DINDAGKOP-UKM http://dindagkop.pekalongankota.go.id/ Koperasi Tak Aktif Dicoret dari Database Rabu, 23 Maret 2016 - 07:31:42WIB Diposting oleh : Administrator | Kategori : ARSIP BERITA - Dibaca : 7 kali Pemerintah berencana mencoret koperasi yang tidak aktif di Indonesia. Tercatat, ada 62 ribu dari 147 ribu koperasi di seluruh Indonesia masuk kategori tidak aktif. Pemerintah akan menyerahkan kewenangan ‘mengurus’ koperasi tersebut kepada Pemda masing-masing. "Kami serahkan kepada masing-masing pemerintah kabupaten dan kota, akan diapakan koperasi tersebut. Apakah dibubarkan atau bagaimana terserah. Kalau memang tidak bagus ya silahkan dibubarkan saja. Atau kalau masih ada potensi, silahkan digabung dengan yang lain. Itu terserah kewenangan masig-masing Pemda," terang Deputi Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UMKM RI, Braman Setyo, kemarin. Dikatakan Braman, sudah ada kesepakatan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota untuk bersama melakukan penyisiran koperasi yang tidak aktif. Koperasi yang tidak aktif, akan dikeluarkan dari database koperasi. "Nanti akan dilakukan penyisiran bersama, yang tidak aktif dikeluarkan dari database," kata Braman yang ditemui di sela-sela menghadiri RAT Kospin Jasa kemarin. Langkah demikian, dikatakan Braman. merupakan salah satu upaya dalam program reformasi koperasi. Ada tiga langkah yang akan dilakukan dalam program tersebut yaitu rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan. Rehabilitasi, dilakukan utuk memisah antara koperasi yang aktif, aktif belum RAT maupun tidak aktif sama sekali. Untuk koperasi yang masih dapat dibenahi, akan dilakukan rehabilitasi agar koperasi dapat pulih kembali. Kemudian reorientasi, bertujuan untuk meningkatkan kualitas koperasi dan langkah pengembangan, dilakukan untuk meningkatkan skala jangkauan koperasi dalam hal dan program pelayanan kepada seluruh anggotanya. Bagi koperasi yang nantinya bisa dipulihkan, pemerintah akan mengeluarkan nomor induk koperasi sebagai bagian dari legalitas dari pemerintah. "Untuk pemerintah pusat, kami mengontrol 1.400 koperasi skala nasional yang badan hukumnya dari Kementrian koperasi. Sisanya, provinsi dan kabupaten yang akan mengontrol," tambah dia. Tak hanya membenahi koperasi-koperasi yang mati suri, Kementrian Koperasi juga akan mendorong koperasi di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan IT. Koperasi didorong menggunakan sistem online baik dalam jaringan antar koperasi mapun jaringan antar koperasi dengan pemerintah. Sehingga, pemerintah dapat memantau secara realtime kondisi seluruh koperasi. Dengan menyambungkan seluruh koperasi secara online, dikatakan Braman pemerintah juga dapat memantau berapa sesungguhnya sumbangan koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sebab sejauh ini, koperasi hanya tercatat menyumbang 1,7 persen PDB nasional. Angka itu dikatakan Braman termasuk sangat kecil. "Padahal keberadaan koperasi skala nasional ini cukup banyak. Nah dengan disinergikan secara online seluruh koperasi maka pemerintah bisa mengevaluasi secara langsung, dan melihat berapa besar sumbangan PDB nasional," tandasnya.(nul) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)