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan
dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha,
maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan akan
meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu
perusahaan.
53
Menurut Sudiyanto dan Puspitasari (2010) dalam Eka Zahra
(2013)
secara
matematis
variabel
investment
opportunity
set
diformulasikan sebagai berikut :
MBVA = jumlah saham beredar x harga penutupan
Total ekuitas
Proksi ini membuktikan bahwa pasar menilai return dari investasi
perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.
d.
e.
f. Dividen Payout Ratio (X4)
Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) merupakan
penentu jumlah laba yang akan dapat ditahan dalam sebuah perusahaan
sebagai sumber pendanaannya dan juga sebagai penentuberapa laba
dividen yang akan dibagi kepada para investor (Van Horned and
Wachowicz,2010).
Secara sistematis DPR dapat dirumuskan sebagai berikut menurut
Brigham dan Gapenski (1996) :
DPR = Dividend Per Share
Earning Per Share
2. Variabel Dependen
Menurut Widjaja dan Maghfiroh (2011) dalam Eno Fuji (2013),
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Rasio harga pasar suatu saham
terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atas
54
perusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor artinya perusahaan
dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami
pertumbuhan.Rasio ini menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan
mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah
modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio tersebuut semakin
berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, Utama
santosa (1998) dan Angg (1997) dalam Yangs (2013) merumuskan PBV
sebagai berikut:
PBV : Harga Pasar Per Saham
Nilai Buku Per Saham
Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional
variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel
Jenis
Indikator
Variabel
Skala
Debt Equity Ratio digunakan untuk
menentukan berapa besar
perusahaan menggunakan hutang
sebagai sumber pendanaan.
Leverage
Independen
Menurut Sofyan (2004) dalam Eno
Fuji (2013) Debt Equity Ratio
dapat diukur dengan rumus sebagai
berikut:
DER = __Total Hutang___
Total Modal Sendiri
55
Rasio
Rasio yang digunakan adalah
Return On Asset (ROA). Return On
Asset (ROA) digunakan untuk
mengukur efiktivitas perusahaan di
dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ROA atau ROI
ROA
Independen
diperoleh dengan cara
Rasio
membandingkan antara net income
after tax (NIAT) terhadap avarege
total asset Angrawit. Menurut
Menurut Harahap (2010) dalam
Eno Fuji (2013) Return on Asset
dapat dihitung sebagai berikut:
ROA = Net Income (Laba Bersih)
Total Asset
Pengukuran market to book value
of equity memiliki pengaruh
terhadap perusahaan. Oleh karena
itu dalam penelitian ini mengambil
market to book value of equity
Investment
Opportunity
Set (IOS)
Independen digunakan sebagai proksi dari
investment opportunity set. Cara
Rasio
perhitungannya adalah sebagai
berikut:
MBVA = jumlah saham beredar x
harga penutupan / total ekuitas
Didend Payout
Ratio
Rasio pembayaran dividen
Independen
(Dividend Payout Ratio)
merupakan penentu jumlah
56
Rasio
laba yang akan dapat
ditahan dalam sebuah
perusahaan sebagai sumber
pendanaannya dan juga
sebagai penentuberapa laba
dividen yang akan dibagi
kepada para investor. Van
Horned and Wachowicz,
(2010). Diperoleh dengan
membagi dividend
pershare dengan earning
pershare
DPR = Dividend Per Share
Earning Per Share
Menurut Utama santosa (1998) dan
Angg (1997) dalam Yangs (2013)
Nilai perusahaan adalah sebagai
berikut
:
Nilai
perusahaan
merupakan harga yang bersedia
Nilai
perusahaan
Dependen
dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual. Adapun
cara perhitungan nilai perusahaan
adalah sebagai berikut:
PBV : Harga Pasar Per Saham
Nilai Buku Per Saham
Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya
57
Rasio
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang tergolong dalam
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Pemilihan perusahaan-perusahaan
publik yang masuk kategori perusahaan manufaktur ini didasarkan pada
pertimbangan akan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan
kelompok industri ini yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan
kelompok industri yang lain di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan
manufaktur yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 5
tahun sehingga diperoleh data observasi sebanyak 60. Kriteria-kriteria
perusahaan yang djadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 4.1 ini
Tabel 4.1
Rincian Sampel Penelitian
Kriteria
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari Tahun 2009
1
sampai dengan 2013
Perusahaan tersebut tidak memiliki data lengkap terkait dengan
2
variabel yang diteliti
Perusahaan yang melakukan IPO tahun 2009 sampai dengan tahun
3
2011
Perusahaan yang tidak melakukan pembayaan deviden selama
4
periode penelitian
5
Perusahaan yang memenuhi kriteria.
6
Total sampel penelitian selama 5 periode
Sumber: Data sekuder yang diolah
No
58
Jumlah
121
(85)
(7)
(17)
12
60
B. Analisis Hasil dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian secara kemaknaan pengaruh
variabel leverage, return on asset (roa), investment opportunity save (ios),
dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan, terlebih dahulu akan
ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan analisis statistik
deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi. Selengkapnya mengenai
hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut.
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa variabel independen
Leverage memiliki nilai minimum sebesar 1,352 dengan nilai standar
deviasi sebesar 1,1316. Return on asset (ROA) memiliki nilai minimum
0,087 dengan standar deviasi sebesar 0,0600. Invesment Opprtunity Set
memiliki nilai minimum sebesar 1,654 dan standar deviasi sebesar 1,032.
59
Dividend Payout Ratio (DPR) memiliki nilai minimum sebesar 0,529 dan
standar deviasi sebesar 0,548 Sedangkan variabel dependen yaitu Nilai
Perusahaan (Np) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,363 dengan nilai
standar deviasi sebesar 0,546.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan agar model regresi menjadi
suatu model yang lebih reperesentatif. Analisis data uji asumsi klasik
dalam penelitian ini antara lain melalui uji normalitas, multikolonieritas,
autokorelasi dan heterokedastisitas.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual
mempunyai distribusi yang normal. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Selengkapnya mengenai hasil uji normalitas penelitian dapat
dilihat pada gambar 4.1 di halaman berikutnya.
60
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini telah terdistribusi secara normal.
b. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen dan model regresi yang baik adalah model regresi yang
bebas dari masalah tersebut. Selengkapnya mengenai hasil uji
multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini
61
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Collinearity Statistics
Model
1
B
Tolerance
VIF
(Constant)
.533
ROA
.711
.557
1.797
IOS
.470
.847
1.180
DER
-.044
.566
1.767
DPR
.094
.862
1.160
a. Dependent Variable: FirmValue
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui nilai tolerance masingmasing variabel diatas 0.01 dan nilai VIF masing-masing variabel juga
dibawah 10 dan mendekati 1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin
Watson (D-W). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model
regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah
autokorelasi. Selengkapnya mengenai hasil uji autokorelasi penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini
62
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai D-W adalah
sebesar 1,425. Berdasarkan tabel diatas nilai D-W berada diantara -2
dan +2, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi.
d. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah
model
regresi
yang
(homokedastisitas).
bebas
dari
Selengkapnya
masalah
mengenai
heterokedastitisitas
hasil
uji
heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.
63
untuk
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data sekunder diolah
Dari gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak ada pola
tertentu dan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas
sehingga layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian
hipotesis.
3. Koefisien Determinasi
Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R2 (Adj
R2), atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik
dalam melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R2 (koefisien
64
determinasi). Kelemahan dalam menggunakan nilai R2 adalah karena
adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke
dalam model. Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5
Hasil Uji Adj R
Sumber: Data Sekunder Diolah
Dari tabel 4.5 diatas diketahui bahwa nilai adjust R Square
adalah sebesar 0,844. Hal ini berarti bahwa sebesar 84,4% variabel
dependen atau nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel independen
yaitu leverage, return on asset (roa) investment opportunity set (ios),
dan dividend payout ratio. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 15,6%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain (Ghozali,2011)
yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti yaitu kepemilikan
institusional, good corporate governance dan lain-lain.
Dari tabel 4.5 diatas juga diketahui bahwa nilai R adalah 0.924
yang berarti bahwa terjadi hubungan yang kuat antara leverage, return
on asset (roa) investment opportunity set (ios), dan dividend payout
ratio terhadap nilai perusahaan, karena memiliki nilai R > 0,5.
65
4. Uji Hipotesis
a. Hasil Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi
pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang
ada di tabel 4.6. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat
dilihat di tabel 4.6 pada halaman berikutnya.
Tabel 4.6
Hasil Uji F
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung
sebesar 80,556 dengan nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai
perusahaan karena nilai sig. < alpha (α = 5%). Maka dapat
disimpulkan H5 diterima yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
simultan yang signifikan antara leverage, return on asset, investment
opportunity set, dan dividend payout ratio.
66
b. Hasil Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual (parsial), yaitu leverage, return
on asset, investment opportunity set, dividend payout ratio dalam
menerangkan variabel dependen, yaitu nilai perusahaan,. Signifikansi
model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig. yang
ada di tabel 4.7. Selengkapnya mengenai hasil uji t penelitian dapat
dilihat di tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji t
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa koefisien model
regresi memiliki nilai konstanta sebesar 0,533 dengan nilai t hitung
sebesar 4,960 dan nilai sig. sebesar 0,000. Konstanta sebesar 0,533
menandakan bahwa jika variable independen konstan maka rata-rata
nilai perusahaan adalah sebesar 0.533
Leverage mempunyai t hitung sebesar -1,321 dengan
probabilitas signifikansi 0,192. Hal tersebut menunjukkan bahwa
67
probabilitas signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Nilai
Perusahaan. Hal ini berarti H1 ditolak. Hasil dari penelitian ini sama
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Patriska (2013), serta
sejalan dengan penelitian Alfredo Mahendra (2012), namun tidak
sejalan dengan penelitian S. Franklin John (2013) dan Eka Zahra
(2013). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh
signifikan negatif terhadap nilai perusahaan. Sehingga tingginya
leverage tidak berpengaruh investor untuk berinvestasi di perusahaan.
Return on asset mempunyai t hitung sebesar 1,134 dengan
probabilitas signifikansi adalah 0,262. Hal tersebut menunjukkan
bahwa return on asset signifikansinya diatas 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa return on asset tidak berpengaruh signifikan
positif terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti H2 ditolak. Hasil
penelitian sejalan dengan hasil penelitian Eno Fuji (2013) dan Siti
Aisjah (2013), dan berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Fany Rosa (2013) dan Helmi (2013). Sehingga Return on Asset
tidak mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan.
Investment opportuniy set mempunyai t hitung sebesar 15,896
dengan probabilitas signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan
bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan
bahwa
signifikan positif
Investment
Opportunity
Set
berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti H3
68
diterima. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Patriska (2013) , Eno Fuji (2014) dan Eka Zahra
(2013), namun bertentangan dengan penelitian Andreas Asman Agung
(2013).
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
pengeluaran
investasi
memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa
yang akan datang dan juga meningkatkan nilai perusahaan.
Dividend payout ratio mempunyai t hitung sebesar 1,695
dengan tingkat signifiansi sebesar 0,096 hal ini menunjukkan bahwa
devidend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
Nilai Perusahaan karena nilai probabiltas di atas angka 0,05. Hasil dari
penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hermuningsih (2007), namun berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Patriska (2013) dan Sourav Paul (2013). Sehingga
perusahaan yang memperoleh laba tinggi, belum tentu mampu
membayar dividen yang tinggi pula.
Namun apabila dividend payout ratio yang memiliki t hitung
sebesar 1,695 dengan tingkat sigifiksansi sebesar 0,096, di hitung
dengan nilai probabilitas diatas 0,10 maka devidend payout ratio akan
menjadi berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan.
Dan hasil penelitian ini akan menjadi sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Siti Aisjah (2013), Patriska (2013) dan Sourav
Paul (2013). Sehingga perusahaan yang memperoleh laba tinggi, akan
dianggap mampu membayar dividen yang tinggi pula.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
leverage, return on asset, investment opportunity set, dividend payout
ratio terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyajikan
laporan keuangan auditan periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Total sampel yang digunakan sebanyak 12 perusahaan manufaktur dengan
60 data laporan keuangan selama 5 tahun. Berdasarkan pada data yang
telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan model
regresi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya Apabila
investor melihat sebuah perusahaan dengan aset yang tinggi namun
risiko leverage nya juga tinggi, maka hal ini akan mempengaruhi
investor untuk berinvestasi di perusahaan.
2. ROA
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya rasio
keuangan tidak lagi dijadikan sebagai alat evaluasi investasi oleh
para investor dalam melakukan overview suatu perusahaan.
3. IOS berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya IOS memberi
petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada
70
pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek
perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set ( IOS).
4. Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Artinya. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividend ada
hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Sehingga
perusahaan yang memperoleh laba tinggi, belum tentu
mampu membayar dividen yang tinggi pula.
B. Saran
Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian
selanjutnya, adalah sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan
digunakan seperti struktur kepemilikan, return on equity, ukuran
perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendaanaan dll. Sehingga
hasilnya dapat memperkaya pembahasan mengenai kualitas audit.
2. Penelitian
selanjutnya
disarankan
memperpanjang
periode
pengamatan.
3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel
penelitian dengan menambah perusahaan atau industri lain sehingga
dapat dibandingkan nilai perusahaan mana yang lebih baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Agustin dan Edward (2012), Pengaruh Corporate Social Responcibility terhadap
Kinerja Perusahaan, Jurnal Akuntansi Volume 12, Nomor 2, November
2012, Universitas Tarumanegara.
Alfredo Mahendra (2012), Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2 Agustus 2012
Amalia Nur (2008), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio
(Dpr) Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia,
(Perbandingan Pada Perusahaan yang Sebagian Sahamnya dimiliki Oleh
Manajemen dan yang Tidak Dimiliki Oleh Manajemen) Tesis, Magister
Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang
Andreas Asman Agung (2013), Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set
terhadap Return Saham dengan Employee Stock Option Plans sebagai
Variabel Intervening pada Perusahaan Publlik yang Listing di Bursa Efek
Indonesia , Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Jakarta
Apriliana N (2012), Analisis Faktor Kebijakan Hutang yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan, Jurnal Akuntansi, Studi pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI
Brigham, Eugene F. Dan Joel F Houston, 2011. “Dasar-dasar Manajemen
Keuangan”. Salemba Empat. Jakarta. (Periode 2006 – 2010), Skripsi,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Christiawan dan Tarigan (2007), Kepemilikan: Kebijakan Hutang, Kinerja dan
Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei
2007: 1-8, Universitas Kristen Petra.
Eka Zahra dam Kusuma (2013), Pengaruh Leverage dan Investasi terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek
Indonesia), Jurnal Aplikasi Manajemen, volume 2 nomor 3, september
2013.
72
Eno Fuji Astriani (2014), Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set
terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI
Periode 2009-2011)
Fany Rosa (2013), Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan terhadap
Nilai Perusahaan dengan Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan
Pertambangan di BEI, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Jakarta
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam dan A. Chariri, “Teori Akuntansi”, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang: 2007.
Harjito, A dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Universitas
Diponegoro.
Helmy Fahrizal (2013), Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity
(Roe) dan Investment Opportunity Set (Ios) terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
UIN Syarih Hidayatullah Jakarta.
Hermuningsih (2007), Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia, Jurnal
Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor 2, November 2007
Horne. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 13. Salemba
Indeks Andreas Asman (2013), Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set
(Ios) terhadap Return Saham dengan Employee Stock Option Plans (Esop).
Jakarta: Salemba Empat, ebook-google. Jakarta: sebagai variabel
Intervening pada Perusahaan Publik yang Listing di Bursa Efek
Indonesia, (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2011) Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Keown, Arthur J dkk. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi.
Kusumadilaga, Rimba, 2010, “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
efek Indonesia), Universitas Diponegoro, Semarang.
73
Mardiasari,Nila (2012), Pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan Good Corporate Governance sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi pada Perusahaan yang Masuk Daftar Efek Syariah
Periode 2007-2010)
Murhadi, Dr. Werner. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta:
PT Indeks.
Ningsih (2011), Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2007-2009), Jurnal Akuntansil, Sekolah Tinggi Ilmu Widya Manggala
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002), Metodologi Penelitian Bisnis,
BPFE, Yogyakarta.
Pratiska (2013), Pengaruh IOS, Leverage, dan Dividend Yield terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI, Universitas
Udayana, Bali
S.Franklin John and K.Mumthusamy 2013, Leverage, Growth,and Profitabilty as
determinant of Dividend Payout Ratio Evidence from Indian Paper
Industry, Nehru college of Management,Tamilnadu,India.
Sawir, Agnes.2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama
Sofyan Syafri. (2004) Manajemen Keuangan. BPFE Yogyakarta.
Sourav Paul Chowdurry an Md. Reiazzul Haque 2013, Relationship between
Dividend Payout and Economic Value Added’ A Case of Square
Pharmeutical Limited Banghladesh.
Suhadak (2014) Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) (Studi Pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2009 – 2011),
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 7 No. 2 Januari 2014, Universitas
Brawijaya, Malang
Sunyoto (2009), “Analisis Regresi dan Uji Hipotesis”, MedPress, Yogyakarta
Van Horned and Wachowicz, JR. 2010. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,
Salemba.
Weston, J. Fred & Eugene F. Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi
ke 7, Jilid ke 2, Jakarta, Erlangga
74
Yahya (2011), Analisis Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI, Tesis, Fakultas
Ekonomi, Universitas Hasanudin, Makasar
Yangs (2011), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008),
Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
LAMPIRAN
Lampiran 1, Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 12 perusahaan
manufaktur yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 5 tahun
sehingga diperoleh data observasi sebanyak 60 periode 2009-2013.
Kode
Emiten
AKRA
AKRA
AKRA
AKRA
AKRA
ANTM
ANTM
ANTM
ANTM
ANTM
ASII
ASII
ASII
ASII
ASII
AUTO
AUTO
AUTO
AUTO
AUTO
BRNA
BRNA
BRNA
Tahu
n
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
NP/Firm
Value
2.00
1.54
1.94
1.32
1.45
0.97
2.12
1.31
2.29
0.48
2.20
2.44
2.46
2.03
1.14
1.99
2.19
2.20
1.23
2.15
1.24
0.99
0.98
ROA
IOS
0.08
0.05
0.06
0.03
0.04
0.15
0.14
0.13
0.06
0.01
0.12
0.15
0.14
0.12
0.11
0.13
0.20
0.14
0.09
0.13
0.08
0.06
0.06
3.80
2.75
3.15
2.11
2.85
0.95
2.44
1.43
2.58
0.48
3.43
3.76
3.95
2.87
1.28
2.60
2.62
2.78
1.31
2.69
1.60
0.99
0.96
75
DER/Levera
ge
2.20
2.01
1.72
1.34
1.52
0.21
0.28
0.41
0.61
0.53
1.00
1.10
1.02
0.96
0.87
0.39
0.38
0.47
0.62
0.32
1.70
1.62
1.53
DPR
0.29
0.24
0.26
0.22
0.23
0.40
0.40
0.45
0.45
0.25
0.33
0.13
0.38
0.28
0.21
0.60
0.40
0.37
0.30
0.35
0.59
0.36
0.26
BRNA
BRNA
INDF
INDF
INDF
INDF
INDF
KAEF
KAEF
KAEF
KAEF
KAEF
LION
LION
LION
LION
LION
LTLS
LTLS
LTLS
LTLS
LTLS
RUIS
RUIS
RUIS
RUIS
RUIS
TCID
TCID
TCID
TCID
TCID
TGKA
TGKA
TGKA
TGKA
TGKA
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
0.77
0.41
1.29
1.38
1.16
1.39
1.23
2.29
0.86
1.35
0.81
1.98
1.02
0.99
0.45
0.77
1.21
0.86
0.95
0.94
0.94
0.62
0.93
0.90
0.96
0.88
0.98
1.88
1.48
1.47
1.79
2.10
1.44
1.09
1.24
0.94
1.37
0.04
0.02
0.08
0.08
0.09
0.07
0.04
0.10
0.09
0.11
0.04
0.12
0.32
0.28
0.11
0.09
0.13
0.04
0.02
0.02
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
0.01
0.03
0.12
0.13
0.12
0.13
0.11
0.09
0.06
0.05
0.04
0.05
76
0.41
0.19
1.50
1.72
1.28
2.01
1.46
2.85
0.79
1.51
0.71
3.87
1.11
0.98
0.33
0.58
0.89
0.51
0.76
0.71
0.77
0.45
0.63
0.72
0.80
0.67
0.15
2.02
1.53
1.52
1.85
2.24
2.78
1.34
1.93
0.78
1.50
1.61
2.68
2.45
1.34
0.70
0.71
1.04
0.57
0.49
0.43
0.45
0.52
0.19
0.17
0.21
0.16
0.20
2.78
3.14
3.24
2.97
2.26
1.67
1.78
3.65
3.93
4.10
0.13
0.10
0.11
0.18
0.24
2.73
2.78
2.86
2.88
2.86
0.60
0.09
0.39
0.40
0.31
0.80
0.25
0.30
0.20
0.20
2.00
0.04
0.19
0.18
0.30
0.40
0.84
0.31
0.30
0.22
3.50
1.60
0.50
0.48
0.77
1.50
1.70
0.52
0.52
0.53
0.67
1.01
0.72
0.46
0.54
0.61
0.06
77
a. Data Nilai Perusahaan
NO
NAMA
PERUSAHAAN
KODE
Harga
Penutupan
(a)
Jml. Saham
Beredar (b)
MVE (a x b)
BVE
Total Aset (x)
Total Liabilitas
(y)
1
AKR CORPINDO
AKRA
4.150
3.851.443.500
15.983.490.525.000
4.209.740.018.000
11.787.524.999.000
7.577.784.981.000
1,999
2
ANTAM
ASTRA
INTERNATIONAL
ASTRA
OTOPART
ANTM
1.280
9.538.459.749
12.209.228.478.720
12.832.316.056.000
19.708.540.946.000
6.876.224.890.000
0,968
ASII
7.600
40.483.553.140
307.675.003.864.000
89.814.000.000.000
182.274.000.000.000
92.460.000.000.000
2,195
AUTO
3.700
3.855.786.400
14.266.409.680.000
5.485.099.000.000
8.881.642.000.000
3.396.543.000.000
1,989
BRNA
700
301.829.932.000
770.383.930.000
468.553.998.000
1,235
GJTL
2.225
3.484.800.000
7.753.680.000.000
5.478.384.000.000
12.869.793.000.000
7.391.409.000.000
1,177
GGRM
56.300
1.924.088.000
108.326.154.400.000
26.605.713.000.000
41.509.325.000.000
14.903.612.000.000
2,969
8
BERLINA
GAJAH
TUNGGAL
GUDANG
GARAM
INDOFOOD
SUKSES
MAKMUR
INDF
5.850
8.780.426.500
51.365.495.025.000
34.142.674.000.000
59.324.207.000.000
25.181.533.000.000
1,290
9
KIMIA FARMA
KAEF
740
5.554.000.000
4.109.960.000.000
1.441.533.689.666
2.076.347.580.785
634.813.891.119
2,285
10
LAUTAN LUAS
LION MESH
PRIMA
LION METAL
WORK
MANDOM
INDONESIA
RADIANT
UTAMA
INTERINSCO
TIGARAKSA
SATRIA
LTLS
740
780.000.000
577.200.000.000
1.133.547.000.000
4.054.774.000.000
2.921.227.000.000
0,863
LMSH
10.400
9.600.000
99.840.000.000
97.525.195.182
128.547.715.366
31.022.520.184
1,018
LION
10.500
52.016.000
546.168.000.000
371.829.387.027
433.497.042.140
61.667.655.113
1,402
TCID
11.000
201.066.667
2.211.733.337.000
1.096.821.575.914
1.261.572.952.461
164.751.376.547
1,884
RUIS
195
770.000.000
150.150.000.000
237.936.336.553
1.176.578.647.723
938.642.311.170
0,925
TGKA
1.750
918.492.750
1.607.362.312.500
578.815.012.307
2.356.096.370.695
1.777.281.358.388
1,437
3
4
5
6
7
11
12
13
14
15
690.000.000
483.000.000.000
78
NP
b. Data Return on Asset
NAMA
NO PERUSAHAAN
1 Akr Corpindo
2 Antam
Astra
3 International
4 Astra Otopart
5 Berlina
6 Gudang Garam
7 Gajah Tunggal
Indofood Sukses
8 Makmur
9 Kimia Farma
Lion Metal
10 Work
Lion Mesh
11 Prima
12 Lautan Luas
Radiant Utama
13 Interinsco
Mandom
14 Indonesia
15 Tigaraksa Satria
KODE
AKRA
ANTM
LABA BERSIH
755.870.443.000
2.989.024.589.000
TOTAL AKTIVA
11.787.524.999.000
19.708.540.946.000
ASII
AUTO
BRNA
GGRM
GJTL
22.460.000.000.000
1.135.914.000.000
60.643.256.000
4.068.711.000.000
1.086.114.000.000
182.274.000.000.000
8.881.642.000.000
770.383.930.000
41.509.325.000.000
12.869.793.000.000
0,123
0,128
0,079
0,098
0,084
INDF
KAEF
4.871.745.000.000
205.763.997.378
59.324.207.000.000
2.076.347.580.785
0,082
0,099
LION
85.373.721.654
433.497.042.140
0,197
LMSH
LTLS
41.282.515.026
147.869.000.000
128.547.715.366
4.054.774.000.000
0,321
0,036
RUIS
29.153.482.353
1.176.578.647.723
0,025
TCID
TGKA
150.803.441.969
117.671.693.208
1.261.572.952.461
2.356.096.370.695
0,120
0,050
79
ROA
0,064
0,152
c. Data Investment Opportunity Set
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
NAMA
PERUSAHAAN
Akasha Wira
International
Asahimas Flat
Glass
Astra Graphia
Astra
International
Astra Otopart
Berlina
Beton Jaya
Manunggal
Budi Acid Jaya
Charoen
Pokphand
Indonesia
Darya-Varia
Laboratoria
Delta Djakarta
Eterindo
Wahanatama
Fajar Surya
Wisesa
Gajah Tunggal
Gudang Garam
HmSampoerna
Holcim
Indonesia
KODE
Harga
Penutupan
(a)
Jml. Saham
Beredar (b)
MVE (a x b)
BVE
MBVE (MVE)/(BVE)
ADES
1.010
589.896.800
595.795.768.000
125.746.000.000
4,738
AMFG
ASGR
6.550
1.140
434.000.000
1.348.780.500
2.842.700.000.000
1.537.609.770.000
2.145.200.000.000
556.553.000.000
1,325
2,763
ASII
AUTO
BRNA
74.000
3.400
1.770
4.048.355.314
3.855.786.400
138.000.000
299.578.293.236.000
13.109.673.760.000
244.260.000.000
75.838.000.000.000
4.722.894.000.000
254.506.676.000
3,950
2,776
0,960
BTON
BUDI
335
240
180.000.000
3.783.367.329
60.300.000.000
908.008.158.960
92.124.943.258
811.031.000.000
0,655
1,120
CPIN
2.150
16.398.000.000
35.255.700.000.000
6.189.470.000.000
5,696
DVLA
DLTA
1.150
111.500
1.120.000.000
16.013.181
1.288.000.000.000
1.785.469.681.500
727.917.390.000
572.935.427.000
1,769
3,116
ETWA
430
968.297.000
416.367.710.000
375.955.480.827
1,107
FASW
GJTL
GGRM
HMSP
4.375
3.000
62.050
39.000
2.477.888.787
3.484.800.000
1.924.088.000
4.383.000.000
10.840.763.443.125
10.454.400.000.000
119.389.660.400.000
170.937.000.000.000
1.801.697.453.877
4.430.825.000.000
24.550.928.000.000
10.201.789.000.000
6,017
2,359
4,863
16,756
SMBC
2.175
7.662.900.000
16.666.807.500.000
7.527.260.000.000
2,214
80
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Indocement
Tunggal
Perkasa
Indofarma
Indofood
Sukses
Makmur
Indospring
Japfa Comfeed
Indonesia
Jaya Pari Steel
Kabelindo
Murni
Kalbe Farma
Kedawung
Setia Industrial
Kimia Farma
Lautan Luas
Lion Metal
Work
Lionmesh
Prima
Mandom
Indonesia
Merck
Multi Bintang
Indonesia
Multi Indocitra
Pan Brother
Tex
Pyridam
Farma
INTP
INAF
17.050
163
3.681.231.699
3.099.267.500
62.765.000.467.950
505.180.602.500
15.733.951.000.000
609.193.834.668
3,989
0,829
INDF
INDS
4.600
3.500
8.780.426.500
225.000.000
40.389.961.900.000
787.500.000.000
31.610.225.000.000
632.249.053.230
1,278
1,246
JPFA
JPRS
3.825
485
2.071.732.660
750.000.000
7.924.377.424.500
363.750.000.000
3.785.347.000.000
337.819.203.969
2,093
1,077
KBLM
KLBF
114
3.400
1.120.000.000
10.156.014.422
127.680.000.000
34.530.449.034.800
244.364.131.761
6.515.935.058.426
0,522
5,299
KDSI
KAEF
LTLS
245
340
800
405.000.000
5.554.000.000
780.000.000
99.225.000.000
1.888.360.000.000
624.000.000.000
279.169.054.586
1.252.505.683.826
883.854.000.000
0,355
1,508
0,706
LION
366
52.016.000
19.037.856.000
302.060.465.373
0,063
LMSH
98
9.600.000
940.800.000
57.202.680.156
0,016
TCID
MERK
7.700
132.500
201.066.667
22.400.000
1.548.213.335.900
2.968.000.000.000
1.020.412.800.735
494.181.710.000
1,517
6,006
MLBI
MICE
359.000
365
21.070.000
600.000.000
7.564.130.000.000
219.000.000.000
530.268.000.000
306.156.154.691
14,265
0,715
PBRX
440
3.063.861.660
1.348.099.130.400
684.336.439.807
1,970
PYFA
176
535.080.000
94.174.080.000
82.397.251.515
1,143
81
53
Ricky Putra
Globalindo
Selamat
Sempurna
Semen Gresik
Sierad Produce
Sinar Mas
Agro
Resources &
Technology
Suparma
Tempo Scan
Pacific
Tigaraksa
Satria
Trias Sentosa
Ultra Jaya
Voksel
Electric
Yanaprima
Hastapersada
Astra Agro
Lestari
Akr Corpindo
Alumindo
Light Metal
Industry
Antam
Arwana
Citramulia
54
Sepatu Bata
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
RICY
184
641.717.510
118.076.021.840
350.251.850.387
0,337
SMSM
SMGR
SIPD
1.360
11.450
54
1.439.668.860
5.931.520.000
9.391.108.493
1.957.949.649.600
67.915.904.000.000
507.119.858.622
670.612.341.979
14.615.096.979.000
1.271.072.402.115
2,920
4,647
0,399
SMAR
SPMA
6.400
240
2.872.193.366
1.492.046.658
18.382.037.542.400
358.091.197.920
7.335.552.000.000
751.461.582.842
2,506
0,477
TSPC
2.550
4.500.000.000
11.475.000.000.000
3.045.935.747.008
3,767
TGKA
TRST
ULTJ
1.100
390
1.080
918.492.750
2.808.000.000
2.888.382.000
1.010.342.025.000
1.095.120.000.000
3.119.452.560.000
523.538.964.824
1.326.420.630.289
1.402.446.699.852
1,930
0,826
2,224
VOKS
820
831.120.519
681.518.825.580
496.645.502.491
1,372
YPAS
680
668.000.089
454.240.060.520
148.117.142.340
3,067
AALI
AKRA
21.700
3.025
1.574.745.000
3.821.986.000
34.171.966.500.000
11.561.507.650.000
8.139.615.000.000
3.671.759.676.000
4,198
3,149
ALMI
ANTM
910
1.620
308.000.000
9.538.459.749
280.280.000.000
15.452.304.793.380
588.058.903.778
10.772.043.550.000
0,477
1,434
ARNA
365
1.835.357.744
669.905.576.560
483.173.285.156
1,386
BATA
55.000
13.000.000
715.000.000.000
354.480.088.000
2,017
82
58
Gozco
Plantations
Langgeng
Makmur
Industri
Multi Prima
Sejahtera
Malindo
Feedmill
59
Mustika Ratu
MRAT
500
428.000.000
214.000.000.000
60
Mayora Indah
Pelangi Indah
Canindo
Radiant Utama
Interinsco
Sampoerna
Agro
Sekawan
Intipratama
Taisho
Pharmaceutical
Indonesia
MYOR
14.250
766.584.000
10.923.822.000.000
PICO
193
568.375.000
109.696.375.000
187.914.292.813
0,584
RUIS
220
770.000.000
169.400.000.000
211.862.974.983
0,800
SGRO
2.975
1.890.000.000
2.499.510.729.000
2,250
SIAP
98
600.000.000
58.800.000.000
102.403.447.749
0,574
SQBI
10.500
9.268.000
97.314.000.000
302.500.442.000
0,322
STTP
690
1.310.000.000
903.900.000.000
490.065.156.836
1,844
TOTO
50.000
49.536.000
2.476.800.000.000
760.541.257.156
3,257
UNVR
18.800
7.630.000.000
143.444.000.000.000
3.680.937.000.000
38,969
75
1.500.000.000
112.500.000.000
215.846.125.249
0,521
55
56
57
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Siantar Top
Surya Toto
Indonesia
Unilever
Indonesia
Asiaplast
Industries
1.507.122.207.431
0,879
206.746.122.145
407.119.930.796
0,508
46.750.000.000
118.255.764.789
0,395
1.661.100.000.000
421.824.514.000
3,938
358.429.064.718
0,597
2.424.669.292.434
4,505
GZCO
265
5.000.000.000
1.325.000.000.000
LMPI
205
1.008.517.669
LPIN
2.200
21.250.000
MAIN
980
APLI
1695000000
5.622.750.000.000
83
Lampiran 2, Hasil Regresi
a. Statistik Deskriptif
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
80
2. Uji Multikolonieritas
Coefficients
a
Collinearity Statistics
Model
1
B
Tolerance
VIF
(Constant)
.533
ROA
.711
.557
1.797
IOS
.470
.847
1.180
DER
-.044
.566
1.767
DPR
.094
.862
1.160
a. Dependent Variable: FirmValue
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
81
c. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Adj R2
2. Uji F
3. Uji t
82
Download