Bank Mandiri Final draft Mandiri des07_Release

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beserta Laporan Auditor Independen
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2007 dan 2006
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasian.................................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasian..............................................................................................
5-6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................................................................................
7-8
Laporan Arus Kas Konsolidasian................................................................................................
9 - 10
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........................................................................
11 - 147
Daftar Informasi Tambahan .......................................................................................................
148
************************
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
2e
5.909.369
3.965.717
2e, 3
28.161.059
21.579.158
2d, 2e, 2o, 4, 36, 47a
1.387.595
537.234
2f, 2o, 5, 36
16.833.324
9.435.541
28.241
28.331.785
70.960
18.627.220
28.360.026
18.698.180
(1.043.473)
(1.151.068)
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp14.387 dan Rp11.149 per
31 Desember 2007 dan 2006
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp59.200 dan
Rp97.981 per 31 Desember 2007 dan 2006
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2g, 2o, 2ac, 2ad, 6, 36, 47a
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/
(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai surat-surat berharga dan
penyisihan penghapusan
27.316.553
17.547.112
2d, 2h, 2o, 2ac, 2ad, 7, 47b
89.466.317
91.461.870
2d, 2i, 2o, 8, 36, 47a
2.028.542
1.958.039
2j, 2o, 9, 36
3.290.853
833.388
336.651
410.727
783.078
137.770.474
750.672
117.006.650
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
138.553.552
(23.472)
117.757.322
(86.380)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
138.530.080
(13.041.696)
117.670.942
(14.388.695)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
125.488.384
103.282.247
4.953.481
3.453.170
124.905
84.870
Obligasi Pemerintah
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp839.732 dan
Rp812.247 per 31 Desember 2007 dan 2006
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp33.600 dan Rp8.600
per 31 Desember 2007 dan 2006
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp3.800
dan Rp4.260 per 31 Desember 2007 dan 2006
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2k, 2o, 2ad,10, 36
2d, 2l, 2o, 11, 36, 47a, 54
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp69.754
dan Rp155.223 per 31 Desember 2007 dan 2006
2d, 2m, 2o, 12, 36, 47a
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.943
dan Rp73.625 per 31 Desember 2007 dan 2006
2n, 2o, 13, 36
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
2p, 2ad, 14, 40
4.531.577
4.709.243
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
2u, 27e
4.096.447
3.295.451
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp612.638
dan Rp994.703 per 31 Desember 2007 dan 2006
2q, 15
5.160.533
4.963.425
319.085.590
267.517.192
AKTIVA (lanjutan)
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.971.067
dan Rp3.392.670 per 31 Desember 2007 dan 2006
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
852.777
671.339
130.522
66.880.429
333.512
48.479.241
67.010.951
48.812.753
42.844
85.315.970
46.355
60.257.206
85.358.814
60.303.561
181.309
94.803.949
877.911
95.713.323
94.985.258
96.591.234
247.355.023
205.707.548
1.637.065
827.617
2.945.659
1.286.609
1.899.681
5.003.010
5.410.341
8.189.300
2d, 2r, 16, 47a
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2r, 17, 47a
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2r, 18, 47a
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
2d, 2s, 19, 47a
2s, 20
2s, 21
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
2j, 22
2.914.343
1.859.780
Kewajiban Derivatif
2k, 10
34.348
100.823
2d, 2m, 23, 47a
5.023.235
3.608.393
2t, 24
4.050.564
3.793.883
Pinjaman yang Diterima
2d, 25, 47a
9.345.061
3.424.892
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2o, 26, 45
469.508
514.399
540.608
590.533
2u, 27a
1.280.398
1.582.800
2x, 28
9.624.031
6.970.296
29
2.935.275
4.157.360
289.835.512
241.171.346
Kewajiban Akseptasi
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp903 dan Rp3.660 per 31 Desember
2007 dan 2006
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
Kewajiban Lain-lain
Pinjaman Subordinasi
JUMLAH KEWAJIBAN
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak
Perusahaan yang Dikonsolidasi
30
6.346
5.176
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Desember 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.631.217.466 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Desember 2006)
31a
10.374.776
10.315.609
Dana Setoran Modal
1a
127.593
-
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
31b
6.570.959
6.433.948
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
2c
113.447
86.867
EKUITAS
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual
Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
2g, 2h
2p, 14, 31c
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Opsi Saham
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah
dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham
pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
229.572
3.046.936
3.046.936
2n, 31e
1.432
9.318
2y, 32
107.320
105.330
2.611.690
6.293.147
2.575.369
3.537.721
8.904.837
6.113.090
29.243.732
26.340.670
319.085.590
267.517.192
31d
31d
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
(3.568)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
2l, 2v, 33
2w, 33
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
2v, 34
Jumlah Beban Bunga
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs - bersih
Lain-lain
2w
2c
35
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
23.232.749
695.800
25.657.397
603.709
23.928.549
26.261.106
(11.000.194)
(142.434)
(15.776.751)
(139.119)
(11.142.628)
(15.915.870)
12.785.921
10.345.236
2.447.476
311.461
401.269
1.755.027
379.727
351.345
3.160.206
2.486.099
(2.113.994)
(3.671.788)
Pembentukan Penyisihan Penghapusan
atas Aktiva Produktif
2o, 36
Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian
atas Komitmen dan Kontinjensi
2o, 26c
61.409
37.670
Pembalikan Penyisihan Lainnya
15, 28, 37
313.015
128.945
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah
2g, 2h, 38
(14.061)
109.381
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Pemerintah
2g, 2h, 39
228.498
137.542
Beban Operasional Lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Lain-lain - bersih
2d, 2x, 2y, 32, 41, 42, 47
2p, 40
43
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
44
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
DAN HAK MINORITAS
Manfaat/(Beban) Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
2u, 27b, 27c
2u, 27b, 27d
Jumlah Beban Pajak, Bersih
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
(4.082.223)
(3.409.260)
(716.594)
(3.017.502)
(3.250.893)
(593.580)
(8.208.077)
(6.861.975)
6.212.917
2.711.110
120.466
120.086
6.333.383
2.831.196
(2.686.154)
700.262
(1.675.010)
1.266.286
(1.985.892)
(408.724)
4.347.491
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
(1.267)
LABA BERSIH
4.346.224
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5
2.422.472
(1.067)
2.421.405
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
LABA PER SAHAM
Dasar (dalam Rupiah penuh)
Dilusian (dalam Rupiah penuh)
2007
2006
2z
209,78
208,32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
6
119,08
117,83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2005
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.127.859
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
Selisih
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Revaluasi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Dana Setoran
Modal
6.006.255
-
108.923
(241.961)
3.046.936
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2005
31d
-
-
-
-
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
31d
-
-
-
-
-
-
Alokasi laba bersih tahun 2005 untuk program
Bina lingkungan
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2y, 31a, 31b, 32
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
(14.063)
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
2.560.285
-
-
15.084
(15.084)
-
-
-
(301.685)
(301.685)
-
(12.067)
(12.067)
-
-
-
-
-
-
-
427.693
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(200.352)
-
1.445.152
Jumlah
175.012
187.750
(22.056)
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
4.005.437
-
23.214.398
(301.685)
(12.067)
-
-
-
415.091
-
-
-
(22.056)
471.533
-
-
-
-
471.533
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
23.381
-
-
-
-
23.381
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
-
130.670
-
-
-
130.670
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.421.405
2.421.405
2.421.405
10.315.609
6.433.948
-
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2006
Saldo per 31 Desember 2006
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2006
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
Selisih
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Revaluasi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Dana Setoran
Modal
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
10.315.609
6.433.948
-
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006
31d
-
-
-
-
-
-
-
-
36.321
(36.321)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006
Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem,
Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina
Lingkungan
31d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.452.843)
(1.452.843)
-
-
(101.634)
(101.634)
31d
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
1a, 2y, 31a, 31b, 32
-
-
-
-
-
-
-
59.167
137.011
127.593
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
-
-
-
26.580
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
-
-
-
-
(233.140)
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007
Saldo per 31 Desember 2007
-
-
-
-
10.374.776
6.570.959
127.593
113.447
(3.568)
-
26.340.670
(1.452.843)
(101.634)
-
-
238.727
-
-
-
-
26.580
-
-
-
-
-
(233.140)
-
87.034
-
-
-
87.034
-
-
-
-
(7.886)
-
-
-
-
4.346.224
4.346.224
4.346.224
3.046.936
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
8
6.113.090
-
(7.886)
(85.044)
3.537.721
Jumlah
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari Penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Laba selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan bukan operasional - lainnya
23.222.510
3.143.276
(11.047.366)
(142.434)
25.759.601
2.358.736
(15.880.174)
(139.119)
2g, 2h
25.762.599
3.253.360
(25.549.223)
324.322
577.068
(403.582)
(2.893.910)
(2.825.383)
15.675
(1.845.117)
599.902
587.127
(593.578)
(2.845.005)
(2.642.535)
246.292
10.183.552
8.859.490
2f, 2o
(7.359.001)
14.238.403
2g, 2o
2i, 2o
2l, 2o
(10.030.596)
(97.988)
(24.287.819)
1.375.021
(297.405)
(292.604)
1.055.858
(15.874.043)
1.086.061
(873.007)
17.678.441
25.304.218
(4.345.784)
(1.072.064)
181.438
(2.988.556)
1.560.507
-
4.493.436
13.150.383
(15.496.976)
1.061.662
(3.946)
(364.311)
1.202.403
(2.419)
5.803.964
12.240.390
2x, 2y
2p
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
2q
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
2r
2r
2r
2s
2u
2x
2o
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan/(kenaikan) Obligasi Pemerintah - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan penyertaan saham
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
Kenaikan surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali
2g
149.005
2h
2n
2p
2p
1.684.033
12.250
3.444
(298.367)
(242.160)
6.250
65.017
(263.847)
2j
(2.482.465)
(524.945)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(932.100)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
9
2006
2l, 2v
2w
2v
2c
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
2007
(6.678.117)
(7.637.802)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan/(penurunan) atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Kenaikan/(penurunan) surat-surat berharga yang dijual
dengan janji dibeli kembali
Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan,
program Bina Lingkungan dan tantiem
Eksekusi hak opsi saham
2007
2006
2t
93.815
5.908.469
(1.233.809)
(189.587)
(1.522.333)
(244.906)
2j
1.054.563
(186.640)
31d
2y
(1.554.477)
238.727
(313.752)
415.091
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
4.507.288
(2.042.127)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
9.379.152
2.560.461
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
26.093.258
23.532.797
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
35.472.410
26.093.258
5.909.369
28.161.059
1.401.982
3.965.717
21.579.158
548.383
35.472.410
26.093.258
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual
(233.140)
471.533
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan
(14.061)
109.381
Pengakuan opsi saham dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(87.034)
(130.670)
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2e
2e, 3
2e, 4
Jumlah kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di
Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris
Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta
diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal
4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya
(Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia
(Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran
Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock
Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi.
Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2007 dan 2006 jumlah opsi saham yang
telah dieksekusi masing-masing sebanyak 181.547.707 lembar saham dan 375.500.103 lembar
saham (Catatan 31a, 31b dan 32). Eksekusi saham selama tahun 2007 dan 2006 yang dibukukan
sebagai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp59.167
dan Rp187.750 serta penambahan agio saham masing-masing sebesar Rp137.011 dan
Rp427.693 yang berasal dari selisih harga eksekusi dan nilai wajar opsi saham, dengan harga
nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham (Catatan 31a dan 31b).
Dari jumlah opsi saham yang telah dieksekusi selama tahun 2007 sebesar 181.547.707 lembar,
sejumlah 63.213.432 lembar yang dieksekusi selama periode 1 Oktober 2007 sampai dengan
31 Desember 2007 senilai Rp127.593 belum dibukukan sebagai tambahan Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh dan peningkatan Agio Saham melainkan dibukukan sebagai dana setoran
modal karena belum didukung dengan akta perubahan anggaran dasar (Catatan 31a).
b. Penggabungan Usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi
Bank Peserta Penggabungan.
Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada
bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik
Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer
dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh
kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi.
Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.
Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
·
·
·
·
Restrukturisasi kredit yang diberikan.
Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan.
Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri.
Rasionalisasi sumber daya manusia.
11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
b. Penggabungan Usaha (lanjutan)
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan
Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan
usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan
disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal
29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal
31 Juli 1999.
Pada tanggal efektif penggabungan usaha:
· Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan.
· Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri.
· Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah) atau
setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh
Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b).
Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan
kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi
didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI
tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara
lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara,
Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999
dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui
adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan
Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal
29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di
atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal
(CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa
selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima
oleh Bank Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka
Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai
sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di
atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri
serta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2
(dua) tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal
28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar
Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil
dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000
ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003
tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan
sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b).
Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI)
No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal
30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal
Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b).
13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d. Penawaran Umum Perdana Saham
Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua
BAPEPAM No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada
masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per
lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran
umum kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas
20% saham Bank Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a).
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek
Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman
dan
Hak
Asasi
Manusia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan
No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
e. Kuasi-Reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi
sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat
dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003
tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah
menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut
telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003.
f.
Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan
atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui
private placement (Catatan 31a).
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta,
Indonesia. Per 31 Desember 2007 dan 2006 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri
adalah sebagai berikut:
2007
Kantor wilayah dalam negeri
Cabang dalam negeri:
Kantor Hub
Kantor Community
Kantor Spoke
Cash Outlet
Cabang luar negeri
Kantor Perwakilan
2006
10
10
58
99
341
458
956
4
1
57
98
336
433
924
4
1
Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang
berlokasi di Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan
(Representative Office) di Shanghai, Cina.
Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan
mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan
wewenang Direksi Perseroan telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui surat
No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat
No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur
Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri.
Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan
Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank
Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal
9 Januari 2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007.
Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, pada struktur organisasi Bank Mandiri
yang baru terdapat beberapa perubahan dan secara garis besar Unit Kerja yang ada terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.
2.
3.
Business Units (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang
terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance,
Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management.
Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi
korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 3 Direktorat yaitu Risk
Management, Compliance & Human Capital dan Finance & Strategy.
Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan
yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.
Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Units (SBU) ini bertujuan
untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen (lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Desember 2007 sesuai perubahan
organisasi di atas dan per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
2007
Komisaris
Komisaris Utama dan
Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
:
:
Edwin Gerungan
Muchayat
Richard Claproth
Soedarjono*)
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
2006
Edwin Gerungan
Muchayat
Richard Claproth
Soedarjono
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
2007 dan 2006
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
*)
**)
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Agus Martowardojo
Wayan Agus Mertayasa
Omar Sjawaldy Anwar
Zulkifli Zaini
Abdul Rachman
Sasmita
Sentot A. Sentausa
Bambang Setiawan**)
Riswinandi
Thomas Arifin
Budi Gunadi Sadikin
Diangkat sebagai Komisaris Independen sesuai hasil RUPS Tahun Buku 2006 tanggal 28 Mei 2007
Sebagai Direktur Kepatuhan
Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
2007 dan 2006
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Gunarni Soeworo
Soedarjono
Yap Tjay Soen
Zulkifli Djaelani
Imam Sukarno
16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen (lanjutan)
Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari:
2007 dan 2006
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Sekretaris
:
:
:
:
:
Soedarjono
Edwin Gerungan
Gunarni Soeworo
Tama Widjaja
Pardi Sudradjat
Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri dari:
2007
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Sekretaris
:
:
:
:
:
:
:
:
Edwin Gerungan
Muchayat
Soedarjono
Richard Claproth
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
Pradjoto
Kresno Sediarsi
2006
Edwin Gerungan
Muchayat
Yap Tjay Soen
Pradjoto
Kustiawan
Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari:
2007 dan 2006
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Sekretaris
:
:
:
:
:
Muchayat
Richard Claproth
Yap Tjay Soen
Anwar Isham
Mustaslimah
Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 21.631
orang dan 21.062 orang (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai
“Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi
perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar
Modal.
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual,
kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia
untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan
saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta
peralatan tertentu yang telah direvaluasi.
17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro
pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan
Akuntan Indonesia.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu
pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai
lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat
menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai
kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak
Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi
yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas dalam laba
bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasi untuk mendapatkan jumlah laba
yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca
konsolidasi diantara ekuitas dan kewajiban.
Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
Jenis Usaha
Perbankan
Perbankan Syariah
Pengelolaan Properti
Sekuritas
Pengelolaan Properti
Kedudukan
London
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Persentase Pemilikan
100,00
99,99
99,00
95,69
93,33
Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Desember 2007 dan 2006 (sebelum eliminasi)
berjumlah Rp18.607.409 dan Rp14.189.586 atau 5,83% dan 5,30% dari jumlah aktiva
konsolidasian.
BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United
Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak
Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili
kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris.
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973
dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta
notaris No. 146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H., tanggal 8 September
1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha
Bank dengan prinsip perbankan Syariah.
18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H.,
No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H. No. 7 tanggal
25 November 2004. Perusahaan bergerak dibidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung.
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama
Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham
milik Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari
Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., dan didirikan melalui penggabungan
usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo.
Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia
pada
tanggal
25
Agustus
2000
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri
Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak
di bidang manajemen dan penasehat investasi.
PT Bumi Daya Plaza didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33
tanggal 22 Desember 1978 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. Perusahaan bergerak dibidang jasa pengelolaan
dan penyewaan gedung. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM.
Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak
Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar
sebagai berikut:
(1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di
bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas
dalam neraca konsolidasian.
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang
melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal
31 Desember 2007 dan 2006. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi
konsolidasian tahun berjalan.
19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai
berikut (nilai penuh):
31 Desember 2007
1 Pound Sterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Amerika Serikat
100 Yen Jepang
d.
31 Desember 2006
18.760,64
13.821,80
9.393,00
8.384,00
17.616,19
11.846,25
9.003,00
7.563,00
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang
dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47. Transaksi
antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang
dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit
Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga
Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
e.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia (BI) dan bank lain merupakan penanaman dana dalam
bentuk Fasilitas Simpanan BI (FASBI), call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka,
dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) disajikan sebesar saldo penempatan setelah
dikurangi bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya
dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
g.
Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar
uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Surat
Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium term notes,
floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara
Lain dan Pemerintah Republik Indonesia (termasuk yankee bonds), obligasi wajib konversi,
wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana,
serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi,
termasuk obligasi Mudharabah sesuai Syariah.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari
reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada
tanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang
belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan
dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian
dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun
berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian
diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi.
(3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang
disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai
wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi
di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat
berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat
berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah
sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat
berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki
hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan
dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus.
Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer
semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut.
h.
Obligasi Pemerintah
Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan
akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga seperti
dijelaskan pada Catatan 2g.
Untuk Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai
wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran Bloomberg, atau harga yang
diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah
yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi yang wajar atas nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan pendekatan yield-to-maturity.
Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer
semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut.
21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian
pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo,
dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
j.
Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam
neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui
sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual
kembali.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban
dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga
dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu
sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models
atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki
karakteristik yang sama. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif, setelah dikurangi penyisihan
penghapusan tagihan derivatif.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan
tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus
kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen
perdagangan, sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling
hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan
terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi
konsolidasian tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian
ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba
atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan
komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas,
sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan)
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen
lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen
lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
l.
Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam
waktu 15 hari.
Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank dan Anak Perusahaan.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang
syariah dan pembiayaan musyarakah.
Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad
murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh.
Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang
menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan
pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara
proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar
saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Kredit yang dibeli dari BPPN
Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal
27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank
dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.
Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan
jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan
jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang
ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima
pembayaran sebesar harga beli.
Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian
kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang
pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam
perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur,
penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok
kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga.
23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari
BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu,
kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai klasifikasi
kredit.
Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga
beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang
belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk
menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru
dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred
interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara
proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihan
penghapusan.
m.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai
realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan
bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
n.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang
diberikan.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dan di atas 50%,
kecuali untuk penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan
metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian
Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal
perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan.
24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
Penyertaan Saham (lanjutan)
Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan
menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan,
dikurangi penyisihan penghapusan.
Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi
dengan penyisihan penghapusan.
Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai
ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak
Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk
Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e).
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,
surat-surat berharga, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, surat
berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan
akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.
Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program
penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit,
bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Aktiva non-produktif adalah aset Bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk
agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam
satu dari lima kategori dan aktiva non produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aktiva
produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian
Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga
kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif
terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7)
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005. Dengan PBI 9/6/PBI/2007 terdapat penambahan
jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan penyisihan
penghapusan aktiva yaitu mesin yang merupakan satu kesatuan dengan tanah yang diikat
dengan hak tanggungan dan resi gudang yang diikat dengan hak jaminan atas resi gudang.
Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan
evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank.
Sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, penerapan kualitas untuk agunan yang
diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account dan fasilitas
kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif), mulai berlaku
12 (dua belas) bulan sejak ditetapkannya PBI ini.
25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
(lanjutan)
Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva
Produktif Bagi Bank Syariah.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki
risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005
tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan
atas PBI 7, yang diubah kembali dengan PBI 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang
perubahan kedua atas PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan
penghapusan aktiva serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko
kredit.
Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan
lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat
Hutang Pemerintah (Obligasi Pemerintah) dan bagian aktiva produktif yang dijamin dengan
agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank
Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan
sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau
International Standard Practices (ISP) yang berlaku.
2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:
a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan.
b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan.
c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan.
d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan.
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan
penghapusan aktiva di atas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif.
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan
penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui
jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian agunan di atas Rp5 (lima) milyar dilakukan oleh
penilai independen.
Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh
agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah
melampaui jangka waktu 24 bulan.
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi
kewajiban pada neraca konsolidasian.
Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat
tertagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai
penambahan penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari
penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang
digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan
peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian dari
penurunan nilai. Kenaikan nilai aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih
Revaluasi Aktiva Tetap” dalam kelompok ekuitas di neraca.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer
Kendaraan bermotor
20
5
5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi
biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat
terjadinya, sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material
dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan
akumulasi penyusutan atau amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok
aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan
pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut,
ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya
perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun
“Beban Ditangguhkan - bersih” dalam neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama masa
manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali
memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan.
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap
dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap
tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut.
q.
Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti
terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain.
27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
Aktiva Lain-lain (lanjutan)
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aktiva yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan
maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau
berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada Bank.
AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari
penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“. Aktiva yang tidak
digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank
tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. AYDA dan properti terbengkalai
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value). Nilai bersih yang dapat
direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk
menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh
peminjam diatas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang
diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui
sebagai keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
r.
Simpanan
Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak
di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking
dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai
dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri
dari:
a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana
pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana
pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah
Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r.
Simpanan (lanjutan)
c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan
simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan
BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
s.
Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah
kewajiban terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka
mudharabah.
t.
Surat-surat Berharga yang Diterbitkan
Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term
notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan
sebagai surat berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating
rate notes dan medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan
diamortisasi selama periode surat berharga tersebut.
u.
Taksiran Pajak Penghasilan
Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan
beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca
dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal
pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang
seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi
telah berlaku pada tanggal neraca.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila
diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan
dan/atau banding tersebut diterima.
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban
pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam
laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.
29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga
yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat
pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai
pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan
kontinjensi.
Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan
kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap
pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang
diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima
secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum.
Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan
Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan
dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah
dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari
transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari
transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat
angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil
mudharabah dan beban bonus wadiah.
w.
Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan
diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang
diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang
belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan
komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
x.
Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan
Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris
independen sesuai dengan Undang-undang (UU) Tenaga Kerja No. 13/2003 dan Revisi atas
PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja”.
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan.
Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan UU
No. 13/2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan
Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi.
30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
x.
Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan (lanjutan)
Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh
karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima
berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil
investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003,
maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk adalah
berdasarkan hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar
diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi
aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya
keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program
imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya
jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau
vested.
y.
Opsi Saham
Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan untuk posisi dan
kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya
kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai
wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan
Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting).
Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas.
Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian
aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.
z.
Laba per Saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp4.346.224 dan
Rp2.421.405. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai
pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006,
masing-masing adalah 20.717.958.049 lembar saham dan 20.334.565.065 lembar saham.
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham
dasar per 31 Desember 2007 telah disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar
akibat konversi opsi saham (Catatan 32).
Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi
saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32).
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dilusian per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 20.863.423.441 lembar
saham dan 20.550.301.606 lembar saham.
31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
z.
Laba per Saham (lanjutan)
2007
2006
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar
Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:
MSOP - Tahap I
MSOP - Tahap II
MSOP - Tahap III
20.717.958.049
20.334.565.065
17.423.024
1.428.752
126.613.616
43.162.893
110.511.469
62.062.179
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian
20.863.423.441
20.550.301.606
aa. Informasi Segmen
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha
(segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam
segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya,
sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific
(Cayman) dan/atau lainnya.
ab. Penggunaan Estimasi
Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian
yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang
dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
ac.
Reklasifikasi akun
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2006 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian
per 31 Desember 2007 sebagai berikut:
Dilaporkan
sebelumnya
Deskripsi Akun
Surat-surat Berharga
Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/
(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai surat-surat berharga dan
penyisihan penghapusan
Obligasi Pemerintah
Reklasifikasi
Dilaporkan
saat ini
19.500.483
(802.303)
18.698.180
(1.139.525)
90.648.024
(11.543)
813.846
(1.151.068)
91.461.870
ad. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:
a.
PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, harus diterapkan dalam pengakuan,
pengukuran dan pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini juga diterapkan antara
lain untuk pengukuran hak atas properti investasi atas sewa yang dicatat sebagai sewa
pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang
diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan
lessor. Pernyataan ini memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan
model nilai wajar untuk semua properti investasinya. Pernyataan revisi ini menggantikan
PSAK No. 13 (1994), ”Akuntansi untuk Investasi” dan berlaku efektif untuk laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
ad. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi (lanjutan)
b.
PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar
pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset
tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Pernyataan ini, antara lain, mengatur
pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Berdasarkan pernyataan ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau
model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Pernyataan revisi ini
menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17
(1994), ”Akuntansi Penyusutan” dan berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
c.
PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan
yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa (lease).
Pernyataan ini memberikan klasifikasi sewa berdasarkan kepada sejauh mana risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan
pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Pernyataan revisi ini
menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”, dan berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
d.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi
persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang
harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi
instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian
dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling
hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor
yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang
terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk
instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, ”Akuntasi
Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus
diungkapkan.
e.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur
prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan
kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain,
memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung
nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai’, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
f.
PSAK No. 101 - 106 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syaria, Akuntansi Murabahah,
Akuntansi Salam, Akuntansi Istishna, Akuntansi Mudharabah, dan Akuntansi Musyarakah,
menggantikan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah yang berhubungan
dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topik-topik
tersebut. Pernyataan tersebut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
Bank dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum
menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2007
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2006
26.829.332
1.331.727
20.457.558
1.121.600
28.161.059
21.579.158
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari
Bank Indonesia per 31 Desember 2007 sebesar 11,00% dan 3,00% (2006: 11,00% dan 3,00%),
masing-masing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.
Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja)
per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah:
2007
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
4.
2006
14,00%
3,01%
11,73%
3,01%
GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
2006
Rupiah
Mata uang asing
36.067
1.365.915
12.816
535.567
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
1.401.982
(14.387)
548.383
(11.149)
1.387.595
537.234
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
Per 31 Desember 2007 dan 2006, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
Per 31 Desember 2007 dan 2006, giro yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing
adalah sebesar RpNihil dan Rp70 (Catatan 47a).
d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
0,25%
3,11%
34
0,83%
1,92%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
4.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
11.149
2.731
507
Saldo akhir tahun
14.387
7.725
4.101
(677)
11.149
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas:
2007
Jatuh Tempo
Rupiah:
Bank Indonesia
< 1 bln
Lancar
11.199.067
Call Money
< 1 bln
20.000
Deposito Berjangka
< 1 bln
175.100
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Call Money
Penempatan “Fixed-Term”
Deposito Berjangka
11.394.167
< 1 bln
3.410.630
< 1 bln
≥ 1 bln ≤ 3 bln
> 6 bln ≤ 12 bln
2.017.616
453
41.479
< 1 bln
Jumlah Mata Uang Asing
28.179
5.498.357
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
16.892.524
(59.200)
16.833.324
2006
Jatuh Tempo
Rupiah:
Call Money
Lancar
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
3.300.000
5.000
Penempatan “Fixed-Term”
> 3 bln < 6 bln
> 6 bln < 12 bln
212.057
180.053
Deposito Berjangka
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
> 3 bln < 6 bln
31.502
7.600
2.600
Jumlah Rupiah
3.738.812
35
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006 (lanjutan)
Jatuh Tempo
Mata uang asing:
Call Money
Lancar
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
3.493.497
418
Penempatan “Fixed-Term”
< 1 bln
2.278.245
Deposito Berjangka
< 1 bln
22.550
Jumlah Mata Uang Asing
5.794.710
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
9.533.522
(97.981)
9.435.541
b. Termasuk didalam penempatan deposito berjangka rupiah sejumlah Rp175.100 per
31 Desember 2007 adalah penempatan pada Bank Sinar Harapan Bali sebesar Rp80.000
(Catatan 56g).
c. Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per
31 Desember 2007 dan 2006.
d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
14,45%
4,37%
12,09%
4,33%
e. Per 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan
sebagai jaminan.
f. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal tahun
Pembalikan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
2006
97.981
(36.337)
(2.444)
154.871
(51.542)
(5.348)
59.200
97.981
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain
yang dibentuk telah memadai.
36
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA
a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a):
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak ketiga:
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah
Dikurangi:
Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
2006
13.532
14.709
-
21.247
49.000
713
28.241
70.960
23.090.970
1.432.288
3.808.527
13.013.736
2.271.072
3.342.412
28.331.785
18.627.220
28.360.026
18.698.180
(8.833)
1.663
79.857
(1.114.497)
(6.893)
(1.145.838)
27.316.553
17.547.112
2007
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Saham
Investasi pada unit-unit reksa dana
Medium Term Notes
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi
Investasi pada unit-unit reksa dana
Medium Term Notes
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Wesel ekspor
Negotiable Certificates of Deposits
Jumlah Rupiah
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
22.780.819
252.122
16.782
13.532
3.900
-
73.209 22.854.028
5.247
257.091
(1.974)
14.808
1.152
14.684
3.900
-
278
-
22.854.028
257.369
14.808
14.684
3.900
23.067.155
-
77.634
23.144.511
-
278
23.144.789
670.000
439.975
32.843
30.000
6.000
-
1.836
-
670.000
441.811
32.843
30.000
6.000
-
-
670.000
441.811
32.843
30.000
6.000
1.178.818
-
1.836
1.180.654
-
-
1.180.654
1.018.809
787.200
283.934
315
(10.840)
-
-
776.360
283.934
315
-
1.018.809
-
1.018.809
776.360
283.934
315
2.090.258
(10.840)
-
1.060.609
-
1.018.809
2.079.418
26.336.231
(10.840)
79.470
25.385.774
-
1.019.087
26.404.861
37
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):
2007
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor
Floating rate notes
Treasury bills
Obligasi
Promissory notes
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Floating rate notes
Treasury bills
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
37.347
-
118.356
66.004
39.108
27.917
16.794
-
268.179
-
-
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
37.347
-
-
37.347
(728)
(5)
(636)
1.756
118.356
65.276
39.103
27.281
18.550
-
-
118.356
65.276
39.103
27.281
18.550
387
268.566
-
-
268.566
1.309.000
206.646
103.323
99.300
2.335
(2)
(326)
-
1.249.385
208.981
103.321
98.974
7.403
-
52.212
-
1.309.000
208.981
103.321
98.974
1.718.269
2.007
-
1.660.661
7.403
52.212
1.720.276
2.023.795
2.007
387
1.966.574
7.403
52.212
2.026.189
28.360.026
(8.833)
27.352.348
(42.088)
7.403
(1.110)
27.310.260
6.293
79.857
Bersih
1.071.299 28.431.050
(1.071.299) (1.114.497)
-
27.316.553
2006
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Saham
Medium Term Notes
Investasi pada unit-unit reksa dana
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
12.622.441
198.937
61.068
54.900
21.247
-
28.703 12.651.144
(6.913)
191.718
2.735
63.803
54.900
3.144
24.391
-
306
-
12.651.144
192.024
63.803
54.900
24.391
12.958.593
-
27.669
12.985.956
-
306
12.986.262
780.000
614.507
499.500
-
(26.109)
(11.230)
780.000
578.398
488.270
-
10.000
-
780.000
588.398
488.270
1.894.007
-
(37.339)
1.846.668
-
10.000
1.856.668
38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah (lanjutan):
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Sertifikat Bank Indonesia
Wesel ekspor
Investasi pada unit-unit reksa dana
Obligasi
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Floating rate notes
Wesel ekspor
Promissory notes
Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Floating rate notes
Treasury bills
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
1.018.809
900.000
96.454
5.000
2.000
(764)
-
-
899.236
96.454
5.000
2.000
-
1.018.809
-
1.018.809
899.236
96.454
5.000
2.000
2.022.263
(764)
-
1.002.690
-
1.018.809
2.021.499
16.874.863
(764)
(9.670) 15.835.314
-
1.029.115
16.864.429
75.628
-
-
75.628
76.390
-
(762)
241.455
137.519
37.281
9.810
-
3.128
411
241.455
137.519
40.409
10.221
-
-
241.455
137.519
40.409
10.221
426.065
-
3.539
429.604
-
-
429.604
1.020.247
171.069
99.033
30.513
2.513
(7)
(79)
-
985.424
173.582
99.026
30.434
-
34.823
-
1.020.247
173.582
99.026
30.434
1.320.862
2.427
-
1.288.466
-
34.823
1.323.289
1.823.317
2.427
2.777
1.793.698
-
34.823
1.828.521
18.698.180
1.663
Bersih
(6.893) 17.629.012
(41.900)
17.587.112
*) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
39
-
1.063.938 18.692.950
(1.103.938) (1.145.838)
(40.000) 17.547.112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo:
2007
2006
Rupiah:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
< 1 tahun
> 1 < 5 tahun
> 5 < 10 tahun
> 10 tahun
69.472
25.008.786
856.687
401.286
-
92.315
14.608.626
2.167.580
6.156
186
Jumlah Rupiah
26.336.231
16.874.863
Mata uang asing:
< 1 tahun
> 1 < 5 tahun
> 5 < 10 tahun
> 10 tahun
1.704.920
281.528
37.347
-
1.306.415
484.288
22.806
9.808
Jumlah mata uang asing
2.023.795
1.823.317
28.360.026
18.698.180
Jumlah
Dikurangi:
Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
(8.833)
1.663
79.857
(1.114.497)
(6.893)
(1.145.838)
27.316.553
17.547.112
d. Berdasarkan Golongan Penerbit:
2007
2006
Bank
Perusahaan lain
Pemerintah
25.431.522
2.696.719
231.785
15.921.158
2.711.461
65.561
Jumlah
Dikurangi:
Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
28.360.026
18.698.180
(8.833)
40
1.663
79.857
(1.114.497)
(6.893)
(1.145.838)
27.316.553
17.547.112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat:
Peringkat *)
Lembaga
Pemeringkat
Rupiah
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Obligasi
PT Indosat
PT Indofood Sukses Makmur
Lain-lain
Obligasi Mudharabah
sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
PT Garuda Indonesia
Obligasi Mudharabah
sesuai Syariah
Obligasi
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
2007
2006
2007
2006
Beragam
Beragam
Beragam
257.369
192.024
Pefindo
Pefindo
Beragam
idAA+
idAA+
Beragam
idAA+
idAA
Beragam
180.298
149.940
111.573
49.968
90.828
447.602
Beragam
Beragam
Beragam
6.000
488.270
447.811
1.076.668
1.018.809
1.018.809
776.360
-
2.000
1.795.169
1.020.809
2.500.349
2.289.501
-
-
-
Beragam
Beragam
Beragam
Beragam
Beragam
Beragam
Jumlah Rupiah
Mata uang asing
Diperdagangkan
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
37.347
75.628
Tersedia untuk dijual
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
27.281
10.221
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
208.981
173.582
273.609
259.431
Jumlah mata uang asing
*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui
Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
7,76%
8,73%
41
10,15%
8,40%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga:
2007
2006
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
1.145.838
(22.773)
(8.568)
1.209.035
(30.839)
(32.358)
Saldo akhir tahun
1.114.497
1.145.838
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk
telah memadai.
7.
OBLIGASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar
primer dan sekunder dengan rincian sebagai berikut:
2007
Diperdagangkan, nilai wajar
Tersedia untuk dijual, nilai wajar
Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan
2006
972.392
27.294.443
61.199.482
1.289.480
28.978.475
61.193.915
89.466.317
91.461.870
Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
2007
Rupiah
Diperdagangkan:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Tersedia untuk dijual:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo:
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Jumlah Rupiah
42
2006
9.280
272.954
261.452
409.943
205
158.206
852.595
268.841
953.629
1.279.847
739.520
348.686
13.366.139
12.761.785
20.112
1.191.215
14.946.600
12.711.782
27.216.130
28.869.709
1.350.000
25.810.000
33.934.598
1.350.000
12.388.900
47.355.698
61.094.598
61.094.598
89.264.357
91.244.154
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut (lanjutan):
2007
Mata Uang Asing
Diperdagangkan:
5 – 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Tersedia untuk dijual:
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo:
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Jumlah mata uang asing
2006
9.792
8.971
9.633
18.763
9.633
49.321
28.992
59.026
49.740
78.313
108.766
104.884
-
81.332
17.985
104.884
99.317
201.960
217.716
89.466.317
91.461.870
2007
Rupiah
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
896.832
9,00%14,28%
943.603
28/11/200815/09/2025
6 bulan
10.000
SBI 3 bulan
10.026
25/06/2011
3 bulan
906.832
953.629
Tersedia untuk dijual
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
613.617
9,50%15,58%
674.430
15/11/201015/02/2028
6 bulan
26.577.428
SBI 3 bulan
26.541.700
25/01/200825/07/2020
3 bulan
27.191.045
27.216.130
43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
2007 (lanjutan)
Rupiah (lanjutan)
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat suku
bunga per tahun
Nominal
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku bunga
tetap
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
Mata uang asing
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Tingkat
suku bunga
per tahun
18.786
6,63%6,88%
Nilai wajar
18.763
Tanggal
jatuh tempo
09/03/201717/02/2037
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
Tersedia untuk dijual
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Tingkat
suku bunga
per tahun
75.144
6,63%8,50%
Nilai wajar
78.313
Tanggal
jatuh tempo
20/04/201417/02/2037
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat suku
bunga per tahun
Nominal
Obligasi suku bunga
tetap
104.884
6,75%6,88%
Tanggal
jatuh tempo
03/10/201409/03/2017
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
2006
Rupiah
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
1.059.072
9,50%15,58%
1.229.848
15/06/200915/09/2025
6 bulan
50.000
SBI 3 bulan
49.999
25/06/2011
3 bulan
1.109.072
1.279.847
44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
2006 (lanjutan)
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
1.798.391
9,50%15,58%
2.166.476
15/11/201015/11/2020
6 bulan
26.727.428
SBI 3 bulan
26.703.233
25/01/200825/07/2020
3 bulan
28.525.819
28.869.709
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat suku
bunga per tahun
Nominal
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku bunga
tetap
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
Mata uang asing
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Tingkat
suku bunga
per tahun
9.003
Nilai wajar
6,88%
9.633
Tanggal
jatuh tempo
15/03/2010
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
Tersedia untuk dijual
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Tingkat
suku bunga
per tahun
100.877
6,88%8,50%
Nilai wajar
108.766
Tanggal
jatuh tempo
20/04/201509/03/2017
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Nominal
Obligasi suku bunga
tetap
99.317
Tingkat suku
bunga per tahun
6,75%6,88%
45
Tanggal
jatuh tempo
03/10/201409/03/2017
Frekuensi
pembayaran bunga
6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Pemerintah:
2007
Per 31 Desember 2007, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp2.914.343 telah
dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
Kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah
dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan
21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat
kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih
mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca konsolidasian.
Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang
berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank
melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil
pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah
Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon Deposits.
Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut:
Deposito
Rupiah
Rupiah
Tanggal
Efektif
29 Juli 2004
8 April 2005
Tanggal Jatuh
Tempo
20 Juni 2013
20 Desember 2013
Nilai Deposito
Awal
359.666
615.000
Nilai Deposito
Akhir
1.000.000
1.514.470
Suku Bunga
Efektif
12,18%
10,90%
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.
Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Pemerintah pada saat dialihkan ke
bank counterpart.
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian
dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya.
Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya Unwind
Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah yang
diharuskan dalam perjanjian.
Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal
akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank counterpart
seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart.
Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika bank
counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon deposits
tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah dilakukan bank
counterpart pada tanggal 29 Mei 2007 dan 26 Juni 2007.
Pada tanggal 29 Mei 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero
coupon deposits dengan nilai deposito awal Rp359.666 dan memberikan dana tunai sebagai
penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 20 Juni 2007.
Pada tanggal 26 Juni 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero
coupon deposits dengan nilai deposito awal Rp615.000 dan memberikan dana tunai sebagai
penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 21 Desember 2007.
46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)
Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Pemerintah (lanjutan):
2006
Per 31 Desember 2006, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.724.119 telah
dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
Kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah
dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan
21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat
kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih
mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca konsolidasian.
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Rupiah:
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
2006
876.539
189.052
754.275
223.273
1.065.591
977.548
-
56.878
922.818
879.865
1.072.611
663.249
1.802.683
1.735.860
Jumlah Mata Uang Asing
1.802.683
1.792.738
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.868.274
(839.732)
2.770.286
(812.247)
2.028.542
1.958.039
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Lain-lain
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
1.617.981
445.518
6.283
798.492
1.546.468
458.152
1.010
764.656
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.868.274
(839.732)
2.770.286
(812.247)
2.028.542
1.958.039
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)
c. Berdasarkan Jatuh Tempo:
2007
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
2006
440.254
416.551
208.786
381.031
431.971
164.546
Jumlah Rupiah
1.065.591
977.548
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
1.047.396
397.855
357.432
923.331
392.561
476.846
Jumlah mata uang asing
1.802.683
1.792.738
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.868.274
(839.732)
2.770.286
(812.247)
2.028.542
1.958.039
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan:
2007
2006
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
812.247
(5.527)
33.012
1.101.415
(215.583)
(73.585)
Saldo akhir tahun
839.732
812.247
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi
perdagangan telah memadai.
9.
SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
2007
Jenis Efek
Nilai Jual
Kembali
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Bersih
28/11/2007
28/11/2007
10/01/2008
03/01/2008
443.363
373.148
933
175
442.430
372.973
28/12/2007
28/12/2007
28/11/2007
27/12/2007
26/03/2007
23/10/2007
23/10/2007
18/12/2007
28/11/2007
28/12/2007
14/01/2008
17/01/2008
07/01/2008
17/01/2008
26/03/2008
21/04/2008
21/04/2008
31/03/2008
03/01/2008
17/01/2008
298.006
272.408
269.428
253.526
171.350
163.952
163.952
152.859
137.431
130.867
151
814
378
758
5.017
8.633
8.633
2.502
64
391
297.855
271.594
269.050
252.768
166.333
155.319
155.319
150.357
137.367
130.476
Rupiah
Obligasi FR0045
Obligasi FR0042
Obligasi FR0040,
FR0043, dan
FR0047
Obligasi FR0040
Obligasi FR0044
Obligasi FR0034
Saham
Saham
Saham
Saham
Obligasi FR0043
Obligasi FR0044
48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
9.
SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan)
2007 (lanjutan)
Jenis Efek
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
28/11/2007
28/11/2007
27/03/2007
07/12/2007
28/11/2007
13/12/2007
13/12/2007
13/12/2007
07/01/2008
07/01/2008
27/03/2008
27/03/2008
10/01/2008
14/01/2008
14/01/2008
14/01/2008
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Obligasi FR0034
Obligasi FR0040
Saham
Saham
Obligasi FR0028
Obligasi FR0025
Obligasi FR0026
Obligasi FR0024
Jumlah
Penyisihan penghapusan
Bersih
122.614
117.607
114.233
105.627
62.420
3.336
3.040
2.034
3.361.201
172
165
3.383
4.410
131
15
14
9
36.748
122.442
117.442
110.850
101.217
62.289
3.321
3.026
2.025
3.324.453
(33.600)
3.290.853
2006
Jenis Efek
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
26/12/2006
27/12/2006
20/10/2006
20/10/2006
10/10/2006
16/11/2006
23/08/2006
21/12/2006
24/08/2006
03/10/2006
25/09/2006
25/09/2006
22/12/2006
03/10/2006
22/12/2006
26/01/2007
26/01/2007
18/04/2007
18/04/2007
10/04/2007
15/05/2007
19/02/2007
21/03/2007
20/02/2007
03/01/2007
14/03/2007
14/03/2007
22/01/2007
03/01/2007
22/12/2007
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Obligasi VR0017
Obligasi VR0017
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Obligasi FR0026
Obligasi FR0025
Obligasi FR0024
Saham
Obligasi FR0025
Jumlah
Penyisihan penghapusan
Bersih
226.711
226.648
163.875
54.625
46.141
38.410
30.555
28.283
27.281
12.555
2.756
2.739
2.067
598
474
863.718
1.623
1.623
8.320
2.773
2.275
2.559
710
1.140
646
9
12
16
20
4
21.730
225.088
225.025
155.555
51.852
43.866
35.851
29.845
27.143
26.635
12.555
2.747
2.727
2.051
578
470
841.988
(8.600)
833.388
b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali:
2007
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
8.600
25.000
8.600
Saldo akhir tahun
33.600
8.600
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali telah memadai.
49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Nilai kontrak
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
1.608.343
10.515
1.609.340
10.612
3.919
97
2.922
-
111.639
111.414
477
252
1.185.249
1.185.632
2.548
2.165
4.001.795
81.410
3.681.068
82.479
332.162
11.435
1.069
70
1.178
70
1.178
-
163
2.047
-
163
2.047
5.008
9.287
-
5.008
9.287
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
340.451
(3.800)
34.348
-
336.651
34.348
Swap Suku Bunga
Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan
bank-bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh)
dan US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan
Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan
April 2003 (Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap
enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing bank counterpart
dengan suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh
tempo MTN pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir
periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk
tujuan akuntansi.
Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko
suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko
terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung
dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga
tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih
dapat diminimalkan. Per 31 Desember 2007 dan 2006, kerugian perhitungan nilai wajar yang
diperoleh dari instrumen lindung nilai masing-masing sebesar (Rp5.008) dan (Rp51.512) telah di-offset dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24).
50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Swap Suku Bunga (lanjutan)
Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang
mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi
swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar
10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR
6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut
ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi
nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran
kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan
akuntansi. Perjanjian tersebut telah jatuh tempo pada 2 Agustus 2007.
Swap Mata Uang (Cross Currency Swap)
Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang
berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo)
dengan beberapa bank counterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi
Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian
digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan
menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan
menerima dana Rupiah dan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart.
Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli
kembali Obligasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank-bank counterpart (Catatan 7
dan 22).
Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal
jatuh tempo
Tanggal efektif
Jenis
transaksi
Pembelian
(nilai penuh)
Penjualan
(nilai penuh)
3 November 2004
3 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp285.060 juta
Rp285.060 juta
US$25 juta
4 November 2004
4 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp284.062 juta
Rp284.062 juta
US$25 juta
18 Mei 2005
18 Mei 2010
Spot
Forward
US$25 juta
Rp316.356 juta
Rp316.356 juta
US$25 juta
7 Juni 2005
7 Januari 2008
Spot
Forward
US$50 juta
Rp617.500 juta
Rp617.500 juta
US$50 juta
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Nilai kontrak
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
314.493
398.874
308.027
389.757
17
4.028
6.483
13.145
75.158
90.661
74.350
91.551
819
248
11
1.138
1.179.910
1.069.095
1.173.632
1.080.094
95
13.319
6.373
2.320
3.446.550
49.967
3.054.153
49.697
392.467
296
70
26
51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Pihak ketiga (lanjutan)
Terkait Nilai Tukar
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Forward Rate Agreement
Dolar Amerika Serikat
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
406
1.218
406
1.218
-
408
930
-
408
930
62.095
7.411
-
62.095
7.411
2.487
2.074
413
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
414.987
(4.260)
100.823
-
410.727
100.823
Per 31 Desember 2007 dan 2006, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2007
2006
Lancar
340.451
414.987
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan penghapusan
340.451
(3.800)
414.987
(4.260)
Saldo akhir tahun
336.651
410.727
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal tahun
(Pembalikan)/pembentukan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain*)
4.260
(467)
7
3.443
874
(57)
Saldo akhir tahun
3.800
4.260
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak
Ketiga:
2007
2006
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
235.021
96.494.562
121.625
82.131.648
Jumlah Rupiah
96.729.583
82.253.273
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
548.057
41.275.912
629.047
34.875.002
Jumlah Mata uang asing
41.823.969
35.504.049
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
138.553.552
(23.472)
117.757.322
(86.380)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
138.530.080
(13.041.696)
117.670.942
(14.388.695)
125.488.384
103.282.247
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:
2007
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Konsumen
Ekspor
Program Pemerintah
Sindikasi
Karyawan
45.495.670
17.205.052
14.259.902
1.877.506
1.421.302
87.193
1.347.111
3.744.579
2.626.582
2.008.299
93.720
254.652
238.070
3.710
852.535
95.397
78.619
7.205
13.476
74
247.143
141.657
80.945
1.644
104
1.623.923
1.260.488
381.814
143.166
159.015
975.634
3.396
51.963.850
21.329.176
16.809.579
2.121.597
1.850.089
1.300.897
1.354.395
Jumlah Rupiah
81.693.736
8.969.612
1.047.306
471.493
4.547.436
96.729.583
Mata uang asing:
Modal kerja
Investasi
Sindikasi
Ekspor
Program Pemerintah
Konsumen
Karyawan
Lain-lain
13.507.875
9.749.240
2.931.299
1.299.023
130.152
83.178
659
1.259.031
3.892.009
1.972.543
487.036
522.602
1.691
85.758
132.799
62.664
49
100.432
57.044
68.225
123
7.983
1.810.956
2.910.767
43.075
705.594
2.162
19.411.864
14.695.214
3.461.459
2.627.651
130.152
84.992
659
1.411.978
5.472.554
41.823.969
Jumlah Mata uang asing
28.960.457
6.961.639
352.988
76.331
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
110.654.193
15.931.251
1.400.294
547.824
Jumlah
110.652.795
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
(1.398)
(1.239.540)
109.413.255
(22.074)
15.909.177
(1.866.006)
14.043.171
53
10.019.990 138.553.552
-
-
1.400.294
547.824
10.019.990 138.530.080
(240.685)
(9.530.667) (13.041.696)
(164.798)
1.235.496
307.139
-
(23.472)
489.323 125.488.384
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Konsumen
Ekspor
Program Pemerintah
Sindikasi
Karyawan
36.414.687
11.425.360
9.348.868
2.506.320
1.633.767
236.229
1.429.933
2.477.373
3.572.387
1.979.874
44.754
316.219
235.839
4.564
1.227.418
302.143
87.491
5.370
2.682
307
428.609
99.809
113.629
3.015
31.608
267
3.499.137
3.015.571
339.381
260.747
208.857
997.274
3.784
44.047.224
18.415.270
11.869.243
2.820.206
2.193.133
1.469.342
1.438.855
Jumlah Rupiah
62.995.164
8.631.010
1.625.411
676.937
8.324.751
82.253.273
7.831.167
7.147.037
591.430
1.316.526
100.219
29.977
456
938.458
3.774.276
2.240.750
2.479.035
407.941
11.949
-
182.609
229.506
47
81.822
-
22.577
-
3.250.873
3.736.865
51.716
1.036.533
5.422
36.858
15.061.502
13.354.158
3.122.228
2.842.822
100.219
47.348
456
975.316
Jumlah Mata uang asing
17.955.270
8.913.951
493.984
22.577
8.118.267
35.504.049
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
80.950.434
17.544.961
2.119.395
699.514
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
80.940.683
Mata uang asing:
Modal kerja
Investasi
Sindikasi
Ekspor
Program Pemerintah
Konsumen
Karyawan
Lain-lain
(9.751)
(836.988)
80.103.695
(43.722)
17.501.239
(1.292.353)
16.208.886
(1.150)
-
2.118.245
(509.604)
1.608.641
16.443.018 117.757.322
(31.757)
(86.380)
699.514
16.411.261 117.670.942
(255.696)
(11.494.054) (14.388.695)
443.818
4.917.207 103.282.247
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
2007
Lancar
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
16.548.872
2.032.194
751.380
171.498
2.003.585
21.507.529
12.432.341
8.692.151
1.404.263
1.012.794
95.089
15.632
76.201
1.847
534.553
375.254
14.542.447
10.097.678
Jasa-jasa dunia usaha
8.902.319
Konstruksi
6.924.499
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
5.997.627
Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.460.956
Pertambangan
433.075
Listrik, gas dan air
185.356
Lain-lain
20.116.540
457.097
1.161.885
12.434
77.029
5.380
109.907
671.262
229.637
10.048.492
8.502.957
587.222
121.956
128.163
1.302
2.062.736
12.379
2.936
81
80.346
916
4.775
18.088
82.881
151.920
13.708
95.566
50.657
421.294
6.750.064
1.604.331
674.973
237.315
22.763.797
8.969.612
1.047.306
471.493
4.547.436
96.729.583
Jumlah Rupiah
81.693.736
54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):
2007 (lanjutan)
Lancar
Mata uang asing:
Industri
Pertambangan
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Listrik, gas dan air
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Konstruksi
Jasa-jasa dunia usaha
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
8.468.825
9.087.257
5.961.124
375.881
251.335
-
28.338
37.596
4.247.277
203.090
18.956.899
9.703.824
2.160.438
2.355.570
1.804.566
228.295
38.632
87.082
57.044
42.063
-
9.805
-
247.215
28.829
13.135
2.702.797
2.465.094
1.904.783
1.188.970
995.832
387.597
8.479
2.502.923
29.588
137.372
10.332
93.333
985
211
49
1.301
592
352.246
380.762
1.219.543
1.133.415
750.224
8.479
2.978.911
28.960.457
6.961.639
352.988
76.331
5.472.554
41.823.969
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
110.654.193
15.931.251
1.400.294
547.824
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
110.652.795
Jumlah Mata uang asing
(1.398)
(1.239.540)
109.413.255
(22.074)
15.909.177
(1.866.006)
14.043.171
10.019.990 138.553.552
-
-
1.400.294
547.824
10.019.990 138.530.080
(240.685)
(9.530.667) (13.041.696)
(164.798)
1.235.496
307.139
-
(23.472)
489.323 125.488.384
2006
Lancar
Rupiah:
Industri
16.320.656
Perdagangan, restoran dan
hotel
9.539.620
Pertanian
6.462.667
Konstruksi
5.601.453
Jasa-jasa dunia usaha
5.101.521
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
2.441.585
Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.221.266
Pertambangan
293.609
Listrik, gas dan air
115.927
Lain-lain
13.896.860
Jumlah Rupiah
62.995.164
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.381.695
1.096.908
290.232
3.626.984
23.716.475
1.038.261
1.000.235
912.168
347.873
134.001
24.012
133.444
32.398
91.748
4.535
70.219
84.565
1.217.297
819.809
412.015
852.474
12.020.927
8.311.258
7.129.299
6.418.831
725.700
81.336
120.296
132
2.023.314
45.775
4.126
61.082
1.350
92.315
14.832
2.517
118.289
513.792
191.628
86.860
185.264
418.628
3.741.684
3.500.873
561.847
302.673
16.549.406
8.631.010
1.625.411
676.937
8.324.751
82.253.273
55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006 (lanjutan)
Lancar
Mata uang asing:
Industri
Pertambangan
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa dunia usaha
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
4.351.014
5.817.732
7.561.865
145.239
256.535
175.082
17.218
-
5.836.755
495.085
18.023.387
6.633.138
1.669.829
1.915.135
925.876
1.055.302
335.304
38.918
442.327
135.878
54.424
-
1.107
-
722.832
193.085
2.080
2.783.496
2.147.138
1.368.203
1.193.260
598.483
366.653
2.056
1.253.190
172.577
5.663
76.180
607
7.336
2.385
1.867
91.270
9.168
767.992
862.330
384.476
2.056
2.106.565
8.118.267
35.504.049
Jumlah Mata uang asing
17.955.270
8.913.951
493.984
22.577
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
80.950.434
17.544.961
2.119.395
699.514
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
80.940.683
(9.751)
(836.988)
80.103.695
(43.722)
17.501.239
(1.292.353)
16.208.886
(1.150)
2.118.245
(509.604)
1.608.641
16.443.018 117.757.322
-
(31.757)
(86.380)
699.514
16.411.261 117.670.942
(255.696)
(11.494.054) (14.388.695)
443.818
4.917.207 103.282.247
d. Berdasarkan Jangka Waktu:
2007
2006
Rupiah:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
15.611.781
11.259.366
21.726.578
48.131.858
13.237.128
7.648.357
22.146.627
39.221.161
Jumlah Rupiah
96.729.583
82.253.273
Mata uang asing:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
10.054.544
4.416.986
5.292.872
22.059.567
8.859.082
1.350.872
5.245.373
20.048.722
Jumlah Mata uang asing
41.823.969
35.504.049
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
138.553.552
(23.472)
117.757.322
(86.380)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
138.530.080
(13.041.696)
117.670.942
(14.388.695)
125.488.384
103.282.247
56
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum
dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah
7,17% dan 16,34% (Bank Mandiri saja 7,33% dan 17,08%, masing-masing per 31 Desember
2007 dan 2006) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
secara neto per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 1,51% dan 5,92% (Bank
Mandiri saja 1,32% dan 6,06% masing-masing per 31 Desember 2007 dan 2006).
Perhitungan rasio kredit bermasalah per 31 Desember 2007 disesuaikan dengan SE Bank
Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank
Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan
dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia,
yaitu perhitungan rasio kredit bermasalah dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk
kredit yang diberikan pada Bank sebesar Rp1.612.886 dan setelah dikurangi dengan kerugian
restrukturisasi sebesar Rp2.615.803.
Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah kredit yang
dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp495.599 dan Rp3.050.488, dengan penyisihan
penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masing sebesar Rp7.299
dan Rp379.446 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar Rp23.472 dan
Rp86.380.
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
masing-masing sebesar Rp10.161.283 dan Rp7.215.491 per 31 Desember 2007 dan 2006,
terdiri atas:
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2007
2006
5.297.679
1.997.758
2.865.846
4.291.887
1.554.196
1.369.408
10.161.283
(334.098)
7.215.491
(261.133)
9.827.185
6.954.358
b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
12,27%
7,11%
2006
15,30%
9,31%
Kisaran bagi hasil per tahun:
2007
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
12,06% - 14,49%
10,55% - 13,11%
16,12% - 17,87%
57
2006
11,56% - 13,46%
11,96% - 16,45%
14,70% - 17,48%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri.
d. Kredit Program Pemerintah
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit
modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.
e. Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen
fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2007 dan 2006, adalah masing-masing
berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 73,40% dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai
anggota sindikasi per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing berkisar antara 0,07%
sampai dengan 73,85% dan 0,07% sampai dengan 95,56% dari jumlah keseluruhan kredit
sindikasi.
f. Kredit yang direstrukturisasi
Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Desember 2007
dan 2006:
2007
Perpanjangan jangka waktu kredit
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit
Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS)
Fasilitas kredit tambahan
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*)
2006
11.366.342
10.831.389
5.176.258
1.533.249
31.212
4.483.994
1.518.801
319.187
2.537.865
2.528.410
20.644.926
19.681.781
*)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga,
penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah per 31 Desember
2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp5.448.259 dan Rp7.347.389.
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007 dan 2006
masing-masing sebesar Rp783.078 dan Rp750.672 atau 0,24% dan 0,28% dari jumlah aktiva
konsolidasian.
Termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan
Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang
digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu)
sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
h. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Per 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia.
i.
Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 54).
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan:
Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal
dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
Penghapusbukuan
Lain-lain *)
14.388.695
2.247.854
1.546.272
(5.336.005)
194.880
11.823.614
4.158.551
3.422.460
(4.492.871)
(523.059)
Saldo akhir tahun
13.041.696
14.388.695
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan
kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing
saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan
penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah
memadai.
59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan
ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia
adalah sebagai berikut:
2007
Kredit
bermasalah
Minimum
penyisihan
penghapusan
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
2.926.463
705.843
689.076
1.744.853
2.200.971
499.445
526.069
1.243.708
Jumlah Rupiah
6.066.235
4.470.193
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
4.526.950
314.064
352.295
708.564
4.190.100
243.216
326.013
630.027
Jumlah Mata uang asing
5.901.873
5.389.356
11.968.108
9.859.549
2006
Kredit
bermasalah
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Minimum
penyisihan
penghapusan
5.014.124
1.443.046
969.437
3.200.492
2.780.627
777.690
507.484
1.763.499
10.627.099
5.829.300
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
6.110.508
778.363
12.160
1.733.797
3.898.487
510.556
10.277
1.107.871
Jumlah Mata uang asing
8.634.828
5.527.191
19.261.927
11.356.491
Jumlah Rupiah
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
l.
Penghapusbukuan Kredit Macet
Pada tahun 2007 dan 2006, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet
masing-masing sebesar Rp5.118.510 dan Rp4.475.753 (Bank saja). Adapun kriteria debitur
yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet
b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya
(partial write-off)
Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan
tetap dilakukan.
m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel yang telah dihapusbukukan oleh Bank, namun
Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam
neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extrakomtabel untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
sebagai berikut (Bank saja):
2007
2006
Saldo awal tahun
Penghapusbukuan
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
Lain-lain *)
24.758.452
5.118.510
(1.531.342)
512.755
22.621.706
4.475.753
(3.410.734)
1.071.727
Saldo akhir tahun
28.858.375
24.758.452
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
n. Pembelian Kredit dari BPPN
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2007 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp7.299.
Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp495.599 seluruhnya telah dilakukan
pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari
kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 adalah
sebesar RpNihil.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per
31 Desember 2007 adalah sebesar Rp497.270.
61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 (lanjutan)
Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007
kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eksBPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredit
tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktor
prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam
PBI Kualitas Aktiva yang berlaku.
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2006 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp379.446.
Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp3.050.488 telah dilakukan pengikatan
kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang
dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar
Rp11.498.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per
31 Desember 2006 adalah sebesar Rp139.010.
Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit
yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 yang dicatat
dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2007
2006
Kredit yang diberikan
Saldo awal tahun
Pelunasan selama tahun berjalan
Penghapusbukuan selama tahun berjalan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
Saldo akhir tahun
3.050.488
(2.086.164)
(578.359)
109.634
4.771.405
(639.663)
(742.816)
(338.438)
495.599
3.050.488
Saldo awal tahun
Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
-
-
Saldo akhir tahun
-
-
86.380
159.858
(49.776)
(18.620)
(13.601)
469
(50.161)
(4.697)
23.472
86.380
Penyisihan penghapusan kredit
Pendapatan ditangguhkan
Saldo awal tahun
Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena
penerimaan diatas nilai pembelian
Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk
penghapusbukuan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
Saldo akhir tahun
62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
sebagai berikut:
2007
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Macet
2006
315.158
180.441
-
470.689
2.072.669
6.584
500.546
495.599
3.050.488
o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama
No.NKB-001/PL/2005
dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No.
tentang
DIR.MOU/009/2005
Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak
Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk
mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang
No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan
dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak
Tanggungan Pertama.
p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan
Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui
Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank
berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan
kepada Direksi untuk:
· Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan/atau penjualan kredit bermasalah di
bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu
sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS
dari waktu ke waktu.
· Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku
sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan
RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar
Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan
hapus tagih atas piutang pokok macet dan/atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok
dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri.
· Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai
pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri
Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan
Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006.
Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember
2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
q. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaan
bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah
sebesar Rp3.498.877 dan Rp2.999.542.
63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Rupiah:
Tagihan kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
2006
118.195
769
20.708
74.688
290.583
Jumlah Rupiah
192.883
312.060
Mata uang asing:
Tagihan kepada bank lain
Pihak ketiga
491.475
38.450
4.338.877
3.257.883
Jumlah Mata uang asing
4.830.352
3.296.333
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
5.023.235
(69.754)
3.608.393
(155.223)
4.953.481
3.453.170
2007
2006
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
104.358
81.246
7.279
88.066
164.020
59.974
Jumlah Rupiah
192.883
312.060
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
1.425.862
2.000.819
1.021.231
382.440
-
790.217
1.448.175
957.886
93.303
6.752
Jumlah Mata uang asing
4.830.352
3.296.333
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
5.023.235
(69.754)
3.608.393
(155.223)
4.953.481
3.453.170
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Macet
4.557.947
464.207
658
423
2.968.660
599.910
247
39.576
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
5.023.235
(69.754)
3.608.393
(155.223)
4.953.481
3.453.170
c. Berdasarkan Kolektibilitas:
64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
2006
155.223
(96.805)
11.336
429.092
(202.701)
(71.168)
69.754
155.223
Saldo akhir tahun
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.
13. PENYERTAAN SAHAM
a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut:
2007
2006
Metode ekuitas
Metode biaya
119.933
78.915
79.505
78.990
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
198.848
(73.943)
158.495
(73.625)
124.905
84.870
Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Asuransi
49,00%
16.761
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
103.172
(2.278)
119.933
119.933
Metode Biaya:
a)
PT Semen Kupang
a)
PT Sri Thai
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp3.889)
Manufaktur
Manufaktur
37,39%
1,43%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
10.837
10.837
78.915
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
198.848
(73.943)
124.905
65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
62.744
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
(2.278)
79.505
79.505
Metode Biaya:
a)
PT Semen Kupang
a)
PT Sri Thai
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp3.889)
Manufaktur
Manufaktur
59,70%
21,60%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
10.912
10.912
78.990
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
158.495
(73.625)
84.870
a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan
saham (Catatan 11B.g). Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling
lama 5 (lima) tahun, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat
dengan menggunakan metode biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai
1 Januari 2001.
b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas:
2007
2006
Lancar
Macet
126.168
72.680
85.815
72.680
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
198.848
(73.943)
158.495
(73.625)
124.905
84.870
c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham:
2007
2006
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36)
73.625
318
73.298
327
Saldo akhir tahun
73.943
73.625
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah
memadai.
66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Mutasi dari 1 Januari 2007
s.d. 31 Desember 2007
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi **)
Saldo
Akhir
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.604.103
1.540.552
14.926
(628)
(3.572)
107.045
55.929
2.710.520
1.607.835
3.717.510
73.178
107.876
6.957
(3.037)
(2.548)
134.012
(562)
3.956.361
77.025
Aktiva dalam penyelesaian
166.570
168.608
(3.722)
(180.553)
150.903
8.101.913
298.367
(13.507)
115.871
8.502.644
800.243
86.341
(3.381)
4.069
887.272
2.550.474
41.953
487.802
9.734
(3.197)
(2.971)
-
3.035.079
48.716
3.392.670
583.877
(9.549)
4.069
3.971.067
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi (Catatan 40)
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.710.520
720.563
921.282
28.309
Aktiva dalam penyelesaian
4.380.674
150.903
4.531.577
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System
Bangunan
Lain-lain
54.013
15.464
81.426
150.903
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2007 untuk
perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,24%,
sementara dengan Silverlake Corporation adalah 73,77%.
Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp23.882
per 31 Desember 2007 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan
Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar Rp32.000
(Catatan 29).
67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Mutasi dari 1 Januari 2006
s.d. 31 Desember 2006
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi **)
Saldo
Akhir
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.824.925
1.463.485
6.725
11.233
(1.226)
(227.547)
67.060
2.604.103
1.540.552
3.510.938
70.737
107.065
4.267
(29.418)
(1.617)
128.925
(209)
3.717.510
73.178
Aktiva dalam penyelesaian
272.185
134.557
(47.322)
(192.850)
166.570
8.142.270
263.847
(79.583)
(224.621)
8.101.913
737.114
84.805
(348)
(21.328)
800.243
2.065.724
34.019
513.860
9.693
(29.110)
(1.550)
(209)
2.550.474
41.953
2.836.857
608.358
(31.008)
(21.537)
3.392.670
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi (Catatan 40)
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.604.103
740.309
1.167.036
31.225
Aktiva dalam penyelesaian
4.542.673
166.570
4.709.243
*)
Aktiva tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi
yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta
Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada
tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a).
**) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aktiva Dalam Penyelesaian.
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System
Bangunan
Lain-lain
79.562
30.851
56.157
166.570
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 untuk
perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%,
sementara dengan Silverlake Corporation adalah 31,72%.
68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
a.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
(KMK)
No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003,
Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar,
untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD,
BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan
kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan
harta kepada Bank Mandiri.
Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal
26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut:
Aktiva Tetap
Tanah dan bangunan
Perlengkapan dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Nilai Pasar
Nilai Buku
Kenaikan Nilai
4.427.510
438.086
19.604
843.414
275.370
355
3.584.096
162.716
19.249
4.885.200
1.119.139
3.766.061
Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian
Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan
metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya.
Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan
No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan
perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari
Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi
penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal
18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah,
bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor.
Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh
pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut
belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank.
b.
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak
atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma
Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful dan PT Asuransi Jasa
Indonesia dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp1.849.743 dan
US$140.874.300,65 (nilai penuh) per 31 Desember 2007 dan Rp3.218.254 dan
US$174.357.150,76 (nilai penuh) per 31 Desember 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas
aktiva tetap yang dipertanggungkan.
