PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN

advertisement
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
1-2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Konsolidasian
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 serta periode enam
bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
INFORMASI TAMBAHAN - LAPORAN POSISI KEUANGAN
6-69
70-71
INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
72
INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
73
INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN ARUS KAS
74
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
75
DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN
76
DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
77
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
Catatan
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek-efek
Diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
5
415,973
217,926
17,907,069
6,065,248
24,388,290
10,037,258
8,148,395
18,403,579
53,400,000
656,674,103
53,400,000
920,047,921
29
51,719,697
307,846,643
47,460,681
301,939,837
29
44,000,000
952,005,757
1,355,572,097
10,040,800
646,872,699
1,006,314,017
29
6
29
6
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
7
29
Piutang reasuransi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
8
Aset pajak tangguhan - bersih
8
10,666,383
175,899,405
(2,316,303)
184,249,485
42,923,471
85,821,895
(11,130,196)
117,615,170
9,275,319
(823,874)
8,451,445
24,752,833
(4,240,967)
20,511,866
9,017,332
18,390,203
Aset reasuransi
28
330,599,127
239,311,278
Aset tetap - bersih
10
165,287,106
76,680,401
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
6
29
63,291,940
45,787,575
109,079,515
63,422,442
45,787,575
109,210,017
142,891
398,767
62,489,265
47,528,545
2,959,350,656
2,627,811,764
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain - bersih
11
Jumlah Aset
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
30 Juni
2016
Rp'000
Catatan
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
Jumlah Liabilitas
12
29
31 Desember
2015
Rp'000
244,988
1,461,208
168,894
2,108,582
153,405,675
3,575,776
58,030,545
2,574,148
31,814,405
233,315
54,933,991
79,724,869
4,217,726
63,901,437
2,134,257
32,701,643
433,318
64,654,636
252,386,743
239,759,307
29
249,509,106
28,892,059
253,101,669
27,622,431
29
158,297,859
263,062,706
952,148,473
1,258,422,524
174,387,468
174,368,804
869,239,679
1,119,285,041
19
20
500,155,252
263,076,098
54,281,293
13
14,28
15,29
16
17,29
18
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2016
dan 31 Desember 2015
Modal ditempatkan dan disetor penuh
5.001.552.516 saham pada tanggal
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
Tambahan modal disetor - bersih
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
21
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
33,000,000
850,415,489
1,700,928,132
30,000,000
758,599,111
1,508,526,723
2,959,350,656
2,627,811,764
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
500,155,252
263,076,098
(43,303,738)
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 2015
Catatan
30 Juni 2016
30 Juni 2015
Rp'000
Rp'000
548,242,569
(35,201,187)
(231,591,999)
281,449,383
(72,604,292)
445,318,779
(30,834,573)
(103,943,384)
310,540,822
22,133,791
77,798,047
286,643,138
104,720,478
5,743,973
(32,231,640)
300,442,973
79,465,107
2,132,752
397,107,589
382,040,832
189,395,202
(12,632,007)
176,763,195
12,627,436
213,402,142
(40,778,029)
172,624,113
52,021,677
(13,489,802)
175,900,829
18,475,083
98,542,428
292,918,340
104,189,249
(9,372,871)
94,816,378
(58,235,018)
166,410,772
21,263,485
86,486,511
274,160,768
107,880,064
(7,708,351)
100,171,713
8,284,602
(10,369,436)
8,284,602
(10,369,436)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
103,100,980
89,802,277
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar/Dilusian
18.96
PENDAPATAN
Pendapatan premi
Premi bruto
Potongan premi
Premi reasuransi
Premi neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Pendapatan premi asuransi neto
Hasil investasi
Penghasilan lain-lain - bersih
22,29
22,29
22,29
18,22,29
9,22,29
24,29
25
JUMLAH PENDAPATAN
BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas klaim
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas klaim
Beban klaim neto
Beban komisi neto - bersih
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
23,29
23,29
18,23
9,23
26,29
27,29
28
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia
untuk dijual
Jumlah penghasilan komprehensif lain
periode berjalan setelah pajak
6
3
20.04
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
Komponen ekuitas lainnya
Modal
disetor
Rp'000
Tambahan
modal disetor
Rp'000
Bagian penghasilan
komprehensif lain
atas entitas
asosiasi
Rp'000
Perubahan
nilai wajar
efek tersedia
untuk dijual
Rp'000
Saldo laba
Surplus
revaluasi
aset tetap
Rp'000
Saldo per 1 Januari 2015
Efek penggabungan usaha yang
efektif terjadi di 30 Juni 2015
Penambahan cadangan umum
Dividen tunai
Laba bersih periode berjalan
Laba (rugi) komprehensif lainnya
332,273,311
106,958,039
324,423,356
(30,441,527)
-
167,881,941
-
156,118,059
-
(324,423,356)
-
(6,829,909)
-
Saldo per 31 Desember 2015
500,155,252
263,076,098
-
(37,271,436)
-
-
8,218,629
89,300,429
-
(29,052,807)
89,300,429
Efek penggabungan usaha yang
efektif terjadi di 30 Juni 2015
Penambahan cadangan umum
Penilaian kembali Aset tetap
Laba bersih periode berjalan
Laba (rugi) komprehensif lainnya
Saldo per 30 Juni 2016
500,155,252
263,076,098
-
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
4
Laba (Rugi)
Komprehensif
Entitas Asosiasi
Rp'000
keuntungan
(kerugian)
aktuarial
Rp'000
Ditentukan
penggunaannya
Rp'000
Belum
ditentukan
penggunaannya
Rp'000
20,131
(8,389,355)
27,000,000
600,652,833
(86,104)
2,423,026
3,000,000
-
423,356
(3,000,000)
(33,227,330)
193,750,252
-
(65,973)
(5,966,329)
30,000,000
758,599,111
-
-
65,973
-
(5,966,329)
3,000,000
33,000,000
(3,000,000)
94,816,378
850,415,489
Jumlah
ekuitas
Rp'000
1,352,496,788
(33,227,330)
193,750,252
(4,492,987)
1,508,526,723
89,300,429
94,816,378
8,284,602
1,700,928,132
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
30 Juni
2016
Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi
Penerimaan klaim reasuransi
Penerimaan(Pembayaran) lain-lain
Pembayaran klaim
Pembayaran komisi
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan
Pembayaran premi reasuransi
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak
443,227,551
28,109,521
(4,041,052)
(164,711,610)
(18,035,192)
(25,430,667)
(184,890,797)
(80,918,512)
(6,101,518)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(12,792,276)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan deposito berjangka
Penempatan deposito berjangka
Pencairan efek tersedia untuk dijual
Penempatan efek tersedia untuk dijual
Pencairan efek diperdagangkan
Penempatan efek diperdagangkan
Penerimaan hasil bunga
Penerimaan dividen dari perusahaan lain
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
30 Juni
2015
Rp'000
393,659,367
16,785,327
12,076,843
(207,264,231)
(19,825,912)
(30,383,292)
(86,359,355)
(30,980,480)
(39,161,721)
8,546,546
772,146,585
350,314,659
(513,287,900)
286,026,000
(624,086,118)
7,495,461
88,374,260
2,967,095
886,592
(6,342,378)
(361,260,766)
114,778,560
(188,810,082)
(3,000,000)
71,005,027
229,500
(3,775,420)
14,179,597
(20,518,522)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang sewa guna usaha
(241,503)
(200,004)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
(241,503)
(200,004)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK
1,145,818
(12,171,980)
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
18,403,579
4,838,893
29,524,696
3,504,153
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
24,388,290
20,856,869
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
1. UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87
tanggal 14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.66 tanggal 15 Juni 2015 yang
dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta dalam
rangka persetujuan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan, persetujuan
atas penambahan modal disetor melalui penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan
penggabungan usaha dan perubahan susunan komisaris dan direksi.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki delapan belas cabang (Bandung, Medan, Makassar,
Palembang, Surabaya Darmo, Bogor, Pekanbaru, Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan,
Jakarta Rawamangun, Jakarta Palmerah, Surabaya Tunjungan, Semarang, Batam, Cikarang dan
Serpong) serta dua puluh satu kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Solo, Yogyakarta, Malang,
Denpasar, Pematang Siantar, Padang, Surabaya-Rajawali, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda
Aceh, Cirebon, Muara Bungo, Tanjung Pinang, Mataram, Ambon, Pangkal Pinang, Bengkulu dan
Balikpapan). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One lantai
17, Jl.K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini
telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat
No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September
1986. Pada Tanggal 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015, jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan entitas
anak (Grup) masing-masing adalah 677 dan 720 karyawan (tidak diaudit).
Grup tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup, dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin
Investment. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Aries Liman
Mu’min Ali Gunawan
Lukman Abdullah
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Linda Juliana J.L. Delhaye
Karel Fitrijanto
Thomas Paitimusa
Peggy Wystan
Dedi Setiawan
Ratnawati Atmodjo
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Dedi Setiawan
Nancy
6
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Ruang lingkup pekerjaan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur mencakup bidang
operasional dan pemasaran termasuk kantor cabang/kantor perwakilan. Sedangkan ruang lingkup
pekerjaan Direktur mencakup bidang non-operasional, yaitu akuntansi dan keuangan, teknik,
administrasi dan teknologi informasi.
b.
Transaksi Penggabungan Usaha
Dalam rangka mengintegrasikan dan memperkuat usaha Perusahaan dan PT Panin Insurance (PI),
keduanya melaksanakan penggabungan usaha, di mana PI telah menggabungkan diri dengan
Perusahaan.
Pada tanggal 20 April 2015, Perusahaan dan PI telah menandatangani nota kesepakatan
penggabungan usaha perseroan terbatas. Pokok-pokok kesepakatan adalah sebagai berikut:

