Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasian................................................................................................................. 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasian.............................................................................................. 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................................................................................ 7-8 Laporan Arus Kas Konsolidasian................................................................................................ 9 - 10 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........................................................................ 11 - 147 Daftar Informasi Tambahan ....................................................................................................... 148 ************************ PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 2e 5.909.369 3.965.717 2e, 3 28.161.059 21.579.158 2d, 2e, 2o, 4, 36, 47a 1.387.595 537.234 2f, 2o, 5, 36 16.833.324 9.435.541 28.241 28.331.785 70.960 18.627.220 28.360.026 18.698.180 (1.043.473) (1.151.068) AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp14.387 dan Rp11.149 per 31 Desember 2007 dan 2006 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp59.200 dan Rp97.981 per 31 Desember 2007 dan 2006 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2g, 2o, 2ac, 2ad, 6, 36, 47a Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/ (penurunan) nilai surat-surat berharga dan penyisihan penghapusan 27.316.553 17.547.112 2d, 2h, 2o, 2ac, 2ad, 7, 47b 89.466.317 91.461.870 2d, 2i, 2o, 8, 36, 47a 2.028.542 1.958.039 2j, 2o, 9, 36 3.290.853 833.388 336.651 410.727 783.078 137.770.474 750.672 117.006.650 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 138.553.552 (23.472) 117.757.322 (86.380) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 138.530.080 (13.041.696) 117.670.942 (14.388.695) Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 125.488.384 103.282.247 4.953.481 3.453.170 124.905 84.870 Obligasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp839.732 dan Rp812.247 per 31 Desember 2007 dan 2006 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp33.600 dan Rp8.600 per 31 Desember 2007 dan 2006 Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp3.800 dan Rp4.260 per 31 Desember 2007 dan 2006 Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2k, 2o, 2ad,10, 36 2d, 2l, 2o, 11, 36, 47a, 54 Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp69.754 dan Rp155.223 per 31 Desember 2007 dan 2006 2d, 2m, 2o, 12, 36, 47a Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.943 dan Rp73.625 per 31 Desember 2007 dan 2006 2n, 2o, 13, 36 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 2p, 2ad, 14, 40 4.531.577 4.709.243 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 2u, 27e 4.096.447 3.295.451 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp612.638 dan Rp994.703 per 31 Desember 2007 dan 2006 2q, 15 5.160.533 4.963.425 319.085.590 267.517.192 AKTIVA (lanjutan) Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.971.067 dan Rp3.392.670 per 31 Desember 2007 dan 2006 JUMLAH AKTIVA Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 852.777 671.339 130.522 66.880.429 333.512 48.479.241 67.010.951 48.812.753 42.844 85.315.970 46.355 60.257.206 85.358.814 60.303.561 181.309 94.803.949 877.911 95.713.323 94.985.258 96.591.234 247.355.023 205.707.548 1.637.065 827.617 2.945.659 1.286.609 1.899.681 5.003.010 5.410.341 8.189.300 2d, 2r, 16, 47a Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2r, 17, 47a Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2r, 18, 47a Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka 2d, 2s, 19, 47a 2s, 20 2s, 21 Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali 2j, 22 2.914.343 1.859.780 Kewajiban Derivatif 2k, 10 34.348 100.823 2d, 2m, 23, 47a 5.023.235 3.608.393 2t, 24 4.050.564 3.793.883 Pinjaman yang Diterima 2d, 25, 47a 9.345.061 3.424.892 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2o, 26, 45 469.508 514.399 540.608 590.533 2u, 27a 1.280.398 1.582.800 2x, 28 9.624.031 6.970.296 29 2.935.275 4.157.360 289.835.512 241.171.346 Kewajiban Akseptasi Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp903 dan Rp3.660 per 31 Desember 2007 dan 2006 Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Kewajiban Lain-lain Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi 30 6.346 5.176 Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.466 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2006) 31a 10.374.776 10.315.609 Dana Setoran Modal 1a 127.593 - Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 31b 6.570.959 6.433.948 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing 2c 113.447 86.867 EKUITAS Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 2g, 2h 2p, 14, 31c Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 229.572 3.046.936 3.046.936 2n, 31e 1.432 9.318 2y, 32 107.320 105.330 2.611.690 6.293.147 2.575.369 3.537.721 8.904.837 6.113.090 29.243.732 26.340.670 319.085.590 267.517.192 31d 31d Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 4 (3.568) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 2l, 2v, 33 2w, 33 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya 2v, 34 Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain 2w 2c 35 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 23.232.749 695.800 25.657.397 603.709 23.928.549 26.261.106 (11.000.194) (142.434) (15.776.751) (139.119) (11.142.628) (15.915.870) 12.785.921 10.345.236 2.447.476 311.461 401.269 1.755.027 379.727 351.345 3.160.206 2.486.099 (2.113.994) (3.671.788) Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif 2o, 36 Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2o, 26c 61.409 37.670 Pembalikan Penyisihan Lainnya 15, 28, 37 313.015 128.945 Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah 2g, 2h, 38 (14.061) 109.381 Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah 2g, 2h, 39 228.498 137.542 Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih 2d, 2x, 2y, 32, 41, 42, 47 2p, 40 43 Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 44 LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK DAN HAK MINORITAS Manfaat/(Beban) Pajak Tahun Berjalan Tangguhan 2u, 27b, 27c 2u, 27b, 27d Jumlah Beban Pajak, Bersih LABA SEBELUM HAK MINORITAS (4.082.223) (3.409.260) (716.594) (3.017.502) (3.250.893) (593.580) (8.208.077) (6.861.975) 6.212.917 2.711.110 120.466 120.086 6.333.383 2.831.196 (2.686.154) 700.262 (1.675.010) 1.266.286 (1.985.892) (408.724) 4.347.491 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (1.267) LABA BERSIH 4.346.224 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 5 2.422.472 (1.067) 2.421.405 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) 2007 2006 2z 209,78 208,32 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 6 119,08 117,83 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2005 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.127.859 Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aktiva Tetap Dana Setoran Modal 6.006.255 - 108.923 (241.961) 3.046.936 Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 31d - - - - - - Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 31d - - - - - - Alokasi laba bersih tahun 2005 untuk program Bina lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2y, 31a, 31b, 32 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (14.063) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas 2.560.285 - - 15.084 (15.084) - - - (301.685) (301.685) - (12.067) (12.067) - - - - - - - 427.693 - - - - - - - - - - - (200.352) - 1.445.152 Jumlah 175.012 187.750 (22.056) Saldo Laba *) Opsi Saham 4.005.437 - 23.214.398 (301.685) (12.067) - - - 415.091 - - - (22.056) 471.533 - - - - 471.533 - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - - 23.381 - - - - 23.381 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - - 130.670 - - - 130.670 - - - - - - - - - 2.421.405 2.421.405 2.421.405 10.315.609 6.433.948 - 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 Saldo per 31 Desember 2006 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 7 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2006 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aktiva Tetap Dana Setoran Modal Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Saldo Laba *) Opsi Saham Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas 10.315.609 6.433.948 - 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006 31d - - - - - - - - 36.321 (36.321) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006 Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem, Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina Lingkungan 31d - - - - - - - - - (1.452.843) (1.452.843) - - (101.634) (101.634) 31d Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 1a, 2y, 31a, 31b, 32 - - - - - - - 59.167 137.011 127.593 - - - - - - - - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b - - - 26.580 Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h - - - - (233.140) Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - - Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Saldo per 31 Desember 2007 - - - - 10.374.776 6.570.959 127.593 113.447 (3.568) - 26.340.670 (1.452.843) (101.634) - - 238.727 - - - - 26.580 - - - - - (233.140) - 87.034 - - - 87.034 - - - - (7.886) - - - - 4.346.224 4.346.224 4.346.224 3.046.936 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 8 6.113.090 - (7.886) (85.044) 3.537.721 Jumlah PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari Penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan bukan operasional - lainnya 23.222.510 3.143.276 (11.047.366) (142.434) 25.759.601 2.358.736 (15.880.174) (139.119) 2g, 2h 25.762.599 3.253.360 (25.549.223) 324.322 577.068 (403.582) (2.893.910) (2.825.383) 15.675 (1.845.117) 599.902 587.127 (593.578) (2.845.005) (2.642.535) 246.292 10.183.552 8.859.490 2f, 2o (7.359.001) 14.238.403 2g, 2o 2i, 2o 2l, 2o (10.030.596) (97.988) (24.287.819) 1.375.021 (297.405) (292.604) 1.055.858 (15.874.043) 1.086.061 (873.007) 17.678.441 25.304.218 (4.345.784) (1.072.064) 181.438 (2.988.556) 1.560.507 - 4.493.436 13.150.383 (15.496.976) 1.061.662 (3.946) (364.311) 1.202.403 (2.419) 5.803.964 12.240.390 2x, 2y 2p Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional 2q Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 2r 2r 2r 2s 2u 2x 2o Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan/(kenaikan) Obligasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Kenaikan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2g 149.005 2h 2n 2p 2p 1.684.033 12.250 3.444 (298.367) (242.160) 6.250 65.017 (263.847) 2j (2.482.465) (524.945) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (932.100) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 9 2006 2l, 2v 2w 2v 2c (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain 2007 (6.678.117) (7.637.802) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan/(penurunan) atas surat-surat berharga yang diterbitkan Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Kenaikan/(penurunan) surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan, program Bina Lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham 2007 2006 2t 93.815 5.908.469 (1.233.809) (189.587) (1.522.333) (244.906) 2j 1.054.563 (186.640) 31d 2y (1.554.477) 238.727 (313.752) 415.091 Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 4.507.288 (2.042.127) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 9.379.152 2.560.461 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 26.093.258 23.532.797 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 35.472.410 26.093.258 5.909.369 28.161.059 1.401.982 3.965.717 21.579.158 548.383 35.472.410 26.093.258 Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual (233.140) 471.533 (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan (14.061) 109.381 Pengakuan opsi saham dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) (87.034) (130.670) Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 2e 2e, 3 2e, 4 Jumlah kas dan setara kas Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 10 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM a. Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi. Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2007 dan 2006 jumlah opsi saham yang telah dieksekusi masing-masing sebanyak 181.547.707 lembar saham dan 375.500.103 lembar saham (Catatan 31a, 31b dan 32). Eksekusi saham selama tahun 2007 dan 2006 yang dibukukan sebagai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp59.167 dan Rp187.750 serta penambahan agio saham masing-masing sebesar Rp137.011 dan Rp427.693 yang berasal dari selisih harga eksekusi dan nilai wajar opsi saham, dengan harga nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham (Catatan 31a dan 31b). Dari jumlah opsi saham yang telah dieksekusi selama tahun 2007 sebesar 181.547.707 lembar, sejumlah 63.213.432 lembar yang dieksekusi selama periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 senilai Rp127.593 belum dibukukan sebagai tambahan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dan peningkatan Agio Saham melainkan dibukukan sebagai dana setoran modal karena belum didukung dengan akta perubahan anggaran dasar (Catatan 31a). b. Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup: · · · · Restrukturisasi kredit yang diberikan. Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan. Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri. Rasionalisasi sumber daya manusia. 11 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penggabungan Usaha (lanjutan) Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999. Pada tanggal efektif penggabungan usaha: · Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan. · Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri. · Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan. c. Rekapitalisasi Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999. 12 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Rekapitalisasi (lanjutan) Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri serta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000. Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000 ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit. Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b). Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b). 13 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Perdana Saham Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003. Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a). Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003. e. Kuasi-Reorganisasi Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003. Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003. f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private placement (Catatan 31a). 14 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta, Indonesia. Per 31 Desember 2007 dan 2006 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2007 Kantor wilayah dalam negeri Cabang dalam negeri: Kantor Hub Kantor Community Kantor Spoke Cash Outlet Cabang luar negeri Kantor Perwakilan 2006 10 10 58 99 341 458 956 4 1 57 98 336 433 924 4 1 Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan (Representative Office) di Shanghai, Cina. Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui surat No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri. Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal 9 Januari 2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007. Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, pada struktur organisasi Bank Mandiri yang baru terdapat beberapa perubahan dan secara garis besar Unit Kerja yang ada terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. 2. 3. Business Units (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management. Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 3 Direktorat yaitu Risk Management, Compliance & Human Capital dan Finance & Strategy. Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations. Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Units (SBU) ini bertujuan untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank. 15 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Desember 2007 sesuai perubahan organisasi di atas dan per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Komisaris Komisaris Utama dan Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : : : : Edwin Gerungan Muchayat Richard Claproth Soedarjono*) Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen 2006 Edwin Gerungan Muchayat Richard Claproth Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen 2007 dan 2006 Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur *) **) : : : : : : : : : : : Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Diangkat sebagai Komisaris Independen sesuai hasil RUPS Tahun Buku 2006 tanggal 28 Mei 2007 Sebagai Direktur Kepatuhan Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2007 dan 2006 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota : : : : : Gunarni Soeworo Soedarjono Yap Tjay Soen Zulkifli Djaelani Imam Sukarno 16 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari: 2007 dan 2006 Ketua Anggota Anggota Anggota Sekretaris : : : : : Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri dari: 2007 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Sekretaris : : : : : : : : Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Richard Claproth Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen Pradjoto Kresno Sediarsi 2006 Edwin Gerungan Muchayat Yap Tjay Soen Pradjoto Kustiawan Per 31 Desember 2007 dan 2006, Komite Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 2007 dan 2006 Ketua Anggota Anggota Anggota Sekretaris : : : : : Muchayat Richard Claproth Yap Tjay Soen Anwar Isham Mustaslimah Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 21.631 orang dan 21.062 orang (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. 17 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas dalam laba bersih disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasi untuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aktiva bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi diantara ekuitas dan kewajiban. Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza Jenis Usaha Perbankan Perbankan Syariah Pengelolaan Properti Sekuritas Pengelolaan Properti Kedudukan London Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Persentase Pemilikan 100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Desember 2007 dan 2006 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp18.607.409 dan Rp14.189.586 atau 5,83% dan 5,30% dari jumlah aktiva konsolidasian. BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973 dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta notaris No. 146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H., tanggal 8 September 1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan prinsip perbankan Syariah. 18 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H. No. 7 tanggal 25 November 2004. Perusahaan bergerak dibidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham milik Bank Mandiri. PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. PT Bumi Daya Plaza didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. Perusahaan bergerak dibidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM. Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan. (3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian. c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. 19 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh): 31 Desember 2007 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang d. 31 Desember 2006 18.760,64 13.821,80 9.393,00 8.384,00 17.616,19 11.846,25 9.003,00 7.563,00 Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia (BI) dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan BI (FASBI), call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan. g. Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium term notes, floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Lain dan Pemerintah Republik Indonesia (termasuk yankee bonds), obligasi wajib konversi, wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Mudharabah sesuai Syariah. Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada tanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. 20 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Surat-surat Berharga (lanjutan) Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan. Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi. (3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut. h. Obligasi Pemerintah Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Obligasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga seperti dijelaskan pada Catatan 2g. Untuk Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi yang wajar atas nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut. 21 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo, dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan. j. Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali. k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik yang sama. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif, setelah dikurangi penyisihan penghapusan tagihan derivatif. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 22 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan) 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan. l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang syariah dan pembiayaan musyarakah. Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh. Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Kredit yang dibeli dari BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. 23 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai klasifikasi kredit. Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihan penghapusan. m. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. n. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan. Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dan di atas 50%, kecuali untuk penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan. 24 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Penyertaan Saham (lanjutan) Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e). o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aktiva non-produktif adalah aset Bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aktiva non produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005. Dengan PBI 9/6/PBI/2007 terdapat penambahan jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva yaitu mesin yang merupakan satu kesatuan dengan tanah yang diikat dengan hak tanggungan dan resi gudang yang diikat dengan hak jaminan atas resi gudang. Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. Sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif), mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak ditetapkannya PBI ini. 25 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah. Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang diubah kembali dengan PBI 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang perubahan kedua atas PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit. Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Pemerintah) dan bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku. 2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan. b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan. c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan. d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan. Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva di atas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif. Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian agunan di atas Rp5 (lima) milyar dilakukan oleh penilai independen. Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 bulan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi kewajiban pada neraca konsolidasian. Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga. 26 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian dari penurunan nilai. Kenaikan nilai aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih Revaluasi Aktiva Tetap” dalam kelompok ekuitas di neraca. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer Kendaraan bermotor 20 5 5 Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan atau amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - bersih” dalam neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut. q. Aktiva Lain-lain Aktiva lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain. 27 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Aktiva Lain-lain (lanjutan) Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aktiva yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“. Aktiva yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. r. Simpanan Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. 28 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Simpanan (lanjutan) c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. s. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka mudharabah. t. Surat-surat Berharga yang Diterbitkan Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai surat berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode surat berharga tersebut. u. Taksiran Pajak Penghasilan Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian. 29 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. w. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. x. Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undang-undang (UU) Tenaga Kerja No. 13/2003 dan Revisi atas PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja”. Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi. 30 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan (lanjutan) Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk adalah berdasarkan hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. y. Opsi Saham Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan untuk posisi dan kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes. z. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp4.346.224 dan Rp2.421.405. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing adalah 20.717.958.049 lembar saham dan 20.334.565.065 lembar saham. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar per 31 Desember 2007 telah disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar akibat konversi opsi saham (Catatan 32). Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 20.863.423.441 lembar saham dan 20.550.301.606 lembar saham. 31 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z. Laba per Saham (lanjutan) 2007 2006 Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa: MSOP - Tahap I MSOP - Tahap II MSOP - Tahap III 20.717.958.049 20.334.565.065 17.423.024 1.428.752 126.613.616 43.162.893 110.511.469 62.062.179 Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian 20.863.423.441 20.550.301.606 aa. Informasi Segmen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific (Cayman) dan/atau lainnya. ab. Penggunaan Estimasi Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. ac. Reklasifikasi akun Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2007 sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya Deskripsi Akun Surat-surat Berharga Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/ (penurunan) nilai surat-surat berharga dan penyisihan penghapusan Obligasi Pemerintah Reklasifikasi Dilaporkan saat ini 19.500.483 (802.303) 18.698.180 (1.139.525) 90.648.024 (11.543) 813.846 (1.151.068) 91.461.870 ad. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: a. PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, harus diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi. Pernyataan ini juga diterapkan antara lain untuk pengukuran hak atas properti investasi atas sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. Pernyataan ini memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan model nilai wajar untuk semua properti investasinya. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No. 13 (1994), ”Akuntansi untuk Investasi” dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. 32 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ad. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Yang Direvisi (lanjutan) b. PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Pernyataan ini, antara lain, mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai. Berdasarkan pernyataan ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan” dan berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. c. PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa (lease). Pernyataan ini memberikan klasifikasi sewa berdasarkan kepada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”, dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. d. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, ”Akuntasi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. e. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai’, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. f. PSAK No. 101 - 106 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syaria, Akuntansi Murabahah, Akuntansi Salam, Akuntansi Istishna, Akuntansi Mudharabah, dan Akuntansi Musyarakah, menggantikan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topik-topik tersebut. Pernyataan tersebut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Bank dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya. 33 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 3. GIRO PADA BANK INDONESIA 2007 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2006 26.829.332 1.331.727 20.457.558 1.121.600 28.161.059 21.579.158 Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia per 31 Desember 2007 sebesar 11,00% dan 3,00% (2006: 11,00% dan 3,00%), masing-masing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja) per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah: 2007 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4. 2006 14,00% 3,01% 11,73% 3,01% GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 2006 Rupiah Mata uang asing 36.067 1.365.915 12.816 535.567 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 1.401.982 (14.387) 548.383 (11.149) 1.387.595 537.234 b. Berdasarkan Kolektibilitas: Per 31 Desember 2007 dan 2006, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: Per 31 Desember 2007 dan 2006, giro yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar RpNihil dan Rp70 (Catatan 47a). d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 0,25% 3,11% 34 0,83% 1,92% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 11.149 2.731 507 Saldo akhir tahun 14.387 7.725 4.101 (677) 11.149 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas: 2007 Jatuh Tempo Rupiah: Bank Indonesia < 1 bln Lancar 11.199.067 Call Money < 1 bln 20.000 Deposito Berjangka < 1 bln 175.100 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money Penempatan “Fixed-Term” Deposito Berjangka 11.394.167 < 1 bln 3.410.630 < 1 bln ≥ 1 bln ≤ 3 bln > 6 bln ≤ 12 bln 2.017.616 453 41.479 < 1 bln Jumlah Mata Uang Asing 28.179 5.498.357 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 16.892.524 (59.200) 16.833.324 2006 Jatuh Tempo Rupiah: Call Money Lancar < 1 bln > 1 bln < 3 bln 3.300.000 5.000 Penempatan “Fixed-Term” > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln 212.057 180.053 Deposito Berjangka < 1 bln > 1 bln < 3 bln > 3 bln < 6 bln 31.502 7.600 2.600 Jumlah Rupiah 3.738.812 35 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 (lanjutan) Jatuh Tempo Mata uang asing: Call Money Lancar < 1 bln > 1 bln < 3 bln 3.493.497 418 Penempatan “Fixed-Term” < 1 bln 2.278.245 Deposito Berjangka < 1 bln 22.550 Jumlah Mata Uang Asing 5.794.710 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 9.533.522 (97.981) 9.435.541 b. Termasuk didalam penempatan deposito berjangka rupiah sejumlah Rp175.100 per 31 Desember 2007 adalah penempatan pada Bank Sinar Harapan Bali sebesar Rp80.000 (Catatan 56g). c. Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007 dan 2006. d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 14,45% 4,37% 12,09% 4,33% e. Per 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan. f. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal tahun Pembalikan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) Saldo akhir tahun 2006 97.981 (36.337) (2.444) 154.871 (51.542) (5.348) 59.200 97.981 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 36 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a): Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Pihak ketiga: Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Dikurangi: Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 2006 13.532 14.709 - 21.247 49.000 713 28.241 70.960 23.090.970 1.432.288 3.808.527 13.013.736 2.271.072 3.342.412 28.331.785 18.627.220 28.360.026 18.698.180 (8.833) 1.663 79.857 (1.114.497) (6.893) (1.145.838) 27.316.553 17.547.112 2007 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Saham Investasi pada unit-unit reksa dana Medium Term Notes Tersedia untuk dijual Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Investasi pada unit-unit reksa dana Medium Term Notes Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Wesel ekspor Negotiable Certificates of Deposits Jumlah Rupiah Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 22.780.819 252.122 16.782 13.532 3.900 - 73.209 22.854.028 5.247 257.091 (1.974) 14.808 1.152 14.684 3.900 - 278 - 22.854.028 257.369 14.808 14.684 3.900 23.067.155 - 77.634 23.144.511 - 278 23.144.789 670.000 439.975 32.843 30.000 6.000 - 1.836 - 670.000 441.811 32.843 30.000 6.000 - - 670.000 441.811 32.843 30.000 6.000 1.178.818 - 1.836 1.180.654 - - 1.180.654 1.018.809 787.200 283.934 315 (10.840) - - 776.360 283.934 315 - 1.018.809 - 1.018.809 776.360 283.934 315 2.090.258 (10.840) - 1.060.609 - 1.018.809 2.079.418 26.336.231 (10.840) 79.470 25.385.774 - 1.019.087 26.404.861 37 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Treasury bills Obligasi Promissory notes Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Floating rate notes Treasury bills Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi 37.347 - 118.356 66.004 39.108 27.917 16.794 - 268.179 - - Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 37.347 - - 37.347 (728) (5) (636) 1.756 118.356 65.276 39.103 27.281 18.550 - - 118.356 65.276 39.103 27.281 18.550 387 268.566 - - 268.566 1.309.000 206.646 103.323 99.300 2.335 (2) (326) - 1.249.385 208.981 103.321 98.974 7.403 - 52.212 - 1.309.000 208.981 103.321 98.974 1.718.269 2.007 - 1.660.661 7.403 52.212 1.720.276 2.023.795 2.007 387 1.966.574 7.403 52.212 2.026.189 28.360.026 (8.833) 27.352.348 (42.088) 7.403 (1.110) 27.310.260 6.293 79.857 Bersih 1.071.299 28.431.050 (1.071.299) (1.114.497) - 27.316.553 2006 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Saham Medium Term Notes Investasi pada unit-unit reksa dana Tersedia untuk dijual Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 12.622.441 198.937 61.068 54.900 21.247 - 28.703 12.651.144 (6.913) 191.718 2.735 63.803 54.900 3.144 24.391 - 306 - 12.651.144 192.024 63.803 54.900 24.391 12.958.593 - 27.669 12.985.956 - 306 12.986.262 780.000 614.507 499.500 - (26.109) (11.230) 780.000 578.398 488.270 - 10.000 - 780.000 588.398 488.270 1.894.007 - (37.339) 1.846.668 - 10.000 1.856.668 38 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah (lanjutan): Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Jumlah Rupiah Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Floating rate notes Wesel ekspor Promissory notes Obligasi Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Floating rate notes Treasury bills Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 1.018.809 900.000 96.454 5.000 2.000 (764) - - 899.236 96.454 5.000 2.000 - 1.018.809 - 1.018.809 899.236 96.454 5.000 2.000 2.022.263 (764) - 1.002.690 - 1.018.809 2.021.499 16.874.863 (764) (9.670) 15.835.314 - 1.029.115 16.864.429 75.628 - - 75.628 76.390 - (762) 241.455 137.519 37.281 9.810 - 3.128 411 241.455 137.519 40.409 10.221 - - 241.455 137.519 40.409 10.221 426.065 - 3.539 429.604 - - 429.604 1.020.247 171.069 99.033 30.513 2.513 (7) (79) - 985.424 173.582 99.026 30.434 - 34.823 - 1.020.247 173.582 99.026 30.434 1.320.862 2.427 - 1.288.466 - 34.823 1.323.289 1.823.317 2.427 2.777 1.793.698 - 34.823 1.828.521 18.698.180 1.663 Bersih (6.893) 17.629.012 (41.900) 17.587.112 *) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. 39 - 1.063.938 18.692.950 (1.103.938) (1.145.838) (40.000) 17.547.112 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: 2007 2006 Rupiah: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun > 10 tahun 69.472 25.008.786 856.687 401.286 - 92.315 14.608.626 2.167.580 6.156 186 Jumlah Rupiah 26.336.231 16.874.863 Mata uang asing: < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun > 10 tahun 1.704.920 281.528 37.347 - 1.306.415 484.288 22.806 9.808 Jumlah mata uang asing 2.023.795 1.823.317 28.360.026 18.698.180 Jumlah Dikurangi: Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan (8.833) 1.663 79.857 (1.114.497) (6.893) (1.145.838) 27.316.553 17.547.112 d. Berdasarkan Golongan Penerbit: 2007 2006 Bank Perusahaan lain Pemerintah 25.431.522 2.696.719 231.785 15.921.158 2.711.461 65.561 Jumlah Dikurangi: Premi/(diskonto) yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 28.360.026 18.698.180 (8.833) 40 1.663 79.857 (1.114.497) (6.893) (1.145.838) 27.316.553 17.547.112 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat: Peringkat *) Lembaga Pemeringkat Rupiah Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi PT Indosat PT Indofood Sukses Makmur Lain-lain Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi PT Garuda Indonesia Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Obligasi Nilai Wajar/Nilai Buku **) 2007 2006 2007 2006 Beragam Beragam Beragam 257.369 192.024 Pefindo Pefindo Beragam idAA+ idAA+ Beragam idAA+ idAA Beragam 180.298 149.940 111.573 49.968 90.828 447.602 Beragam Beragam Beragam 6.000 488.270 447.811 1.076.668 1.018.809 1.018.809 776.360 - 2.000 1.795.169 1.020.809 2.500.349 2.289.501 - - - Beragam Beragam Beragam Beragam Beragam Beragam Jumlah Rupiah Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi Beragam Beragam Beragam 37.347 75.628 Tersedia untuk dijual Obligasi Beragam Beragam Beragam 27.281 10.221 Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Beragam Beragam Beragam 208.981 173.582 273.609 259.431 Jumlah mata uang asing *) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 7,76% 8,73% 41 10,15% 8,40% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga: 2007 2006 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 1.145.838 (22.773) (8.568) 1.209.035 (30.839) (32.358) Saldo akhir tahun 1.114.497 1.145.838 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk telah memadai. 7. OBLIGASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan rincian sebagai berikut: 2007 Diperdagangkan, nilai wajar Tersedia untuk dijual, nilai wajar Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan 2006 972.392 27.294.443 61.199.482 1.289.480 28.978.475 61.193.915 89.466.317 91.461.870 Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2007 Rupiah Diperdagangkan: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Tersedia untuk dijual: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Dimiliki hingga jatuh tempo: 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah Rupiah 42 2006 9.280 272.954 261.452 409.943 205 158.206 852.595 268.841 953.629 1.279.847 739.520 348.686 13.366.139 12.761.785 20.112 1.191.215 14.946.600 12.711.782 27.216.130 28.869.709 1.350.000 25.810.000 33.934.598 1.350.000 12.388.900 47.355.698 61.094.598 61.094.598 89.264.357 91.244.154 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut (lanjutan): 2007 Mata Uang Asing Diperdagangkan: 5 – 10 tahun Lebih dari 10 tahun Tersedia untuk dijual: 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Dimiliki hingga jatuh tempo: 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah mata uang asing 2006 9.792 8.971 9.633 18.763 9.633 49.321 28.992 59.026 49.740 78.313 108.766 104.884 - 81.332 17.985 104.884 99.317 201.960 217.716 89.466.317 91.461.870 2007 Rupiah Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 896.832 9,00%14,28% 943.603 28/11/200815/09/2025 6 bulan 10.000 SBI 3 bulan 10.026 25/06/2011 3 bulan 906.832 953.629 Tersedia untuk dijual Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 613.617 9,50%15,58% 674.430 15/11/201015/02/2028 6 bulan 26.577.428 SBI 3 bulan 26.541.700 25/01/200825/07/2020 3 bulan 27.191.045 27.216.130 43 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2007 (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun Nominal Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga Obligasi suku bunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan Obligasi suku bunga mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 Mata uang asing Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Tingkat suku bunga per tahun 18.786 6,63%6,88% Nilai wajar 18.763 Tanggal jatuh tempo 09/03/201717/02/2037 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan Tersedia untuk dijual Nominal Obligasi suku bunga tetap Tingkat suku bunga per tahun 75.144 6,63%8,50% Nilai wajar 78.313 Tanggal jatuh tempo 20/04/201417/02/2037 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun Nominal Obligasi suku bunga tetap 104.884 6,75%6,88% Tanggal jatuh tempo 03/10/201409/03/2017 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan 2006 Rupiah Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 1.059.072 9,50%15,58% 1.229.848 15/06/200915/09/2025 6 bulan 50.000 SBI 3 bulan 49.999 25/06/2011 3 bulan 1.109.072 1.279.847 44 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2006 (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Tersedia untuk dijual Tingkat suku bunga per tahun Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 1.798.391 9,50%15,58% 2.166.476 15/11/201015/11/2020 6 bulan 26.727.428 SBI 3 bulan 26.703.233 25/01/200825/07/2020 3 bulan 28.525.819 28.869.709 Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun Nominal Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga Obligasi suku bunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan Obligasi suku bunga mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 Mata uang asing Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Tingkat suku bunga per tahun 9.003 Nilai wajar 6,88% 9.633 Tanggal jatuh tempo 15/03/2010 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan Tersedia untuk dijual Nominal Obligasi suku bunga tetap Tingkat suku bunga per tahun 100.877 6,88%8,50% Nilai wajar 108.766 Tanggal jatuh tempo 20/04/201509/03/2017 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan Dimiliki hingga jatuh tempo Nominal Obligasi suku bunga tetap 99.317 Tingkat suku bunga per tahun 6,75%6,88% 45 Tanggal jatuh tempo 03/10/201409/03/2017 Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Pemerintah: 2007 Per 31 Desember 2007, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp2.914.343 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). Kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca konsolidasian. Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon Deposits. Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut: Deposito Rupiah Rupiah Tanggal Efektif 29 Juli 2004 8 April 2005 Tanggal Jatuh Tempo 20 Juni 2013 20 Desember 2013 Nilai Deposito Awal 359.666 615.000 Nilai Deposito Akhir 1.000.000 1.514.470 Suku Bunga Efektif 12,18% 10,90% Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart. Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Pemerintah pada saat dialihkan ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah yang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah dilakukan bank counterpart pada tanggal 29 Mei 2007 dan 26 Juni 2007. Pada tanggal 29 Mei 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero coupon deposits dengan nilai deposito awal Rp359.666 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 20 Juni 2007. Pada tanggal 26 Juni 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero coupon deposits dengan nilai deposito awal Rp615.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 21 Desember 2007. 46 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Pemerintah (lanjutan): 2006 Per 31 Desember 2006, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.724.119 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). Kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca konsolidasian. 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Rupiah: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain 2006 876.539 189.052 754.275 223.273 1.065.591 977.548 - 56.878 922.818 879.865 1.072.611 663.249 1.802.683 1.735.860 Jumlah Mata Uang Asing 1.802.683 1.792.738 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.868.274 (839.732) 2.770.286 (812.247) 2.028.542 1.958.039 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Lain-lain Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 1.617.981 445.518 6.283 798.492 1.546.468 458.152 1.010 764.656 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.868.274 (839.732) 2.770.286 (812.247) 2.028.542 1.958.039 47 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan) c. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2007 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 2006 440.254 416.551 208.786 381.031 431.971 164.546 Jumlah Rupiah 1.065.591 977.548 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 1.047.396 397.855 357.432 923.331 392.561 476.846 Jumlah mata uang asing 1.802.683 1.792.738 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.868.274 (839.732) 2.770.286 (812.247) 2.028.542 1.958.039 d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan: 2007 2006 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 812.247 (5.527) 33.012 1.101.415 (215.583) (73.585) Saldo akhir tahun 839.732 812.247 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan telah memadai. 9. SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2007 Jenis Efek Nilai Jual Kembali Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Nilai Bersih 28/11/2007 28/11/2007 10/01/2008 03/01/2008 443.363 373.148 933 175 442.430 372.973 28/12/2007 28/12/2007 28/11/2007 27/12/2007 26/03/2007 23/10/2007 23/10/2007 18/12/2007 28/11/2007 28/12/2007 14/01/2008 17/01/2008 07/01/2008 17/01/2008 26/03/2008 21/04/2008 21/04/2008 31/03/2008 03/01/2008 17/01/2008 298.006 272.408 269.428 253.526 171.350 163.952 163.952 152.859 137.431 130.867 151 814 378 758 5.017 8.633 8.633 2.502 64 391 297.855 271.594 269.050 252.768 166.333 155.319 155.319 150.357 137.367 130.476 Rupiah Obligasi FR0045 Obligasi FR0042 Obligasi FR0040, FR0043, dan FR0047 Obligasi FR0040 Obligasi FR0044 Obligasi FR0034 Saham Saham Saham Saham Obligasi FR0043 Obligasi FR0044 48 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 9. SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan) 2007 (lanjutan) Jenis Efek Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo 28/11/2007 28/11/2007 27/03/2007 07/12/2007 28/11/2007 13/12/2007 13/12/2007 13/12/2007 07/01/2008 07/01/2008 27/03/2008 27/03/2008 10/01/2008 14/01/2008 14/01/2008 14/01/2008 Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Obligasi FR0034 Obligasi FR0040 Saham Saham Obligasi FR0028 Obligasi FR0025 Obligasi FR0026 Obligasi FR0024 Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih 122.614 117.607 114.233 105.627 62.420 3.336 3.040 2.034 3.361.201 172 165 3.383 4.410 131 15 14 9 36.748 122.442 117.442 110.850 101.217 62.289 3.321 3.026 2.025 3.324.453 (33.600) 3.290.853 2006 Jenis Efek Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo 26/12/2006 27/12/2006 20/10/2006 20/10/2006 10/10/2006 16/11/2006 23/08/2006 21/12/2006 24/08/2006 03/10/2006 25/09/2006 25/09/2006 22/12/2006 03/10/2006 22/12/2006 26/01/2007 26/01/2007 18/04/2007 18/04/2007 10/04/2007 15/05/2007 19/02/2007 21/03/2007 20/02/2007 03/01/2007 14/03/2007 14/03/2007 22/01/2007 03/01/2007 22/12/2007 Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Obligasi VR0017 Obligasi VR0017 Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Obligasi FR0026 Obligasi FR0025 Obligasi FR0024 Saham Obligasi FR0025 Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih 226.711 226.648 163.875 54.625 46.141 38.410 30.555 28.283 27.281 12.555 2.756 2.739 2.067 598 474 863.718 1.623 1.623 8.320 2.773 2.275 2.559 710 1.140 646 9 12 16 20 4 21.730 225.088 225.025 155.555 51.852 43.866 35.851 29.845 27.143 26.635 12.555 2.747 2.727 2.051 578 470 841.988 (8.600) 833.388 b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali: 2007 2006 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) 8.600 25.000 8.600 Saldo akhir tahun 33.600 8.600 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali telah memadai. 49 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain Nilai kontrak Nilai wajar (Catatan 2k) Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 1.608.343 10.515 1.609.340 10.612 3.919 97 2.922 - 111.639 111.414 477 252 1.185.249 1.185.632 2.548 2.165 4.001.795 81.410 3.681.068 82.479 332.162 11.435 1.069 70 1.178 70 1.178 - 163 2.047 - 163 2.047 5.008 9.287 - 5.008 9.287 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 340.451 (3.800) 34.348 - 336.651 34.348 Swap Suku Bunga Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank-bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dan US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April 2003 (Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing bank counterpart dengan suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo MTN pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih dapat diminimalkan. Per 31 Desember 2007 dan 2006, kerugian perhitungan nilai wajar yang diperoleh dari instrumen lindung nilai masing-masing sebesar (Rp5.008) dan (Rp51.512) telah di-offset dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24). 50 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Suku Bunga (lanjutan) Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar 10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR 6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Perjanjian tersebut telah jatuh tempo pada 2 Agustus 2007. Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank counterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah dan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart. Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank-bank counterpart (Catatan 7 dan 22). Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut: Tanggal jatuh tempo Tanggal efektif Jenis transaksi Pembelian (nilai penuh) Penjualan (nilai penuh) 3 November 2004 3 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp285.060 juta Rp285.060 juta US$25 juta 4 November 2004 4 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp284.062 juta Rp284.062 juta US$25 juta 18 Mei 2005 18 Mei 2010 Spot Forward US$25 juta Rp316.356 juta Rp316.356 juta US$25 juta 7 Juni 2005 7 Januari 2008 Spot Forward US$50 juta Rp617.500 juta Rp617.500 juta US$50 juta Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain Nilai kontrak Nilai wajar (Catatan 2k) Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 314.493 398.874 308.027 389.757 17 4.028 6.483 13.145 75.158 90.661 74.350 91.551 819 248 11 1.138 1.179.910 1.069.095 1.173.632 1.080.094 95 13.319 6.373 2.320 3.446.550 49.967 3.054.153 49.697 392.467 296 70 26 51 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut (lanjutan): Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Pihak ketiga (lanjutan) Terkait Nilai Tukar 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Forward Rate Agreement Dolar Amerika Serikat Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 406 1.218 406 1.218 - 408 930 - 408 930 62.095 7.411 - 62.095 7.411 2.487 2.074 413 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 414.987 (4.260) 100.823 - 410.727 100.823 Per 31 Desember 2007 dan 2006, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2007 2006 Lancar 340.451 414.987 Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan 340.451 (3.800) 414.987 (4.260) Saldo akhir tahun 336.651 410.727 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal tahun (Pembalikan)/pembentukan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain*) 4.260 (467) 7 3.443 874 (57) Saldo akhir tahun 3.800 4.260 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. 52 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN A. Kredit yang diberikan terdiri atas: a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 2006 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 235.021 96.494.562 121.625 82.131.648 Jumlah Rupiah 96.729.583 82.253.273 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 548.057 41.275.912 629.047 34.875.002 Jumlah Mata uang asing 41.823.969 35.504.049 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 138.553.552 (23.472) 117.757.322 (86.380) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 138.530.080 (13.041.696) 117.670.942 (14.388.695) 125.488.384 103.282.247 b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: 2007 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan 45.495.670 17.205.052 14.259.902 1.877.506 1.421.302 87.193 1.347.111 3.744.579 2.626.582 2.008.299 93.720 254.652 238.070 3.710 852.535 95.397 78.619 7.205 13.476 74 247.143 141.657 80.945 1.644 104 1.623.923 1.260.488 381.814 143.166 159.015 975.634 3.396 51.963.850 21.329.176 16.809.579 2.121.597 1.850.089 1.300.897 1.354.395 Jumlah Rupiah 81.693.736 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583 Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Ekspor Program Pemerintah Konsumen Karyawan Lain-lain 13.507.875 9.749.240 2.931.299 1.299.023 130.152 83.178 659 1.259.031 3.892.009 1.972.543 487.036 522.602 1.691 85.758 132.799 62.664 49 100.432 57.044 68.225 123 7.983 1.810.956 2.910.767 43.075 705.594 2.162 19.411.864 14.695.214 3.461.459 2.627.651 130.152 84.992 659 1.411.978 5.472.554 41.823.969 Jumlah Mata uang asing 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 Jumlah 110.652.795 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.398) (1.239.540) 109.413.255 (22.074) 15.909.177 (1.866.006) 14.043.171 53 10.019.990 138.553.552 - - 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080 (240.685) (9.530.667) (13.041.696) (164.798) 1.235.496 307.139 - (23.472) 489.323 125.488.384 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan 36.414.687 11.425.360 9.348.868 2.506.320 1.633.767 236.229 1.429.933 2.477.373 3.572.387 1.979.874 44.754 316.219 235.839 4.564 1.227.418 302.143 87.491 5.370 2.682 307 428.609 99.809 113.629 3.015 31.608 267 3.499.137 3.015.571 339.381 260.747 208.857 997.274 3.784 44.047.224 18.415.270 11.869.243 2.820.206 2.193.133 1.469.342 1.438.855 Jumlah Rupiah 62.995.164 8.631.010 1.625.411 676.937 8.324.751 82.253.273 7.831.167 7.147.037 591.430 1.316.526 100.219 29.977 456 938.458 3.774.276 2.240.750 2.479.035 407.941 11.949 - 182.609 229.506 47 81.822 - 22.577 - 3.250.873 3.736.865 51.716 1.036.533 5.422 36.858 15.061.502 13.354.158 3.122.228 2.842.822 100.219 47.348 456 975.316 Jumlah Mata uang asing 17.955.270 8.913.951 493.984 22.577 8.118.267 35.504.049 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 80.950.434 17.544.961 2.119.395 699.514 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 80.940.683 Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Ekspor Program Pemerintah Konsumen Karyawan Lain-lain (9.751) (836.988) 80.103.695 (43.722) 17.501.239 (1.292.353) 16.208.886 (1.150) - 2.118.245 (509.604) 1.608.641 16.443.018 117.757.322 (31.757) (86.380) 699.514 16.411.261 117.670.942 (255.696) (11.494.054) (14.388.695) 443.818 4.917.207 103.282.247 c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas: 2007 Lancar Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 16.548.872 2.032.194 751.380 171.498 2.003.585 21.507.529 12.432.341 8.692.151 1.404.263 1.012.794 95.089 15.632 76.201 1.847 534.553 375.254 14.542.447 10.097.678 Jasa-jasa dunia usaha 8.902.319 Konstruksi 6.924.499 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 5.997.627 Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.460.956 Pertambangan 433.075 Listrik, gas dan air 185.356 Lain-lain 20.116.540 457.097 1.161.885 12.434 77.029 5.380 109.907 671.262 229.637 10.048.492 8.502.957 587.222 121.956 128.163 1.302 2.062.736 12.379 2.936 81 80.346 916 4.775 18.088 82.881 151.920 13.708 95.566 50.657 421.294 6.750.064 1.604.331 674.973 237.315 22.763.797 8.969.612 1.047.306 471.493 4.547.436 96.729.583 Jumlah Rupiah 81.693.736 54 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 (lanjutan) Lancar Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Listrik, gas dan air Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 8.468.825 9.087.257 5.961.124 375.881 251.335 - 28.338 37.596 4.247.277 203.090 18.956.899 9.703.824 2.160.438 2.355.570 1.804.566 228.295 38.632 87.082 57.044 42.063 - 9.805 - 247.215 28.829 13.135 2.702.797 2.465.094 1.904.783 1.188.970 995.832 387.597 8.479 2.502.923 29.588 137.372 10.332 93.333 985 211 49 1.301 592 352.246 380.762 1.219.543 1.133.415 750.224 8.479 2.978.911 28.960.457 6.961.639 352.988 76.331 5.472.554 41.823.969 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 110.654.193 15.931.251 1.400.294 547.824 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 110.652.795 Jumlah Mata uang asing (1.398) (1.239.540) 109.413.255 (22.074) 15.909.177 (1.866.006) 14.043.171 10.019.990 138.553.552 - - 1.400.294 547.824 10.019.990 138.530.080 (240.685) (9.530.667) (13.041.696) (164.798) 1.235.496 307.139 - (23.472) 489.323 125.488.384 2006 Lancar Rupiah: Industri 16.320.656 Perdagangan, restoran dan hotel 9.539.620 Pertanian 6.462.667 Konstruksi 5.601.453 Jasa-jasa dunia usaha 5.101.521 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 2.441.585 Jasa-jasa sosial/masyarakat 3.221.266 Pertambangan 293.609 Listrik, gas dan air 115.927 Lain-lain 13.896.860 Jumlah Rupiah 62.995.164 Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 2.381.695 1.096.908 290.232 3.626.984 23.716.475 1.038.261 1.000.235 912.168 347.873 134.001 24.012 133.444 32.398 91.748 4.535 70.219 84.565 1.217.297 819.809 412.015 852.474 12.020.927 8.311.258 7.129.299 6.418.831 725.700 81.336 120.296 132 2.023.314 45.775 4.126 61.082 1.350 92.315 14.832 2.517 118.289 513.792 191.628 86.860 185.264 418.628 3.741.684 3.500.873 561.847 302.673 16.549.406 8.631.010 1.625.411 676.937 8.324.751 82.253.273 55 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 (lanjutan) Lancar Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Listrik, gas dan air Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 4.351.014 5.817.732 7.561.865 145.239 256.535 175.082 17.218 - 5.836.755 495.085 18.023.387 6.633.138 1.669.829 1.915.135 925.876 1.055.302 335.304 38.918 442.327 135.878 54.424 - 1.107 - 722.832 193.085 2.080 2.783.496 2.147.138 1.368.203 1.193.260 598.483 366.653 2.056 1.253.190 172.577 5.663 76.180 607 7.336 2.385 1.867 91.270 9.168 767.992 862.330 384.476 2.056 2.106.565 8.118.267 35.504.049 Jumlah Mata uang asing 17.955.270 8.913.951 493.984 22.577 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 80.950.434 17.544.961 2.119.395 699.514 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 80.940.683 (9.751) (836.988) 80.103.695 (43.722) 17.501.239 (1.292.353) 16.208.886 (1.150) 2.118.245 (509.604) 1.608.641 16.443.018 117.757.322 - (31.757) (86.380) 699.514 16.411.261 117.670.942 (255.696) (11.494.054) (14.388.695) 443.818 4.917.207 103.282.247 d. Berdasarkan Jangka Waktu: 2007 2006 Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 15.611.781 11.259.366 21.726.578 48.131.858 13.237.128 7.648.357 22.146.627 39.221.161 Jumlah Rupiah 96.729.583 82.253.273 Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 10.054.544 4.416.986 5.292.872 22.059.567 8.859.082 1.350.872 5.245.373 20.048.722 Jumlah Mata uang asing 41.823.969 35.504.049 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 138.553.552 (23.472) 117.757.322 (86.380) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 138.530.080 (13.041.696) 117.670.942 (14.388.695) 125.488.384 103.282.247 56 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 7,17% dan 16,34% (Bank Mandiri saja 7,33% dan 17,08%, masing-masing per 31 Desember 2007 dan 2006) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah 1,51% dan 5,92% (Bank Mandiri saja 1,32% dan 6,06% masing-masing per 31 Desember 2007 dan 2006). Perhitungan rasio kredit bermasalah per 31 Desember 2007 disesuaikan dengan SE Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005 tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia, yaitu perhitungan rasio kredit bermasalah dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan pada Bank sebesar Rp1.612.886 dan setelah dikurangi dengan kerugian restrukturisasi sebesar Rp2.615.803. Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp495.599 dan Rp3.050.488, dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masing sebesar Rp7.299 dan Rp379.446 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar Rp23.472 dan Rp86.380. B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah masing-masing sebesar Rp10.161.283 dan Rp7.215.491 per 31 Desember 2007 dan 2006, terdiri atas: Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2007 2006 5.297.679 1.997.758 2.865.846 4.291.887 1.554.196 1.369.408 10.161.283 (334.098) 7.215.491 (261.133) 9.827.185 6.954.358 b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 12,27% 7,11% 2006 15,30% 9,31% Kisaran bagi hasil per tahun: 2007 Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya 12,06% - 14,49% 10,55% - 13,11% 16,12% - 17,87% 57 2006 11,56% - 13,46% 11,96% - 16,45% 14,70% - 17,48% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): c. Agunan kredit Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri. d. Kredit Program Pemerintah Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. e. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2007 dan 2006, adalah masing-masing berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 73,40% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing berkisar antara 0,07% sampai dengan 73,85% dan 0,07% sampai dengan 95,56% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. f. Kredit yang direstrukturisasi Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Desember 2007 dan 2006: 2007 Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain*) 2006 11.366.342 10.831.389 5.176.258 1.533.249 31.212 4.483.994 1.518.801 319.187 2.537.865 2.528.410 20.644.926 19.681.781 *)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak. Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp5.448.259 dan Rp7.347.389. g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp783.078 dan Rp750.672 atau 0,24% dan 0,28% dari jumlah aktiva konsolidasian. Termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. 58 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): h. Batas Maksimum Pemberian Kredit Per 31 Desember 2007 dan 2006, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 54). j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan: Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Lain-lain *) 14.388.695 2.247.854 1.546.272 (5.336.005) 194.880 11.823.614 4.158.551 3.422.460 (4.492.871) (523.059) Saldo akhir tahun 13.041.696 14.388.695 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah memadai. 59 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2007 Kredit bermasalah Minimum penyisihan penghapusan Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 2.926.463 705.843 689.076 1.744.853 2.200.971 499.445 526.069 1.243.708 Jumlah Rupiah 6.066.235 4.470.193 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 4.526.950 314.064 352.295 708.564 4.190.100 243.216 326.013 630.027 Jumlah Mata uang asing 5.901.873 5.389.356 11.968.108 9.859.549 2006 Kredit bermasalah Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Minimum penyisihan penghapusan 5.014.124 1.443.046 969.437 3.200.492 2.780.627 777.690 507.484 1.763.499 10.627.099 5.829.300 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 6.110.508 778.363 12.160 1.733.797 3.898.487 510.556 10.277 1.107.871 Jumlah Mata uang asing 8.634.828 5.527.191 19.261.927 11.356.491 Jumlah Rupiah 60 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): l. Penghapusbukuan Kredit Macet Pada tahun 2007 dan 2006, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp5.118.510 dan Rp4.475.753 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off) Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel yang telah dihapusbukukan oleh Bank, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extrakomtabel untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut (Bank saja): 2007 2006 Saldo awal tahun Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Lain-lain *) 24.758.452 5.118.510 (1.531.342) 512.755 22.621.706 4.475.753 (3.410.734) 1.071.727 Saldo akhir tahun 28.858.375 24.758.452 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. n. Pembelian Kredit dari BPPN Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2007 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp7.299. Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp495.599 seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 adalah sebesar RpNihil. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp497.270. 61 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2007 (lanjutan) Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007 kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eksBPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Desember 2006 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp379.446. Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp3.050.488 telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp11.498. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp139.010. Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2007 2006 Kredit yang diberikan Saldo awal tahun Pelunasan selama tahun berjalan Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih Saldo akhir tahun 3.050.488 (2.086.164) (578.359) 109.634 4.771.405 (639.663) (742.816) (338.438) 495.599 3.050.488 Saldo awal tahun Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih - - Saldo akhir tahun - - 86.380 159.858 (49.776) (18.620) (13.601) 469 (50.161) (4.697) 23.472 86.380 Penyisihan penghapusan kredit Pendapatan ditangguhkan Saldo awal tahun Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena penerimaan diatas nilai pembelian Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk penghapusbukuan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih Saldo akhir tahun 62 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Macet 2006 315.158 180.441 - 470.689 2.072.669 6.584 500.546 495.599 3.050.488 o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama No.NKB-001/PL/2005 dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No. tentang DIR.MOU/009/2005 Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak Tanggungan Pertama. p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk: · Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan/atau penjualan kredit bermasalah di bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS dari waktu ke waktu. · Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan hapus tagih atas piutang pokok macet dan/atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri. · Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006. Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember 2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. q. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp3.498.877 dan Rp2.999.542. 63 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Rupiah: Tagihan kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 2006 118.195 769 20.708 74.688 290.583 Jumlah Rupiah 192.883 312.060 Mata uang asing: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga 491.475 38.450 4.338.877 3.257.883 Jumlah Mata uang asing 4.830.352 3.296.333 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 5.023.235 (69.754) 3.608.393 (155.223) 4.953.481 3.453.170 2007 2006 Tagihan kepada debitur Pihak ketiga Tagihan kepada debitur Pihak ketiga b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 104.358 81.246 7.279 88.066 164.020 59.974 Jumlah Rupiah 192.883 312.060 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 1.425.862 2.000.819 1.021.231 382.440 - 790.217 1.448.175 957.886 93.303 6.752 Jumlah Mata uang asing 4.830.352 3.296.333 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 5.023.235 (69.754) 3.608.393 (155.223) 4.953.481 3.453.170 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet 4.557.947 464.207 658 423 2.968.660 599.910 247 39.576 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 5.023.235 (69.754) 3.608.393 (155.223) 4.953.481 3.453.170 c. Berdasarkan Kolektibilitas: 64 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 2006 155.223 (96.805) 11.336 429.092 (202.701) (71.168) 69.754 155.223 Saldo akhir tahun *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai. 13. PENYERTAAN SAHAM a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut: 2007 2006 Metode ekuitas Metode biaya 119.933 78.915 79.505 78.990 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 198.848 (73.943) 158.495 (73.625) 124.905 84.870 Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Asuransi 49,00% 16.761 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat 103.172 (2.278) 119.933 119.933 Metode Biaya: a) PT Semen Kupang a) PT Sri Thai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3.889) Manufaktur Manufaktur 37,39% 1,43% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 10.837 10.837 78.915 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 198.848 (73.943) 124.905 65 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Rincian dari penyertaan saham per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat Asuransi 49,00% 16.761 62.744 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.278) 79.505 79.505 Metode Biaya: a) PT Semen Kupang a) PT Sri Thai Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3.889) Manufaktur Manufaktur 59,70% 21,60% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 10.912 10.912 78.990 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 158.495 (73.625) 84.870 a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham (Catatan 11B.g). Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001. b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas: 2007 2006 Lancar Macet 126.168 72.680 85.815 72.680 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 198.848 (73.943) 158.495 (73.625) 124.905 84.870 c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham: 2007 2006 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 36) 73.625 318 73.298 327 Saldo akhir tahun 73.943 73.625 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah memadai. 66 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Mutasi dari 1 Januari 2007 s.d. 31 Desember 2007 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi **) Saldo Akhir Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.604.103 1.540.552 14.926 (628) (3.572) 107.045 55.929 2.710.520 1.607.835 3.717.510 73.178 107.876 6.957 (3.037) (2.548) 134.012 (562) 3.956.361 77.025 Aktiva dalam penyelesaian 166.570 168.608 (3.722) (180.553) 150.903 8.101.913 298.367 (13.507) 115.871 8.502.644 800.243 86.341 (3.381) 4.069 887.272 2.550.474 41.953 487.802 9.734 (3.197) (2.971) - 3.035.079 48.716 3.392.670 583.877 (9.549) 4.069 3.971.067 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 40) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.710.520 720.563 921.282 28.309 Aktiva dalam penyelesaian 4.380.674 150.903 4.531.577 Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Bangunan Lain-lain 54.013 15.464 81.426 150.903 Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2007 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,24%, sementara dengan Silverlake Corporation adalah 73,77%. Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp23.882 per 31 Desember 2007 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 29). 67 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) Mutasi dari 1 Januari 2006 s.d. 31 Desember 2006 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi **) Saldo Akhir Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.824.925 1.463.485 6.725 11.233 (1.226) (227.547) 67.060 2.604.103 1.540.552 3.510.938 70.737 107.065 4.267 (29.418) (1.617) 128.925 (209) 3.717.510 73.178 Aktiva dalam penyelesaian 272.185 134.557 (47.322) (192.850) 166.570 8.142.270 263.847 (79.583) (224.621) 8.101.913 737.114 84.805 (348) (21.328) 800.243 2.065.724 34.019 513.860 9.693 (29.110) (1.550) (209) 2.550.474 41.953 2.836.857 608.358 (31.008) (21.537) 3.392.670 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 40) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.604.103 740.309 1.167.036 31.225 Aktiva dalam penyelesaian 4.542.673 166.570 4.709.243 *) Aktiva tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aktiva Dalam Penyelesaian. Aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Bangunan Lain-lain 79.562 30.851 56.157 166.570 Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Desember 2006 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%, sementara dengan Silverlake Corporation adalah 31,72%. 68 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003, Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar, untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta kepada Bank Mandiri. Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal 26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut: Aktiva Tetap Tanah dan bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai Pasar Nilai Buku Kenaikan Nilai 4.427.510 438.086 19.604 843.414 275.370 355 3.584.096 162.716 19.249 4.885.200 1.119.139 3.766.061 Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya. Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank. b. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful dan PT Asuransi Jasa Indonesia dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp1.849.743 dan US$140.874.300,65 (nilai penuh) per 31 Desember 2007 dan Rp3.218.254 dan US$174.357.150,76 (nilai penuh) per 31 Desember 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. 69 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN 2007 Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain 2006 1.672.638 3.487.895 1.661.130 3.302.295 5.160.533 4.963.425 Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, surat-surat berharga, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus diterima. Lain-lain 2007 Rupiah: Piutang transaksi nasabah Properti terbengkalai - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih sebesar Rp29.248 dan Rp28.762 per 31 Desember 2007 dan 2006 Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih sebesar Rp10.451 dan Rp10.451 per 31 Desember 2007 dan 2006 Rekening antar kantor - bersih Uang muka pajak Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Lain-lain 2006 1.050.521 713.357 304.845 274.418 416.167 303.804 186.953 125.141 7.043 1.186 972.119 188.094 201.152 7.356 254.004 1.630.052 Jumlah Rupiah 2.922.226 3.713.986 Mata uang asing: Biaya dibayar dimuka Piutang transaksi nasabah Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Lain-lain 19.800 15.152 1.143.355 21.041 16.052 17.601 528.318 Jumlah Mata uang asing 1.178.307 583.012 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 4.100.533 (612.638) 4.296.998 (994.703) 3.487.895 3.302.295 Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan). Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya sewa, pemeliharaan gedung dan pembayaran di muka untuk program penjaminan nasabah ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 70 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan) Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) Reklasifikasi selama tahun berjalan Penyelesaian selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Lain-lain*) Saldo akhir tahun 2006 994.703 73.424 (281.496) (133.290) (46.513) (5.076) 10.886 427.225 53.663 513.815 612.638 994.703 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain. 16. SIMPANAN - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 2006 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 122.420 51.926.055 83.524 35.366.597 Jumlah Rupiah 52.048.475 35.450.121 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 8.102 14.954.374 249.988 13.112.644 Jumlah Mata uang asing 14.962.476 13.362.632 67.010.951 48.812.753 Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp1.631.330 dan Rp2.058.994 per 31 Desember 2007 dan 2006. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2,65% 1,89% 71 2006 3,26% 2,59% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 16. SIMPANAN - GIRO (lanjutan) b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun (lanjutan): Kisaran bonus giro wadiah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 0,91% - 1,07% 0,23% - 2,64% 2006 1,09% - 1,42% 1,24% - 1,95% c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp575.005 dan Rp859.951. 17. SIMPANAN - TABUNGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2007 Rupiah: Tabungan Mandiri Tabungan Mudharabah Tabungan Mandiri Haji 2006 81.074.229 3.860.425 424.160 57.283.153 2.662.402 358.006 85.358.814 60.303.561 b. Per 31 Desember 2007 dan 2006 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp42.844 dan Rp46.355 atau 0,05% dan 0,08% dari jumlah tabungan (Catatan 47a). c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah 3,68% dan 4,53%. d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 0,29% sampai dengan 6,98% dan 2,73% sampai dengan 7,39% untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006. 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 78.535.764 16.449.494 83.539.150 13.052.084 94.985.258 96.591.234 b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2007 2006 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 64.145.362 9.060.496 2.492.026 1.797.559 1.040.321 56.945.785 12.322.070 3.569.430 7.063.403 3.638.462 Jumlah Rupiah 78.535.764 83.539.150 72 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan): 2007 2006 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 13.686.388 1.270.383 875.805 553.542 63.376 11.364.960 834.361 343.553 463.257 45.953 Jumlah Mata uang asing 16.449.494 13.052.084 94.985.258 96.591.234 c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2007 2006 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 64.145.362 9.060.496 2.492.026 1.797.559 1.040.321 62.419.959 13.293.095 2.723.278 3.226.267 1.876.551 Jumlah Rupiah 78.535.764 83.539.150 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 13.686.387 1.273.960 870.950 554.821 63.376 11.612.650 951.699 275.116 211.658 961 Jumlah Mata uang asing 16.449.494 13.052.084 94.985.258 96.591.234 d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing sebesar Rp5.171.943 dan Rp3.510.184 per 31 Desember 2007 dan 2006. e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 7,39% 3,71% 2006 11,12% 4,03% Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 6,60% - 8,05% 2,85% - 3,35% 2006 6,56% - 8,24% 2,73% - 3,55% f. Per 31 Desember 2007 dan 2006, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp181.309 dan Rp877.911 atau 0,19% dan 0,91% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 47a). 73 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) g. Per 31 Desember 2007 dan 2006, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp8.330.382 dan Rp5.645.389. Tidak terdapat deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan per 31 Desember 2007 dan 2006 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM). 19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 2006 Giro Rupiah Mata uang asing 1.307.562 80.538 505.965 196.155 Jumlah Giro 1.388.100 702.120 Tabungan Rupiah 248.965 584.489 Jumlah Tabungan 248.965 584.489 1.637.065 1.286.609 Jumlah Giro dan Tabungan Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar Rp2.512 dan RpNihil per 31 Desember 2007 dan 2006. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Giro Rupiah Mata uang asing 2006 2,65% 1,89% 2007 Tabungan Rupiah 3,68% 3,26% 2,59% 2006 4,53% Kisaran bonus Giro wadiah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 0,19% - 1,07% 0,23% - 2,64% 2006 1,09% - 4,26% 0,22% - 1,95% c. Giro dan Tabungan dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar RpNihil dan Rp138 (Catatan 47a). d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing sebesar Rp224.286 dan Rp1.596. 74 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 827.617 1.420.000 479.681 827.617 1.899.681 b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2007 2006 Rupiah: Kurang dari 1 bulan - 1.420.000 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 827.617 479.681 827.617 1.899.681 c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 5,42% 2006 8,26% 4,25% d. Per 31 Desember 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Jenis Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 1.724.286 1.221.373 4.203.055 799.955 2.945.659 5.003.010 b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2007 2006 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 1.703.249 7.640 2.300 11.097 4.152.853 43.708 4.269 2.225 Jumlah Rupiah 1.724.286 4.203.055 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 6 bulan 1.197.890 23.483 799.955 - Jumlah Mata uang asing 1.221.373 799.955 2.945.659 5.003.010 75 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan) Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito berjangka mudharabah sebesar RpNihil dan Rp5.433 per 31 Desember 2007 dan 2006. c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 7,39% 3,71% 2006 11,12% 4,03% Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 6,60% - 8,05% 2,85% - 3,35% 2006 5,58% - 8,53% 1,20% - 3,55% d. Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. e. Per 31 Desember 2007 dan 2006, deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp42.079 dan Rp11.721. f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Pemerintah Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah US$100 juta (nilai penuh). Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut: Tanggal efektif 16 Mei 2005 Tanggal jatuh tempo 20 Juni 2013 Nilai deposito awal 634.000 Nilai deposito Akhir 1.493.110 *) Dolar Amerika Serikat 17 Mei 2005 15 Juni 2013 US$50 juta (nilai penuh) US$50 juta (nilai penuh) LIBOR 3 bulan + spread Rupiah 3 Juni 2005 20 Desember 2013 634.000 1.540.310 *) 11,00% Dolar Amerika Serikat 8 Juni 2005 15 Desember 2013 US$50 juta (nilai penuh) US$50 juta (nilai penuh) LIBOR 3 bulan + spread Deposito Rupiah Suku Bunga 11,17% *) Zero Coupon Deposits Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. 76 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara otomatis dihentikan. Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah yang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah dilakukan bank counterpart pada tanggal 28 Mei 2007 dan 25 Juni 2007. Pada tanggal 28 Mei 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 20 Juni 2007. Pada tanggal 25 Juni 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut dengan tanggal settlement 21 Desember 2007. 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Per 31 Desember 2007 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0013 Obligasi VR0031 Obligasi VR0031 Obligasi VR0019 Obligasi FR0040, FR0043, dan FR0047 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi FR0020, FR0027, dan FR0033 Jumlah Nilai Nominal Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Nilai Beli Kembali Beban Bunga yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih 617.500 669.000 446.000 355.652 07/06/05 19/12/07 19/12/07 18/05/05 07/01/08 03/01/08 03/01/08 18/05/10 617.500 602.746 401.829 316.356 259 172 - 617.500 602.487 401.657 316.356 283.000 231.028 289.859 28/12/07 03/11/04 04/11/04 28/01/08 03/11/09 04/11/09 297.527 285.060 284.062 34 - 297.493 285.060 284.062 100.000 2.992.039 28/12/07 11/01/08 110.021 2.915.101 293 758 109.728 2.914.343 77 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) Per 31 Desember 2006, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0013 Obligasi VR0019 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0019 Obligasi FR0040 Jumlah Mata uang asing Obligasi FR0019, FR0023, FR0034 dan Obligasi Obligasi FR0038 dan FR0040 Obligasi FR0034 dan FR0040 Jumlah Jumlah Obligasi Non Pemerintah Rupiah Obligasi Obligasi Medium Term Notes Obligasi Medium Term Notes Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Jumlah Jumlah Beban Bunga yang Belum Diamortisasi Nilai Beli Kembali Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo 617.500 355.652 231.028 289.859 111.915 6.000 1.611.954 07/06/2005 18/05/2005 03/11/2004 04/11/2004 28/12/2006 22/12/2006 07/01/2008 18/05/2010 03/11/2009 04/11/2009 25/01/2007 20/06/2007 617.500 316.356 285.060 284.062 100.700 6.545 1.610.223 625 314 939 617.500 316.356 285.060 284.062 100.075 6.231 1.609.284 50.588 15/12/2006 15/01/2007 50.828 116 50.712 47.725 11/12/2006 27/01/2007 48.054 182 47.872 16.226 114.539 1.726.493 21/12/2006 22/01/2007 16.305 115.187 1.725.410 54 352 1.291 16.251 114.835 1.724.119 30.000 27.000 21.000 14.000 10.000 10.000 9.000 6.500 5.000 5.000 2.000 2.000 1.900 143.400 29/09/2006 29/09/2006 22/12/2006 29/09/2006 29/09/2006 29/09/2006 22/12/2006 22/12/2006 29/09/2006 29/09/2006 22/12/2006 22/12/2006 22/12/2006 28/09/2007 28/09/2007 20/06/2007 28/09/2007 28/09/2007 28/09/2007 20/06/2007 20/06/2007 28/09/2007 28/09/2007 20/06/2007 20/06/2007 20/06/2007 31.994 26.426 22.097 14.087 10.057 9.915 9.550 7.028 5.304 5.001 2.125 2.111 2.004 147.699 3.194 2.396 1.097 1.347 822 915 550 398 504 476 112 104 123 12.038 28.800 24.030 21.000 12.740 9.235 9.000 9.000 6.630 4.800 4.525 2.013 2.007 1.881 135.661 1.873.109 13.329 1.859.780 Nilai Nominal 1.869.893 Nilai Bersih Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut. 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Rupiah: Kewajiban kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Rupiah 78 2006 74.688 322 290.261 118.195 21.477 192.883 312.060 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga (lanjutan): Mata uang asing: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga Jumlah Mata uang asing 2007 2006 4.338.877 3.257.883 491.475 517 37.933 4.830.352 3.296.333 5.023.235 3.608.393 2007 2006 b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 104.358 81.246 7.279 88.066 164.020 59.974 Jumlah Rupiah 192.883 312.060 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 1.425.862 2.000.819 1.021.231 382.440 - 790.217 1.448.175 957.886 93.303 6.752 Jumlah Mata uang asing 4.830.352 3.296.333 5.023.235 3.608.393 2007 2006 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: Rupiah: Cek perjalanan Mandiri Obligasi Syariah Lain-lain 957.107 375.000 564 948.267 200.000 564 Jumlah Rupiah 1.332.671 1.148.831 Mata uang asing: Medium Term Notes (MTN) Promissory Notes 2.718.796 - 2.558.682 90.030 Jumlah mata uang asing 2.718.796 2.648.712 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi 4.051.467 (903) 3.797.543 (3.660) 4.050.564 3.793.883 79 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Rincian MTN adalah sebagai berikut: 2007 Jenis/ Nomor ISIN MTN (XS0167272375) Arranger Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) 22 Apr 2008 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi Nilai nominal US$ Ekivalen (nilai penuh) Rupiah 299.466.824 2.812.892 (10.017.641) (94.096) 289.449.183 (96.115) 2.718.796 (903) 289.353.068 2.717.893 2006 Jenis/ Nomor ISIN MTN (XS0167272375) Arranger Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) 22 Apr 2008 Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% Nilai nominal US$ Ekivalen (nilai penuh) Rupiah 294.278.375 2.649.388 (10.075.134) (90.706) 284.203.241 (406.575) 2.558.682 (3.660) 283.796.666 2.555.022 Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah Mudharabah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari 2004 sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah Mudharabah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang dibagihasilkan diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabhahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan. Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon 7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing berkurang sebesar Rp5.008 atau ekivalen dengan US$533.176 (nilai penuh) dan Rp51.512 atau ekivalen dengan US$5.721.625 (nilai penuh). 80 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Pada tanggal 25 Januari 2007 Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah pemegang Subnotes Bank adalah 21,93% dari pendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007, Subnotes Bank telah terealisasi sebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut jatuh tempo pada tahun 2017. 25. PINJAMAN YANG DITERIMA 2007 Rupiah: Bank Indonesia (a) Pemerintah RI (b) (Catatan 47a) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (c) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (d) Lain-lain (g) Mata uang asing: Fasilitas Pendanaan Perdagangan (e) Direct Off-shore Loans (f) Jumlah 2006 392.150 280.000 326.122 625.743 599.426 350.000 486.159 400.000 75.000 1.624.015 1.910.585 6.875.676 845.370 154.854 1.359.453 7.721.046 1.514.307 9.345.061 3.424.892 Per 31 Desember 2007 dan 2006 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp280.000 dan Rp350.000 (Catatan 47a). (a) Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undangundang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2007 Rupiah: Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Investasi (KI) 81 2006 285.484 74.132 32.534 365.407 121.675 112.344 392.150 599.426 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (b) Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat No. 5-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3 (tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007. Cicilan pertama dibayarkan sebesar Rp70.000 pada bulan Desember 2007. (c) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur. (d) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal 12 Desember 2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal 19 Desember 2001 dan diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah No. 054/PPF/12/2005 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah eksportir baik langsung maupun tidak langsung yang telah dibiayai/diberikan kredit oleh Bank Mandiri dan dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai dengan tingkat bunga pasar. Pinjaman dilunasi pada tanggal 31 Januari 2007. (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2007 JP Morgan Chase NA, Singapura Bank of New York, Singapura Wachovia Bank NA, Amerika Serikat ABN AMRO, Singapura ING Bank, Singapura Standard Chartered Bank, Singapura Credit Suisse, Singapura 939.300 751.440 704.475 610.545 563.580 469.650 469.650 82 2006 - PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan (lanjutan) 2007 Bank of Nova Scotia, Singapura Commerzbank AG, Jerman DBS Bank, Ltd., Singapura AMEX Bank, New York Overseas Chinese, Singapura National bank of Dubai, Uni Emirat Arab Bank of America, San Fransisco DZ Bank AG, Singapura Dresdner Bank, AG, Frankfurt Bayerische Landesbank, Munchen Natixis, Singapura (f) 2006 469.650 375.720 281.790 281.790 234.825 234.825 187.860 159.681 140.895 - 67.523 67.523 19.808 6.875.676 154.854 Direct Off-shore Loans Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut: 2007 Sindikasi OCBC, Natixis, Intesa San Paolo SPA, DZ Bank AG, Bank Muscat S.A.O.G. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Deutsche Bank AG, Singapura Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura Natixis, Perancis Overseas Chinese Banking Corp., Singapura Bank of New York, Singapura 2006 563.580 281.790 - 270.090 675.225 135.045 135.045 135.045 9.003 845.370 1.359.453 Pinjaman sindikasi dari OCBC, Natixis, Intesa San Paolo SPA, DZ Bank AG, Bank Muscat S.A.O.G. dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Natixis dan Overseas Chinese Banking Corp., Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman dari Bank of New York, Singapura dikenai suku bunga sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo. (g) Lain-lain 2007 2006 Rupiah PT Bank Permata Tbk. PT Bank Lippo Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank Panin Tbk. Bank Indonesia 170.000 150.000 150.000 130.000 20.000 5.743 50.000 25.000 - Jumlah 625.743 75.000 83 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: Rupiah: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Standby letters of credit (Catatan 45) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Standby letters of credit (Catatan 45) Jumlah Mata uang asing 2007 2006 6.422.641 1.251.848 469.000 3.746.502 892.418 - 8.143.489 4.638.920 5.571.489 6.174.146 2.522.294 4.535.248 3.024.142 2.866.448 14.267.929 10.425.838 22.411.418 15.064.758 b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 21.606.838 709.154 6.783 88.643 14.456.257 469.192 911 12.425 125.973 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 22.411.418 (469.508) 15.064.758 (514.399) Komitmen dan kontinjensi - bersih 21.941.910 14.550.359 c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi: 2007 2006 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan Lain-lain *) 514.399 (61.409) 16.518 594.084 (37.670) (42.015) Saldo akhir tahun 469.508 514.399 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah memadai. 84 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 2007 2006 Bank Mandiri Pajak penghasilan: Karyawan - Pasal 21 Badan - Pasal 25/29 Pasal 4 (2) Lain-lain 43.921 1.022.689 145.591 7.204 21.824 1.345.436 175.985 13.756 Anak Perusahaan 1.219.405 60.993 1.557.001 25.799 1.280.398 1.582.800 b. Beban pajak 2007 Beban pajak - tahun berjalan: Bank Mandiri Anak Perusahaan Beban/(manfaat) pajak - tangguhan: Bank Mandiri Anak Perusahaan 2006 2.552.750 133.404 1.609.549 65.461 2.686.154 1.675.010 (700.116) (146) (1.266.454) 168 (700.262) (1.266.286) 1.985.892 408.724 Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2u, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan). 85 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak - tahun berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2007 Laba konsolidasian sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi 6.333.383 (134.525) Laba sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak/ (pendapatan tidak kena pajak) Kerugian cabang Dili Lain-lain Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Kelebihan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Kelebihan penyisihan biaya pegawai Kelebihan penyisihan aktiva terbengkalai Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih Kerugian/(keuntungan) dari penurunan/(kenaikan) nilai surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah Selisih nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai Kekurangan penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit yang diberikan Pemulihan kredit dan pencatatan kembali (write back) *) Kekurangan estimasi komitmen dan kontinjensi Kekurangan penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum Kekurangan penyusutan aktiva tetap 2006 2.831.196 (66.696) 6.198.858 2.764.500 52.436 15.126 332.524 4.876 194.930 1.933.422 506.484 46.110 23.838 5.160.826 264.876 - 14.464 486 (104.899) (90.915) (44.209) (22.293) (19.684) (87.001) (2.303) (670.837) (2.371.131) (46.577) (156.026) (23.436) Taksiran laba menurut pajak 8.509.224 5.365.221 Beban pajak - tahun berjalan Bank Mandiri saja Anak Perusahaan 2.552.750 133.404 1.609.549 65.461 Taksiran beban pajak - tahun berjalan 2.686.154 1.675.010 *) Angka tahun 2007 merupakan pemulihan kredit sebesar Rp90.915 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Angka tahun 2006 merupakan pencatatan kembali kredit (write back) sebesar Rp2.336.399 dan pemulihan kredit sebesar Rp34.732, dimana pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah tanggal pajak terhutang. 86 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan - tangguhan Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 2006 Laba konsolidasian sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan setelah eliminasi 6.333.383 Laba sebelum manfaat/(beban) pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja 6.198.858 2.764.500 Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Efek pajak atas perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Kerugian cabang Dili Lain-lain Pemulihan kredit dan pencatatan kembali kredit (write back) Cadangan penurunan aktiva pajak tangguhan 1.859.640 829.333 Beban pajak - Bank Mandiri saja Beban pajak - Anak Perusahaan (134.525) Manfaat pajak tangguhan - konsolidasian (66.696) 15.731 4.537 (27.274) - 99.757 1.463 58.479 (711.339) 65.402 (7.006) (486.238) 1.852.634 133.258 Beban pajak - konsolidasian Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian 2.831.196 343.095 65.629 1.985.892 (2.686.154) 408.724 (1.675.010) (700.262) (1.266.286) e. Aktiva pajak tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut: 2007 Bank Mandiri Aktiva pajak tangguhan: Hapus buku kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif selain kredit yang diberikan Penyisihan untuk beban pegawai Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihan atas aktiva pajak tangguhan sebesar Rp38.926 dan Rp65.402 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 Penyisihan aktiva terbengkalai Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai Penyisihan agunan yang diambil alih Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) Aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan: Nilai buku aktiva tetap Nilai pasar surat-surat berharga Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) 2006 2.276.445 659.274 599.122 429.374 140.394 1.611.806 690.742 447.177 513.987 153.657 22.614 13.833 8.774 7.150 3.135 29.302 8.627 3.135 1.521 - 4.161.636 3.458.433 (81.161) (7) - (75.256) (4.346) (98.387) Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan 4.080.468 15.979 3.280.444 15.007 Jumlah aktiva pajak tangguhan 4.096.447 3.295.451 87 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2007 Rupiah: Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42) Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42) Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR Hutang transaksi nasabah Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56 e) Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Rekening antar kantor - bersih Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56 e) Lain-lain Jumlah Mata uang asing 2006 784.938 655.489 647.930 557.822 527.347 351.257 204.611 2.681.784 689.654 489.650 399.635 664.689 306.880 333.089 301.046 2.248.471 6.411.178 5.433.114 565.340 199.043 159.328 1.131 2.288.011 312.870 185.487 69.040 15.181 954.604 3.212.853 1.537.182 9.624.031 6.970.296 Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006: 2007 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain *) Saldo akhir tahun 2006 316.227 (106.619) (3.866) 471.706 (154.427) (1.052) 205.742 316.227 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai. 88 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah: Two-Step Loans (TSL) Nordic Investment Bank (NIB) (a) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (b) Asian Development Bank (ADB) (c) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (d) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (e) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (f) 2006 213.724 688 246.358 9.765 1.378 - 8.674 71.506 84.507 1.687 2.812 Bank Indonesia 287.605 2.423.859 353.494 2.448.859 Jumlah Rupiah 2.711.464 2.802.353 Mata uang asing: Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB) (c) Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) (g) Lain-lain 203.864 19.947 - 200.797 34.192 1.120.018 Jumlah Mata uang asing 223.811 1.355.007 2.935.275 4.157.360 2007 2006 b. Berdasarkan Jenis: Two-Step Loans (TSL) Nordic Investment Bank (NIB) (a) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (b) Asian Development Bank (ADB) (c) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (d) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (e) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (f) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) (g) Bank Indonesia Lain-lain 89 213.724 204.552 246.358 9.765 202.175 - 8.674 71.506 84.507 1.687 19.947 2.812 34.192 511.416 2.423.859 - 588.483 2.448.859 1.120.018 2.935.275 4.157.360 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002. Nordic Investment Bank III Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Februari 1999. Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut: 2007 (a) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) (b) Nordic Investment Bank III (NIB III) 2006 202.394 11.330 223.698 22.660 213.724 246.358 Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya. (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit EBJ-TSL IV Tujuan Jangka Waktu Untuk membiayai proyek yang menunjang peningkatan investasi pada sektor swasta dan berorientasi ekspor. 28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Juli 1995. Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut: 2007 Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV) 2006 - 90 9.765 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan) Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima) bank pemerintah. Bank telah melunasi Fasilitas kredit (EBJ-TSL IV) pada tanggal 15 Januari 2007. (c) Asian Development Bank (ADB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu ADB 1327-INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005. ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perkebunan. 15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995. Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut: 2007 (a) ADB Loan 1327 – INO (b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti 2006 203.864 688 200.797 1.378 204.552 202.175 Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun. 91 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Financial Sector Development Project (FSDP) Membiayai Proyek Pengembangan Sektor Keuangan. 1 Februari 1993 - 15 September 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1998. Agricultural Financing Project (AFP) Membiayai proyek sektor produksi dan industri produk pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. 10 Januari 1992 - 1 Desember 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 1 Juni 1995. Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah sebagai berikut: 2007 (a) Financial Sector Development Project (FSDP) (b) Agricultural Financing Project (AFP) 2006 - 8.674 - - 8.674 Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret dan 15 September setiap tahunnya. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman FSDP pada tanggal 15 September 2007. Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara: · Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan; · Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari 5 (lima) bank pemerintah. Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006. 92 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Pollution Abatement Program (PAE) Tujuan Equipment Small Scale Industry (SSI) Jangka Waktu Pembelian peralatan untuk mencegah polusi. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998 Membiayai industri skala kecil 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998. Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut: 2007 (a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) (b) Small Scale Industry (SSI) 2006 69.218 2.288 81.803 2.704 71.506 84.507 Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013. Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun. Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun. (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997. Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp1.687 dan Rp2.812. 93 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (lanjutan) Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya. (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik Federal Jerman. Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional. Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh). Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya (Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut: · Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun tergantung dari setiap ILA; · Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan setelah masa tenggang dari setiap ILA; · Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masingmasing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember; · Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan · Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam hal keterlambatan bayar. KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini: 94 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan) 2007 Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR1.443.147 19.947 13 Januari 2000 - 15 Desember 2008 dengan angsuran pertama seharusnya tanggal 30 Agustus 2002, namun ditunda hingga tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir sampai dengan 15 Desember 2008. F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 - - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Jumlah EUR11.777.361 EUR11.133.645 EUR1.443.147 No. Pinjaman Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah Jangka Waktu 19.947 Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006. 2006 Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR2.886.294 34.192 13 Januari 2000 - 15 Desember 2008 dengan angsuran pertama seharusnya tanggal 30 Agustus 2002, namun ditunda hingga tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir tanggal 15 Desember 2008. F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 - - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Jumlah EUR11.777.361 EUR11.133.645 EUR2.886.294 No. Pinjaman Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah Jangka Waktu 34.192 Bank Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan). 95 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Bank Indonesia (lanjutan) Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva tetap (Catatan 14). Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Rincian dari fasilitas ini per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing adalah sebagai berikut: Bank Jangka Waktu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 30 November 2004 - 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30 November 2004 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) 31 Januari 1994 - 30 November 2008 dengan pembayaran pada saat jatuh tempo 2007 Jumlah 2.391.859 2006 Jumlah 2.416.859 32.000 32.000 2.423.859 2.448.859 Tingkat suku bunga 0,2% per tahun Diperhitungkan secara triwulanan, sebesar 6% per tahun Lain-lain Subordinated Notes (SNs) Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut: 2006 Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) 2007 Penerbit Jangka Waktu 2 Agustus 2002- 2012 dengan Call Option 2 Agustus 2007 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) Ekivalen Rupiah Ekivalen Rupiah Bank Mandiri - - US$125.000.000 (US$595.036) 1.125.375 (5.357) - - US$124.404.964 1.120.018 96 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Lain-lain (lanjutan) Subordinated Notes (SNs) (lanjutan) Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah 11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal 2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008. SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000 (nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada awalnya ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat (seperti yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak terbatas (“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas, “Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel Global”) yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V. selaku pihak yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking, Societe Anonyme, Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”). Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002. Pada tanggal 2 Agustus 2007 Bank telah melunasi pinjaman Subordinated Notes (SNs). 30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2007 Dana Pensiun Bank Bumi Daya Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara Koperasi Karyawan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 97 2006 5.126 1.173 47 4.072 1.058 46 6.346 5.176 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri masing-masing per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) Persentase Kepemilikan Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar 1 31.999.999.999 32.000.000.000 500 500 500 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 67,47% 6.749.551.742 500 3.374.775.871.000 32,53% 20.749.551.742 500 10.374.775.871.000 100,00% Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 31 Desember 2007, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 20.500.281 lembar saham (0,0987987%). 2006 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) Persentase Kepemilikan Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar 1 31.999.999.999 32.000.000.000 500 500 500 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 67,86% 6.631.217.467 500 3.315.608.733.500 32,14% 20.631.217.467 500 10.315.608.733.500 100,00% Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 31 Desember 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar saham (0,1020972%). 98 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. 2. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan sahamsaham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri. Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui: (i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering). (ii) perubahan struktur permodalan Perseroan. (iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai agio saham. 99 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d). Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero)”, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002; 2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK RI) No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam rangka program rekapitalisasi bank umum”. 100 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA)) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan (MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk Direksi dan pegawai pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32). Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham Perdana (“IPO”). Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement. Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock Option Plan – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 370.530.174 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp183.629 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp114.662, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar 43.512.471 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp20.120, peningkatan Agio Saham sebesar Rp12.564 dan Dana Setoran Modal sebesar Rp2.657. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar Rp561. Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP – Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun kedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 2 adalah sebesar 304.886.942 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp152.271 dan peningkatan agio saham sebesar Rp406.335, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar 687.178 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan sebesar Rp172 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp904 dan Dana Setoran Modal sebesar Rp1.079. Pada tanggal 31 Desember 2007, 101 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.569. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap III (MSOP - Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP - Tahap 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. Harga eksekusi perlembar saham MSOP - Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - Opsi saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, opsi yang telah dieksekusi dan MSOP - Tahap 3 adalah sebesar 137.348.058 lembar saham, sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp38.875 dan peningkatan agio saham sebesar Rp123.543 dan Dana Setoran Modal sebesar Rp123.857. Pada tanggal 31 Desember 2007, Nilai Opsi Saham yang masih tersisa pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP - Tahap 3 adalah sebesar Rp102.190. Dana Setoran Modal dari hasil eksekusi MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 dan MSOP - Tahap 3 selama tahun 2007 yang masing-masing sebesar Rp2.657, Rp1.079 dan Rp123.857 merupakan hasil eksekusi opsi saham selama periode 1 Oktober - 31 Desember 2007 yang belum dicatat sebagai peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp31.607 dan peningkatan agio saham sebesar Rp95.986 karena belum didukung dengan akta perubahan Anggaran Dasar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2, dan MSOP - Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471 lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp59.167 (Catatan 1a dan 32). Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah masing-masing sebesar 71.300.339 lembar saham dan 304.199.764 sehingga mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp187.750 (Catatan 1a dan 32). b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Tambahan modal disetor/agio saham per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp6.570.959 dan Rp6.433.948 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham. Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1, MSOP - Tahap 2 dan MSOP - Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471 lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp137.011 (Catatan 1a dan 32). Opsi yang dieksekusi dari MSOP - Tahap 1 dan MSOP - Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah 71.300.339 lembar saham dan 304.199.764 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp427.693 (Catatan 1a dan 32). 102 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan) Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 (Catatan 47b) di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000. Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri. Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut: a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593 (nilai penuh); b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham; c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi per tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio. c. Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Desember 2007 dan 2006 terutama berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. 103 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) d. Distribusi Laba Bersih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 28 Mei 2007 dan 22 Mei 2006, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2006 dan 2005 sebagai berikut: 2006 Dividen Tantiem *) Dana Program Kemitraan Dana Program Bina Lingkungan 1.452.843 4.778 48.428 48.428 301.685 12.067 1.554.477 313.752 36.321 - 15.084 - 36.321 830.607 15.084 274.533 2.421.405 603.369 Rp70,02 (nilai penuh) Rp14,85 (nilai penuh) Cadangan: Umum Khusus Jumlah cadangan Laba Ditahan Dividen per lembar saham *) 2005 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2007 tantiem atas pembagian laba tahun 2006 hanya diberikan kepada Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2006 dan 2005 dibayarkan kepada pemegang saham masing-masing pada tanggal 29 Juni 2007 dan 30 Juni 2006. Sesuai keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem (nihil) yang berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2006 sebesar Rp4.778 dibayarkan kepada Komisaris pada tanggal 4 Juni 2007. Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2006 dan 2005 masing-masing dibayarkan pada tanggal 20 Juni 2007 dan 16 Juni 2006. e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan Bank dan Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan dan selisih revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan. 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham. Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang, memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan, memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Bank menerbitkan Saham MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B) dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. 104 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap 1 pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110% dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) 2 (dua) tahun. Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP – Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun berikutnya. Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak grant date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP – Tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006. Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap ketiga (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi. Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun dengan 5 (lima) periode eksekusi dan diumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJPSJ/P/10-2006 tanggal 31 Oktober 2006. Berdasarkan surat dari Human Capital Group tanggal 30 Oktober 2007, MSOP – Tahap 3 dapat dieksekusi pada periode 1 (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 Nopember 2007) adalah maksimal sebesar 50% dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode berikutnya (periode 2 dan atau periode eksekusi berikutnya). Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – Tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada 22 Februari 2007. 105 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga diestimasi dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: MSOP - Tahap 1 8,46% 5 tahun 24,53% 7,63% 1% Suku bunga bebas risiko Ekspektasi periode opsi Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang dihasilkan Tingkat pengunduran diri karyawan MSOP - Tahap 2 9,50% 5 tahun 50% 7,63% 1% MSOP - Tahap 3 11,65% 5 tahun 50% 7,75% 1% Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar 181.547.707 opsi (Catatan 1a) yang terdiri dari MSOP – Tahap 1, MSOP – Tahap 2 dan MSOP – Tahap 3 masing-masing sebesar 43.512.471 opsi, 687.178 opsi dan 137.348.058 opsi. Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar 375.500.103 opsi (Catatan 1a) yang terdiri dari MSOP – Tahap 1 dan MSOP Tahap 2 masing-masing sebesar 71.300.339 opsi dan 304.199.764 opsi. Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2007 Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Jumlah Opsi Opsi beredar awal tahun 368.782.533 Opsi yang diberikan selama tahun berjalan Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan Opsi beredar akhir tahun Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) 521,62 - 1.383,41 - - Nilai Opsi Saham 105.330 87.034 (181.547.707) 468,44 1.318,48 (85.044) 187.234.826 573,18 1.500,62 107.320 2006 Jumlah Opsi Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) Nilai Opsi Saham Opsi beredar awal tahun 434.866.421 480,51 1.063,92 175.012 Opsi yang diberikan selama tahun berjalan 309.416.215 593,89 1.495,08 130.670 Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan (375.500.103) 533,56 1.105,43 (200.352) 368.782.533 521,62 1.383,41 105.330 Opsi beredar akhir tahun 106 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 33. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari: 2007 Kredit yang Diberikan Obligasi Pemerintah Surat-surat Berharga Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Provisi dan Komisi Lain-lain 2006 12.629.787 7.418.237 1.759.699 755.716 695.800 669.310 11.319.184 10.840.987 1.646.826 1.067.532 603.709 782.868 23.928.549 26.261.106 Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp1.051.145 dan Rp825.107, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Pendapatan Murabahah Pendapatan Musyarakah Lain-lain 2006 553.286 200.090 297.769 492.689 189.779 142.639 1.051.145 825.107 34. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas: 2007 Deposito berjangka Tabungan Giro Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman subordinasi Lain-lain 2006 6.466.082 2.310.034 1.251.732 332.657 269.636 162.473 207.580 11.459.892 2.059.386 1.325.764 331.809 251.972 129.704 218.224 11.000.194 15.776.751 Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp307.424 dan Rp314.493. 35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN 2007 Pendapatan denda Pendapatan bea materai Safe Deposit Box Lain-lain 107 2006 90.911 42.823 18.801 248.734 3.444 40.643 17.201 290.057 401.269 351.345 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF 2007 Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas: Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5f) Surat-surat berharga (Catatan 6g) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9b) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) Tagihan akseptasi (Catatan 12d) Penyertaan saham (Catatan 13c) 2006 2.731 (36.337) (22.773) (5.527) 25.000 (467) 2.247.854 (96.805) 318 4.101 (51.542) (30.839) (215.583) 8.600 874 4.158.551 (202.701) 327 2.113.994 3.671.788 37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH 2007 Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas: Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28) Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Aktiva lain-lain (Catatan 15) Lain-lain 38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI KENAIKAN/(PENURUNAN) BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH 106.619 107 208.072 (1.783) 154.427 51.018 (53.663) (22.837) 313.015 128.945 NILAI 2007 Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah 2006 SURAT-SURAT 2006 15.129 (29.190) 8.318 101.063 (14.061) 109.381 39. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN SURAT-SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH 2007 Surat-surat berharga Obligasi Pemerintah 108 2006 43.504 184.994 94.286 43.256 228.498 137.542 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2007 Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap (Catatan 14) Sewa Promosi Komunikasi Beban jasa profesional *) Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, air dan gas Alat tulis kantor Transportasi Penelitian dan pengembangan Lainnya *) 2006 583.877 466.808 419.835 364.257 338.147 297.788 208.762 179.641 96.192 6.056 447.897 608.358 452.025 406.826 342.519 281.925 312.698 191.234 159.897 82.023 7.114 406.274 3.409.260 3.250.893 Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp14.817 dan Rp15.775 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2007 Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat bebas tugas Pendidikan dan pelatihan Kesejahteraan pegawai Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32) Penyisihan cadangan tantiem Bonus dan lainnya 2006 2.155.020 378.625 1.727.159 324.168 300.177 250.494 216.950 87.034 50.000 643.923 303.691 133.087 213.459 130.670 185.268 4.082.223 3.017.502 Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah sebesar Rp84.240 dan Rp61.242 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Executive Vice President dan Senior Vice President Gaji Tunjangan Bonus Jumlah 7 11 2 5.257 21.343 755 3.605 10.429 145 4.515 185 13.377 31.772 1.085 47 18.668 10.668 8.670 38.006 67 46.023 24.847 13.370 84.240 109 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) 2006 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Executive Vice President dan Senior Vice President Gaji Tunjangan Bonus Jumlah 7 11 2 4.733 16.552 635 2.673 12.199 177 - 7.406 28.751 812 45 15.668 4.670 3.935 24.273 65 37.588 19.719 3.935 61.242 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Dana Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sebagai berikut: a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005. Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base Pension Plan Employee Income. Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Desember 2007 dan 2006 masingmasing adalah sebesar Rp10.000 dan Rp30.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga. Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank telah membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp129.470 dan Rp107.566. 110 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo). Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/MMBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003. Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank, bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain) dan pensiunan. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No.KEP-144/KM.10/2007 (DPBM I); No.KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No.KEP-146/KM.10/2007 (DPBM III) dan No.KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007. Per 31 Desember 2007 dan 2006, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2007 dan 2006 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masingmasing tanggal 31 Januari 2008 dan 23 Februari 2007 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 111 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) 9,5% per tahun (2006: 9,5%) Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil Tabel tingkat kematian CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Usia pensiun normal 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata Jumlah maksimum manfaat pasti 80% dari PhDP 80% dari PhDP 62,50% PhDP 75% dari PhDP Kenaikan manfaat pensiun Nihil Nihil Nihil 4% setiap 2 tahun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun Tingkat diskonto Tingkat pengembalian aktiva dana pensiun yang diharapkan Masa kerja yang digunakan PhDP yang digunakan Tingkat pengunduran diri Tingkat kecacatan Tarif pajak rata-rata 112 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV Nilai kini kewajiban manfaat pensiun 1.033.826 1.004.599 542.654 317.468 Nilai wajar aktiva bersih 1.500.073 1.573.220 709.311 483.169 466.247 568.621 166.657 165.701 - - - - Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) (406.468 ) (357.302 ) (165.814 ) (87.767 ) 59.779 - 211.319 - 843 - 77.934 - - - - - Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aktiva bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) DPBM II DPBM III DPBM IV 900.027 849.484 519.172 294.111 1.342.620 1.456.766 707.511 450.450 442.593 607.282 188.339 156.339 - - - - (258.648) (305.567) (174.902) (55.305) 183.945 - 301.715 - 13.437 - 101.034 - - - - - *) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi. 113 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur, antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi. Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja (PSAK No. 24 - Revisi 2004) dengan mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp784.938 dan Rp689.654 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28). Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Desember 2007 dan 2006 telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2007 dan 2006 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing pada tanggal 31 Januari 2008 dan 14 Februari 2007 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: a. Tingkat diskonto 10% per tahun. b. Tingkat kenaikan gaji 10%. c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality. d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method. f. Usia pensiun normal 56 tahun. g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2007 2006 Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui 700.946 44.227 25.484 636.267 31.544 10.317 Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca 770.657 678.128 2007 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu Pengakuan atas biaya jasa lalu *) 45.033 62.432 (870) - Biaya Uang Penghargaan Pegawai *) 106.595 2006 26.060 61.302 (644) (67) 67.697 25.015 179.363 Merupakan pengakuan biaya atas perubahan manfaat yang diterima oleh pegawai yang mengundurkan diri secara sukarela sesuai dengan ketentuan perjanjian kerjasama (PKB) yang baru. 114 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2007 2006 Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat 678.128 106.595 (14.066) 508.477 179.363 (9.712) Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28) 770.657 678.128 Per 31 Desember 2007 dan 2006, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp14.281 dan Rp11.526. Masa Bebas Tugas (MBT) MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan santunan duka. Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan. Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut: No 1. 2. Usia Pensiun Jabatan 56 tahun 46 tahun Masa Kerja Minimal 12 tahun 9 tahun Lama MBT 12 bulan 9 bulan Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Tingkat diskonto 10% per tahun. Tingkat kenaikan gaji 10%. Usia pensiun normal 56 tahun. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality. f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp655.489 dan Rp489.650 (Catatan 28). 115 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan) Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut: 2007 Biaya jasa kini Biaya bunga Koreksi atas dampak perhitungan pajak tahun lalu Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial Biaya pencadangan masa bebas tugas 2006 80.551 48.045 60.113 67.637 52.397 30.178 (25.884) 188.709 124.328 2007 2006 Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat 489.650 188.709 (22.870) 376.340 124.328 (11.018) Cadangan atas masa bebas tugas 655.489 489.650 43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH 2007 Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58) Lain-lain 2006 430.478 286.116 401.219 192.361 716.594 593.580 44. PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 2007 Pendapatan sewa gedung Laba atas penjualan aktiva tetap Denda Lain-lain - bersih 84.073 3.444 (2.448) 35.397 120.466 116 2006 74.571 16.217 (16.417) 45.715 120.086 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2007 2006 25.396.389 20.128.250 25.396.389 20.128.250 7.425.994 - 3.916.516 44 7.425.994 3.916.560 (32.822.383) (24.044.810) KOMITMEN Kewajiban Komitmen: Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Pihak ketiga Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban Komitmen KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima dari bank lain Lain-lain 6.259.377 2.131.530 32.728 6.913.744 2.479.215 32.741 Jumlah Tagihan Kontinjensi 8.423.635 9.425.700 11.988.327 5.803 8.277.171 4.579 11.994.130 8.281.750 2.991.294 30.873 2.866.448 37.645 Jumlah Kewajiban Kontinjensi 15.016.297 11.185.843 Kewajiban Kontinjensi - Bersih (6.592.662) (1.760.143) (39.415.045) (25.804.953) Kewajiban Kontinjensi: Garansi yang diberikan dalam bentuk: Bank garansi (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Standby letters of credit (Catatan 26) Lain-lain KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH 117 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasian sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10). Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Mata Uang Asal (nilai penuh) Dolar Amerika Serikat Lain-lain Spot-Jual Ekivalen Rupiah 394.566.530 3.706.163 2.419.971 Mata Uang Asal (nilai penuh) Ekivalen Rupiah 256.664.930 - 2.410.854 3.717.870 6.126.134 6.128.724 Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Mata Uang Asal (nilai penuh) Dolar Amerika Serikat Lain-lain Spot-Jual Ekivalen Rupiah 82.950.750 - 746.806 1.114.716 Mata Uang Asal (nilai penuh) Ekivalen Rupiah 122.991.590 - 1.861.522 1.107.293 753.182 1.860.475 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kegiatan Perbankan Normal Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: · Hubungan sebagai pemegang saham: Pemerintah Republik Indonesia · Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan: PT Axa Mandiri Financial Services, PT Koexim Mandiri Finance, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT Mandiri Management Investasi, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Gelora Karya Jasatama, PT Pengelola Investama Mandiri, PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Asuransi Staco Jasapratama, PT Stacomitra Graha, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Mulia Sasmita Bhakti, PT Puri Asri Bhakti Karya, PT Surya Chandra Permai, PT Caraka Mulia, PT Puripariwara, PT Griyawisata HM & C, PT Gedung Bank Exim, PT Wahana Optima Permai, PT Tatapuri Perdana, PT Estika Daya Mandiri, PT Krida Upaya Tunggal, PT Wana Rimba Kencana dan PT Great River International. 118 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) · Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 2006 Aktiva Giro pada bank lain (Catatan 4c) Surat-surat berharga (Catatan 6a) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8a) Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g) Tagihan akseptasi (Catatan 12a) 28.241 783.078 - 70 70.960 56.878 750.672 769 Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 811.319 879.349 319.085.590 267.517.192 0,25% 0,33% Jumlah aktiva konsolidasian Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian Persentase Giro pada bank lain, Surat-surat berharga, Tagihan lainnya - transaksi perdagangan, Kredit yang diberikan dan Tagihan akseptasi terhadap jumlah aktiva konsolidasian adalah sebagai berikut: 2007 2006 Giro pada bank lain Surat-surat berharga Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi 0,01% 0,24% - 0,03% 0,02% 0,28% - Jumlah 0,25% 0,33% 2007 2006 Kewajiban Giro (Catatan 16a) Tabungan (Catatan 17b) Deposito berjangka (Catatan 18f) Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan (Catatan 19c) Kewajiban Akseptasi (Catatan 23) Pinjaman yang diterima (Catatan 25) 130.522 42.844 181.309 280.000 333.512 46.355 877.911 138 839 350.000 Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 634.675 1.608.755 289.835.512 241.171.346 0,22% 0,67% Jumlah kewajiban konsolidasian Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian 119 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) · Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri (lanjutan) Persentase Giro, Tabungan, Deposito berjangka, Simpanan dari bank lain – Giro dan tabungan, Kewajiban akseptasi dan Pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian adalah sebagai berikut: 2007 2006 Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain – Giro dan tabungan Kewajiban Akseptasi Pinjaman yang diterima 0,05% 0,01% 0,06% 0,10% 0,14% 0,02% 0,36% 0,15% Jumlah 0,22% 0,67% Gaji, tunjangan dan bonus untuk Komisaris, Direksi dan Manajemen Eksekutif (Catatan 41) untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp84.240 dan Rp61.242. b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia · Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7). · Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB). · Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio. Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan penggunaannya. 48. PELAPORAN JATUH TEMPO Pelaporan jatuh tempo per 31 Desember 2007 dan 2006, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank dan Anak Perusahaan untuk memperoleh likuiditas segera. 120 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut: 2007 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo <1 bulan 1 bln-3 bln >3 bln <6 bln >6 bln <12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva 5.909.369 28.161.059 1.387.595 - 5.909.369 28.161.059 1.387.595 - - - - 16.833.324 27.316.553 89.466.317 68.650 - 16.791.810 24.630.935 739.520 449 504.134 - 448.488 - 41.065 113.768 9.279 1.550.578 88.717.518 2.028.542 - 675.144 799.038 554.360 - - 3.290.853 336.651 125.488.384 4.953.481 124.905 4.531.577 4.096.447 124.905 4.531.577 4.096.447 2.459.851 153.427 8.887.611 1.508.123 - 374.616 3.415 12.601.250 2.055.124 - 456.386 563 10.539.535 1.012.096 - 23.100.480 378.138 - 179.246 70.359.508 - 1.672.638 3.487.895 2.120.961 1.065.673 1.672.638 - - 301.261 - 319.085.590 10.942.540 92.370.117 18.010.664 13.011.428 23.943.991 160.806.850 852.777 67.010.951 85.358.814 94.985.258 - 852.777 67.010.951 85.358.814 81.161.887 10.323.002 1.769.144 1.582.590 148.635 1.637.065 827.617 2.945.659 - 1.637.065 827.617 2.890.864 18.270 27.625 8.900 - 2.914.343 34.348 5.023.235 4.050.564 9.345.061 - 2.028.864 14.811 1.530.220 957.107 99.673 5.092 2.082.065 3.799.987 6.262 1.028.510 2.717.893 1.790.562 382.440 200.000 2.746.398 885.479 8.183 175.564 908.441 469.508 469.508 - - - - - 540.608 1.280.398 9.624.031 2.935.275 8.982.152 - 540.608 641.879 2.852 1.280.398 23.162 10.536 93.550 2.805.175 289.835.512 9.451.660 245.555.989 17.531.976 7.350.532 5.013.878 4.931.477 29.250.078 1.490.880 (153.185.872) 478.688 5.660.896 18.930.113 155.875.373 Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Hutang atas surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Jumlah Kewajiban Aktiva (kewajiban) bersih 121 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2006 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo <1 bulan 1 bln-3 bln >3 bln <6 bln >6 bln <12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva 3.965.717 21.579.158 537.234 - 3.965.717 21.579.158 537.234 - - - - 9.435.541 17.547.112 91.461.870 92.262 - 9.031.890 15.286.420 - 12.888 259.586 - 212.511 182.750 168.869 178.252 128.910 - 1.597.184 91.293.001 1.958.039 - 526.842 802.434 628.763 - - 833.388 410.727 103.282.247 3.453.170 84.870 4.709.243 3.295.451 84.870 4.709.243 3.295.451 460.929 13.059 10.760.612 805.629 - 88.206 17.929 9.538.657 1.551.088 - 284.253 2.697 7.892.524 999.879 - 3.093 18.682.463 89.889 - 373.949 56.407.991 6.685 - 1.661.130 3.302.295 2.240.593 729.409 1.661.130 - - 332.293 - 267.517.192 10.422.419 63.696.899 13.931.918 10.372.246 19.414.900 149.678.810 671.339 48.812.753 60.303.561 96.591.234 - 671.339 48.812.753 60.303.561 74.032.609 14.244.794 2.998.394 3.437.925 1.877.512 1.286.609 1.899.681 5.003.010 - 1.286.609 1.899.681 4.952.808 43.708 4.269 2.225 - 1.859.780 100.823 3.608.393 3.793.883 3.424.892 - 214.909 15.235 878.285 - 14.196 1.612.195 - 141.893 1.474 1.017.859 - 14.679 93.302 - 1.502.978 55.239 6.752 3.793.883 3.424.892 514.399 514.399 - - - - - 590.533 1.582.800 6.970.296 4.157.360 6.970.296 - 590.533 9.765 27.499 563 53.063 1.582.800 4.066.470 241.171.346 7.484.695 193.668.087 15.942.392 4.164.452 3.601.194 16.310.526 26.345.846 2.937.724 (129.971.188) (2.010.474) 6.207.794 15.813.706 133.368.284 Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank call money - Deposito berjangka Hutang atas surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Jumlah Kewajiban Aktiva (kewajiban) bersih 122 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Jenis Usaha Lokasi Geografis __ · Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. · Anak Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri (Europe) Limited PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan Perbankan Indonesia, Singapura, Hong Kong, Grand Cayman dan Timor Leste Bank Syariah Perbankan Sekuritas Indonesia Inggris Indonesia Lain-lain Indonesia Lain-lain Indonesia __ Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 25.447.880 1.407.193 426.058 22.061 310.755 - 9.953 - (320.708) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 25.758.635 1.407.193 436.011 22.061 (320.708) 27.303.192 Beban operasional Beban operasional antar segmen 19.499.195 21.428 1.239.725 - 271.858 - 79.497 - (21.428) 21.090.275 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 19.520.623 1.239.725 271.858 79.497 (21.428) 21.090.275 Laba operasional 6.238.012 167.468 164.153 (57.436) (299.280) 6.212.917 Laba bersih 4.389.064 115.455 108.391 34.339 (301.025) 4.346.224 306.090.346 12.885.378 2.721.589 345.967 (2.957.690) 319.085.590 95,05% 4,00% 0,85% 0,11% Jumlah aktiva Jumlah aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 123 - 27.303.192 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2007 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Pasifik (Cayman) Eropa Barat Eliminasi Konsolidasian 26.587.334 298.933 206.341 210.584 320.708 - - - (320.708) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 26.908.042 298.933 206.341 210.584 (320.708) 27.303.192 Beban operasional Beban operasional antar segmen 20.349.520 21.428 184.005 - 144.040 - 412.710 - (21.428) 21.090.275 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 20.370.948 184.005 144.040 412.710 (21.428) 21.090.275 Laba operasional 6.537.094 114.928 62.301 (202.126) (299.280) 6.212.917 Laba bersih 4.299.212 102.884 44.107 201.046 (301.025) 4.346.224 306.354.573 3.658.886 2.654.475 9.375.346 (2.957.690) 319.085.590 95,13% 1,14% 0,82% 2,91% Jumlah aktiva Jumlah aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) - 27.303.192 Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 27.679.726 1.079.546 219.439 15.417 201.370 - - - (201.370) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 27.881.096 1.079.546 219.439 15.417 (201.370) 28.994.128 Beban operasional Beban operasional antar segmen 25.052.651 33.028 978.714 - 158.118 - 93.535 - (33.028) 26.283.018 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 25.085.679 978.714 158.118 93.535 (33.028) 26.283.018 Laba operasional 2.795.417 100.832 61.321 (78.118) (168.342) 2.711.110 Laba bersih 2.479.433 65.480 42.635 20.945 (187.088) 2.421.405 258.211.155 9.554.967 2.320.022 314.660 (2.883.612) 267.517.192 95,49% 3,53% 0,86% 0,12% Jumlah aktiva Jumlah aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 124 - 28.994.128 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Eropa Barat Pasifik (Cayman) Eliminasi Konsolidasian 28.285.022 336.121 159.571 213.414 194.715 - 6.655 - (201.370) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 28.479.737 336.121 166.226 213.414 (201.370) 28.994.128 Beban operasional Beban operasional antar segmen 25.591.972 25.400 170.382 - 112.974 7.628 407.690 - (33.028) 26.283.018 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 25.617.372 170.382 120.602 407.690 (33.028) 26.283.018 Laba Operasional 2.862.365 165.739 45.624 (194.276) (168.342) 2.711.110 Laba Bersih 2.253.097 107.306 59.094 188.996 (187.088) 2.421.405 261.340.622 1.977.521 1.999.938 5.082.723 (2.883.612) 267.517.192 96,65% 0,73% 0,74% 1,88% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) - 28.994.128 50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”) (Bank Mandiri saja) per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 21,11% dan 25,30% untuk CAR risiko kredit dan 20,75% dan 24,62% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung sebagai berikut: 2007 2006 Modal: Modal inti *) Modal pelengkap 23.194.122 7.624.716 22.011.986 8.564.284 Jumlah modal inti dan modal pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan 30.818.838 (2.535.000) 30.576.270 (2.210.393) Jumlah modal untuk risiko kredit (Catatan 51) Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar 28.283.838 28.365.877 - - Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar 28.283.838 28.365.877 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 133.960.413 2.355.524 112.138.825 3.057.992 Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar 136.315.937 115.196.817 125 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan) *) Tidak termasuk pengaruh manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp700.262 dan Rp1.266.286 per 31 Desember 2007 dan 2006 dan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas Surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar (Rp5.097) dan Rp327.960 per 31 Desember 2007 dan 2006. Pada tanggal 30 April 2003 Bank Mandiri melakukan kuasi reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. 2007 CAR untuk risiko kredit CAR untuk risiko kredit dan pasar CAR Minimum 2006 21,11% 20,75% 25,30% 24,62% 8% 8% 51. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih jumlah aktiva dan jumlah kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Dolar Singapura Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 54.175.402 1.003.792 350.233 295.974 227.332 161.183 118.508 46.460 55.037.509 929.991 102.891 221.501 177.165 (19.435) 65.045 22.229 Jumlah 862.107 73.801 247.342 74.473 50.167 180.618 53.463 31.179*) 1.573.150 NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 48.996.492 997.020 289.937 239.622 171.041 123.005 110.137 41.713 Jumlah 49.949.573 904.992 201.024 102.891 134.694 12.983 29.792 7.885 (953.081) 92.028 88.913 136.731 36.347 110.022 80.345 33.828 374.867 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 50) 28.283.838 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 1,33% 5,56% 126 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Rasio PDN per 31 Desember 2007 jika menggunakan modal bulan November 2007 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2007 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 28.204.492 1,33% 5,58% *) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 41.030.408 766.483 674.356 240.952 234.456 145.491 80.941 28.129 40.248.117 694.392 489.332 232.290 116.265 103.108 27.316 6.951 782.291 72.091 185.024 8.662 118.191 42.383 53.625 28.084*) Jumlah 1.290.351 NERACA Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Hong Kong Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 39.795.789 231.935 218.275 200.761 191.539 70.622 40.013 23.610 36.153.929 220.868 513.025 116.265 413.525 10.623 20.198 6.951 3.641.860 11.067 (294.750) 84.496 (221.986) 59.999 19.815 16.659 Jumlah 3.317.160 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 50) 28.365.877 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 11,69% 4,55% Rasio PDN per 31 Desember 2006 jika menggunakan modal bulan November 2006 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2006 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 28.276.345 11,73% 4,56% *) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya. 127 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 52. RASIO AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Desember 2007 dan 2006 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 4,52% dan 8,25%. Rasio kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 7,33% dan 17,08% (Catatan 11A.d). Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 104,22% dan 107,83%. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 3,31% dan 4,15%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2007 dan 2006 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT Kegiatan Jasa Kustodian Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market Services Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat (scriptless); b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya; c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action); d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi. e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi di berbagai instrumen surat berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di Indonesia; b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing); c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI; d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi; e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 128 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan) Kustodian Bank Mandiri memiliki 370 dan 337 nasabah per 31 Desember 2007 dan 2006, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Desember 2007 sebesar Rp90.072.761, JPY672.222.222 (nilai penuh) dan US$439.473.200 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2006 sebesar Rp73.596.884 dan US$395.383.869,08 (nilai penuh). Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan Wali Amanat Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat izin operasi untuk kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Jasa Penampungan Dana Initial Public Offering (Receiving Bank) Jasa Agen Penjaminan (Security Agent) Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Desember 2007 telah mengelola 37 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp13.686.607 dan US$100,000,000.00 (nilai penuh) dan per 31 Desember 2006 sebanyak 30 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar Rp9.852.386 dan US$100.000.000,00 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking fund), escrow fund dan dana pihak ketiga yang dikelola per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp448.816 untuk 17 nasabah dan Rp50.461 untuk 8 nasabah. Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000. 54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Pemerintah: Listrik, gas dan air Transportasi dan komunikasi Pertanian Industri Pertambangan Konstruksi Lain-lain 129 2007 2006 7.602.067 3.915.733 1.249.057 742.653 12.612 11.394 95.338 8.349.541 4.185.230 1.307.609 769.286 36.266 14.084 102.055 13.628.854 14.764.071 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan) Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain: Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, HKG, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, MEESPIERSON N.V. Netherland 14.07.1994, French Government. Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun. 55. MANAJEMEN RISIKO Upaya pengendalian risiko ditujukan agar Bank dapat mengambil langkah perbaikan dan penyesuaian tingkat risiko yang dapat diterima. Pengendalian risiko menyangkut pengaturan komposisi portofolio dengan risk dan return yang seimbang, dilakukan untuk mengimbangi perkembangan yang pesat dalam industri perbankan yang ditandai dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha bank. Penerapan pengelolaan risiko pada Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penyusunan ketentuan BI tersebut diarahkan pada pemenuhan pengimplementasian Basel II Accord sehingga diharapkan bank-bank di Indonesia secara penuh telah menerapkan ketentuan Basel II tersebut pada tahun 2011. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pendekatan yang paling sederhana hingga pendekatan yang paling kompleks yang diterapkan secara komprehensif pada 3 risiko utama yang harus dikelola bank: risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Pengimplementasian Basel II – Pilar 1 mengenai kecukupan modal yang memperhitungkan risiko pasar, kredit dan operasional dengan pendekatan sederhana direncanakan telah diterapkan pada akhir tahun 2008. Sedangkan Pilar 2, untuk risiko lainnya, direncanakan diimplementasikan pada awal tahun 2009 dan Pilar 3 pada pertengahan tahun 2011. Penerapan manajemen risiko yang ideal yakni aktivitas pengelolaan risiko (identifikasi – pengukuran – mitigasi – monitoring) pada semua level hingga level transaksi adalah sejalan dengan Basel II yang juga mengharapkan pengembangan manajemen risiko secara internal pada setiap transaksinya. Mengacu pada kententuan Basel II ini, akhirnya Bank dapat menjalankan kerangka kerja manajemen risiko secara sistematik dan repetitif sehingga risiko yang dikelola Bank akan termonitor dengan baik, tentu saja manajemen risiko harus pula berperan sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential banking. 130 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Baik Basel II maupun PBI tersebut di atas mensyaratkan adanya pengawasan aktif dari pihak manajemen Bank terhadap aktivitas pengelolaan risiko. Hal ini diwujudkan dengan dibentuknya Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ditujukan agar pengelolaan risiko menjadi lebih menyeluruh terpadu, terukur, dan terkendali. Komite ini tercakup dalam Risk & Capital Committee (RCC) yang telah dibentuk sejak tanggal 10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko Bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku bunga dana dan kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko. Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir mulai diterapkan pada semester I-2006 yang memfokuskan RCC menjadi tiga sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital & Investment Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab terhadap setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh grup kerja (working group) yang anggotanya terdiri dari grup-grup yang terkait langsung dengan permasalahan risiko yang masuk dalam cakupan komite dimaksud. Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko. Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang dibagi menjadi dua grup, yaitu grup yang berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, dan grup yang terkait dengan risiko operasional dan risiko pasar. Kerangka kerja penerapan manajemen risiko sendiri dijabarkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang menjadi acuan bagi pengelolaan risiko yang lebih spesifik seperti Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Kebijakan Trading, dan Kebijakan Asset & Liability Management. Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank setiap triwulan yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai jadual yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan kepada BI secara triwulan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko (khususnya pemantauan pelaksanaan action plan) dengan periode yang lebih pendek yaitu secara bulanan, sehingga kinerja risiko terdeteksi lebih awal dan akurat. Dalam rangka pengintegrasian sistem manajemen risiko; pemenuhan ketentuan Bank Indonesia dan Basel II, serta sebagai tindak lanjut atas Basel II Compliance Committee yang telah dibentuk, Bank sedang mengembangkan Enterprise Risk Manajement (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis dan operasional Bank. ERM merupakan sistem manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi secara bank wide, sehingga diharapkan pengelolaan risiko menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, dengan demikian dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders Bank terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance). 131 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Inisiatif ERM yang mulai sejak tahun 2004 sebagai embrio awal pengelolaan risiko yang menyeluruh pada saat ini telah sampai pada tahapan penyusunan datamart dan procurement ERM system. Dengan ERM, diharapkan pengelolaan risiko pasar, kredit, dan operasional dapat dilakukan dengan lebih baik, tidak sekedar menjadi pemenuhan terhadap ketentuan dan pelaporan kepada Bank Indonesia saja tetapi menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari. Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) dan Interim Kebijakan dan Prosedur dibidang perkreditan yang belum terakomodasikan dalam Buku KPBM dan PPK. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, dokumentasi, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank juga melakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Sejalan dengan penerapan Strategic Business Unit (SBU), Bank menyusun Kebijakan dan Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis yang diharapkan dapat lebih fokus dalam menangkap aspirasi kebutuhan bisnis per segmen bisnis dimaksud. SPK yang telah selesai dikerjakan adalah SPK segmen Corporate, SPK segmen Commercial, SPK segmen Small, SPK Micro dan SPK Consumer. Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Committee dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit dan Risk Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread sheet keuangan) juga menggunakan panduan dari Rating Tools (BMRS) dan Scoring Tools (MBSS & SMESS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat dan penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring yang proven dan handal. Model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk Tools sebagai salah satu alat bantu dalam memutus kredit. Untuk memonitor performance model credit rating dan credit scoring, secara berkala dilakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang telah dilakukan oleh Business Unit. Dengan melakukan validasi model rating akan diperoleh kondisi performance model yang terkini. Sebagai upaya monitoring dan reporting, rating & scoring yang dikelola dalam data-base dituangkan dalam Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran pada tahun berjalan. Report tersebut juga memuat informasi mengenai atribute/parameter scoring yang disusun menurut sektor ekonomi. Hal ini bermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik (perform) sehingga mendukung proses ekspansi kredit dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. 132 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan (treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi. Dalam rangka mempercepat proses (Turn Around Time) pemberian kredit, saat ini Bank melakukan inisiatif antara lain melakukan penyempurnaan format Nota Analisa Kredit (Credit Memo) untuk segmen Corporate, Commercial, Small Business, Financial Institution dan Kantor Luar Negeri yang lebih berorientasi pada analisa risiko secara komprehensif sehingga mendukung pemutusan kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian (prudential banking). Selain inisiatif tersebut sebagai upaya pencegahan peningkatan NPL, Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses Loan Monitoring System dan analisa Watch List (Early Warning Analysis) bagi debitur-debitur performing untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami downgrade menjadi NPL sehingga Manajemen dapat segera menetapkan account strategy dan tindakan (action) secara dini sehingga dapat memberikan hasil paling optimal dalam rangka meminimalkan pertumbuhan NPL Bank. Disamping itu, kredit bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar penyelesaiannya dapat ditangani lebih menyeluruh dan di lain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada pengelolaan debitur lancar dan ekspansi kredit. Pada tingkat portofolio, Bank memiliki Portfolio Guideline (PG) yang dapat digunakan untuk mengarahkan ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar sektor ekonomi, wilayah, segmen bisnis maupun produk. Alokasi portofolio yang optimal ini mencegah pengambilan risiko yang melampaui risk appetite Bank. PG mencakup sejumlah variabel (lagging, coincidence & leading) yang pada intinya memperhitungkan 3 (tiga) hal utama yaitu attractiveness dari suatu sektor ekonomi/wilayah/segmen bisnis (supply & demand, struktur industri, profitabilitas dan regulasi), expertise Bank pada sektor dimaksud dan faktor diversifikasi. Untuk menguji tingkat akurasi dari PG dilakukan back testing secara periodik sehingga predictive value dari PG akan selalu berada pada tingkat yang dapat diterima. Selain back testing, PG juga akan dilengkapi dengan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang saat ini dalam proses pengembangan. RAC memberikan gambaran financial dan non-financial (kualitatif) pada tingkat industri, yang menjadi acuan (benchmark) bagi kredit analis dalam menetapkan target customer dan mengambil keputusan pemberian kredit pada masing-masing sektor industri sehingga keputusan kredit yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. Secara periodik (bulanan dan semesteran) dilakukan analisa portofolio sehingga adanya perubahan variabel ekonomi maupun variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi alokasi yang optimal dapat dipantau dan dilakukan langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun strategis (portfolio rebalancing). Pada tingkat portofolio, secara rutin maupun ad hoc dilakukan stress testing untuk menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan rugi-laba) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi baik secara individu maupun bersama-sama. Dengan stress testing dapat diantisipasi lebih awal langkah-langkah pengendalian portofolio dan diambil solusi yang paling optimal. Selain itu stress testing juga memberikan gambaran mengenai strategi jangka panjang yang paling sesuai dengan kondisi portofolio Bank dan lingkungan ekonominya. Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang berbasis risiko. Dengan demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham atas aktivitas kredit yang dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko kredit guna memperoleh insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New Basel II Capital Accord di masa mendatang. 133 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga kredit. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas a. Manajemen Risiko Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian, untuk mengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas disusun selaras dengan aktivitas bisnis yang dijalankan oleh unit bisnis. Tingkat likuiditas Bank diukur melalui Primary Reserve dan Secondary Reserve. Bank memelihara Primary Reserve dan Secondary Reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadual dan ekspansi aktiva. Primary Reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah (untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp50.000 milyar dan Loan to Deposit Ratio antara 50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Desember 2007 realisasi GWM Rupiah sebesar 14,00% dan GWM Valas sebesar 3,01%. Selama tahun 2007, GWM Rupiah secara rata-rata mencapai 11,24% dan GWM Valas mencapai 3,01%, yang menunjukkan bahwa primary reserve telah dikelola secara efisien oleh Treasury. Secondary Reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI, FASBI, penempatan antar bank, dan surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank menetapkan limit Secondary Reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Desember 2007 Bank memiliki Rp39.163.369 dalam secondary reserve, atau 16,38% dari dana pihak ketiga Bank sebesar Rp239.092.880. Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank yang akan datang diukur dan dipantau melalui liquidity gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity profile dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2008, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus. Setiap proyeksi defisit pendanaan dipantau melalui limit Maximum Cumulative Outflow (MCO). Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi. 134 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) a. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga seperti obligasi pemerintah. Biaya pendanaan dan kemampuan pendanaan Bank secara langsung dipengaruhi oleh credit rating yang dimiliki. Posisi rating Bank Mandiri saat ini adalah sebagai berikut: Standard & Poor’s Fitch, Inc. Moody’s Long Term Domestic Currency BBBBBaa2 Long Term Foreign Currency BBBBB1/Ba2 b. Manajemen Risiko Suku Bunga Risiko Suku Bunga adalah risiko yang mempengaruhi nilai finansial (naik/turun) assets dan liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang akan berdampak pada pendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricing antara assets yang sensitif (RSA = Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = Rate Sensitive Liabilities). Asset Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi pemerintah dan kredit, dan Liability yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka). Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa re-pricing gap, duration gap dan simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakan pendekatan re-pricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan nilai modal ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga, Bank melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock). Pengukuran sensitivitas NII (Net Interest Income) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah dan Valas akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,75% (tidak diaudit) dari target NII dan penurunan EVE sebesar 1,18% (tidak diaudit) dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Desember 2007 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,45% (tidak diaudit) dan 2,12% (tidak diaudit) dari Equity. Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank. Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement. 135 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Manajemen Pricing Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit. Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas pasar, suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank. d. Manajemen Risiko Pasar Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukan oleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk Limit (VaR Limit), limit nominal dealer, dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebut dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan. Berbeda dengan laporan lainnya, Laporan Bulanan menjabarkan secara lengkap pengelolaan risiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang mengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testing untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan. Semakin berkembangnya produk-produk finansial, dimanfaatkan oleh Treasury Group untuk meningkatkan fee based income melalui transaksi derivative dan Structured Product, misalnya FX Digital Option, Single Range Accrual dan produk-produk lainnya. Untuk mengakomodir pengelolaan risiko atas kompleksitas transaksi derivative & structured product tersebut, Bank mengembangkan system derivative yang ditargetkan selesai pada awal Semester II – 2008. Pengalokasian modal untuk mengcover risiko pasar, menggunakan pendekatan Standard Model sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan untuk mengcover risiko pasar per 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp221.039,39 sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 20,75%. Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapan manajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini dan best practice yang berlaku. e. Manajemen Risiko Nilai Tukar Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar struktural untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam denominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama berbentuk dana pihak ketiga dan pinjaman diterima sementara disisi aktiva terutama dalam bentuk kredit, penempatan antar bank dan surat berharga. 136 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) e. Manajemen Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi posisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX forward, swap dan option. Bank Mandiri memenuhi peraturan Bank Indonesia yang mewajibkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca dan Keseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20% dari modal Bank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati-hatian Bank menetapkan limit internal 10% dari modal. Per 31 Desember 2007 PDN Keseluruhan (absolut) Bank mencapai 5,56% dari modal (Catatan 51). Risiko Operasional Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif untuk membantu memenuhi target usaha serta meningkatkan citra Bank dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap kegiatan usaha Bank. Melalui penerapan manajemen risiko operasional maka diharapkan: - Setiap Unit Kerja memiliki proses kerja dan mengidentifikasi dimana potensi terjadi risiko operasional, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mitigasi risiko tersebut. - Bank secara periodik mengevaluasi action plan sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi potensi kerugian risiko operasional. Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif untuk memenuhi target usaha serta meningkatkan citra Bank dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap kegiatan usaha Bank. Bank memiliki beberapa perangkat untuk penerapan manajemen risiko operasional yaitu: - Mandiri Loss Event Database (MLED) adalah perangkat yang digunakan untuk pencatatan kerugian akibat risiko operasional yang sudah terjadi. MLED berguna untuk menyediakan profil kerugian operasional Bank (termasuk faktor-faktor yang menyebabkannya) serta membantu proses identifikasi risiko operasional (sebagai salah satu data pendukung dalam perangkat RCSA). - Key Risk Indicator (KRI) adalah perangkat untuk pemantauan perubahan parameter risiko operasional. Melalui pemantauan KRI, Unit Kerja dapat mengidentifikasi proses yang berpotensi menimbulkan kerugian (sebagai early warning signal). - Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan Key Operational Risk Control (KORC) adalah perangkat untuk penilaian potensi risiko dan kualitas kontrol di masa yang akan datang. Melalui penggunaan RCSA dan KORC, unit kerja dapat mengidentifikasi serta menilai risiko yang ada dan membuat rencana mitigasi risiko. - New Product & Activity atau Produk & Aktivitas Baru (PAB) adalah proses untuk mengantisipasi dan mengelola risiko yang melekat dalam suatu produk dan atau aktivitas usaha yang baru. 137 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Operasional (lanjutan) - Business Continuity Planning (BCP) adalah perangkat yang mengharuskan Bank untuk menyusun/memiliki rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP). Sebagai implementasi dari BCP, setiap Unit Kerja diharuskan memiliki Disaster Recovery Plan (DRP) sehingga apabila terjadi hal ekstrim seperti gempa, maka Bank dalam waktu singkat akan dapat beroperasi kembali melayani nasabah. Peran BCP semakin dibutuhkan mengingat saat ini bencana alam semakin sering terjadi di Indonesia. Saat ini Bank ada pada tahap implementasi proses manajemen risiko operasional pada seluruh Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah. Dalam rangka implementasi proses manajemen risiko operasional ini dilakukan sosialisasi sebagai sarana awareness dan penjelasan teknis implementasi kepada Unit Kerja di Wilayah maupun Kantor Pusat. Seperti dipersyaratkan oleh Bank Indonesia, Bank juga senantiasa menyempurnakan kebijakan dan perangkat yang akan digunakan oleh Unit Kerja sebagai acuan di dalam proses manajemen risiko operasional. Untuk mengantisipasi keluarnya ketentuan Bank Indonesia mengenai kebutuhan modal untuk Risiko Operasional, secara internal Bank telah melakukan simulasi untuk menghitung kebutuhan modal berdasarkan Basic Indicator Approach, hal ini akan ditindaklanjuti dengan konsolidasi dengan perusahaan anak. Dalam rangka mendukung target Bank untuk menjadi Regional Champion Bank dan meningkatkan kemampuan manajemen risiko operasional setingkat dengan International Best Practice, Bank melakukan kontrak kerjasama dengan Risk Advisory Service ABN Amro Bank. Dengan kerjasama tersebut jajaran Bank dapat meningkatkan kompetensi manajemen risiko operasional serta mengimplementasikan sistem dan prosedur yang up-to-date sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal untuk risiko operasional yang efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank. Untuk meningkatkan kompetensi jajaran Bank dalam manajemen risiko operasional, pejabat Bank yang telah ditetapkan akan mengikuti sertifikasi manajemen risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia. Disamping itu Bank juga mengirim Pejabatnya untuk memperdalam pengetahuan dan praktek manajemen risiko operasional melalui pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri, serta studi banding dengan Bank tingkat regional maupun studi banding ke Bank koresponden di luar negeri. 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake Corporation Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005 dan 30 Maret 2007 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh), US$420.000 (nilai penuh), US$922.131,10 (nilai penuh), US$40.000 (nilai penuh) dan US$40.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar US$65.882.961,68 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva Tetap sebesar US$63.402.624,32 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2007 mencapai 96,24%. 138 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake Corporation (lanjutan) Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays (US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar US$1.575.893,20 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$377.017,74 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva tetap sebesar US$1.162.458,02 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2007 mencapai 73,77%. b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP) Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut: 1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk membeli saham SNP sebesar 20% setelah Bank Mandiri mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik secara langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 Triliun (nilai penuh) atau setelah 4 (empat) tahun sejak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu pada tanggal 16 Desember 2008, yang mana yang dahulu terjadi. 2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk membeli saham SNP sampai dengan 51% setelah terlebih dahulu mengeksekusi hak opsi untuk memiliki 20%. Hak tersebut berlaku sampai dengan 16 Desember 2009. Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris Harun Kamil di Jakarta No. 001/WAR/N/III/06 tanggal 28 Maret 2006. Addendum 2 - Akta Notaris No. 3 Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., tanggal 11 April 2007. c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai US$1.200.000 (nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007. Jangka waktu berakhirnya kesepakatan diperpanjang sampai dengan pertengahan tahun 2008. d. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 9/561/DPB1 tanggal 4 September 2007 perihal Satus Pengawasan Bank Mandiri, Bank Indonesia menyatakan bahwa sehubungan dengan peningkatan kinerja Bank Mandiri yang semakin membaik dan rasio Non Performing Loan neto telah di bawah 5% dari total portofolio kredit, maka Bank Mandiri dinyatakan tidak termasuk dalam kriteria Bank dalam Pengawasan Intensif terhitung sejak tanggal 4 September 2007. 139 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) e. Perkara Hukum Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN. Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui Pengadilan maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan deposito dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan mengajukan permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi). Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN) untuk membekukan pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan pencairan dana nasabah tersebut. Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat Menteri Keuangan tersebut. Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal 25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia. Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang akan dicairkan. Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 November 2006 dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik Bank Mandiri maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding. Pengadilan Tinggi Jakarta yang memeriksa perkara tersebut ditingkat Banding telah menjatuhkan putusan No. 123/PDT/2007/PT DKI tanggal 14 Juni 2007 yang amar putusannya menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena nasabah sebagai pihak yang dikalahkan telah mengajukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI pada tanggal 3 Januari 2008. Bank Mandiri telah pula mengajukan/menyerahkan Kontra Memori Kasasi pihak nasabah tersebut dan sekarang menunggu putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI dimaksud. Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah (giran) tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar US$10.000.000 (nilai penuh). Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya adalah pegawai/pejabat nasabah. 140 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) e. Perkara Hukum (lanjutan) Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk membayar kepada nasabah. Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2007. Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Desember 2007 dan 2006, masing-masing adalah Rp2.529.424 dan Rp2.331.607. Per 31 Desember 2007 dan 2006, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp205.742 dan Rp316.227 (Catatan 28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai. f. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaan murabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Bank Syariah Mandiri (BSM). Tim Pemeriksa Ditjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000 pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00032/207/02/073/04 tanggal 13 Desember 2004 atas PPN tahun 2003 sebesar Rp25.542 berkenaan dengan transaksi pembiayaan murabahah yang dilaksanakan BSM. BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan transaksi perbankan yang dikecualikan dari objek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No.18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf (d), bahwa transaksi perbankan tidak termasuk sebagai objek pajak PPN dan hal ini juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d). Berkaitan dengan hal tersebut pada tanggal 10 Januari 2005, BSM mengajukan keberatan terhadap SKPKB di atas. Atas keberatan tersebut, pada tanggal 1 Desember 2005, Dirjen Pajak menerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep277/PJ.54/2005. Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal 3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No.58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajak dan memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah di perbankan syariah. 141 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) f. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) (lanjutan) Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksi pembiayaan murabahah, BSM telah melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, Bank Indonesia dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masih berlangsung dan belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadangan atas PPN Kurang Bayar sebagaimana ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00032/207/02/073/04 atas PPN tahun 2003 sebesar Rp25.542 tersebut di atas ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang terkait dengan PPN transaksi pembiayaan murabahah tersebut. g. Perjanjian Jual Beli Saham Bank Sinar Harapan Bali Dengan Syarat Tangguh Pada tanggal 3 Desember 2007, Bank dan pemegang saham Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Dengan Syarat Tangguh atau Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) yang akan menjadi salah satu dasar bagi kepemilikan 80% (delapan puluh persen) saham BSHB oleh Bank. Bahwa untuk efektifnya CSPA, masih diperlukan pemenuhan beberapa persyaratan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara lain diperolehnya persetujuan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Sesuai dengan CSPA, telah disepakati bahwa sebelum Bank melakukan akuisisi terhadap BSHB, Pemegang Saham Lama akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh BSHB dari sejumlah Rp19.387.876.000 (nilai penuh) menjadi Rp20.000.000.000 (nilai penuh). Selanjutnya Bank akan melakukan akuisisi BSHB dengan cara: 1. Melakukan akuisisi atas 50% saham yang telah dikeluarkan BSHB atau sejumlah 20.