69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN
2007
Pendapatan yang masih akan diterima
Lain-lain
2006
1.672.638
3.487.895
1.661.130
3.302.295
5.160.533
4.963.425
Pendapatan yang masih akan diterima
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
surat-surat berharga, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih
harus diterima.
Lain-lain
2007
Rupiah:
Piutang transaksi nasabah
Properti terbengkalai - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai realisasi bersih sebesar Rp29.248 dan Rp28.762
per 31 Desember 2007 dan 2006
Biaya dibayar dimuka
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai realisasi bersih sebesar Rp10.451 dan Rp10.451
per 31 Desember 2007 dan 2006
Rekening antar kantor - bersih
Uang muka pajak
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Lain-lain
2006
1.050.521
713.357
304.845
274.418
416.167
303.804
186.953
125.141
7.043
1.186
972.119
188.094
201.152
7.356
254.004
1.630.052
Jumlah Rupiah
2.922.226
3.713.986
Mata uang asing:
Biaya dibayar dimuka
Piutang transaksi nasabah
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Lain-lain
19.800
15.152
1.143.355
21.041
16.052
17.601
528.318
Jumlah Mata uang asing
1.178.307
583.012
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
4.100.533
(612.638)
4.296.998
(994.703)
3.487.895
3.302.295
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan).
Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya
sewa, pemeliharaan gedung dan pembayaran di muka untuk program penjaminan nasabah ke
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)
Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37)
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37)
Reklasifikasi selama tahun berjalan
Penyelesaian selama tahun berjalan
Penghapusan selama tahun berjalan
Lain-lain*)
Saldo akhir tahun
2006
994.703
73.424
(281.496)
(133.290)
(46.513)
(5.076)
10.886
427.225
53.663
513.815
612.638
994.703
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain.
16. SIMPANAN - GIRO
a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
2006
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
122.420
51.926.055
83.524
35.366.597
Jumlah Rupiah
52.048.475
35.450.121
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
8.102
14.954.374
249.988
13.112.644
Jumlah Mata uang asing
14.962.476
13.362.632
67.010.951
48.812.753
Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp1.631.330 dan
Rp2.058.994 per 31 Desember 2007 dan 2006.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2,65%
1,89%
71
2006
3,26%
2,59%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
16. SIMPANAN - GIRO (lanjutan)
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun (lanjutan):
Kisaran bonus giro wadiah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
0,91% - 1,07%
0,23% - 2,64%
2006
1,09% - 1,42%
1,24% - 1,95%
c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar
Rp575.005 dan Rp859.951.
17. SIMPANAN - TABUNGAN
a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
2007
Rupiah:
Tabungan Mandiri
Tabungan Mudharabah
Tabungan Mandiri Haji
2006
81.074.229
3.860.425
424.160
57.283.153
2.662.402
358.006
85.358.814
60.303.561
b. Per 31 Desember 2007 dan 2006 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing sebesar Rp42.844 dan Rp46.355 atau 0,05% dan 0,08% dari jumlah tabungan
(Catatan 47a).
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama tahun yang berakhir
per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah 3,68% dan 4,53%.
d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 0,29% sampai dengan 6,98%
dan 2,73% sampai dengan 7,39% untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006.
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
78.535.764
16.449.494
83.539.150
13.052.084
94.985.258
96.591.234
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
2007
2006
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
64.145.362
9.060.496
2.492.026
1.797.559
1.040.321
56.945.785
12.322.070
3.569.430
7.063.403
3.638.462
Jumlah Rupiah
78.535.764
83.539.150
72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan):
2007
2006
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
13.686.388
1.270.383
875.805
553.542
63.376
11.364.960
834.361
343.553
463.257
45.953
Jumlah Mata uang asing
16.449.494
13.052.084
94.985.258
96.591.234
c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2007
2006
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
64.145.362
9.060.496
2.492.026
1.797.559
1.040.321
62.419.959
13.293.095
2.723.278
3.226.267
1.876.551
Jumlah Rupiah
78.535.764
83.539.150
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
13.686.387
1.273.960
870.950
554.821
63.376
11.612.650
951.699
275.116
211.658
961
Jumlah Mata uang asing
16.449.494
13.052.084
94.985.258
96.591.234
d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing
sebesar Rp5.171.943 dan Rp3.510.184 per 31 Desember 2007 dan 2006.
e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
7,39%
3,71%
2006
11,12%
4,03%
Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
6,60% - 8,05%
2,85% - 3,35%
2006
6,56% - 8,24%
2,73% - 3,55%
f. Per 31 Desember 2007 dan 2006, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing sebesar Rp181.309 dan Rp877.911 atau 0,19% dan 0,91% dari jumlah
deposito berjangka (Catatan 47a).
73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
g. Per 31 Desember 2007 dan 2006, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan
adalah masing-masing sebesar Rp8.330.382 dan Rp5.645.389. Tidak terdapat deposito berjangka
mudharabah yang dijaminkan per 31 Desember 2007 dan 2006 atas piutang mudharabah yang
diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM).
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
2006
Giro
Rupiah
Mata uang asing
1.307.562
80.538
505.965
196.155
Jumlah Giro
1.388.100
702.120
Tabungan
Rupiah
248.965
584.489
Jumlah Tabungan
248.965
584.489
1.637.065
1.286.609
Jumlah Giro dan Tabungan
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar Rp2.512 dan RpNihil
per 31 Desember 2007 dan 2006.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Giro
Rupiah
Mata uang asing
2006
2,65%
1,89%
2007
Tabungan
Rupiah
3,68%
3,26%
2,59%
2006
4,53%
Kisaran bonus Giro wadiah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
0,19% - 1,07%
0,23% - 2,64%
2006
1,09% - 4,26%
0,22% - 1,95%
c. Giro dan Tabungan dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007
dan 2006 adalah masing-masing sebesar RpNihil dan Rp138 (Catatan 47a).
d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas
pembayaran transaksi perdagangan per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing sebesar
Rp224.286 dan Rp1.596.
74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
827.617
1.420.000
479.681
827.617
1.899.681
b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2007
2006
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
-
1.420.000
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
827.617
479.681
827.617
1.899.681
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
5,42%
2006
8,26%
4,25%
d. Per 31 Desember 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank
yang mempunyai hubungan istimewa.
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
1.724.286
1.221.373
4.203.055
799.955
2.945.659
5.003.010
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
2007
2006
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
1.703.249
7.640
2.300
11.097
4.152.853
43.708
4.269
2.225
Jumlah Rupiah
1.724.286
4.203.055
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
6 bulan
1.197.890
23.483
799.955
-
Jumlah Mata uang asing
1.221.373
799.955
2.945.659
5.003.010
75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan)
Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito
berjangka mudharabah sebesar RpNihil dan Rp5.433 per 31 Desember 2007 dan 2006.
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
7,39%
3,71%
2006
11,12%
4,03%
Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
6,60% - 8,05%
2,85% - 3,35%
2006
5,58% - 8,53%
1,20% - 3,55%
d. Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank
yang mempunyai hubungan istimewa.
e. Per 31 Desember 2007 dan 2006, deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan
adalah masing-masing sebesar Rp42.079 dan Rp11.721.
f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan
bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Pemerintah Indonesia.
Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah Indonesia kepada
bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari
dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank counterpart
dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah US$100 juta (nilai
penuh).
Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut:
Tanggal
efektif
16 Mei 2005
Tanggal jatuh
tempo
20 Juni 2013
Nilai deposito
awal
634.000
Nilai deposito
Akhir
1.493.110 *)
Dolar
Amerika
Serikat
17 Mei 2005
15 Juni 2013
US$50 juta
(nilai penuh)
US$50 juta
(nilai penuh)
LIBOR 3 bulan +
spread
Rupiah
3 Juni 2005
20 Desember 2013
634.000
1.540.310 *)
11,00%
Dolar
Amerika
Serikat
8 Juni 2005
15 Desember 2013
US$50 juta
(nilai penuh)
US$50 juta
(nilai penuh)
LIBOR 3 bulan +
spread
Deposito
Rupiah
Suku Bunga
11,17%
*) Zero Coupon Deposits
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart.
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal
perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap
tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top
up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung
berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada
tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank
mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara
otomatis dihentikan.
Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya
Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah
yang diharuskan dalam perjanjian.
Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih
awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank
counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart.
Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika
bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon
deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah
dilakukan bank counterpart pada tanggal 28 Mei 2007 dan 25 Juni 2007.
Pada tanggal 28 Mei 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai
deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi
tersebut dengan tanggal settlement 20 Juni 2007.
Pada tanggal 25 Juni 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai
deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi
tersebut dengan tanggal settlement 21 Desember 2007.
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
Per 31 Desember 2007 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Obligasi Pemerintah
Rupiah
Obligasi VR0013
Obligasi VR0031
Obligasi VR0031
Obligasi VR0019
Obligasi FR0040,
FR0043, dan FR0047
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi FR0020,
FR0027, dan FR0033
Jumlah
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Beli Kembali
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
Nilai Bersih
617.500
669.000
446.000
355.652
07/06/05
19/12/07
19/12/07
18/05/05
07/01/08
03/01/08
03/01/08
18/05/10
617.500
602.746
401.829
316.356
259
172
-
617.500
602.487
401.657
316.356
283.000
231.028
289.859
28/12/07
03/11/04
04/11/04
28/01/08
03/11/09
04/11/09
297.527
285.060
284.062
34
-
297.493
285.060
284.062
100.000
2.992.039
28/12/07
11/01/08
110.021
2.915.101
293
758
109.728
2.914.343
77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
(lanjutan)
Per 31 Desember 2006, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Obligasi Pemerintah
Rupiah
Obligasi VR0013
Obligasi VR0019
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi VR0019
Obligasi FR0040
Jumlah
Mata uang asing
Obligasi FR0019, FR0023,
FR0034 dan Obligasi
Obligasi
FR0038
dan
FR0040
Obligasi
FR0034
dan
FR0040
Jumlah
Jumlah
Obligasi Non Pemerintah
Rupiah
Obligasi
Obligasi
Medium Term Notes
Obligasi
Medium Term Notes
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Jumlah
Jumlah
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
Nilai
Beli Kembali
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
617.500
355.652
231.028
289.859
111.915
6.000
1.611.954
07/06/2005
18/05/2005
03/11/2004
04/11/2004
28/12/2006
22/12/2006
07/01/2008
18/05/2010
03/11/2009
04/11/2009
25/01/2007
20/06/2007
617.500
316.356
285.060
284.062
100.700
6.545
1.610.223
625
314
939
617.500
316.356
285.060
284.062
100.075
6.231
1.609.284
50.588
15/12/2006
15/01/2007
50.828
116
50.712
47.725
11/12/2006
27/01/2007
48.054
182
47.872
16.226
114.539
1.726.493
21/12/2006
22/01/2007
16.305
115.187
1.725.410
54
352
1.291
16.251
114.835
1.724.119
30.000
27.000
21.000
14.000
10.000
10.000
9.000
6.500
5.000
5.000
2.000
2.000
1.900
143.400
29/09/2006
29/09/2006
22/12/2006
29/09/2006
29/09/2006
29/09/2006
22/12/2006
22/12/2006
29/09/2006
29/09/2006
22/12/2006
22/12/2006
22/12/2006
28/09/2007
28/09/2007
20/06/2007
28/09/2007
28/09/2007
28/09/2007
20/06/2007
20/06/2007
28/09/2007
28/09/2007
20/06/2007
20/06/2007
20/06/2007
31.994
26.426
22.097
14.087
10.057
9.915
9.550
7.028
5.304
5.001
2.125
2.111
2.004
147.699
3.194
2.396
1.097
1.347
822
915
550
398
504
476
112
104
123
12.038
28.800
24.030
21.000
12.740
9.235
9.000
9.000
6.630
4.800
4.525
2.013
2.007
1.881
135.661
1.873.109
13.329
1.859.780
Nilai
Nominal
1.869.893
Nilai Bersih
Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017,
FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksi
pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap)
dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak
tersebut.
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Rupiah:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga
Jumlah Rupiah
78
2006
74.688
322
290.261
118.195
21.477
192.883
312.060
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan)
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga
(lanjutan):
Mata uang asing:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
Jumlah Mata uang asing
2007
2006
4.338.877
3.257.883
491.475
517
37.933
4.830.352
3.296.333
5.023.235
3.608.393
2007
2006
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
104.358
81.246
7.279
88.066
164.020
59.974
Jumlah Rupiah
192.883
312.060
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
1.425.862
2.000.819
1.021.231
382.440
-
790.217
1.448.175
957.886
93.303
6.752
Jumlah Mata uang asing
4.830.352
3.296.333
5.023.235
3.608.393
2007
2006
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
Rupiah:
Cek perjalanan Mandiri
Obligasi Syariah
Lain-lain
957.107
375.000
564
948.267
200.000
564
Jumlah Rupiah
1.332.671
1.148.831
Mata uang asing:
Medium Term Notes (MTN)
Promissory Notes
2.718.796
-
2.558.682
90.030
Jumlah mata uang asing
2.718.796
2.648.712
Jumlah
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
4.051.467
(903)
3.797.543
(3.660)
4.050.564
3.793.883
79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Rincian MTN adalah sebagai berikut:
2007
Jenis/
Nomor ISIN
MTN
(XS0167272375)
Arranger
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London,
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
22 Apr 2008
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan
dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
- Diskonto yang belum diamortisasi
Nilai nominal
US$
Ekivalen
(nilai penuh)
Rupiah
299.466.824
2.812.892
(10.017.641)
(94.096)
289.449.183
(96.115)
2.718.796
(903)
289.353.068
2.717.893
2006
Jenis/
Nomor ISIN
MTN
(XS0167272375)
Arranger
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London,
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
22 Apr 2008
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan
dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
- Diskonto yang belum diamortisasi
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
Nilai nominal
US$
Ekivalen
(nilai penuh)
Rupiah
294.278.375
2.649.388
(10.075.134)
(90.706)
284.203.241
(406.575)
2.558.682
(3.660)
283.796.666
2.555.022
Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah
Mudharabah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan
bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari
2004 sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah Mudharabah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang
dibagihasilkan diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio
murabhahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan.
Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon
7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium
Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah
dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai
wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Desember 2007 dan 2006
masing-masing berkurang sebesar Rp5.008 atau ekivalen dengan US$533.176 (nilai penuh) dan
Rp51.512 atau ekivalen dengan US$5.721.625 (nilai penuh).
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Pada tanggal 25 Januari 2007 Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara
terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal
sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak
melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah pemegang Subnotes
Bank adalah 21,93% dari pendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007,
Subnotes Bank telah terealisasi sebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut jatuh tempo pada tahun
2017.
25. PINJAMAN YANG DITERIMA
2007
Rupiah:
Bank Indonesia (a)
Pemerintah RI (b) (Catatan 47a)
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (c)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (d)
Lain-lain (g)
Mata uang asing:
Fasilitas Pendanaan Perdagangan (e)
Direct Off-shore Loans (f)
Jumlah
2006
392.150
280.000
326.122
625.743
599.426
350.000
486.159
400.000
75.000
1.624.015
1.910.585
6.875.676
845.370
154.854
1.359.453
7.721.046
1.514.307
9.345.061
3.424.892
Per 31 Desember 2007 dan 2006 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa masing-masing adalah Rp280.000 dan Rp350.000 (Catatan 47a).
(a) Bank Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk
dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program
Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan
Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undangundang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal
1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang
Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas
kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo
pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai
berikut:
2007
Rupiah:
Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA)
Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi (KI)
81
2006
285.484
74.132
32.534
365.407
121.675
112.344
392.150
599.426
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(b) Pemerintah Republik Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen
perjanjian
No. AMA-7/KP-022/DP3/2004
tanggal
15 Desember 2004 dan surat
No. 5-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian
Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal
14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI
dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini
digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan
persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.
40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil
yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan
No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3
(tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni,
10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan.
Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan
angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007. Cicilan pertama dibayarkan
sebesar Rp70.000 pada bulan Desember 2007.
(c) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani
(Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi
Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per
tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk
masing-masing debitur.
(d) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor
Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal
12 Desember 2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal
19 Desember 2001 dan diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah
No. 054/PPF/12/2005 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Fasilitas ini
hanya diberikan kepada nasabah eksportir baik langsung maupun tidak langsung yang telah
dibiayai/diberikan kredit oleh Bank Mandiri dan dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai
dengan tingkat bunga pasar. Pinjaman dilunasi pada tanggal 31 Januari 2007.
(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan
Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR
ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh Bank
Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut:
2007
JP Morgan Chase NA, Singapura
Bank of New York, Singapura
Wachovia Bank NA, Amerika Serikat
ABN AMRO, Singapura
ING Bank, Singapura
Standard Chartered Bank, Singapura
Credit Suisse, Singapura
939.300
751.440
704.475
610.545
563.580
469.650
469.650
82
2006
-
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan (lanjutan)
2007
Bank of Nova Scotia, Singapura
Commerzbank AG, Jerman
DBS Bank, Ltd., Singapura
AMEX Bank, New York
Overseas Chinese, Singapura
National bank of Dubai, Uni Emirat Arab
Bank of America, San Fransisco
DZ Bank AG, Singapura
Dresdner Bank, AG, Frankfurt
Bayerische Landesbank, Munchen
Natixis, Singapura
(f)
2006
469.650
375.720
281.790
281.790
234.825
234.825
187.860
159.681
140.895
-
67.523
67.523
19.808
6.875.676
154.854
Direct Off-shore Loans
Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:
2007
Sindikasi OCBC, Natixis, Intesa San Paolo SPA,
DZ Bank AG, Bank Muscat S.A.O.G.
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
Deutsche Bank AG, Singapura
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura
Natixis, Perancis
Overseas Chinese Banking Corp., Singapura
Bank of New York, Singapura
2006
563.580
281.790
-
270.090
675.225
135.045
135.045
135.045
9.003
845.370
1.359.453
Pinjaman sindikasi dari OCBC, Natixis, Intesa San Paolo SPA, DZ Bank AG, Bank Muscat
S.A.O.G. dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga)
bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku
bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Bayerische
Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Natixis dan Overseas Chinese Banking Corp.,
Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Pinjaman dari Bank of New York, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo.
(g) Lain-lain
2007
2006
Rupiah
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Lippo Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
PT Bank Panin Tbk.
Bank Indonesia
170.000
150.000
150.000
130.000
20.000
5.743
50.000
25.000
-
Jumlah
625.743
75.000
83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko
kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Standby letters of credit (Catatan 45)
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Standby letters of credit (Catatan 45)
Jumlah Mata uang asing
2007
2006
6.422.641
1.251.848
469.000
3.746.502
892.418
-
8.143.489
4.638.920
5.571.489
6.174.146
2.522.294
4.535.248
3.024.142
2.866.448
14.267.929
10.425.838
22.411.418
15.064.758
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
21.606.838
709.154
6.783
88.643
14.456.257
469.192
911
12.425
125.973
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
22.411.418
(469.508)
15.064.758
(514.399)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
21.941.910
14.550.359
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi:
2007
2006
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan
Lain-lain *)
514.399
(61.409)
16.518
594.084
(37.670)
(42.015)
Saldo akhir tahun
469.508
514.399
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2007
2006
Bank Mandiri
Pajak penghasilan:
Karyawan - Pasal 21
Badan - Pasal 25/29
Pasal 4 (2)
Lain-lain
43.921
1.022.689
145.591
7.204
21.824
1.345.436
175.985
13.756
Anak Perusahaan
1.219.405
60.993
1.557.001
25.799
1.280.398
1.582.800
b. Beban pajak
2007
Beban pajak - tahun berjalan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
Beban/(manfaat) pajak - tangguhan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
2006
2.552.750
133.404
1.609.549
65.461
2.686.154
1.675.010
(700.116)
(146)
(1.266.454)
168
(700.262)
(1.266.286)
1.985.892
408.724
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2u, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk
tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan).
85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak - tahun berjalan
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan
perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan adalah sebagai berikut:
2007
Laba konsolidasian sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan - setelah eliminasi
6.333.383
(134.525)
Laba sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak/
(pendapatan tidak kena pajak)
Kerugian cabang Dili
Lain-lain
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:
Kelebihan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan
Kelebihan penyisihan biaya pegawai
Kelebihan penyisihan aktiva terbengkalai
Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih
Kerugian/(keuntungan) dari penurunan/(kenaikan) nilai surat-surat
berharga dan Obligasi Pemerintah
Selisih nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai
Kekurangan penyisihan penghapusan aktiva produktif
selain kredit yang diberikan
Pemulihan kredit dan pencatatan kembali (write back) *)
Kekurangan estimasi komitmen dan kontinjensi
Kekurangan penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum
Kekurangan penyusutan aktiva tetap
2006
2.831.196
(66.696)
6.198.858
2.764.500
52.436
15.126
332.524
4.876
194.930
1.933.422
506.484
46.110
23.838
5.160.826
264.876
-
14.464
486
(104.899)
(90.915)
(44.209)
(22.293)
(19.684)
(87.001)
(2.303)
(670.837)
(2.371.131)
(46.577)
(156.026)
(23.436)
Taksiran laba menurut pajak
8.509.224
5.365.221
Beban pajak - tahun berjalan
Bank Mandiri saja
Anak Perusahaan
2.552.750
133.404
1.609.549
65.461
Taksiran beban pajak - tahun berjalan
2.686.154
1.675.010
*) Angka tahun 2007 merupakan pemulihan kredit sebesar Rp90.915 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Angka tahun 2006 merupakan pencatatan kembali kredit (write back) sebesar Rp2.336.399 dan pemulihan kredit
sebesar Rp34.732, dimana pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment.
Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah
tanggal pajak terhutang.
86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak penghasilan - tangguhan
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari
laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk
tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
2006
Laba konsolidasian sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan setelah eliminasi
6.333.383
Laba sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
6.198.858
2.764.500
Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
Efek pajak atas perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak
Kerugian cabang Dili
Lain-lain
Pemulihan kredit dan pencatatan kembali kredit (write back)
Cadangan penurunan aktiva pajak tangguhan
1.859.640
829.333
Beban pajak - Bank Mandiri saja
Beban pajak - Anak Perusahaan
(134.525)
Manfaat pajak tangguhan - konsolidasian
(66.696)
15.731
4.537
(27.274)
-
99.757
1.463
58.479
(711.339)
65.402
(7.006)
(486.238)
1.852.634
133.258
Beban pajak - konsolidasian
Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian
2.831.196
343.095
65.629
1.985.892
(2.686.154)
408.724
(1.675.010)
(700.262)
(1.266.286)
e. Aktiva pajak tangguhan
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak
adalah sebagai berikut:
2007
Bank Mandiri
Aktiva pajak tangguhan:
Hapus buku kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif selain kredit yang diberikan
Penyisihan untuk beban pegawai
Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum
setelah dikurangi penyisihan atas aktiva pajak tangguhan sebesar Rp38.926
dan Rp65.402 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006
Penyisihan aktiva terbengkalai
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai
Penyisihan agunan yang diambil alih
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih
Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi
Pemerintah (tersedia untuk dijual)
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan:
Nilai buku aktiva tetap
Nilai pasar surat-surat berharga
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi
Pemerintah (tersedia untuk dijual)
2006
2.276.445
659.274
599.122
429.374
140.394
1.611.806
690.742
447.177
513.987
153.657
22.614
13.833
8.774
7.150
3.135
29.302
8.627
3.135
1.521
-
4.161.636
3.458.433
(81.161)
(7)
-
(75.256)
(4.346)
(98.387)
Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja
Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan
4.080.468
15.979
3.280.444
15.007
Jumlah aktiva pajak tangguhan
4.096.447
3.295.451
87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2007
Rupiah:
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42)
Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42)
Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR
Hutang transaksi nasabah
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56 e)
Lain-lain
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Rekening antar kantor - bersih
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56 e)
Lain-lain
Jumlah Mata uang asing
2006
784.938
655.489
647.930
557.822
527.347
351.257
204.611
2.681.784
689.654
489.650
399.635
664.689
306.880
333.089
301.046
2.248.471
6.411.178
5.433.114
565.340
199.043
159.328
1.131
2.288.011
312.870
185.487
69.040
15.181
954.604
3.212.853
1.537.182
9.624.031
6.970.296
Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2007 dan 2006:
2007
Saldo awal tahun
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37)
Lain-lain *)
Saldo akhir tahun
2006
316.227
(106.619)
(3.866)
471.706
(154.427)
(1.052)
205.742
316.227
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinan
timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah:
Two-Step Loans (TSL)
Nordic Investment Bank (NIB) (a)
Export-Import Bank of Japan (EBJ) (b)
Asian Development Bank (ADB) (c)
International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD) (d)
ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (e)
ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ) (f)
2006
213.724
688
246.358
9.765
1.378
-
8.674
71.506
84.507
1.687
2.812
Bank Indonesia
287.605
2.423.859
353.494
2.448.859
Jumlah Rupiah
2.711.464
2.802.353
Mata uang asing:
Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB) (c)
Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) (g)
Lain-lain
203.864
19.947
-
200.797
34.192
1.120.018
Jumlah Mata uang asing
223.811
1.355.007
2.935.275
4.157.360
2007
2006
b. Berdasarkan Jenis:
Two-Step Loans (TSL)
Nordic Investment Bank (NIB) (a)
Export-Import Bank of Japan (EBJ) (b)
Asian Development Bank (ADB) (c)
International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD) (d)
ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (e)
ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ) (f)
Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) (g)
Bank Indonesia
Lain-lain
89
213.724
204.552
246.358
9.765
202.175
-
8.674
71.506
84.507
1.687
19.947
2.812
34.192
511.416
2.423.859
-
588.483
2.448.859
1.120.018
2.935.275
4.157.360
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Nordic Investment
Bank IV
Untuk mengembangkan dan membiayai proyek
investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor
swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama
Indonesia dan Nordic.
15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
31 Agustus 2002.
Nordic Investment
Bank III
Untuk mengembangkan dan membiayai investasi
prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta,
atau yang menyangkut kepentingan bersama
Indonesia dan Nordic.
4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Februari 1999.
Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut:
2007
(a) Nordic Investment Bank IV (NIB IV)
(b) Nordic Investment Bank III (NIB III)
2006
202.394
11.330
223.698
22.660
213.724
246.358
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak
tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya.
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai
berikut:
Fasilitas Kredit
EBJ-TSL IV
Tujuan
Jangka Waktu
Untuk
membiayai
proyek
yang
menunjang
peningkatan investasi
pada sektor swasta dan
berorientasi ekspor.
28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Juli
1995.
Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut:
2007
Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV)
2006
-
90
9.765
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan)
Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan
sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito
berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima)
bank pemerintah. Bank telah melunasi Fasilitas kredit (EBJ-TSL IV) pada tanggal 15 Januari
2007.
(c) Asian Development Bank (ADB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
ADB 1327-INO (SF)
Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM).
15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran
pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
ADB Perkebunan Nusantara
XII dan Nescoco Inti
Membiayai proyek pemerintah dalam
pendanaan kredit proyek industri
perkebunan.
15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995.
Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut:
2007
(a) ADB Loan 1327 – INO
(b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
2006
203.864
688
200.797
1.378
204.552
202.175
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank
Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah
dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal
27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April
2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing
Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri
dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam
bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama
dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman
ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap
tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti
masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun.
91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai
berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Financial Sector
Development Project (FSDP)
Membiayai Proyek Pengembangan Sektor
Keuangan.
1 Februari 1993 - 15 September 2007
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Maret 1998.
Agricultural Financing Project
(AFP)
Membiayai proyek sektor produksi dan
industri produk pertanian, peternakan,
perikanan dan kehutanan.
10 Januari 1992 - 1 Desember 2006
dengan angsuran pertama pada tanggal
1 Juni 1995.
Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah
sebagai berikut:
2007
(a) Financial Sector Development Project (FSDP)
(b) Agricultural Financing Project (AFP)
2006
-
8.674
-
-
8.674
Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret
dan 15 September setiap tahunnya. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman FSDP pada tanggal
15 September 2007.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap
6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara:
· Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka
waktu 3 (tiga) bulan;
· Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga)
bulan dari 5 (lima) bank pemerintah.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman
yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun.
Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006.
92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Pollution Abatement
Program (PAE)
Tujuan
Equipment
Small Scale Industry (SSI)
Jangka Waktu
Pembelian peralatan untuk mencegah
polusi.
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998
Membiayai industri skala kecil
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998.
Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic
Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut:
2007
(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE)
(b) Small Scale Industry (SSI)
2006
69.218
2.288
81.803
2.704
71.506
84.507
Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam
30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.
Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun.
Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun.
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna
membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima
adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam
24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Desember 1997.
Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing
adalah Rp1.687 dan Rp2.812.
93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (lanjutan)
Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank
Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai
kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar
DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi
baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik
Federal Jerman.
Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian
Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia.
Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap
Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga
akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional.
Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang
menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh).
Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman
No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya
(Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut:
· Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang,
sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh)
tahun tergantung dari setiap ILA;
· Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama
besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan
setelah masa tenggang dari setiap ILA;
· Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga
komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masingmasing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang
harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember;
· Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan
sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan
· Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam
hal keterlambatan bayar.
KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar
EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai
penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan
untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan
pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat
dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini:
94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)
2007
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR1.443.147
19.947 13 Januari 2000 - 15 Desember
2008 dengan angsuran pertama
seharusnya tanggal 30 Agustus
2002, namun ditunda hingga
tanggal 31 Mei 2004. Angsuran
dibagi prorata 10 kali. Angsuran
terakhir sampai dengan 15
Desember 2008.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
-
- 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama pada
tanggal 31 Desember 2001.
Angsuran dibagi prorata 10 kali.
Jumlah
EUR11.777.361
EUR11.133.645
EUR1.443.147
No. Pinjaman
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
Jangka
Waktu
19.947
Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006.
2006
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR2.886.294
34.192 13 Januari 2000 - 15 Desember
2008 dengan angsuran pertama
seharusnya tanggal 30 Agustus
2002, namun ditunda hingga
tanggal 31 Mei 2004. Angsuran
dibagi prorata 10 kali. Angsuran
terakhir tanggal 15 Desember
2008.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
-
- 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama pada
tanggal
31 Desember
2001.
Angsuran dibagi prorata 10 kali.
Jumlah
EUR11.777.361
EUR11.133.645
EUR2.886.294
No. Pinjaman
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
Jangka
Waktu
34.192
Bank Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang
digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri
(Anak Perusahaan).
95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Bank Indonesia (lanjutan)
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi
Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya
dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman
subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859,
dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok
pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang
Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih
Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian
Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank
Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada
tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva
tetap (Catatan 14). Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan
secara triwulanan.
Rincian dari fasilitas ini per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing adalah sebagai berikut:
Bank
Jangka Waktu
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
30 November 2004 - 31
Maret
2014
dengan
angsuran pertama pada
tanggal 30 November 2004
PT Bank
Syariah Mandiri
(BSM)
31 Januari 1994 - 30
November 2008 dengan
pembayaran pada saat jatuh
tempo
2007
Jumlah
2.391.859
2006
Jumlah
2.416.859
32.000
32.000
2.423.859
2.448.859
Tingkat suku bunga
0,2% per tahun
Diperhitungkan
secara triwulanan,
sebesar 6% per
tahun
Lain-lain
Subordinated Notes (SNs)
Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut:
2006
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
2007
Penerbit
Jangka
Waktu
2 Agustus 2002- 2012
dengan Call Option
2 Agustus 2007
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
Ekivalen
Rupiah
Ekivalen
Rupiah
Bank Mandiri
-
-
US$125.000.000
(US$595.036)
1.125.375
(5.357)
-
-
US$124.404.964
1.120.018
96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Lain-lain (lanjutan)
Subordinated Notes (SNs) (lanjutan)
Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang
subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan
Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs
tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal
12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk
tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan
termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus
sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi
tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah
11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal
2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008.
SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000
(nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga
negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada awalnya
ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat (seperti
yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak
terbatas (“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak
Terbatas, “Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel
Global”) yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V.
selaku pihak yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking,
Societe Anonyme, Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”).
Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia
berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002.
Pada tanggal 2 Agustus 2007 Bank telah melunasi pinjaman Subordinated Notes (SNs).
30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai
berikut:
2007
Dana Pensiun Bank Bumi Daya
Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara
Koperasi Karyawan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
97
2006
5.126
1.173
47
4.072
1.058
46
6.346
5.176
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri masing-masing per 31 Desember 2007
dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
Nilai Nominal
Per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
Jumlah Lembar
Saham
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
Persentase
Kepemilikan
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
1
31.999.999.999
32.000.000.000
500
500
500
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
0,00%
100,00%
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
67,47%
6.749.551.742
500
3.374.775.871.000
32,53%
20.749.551.742
500
10.374.775.871.000
100,00%
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Per 31 Desember 2007, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 20.500.281 lembar saham
(0,0987987%).
2006
Nilai Nominal
Per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
Jumlah Lembar
Saham
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
Persentase
Kepemilikan
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
1
31.999.999.999
32.000.000.000
500
500
500
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
0,00%
100,00%
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
67,86%
6.631.217.467
500
3.315.608.733.500
32,14%
20.631.217.467
500
10.315.608.733.500
100,00%
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Per 31 Desember 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar saham
(0,1020972%).
98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.
Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah
Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut:
1.
2.
Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.
Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta
Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya
Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap
Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat
Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang
telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober
1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan sahamsaham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan
oleh Bank Mandiri.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000
dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar
Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat
dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi
Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal
29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui:
(i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering).
(ii) perubahan struktur permodalan Perseroan.
(iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham
ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan
stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per
lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut,
jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham
menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan
disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai
penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri
dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia.
Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai
agio saham.
99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal
23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku
tahun 2003.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan
tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara
Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus
dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri
dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh
pemegang saham Seri A Dwiwarna.
4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2
yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d).
Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000
dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero)”, dan
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29
Oktober 2002;
2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK RI) No. 227/202.02/2003
tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak Pemerintah yang timbul
sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam
modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam rangka program rekapitalisasi bank umum”.
100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H.,
tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh
pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA))
dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan
(MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham
bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at
Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk
Direksi dan pegawai pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas
program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan
yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh
Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32).
Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham
Perdana (“IPO”).
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan
berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak
2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.
Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi
pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock
Option Plan – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar
Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham.
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi
saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007,
opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 370.530.174 lembar saham
sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp183.629
dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp114.662, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari
MSOP – Tahap 1 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar
43.512.471 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh sebesar Rp20.120, peningkatan Agio Saham sebesar Rp12.564 dan Dana Setoran Modal
sebesar Rp2.657. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai opsi saham yang masih tercatat pada
pos ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar Rp561.
Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah
disetujui pemberian MSOP – Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi per
lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan
Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun kedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per
lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas
– Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 2 adalah
sebesar 304.886.942 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh sebesar Rp152.271 dan peningkatan agio saham sebesar Rp406.335,
termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 2 selama tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar 687.178 lembar saham sehingga mengakibatkan
peningkatan Modal Ditempatkan sebesar Rp172 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp904
dan Dana Setoran Modal sebesar Rp1.079. Pada tanggal 31 Desember 2007,
101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.569.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian
opsi tahap III (MSOP - Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan
dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS
juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan
pengawasan program MSOP - Tahap 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada
RUPS yang akan datang.
Harga eksekusi perlembar saham MSOP - Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh).
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - Opsi saham dengan nilai wajar opsi
saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007,
opsi yang telah dieksekusi dan MSOP - Tahap 3 adalah sebesar 137.348.058 lembar saham,
sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp38.875
dan peningkatan agio saham sebesar Rp123.543 dan Dana Setoran Modal sebesar Rp123.857.
Pada tanggal 31 Desember 2007, Nilai Opsi Saham yang masih tersisa pada pos Ekuitas - Opsi
Saham yang berasal dari MSOP - Tahap 3 adalah sebesar Rp102.190.
Dana Setoran Modal dari hasil eksekusi MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 dan MSOP - Tahap 3
selama tahun 2007 yang masing-masing sebesar Rp2.657, Rp1.079 dan Rp123.857 merupakan
hasil eksekusi opsi saham selama periode 1 Oktober - 31 Desember 2007 yang belum dicatat
sebagai peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp31.607 dan peningkatan
agio saham sebesar Rp95.986 karena belum didukung dengan akta perubahan Anggaran Dasar.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2, dan MSOP - Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471
lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp59.167 (Catatan 1a dan 32).
Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006 adalah masing-masing sebesar 71.300.339 lembar saham dan
304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar
Rp187.750 (Catatan 1a dan 32).
b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Tambahan modal disetor/agio saham per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar
Rp6.570.959 dan Rp6.433.948 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program
Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 dan MSOP - Tahap 3 selama tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471
lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan
peningkatan agio saham sebesar Rp137.011 (Catatan 1a dan 32).
Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1 dan MSOP - Tahap 2 selama tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 71.300.339 lembar saham dan 304.199.764 lembar
saham sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp427.693 (Catatan 1a
dan 32).
102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan)
Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan
bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan
Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000
sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah
dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari
pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000
(Catatan 47b) di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000.
Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat
keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan
KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593 (nilai
penuh);
b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan
5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal
Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham;
c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan
sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri.
Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi per
tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio.
c. Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Desember 2007 dan 2006 terutama
berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar
per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003
tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai
Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
d. Distribusi Laba Bersih
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 28 Mei 2007 dan 22 Mei
2006, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2006 dan 2005 sebagai berikut:
2006
Dividen
Tantiem *)
Dana Program Kemitraan
Dana Program Bina Lingkungan
1.452.843
4.778
48.428
48.428
301.685
12.067
1.554.477
313.752
36.321
-
15.084
-
36.321
830.607
15.084
274.533
2.421.405
603.369
Rp70,02 (nilai penuh)
Rp14,85 (nilai penuh)
Cadangan: Umum
Khusus
Jumlah cadangan
Laba Ditahan
Dividen per lembar saham
*)
2005
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2007 tantiem atas
pembagian laba tahun 2006 hanya diberikan kepada Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2006 dan 2005 dibayarkan kepada pemegang
saham masing-masing pada tanggal 29 Juni 2007 dan 30 Juni 2006. Sesuai keputusan RUPS
Tahunan tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem
(nihil) yang berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2006
sebesar Rp4.778 dibayarkan kepada Komisaris pada tanggal 4 Juni 2007. Dana alokasi untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2006 dan 2005
masing-masing dibayarkan pada tanggal 20 Juni 2007 dan 16 Juni 2006.
e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang
bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan
Bank dan Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian yang belum
direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan dan selisih
revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan.
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei
2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank
menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham.
Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang,
memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan
manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan,
memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Bank
menerbitkan Saham MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu) yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham
yang ditempatkan dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B)
dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham.
104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun
sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap
1 pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi
pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima.
Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei
2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham
dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110%
dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting
period) 2 (dua) tahun.
Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003
adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui
pemberian MSOP – Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi per lembar
saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493
(nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun berikutnya.
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama
5 (lima) tahun sejak grant date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP – Tahap 2 seluruhnya dapat di
eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006.
Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah
Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi
tahap ketiga (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi
per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi.
Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris
pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun dengan 5 (lima)
periode eksekusi dan diumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJPSJ/P/10-2006 tanggal 31 Oktober 2006.
Berdasarkan surat dari Human Capital Group tanggal 30 Oktober 2007, MSOP – Tahap 3 dapat
dieksekusi pada periode 1 (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 Nopember 2007) adalah maksimal sebesar 50%
dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode berikutnya (periode 2
dan atau periode eksekusi berikutnya).
Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – Tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006
adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada 22 Februari 2007.
105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga diestimasi dengan
menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model),
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
MSOP - Tahap 1
8,46%
5 tahun
24,53%
7,63%
1%
Suku bunga bebas risiko
Ekspektasi periode opsi
Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham
Ekspektasi dividen yang dihasilkan
Tingkat pengunduran diri karyawan
MSOP - Tahap 2
9,50%
5 tahun
50%
7,63%
1%
MSOP - Tahap 3
11,65%
5 tahun
50%
7,75%
1%
Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar
181.547.707 opsi (Catatan 1a) yang terdiri dari MSOP – Tahap 1, MSOP – Tahap 2 dan MSOP –
Tahap 3 masing-masing sebesar 43.512.471 opsi, 687.178 opsi dan 137.348.058 opsi.
Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar
375.500.103 opsi (Catatan 1a) yang terdiri dari MSOP – Tahap 1 dan MSOP Tahap 2 masing-masing
sebesar 71.300.339 opsi dan 304.199.764 opsi.
Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh):
2007
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Jumlah Opsi
Opsi beredar awal tahun
368.782.533
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
Opsi beredar akhir tahun
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
521,62
-
1.383,41
-
-
Nilai Opsi Saham
105.330
87.034
(181.547.707)
468,44
1.318,48
(85.044)
187.234.826
573,18
1.500,62
107.320
2006
Jumlah Opsi
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
Nilai Opsi Saham
Opsi beredar awal tahun
434.866.421
480,51
1.063,92
175.012
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
309.416.215
593,89
1.495,08
130.670
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
(375.500.103)
533,56
1.105,43
(200.352)
368.782.533
521,62
1.383,41
105.330
Opsi beredar akhir tahun
106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
33. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga diperoleh dari:
2007
Kredit yang Diberikan
Obligasi Pemerintah
Surat-surat Berharga
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Provisi dan Komisi
Lain-lain
2006
12.629.787
7.418.237
1.759.699
755.716
695.800
669.310
11.319.184
10.840.987
1.646.826
1.067.532
603.709
782.868
23.928.549
26.261.106
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah
pendapatan berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007
dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp1.051.145 dan Rp825.107, dengan rincian sebagai berikut:
2007
Pendapatan Murabahah
Pendapatan Musyarakah
Lain-lain
2006
553.286
200.090
297.769
492.689
189.779
142.639
1.051.145
825.107
34. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga atas:
2007
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Pinjaman yang diterima
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman subordinasi
Lain-lain
2006
6.466.082
2.310.034
1.251.732
332.657
269.636
162.473
207.580
11.459.892
2.059.386
1.325.764
331.809
251.972
129.704
218.224
11.000.194
15.776.751
Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan
prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing
adalah sebesar Rp307.424 dan Rp314.493.
35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
2007
Pendapatan denda
Pendapatan bea materai
Safe Deposit Box
Lain-lain
107
2006
90.911
42.823
18.801
248.734
3.444
40.643
17.201
290.057
401.269
351.345
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF
2007
Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas:
Giro pada bank lain (Catatan 4e)
Penempatan pada bank lain (Catatan 5f)
Surat-surat berharga (Catatan 6g)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d)
Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9b)
Tagihan derivatif (Catatan 10)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j)
Tagihan akseptasi (Catatan 12d)
Penyertaan saham (Catatan 13c)
2006
2.731
(36.337)
(22.773)
(5.527)
25.000
(467)
2.247.854
(96.805)
318
4.101
(51.542)
(30.839)
(215.583)
8.600
874
4.158.551
(202.701)
327
2.113.994
3.671.788
37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH
2007
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas:
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28)
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud
Aktiva lain-lain (Catatan 15)
Lain-lain
38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN)
DARI
KENAIKAN/(PENURUNAN)
BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH
106.619
107
208.072
(1.783)
154.427
51.018
(53.663)
(22.837)
313.015
128.945
NILAI
2007
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah
2006
SURAT-SURAT
2006
15.129
(29.190)
8.318
101.063
(14.061)
109.381
39. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH
2007
Surat-surat berharga
Obligasi Pemerintah
108
2006
43.504
184.994
94.286
43.256
228.498
137.542
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2007
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap (Catatan 14)
Sewa
Promosi
Komunikasi
Beban jasa profesional *)
Perbaikan dan pemeliharaan
Listrik, air dan gas
Alat tulis kantor
Transportasi
Penelitian dan pengembangan
Lainnya
*)
2006
583.877
466.808
419.835
364.257
338.147
297.788
208.762
179.641
96.192
6.056
447.897
608.358
452.025
406.826
342.519
281.925
312.698
191.234
159.897
82.023
7.114
406.274
3.409.260
3.250.893
Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp14.817 dan Rp15.775 untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2007 dan 2006.
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
2007
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak
Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat
bebas tugas
Pendidikan dan pelatihan
Kesejahteraan pegawai
Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32)
Penyisihan cadangan tantiem
Bonus dan lainnya
2006
2.155.020
378.625
1.727.159
324.168
300.177
250.494
216.950
87.034
50.000
643.923
303.691
133.087
213.459
130.670
185.268
4.082.223
3.017.502
Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah sebesar Rp84.240 dan Rp61.242 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007
dan 2006, dengan rincian sebagai berikut:
2007
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Executive Vice President dan
Senior Vice President
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
7
11
2
5.257
21.343
755
3.605
10.429
145
4.515
185
13.377
31.772
1.085
47
18.668
10.668
8.670
38.006
67
46.023
24.847
13.370
84.240
109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
2006
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Executive Vice President dan
Senior Vice President
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
7
11
2
4.733
16.552
635
2.673
12.199
177
-
7.406
28.751
812
45
15.668
4.670
3.935
24.273
65
37.588
19.719
3.935
61.242
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON
Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan
berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan
santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk
pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang
berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.
Dana Pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:
a.
Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut
Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM
telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank
Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005
dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal
27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28
Juni 2005.
Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base
Pension Plan Employee Income.
Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga
Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan
Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka
Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Desember 2007 dan 2006 masingmasing adalah sebesar Rp10.000 dan Rp30.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut
adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.
Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank telah membayar iuran
pensiun masing-masing sebesar Rp129.470 dan Rp107.566.
110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
b.
Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari
masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri
Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo).
Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya
tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/MMBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun
dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana
Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat
keputusan
masing-masing
No. KEP/115/KM.6/2003
untuk
PDP
DPBM
I,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan
No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003.
Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana
pensiun lain) dan pensiunan.
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No.KEP-144/KM.10/2007
(DPBM I); No.KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No.KEP-146/KM.10/2007 (DPBM III) dan
No.KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007.
Per 31 Desember 2007 dan 2006, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan
perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2007 dan 2006 sebagaimana
tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masingmasing tanggal 31 Januari 2008 dan 23 Februari 2007 untuk tahun yang berakhir per
31 Desember 2007 dan 2006, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
9,5% per tahun
(2006: 9,5%)
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Tingkat kenaikan PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel tingkat kematian
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
Metode aktuaria
Projected Unit
Credit
Projected Unit
Credit
Projected Unit
Credit
Projected Unit
Credit
Usia pensiun normal
56 tahun untuk
semua strata
56 tahun untuk
semua strata
56 tahun untuk
semua strata
56 tahun untuk
semua strata
Jumlah maksimum manfaat
pasti
80% dari PhDP
80% dari PhDP
62,50% PhDP
75% dari PhDP
Kenaikan manfaat pensiun
Nihil
Nihil
Nihil
4% setiap 2 tahun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat pengembalian aktiva
dana pensiun yang
diharapkan
Masa kerja yang
digunakan
PhDP yang digunakan
Tingkat pengunduran diri
Tingkat kecacatan
Tarif pajak rata-rata
112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2007 adalah
sebagai berikut:
DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
1.033.826
1.004.599
542.654
317.468
Nilai wajar aktiva bersih
1.500.073
1.573.220
709.311
483.169
466.247
568.621
166.657
165.701
-
-
-
-
Funded Status
Biaya jasa lalu yang belum
diakui
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui
Surplus berdasarkan PSAK
No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset Ceiling) *)
Aktiva Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **)
(406.468 )
(357.302 )
(165.814 )
(87.767 )
59.779
-
211.319
-
843
-
77.934
-
-
-
-
-
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
DPBM I
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
Nilai wajar aktiva bersih
Funded Status
Biaya jasa lalu yang belum
diakui
Keuntungan aktuarial yang
belum diakui
Surplus berdasarkan PSAK
No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset Ceiling) *)
Aktiva Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
900.027
849.484
519.172
294.111
1.342.620
1.456.766
707.511
450.450
442.593
607.282
188.339
156.339
-
-
-
-
(258.648)
(305.567)
(174.902)
(55.305)
183.945
-
301.715
-
13.437
-
101.034
-
-
-
-
-
*)
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari
manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi.
113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia
menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur,
antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi.
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja (PSAK No. 24 - Revisi 2004) dengan
mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per 31
Desember 2007 dan 2006, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan
UU No. 13/2003 sejumlah Rp784.938 dan Rp689.654 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan
pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28).
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Desember 2007 dan 2006 telah dibentuk
berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2007 dan
2006 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo
masing-masing pada tanggal 31 Januari 2008 dan 14 Februari 2007 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai
berikut:
a. Tingkat diskonto 10% per tahun.
b. Tingkat kenaikan gaji 10%.
c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of
Mortality.
d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.
f. Usia pensiun normal 56 tahun.
g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba
rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
2007
2006
Nilai kini kewajiban
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
700.946
44.227
25.484
636.267
31.544
10.317
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca
770.657
678.128
2007
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui
Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu
Pengakuan atas biaya jasa lalu *)
45.033
62.432
(870)
-
Biaya Uang Penghargaan Pegawai
*)
106.595
2006
26.060
61.302
(644)
(67)
67.697
25.015
179.363
Merupakan pengakuan biaya atas perubahan manfaat yang diterima oleh pegawai yang mengundurkan diri secara
sukarela sesuai dengan ketentuan perjanjian kerjasama (PKB) yang baru.
114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri
saja):
2007
2006
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun
Biaya selama tahun berjalan
Pembayaran manfaat
678.128
106.595
(14.066)
508.477
179.363
(9.712)
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28)
770.657
678.128
Per 31 Desember 2007 dan 2006, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai Anak Perusahaan
masing-masing adalah sebesar Rp14.281 dan Rp11.526.
Masa Bebas Tugas (MBT)
MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan
pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan
tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan
hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja
pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka
dan santunan duka.
Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas,
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan
memasuki usia pensiun jabatan.
Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut:
No
1.
2.
Usia Pensiun Jabatan
56 tahun
46 tahun
Masa Kerja Minimal
12 tahun
9 tahun
Lama MBT
12 bulan
9 bulan
Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Tingkat diskonto 10% per tahun.
Tingkat kenaikan gaji 10%.
Usia pensiun normal 56 tahun.
Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality.
f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp655.489 dan
Rp489.650 (Catatan 28).
115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan)
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut:
2007
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu
Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial
Biaya pencadangan masa bebas tugas
2006
80.551
48.045
60.113
67.637
52.397
30.178
(25.884)
188.709
124.328
2007
2006
Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun
Biaya selama tahun berjalan
Pembayaran manfaat
489.650
188.709
(22.870)
376.340
124.328
(11.018)
Cadangan atas masa bebas tugas
655.489
489.650
43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH
2007
Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58)
Lain-lain
2006
430.478
286.116
401.219
192.361
716.594
593.580
44. PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH
2007
Pendapatan sewa gedung
Laba atas penjualan aktiva tetap
Denda
Lain-lain - bersih
84.073
3.444
(2.448)
35.397
120.466
116
2006
74.571
16.217
(16.417)
45.715
120.086
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2007
2006
25.396.389
20.128.250
25.396.389
20.128.250
7.425.994
-
3.916.516
44
7.425.994
3.916.560
(32.822.383)
(24.044.810)
KOMITMEN
Kewajiban Komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
Pihak ketiga
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Kewajiban Komitmen
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Garansi yang diterima dari bank lain
Lain-lain
6.259.377
2.131.530
32.728
6.913.744
2.479.215
32.741
Jumlah Tagihan Kontinjensi
8.423.635
9.425.700
11.988.327
5.803
8.277.171
4.579
11.994.130
8.281.750
2.991.294
30.873
2.866.448
37.645
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
15.016.297
11.185.843
Kewajiban Kontinjensi - Bersih
(6.592.662)
(1.760.143)
(39.415.045)
(25.804.953)
Kewajiban Kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Standby letters of credit (Catatan 26)
Lain-lain
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
117
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasian
sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10).
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2007 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
394.566.530
3.706.163
2.419.971
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
Ekivalen
Rupiah
256.664.930
-
2.410.854
3.717.870
6.126.134
6.128.724
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
82.950.750
-
746.806
1.114.716
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
Ekivalen
Rupiah
122.991.590
-
1.861.522
1.107.293
753.182
1.860.475
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a. Kegiatan Perbankan Normal
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
· Hubungan sebagai pemegang saham:
Pemerintah Republik Indonesia
· Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan:
PT Axa Mandiri Financial Services, PT Koexim Mandiri Finance, PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia, PT Mandiri Management Investasi, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia,
PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Gelora Karya Jasatama, PT Pengelola Investama Mandiri,
PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Asuransi Staco Jasapratama, PT Stacomitra Graha, PT
Staco Estika Sedaya Finance, PT Mulia Sasmita Bhakti, PT Puri Asri Bhakti Karya, PT Surya
Chandra Permai, PT Caraka Mulia, PT Puripariwara, PT Griyawisata HM & C, PT Gedung
Bank Exim, PT Wahana Optima Permai, PT Tatapuri Perdana, PT Estika Daya Mandiri, PT
Krida Upaya Tunggal, PT Wana Rimba Kencana dan PT Great River International.
118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
· Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri
Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
2006
Aktiva
Giro pada bank lain (Catatan 4c)
Surat-surat berharga (Catatan 6a)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8a)
Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g)
Tagihan akseptasi (Catatan 12a)
28.241
783.078
-
70
70.960
56.878
750.672
769
Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
811.319
879.349
319.085.590
267.517.192
0,25%
0,33%
Jumlah aktiva konsolidasian
Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian
Persentase Giro pada bank lain, Surat-surat berharga, Tagihan lainnya - transaksi
perdagangan,
Kredit yang diberikan dan Tagihan akseptasi terhadap jumlah aktiva
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2007
2006
Giro pada bank lain
Surat-surat berharga
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
0,01%
0,24%
-
0,03%
0,02%
0,28%
-
Jumlah
0,25%
0,33%
2007
2006
Kewajiban
Giro (Catatan 16a)
Tabungan (Catatan 17b)
Deposito berjangka (Catatan 18f)
Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan (Catatan 19c)
Kewajiban Akseptasi (Catatan 23)
Pinjaman yang diterima (Catatan 25)
130.522
42.844
181.309
280.000
333.512
46.355
877.911
138
839
350.000
Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
634.675
1.608.755
289.835.512
241.171.346
0,22%
0,67%
Jumlah kewajiban konsolidasian
Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah
kewajiban konsolidasian
119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
· Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri (lanjutan)
Persentase Giro, Tabungan, Deposito berjangka, Simpanan dari bank lain – Giro dan
tabungan, Kewajiban akseptasi dan Pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian adalah sebagai berikut:
2007
2006
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain – Giro dan tabungan
Kewajiban Akseptasi
Pinjaman yang diterima
0,05%
0,01%
0,06%
0,10%
0,14%
0,02%
0,36%
0,15%
Jumlah
0,22%
0,67%
Gaji, tunjangan dan bonus untuk Komisaris, Direksi dan Manajemen Eksekutif (Catatan 41) untuk
tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp84.240 dan
Rp61.242.
b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia
· Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan
menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7).
· Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin
penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada
PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB).
· Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan
rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003
tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku
Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah
melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham
dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana
rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio.
Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah
melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan
penggunaannya.
48. PELAPORAN JATUH TEMPO
Pelaporan jatuh tempo per 31 Desember 2007 dan 2006, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa
sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup
besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi
Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau
menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank
sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap
limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank dan Anak Perusahaan untuk memperoleh likuiditas
segera.
120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut:
2007
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
<1 bulan
1 bln-3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual
kembali - bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
5.909.369
28.161.059
1.387.595
-
5.909.369
28.161.059
1.387.595
-
-
-
-
16.833.324
27.316.553
89.466.317
68.650
-
16.791.810
24.630.935
739.520
449
504.134
-
448.488
-
41.065
113.768
9.279
1.550.578
88.717.518
2.028.542
-
675.144
799.038
554.360
-
-
3.290.853
336.651
125.488.384
4.953.481
124.905
4.531.577
4.096.447
124.905
4.531.577
4.096.447
2.459.851
153.427
8.887.611
1.508.123
-
374.616
3.415
12.601.250
2.055.124
-
456.386
563
10.539.535
1.012.096
-
23.100.480
378.138
-
179.246
70.359.508
-
1.672.638
3.487.895
2.120.961
1.065.673
1.672.638
-
-
301.261
-
319.085.590
10.942.540
92.370.117
18.010.664
13.011.428
23.943.991
160.806.850
852.777
67.010.951
85.358.814
94.985.258
-
852.777
67.010.951
85.358.814
81.161.887
10.323.002
1.769.144
1.582.590
148.635
1.637.065
827.617
2.945.659
-
1.637.065
827.617
2.890.864
18.270
27.625
8.900
-
2.914.343
34.348
5.023.235
4.050.564
9.345.061
-
2.028.864
14.811
1.530.220
957.107
99.673
5.092
2.082.065
3.799.987
6.262
1.028.510
2.717.893
1.790.562
382.440
200.000
2.746.398
885.479
8.183
175.564
908.441
469.508
469.508
-
-
-
-
-
540.608
1.280.398
9.624.031
2.935.275
8.982.152
-
540.608
641.879
2.852
1.280.398
23.162
10.536
93.550
2.805.175
289.835.512
9.451.660
245.555.989
17.531.976
7.350.532
5.013.878
4.931.477
29.250.078
1.490.880
(153.185.872)
478.688
5.660.896
18.930.113
155.875.373
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
- Inter-bank call money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat-surat berharga
yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
Jumlah Kewajiban
Aktiva (kewajiban) bersih
121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):
2006
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
<1 bulan
1 bln-3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual
kembali - bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
3.965.717
21.579.158
537.234
-
3.965.717
21.579.158
537.234
-
-
-
-
9.435.541
17.547.112
91.461.870
92.262
-
9.031.890
15.286.420
-
12.888
259.586
-
212.511
182.750
168.869
178.252
128.910
-
1.597.184
91.293.001
1.958.039
-
526.842
802.434
628.763
-
-
833.388
410.727
103.282.247
3.453.170
84.870
4.709.243
3.295.451
84.870
4.709.243
3.295.451
460.929
13.059
10.760.612
805.629
-
88.206
17.929
9.538.657
1.551.088
-
284.253
2.697
7.892.524
999.879
-
3.093
18.682.463
89.889
-
373.949
56.407.991
6.685
-
1.661.130
3.302.295
2.240.593
729.409
1.661.130
-
-
332.293
-
267.517.192
10.422.419
63.696.899
13.931.918
10.372.246
19.414.900
149.678.810
671.339
48.812.753
60.303.561
96.591.234
-
671.339
48.812.753
60.303.561
74.032.609
14.244.794
2.998.394
3.437.925
1.877.512
1.286.609
1.899.681
5.003.010
-
1.286.609
1.899.681
4.952.808
43.708
4.269
2.225
-
1.859.780
100.823
3.608.393
3.793.883
3.424.892
-
214.909
15.235
878.285
-
14.196
1.612.195
-
141.893
1.474
1.017.859
-
14.679
93.302
-
1.502.978
55.239
6.752
3.793.883
3.424.892
514.399
514.399
-
-
-
-
-
590.533
1.582.800
6.970.296
4.157.360
6.970.296
-
590.533
9.765
27.499
563
53.063
1.582.800
4.066.470
241.171.346
7.484.695
193.668.087
15.942.392
4.164.452
3.601.194
16.310.526
26.345.846
2.937.724
(129.971.188)
(2.010.474)
6.207.794
15.813.706
133.368.284
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
- Inter-bank call money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat-surat berharga
yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
Jumlah Kewajiban
Aktiva (kewajiban) bersih
122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN
Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis
sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya
adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Lokasi Geografis
__
· Induk Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
· Anak Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Mandiri (Europe) Limited
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
dan Anak Perusahaan
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
dan Anak Perusahaan
Perbankan
Indonesia, Singapura, Hong Kong,
Grand Cayman dan Timor Leste
Bank Syariah
Perbankan
Sekuritas
Indonesia
Inggris
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
__
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
25.447.880
1.407.193
426.058
22.061
310.755
-
9.953
-
(320.708)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
25.758.635
1.407.193
436.011
22.061
(320.708)
27.303.192
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
19.499.195
21.428
1.239.725
-
271.858
-
79.497
-
(21.428)
21.090.275
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
19.520.623
1.239.725
271.858
79.497
(21.428)
21.090.275
Laba operasional
6.238.012
167.468
164.153
(57.436)
(299.280)
6.212.917
Laba bersih
4.389.064
115.455
108.391
34.339
(301.025)
4.346.224
306.090.346
12.885.378
2.721.589
345.967
(2.957.690)
319.085.590
95,05%
4,00%
0,85%
0,11%
Jumlah aktiva
Jumlah aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
123
-
27.303.192
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Pasifik
(Cayman)
Eropa Barat
Eliminasi
Konsolidasian
26.587.334
298.933
206.341
210.584
320.708
-
-
-
(320.708)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
26.908.042
298.933
206.341
210.584
(320.708)
27.303.192
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
20.349.520
21.428
184.005
-
144.040
-
412.710
-
(21.428)
21.090.275
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
20.370.948
184.005
144.040
412.710
(21.428)
21.090.275
Laba operasional
6.537.094
114.928
62.301
(202.126)
(299.280)
6.212.917
Laba bersih
4.299.212
102.884
44.107
201.046
(301.025)
4.346.224
306.354.573
3.658.886
2.654.475
9.375.346
(2.957.690)
319.085.590
95,13%
1,14%
0,82%
2,91%
Jumlah aktiva
Jumlah aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
-
27.303.192
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
27.679.726
1.079.546
219.439
15.417
201.370
-
-
-
(201.370)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
27.881.096
1.079.546
219.439
15.417
(201.370)
28.994.128
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
25.052.651
33.028
978.714
-
158.118
-
93.535
-
(33.028)
26.283.018
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
25.085.679
978.714
158.118
93.535
(33.028)
26.283.018
Laba operasional
2.795.417
100.832
61.321
(78.118)
(168.342)
2.711.110
Laba bersih
2.479.433
65.480
42.635
20.945
(187.088)
2.421.405
258.211.155
9.554.967
2.320.022
314.660
(2.883.612)
267.517.192
95,49%
3,53%
0,86%
0,12%
Jumlah aktiva
Jumlah aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
124
-
28.994.128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Eropa Barat
Pasifik
(Cayman)
Eliminasi
Konsolidasian
28.285.022
336.121
159.571
213.414
194.715
-
6.655
-
(201.370)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
28.479.737
336.121
166.226
213.414
(201.370)
28.994.128
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
25.591.972
25.400
170.382
-
112.974
7.628
407.690
-
(33.028)
26.283.018
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
25.617.372
170.382
120.602
407.690
(33.028)
26.283.018
Laba Operasional
2.862.365
165.739
45.624
(194.276)
(168.342)
2.711.110
Laba Bersih
2.253.097
107.306
59.094
188.996
(187.088)
2.421.405
261.340.622
1.977.521
1.999.938
5.082.723
(2.883.612)
267.517.192
96,65%
0,73%
0,74%
1,88%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
-
28.994.128
50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)
Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk
Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit
terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak
Perusahaan. Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen
Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi
kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”)
(Bank Mandiri saja) per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 21,11% dan
25,30% untuk CAR risiko kredit dan 20,75% dan 24,62% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan
dihitung sebagai berikut:
2007
2006
Modal:
Modal inti *)
Modal pelengkap
23.194.122
7.624.716
22.011.986
8.564.284
Jumlah modal inti dan modal pelengkap
Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan
30.818.838
(2.535.000)
30.576.270
(2.210.393)
Jumlah modal untuk risiko kredit (Catatan 51)
Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk
mengantisipasi risiko pasar
28.283.838
28.365.877
-
-
Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar
28.283.838
28.365.877
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
133.960.413
2.355.524
112.138.825
3.057.992
Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar
136.315.937
115.196.817
125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan)
*)
Tidak termasuk pengaruh manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp700.262 dan Rp1.266.286 per 31 Desember
2007 dan 2006 dan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas Surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual masing-masing sebesar (Rp5.097) dan Rp327.960 per 31 Desember 2007 dan 2006. Pada tanggal 30 April 2003
Bank Mandiri melakukan kuasi reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal
disetor/agio saham.
2007
CAR untuk risiko kredit
CAR untuk risiko kredit dan pasar
CAR Minimum
2006
21,11%
20,75%
25,30%
24,62%
8%
8%
51. POSISI DEVISA NETO
Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank
disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari
jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan
adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk
setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan
kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang
asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih
jumlah aktiva dan jumlah kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah.
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2007 adalah sebagai
berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
54.175.402
1.003.792
350.233
295.974
227.332
161.183
118.508
46.460
55.037.509
929.991
102.891
221.501
177.165
(19.435)
65.045
22.229
Jumlah
862.107
73.801
247.342
74.473
50.167
180.618
53.463
31.179*)
1.573.150
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
48.996.492
997.020
289.937
239.622
171.041
123.005
110.137
41.713
Jumlah
49.949.573
904.992
201.024
102.891
134.694
12.983
29.792
7.885
(953.081)
92.028
88.913
136.731
36.347
110.022
80.345
33.828
374.867
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada Anak
Perusahaan (Catatan 50)
28.283.838
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
1,33%
5,56%
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
Rasio PDN per 31 Desember 2007 jika menggunakan modal bulan November 2007 (tidak diaudit) adalah
sebagai berikut:
Modal bulan November 2007
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
28.204.492
1,33%
5,58%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro
Dolar Singapura
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
41.030.408
766.483
674.356
240.952
234.456
145.491
80.941
28.129
40.248.117
694.392
489.332
232.290
116.265
103.108
27.316
6.951
782.291
72.091
185.024
8.662
118.191
42.383
53.625
28.084*)
Jumlah
1.290.351
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
39.795.789
231.935
218.275
200.761
191.539
70.622
40.013
23.610
36.153.929
220.868
513.025
116.265
413.525
10.623
20.198
6.951
3.641.860
11.067
(294.750)
84.496
(221.986)
59.999
19.815
16.659
Jumlah
3.317.160
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak
perusahaan (Catatan 50)
28.365.877
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
11,69%
4,55%
Rasio PDN per 31 Desember 2006 jika menggunakan modal bulan November 2006 (tidak diaudit) adalah
sebagai berikut:
Modal bulan November 2006
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
28.276.345
11,73%
4,56%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.
127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
52. RASIO
AKTIVA
PRODUKTIF
BERMASALAH,
RASIO
PEMENUHAN
PENYISIHAN
PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM
PEMBERIAN KREDIT
Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Desember 2007 dan 2006
(Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 4,52% dan 8,25%. Rasio kredit bermasalah
(Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per
31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 7,33% dan 17,08% (Catatan 11A.d).
Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri
terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia, per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 104,22% dan 107,83%.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Desember 2007
dan 2006 adalah masing-masing sebesar 3,31% dan 4,15%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2007 dan 2006 tidak melampaui
ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan
PBI No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum.
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT
Kegiatan Jasa Kustodian
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang
telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999
tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market Services
Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat
(scriptless);
b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan
hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi.
e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang
disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi di berbagai instrumen surat
berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai:
a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di
Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts
(GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan
yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI;
d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi
surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations
Centre, Brussels.
f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil
investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas
melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)
Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan)
Kustodian Bank Mandiri memiliki 370 dan 337 nasabah per 31 Desember 2007 dan 2006, yang terdiri
dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana,
institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Desember
2007 sebesar Rp90.072.761, JPY672.222.222 (nilai penuh) dan US$439.473.200 (nilai penuh) dan
per 31 Desember 2006 sebesar Rp73.596.884 dan US$395.383.869,08 (nilai penuh).
Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap
kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai
dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Kegiatan Wali Amanat
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat izin operasi untuk
kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat
Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN
Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent)
Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)
Jasa Penampungan Dana Initial Public Offering (Receiving Bank)
Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)
Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Desember 2007 telah mengelola 37 emisi dengan nilai
emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp13.686.607 dan US$100,000,000.00 (nilai penuh) dan per
31 Desember 2006 sebanyak 30 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar
Rp9.852.386 dan US$100.000.000,00 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking
fund), escrow fund dan dana pihak ketiga yang dikelola per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah
sebesar Rp448.816 untuk 17 nasabah dan Rp50.461 untuk 8 nasabah.
Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO
9001:2000.
54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemerintah:
Listrik, gas dan air
Transportasi dan komunikasi
Pertanian
Industri
Pertambangan
Konstruksi
Lain-lain
129
2007
2006
7.602.067
3.915.733
1.249.057
742.653
12.612
11.394
95.338
8.349.541
4.185.230
1.307.609
769.286
36.266
14.084
102.055
13.628.854
14.764.071
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan)
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral
untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain:
Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and
Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur
Wiederaufbau, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse
Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit
National, US EXPORT IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, HKG, AUSTRIA, Swiss Banks
Consortium 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo,
LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for
International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, MEESPIERSON
N.V. Netherland 14.07.1994, French Government.
Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak
menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas
melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran
pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai
gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari
setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
55. MANAJEMEN RISIKO
Upaya pengendalian risiko ditujukan agar Bank dapat mengambil langkah perbaikan dan penyesuaian
tingkat risiko yang dapat diterima. Pengendalian risiko menyangkut pengaturan komposisi portofolio
dengan risk dan return yang seimbang, dilakukan untuk mengimbangi perkembangan yang pesat dalam
industri perbankan yang ditandai dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha bank.
Penerapan pengelolaan risiko pada Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum.
Penyusunan ketentuan BI tersebut diarahkan pada pemenuhan pengimplementasian Basel II Accord
sehingga diharapkan bank-bank di Indonesia secara penuh telah menerapkan ketentuan Basel II
tersebut pada tahun 2011. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pendekatan
yang paling sederhana hingga pendekatan yang paling kompleks yang diterapkan secara komprehensif
pada 3 risiko utama yang harus dikelola bank: risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Pengimplementasian Basel II – Pilar 1 mengenai kecukupan modal yang memperhitungkan risiko pasar,
kredit dan operasional dengan pendekatan sederhana direncanakan telah diterapkan pada akhir tahun
2008. Sedangkan Pilar 2, untuk risiko lainnya, direncanakan diimplementasikan pada awal tahun 2009
dan Pilar 3 pada pertengahan tahun 2011.
Penerapan manajemen risiko yang ideal yakni aktivitas pengelolaan risiko (identifikasi – pengukuran –
mitigasi – monitoring) pada semua level hingga level transaksi adalah sejalan dengan Basel II yang juga
mengharapkan pengembangan manajemen risiko secara internal pada setiap transaksinya. Mengacu
pada kententuan Basel II ini, akhirnya Bank dapat menjalankan kerangka kerja manajemen risiko
secara sistematik dan repetitif sehingga risiko yang dikelola Bank akan termonitor dengan baik, tentu
saja manajemen risiko harus pula berperan sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap
tumbuh dalam koridor prudential banking.
130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Baik Basel II maupun PBI tersebut di atas mensyaratkan adanya pengawasan aktif dari pihak
manajemen Bank terhadap aktivitas pengelolaan risiko. Hal ini diwujudkan dengan dibentuknya Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ditujukan agar pengelolaan risiko menjadi
lebih menyeluruh terpadu, terukur, dan terkendali.
Komite ini tercakup dalam Risk & Capital Committee (RCC) yang telah dibentuk sejak tanggal
10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko Bank secara
menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku bunga dana dan kredit,
penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor pelaksanaan kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko.
Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa
perubahan. Perubahan terakhir mulai diterapkan pada semester I-2006 yang memfokuskan RCC
menjadi tiga sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital &
Investment Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab
terhadap setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh grup kerja
(working group) yang anggotanya terdiri dari grup-grup yang terkait langsung dengan permasalahan
risiko yang masuk dalam cakupan komite dimaksud.
Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali,
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen
Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam
mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk
menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan
Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital
Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar,
yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang
dibagi menjadi dua grup, yaitu grup yang berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, dan grup yang
terkait dengan risiko operasional dan risiko pasar.
Kerangka kerja penerapan manajemen risiko sendiri dijabarkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko
Bank Mandiri (KMRBM) yang menjadi acuan bagi pengelolaan risiko yang lebih spesifik seperti
Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Kebijakan Trading, dan Kebijakan Asset & Liability Management.
Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank setiap triwulan
yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai jadual yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan
profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk
sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan
kepada BI secara triwulan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko
(khususnya pemantauan pelaksanaan action plan) dengan periode yang lebih pendek yaitu secara
bulanan, sehingga kinerja risiko terdeteksi lebih awal dan akurat.
Dalam rangka pengintegrasian sistem manajemen risiko; pemenuhan ketentuan Bank Indonesia dan
Basel II, serta sebagai tindak lanjut atas Basel II Compliance Committee yang telah dibentuk, Bank
sedang mengembangkan Enterprise Risk Manajement (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis
dan operasional Bank.
ERM merupakan sistem manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi secara bank wide,
sehingga diharapkan pengelolaan risiko menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank,
dengan demikian dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders Bank
terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) dan
penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance).
131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Inisiatif ERM yang mulai sejak tahun 2004 sebagai embrio awal pengelolaan risiko yang menyeluruh
pada saat ini telah sampai pada tahapan penyusunan datamart dan procurement ERM system. Dengan
ERM, diharapkan pengelolaan risiko pasar, kredit, dan operasional dapat dilakukan dengan lebih baik,
tidak sekedar menjadi pemenuhan terhadap ketentuan dan pelaporan kepada Bank Indonesia saja
tetapi menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari.
Risiko Kredit
Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi
kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau
menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan
untuk risiko kredit.
Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai
pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman Pelaksanaan
Kredit (PPK) dan Interim Kebijakan dan Prosedur dibidang perkreditan yang belum terakomodasikan
dalam Buku KPBM dan PPK. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit
secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, dokumentasi, pengawasan,
hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko.
Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank juga melakukan review
dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis
terkini. Sejalan dengan penerapan Strategic Business Unit (SBU), Bank menyusun Kebijakan dan
Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis yang diharapkan dapat lebih fokus dalam menangkap
aspirasi kebutuhan bisnis per segmen bisnis dimaksud. SPK yang telah selesai dikerjakan adalah SPK
segmen Corporate, SPK segmen Commercial, SPK segmen Small, SPK Micro dan SPK Consumer.
Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat
portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit
melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh
keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Committee dimana
proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan pemutusannya
dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit dan Risk
Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian, proses
pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.
Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan
pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread
sheet keuangan) juga menggunakan panduan dari Rating Tools (BMRS) dan Scoring Tools (MBSS &
SMESS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat dan
penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki Pedoman
Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman
lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring yang proven dan handal.
Model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk Tools sebagai salah satu alat bantu dalam
memutus kredit. Untuk memonitor performance model credit rating dan credit scoring, secara berkala
dilakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang telah dilakukan oleh Business Unit. Dengan
melakukan validasi model rating akan diperoleh kondisi performance model yang terkini. Sebagai upaya
monitoring dan reporting, rating & scoring yang dikelola dalam data-base dituangkan dalam Credit
Scoring Review dan Rating Outlook yang masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran
pada tahun berjalan. Report tersebut juga memuat informasi mengenai atribute/parameter scoring
yang disusun menurut sektor ekonomi. Hal ini bermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai
acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik (perform) sehingga mendukung
proses ekspansi kredit dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.
132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif
kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan
(treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi.
Dalam rangka mempercepat proses (Turn Around Time) pemberian kredit, saat ini Bank melakukan
inisiatif antara lain melakukan penyempurnaan format Nota Analisa Kredit (Credit Memo) untuk segmen
Corporate, Commercial, Small Business, Financial Institution dan Kantor Luar Negeri yang lebih
berorientasi pada analisa risiko secara komprehensif sehingga mendukung pemutusan kredit yang
berprinsip pada asas kehati-hatian (prudential banking). Selain inisiatif tersebut sebagai upaya
pencegahan peningkatan NPL, Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses
Loan Monitoring System dan analisa Watch List (Early Warning Analysis) bagi debitur-debitur performing
untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami downgrade menjadi NPL
sehingga Manajemen dapat segera menetapkan account strategy dan tindakan (action) secara dini
sehingga dapat memberikan hasil paling optimal dalam rangka meminimalkan pertumbuhan NPL Bank.
Disamping itu, kredit bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar
penyelesaiannya dapat ditangani lebih menyeluruh dan di lain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada
pengelolaan debitur lancar dan ekspansi kredit.
Pada tingkat portofolio, Bank memiliki Portfolio Guideline (PG) yang dapat digunakan untuk
mengarahkan ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar
sektor ekonomi, wilayah, segmen bisnis maupun produk. Alokasi portofolio yang optimal ini mencegah
pengambilan risiko yang melampaui risk appetite Bank. PG mencakup sejumlah variabel (lagging,
coincidence & leading) yang pada intinya memperhitungkan 3 (tiga) hal utama yaitu attractiveness dari
suatu sektor ekonomi/wilayah/segmen bisnis (supply & demand, struktur industri, profitabilitas dan
regulasi), expertise Bank pada sektor dimaksud dan faktor diversifikasi.
Untuk menguji tingkat akurasi dari PG dilakukan back testing secara periodik sehingga predictive value
dari PG akan selalu berada pada tingkat yang dapat diterima. Selain back testing, PG juga akan
dilengkapi dengan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang saat ini dalam proses pengembangan. RAC
memberikan gambaran financial dan non-financial (kualitatif) pada tingkat industri, yang menjadi acuan
(benchmark) bagi kredit analis dalam menetapkan target customer dan mengambil keputusan
pemberian kredit pada masing-masing sektor industri sehingga keputusan kredit yang dihasilkan
menjadi lebih berkualitas.
Secara periodik (bulanan dan semesteran) dilakukan analisa portofolio sehingga adanya perubahan
variabel ekonomi maupun variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi alokasi yang optimal dapat
dipantau dan dilakukan langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun strategis (portfolio
rebalancing).
Pada tingkat portofolio, secara rutin maupun ad hoc dilakukan stress testing untuk menguji elastisitas
kualitas portofolio (NPL dan rugi-laba) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi baik secara
individu maupun bersama-sama. Dengan stress testing dapat diantisipasi lebih awal langkah-langkah
pengendalian portofolio dan diambil solusi yang paling optimal. Selain itu stress testing juga memberikan
gambaran mengenai strategi jangka panjang yang paling sesuai dengan kondisi portofolio Bank dan
lingkungan ekonominya.
Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam pengelolaan
risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang berbasis risiko. Dengan
demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham atas aktivitas kredit yang
dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko kredit guna memperoleh
insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New Basel II Capital Accord di masa
mendatang.
133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based
pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga
kredit.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
a. Manajemen Risiko Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah
diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur
pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur.
Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan
harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian,
untuk mengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas
agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan
senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan
tersebut Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain
pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas,
penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta
memiliki akses pasar. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas disusun selaras dengan aktivitas
bisnis yang dijalankan oleh unit bisnis.
Tingkat likuiditas Bank diukur melalui Primary Reserve dan Secondary Reserve. Bank memelihara
Primary Reserve dan Secondary Reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan
sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadual dan
ekspansi aktiva.
Primary Reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas
di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah
dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah
(untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp50.000 milyar dan Loan to Deposit Ratio
antara 50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Desember 2007 realisasi
GWM Rupiah sebesar 14,00% dan GWM Valas sebesar 3,01%. Selama tahun 2007, GWM
Rupiah secara rata-rata mencapai 11,24% dan GWM Valas mencapai 3,01%, yang menunjukkan
bahwa primary reserve telah dikelola secara efisien oleh Treasury.
Secondary Reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI, FASBI, penempatan antar bank, dan
surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank menetapkan
limit Secondary Reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Desember 2007 Bank
memiliki Rp39.163.369 dalam secondary reserve, atau 16,38% dari dana pihak ketiga Bank
sebesar Rp239.092.880.
Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank yang akan datang diukur dan dipantau melalui
liquidity gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity
profile dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank
diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus. Setiap proyeksi defisit pendanaan dipantau
melalui limit Maximum Cumulative Outflow (MCO).
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank
melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal
termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana
kontinjensi.
134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
a. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan)
Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui
pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral
funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga
seperti obligasi pemerintah.
Biaya pendanaan dan kemampuan pendanaan Bank secara langsung dipengaruhi oleh credit
rating yang dimiliki. Posisi rating Bank Mandiri saat ini adalah sebagai berikut:
Standard & Poor’s
Fitch, Inc.
Moody’s
Long Term
Domestic Currency
BBBBBaa2
Long Term
Foreign Currency
BBBBB1/Ba2
b. Manajemen Risiko Suku Bunga
Risiko Suku Bunga adalah risiko yang mempengaruhi nilai finansial (naik/turun) assets dan
liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang akan berdampak pada
pendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricing
antara assets yang sensitif (RSA = Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = Rate
Sensitive Liabilities). Asset Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi
pemerintah dan kredit, dan Liability yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana
Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka).
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa re-pricing gap, duration gap dan
simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakan
pendekatan re-pricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan
nilai modal ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga, Bank
melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock).
Pengukuran sensitivitas NII (Net Interest Income) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara
mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil
analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah dan Valas
akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,75% (tidak diaudit) dari target NII dan
penurunan EVE sebesar 1,18% (tidak diaudit) dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas,
Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga
terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Desember
2007 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,45% (tidak diaudit) dan 2,12% (tidak diaudit)
dari Equity.
Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat
dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank.
Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat
pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko
suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at
Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank
menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap
limit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan
Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi
eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement.
135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
c. Manajemen Pricing
Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank
menguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan Net
Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.
Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas
pasar, suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal
dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive.
Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk
Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost,
Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan
tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.
d. Manajemen Risiko Pasar
Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukan
oleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk
Limit (VaR Limit), limit nominal dealer, dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebut
dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan
bulanan. Berbeda dengan laporan lainnya, Laporan Bulanan menjabarkan secara lengkap
pengelolaan risiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang
mengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testing
untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan.
Semakin berkembangnya produk-produk finansial, dimanfaatkan oleh Treasury Group untuk
meningkatkan fee based income melalui transaksi derivative dan Structured Product, misalnya FX
Digital Option, Single Range Accrual dan produk-produk lainnya. Untuk mengakomodir
pengelolaan risiko atas kompleksitas transaksi derivative & structured product tersebut, Bank
mengembangkan system derivative yang ditargetkan selesai pada awal Semester II – 2008.
Pengalokasian modal untuk mengcover risiko pasar, menggunakan pendekatan Standard Model
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan
untuk mengcover risiko pasar per 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp221.039,39 sehingga
nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 20,75%.
Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapan
manajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini dan
best practice yang berlaku.
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar
Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar struktural untuk mengetahui dampak pergerakan
nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam
denominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama berbentuk dana pihak ketiga dan pinjaman
diterima sementara disisi aktiva terutama dalam bentuk kredit, penempatan antar bank dan surat
berharga.
136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan
penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi posisi
terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX forward,
swap dan option.
Bank Mandiri memenuhi peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk memelihara Posisi
Devisa Neto (PDN) Neraca dan Keseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak
melebihi 20% dari modal Bank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati-hatian Bank menetapkan
limit internal 10% dari modal. Per 31 Desember 2007 PDN Keseluruhan (absolut) Bank mencapai
5,56% dari modal (Catatan 51).
Risiko Operasional
Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif untuk membantu memenuhi target
usaha serta meningkatkan citra Bank dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap
kegiatan usaha Bank. Melalui penerapan manajemen risiko operasional maka diharapkan:
-
Setiap Unit Kerja memiliki proses kerja dan mengidentifikasi dimana potensi terjadi risiko
operasional, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mitigasi risiko tersebut.
-
Bank secara periodik mengevaluasi action plan sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi
potensi kerugian risiko operasional.
Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif untuk memenuhi target usaha serta
meningkatkan citra Bank dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap kegiatan usaha
Bank. Bank memiliki beberapa perangkat untuk penerapan manajemen risiko operasional yaitu:
-
Mandiri Loss Event Database (MLED) adalah perangkat yang digunakan untuk pencatatan
kerugian akibat risiko operasional yang sudah terjadi. MLED berguna untuk menyediakan profil
kerugian operasional Bank (termasuk faktor-faktor yang menyebabkannya) serta membantu
proses identifikasi risiko operasional (sebagai salah satu data pendukung dalam perangkat
RCSA).
-
Key Risk Indicator (KRI) adalah perangkat untuk pemantauan perubahan parameter risiko
operasional. Melalui pemantauan KRI, Unit Kerja dapat mengidentifikasi proses yang berpotensi
menimbulkan kerugian (sebagai early warning signal).
-
Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan Key Operational Risk Control (KORC) adalah
perangkat untuk penilaian potensi risiko dan kualitas kontrol di masa yang akan datang. Melalui
penggunaan RCSA dan KORC, unit kerja dapat mengidentifikasi serta menilai risiko yang ada
dan membuat rencana mitigasi risiko.
-
New Product & Activity atau Produk & Aktivitas Baru (PAB) adalah proses untuk mengantisipasi
dan mengelola risiko yang melekat dalam suatu produk dan atau aktivitas usaha yang baru.
137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Operasional (lanjutan)
-
Business Continuity Planning (BCP) adalah perangkat yang mengharuskan Bank untuk
menyusun/memiliki rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil
sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji
untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity
Planning (BCP). Sebagai implementasi dari BCP, setiap Unit Kerja diharuskan memiliki Disaster
Recovery Plan (DRP) sehingga apabila terjadi hal ekstrim seperti gempa, maka Bank dalam
waktu singkat akan dapat beroperasi kembali melayani nasabah. Peran BCP semakin
dibutuhkan mengingat saat ini bencana alam semakin sering terjadi di Indonesia.
Saat ini Bank ada pada tahap implementasi proses manajemen risiko operasional pada seluruh Unit
Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah. Dalam rangka implementasi proses manajemen risiko
operasional ini dilakukan sosialisasi sebagai sarana awareness dan penjelasan teknis implementasi
kepada Unit Kerja di Wilayah maupun Kantor Pusat. Seperti dipersyaratkan oleh Bank Indonesia,
Bank juga senantiasa menyempurnakan kebijakan dan perangkat yang akan digunakan oleh Unit
Kerja sebagai acuan di dalam proses manajemen risiko operasional. Untuk mengantisipasi keluarnya
ketentuan Bank Indonesia mengenai kebutuhan modal untuk Risiko Operasional, secara internal
Bank telah melakukan simulasi untuk menghitung kebutuhan modal berdasarkan Basic Indicator
Approach, hal ini akan ditindaklanjuti dengan konsolidasi dengan perusahaan anak.
Dalam rangka mendukung target Bank untuk menjadi Regional Champion Bank dan meningkatkan
kemampuan manajemen risiko operasional setingkat dengan International Best Practice, Bank
melakukan kontrak kerjasama dengan Risk Advisory Service ABN Amro Bank. Dengan kerjasama
tersebut jajaran Bank dapat meningkatkan kompetensi manajemen risiko operasional serta
mengimplementasikan sistem dan prosedur yang up-to-date sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal untuk risiko operasional yang
efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank.
Untuk meningkatkan kompetensi jajaran Bank dalam manajemen risiko operasional, pejabat Bank
yang telah ditetapkan akan mengikuti sertifikasi manajemen risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Disamping itu Bank juga mengirim Pejabatnya untuk memperdalam pengetahuan dan praktek
manajemen risiko operasional melalui pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri, serta studi
banding dengan Bank tingkat regional maupun studi banding ke Bank koresponden di luar negeri.
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING
a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake
Corporation
Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu
dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk
sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan
nilai kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan
juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005 dan
30 Maret 2007 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh),
US$420.000 (nilai penuh), US$922.131,10 (nilai penuh), US$40.000 (nilai penuh) dan US$40.000
(nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar
US$65.882.961,68 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam
Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva Tetap sebesar
US$63.402.624,32 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember
2007 mencapai 96,24%.
138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake
Corporation (lanjutan)
Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur
eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays
(US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember
2007 sebesar US$1.575.893,20 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva
Dalam Penyelesaian sebesar US$377.017,74 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva tetap sebesar
US$1.162.458,02 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember
2007 mencapai 73,77%.
b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP)
Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan
telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut:
1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk membeli saham SNP sebesar 20% setelah Bank Mandiri
mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 Triliun (nilai penuh) atau setelah 4 (empat)
tahun sejak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu
pada tanggal 16 Desember 2008, yang mana yang dahulu terjadi.
2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk membeli saham SNP sampai dengan 51% setelah terlebih
dahulu mengeksekusi hak opsi untuk memiliki 20%. Hak tersebut berlaku sampai dengan
16 Desember 2009.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo
Nusantara PUA UPA, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris
Harun Kamil di Jakarta No. 001/WAR/N/III/06 tanggal 28 Maret 2006. Addendum 2 - Akta Notaris
No. 3 Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., tanggal 11 April 2007.
c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.
Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani
kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi
manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai
sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk
menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas
penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN
AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal
manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan
Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai
US$1.200.000 (nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007. Jangka waktu
berakhirnya kesepakatan diperpanjang sampai dengan pertengahan tahun 2008.
d. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai
dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision)
Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 9/561/DPB1 tanggal 4 September 2007 perihal Satus
Pengawasan Bank Mandiri, Bank Indonesia menyatakan bahwa sehubungan dengan peningkatan
kinerja Bank Mandiri yang semakin membaik dan rasio Non Performing Loan neto telah di bawah 5%
dari total portofolio kredit, maka Bank Mandiri dinyatakan tidak termasuk dalam kriteria Bank dalam
Pengawasan Intensif terhitung sejak tanggal 4 September 2007.
139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
e. Perkara Hukum
Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena
pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh
Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri
masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.
Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui Pengadilan
maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan deposito
dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan mengajukan
permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi).
Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima
perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN) untuk
membekukan pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri Keuangan
selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan pencairan dana
nasabah tersebut.
Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah
menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar
melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat
Menteri Keuangan tersebut. Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal
25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas
rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia.
Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada
pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan
dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang
akan dicairkan.
Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri
Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut telah
diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 November 2006
dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik Bank Mandiri
maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding. Pengadilan Tinggi Jakarta yang memeriksa
perkara tersebut ditingkat Banding telah menjatuhkan putusan No. 123/PDT/2007/PT DKI tanggal
14 Juni 2007 yang amar putusannya menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap
karena nasabah sebagai pihak yang dikalahkan telah mengajukan upaya hukum Kasasi ke
Mahkamah Agung RI pada tanggal 3 Januari 2008. Bank Mandiri telah pula
mengajukan/menyerahkan Kontra Memori Kasasi pihak nasabah tersebut dan sekarang
menunggu putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI dimaksud.
Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah (giran)
tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam
neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan
kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar
US$10.000.000 (nilai penuh).
Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan
melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya
adalah pegawai/pejabat nasabah.
140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
e. Perkara Hukum (lanjutan)
Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi
permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran
kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi
tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk
membayar kepada nasabah.
Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak ada
penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan
Anak Perusahaan per 31 Desember 2007.
Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Desember
2007 dan 2006, masing-masing adalah Rp2.529.424 dan Rp2.331.607. Per 31 Desember 2007 dan
2006, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk
sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp205.742 dan
Rp316.227 (Catatan 28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas
kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
f. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri
(BSM)
Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaan
murabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Bank Syariah Mandiri (BSM).
Tim Pemeriksa Ditjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan
objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000
pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00032/207/02/073/04 tanggal 13 Desember 2004 atas PPN
tahun 2003 sebesar Rp25.542 berkenaan dengan transaksi pembiayaan murabahah yang
dilaksanakan BSM.
BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan transaksi perbankan
yang dikecualikan dari objek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf
(d), bahwa transaksi perbankan tidak termasuk sebagai objek pajak PPN dan hal ini juga sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d).
Berkaitan dengan hal tersebut pada tanggal 10 Januari 2005, BSM mengajukan keberatan
terhadap SKPKB di atas. Atas keberatan tersebut, pada tanggal 1 Desember 2005, Dirjen Pajak
menerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep277/PJ.54/2005.
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal
3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No.58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajak dan
memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah di
perbankan syariah.
141
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
f. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri
(BSM) (lanjutan)
Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksi
pembiayaan murabahah, BSM telah melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, Bank Indonesia
dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masih berlangsung dan
belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadangan atas PPN Kurang
Bayar sebagaimana ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No. 00032/207/02/073/04 atas PPN tahun 2003 sebesar Rp25.542 tersebut di atas ataupun
kewajiban-kewajiban lainnya yang terkait dengan PPN transaksi pembiayaan murabahah tersebut.
g. Perjanjian Jual Beli Saham Bank Sinar Harapan Bali Dengan Syarat Tangguh
Pada tanggal 3 Desember 2007, Bank dan pemegang saham Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)
telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Dengan Syarat Tangguh atau Conditional Sale
and Purchase Agreement (CSPA) yang akan menjadi salah satu dasar bagi kepemilikan 80%
(delapan puluh persen) saham BSHB oleh Bank. Bahwa untuk efektifnya CSPA, masih diperlukan
pemenuhan beberapa persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara lain
diperolehnya persetujuan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
Sesuai dengan CSPA, telah disepakati bahwa sebelum Bank melakukan akuisisi terhadap BSHB,
Pemegang Saham Lama akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh BSHB dari
sejumlah Rp19.387.876.000 (nilai penuh) menjadi Rp20.000.000.000 (nilai penuh). Selanjutnya
Bank akan melakukan akuisisi BSHB dengan cara:
1. Melakukan akuisisi atas 50% saham yang telah dikeluarkan BSHB atau sejumlah 20.000.000
lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (nilai penuh) per saham.
