Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek BAB VI MANAJEMEN PROYEK 6.1 Pendahuluan Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat ditentukan dengan bagaimana cara mengendalikan dan manajemen 3 hal yang sangat penting, yaitu: mutu, waktu, biaya. Dalam pelaksanaan selama proyek berlangsung sering kali terjadi masalah-masalah diluar perkiraan, tetapi hal ini tidak boleh sampai mengubah proses manajemen dan pengendalian terhadap mutu, waktu, dan biaya dari rencana awal. 6.1.1. Pengertian & Tujuan Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana, material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang cukup luas, karena mencakup tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Adapun definisi lain dari manajemen proyek, yaitu sebagai berikut: a. Ilmu manajemen proyek termasuk disiplin ilmu manajemen, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek. b. Sebagai ilmu manajemen, profesi manajemen proyek berkaitan erat dengan fungsi merencanakan, memimpin, mengorganisir dan mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin ilmu arsitektur, engineering, akutansi, dan keuangan. c. Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditunjukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek. d. Perumusannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghadapi dan mengakomodir perilaku dan dinamika yang melekat pada kegiatan proyek. Pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen Four Winds of Senayan, tahapan kegiatan tersebut dibagi menjadi 5, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan penjadwalan (schedulling) BABVI Manajemen Proyek pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling). Pengertian tahap kegiatan proyek: 1. Perencanaan (Planning) Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang akan dibangun, termasuk pembuatan gambargambar perencanaan lengkap dengan persyaratan teknis yang diperlukan. Kegiatan perencanaan diaplikasikan dengan menentukan metoda pelaksanaan yang tepat sehingga pekerjaan yang sudah direncanakan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang sudah dijadwalkan dan dianggarkan. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah: a. Menentukan tujuan dan sasaran proyek. b. Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek ataupun perbagian-bagian dari rencana. c. Menetapkan penggunaan sumber daya. d. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek. e. Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi. f. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan. g. Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek Manfaat dari fungsi perencanaan diatas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan, serta saran untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan. 2. Pengorganisasian (Organizing) Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja diantara unsur-unsur organisasi. Penyusunan organisasi akan melibatkan unsur-unsur pelaksana pembangunan yang terdiri dari : pemberi tugas (owner), konsultan (designer, supervisor) dan pelaksana (contractor), yang masingmasing mempunyai tugas kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peraturan/ketentuan yang telah ditetapkan. Didalam menjalankan fungsi organisasi diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dilaksanakan. Tindakan yang dilakukan antara lain: a. Menetapkan daftar penugasan b. Menyusun lingkup kegiatan c. Menyusun struktur kegiatan d. Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek Manfaat dari pengorganisasian merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab delegasi kewenangan terlihat jelas. 3. Penjadwalan (Schedulling) Penjadwalan (Schedulling) yaitu menghubungkan antara tenaga kerja, uang dan bahan yang digunakan dalam proyek. Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek membantu dalam bidang: a. Menunjukan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. b. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan diantara kegiatan. c. Menunjukan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk setiap pekerjaan. d. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek. 4. Pelaksanaan (Actuating) Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan dibangun. Dalam kegiatan pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai dengan Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek bidangnya dan selalu tunduk serta taat kepada peraturan dan ketentuan yang telah disepakati bersama. Penyimpangan yang terjadi akibat tindakan dari salah satu unsur akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan. Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan (Actuating) antara lain: a. Mengkoordinasikan kegiatan b. Mendistribusikan tugas, wewenang dan tangung jawab c. Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi. Manfaat dari fungsi pelaksaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama. 5. Pengendalian (Controlling) Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan. Untuk keperluan ini tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam membimbing dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari pelaksanaan pembangunan, pada umumnya ditentukan oleh hasil kegiatan pengawasan. Kegiatan pengendalian dilakukan dari bahan dasar dan proses olah data output yang diaplikasikan dalam bentuk antara lain : Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek a. Pelaksanaan tes/uji terhadap material untuk menjaga kualitas dari material yang akan digunakan tersebut. b. Pembuatan master schedule (daily/weekly/monthly report). ‘S’ curve actual dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control untuk pengendalian biaya. c. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi. d. Memberikan saran-saran perbaikan. e. Menyusun laporan kegiatan. Fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu. Fungsi pengendalian dilaksanakan oleh semua tingkat dalam struktur organisasi, laporan-laporan kemajuan pekerjaan dan sebagainya yang menjadi bagian dari fungsi pengendalian harus dipersiapkan secara tepat dan segera agar menjadi bermanfaat. Laporan-laporan itu juga harus disimpan sebagai referensi dimasa yang akan datang sehingga suatu sistem pengarsipan secara tertib dan benar, yaitu format-format laporan yang baik, ketepatan waktu pembuatan laporan perlu dilakukan dengan baik. 6.1.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, atau dengan kata lain merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab masingmasing pihak-pihak yang terkait, sehingga jelas batasan wewenang Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek dan tanggung jawabnya. Struktur organisasi terdiri dari beberapa unsur yang saling terkait dan berinteraksi satu dengan yang lainnya tanpa bisa terpisahkan rantai hubungan kegiatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang baik dan struktur organisasi yang jelas, maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan dari pelaksanaan proyek pembangunan tersebut pun dapat tercapai sesuai dengan persyaratan waktu, biaya dan mutu yang lebih disepakati sebelumnya. Tidak terkecuali pada proyek pembangunan Apartement Four Winds of Senayan, pada proyek ini pun sistem organisasi dan struktur organisasi merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Kehadirannya merupakan salah satu aspek pendukung dalam pencapaian tujuan yang diharapkan bersama. Hal ini dikarenakan didalam pelaksanaan pembangunan proyek tersebut melibatkan banyak instansi/badan hukum/perorangan yang masingmasing memiliki tugas, tanggung jawab serta wewenang yang berbeda-beda. Diharapkan dengan adanya sistem organisasi dan struktur organisasi yang baik dan juga jelas pada proyek pembangunan tersebut dapat mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat satu per satu sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Faktor waktu, mutu, dan biaya ini perlu dikendalikan agar tercapai tujuan selesai kesepakatan. Sistem pengendalian yang diterapkan meliputi 3 bidang, antara lain: 1. Pengendalian waktu Pengendalian agara proyek dapat selesai sesuai dengan durasi yang telah direncanakan. Karena itu, perlu berpedoma kepada master schedule. 