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (nilai penuh) per saham. 2. Meningkatkan nilai modal yang ditempatkan dan disetor dalam BSHB melalui setoran modal tambahan sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh BSHB meningkat dari Rp20.000.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp100.000.000.000 (nilai penuh). Pada tanggal 5 Desember 2007, Bank menempatkan dana pada BSHB sebesar Rp80.000 (Catatan 5b) dalam rangka pemenuhan syarat rencana akuisisi di atas. 57. KONDISI EKONOMI Sepanjang tahun 2007, berbagai indikator ekonomi makro telah menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspektasi para pelaku ekonomi terhadap berbagai indikator ekonomi makro tampaknya optimis akan tercapai. Angka inflasi pada akhir tahun 2007 yang berada pada kisaran 6,6% menunjukkan bahwa inflasi yang ditargetkan oleh otoritas moneter yaitu sebesar 6,0% plus minus 1,0% mampu tercapai. Kondisi ini membuka ruang penurunan suku bunga SBI pada akhir tahun 2007 di level 8,0%. Sementara itu, dari sisi nilai tukar terus menunjukkan indikasi pelemahan di akhir tahun yang dipicu oleh sentimen global. Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada akhir tahun 2007 ditutup pada kisaran IDR/USD 9.400. Meskipun demikian, pelaku ekonomi tetap optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 6,2% - 6,3% di tahun 2007. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini ditopang oleh terjaganya inflasi pada kisaran yang rendah serta suku bunga yang menurun yang pada akhirnya mendorong meningkatnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, dorongan fiskal yaitu melalui konsumsi pemerintah juga tetap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Kondisi makroekonomi yang tumbuh baik ini diharapkan akan mampu mendorong kinerja bisnis perbankan. Daya beli masyarakat yang terus pulih dapat mendorong dunia usaha, khususnya dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit baik dari maupun bagi masyarakat secara luas. 142 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 57. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Di sisi lain, kebijakan otoritas moneter untuk menciptakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang kuat menjadi pendorong bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja dan kondisi kesehatan. Hal ini terlihat dari usaha beberapa bank untuk meningkatkan modal perbankan yang sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. Hal ini tentunya akan memberikan citra positif terhadap lembaga keuangan perbankan kepada masyarakat. Performa perbankan umum sepanjang periode 2007 menunjukkan beberapa indikator yang membaik. Data outstanding credit bulan Desember 2007 menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Berdasarkan tahun kalender (Desember 2006 - Desember 2007), kredit mampu tumbuh sebesar 26,4%. Kondisi ini juga didorong oleh perbaikan di sisi loan to deposit ratio yang menunjukkan peningkatan sebesar 66,32% di bulan Desember 2007 dibandingkan awal tahun 2007 yang berada pada level 60,55%. Selain itu, berbagai indikator masalah perbankan juga membaik yang ditunjukkan oleh menurunnya non performing loan perbankan umum yang pada Desember 2007 ini menurun pada level 4,07% dibandingkan awal tahun 2007 yang berada di level 6,19%. Tentunya, kondisi ini akan menjadi awal bagi perbaikan kinerja perbankan di masa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada diluar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya. Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat diperkirakan jumlahnya. 58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku (Catatan 43). 143 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank. Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta. 59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”) Laporan keuangan konsolidasian disajikan berdasarkan PSAK, yang untuk beberapa hal signifikan tertentu berbeda dari IFRS. Perbedaan-perbedaan signifikan tersebut disajikan dalam paragrafparagraf berikut ini: a. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan aktiva produktif menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan pedoman dari Bank Indonesia (BI). Berdasarkan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, Bank menghitung penyisihan penghapusan aktiva produktif berdasarkan perbedaan antara nilai tercatat aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai (impaired earning assets) dan nilai sekarang bersih (net present value) dari aktiva produktif yang mengalami penurunan nilai tersebut yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif asal (original effective interest rate). Suatu aktiva produktif dianggap mengalami penurunan nilai bila terdapat kemungkinan yang besar bahwa Bank akan tidak dapat menagih semua tagihan sesuai dengan syarat-syarat kontrak. Bank juga mengakui penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai (unimpaired loans) berdasarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai tingkat penyisihan minimum. 144 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan) b. Penyisihan Penghapusan atas Komitmen dan Kontinjensi Berdasarkan PSAK, Bank mencatat penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi menggunakan cadangan umum dan cadangan khusus yang dihitung berdasarkan estimasi manajemen dan pedoman dari BI. Berdasarkan IFRS, Bank mengakui penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi". Sesuai dengan IAS No. 37 - “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi", penyisihan penghapusan atas komitmen dan kontinjensi hanya dapat diakui bila (a) Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu; (b) besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan (c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. c. Kredit yang dibeli dari BPPN Sesuai dengan PSAK, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan. Sesuai dengan IFRS, selisih antara nilai pokok kredit dan harga perolehan diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan. Untuk kredit dengan kategori performing, pendapatan yang ditangguhkan diamortisasi menjadi pendapatan selama umur kredit dengan menggunakan metode effective interest rate sesuai dengan IAS No. 39 - “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Untuk kredit dengan kategori non-performing, pendapatan yang ditangguhkan hanya dapat diakui sebagai pendapatan apabila Bank telah menerima pengembalian penuh harga perolehan. d. Aktiva Tetap Sesuai PSAK, aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987, dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Sesuai dengan IAS 16 - “Aktiva Tetap”, perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk aktiva tetap dan harus menerapkan kebijakan tersebut untuk seluruh aktiva tetap. Dalam metode biaya, setelah diakui sebagai aktiva, suatu aktiva tetap dilaporkan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aktiva tetap, bila ada. Dalam metode revaluasi, setelah diakui sebagai aktiva, suatu aktiva tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dapat dilaporkan pada jumlah terevaluasi, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, bila ada. Revaluasi dibuat secara berkala (sufficient regularity) untuk menjamin bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. 145 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 59. RINGKASAN PERBEDAAN-PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERAPKAN OLEH BANK (PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA (“PSAK”) DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS OR INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS (“IFRS”) (lanjutan) d. Aktiva Tetap (lanjutan) Untuk IFRS, Bank telah memilih untuk menerapkan metode biaya untuk seluruh aktiva tetap, dan oleh karenanya, menyajikan aktiva tetap pada nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, dan tidak menerapkan nilai revaluasi, karena adanya keharusan IAS 16 untuk melakukan revaluasi aktiva tetap secara berkala (sufficient regularity). e. Hak Atas Tanah Sesuai PSAK, biaya untuk memperoleh hak atas tanah (termasuk biaya insidental) dapat dikapitalisasi dan biaya akuisisi utama hak atas tanah tidak diamortisasi. Namun, biaya insidental yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah atau pembaharuan atau perpanjangan hak legal harus ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya akuisisi utama, dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, yang mana lebih pendek. Sesuai IFRS, jika hak atas tanah tidak dipindahkan kepada penyewa guna usaha pada akhir periode sewa guna, penyewa guna usaha umumnya tidak menerima seluruh risiko dan hasil dari kepemilikan. Sehingga, sewa guna atas tanah diklasifikasikan sebagai sewa-menyewa biasa. Pembayaran yang dilakukan ketika memperoleh sebuah aktiva sewa guna usaha yang dicatat sebagai sewa-menyewa biasa adalah sewa guna dibayar di muka, yang diamortisasi sepanjang periode sewa guna sesuai pola benefit yang diterima. f. Pajak Penghasilan Tangguhan Pengaruh dari penyesuaian IFRS atas pajak penghasilan tangguhan telah diakui sesuai dengan IAS 12 - “Pajak Penghasilan”. Tingkat pajak efektif yang digunakan adalah 30%. 60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS Berikut ini adalah ringkasan atas penyesuaian yang diperlukan terhadap ekuitas konsolidasian per 31 Desember 2007 dan 2006 dan laba bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, bila Bank menerapkan IFRS, bukan PSAK: 31 Desember 2007 Ekuitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena: Penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal dari pembelian kredit dari BPPN De-recognition revaluasi aktiva tetap Amortisasi hak atas tanah Pajak penghasilan tangguhan Penurunan bersih atas ekuitas yang dilaporkan Ekuitas berdasarkan IFRS 29.243.732 26.340.670 2.362.038 379.847 427.432 382.076 20.760 (2.689.914) (123.654) (21.820) 60.554 (2.716.844) (136.937) 554.035 (72.743) (1.429.684) 29.170.989 146 31 Desember 2006 24.910.986 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 60. REKONSILIASI EKUITAS DAN LABA BERSIH KONSOLIDASIAN DENGAN JUMLAH-JUMLAH YANG DITETAPKAN MENURUT IFRS (lanjutan) Tahun yang berakhir 31 Desember 2007 Laba bersih yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK Penyesuaian IFRS - kenaikan/(penurunan) karena: Penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi Kenaikan nilai pendapatan ditangguhkan yang berasal dari pembelian kredit dari BPPN De-recognition revaluasi aktiva tetap Amortisasi hak atas tanah Pajak penghasilan tangguhan Tahun yang berakhir 31 Desember 2006 4.346.224 2.421.405 1.934.607 (2.229) 1.598.223 43.669 (17.599) 26.930 (7.851) (582.513) 4.457 30.337 (136.937) (503.006) Kenaikan bersih atas laba bersih yang dilaporkan 1.351.345 1.036.743 Laba bersih menurut IFRS 5.697.569 3.458.148 275,01 273,09 170,06 168,28 Laba bersih per saham Dasar (nilai penuh) Dilusian (nilai penuh) 61. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 4 Maret 2008. 147 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 Neraca - Perusahaan Induk ............................................................................................. Lampiran 1 Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk .......................................................................... Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk ............................................................ Lampiran 3 Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ............................................................................ Lampiran 4 Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk .................................................................. Lampiran 5 148 LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 5.707.807 3.828.154 27.449.153 21.119.659 1.341.924 478.291 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp55.903 dan Rp96.559 per 31 Desember 2007 dan 2006 16.207.791 9.291.949 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 26.225.476 49.713 16.462.753 26.225.476 16.512.466 (1.027.628) (1.136.101) 25.197.848 15.376.365 89.329.712 91.313.144 Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp839.732 dan Rp812.112 per 31 Desember 2007 dan 2006 2.011.516 1.944.675 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp33.600 dan Rp8.600 per 31 Desember 2007 dan 2006 2.145.230 441.512 336.651 405.973 Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 651.079 126.198.838 648.335 108.817.768 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 126.849.917 (23.472) 109.466.103 (86.380) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 126.826.445 (12.694.900) 109.379.723 (14.084.689) Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih 114.131.545 95.295.034 Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp69.754 dan Rp155.223 per 31 Desember 2007 dan 2006 4.953.481 3.450.924 Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.943 dan Rp73.625 per 31 Desember 2007 dan 2006 2.533.683 2.209.393 AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp14.383 dan Rp11.146 per 31 Desember 2007 dan 2006 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan Obligasi Pemerintah Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp3.800 dan Rp4.260 per 31 Desember 2007 dan 2006 LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.651.045 dan Rp3.116.028 per 31 Desember 2007 dan 2006 4.361.764 4.541.005 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 4.080.468 3.280.444 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp612.638 dan Rp994.703 per 31 Desember 2007 dan 2006 3.647.297 3.234.695 303.435.870 256.211.217 AKTIVA (lanjutan) JUMLAH AKTIVA LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera 806.874 571.484 142.439 64.767.067 376.148 46.420.248 64.909.506 46.796.396 76.480 81.458.220 44.131 57.569.471 81.534.700 57.613.602 258.078 89.100.109 1.019.937 92.008.326 89.358.187 93.028.263 235.802.393 197.438.261 1.648.377 827.617 1.642.110 1.340.674 1.899.681 4.251.380 4.118.104 7.491.735 2.507.123 1.603.053 33.279 100.246 Kewajiban Akseptasi 5.023.235 3.606.147 Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp903 dan Rp3.660 per 31 Desember 2007 dan 2006 3.769.660 3.594.560 Pinjaman yang Diterima 8.725.061 3.361.447 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 467.979 512.189 Beban yang Masih Harus Dibayar 460.206 516.201 Hutang Pajak 1.219.405 1.557.001 Kewajiban Lain-lain 8.355.544 5.392.863 Pinjaman Subordinasi 2.903.275 4.125.360 274.192.138 229.870.547 Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Kewajiban Derivatif JUMLAH KEWAJIBAN LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.217.466 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Desember 2006) Dana Setoran Modal Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk Dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 10.374.776 10.315.609 127.593 - 6.570.959 6.433.948 113.447 86.867 (3.568) 229.572 3.046.936 3.046.936 1.432 9.318 107.320 105.330 2.611.690 6.293.147 2.575.369 3.537.721 8.904.837 6.113.090 29.243.732 26.340.670 303.435.870 256.211.217 LAMPIRAN 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 21.678.821 654.290 24.495.146 593.407 22.333.111 25.088.553 (10.303.692) (142.434) (15.214.295) (139.119) (10.446.126) (15.353.414) PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 11.886.985 9.735.139 Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain 2.093.160 298.529 688.921 1.546.280 378.147 511.661 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 3.080.610 2.436.088 (1.867.235) (3.535.647) Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif Pembalikan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 61.307 20.203 Pembalikan Penyisihan Lainnya 313.015 128.945 Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah (12.848) 89.995 Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah 157.474 105.031 Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK (Beban)/Manfaat Pajak Tahun Berjalan Tangguhan Jumlah Beban Pajak, Bersih LABA BERSIH (3.711.714) (3.060.982) (670.901) (2.739.083) (2.948.611) (555.760) (7.443.597) (6.243.454) 6.175.711 2.736.300 23.147 28.200 6.198.858 2.764.500 (2.552.750) 700.116 (1.609.549) 1.266.454 (1.852.634) (343.095) 4.346.224 2.421.405 LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2005 Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham Dana Setoran Modal Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aktiva Tetap Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas 6.006.255 - 108.923 175.012 2.560.285 - - - - - - - 15.084 (15.084) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 - - - - - - - - - (301.685) (301.685) - (12.067) (12.067) - - - - - - - 187.750 427.693 - - - - - - - - - - - (22.056) (200.352) - 1.445.152 Jumlah - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (14.063) Sudah Ditentukan Penggunaannya 10.127.859 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 3.046.936 Saldo Laba *) Opsi Saham Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 Alokasi laba bersih tahun 2005 untuk program Bina lingkungan (241.961) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan 4.005.437 - 23.214.398 (301.685) (12.067) - - - 415.091 - - - (22.056) 471.533 Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - - 471.533 - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - - 23.381 - - - - 23.381 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - - 130.670 - - - 130.670 Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 - - - - - - - - - 2.421.405 2.421.405 2.421.405 10.315.609 6.433.948 - 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 Saldo per 31 Desember 2006 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2006 Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham Dana Setoran Modal Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aktiva Tetap Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Saldo Laba *) Opsi Saham Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas 10.315.609 6.433.948 - 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006 - - - - - - - - 36.321 (36.321) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006 - - - - - - - - - (1.452.843) (1.452.843) (1.452.843) - - (101.634) (101.634) (101.634) Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem, Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina Lingkungan - - - - - - - 59.167 137.011 127.593 - - - - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - - 26.580 - - - Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - - - Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - - Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 - - - - - - 10.374.776 6.570.959 127.593 113.447 3.046.936 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Saldo per 31 Desember 2007 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. (233.140) (3.568) 6.113.090 - 26.340.670 - - - - 238.727 - - - - 26.580 - - - - - (233.140) - 87.034 - - - 87.034 - - - - - - - 4.346.224 4.346.224 4.346.224 1.432 107.320 2.611.690 6.293.147 8.904.837 29.243.732 (7.886) (85.044) 3.537.721 Jumlah (7.886) LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan surat berharga dan obligasi pemerintah Pembelian obligasi pemerintah untuk diperdagangkan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi (Beban)/pendapatan bukan operasional - lainnya Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah – untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan/(kenaikan) obligasi pemerintah – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan/(kenaikan) penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Kenaikan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 2006 21.694.274 2.747.445 (10.356.933) (142.434) 24.615.371 2.139.687 (15.374.335) (139.119) 25.762.599 3.253.360 (25.549.223) 324.975 433.539 (409.695) (2.523.401) (2.523.757) (86.529) (1.845.117) 559.203 641.454 (555.758) (2.566.586) (2.384.911) 155.117 9.370.860 8.498.366 (6.875.186) 14.130.673 (10.161.195) (94.461) (20.671.839) 1.360.091 (536.985) (294.163) 1.069.357 (13.914.012) 1.074.335 483.996 17.611.093 24.129.446 (6.940.878) (1.072.064) 235.391 (2.890.345) 1.921.265 3.891.292 12.448.900 (15.322.896) 1.061.662 23.144 (303.918) (33.971) 5.385.193 12.812.765 277.996 (7.325.280) 1.625.841 44.034 3.444 (247.041) (1.728.718) (401.841) (140.531) 64.189 (226.060) (450.112) (24.444) (8.479.635) LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan/(penurunan) atas surat-surat berharga yang diterbitkan Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Kenaikan/(penurunan) surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembagian dividen, dana program kemitraan, program bina lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham 8.843 5.351.914 (1.233.809) 904.070 (1.554.477) 238.727 2006 (214.663) (1.280.778) (244.906) (307.224) (313.752) 415.091 Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan 3.715.268 (1.946.232) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 9.076.017 2.386.898 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 25.437.250 23.050.352 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 34.513.267 25.437.250 Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 5.707.807 27.449.153 1.356.307 3.828.154 21.119.659 489.437 Jumlah kas dan setara kas 34.513.267 25.437.250 Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual (233.140) 471.533 (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan (12.848) 89.995 Pengakuan opsi saham dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) (87.034) (130.670) LAMPIRAN 5 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) Per 31 Desember 2007 dan 2006 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) BANK NO POS-POS 31 Desember 2007 L I 1 Pihak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 1 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai A. B. DPK KL 31 Desember 2006 D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH 167.092 - - - - 167.092 188.850 - - - - - - - - - - 713 - - - 10.163 188.850 10.876 651.079 677 677 219.515 430.887 - - - - 651.079 677 677 219.515 430.887 447.436 736 736 446.700 - - - 200.899 200.899 648.335 736 736 647.599 2.535.001 1.436.733 910.346 187.922 - - - - 2.535.001 1.436.733 910.346 187.922 2.210.393 1.248.906 799.839 161.648 - - - - 2.210.393 1.248.906 799.839 161.648 - - - - - - 57.400 - 247 - - 57.647 5.803 - - - - 5.803 4.623 - - - - 4.623 - - - - - - - - - - - - 2 Agunan yang diambil alih - - - - - - - - - - - - 3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - - - - - - - - 17.452.909 - - - - 17.452.909 9.689.095 - - - - 9.689.095 II A. 1 Pihak Tidak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia **) 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 1 2 B. 114.555.599 - 7.403 - 1.071.020 115.634.022 106.766.115 - - - 1.053.469 107.819.584 99.702.900 3.078.985 7.792.653 247.889 7.544.764 5.001.201 83.830.061 15.148.227 809.429 1.948.004 663.963 1.284.041 8.550.533 3.840.261 1.252.029 43.782 44.345 5.089 39.256 979.789 184.113 285.999 38.322 47.003 47.003 102.728 97.946 9.786.211 231.158 1.071.531 28.162 1.043.369 4.311.721 4.171.801 126.175.366 4.201.676 10.903.536 945.103 9.958.433 18.945.972 92.124.182 73.288.577 3.274.521 6.826.187 4.533 6.821.654 4.308.342 58.879.527 16.966.301 757.820 2.452.173 855.600 1.596.573 6.614.874 7.141.434 1.991.380 35.438 116.167 56.081 60.086 1.500.232 339.543 523.607 72.519 81.185 5.450 75.735 60.700 309.203 15.961.523 396.755 1.238.788 171.386 1.067.402 5.551.551 8.774.429 108.731.388 4.537.053 10.714.500 1.093.050 9.621.450 18.035.699 75.444.136 - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - 8.678.182 909.725 6.941 - 798.916 10.393.764 5.302.328 1.058.062 - 1.010 804.232 7.165.632 21.258.626 709.154 6.783 - 64.007 22.038.570 14.135.867 469.119 911 12.425 107.582 14.725.904 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai - - 304.845 - - 304.845 416.167 - - - - 416.167 Agunan yang diambil alih - - 158.922 - - 158.922 158.922 - - - - 158.922 1.314.006 - - - 326.972 1.640.978 811.418 - - - 778.967 1.590.385 266.321.197 16.767.106 1.736.923 285.999 12.119.751 297.230.976 213.477.904 18.493.482 1.992.538 537.042 18.989.460 253.490.426 1.510.029 1.612.656 152.675 145.423 11.318.044 14.738.827 1.084.717 1.341.922 500.255 208.977 12.536.244 15.672.115 1.510.029 1.612.656 69.565 222.240 145.423 326.972 11.645.016 396.537 15.135.364 1.084.717 1.341.922 500.255 208.977 778.967 13.315.211 778.967 16.451.082 PPA produktif yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 156.460 147.505 11.429.171 15.360.456 1.391.988 1.341.922 500.255 208.977 PPA non produktif yang telah dibentuk 69.948 542.690 612.638 Total PPA yang telah dibentuk 1.698.359 1.928.961 226.408 147.505 11.971.861 15.973.094 1.391.988 1.341.922 500.255 208.977 *) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank". b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta Laporan Tertentu yang yang disampaikan kepada Bank Indonesia". c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)". **) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah. ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI Intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA. 13.456.212 994.703 14.450.915 16.899.354 994.703 17.894.057 3 Rekening antar kantor dan suspense account JUMLAH Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP") yang Wajib Dibentuk ***) PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk