12_Komas

advertisement
OPINI PUBLIK
OPINI
 Secara ringkas, opini berarti pendapat. Dalam ilmu psikologi,
opini adalah ekspresi sikap. Dengan demikian opini merupakan
sebuah aktualisasi. Seseorang yang sedang mengeluarkan opini
dapat dilihat dari komunikasi verbal dan nonverbalnya.
 Cutlip dan Center mengatakan bahwa opini adalah
kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu
masalah atau situasi tertentu (Sastropoetro, 1987). Respons di
sini berarti sesuatu yang sudah dikeluarkan pada diri seseorang.
Opini hanya bisa diwujudkan kalau ada suatu masalah yang
merangsang seseorang untuk menanggapinya. Masalah tersebut
bisa juga berarti situasi yang melekat atau menimpa dirinya.
Misalnya, situasi tertekan, situasi marah dan tenang akan
berbeda dalam aktualisasi opininya.
OPINI PUBLIK
Definisi opini publik telah dikenal dan berkembang sejak abad
18 dari istilah opini umum. Pada tahun 1781 istilah opini publik
muncul dalam Oxford Dictionary (Noelle-Neumann, 1980, 84).
Menurut definisi bebasnya pada abad 18 dan 19, opini publik
masih berkorelasi dengan perbedaan publik umum dan yang
bersifat pribadi. Dengan kata lain, opini publik memiliki
batasan terhadap sesuatu yang bersifat umum.
Beberapa definisi opini publik:
 Opini publik adalah pendapat umum yang menunjukkan sikap
sekelompok orang terhadap suatu permasalahan. (Prof. W. Doop)
 Opini publik adalah ekspresi segenap anggota suatu kelompok yang
berkepentingan atas suatu masalah. (William Abig)
 Opini publik adalah pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian,
dan harapan rata-rata individu dalam kelompok masyarakat tentang
sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum atau
persoalan sosial, diungkapkan secara sadar dan rasional, baik dengan
lisan maupun tulisan. (Anwar Arifin)
Dari pendapat/definisi di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa poin:
 Opini publik adalah pendapat rata-rata kelompok tertentu atas
suatu hal yang penting.
 Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai
macam; pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka,
dan hasrat.
 Opini publik bukanlah suatu hal yang baku dan dapat berubahubah.
 Opini publik dinyatakan terhadap suatu hal yang kontraversial
atau sedikitnya pandangan yang berlainan mengenai suatu masalah.
Leonard W.Doob mengemukakan batas-batas kemampuan
opini publik antara lain:
 Perhatian orang terhadap suatu masalah sangat tergantung pada
pengetahuan dan pendidikannya masing-masing.
 Kebijaksanaan tergantung dari penilaian serta seleksi publik
terhadap fakta dan nilainya sendiri.
 Pada kenyataannya bahwa setiap persoalan (masalah) mempunyai
banyak segi sehingga untuk hal-hal yang kompeten yang menimpa
masyarakat luas, opini (yang kompeten) itu terdiri dari banyak publik.
 Tidak adanya standard atau ukuran dalam penyelesaian suatu masalah
terutama masalah sosial yang mempunyai ciri khas sendiri. Hal ini
tergantung pada mental, pengalaman, perasaan, kebudayaan dan idea
yang telah tersebar dalam masyarakat.
Unsur-unsur opini publik
 Harus ada isu yang actual dan tidak biasa yang menyangkut
kepentingan umum.
 Harus ada sejumlah orang yang mendiskusikan isu tersebut,
yang kemudian menghasilkan kata sepakat mengenai sikap,
pendapat, dan pandangan mereka.
 Opini tersebut harus diekspresikan.
Pembentukan Opini Publik
Kejadian / informasi
▼
dikaji sesuai background dan secara kelompok
(ada yang berdasar fakta, ada yang berdasarkan sentimen, prinsip,
harapan, dsb)
▼
Opini
Jika opini mengenai permasalahan yang diperdebatkan didukung
oleh sebagian besar orang dan memiliki platform yang ‘jelas’,- maka
tercapailah Social Judgement _Opini Publik
Karakteristik dari Opini Publik
 Bukan merupakan kata sepakat.