2. Pengendalian mutu Pengendalian yang dilakukan agar mutu hasil pekerjaan sesuai dengan kesepakatan antara owner dan kontraktor. Pengendalian mutu ini dilakukan dengan uji laboratorium dan shop drawing. 3. Pengendalian biaya Mengoptimalkan biaya agar sesuai dengan nilai kontrak sehingga perlu dibuat rencana anggaran biaya (RAB). Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan 6.2 BABVI Manajemen Proyek Pengendalian Waktu Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan konstruksi sangatlah terbatas dan telah tercantum dalam kontrak kerja tanggal selesai dari konstruksi tersebut. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan secara menerus dalam menyelesaikan proyek konstruksi ini. Pengendalian waktu harus dilakukan guna mencapai target penyelesaian proyek. Dengan mengendalikan waktu maka semua pekerjaan akan dikerjakan dan diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan tanpa terburu-buru sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan mutu yang diinginkan. Langkah awal yang dilakukan kontraktor untuk mengendalikan waktu adalah membuat master schedule yang disesuaikan dengan spesifikasi shop drawing dan yang sudah disetujui oleh manajemen konstruksi dan wakil owner. Master schedule secara garis besar memperjelas urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan lebih dahulu sampai proyek selesai. Manager konstruksi sebagai pelaksana perlu membuat breakdown schedule. Breakdown schedule adalah perincian detail dari master schedule yang dipecah dalam berbagai jenis pekerjaanya dan diserahkan kepada para pelaksana dilapangan. Dalam menyusun master schedule kontraktor perlu memperhatikan: - Jenis volume pekerjaan - Tenaga kerja yang diperlukan Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan - Produktivitas tiap pekerja - Waktu penyelesaian tiap jenis pekerjaan - Kondisi cuaca dan lapangan BABVI Manajemen Proyek Umumnya pelaksanaan konstruksi pada musim kemarau lebih baik. Karena tidak terdapat jejak tanah basah dari sepatu pekerja serta tidak licinnya jalan - Jadwal pemesanan dan kedatangan peralatan dan material keproyek - Urutan pelaksanaan pekerjaan harus tersusun secara sistematis - Pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, sehingga memperkecil risiko terjadinya kesalahan pekerjaan, dan menghemat waktu untuk perbaikan ulang - Mencari alternatif lain untuk memberi metode pelaksanaan konstruksi yang lebih efektif dan efisien - Menyusun rencana dan jadwal kerja baru yang disesuaikan dengan pekerjaan perbaikan namun tetap dalam jangka waktu yang ditentukan Pada proyek four winds of senayan apartement menggunakan sistem full track dimana setiap pekerjaan dapat dikerjakan dapat harus dikerjakan tanpa harus menunggu pekerjaan yang lain, dan dapat dilaksanakan dengan serentak. Contoh penggunaan sistem fast track pada proyek ini adalah para pekerja yang melakukan pengecoran pada bagian shear wall yang mana menggunakan metode clumbing pada zone 1, yang mana dalam pengecoran tersebut tidak selalu harus menunggu pengecoran balok dan pelat. Tetapi dapat dilakukan dengan mendahulukan pengecoran Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek shear wall tersebut dengan menggunakan metode stick balik yaitu dengan membengkokan tulangan ketika dilakukan pengecoran, lalu dapat disusul dengan melakukan pengecoran pada pelat dan balok, sehingga para pekerja bisa melakukan pekerjaan secara maksimal tanpa terbuang waktu yang sia-sia. Jika terjadi keterlambatan dapat dilakukan perpanjangan waktu dengan additional work atau denda pada kontraktor jika owner menuntut. Pada proyek ini owner sudah memberikan teguran kepada kontraktor ketika rapat mingguan dilaksanakan. Teguran ini diberikan oleh owner kepada kontraktor dikarenakan ada beberapa keterlambatan, oleh karena itu kontraktor TATA melakukan beberapa alternatif untuk mempercepat keterlambatan yang telah dilakukan, beberapa alternatif tersebut adalah: - Penambahan tenaga kerja - Penambahan jam kerja - Penambahan material dan alat-alat Pada proyek apartement four winds of senayan rapat mingguan diadakan setiap hari jum’at pukul 15.00, rapat ini dilakukan untuk memberikan laporan secara rutin dan terperinci guna mengontrol biaya dan waktu. Selain itu rapat ini juga berfungsi untuk mengontrol kemajuan proyek dan membahas masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan proyek. Rapat ini dihadiri oleh seluruh pihak, yaitu: wakil owner, konsultan, project manajer, site manajer, engineer, dll. Laporan ini berisi informasi secara detail tentang proyek setiap harinya secara terperinci. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan 6.3 BABVI Manajemen Proyek Pengendalian Biaya Pengendalian biaya dalam suatu proyek yang besar memerlukan jasa konsultan anggaran sebagai memegang perencanaan anggaran yang mengatur pemasukan dan pengeluaran dana diproyek. Pada proyek kecil jasa konsultan anggaran tidak digunakan. Untuk mengendalikan dan mendistribusikan biaya maka kontraktor perlu membuat rencana anggaran biaya (RAB). Rencana anggaran biaya ini dibuat berdasarkan biaya yang diperlukan dalam membayar upah pekerja, pengadaan material, dan harga sewa peralatan. Rencana anggaran proyek kemudian dikirim ke kantor pusat untuk dievaluasi dan dibuat cash flow. Cash flow ini dibuat oleh quality controller cash flow ini terdiri dari: 1. Cash in Merupakan pemasukan biaya proyek sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak kerja. 2. Cash out Pengeluaran biaya proyek yang dibutuhkan selama pelaksanaan proyek berlangsung termasuk pinjaman beserta bunganya, jika selama proyek berlangsung kontraktor meminjam biaya kepada pihak ketiga. Untuk mengendalikan biaya proyek dengan sebaik-baiknya, maka perlu diketahui faktor-faktor dalam dari biaya total proyek, antara lain: Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek 1. Cost Adalah biaya nyata yang langsung terlihat dikeluarkan. Contoh biaya bahan/material, upah tenaga kerja, biaya sewa perlengkapan, dan lain-lain. 2. Overhead Adalah pengeluaran tambahan. Misalnya: pajak, dll. 3. Profit Adalah keuntungan yang diperoleh dari proyek tersebut 4. Risk Adalah biaya tambahan untuk mengantisipasi segala resiko yang mungkin terjadi. Beberapa hal yang dapat menyebabkan overbudget terjadi adalah: - Harga material naik - Operasional yang kurang efektif - Kurangnya pengawasan - Kurangnya kualitas dan kuantitas dari tenaga dan alat Pengendalian biaya oleh owner dilakukan melalui quantity surveyor (QS). Quantity surveyor bertugas menentukan jumlah bahan yang digunakan berdasarkan rencana kerja yang telah ditentukan oleh konsultan. Sedangkan konsultan melakukan pengendalian biaya dengan merencanakan bangunan sesuai rencana seekonomis mungkin dan sesuai dengan peraturan dan ketentuan-ketentuan dalam SNI jasa konstruksi. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek Pengendalian biaya oleh kontraktor TATA dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: - Pada proyek ini kontraktor TATA memiliki silo yang ditempatkan diproyek yang diperuntukkan untuk pengecoran plesteran, grouting, dll. Ini dimaksudkan untuk menghemat biaya yang dikeluarkan jika lebih memilih silo dalam wadah sak. - Pada proyek ini kontraktor TATA menerapkan hal yang cukup disiplin bagi para pekerjanya, yaitu dengan memberikan absensi proyek. Absensi ini menjadi acuan berapa lama pekerja bekerja diproyek. Absensi ini kemudian diperiksa kebenarannya oleh bagian HRD, setelah absensi itu dinyatakan benar, para pekerja dapat datang ke bagian administrasi untuk mengambil uangnya. - Untuk proses pembesian pada proyek ini menggunakan metode BBS (bar bending schedule), metode ini selain mempermudah tukang besi untuk menyiapkan besi tulangan dengan ukuran dan panjang berbeda juga menghemat jumlah tulangan yang dipakai karena pemotongan besi disesuaikan dengan BBS yang ada. 6.4 Pengendalian Mutu Kontraktor TATA selalu berpedoman pada shop drawing yang telah disepakati bersama konsultan agar terpenuhinya standard mutu yang ingin dicapai di proyek four winds of senayan apartment. Pada pengendalian mutu yang dipakai sebagai patokan adalah shop drawing yang mendetail, peraturan-peraturan yang dipakai pada proyek konstruksi, Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek dan spesifikasi teknis yang dibuat PT. Tri Tirta Permata serta telah disepakati oleh TATA sebelum proses konstruksi dimulai. Pengendalian mutu bersifat kompleks, artinya untuk mengendalikan mutu bangunan, kita tidak dapat memperhatikan mutu pekerjaan tertentu saja, perhatian terhadap mutu bangunan haruslah menyelurus pada setiap pekerjaan proyek. Penilaian manajemen konstruksi terhadap pengendalian mutu dilakukan dengan pengecekan langsung (check list) ke lapangan oleh para inspector berdasarkan shop drawing atau spesifikasi teknis yang telah tertera dalam kontrak. Jika pada pengecekan yang telah dilakukan ditemukan adanya kesalahan atau ketidak sesuaian dengan spesifikasi yang telah ditentukan maka inspector wajib meminta kontraktor untuk membongkar dan memperbaiki pekerjaan tersebut. Pengendalian mutu berhubungan erat dengan yang namanya kualitas dan kuantitas. Kualitas meliputi pekerja, material dan pengawasan di lapangan yang ketat. Kuantitas meliputi peralatan, pekerja, tenaga ahli, dan pengawasnya. Intinya, pengendalian mutu ini berkaitan dengan pengawasan terhadap material, metode pelaksanaan, serta sumber daya manusia. Secara umum pengendalian mutu diproyek ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Pengendalian/pengawasan metode pelaksanaan b. Pengendalian/pengawasan mutu material Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek c. Pengendalian mutu sumber daya manusia (SDM) 6.4.1 Pengawasan Material Pengawasan terhadap material meliputi pengawasan bahan bangunan dan peralatan yang digunakan. Pengawasan material untuk menghasilkan mutu yang baik dapat dilakukan dengan: - Pada proyek four winds of senayan apartment saat pemesanan material disertai dengan data produksi sertifikat, hasil, contoh, jumlah, pemaketan, dan jadwal penghantarnya. - Supplier dapat menyediakan material yang berkualitas terbaik sesuai dengan keinginan kontraktor. - Material yang datang harus dicek kebenarannya dengan order pemesanan dan dengan contoh material yang sudah disetujui. Pada proyek ini material seperti beton dicek tinggi slumpnya oleh pekerja kontraktor apakah sudah sesuai dengan tinggi yang dipesan. - Material yang difabrikasi diluar proyek harus terus dimonitor dan bila perlu dilakukan testing. - Delivery material kelapangan dan penyimpanan material/bahan harus dilaksanakan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya kontaminasi dan penurunan mutu. Material disimpan dengan baik guna menghindari kerusakan. Hal ini terutama pada besi tulangan dan semen, pada besi tulangan seringkali penyimpanannya tidak terjaga sehingga akan mengalami korosi Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek sebelum digunakan, sedangkan untuk semen harus disimpan ditempat tertutup untuk menghindari kerusakan akibat cuaca. - Bahan yang akan dipakai diperiksa oleh manajemen konstruksi apakah sudah sesuai spesifikasi yang diisyaratkan. Jika ada bahan yang spesifikasinya tidak ada dipasaran, maka kontraktor TATA mengganti bahan tersebut dengan bahan yang lain dengan mutu yang sama. - Alat-alat yang digunakan sesuai kebutuhan pekerjaannya dan dapat berfungsi sesuai dengan kemampuan/produktifitas alat tersebut. - Penyimpanan dan perawatan ala-alat harus terjaga dengan baik agar kemampuan/produktifitas alat tersebut tidak menurun, tidak hilang atau rusak. - Penggunaan alat diusahakan seefektif dan seefisien mungkin, terutama penggunaan alat-alat berat karena biaya sewa perharinya sangat mahal. - Material yang dipakai seperti bekisting, dan tulangan harus memenuhi mutu dan sesuai spesifikasi. 6.4.2 Pengawasan Metode Pelaksanaan Pengawasan metode pelaksanaan ini dapat terbentuk dengan kerja sama antar manusia dalam pelaksanaan proyek dimana dibutuhkan metode kerja dalam pelaksanaanya sehingga memberikan kualitas terbaik apabila mengikuti aturan. Terdapat Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek banyak sekali metode-metode kerja diantaranya yang umu dilaksanakan: - Sebelum memulai pekerjaan proyek ini, kontraktor harus memperoleh surat ijin mendirikan bangunan (IMB) dari dinas tata kota terlebih dahulu. Jika tidak ada IMB pemerintah berhak membongkar bangunan. Berkas-berkas rencana proyek ini akan diperiksa oleh penataan dan pengawasan bangunan (P2B) dalam 60 hari. Sehingga pengajuan surat ijin dilakukan dari jauh-jauh hari. Asal IMB tidak ditolak ijin pendahuluan (IP) dapat diminta. Dengan IP pembangunan proyek dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu IMB selesai. - Perlu diperhatikan jenis ijin pendahuluan yang tertera. Karena ada tiga macam jenis IP yaitu: a. Menyeluruh, bangunan dapat dikerjakan seluruhnya tanpa perlu menunggu IMB. b. Sebagian, tahapan tertentu dari proyek dapat dikerjakan seperti pekerjaan sub struktur. c. Persiapan, pekerjaan persiapan lahan boleh dilakukan. Seperti pembangunan bedeng dan gudang, pembersihan lahan, pemasukan alat-alat berat. - Selain itu harus mendapat persetujuan dari RW dan tetangga setempat. Akan tetapi pada proyek four winds of senayan apartement penduduk sekitar sering mengeluhkan tentang pekerjaan proyek yang cenderung berisik ketika malam hari, Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek karena proyek tersebut berbatasan langsung dengan komplek permata. - Sebelum memulai, setiap pekerjaan harus diperoleh surat ijin pelaksanaan pekerjaan. - Pembuatan barchart dan kurva S. Untuk mengetahui urutanurutan kerja yang paling efektif dan batasan waktu kerja tersebut. - Segala pengukuran dilakukan dengan cermat dan setiap pekerjaan akan diukur oleh surveyor ketepatannya. - Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti shop drawing dan instruksi kerja yang ada dan terkoordinasi dengan baik. - Kontraktor membuat pengajuan metode pelaksanaan setiap pekerjaaan yang akan dilaksanakan. - Membuat maket/gambar 3D untuk membuat acuan hasil pekerjaan yang dapat diterima bersama. - Supervisi dilakukan untuk memastikan setiap pekerjaan yang dilakukan dengan metode yang benar. - Penggunaan alat-alat berat sebagai salah satu metode kerja agar tidak memakan banyak tenaga manusia dan menghemat waktu. Diperlukan tes uji pada bahan-bahan yang kan digunakan untuk menguji mutu. Contoh uji tarik untuk tiap besi tulangan dengan diameter yang berbeda dan uji tekan beton dan slump test. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek - Setelah test uji dan lain-lain, pekerjaan konstruksi bisa dilakukan setelah mendapat ijin dari MK dan owner. Contohnya pengecoran Adapun metode-metode yang harus dilaksanakan pada pelaksanaan diproyek antara lain pada pelaksanaan bekisting, pembesian dan pengecoran. Pada saat pengecoran kolom misalnya: - Panjang tremi yang dipakai diatur sesuai tinggi kolom, jatuhnya beton dari ujung selang tremi tidak boleh lebih dari 1,0 m, untuk menghindari regresi. - Penggunaan vibrator sangat menetukan kualitas beton kolom, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga ditambah dengan pemukulan bekisting dengan palu karet. - Selama proses pengecoran kelurusan dan lot bekisting agar diperhatikan/diperiksa oleh surveyor. Pada pemasangan bekisting juga terdapat ketentuanketentuan yang harus dipatuhi, antara lain: - Untuk dinding dan kolom dianjurkan menggunakan plywood 18-21 mm. - Mengingat kualitas multipleks yang semakin menurun saat ini maka perlu dipertimbangkan jumlah pemakaian ulang bekisting. Sebagai acuan dipertimbangkan jumlah pemakaian ulang beksiting. Sebagai acuan bisa dipertimbangkan 2-3 kali