2. Meningkatkan nilai modal yang ditempatkan dan disetor dalam BSHB melalui setoran modal
tambahan sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh BSHB meningkat dari
Rp20.000.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp100.000.000.000 (nilai penuh).
Pada tanggal 5 Desember 2007, Bank menempatkan dana pada BSHB sebesar Rp80.000
(Catatan 5b) dalam rangka pemenuhan syarat rencana akuisisi di atas.
57. KONDISI EKONOMI
Sepanjang tahun 2007, berbagai indikator ekonomi makro telah menunjukkan kinerja yang lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspektasi para pelaku ekonomi terhadap berbagai indikator
ekonomi makro tampaknya optimis akan tercapai. Angka inflasi pada akhir tahun 2007 yang berada
pada kisaran 6,6% menunjukkan bahwa inflasi yang ditargetkan oleh otoritas moneter yaitu sebesar
6,0% plus minus 1,0% mampu tercapai. Kondisi ini membuka ruang penurunan suku bunga SBI pada
akhir tahun 2007 di level 8,0%.
Sementara itu, dari sisi nilai tukar terus menunjukkan indikasi pelemahan di akhir tahun yang dipicu
oleh sentimen global. Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada akhir tahun 2007 ditutup pada kisaran
IDR/USD 9.400. Meskipun demikian, pelaku ekonomi tetap optimis ekonomi Indonesia mampu
tumbuh sebesar 6,2% - 6,3% di tahun 2007. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini ditopang oleh
terjaganya inflasi pada kisaran yang rendah serta suku bunga yang menurun yang pada akhirnya
mendorong meningkatnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, dorongan fiskal yaitu
melalui konsumsi pemerintah juga tetap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
Kondisi makroekonomi yang tumbuh baik ini diharapkan akan mampu mendorong kinerja bisnis
perbankan. Daya beli masyarakat yang terus pulih dapat mendorong dunia usaha, khususnya dalam
penghimpunan dana dan penyaluran kredit baik dari maupun bagi masyarakat secara luas.
142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
57. KONDISI EKONOMI (lanjutan)
Di sisi lain, kebijakan otoritas moneter untuk menciptakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang
kuat menjadi pendorong bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja dan kondisi kesehatan. Hal ini
terlihat dari usaha beberapa bank untuk meningkatkan modal perbankan yang sesuai dengan
kebijakan yang diterapkan. Hal ini tentunya akan memberikan citra positif terhadap lembaga
keuangan perbankan kepada masyarakat.
Performa perbankan umum sepanjang periode 2007 menunjukkan beberapa indikator yang
membaik. Data outstanding credit bulan Desember 2007 menunjukkan pertumbuhan yang tinggi.
Berdasarkan tahun kalender (Desember 2006 - Desember 2007), kredit mampu tumbuh sebesar
26,4%. Kondisi ini juga didorong oleh perbaikan di sisi loan to deposit ratio yang menunjukkan
peningkatan sebesar 66,32% di bulan Desember 2007 dibandingkan awal tahun 2007 yang berada
pada level 60,55%. Selain itu, berbagai indikator masalah perbankan juga membaik yang ditunjukkan
oleh menurunnya non performing loan perbankan umum yang pada Desember 2007 ini menurun
pada level 4,07% dibandingkan awal tahun 2007 yang berada di level 6,19%. Tentunya, kondisi ini
akan menjadi awal bagi perbaikan kinerja perbankan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut
dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan
stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh
pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada
diluar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan
dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham
dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva
dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya.
Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan
dapat diperkirakan jumlahnya.
58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal
28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000
tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum
meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman
antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya
seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman
subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR
dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang
dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya
jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk
memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi
Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan
Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401.
Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang
mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap
kewajiban pembayaran bank umum.
Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Catatan 43).
143
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya
tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal
27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan
Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung
sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program
Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari
bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.
Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir
pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan
Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah
membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret
2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah
pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta.
59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI
INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”)
Laporan keuangan konsolidasian disajikan berdasarkan PSAK, yang untuk beberapa hal signifikan
tertentu berbeda dari IFRS. Perbedaan-perbedaan signifikan tersebut disajikan dalam paragrafparagraf berikut ini:
a. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan aktiva produktif menggunakan
cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan
pedoman dari Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, Bank menghitung
penyisihan penghapusan aktiva produktif berdasarkan perbedaan antara nilai tercatat aktiva
produktif yang mengalami penurunan nilai (impaired earning assets) dan nilai sekarang bersih (net
present value) dari aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai tersebut yang didiskontokan
dengan menggunakan suku bunga efektif asal (original effective interest rate). Suatu aktiva
produktif dianggap mengalami penurunan nilai bila terdapat kemungkinan yang besar bahwa Bank
akan tidak dapat menagih semua tagihan sesuai dengan syarat-syarat kontrak. Bank juga
mengakui penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai
(unimpaired loans) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum.
144
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI
INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan)
b. Penyisihan Penghapusan atas Komitmen dan Kontinjensi
Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi
menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi
manajemen dan pedoman dari BI.
Berdasarkan IFRS, Bank mengakui penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi
berdasarkan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi".
Sesuai dengan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva
Kontinjensi", penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi hanya dapat diakui bila (a)
Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu; (b) besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan (c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
c. Kredit yang dibeli dari BPPN
Sesuai dengan PSAK, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai
pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan
sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur.
Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan
apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan.
Sesuai dengan IFRS, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai
pendapatan yang ditangguhkan. Untuk kredit dengan kategori performing, pendapatan yang
ditangguhkan diamortisasi menjadi pendapatan selama umur kredit dengan menggunakan
metode effective interest rate sesuai dengan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran“. Untuk kredit dengan kategori non-performing, pendapatan yang ditangguhkan hanya
dapat diakui sebagai pendapatan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga
perolehan.
d. Aktiva Tetap
Sesuai PSAK, aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva
tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987,
dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan
dan amortisasi.
Sesuai dengan IAS 16 - “Aktiva Tetap”, perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode
revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk aktiva tetap dan harus menerapkan kebijakan
tersebut untuk seluruh aktiva tetap. Dalam metode biaya, setelah diakui sebagai aktiva, suatu
aktiva tetap dilaporkan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai aktiva tetap, bila ada. Dalam metode revaluasi, setelah diakui
sebagai aktiva, suatu aktiva tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dapat dilaporkan
pada jumlah terevaluasi, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan
dan akumulasi rugi penurunan nilai, bila ada. Revaluasi dibuat secara berkala (sufficient regularity)
untuk menjamin bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.
145
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI
INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan)
d. Aktiva Tetap (lanjutan)
Untuk IFRS, Bank telah memilih untuk menerapkan metode biaya untuk seluruh aktiva tetap, dan
oleh karenanya, menyajikan aktiva tetap pada nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan, dan tidak menerapkan nilai revaluasi, karena adanya keharusan IAS 16 untuk
melakukan revaluasi aktiva tetap secara berkala (sufficient regularity).
e. Hak Atas Tanah
Sesuai PSAK, biaya untuk memperoleh hak atas tanah (termasuk biaya insidental) dapat
dikapitalisasi dan biaya akuisisi utama hak atas tanah tidak diamortisasi. Namun, biaya insidental
yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah atau pembaharuan atau perpanjangan
hak legal harus ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya akuisisi utama, dan diamortisasi
sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, yang mana lebih pendek.
Sesuai IFRS, jika hak atas tanah tidak dipindahkan kepada penyewa guna usaha pada akhir
periode sewa guna, penyewa guna usaha umumnya tidak menerima seluruh risiko dan hasil dari
kepemilikan. Sehingga, sewa guna atas tanah diklasifikasikan sebagai sewa-menyewa biasa.
Pembayaran yang dilakukan ketika memperoleh sebuah aktiva sewa guna usaha yang dicatat
sebagai sewa-menyewa biasa adalah sewa guna dibayar di muka, yang diamortisasi sepanjang
periode sewa guna sesuai pola benefit yang diterima.
f. Pajak Penghasilan Tangguhan
Pengaruh dari penyesuaian IFRS atas pajak penghasilan tangguhan telah diakui sesuai dengan
IAS 12 - “Pajak Penghasilan”. Tingkat pajak efektif yang digunakan adalah 30%.
60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH
YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS
Berikut ini adalah ringkasan atas penyesuaian yang diperlukan terhadap ekuitas konsolidasian per
31 Desember 2007 dan 2006 dan laba bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, bila Bank menerapkan IFRS, bukan PSAK:
31 Desember 2007
Ekuitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan PSAK
Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena:
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi
Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal
dari pembelian kredit dari BPPN
De-recognition revaluasi aktiva tetap
Amortisasi hak atas tanah
Pajak penghasilan tangguhan
Penurunan bersih atas ekuitas yang dilaporkan
Ekuitas berdasarkan IFRS
29.243.732
26.340.670
2.362.038
379.847
427.432
382.076
20.760
(2.689.914)
(123.654)
(21.820)
60.554
(2.716.844)
(136.937)
554.035
(72.743)
(1.429.684)
29.170.989
146
31 Desember 2006
24.910.986
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH
YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS (lanjutan)
Tahun yang
berakhir
31 Desember 2007
Laba bersih yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan PSAK
Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena:
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi
Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang
berasal dari pembelian kredit dari BPPN
De-recognition revaluasi aktiva tetap
Amortisasi hak atas tanah
Pajak penghasilan tangguhan
Tahun yang
berakhir
31 Desember 2006
4.346.224
2.421.405
1.934.607
(2.229)
1.598.223
43.669
(17.599)
26.930
(7.851)
(582.513)
4.457
30.337
(136.937)
(503.006)
Kenaikan bersih atas laba bersih yang dilaporkan
1.351.345
1.036.743
Laba bersih menurut IFRS
5.697.569
3.458.148
275,01
273,09
170,06
168,28
Laba bersih per saham
Dasar (nilai penuh)
Dilusian (nilai penuh)
61. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah
diselesaikan pada tanggal 4 Maret 2008.
147
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN
31 DESEMBER 2007 DAN 2006
Neraca - Perusahaan Induk ............................................................................................. Lampiran 1
Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk .......................................................................... Lampiran 2
Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk ............................................................ Lampiran 3
Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ............................................................................ Lampiran 4
Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk .................................................................. Lampiran 5
148
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
5.707.807
3.828.154
27.449.153
21.119.659
1.341.924
478.291
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp55.903 dan
Rp96.559 per 31 Desember 2007 dan 2006
16.207.791
9.291.949
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
26.225.476
49.713
16.462.753
26.225.476
16.512.466
(1.027.628)
(1.136.101)
25.197.848
15.376.365
89.329.712
91.313.144
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp839.732 dan
Rp812.112 per 31 Desember 2007 dan 2006
2.011.516
1.944.675
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp33.600 dan Rp8.600
per 31 Desember 2007 dan 2006
2.145.230
441.512
336.651
405.973
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
651.079
126.198.838
648.335
108.817.768
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
126.849.917
(23.472)
109.466.103
(86.380)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
126.826.445
(12.694.900)
109.379.723
(14.084.689)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
114.131.545
95.295.034
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp69.754
dan Rp155.223 per 31 Desember 2007 dan 2006
4.953.481
3.450.924
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.943
dan Rp73.625 per 31 Desember 2007 dan 2006
2.533.683
2.209.393
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp14.383 dan Rp11.146 per
31 Desember 2007 dan 2006
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan)
nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan
Obligasi Pemerintah
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp3.800
dan Rp4.260 per 31 Desember 2007 dan 2006
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.651.045
dan Rp3.116.028 per 31 Desember 2007 dan 2006
4.361.764
4.541.005
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
4.080.468
3.280.444
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp612.638
dan Rp994.703 per 31 Desember 2007 dan 2006
3.647.297
3.234.695
303.435.870
256.211.217
AKTIVA (lanjutan)
JUMLAH AKTIVA
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
806.874
571.484
142.439
64.767.067
376.148
46.420.248
64.909.506
46.796.396
76.480
81.458.220
44.131
57.569.471
81.534.700
57.613.602
258.078
89.100.109
1.019.937
92.008.326
89.358.187
93.028.263
235.802.393
197.438.261
1.648.377
827.617
1.642.110
1.340.674
1.899.681
4.251.380
4.118.104
7.491.735
2.507.123
1.603.053
33.279
100.246
Kewajiban Akseptasi
5.023.235
3.606.147
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp903 dan Rp3.660 per
31 Desember 2007 dan 2006
3.769.660
3.594.560
Pinjaman yang Diterima
8.725.061
3.361.447
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
467.979
512.189
Beban yang Masih Harus Dibayar
460.206
516.201
Hutang Pajak
1.219.405
1.557.001
Kewajiban Lain-lain
8.355.544
5.392.863
Pinjaman Subordinasi
2.903.275
4.125.360
274.192.138
229.870.547
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
Kewajiban Derivatif
JUMLAH KEWAJIBAN
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Desember 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.631.217.466 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Desember 2006)
Dana Setoran Modal
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk Dijual
setelah dikurangi pajak tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Opsi Saham
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901
telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio
pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
10.374.776
10.315.609
127.593
-
6.570.959
6.433.948
113.447
86.867
(3.568)
229.572
3.046.936
3.046.936
1.432
9.318
107.320
105.330
2.611.690
6.293.147
2.575.369
3.537.721
8.904.837
6.113.090
29.243.732
26.340.670
303.435.870
256.211.217
LAMPIRAN 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
21.678.821
654.290
24.495.146
593.407
22.333.111
25.088.553
(10.303.692)
(142.434)
(15.214.295)
(139.119)
(10.446.126)
(15.353.414)
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
11.886.985
9.735.139
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs - bersih
Lain-lain
2.093.160
298.529
688.921
1.546.280
378.147
511.661
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
3.080.610
2.436.088
(1.867.235)
(3.535.647)
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
Jumlah Beban Bunga
Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif
Pembalikan Estimasi Kerugian atas
Komitmen dan Kontinjensi
61.307
20.203
Pembalikan Penyisihan Lainnya
313.015
128.945
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah
(12.848)
89.995
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Pemerintah
157.474
105.031
Beban Operasional Lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Lain-lain - bersih
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
(Beban)/Manfaat Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
Jumlah Beban Pajak, Bersih
LABA BERSIH
(3.711.714)
(3.060.982)
(670.901)
(2.739.083)
(2.948.611)
(555.760)
(7.443.597)
(6.243.454)
6.175.711
2.736.300
23.147
28.200
6.198.858
2.764.500
(2.552.750)
700.116
(1.609.549)
1.266.454
(1.852.634)
(343.095)
4.346.224
2.421.405
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2005
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
Dana Setoran
Modal
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
Selisih
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Revaluasi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
6.006.255
-
108.923
175.012
2.560.285
-
-
-
-
-
-
-
15.084
(15.084)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(301.685)
(301.685)
-
(12.067)
(12.067)
-
-
-
-
-
-
-
187.750
427.693
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(22.056)
(200.352)
-
1.445.152
Jumlah
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
(14.063)
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
10.127.859
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
3.046.936
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2005
Alokasi laba bersih tahun 2005 untuk program
Bina lingkungan
(241.961)
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
4.005.437
-
23.214.398
(301.685)
(12.067)
-
-
-
415.091
-
-
-
(22.056)
471.533
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
471.533
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
23.381
-
-
-
-
23.381
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
-
130.670
-
-
-
130.670
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.421.405
2.421.405
2.421.405
10.315.609
6.433.948
-
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
Saldo per 31 Desember 2006
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2006
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
Dana Setoran
Modal
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
Selisih
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Revaluasi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
10.315.609
6.433.948
-
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
36.321
(36.321)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.452.843)
(1.452.843)
(1.452.843)
-
-
(101.634)
(101.634)
(101.634)
Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem,
Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina
Lingkungan
-
-
-
-
-
-
-
59.167
137.011
127.593
-
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
-
-
-
26.580
-
-
-
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
-
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2007
-
-
-
-
-
-
10.374.776
6.570.959
127.593
113.447
3.046.936
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Saldo per 31 Desember 2007
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
(233.140)
(3.568)
6.113.090
-
26.340.670
-
-
-
-
238.727
-
-
-
-
26.580
-
-
-
-
-
(233.140)
-
87.034
-
-
-
87.034
-
-
-
-
-
-
-
4.346.224
4.346.224
4.346.224
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
(7.886)
(85.044)
3.537.721
Jumlah
(7.886)
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari penjualan surat berharga dan
obligasi pemerintah
Pembelian obligasi pemerintah untuk diperdagangkan
Laba selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
(Beban)/pendapatan bukan operasional - lainnya
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah –
untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan/(kenaikan) obligasi pemerintah – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penurunan/(kenaikan) penyertaan saham
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
Kenaikan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
2006
21.694.274
2.747.445
(10.356.933)
(142.434)
24.615.371
2.139.687
(15.374.335)
(139.119)
25.762.599
3.253.360
(25.549.223)
324.975
433.539
(409.695)
(2.523.401)
(2.523.757)
(86.529)
(1.845.117)
559.203
641.454
(555.758)
(2.566.586)
(2.384.911)
155.117
9.370.860
8.498.366
(6.875.186)
14.130.673
(10.161.195)
(94.461)
(20.671.839)
1.360.091
(536.985)
(294.163)
1.069.357
(13.914.012)
1.074.335
483.996
17.611.093
24.129.446
(6.940.878)
(1.072.064)
235.391
(2.890.345)
1.921.265
3.891.292
12.448.900
(15.322.896)
1.061.662
23.144
(303.918)
(33.971)
5.385.193
12.812.765
277.996
(7.325.280)
1.625.841
44.034
3.444
(247.041)
(1.728.718)
(401.841)
(140.531)
64.189
(226.060)
(450.112)
(24.444)
(8.479.635)
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan/(penurunan) atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Kenaikan/(penurunan) surat-surat berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Pembagian dividen, dana program kemitraan, program bina lingkungan
dan tantiem
Eksekusi hak opsi saham
8.843
5.351.914
(1.233.809)
904.070
(1.554.477)
238.727
2006
(214.663)
(1.280.778)
(244.906)
(307.224)
(313.752)
415.091
Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
3.715.268
(1.946.232)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
9.076.017
2.386.898
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
25.437.250
23.050.352
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
34.513.267
25.437.250
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
5.707.807
27.449.153
1.356.307
3.828.154
21.119.659
489.437
Jumlah kas dan setara kas
34.513.267
25.437.250
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual
(233.140)
471.533
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan
(12.848)
89.995
Pengakuan opsi saham dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(87.034)
(130.670)
LAMPIRAN 5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *)
Per 31 Desember 2007 dan 2006
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
BANK
NO
POS-POS
31 Desember 2007
L
I
1
Pihak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
A.
B.
DPK
KL
31 Desember 2006
D
M
JUMLAH
L
DPK
KL
D
M
JUMLAH
167.092
-
-
-
-
167.092
188.850
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
713
-
-
-
10.163
188.850
10.876
651.079
677
677
219.515
430.887
-
-
-
-
651.079
677
677
219.515
430.887
447.436
736
736
446.700
-
-
-
200.899
200.899
648.335
736
736
647.599
2.535.001
1.436.733
910.346
187.922
-
-
-
-
2.535.001
1.436.733
910.346
187.922
2.210.393
1.248.906
799.839
161.648
-
-
-
-
2.210.393
1.248.906
799.839
161.648
-
-
-
-
-
-
57.400
-
247
-
-
57.647
5.803
-
-
-
-
5.803
4.623
-
-
-
-
4.623
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Agunan yang diambil alih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17.452.909
-
-
-
-
17.452.909
9.689.095
-
-
-
-
9.689.095
II
A.
1
Pihak Tidak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan
Bank Indonesia **)
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
2
B.
114.555.599
-
7.403
-
1.071.020
115.634.022
106.766.115
-
-
-
1.053.469
107.819.584
99.702.900
3.078.985
7.792.653
247.889
7.544.764
5.001.201
83.830.061
15.148.227
809.429
1.948.004
663.963
1.284.041
8.550.533
3.840.261
1.252.029
43.782
44.345
5.089
39.256
979.789
184.113
285.999
38.322
47.003
47.003
102.728
97.946
9.786.211
231.158
1.071.531
28.162
1.043.369
4.311.721
4.171.801
126.175.366
4.201.676
10.903.536
945.103
9.958.433
18.945.972
92.124.182
73.288.577
3.274.521
6.826.187
4.533
6.821.654
4.308.342
58.879.527
16.966.301
757.820
2.452.173
855.600
1.596.573
6.614.874
7.141.434
1.991.380
35.438
116.167
56.081
60.086
1.500.232
339.543
523.607
72.519
81.185
5.450
75.735
60.700
309.203
15.961.523
396.755
1.238.788
171.386
1.067.402
5.551.551
8.774.429
108.731.388
4.537.053
10.714.500
1.093.050
9.621.450
18.035.699
75.444.136
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
8.678.182
909.725
6.941
-
798.916
10.393.764
5.302.328
1.058.062
-
1.010
804.232
7.165.632
21.258.626
709.154
6.783
-
64.007
22.038.570
14.135.867
469.119
911
12.425
107.582
14.725.904
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
-
-
304.845
-
-
304.845
416.167
-
-
-
-
416.167
Agunan yang diambil alih
-
-
158.922
-
-
158.922
158.922
-
-
-
-
158.922
1.314.006
-
-
-
326.972
1.640.978
811.418
-
-
-
778.967
1.590.385
266.321.197
16.767.106
1.736.923
285.999
12.119.751
297.230.976
213.477.904
18.493.482
1.992.538
537.042
18.989.460
253.490.426
1.510.029
1.612.656
152.675
145.423
11.318.044
14.738.827
1.084.717
1.341.922
500.255
208.977
12.536.244
15.672.115
1.510.029
1.612.656
69.565
222.240
145.423
326.972
11.645.016
396.537
15.135.364
1.084.717
1.341.922
500.255
208.977
778.967
13.315.211
778.967
16.451.082
PPA produktif yang telah dibentuk
1.698.359
1.928.961
156.460
147.505
11.429.171
15.360.456
1.391.988
1.341.922
500.255
208.977
PPA non produktif yang telah dibentuk
69.948
542.690
612.638
Total PPA yang telah dibentuk
1.698.359
1.928.961
226.408
147.505
11.971.861
15.973.094
1.391.988
1.341.922
500.255
208.977
*)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank".
b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta
Laporan Tertentu yang yang disampaikan kepada Bank Indonesia".
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)".
**) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah.
***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI Intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.
13.456.212
994.703
14.450.915
16.899.354
994.703
17.894.057
3 Rekening antar kantor dan suspense account
JUMLAH
Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP")
yang Wajib Dibentuk ***)
PPA non produktif yang wajib dibentuk
Total PPA yang wajib dibentuk
Download