Pembentukan Minimal Non-Redundant Association

advertisement
12
mining minimal non-redundant association
rules tidak terlihat.
Meskipun begitu, mining minimal nonredundant
association
rules
mampu
menghasilkan
aturan
asosiasi
yang
mengandung informasi lebih banyak yang
tidak dihasilkan oleh aplikasi penelitian
sebelumnya (Widodo 2004). Terbentuknya
aturan asosasi tersebut merupakan keunggulan
lain yang dimiliki mining minimal nonredundant association rules.
Berdasarkan hasil perbandingan, mining
minimal non-redundant association rules
memiliki keunggulan dibandingkan mining
association rules pada penelitian sebelumnya
(Widodo 2004). Keunggulan dalam waktu
eksekusi, penggunaan sumberdaya komputasi
dan hasil aturan asosiasi yang dihasilkan.
Pada penelitian ini, keunggulan mining
non-redundant association rules hanya terlihat
pada proses pembentukan minimal nonredundant association rules saja. Algoritma
Close tidak memperlihatkan keunggulannya
karena sifat data transaksi yang tidak padat
dan berkorelasi lemah.
menghasilkan aturan asosiasi yang tidak
berulang dengan anteseden yang minimal
dan konsekuen yang maksimal,
2 menghasilkan aturan asosasi yang lebih
banyak mengandung informasi dari basis
data. Jika dihasilkan aturan asosiasi 001
→ 003 (mie instant → susu) maka akan
dihasilkan juga aturan asosasi 003 → 001
(susu → mie instant) dengan informasi
nilai support yang sama tetapi nilai
confidence yang berbeda,
3 efisiensi terhadap waktu eksekusi dan
penggunaan sumberdaya komputasi.
Waktu eksekusi pembentukan aturan
asosiasi tercepat adalah 2 detik yang
terjadi pada nilai minsup terbesar, yaitu
5 % sedangkan waktu eksekusi paling
lama sekitar 43 detik terjadi pada nilai
minsup terkecil, yaitu 0,5 %.
Data transaksi dalam penelitian ini
memiliki sifat data yang tidak padat dan
berkorelasi rendah, sehingga algoritma Close
membutuhkan waktu eksekusi lebih lama.
Semakin kecil nilai minsup, maka semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk
membentuk generators dan frequent closed
itemsets.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Aplikasi mining minimal non-redundant
association rules yang telah dihasilkan dapat
dicobakan dengan menggunakan data yang
bersifat padat dan memiliki korelasi tinggi,
sehingga mining minimal non-redundant
association rules dapat memperlihatkan
keunggulannya.
Aplikasi mining minimal non-redundant
association rules yang telah dihasilkan, dapat
dikembangkan
dengan
menggunakan
algoritma lain untuk membentuk generators
dan frequent closed itemsets yang lebih sedikit
pada data yang bersifat jarang.
Kesimpulan
Penelitian ini menerapkan teknik minimal
non-redundant association rules mining
menggunakan generators dan frequent closed
itemsets untuk membentuk aturan asosisi yang
tidak berulang. Algoritma Close menggunakan
teknik pruning terhadap closed itemset lattice,
untuk membentuk generators dan frequent
closed itemsets.
Minimal non-redundant association rules
mining menghasilkan aturan asosiasi yang
mengandung
informasi
lebih
banyak
dibandingkan dengan mining association rules.
Pada penelitian ini, mining minimal nonredundant
association
rules
mampu
menghasilkan aturan asosiasi 003, 009 → 008
(susu, pelengkap roti → snack) dengan nilai
support 0,7 % dan confidence 78,67 % untuk
nilai minsup 0,5 % dan mincof 75 %
sedangkan mining association rules tidak
menghasilkan aturan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
dinyatakan
keunggulan
minimal
nonredundant association rules mining sebagai
berikut:
1
DAFTAR PUSTAKA
Bastide Y, Pasquier N, Taouil
Lakhal L. 2000. Mining
Redundant Association
Frequent Closed Itemsets.
Pascal University.
R, Stumme G,
Minimal NonRules using
France: Blaise
Godin R, Missaoui R, Alaoui H. 1995.
Incremental
Concept
Formation
Algorithms based on Galois (Concept)
Lattices. Computational Intelligence: 246267.
Download