pemakaian, sedangkan untuk multipleks kualitas 1 dapat Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek dipergunakan 5-6 kali pemakaian. Kriteria yang menentukan adalah terkupasnya serat-serat multipleks atau perubahan bentuk data multipleks menjadi bergelombang. - Jarak tiang vertikal, balok penjepit dan form tie harus diperhitungkan agar bekisting tidak melendut. Sebagai acuan, jarak antar tiang vertikal maksimal 30 cm, balok penjepit pertama dipasang pada jarak maksimum 30 cm dari lantai dan balok penjepit berikutnya berjarak maksimum 60 cm dan jarak antara form tie maksimum 60 cm. - Pembagian zone kolom bisa mengikuti pembagian zone pelat balok dimana 1 zone pelat balok dibagi lagi menjadi zone-zone yang lebih kecil sehingga bisa memaksimalkan pemakaian ulang bekisting kolom. Pada proses pembesian juga terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi, antara lain: - Pemasangan tulangan pokok konstruksi vertikal (dinding, kolom) pada ujung-ujung tulangan harus sama tinggi untuk meminimalisir kesalahan pada penentuan panjang lewatan/sambungan. Jika terjadi demikian maka harus dilakukan pembobokan beton demikian juga bila ujung tulangan terlalu tinggi, tulangan harus dipotong dan dibuat sambungan baru, karena ada penjangkaran. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek - Posisi tulangan pokok konstruksi vertikal harus terikat dengan baik atau marking dinding/kolom tidak dibuat sebelum pengecoran balok atau lantai dilakukan. - Level tulangan pelat lantai/balok pada batas cor harus diamankan, sehingga pada saat selesai pengecoran, tulangan tidak turun/tenggelam. - Posisi lapis pertama dan kedua tulangan atas/bawah plat lantai dan poer pondasi biasanya dilakukan pengecekan ganda karena seringnya terjadi kesalahan sepertinya terbalik antara tulangan atas atau bawah sehingga sering kali harus dibongkar bila tidak persetujuan pemberi tugas. - Jarak transversal antar tulangan sambungan tidak boleh terlalu jauh. Peraturan SNI mensyaratkan jarak antaranya tidak lebih dari 1/5 panjang sambungan lewatan yang diperlukan atau max 150 mm. Agar posisi tulangan tersebut tidak berubah sebaiknya kedua sambungan tersebut diikat dengan kawat beton. - Penambahan kaki ayam disekitar balok untuk memastikan bahwa tulangan pelat tetap pada posisinya, jika tidak tulangan beton dapat bergeser dari letak seharusnya dan aka menyebabkan turunnya kapasitas struktur sehingga dapat menyebabkan terjadinya keretakan beton. 6.4.3 Pengawasan Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan konstruksi, pengendalian mutu SDM dapat dilihat dari: Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Proyek Apartment Four Winds Of Senayan BABVI Manajemen Proyek - Supervisi yang baik terhadap tenaga kerja. - Kontraktor TATA merekrut orang-orang yang sudah berpengalaman, dan memberikan pelatihan kepada orang-orang yang masih baru dalam dunia konstruksi. - Menjaga dan memelihara lingkungan proyek agar bebas kuman penyakit. Proyek ini melakukan penyemprotan nyamuk (foggging) secara rutin. Hal ini dimaksudkan agar pekerja tetap sehat. 6.5 Aplikasi Keselamatan kerja Salah satu peraturan yang paling penting tetapi juga paling sering terabaikan pada suatu proyek konstruksi adalah mengenai keselamatan kerja. Peraturan keselamatan kerja mengatur mengenai kewajiban pihak kontraktor untuk mentaati segala ketentuan dan peraturan yang berlaku guna menjamin keselamatan kerja dan kesehatan para pekerja serta masyarakat sekitar. Segala keselamatan dan kerugian yang ditimbulkan karena kelalaian dalam menjalankan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan menjadi tanggung jawab kontraktor. Perlindungan tenaga kerja diproyek ada dalam bentuk asuransi tenaga kerja (ASTEK), dan jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK). Pada proyek ini dipakai pasal-paasal yang menjamin keselamatan tenaga kerja yang didasarkan pada jamsostek. Khairunnisa 41111010024 Reza Aditya 41112010052 VI-24 http://digilib.mercubuana.ac.id/