 Opini publik dapat diciptakan dan direncanakan
 Opini publik sangat peka terhadap peristiwa.
 Peristiwa yang luar biasa akan dapat mengubah opini publik secara
ekstrim/seketika.
 Opini publik tidak menetap lama, kecuali orang merasa bahwa opini
tersebut berkaitan dengan kepentingan pribadinya.
 Pada dasarnya, opini publik tidak merupakan jumlah pendapat yang
dihitung secara numerical.
 Hanya dapat berkembang di negara-negara demokratis.
Kekuatan Opini Publik
 Dapat memperkuat undang-undang atau peraturan, sebab tanpa
dukungan opini publik maka perundangan akan sulit dijalankan.
 Merupakan pendukung moril dalam masyarakat.
 Merupakan pendukung kelangsungan norma dan melestarikan
norma sosial.
 Mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau juga dapat
menghancurkannya.
 Mempertahankan atau menghancurkan kebudayaan.
 Dapat menjadi hukuman sosial terhadap orang/kelompok orang.
Syarat untuk tumbuhnya opini publik yang baik
dan sehat
 Harus ada kebebasan berpikir dan mengeluarkan
pendapat/perasaan serta kebebasan pers.
 Minat rakyat terhadap soal pemerintahan cukup besar.
 Pendidikan politik yang cukup tinggi.
 Kesediaan masyarakat untuk mengutamakan kehendak dan
kepentingan bersama.
 Tersedia media massa yang sehat dan objektif
 Adanya organisasi politik dan non-politik yang berpengaruh
Pengukuran Opini Publik
Cara-cara untuk mengukur opini publik antara lain;
 Pooling, - pengumpulan suara/pendapat masyarakat secara lisan
maupun tertulis.
 Attitude Scales, - menetapkan berapa orang yang setuju dan yang
tidak setuju mengenai sesuatu masalah.
 Interview, - wawancara yang bersifat umum dan terbuka.
 Tulisan-tulisan, - tulisan dalam surat kabar yang mengemukakan
suatu pandangan atas suatu permasalahan dengan maksud
memancing reaksi publik.
 Menggunakan opinion leader atau tokoh panutan formal dan
informal untuk mengemukakan pendapat melalui media massa
dengan maksud untuk memancing tanggapan atau reaksi dari
masyarakat.
 Menggunakan lembaga penyelengara pengukuran opini publik.
Mengendalikan opini publik
 Mengenal khalayak
 Merencanakan pesan
 Menyesuaikan metode
 Menyeleksi media yang sesuai dengan keadaan dan lokasi
khalayak
National Public Opinion
 LSI (Lembaga Survei Indonesia) merupakan lembaga riset opini
publik terkemuka di Indonesia, berdiri sejak Agustus 2003.
Riset yang dilakukan terutama yang terkait dengan kontestasi
politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan
pembuatan kebijakan publik. Bersifat independen, nonpartisan dan tidak berafiliasi pada partai politik maupun
tokoh atau kelompok. Didirikan oleh tokoh-tokoh yang
terpercaya independensinya, profesional, dan pro-demokrasi.
 Demokrasi Indonesia akan berfungsi efektif dan stabil jika
responsif terhadap persepsi, harapan dan evaluasi publik.
Monitoring opini publik secara berkala akan menjadi masukan
bagi proses politik dan pembuatan kebijakan yang merupakan
kebutuhan dasar sistem demokrasi.
World Public Opinion
 World Public Opinion merupakan konsorsium pusatpusat
penelitian yang mempelajari public opinion berkaitan
dengan isu-isu internasional. Saat ini, jaringan World
Public Opinion meliputi 22 negara. Lembaga ini
bermarkas
di Washington, AS.
Kesimpulan
 Meski dengan beberapa metode pengukuran opini publik
bukan berarti bahwa dengan dasar menghitung
berapa orang dimasing-masing pihak, sehingga mayoritas
opini dapat disebut opini publik.
 Seringkali opini publik merupakan opini dari
jumah mayoritas orang. Tetapi jika opini dari mayoritas itu
lemah, tidak mempunyai tujuan yang jelas, tidak
berdasarkan suatu pendirian, maka opini tersebut akan
lekas hilang.
Download