Penggabungan usaha dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan dan ketentuan
dalam anggaran dasar Perusahaan dan PI.

Sejak tanggal efektif, PI sebagai badan hukum yang menggabungkan diri akan bubar demi
hukum dengan dilaksanakannya Peralihan Hak dan Kewajiban yaitu peralihan seluruh aset,
liabilitas dan operasional usaha serta karyawan dari PI kepada Perusahaan dengan tidak
mengurangi hak tertanggung PI dan Perusahaan, dan Perusahaan, sebagai entitas yang
menerima penggabungan, akan melanjutkan kegiatan usaha dari perusahaan hasil
penggabungan.
Penggabungan usaha ini merupakan bisnis kombinasi entitas sepengendali, karena kedua entitas
yang bergabung baik sebelum dan sesudah penggabungan berada dalam kelompok usaha Panin
grup dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment.
Pada tanggal 10 Juni 2015 dan 12 Juni 2015, Perusahaan menerima pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan atas penggabungan usaha antara Perusahaan dan PI melalui surat No. S57/D.05/2015 dan S-256/D.04/2015. Tanggal efektif penggabungan usaha adalah 30 Juni 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal
15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang
saham Perusahaan menyetujui transaksi penggabungan usaha ini.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 61 tanggal
15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang
saham PI menyetujui transaksi penggabungan usaha ini.
Pengesahan penggabungan badan hukum perseroan terbatas PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.03.0946183 tanggal 26 Juni 2015. Biaya merger yang menjadi beban Perusahaan, sebesar
Rp 5.150.259 ribu telah diakui saat terjadinya.
c.
Entitas Anak
Entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan
Entitas Bertujuan Khusus (EBK) dalam bentuk reksadana dengan ringkasan sebagai berikut:
Entitas anak
Reksadana Terproteksi
MNC Dana Terproteksi II
Domisili
Jakarta
Jenis Usaha
Reksadana
Tahun operasi komersial
2014
Jumlah aset (sebelum eliminasi)
30 Jun 2016
31 Des 2015
Rp'000
Rp'000
102,561,371
108,842,475
Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dan
7
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Surat Keputusan Ketua OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No.
KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang “Pedoman Pengelolaan Reksa Dana
Terproteksi dan Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif” dan No.
KEP-262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang “Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi”.
KIK Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II antara PT MNC Asset management
sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jakarta sebagai Bank
Kustodian dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal 7 Juli 2014 di hadapan Leolin Jayanti, S.H.,
notaris di Jakarta. Tanggal efektif Reksa Dana adalah 18 September 2014. Sesuai dengan Pasal 4
dari akta tersebut, tujuan Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II adalah untuk
memberikan proteksi 100% atas pokok investasi terhadap unit penyertaan yang akan dicapai secara
keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir melalui mekanisme investasi sesuai dengan kebijakan
investasi serta memberikan pemegang unit penyertaan potensi pembagian hasil investasi.
Perusahaan merupakan pendiri atau sponsor dari reksa dana, serta memperoleh manfaat utama dari
kegiatan reksa dana dan sekaligus memiliki seluruh unit penyertaan reksa dana tersebut.
d.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan
penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran
sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1
(satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per
saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember
2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa
berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam
– LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak
478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu)
waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per
saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012
sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis,
maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 30 Juni 2016 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. PENERAPAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI ISAK (“PSAK”)
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan
dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi
komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah
diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen
terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan
komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi
8
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan
direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos
penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika laporan posisi keuangan pada
posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait
harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan
jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntasi secara retrospektif, atau penyajian kembali
retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan
penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi
dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak
perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 telah direvisi menjadi hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah
ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
Ruang lingkup PSAK 15 diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan
pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Amandemen PSAK 24 mengubah akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan
paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset
program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan
nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan
koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan
biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria
diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain sehingga aset atau liabilitas pension bersih
yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan
dari deficit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang
digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai “bunga neto” berdasarkan
PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas
atau aset imbalan pasti neto. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24,
memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk
pengungkapan yang lebih luas.
Ketentuan transisi diterapkan pada penerapan PSAK 24 (revisi 2013) untuk pertama kali. Grup
telah menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah
komparatif secara retrospektif.
 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang
sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar; dan (2) menetapkan praduga (reputable
presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai
wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas
9
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi
pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini
dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam
model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomis
atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus.
Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara
simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait
dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan
PSAK 46 (revisi 2014).
Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian
saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan
atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Amandemen terhadap PSAK 55 memberika panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi
lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan
keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar
derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk
dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut
mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar
dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
Standar ini juga diubah untuk memasukan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan
aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar
terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap
memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan
pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas
disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai
contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrument keuangan berdasarkan perjanjian
menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Perusahaan tidak memiliki pengaturan saling
hapus terkait dengan hal ini, penerapan amandemen tidak berdampak material terhadap
pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
10
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
 PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan
dasarnya adalah pengendalian.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas
investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee;
dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaan atas investee untuk mempengaruhi jumlah
imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas
entitas tersebut.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai
pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan
ini secara retrospektif.
Penerapan PSAK 65 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Grup.
 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai
kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur
yang tidak dikonsolidasi.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan atas laporan
keuangan konsolidasian lihat catatan 1c dan 6.
 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas
pengukuran nilai wajar yang berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai
wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah
persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015
Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu
menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi
komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan
ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68
untuk periode komparatif tahun 2014. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68
tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
 ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivative melekat dalam hal
reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standar

PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
11
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Penyesuaian

PSAK 5: Segmen Operasi,

PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi,

PSAK 13: Properti Investasi,

PSAK 16: Aset Tetap,

PSAK 19: PSAK Aset Tak Berwujud,

PSAK 22: Kombinasi Bisnis,

PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri,

PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi,

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan

ISAK 30: Pungutan.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
yang diterapkan secara prospektif yaitu:

PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi,

PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi dan
 PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti investasi.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih
mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali instrumen
keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode
pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi dibawah ini. Mata uang penyajian yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran
barang dan jasa.
12
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup
memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik
tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk
tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan
berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang
lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki
beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai
dalam PSAK 48.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Dasar Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai
dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variable
dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang
disebutkan diatas.
Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan
atas investee ketika hak suara investor cukup unutk memberinya kemampuan praktis untuk
mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan
keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan
Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suaraPerusahaan relatif terhadap
ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki
oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan
kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa
Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang
relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.
Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan
akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak diakuisisi atau dijual
selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika
Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilam komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba
komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun
hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar
kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas
yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat
konsolidasian.
Perubahan kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilang
pengendalian Perusahaan atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari
13
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
kepemilikan Perusahaan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan
nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.
Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui
dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang
diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya
dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali.
Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan
entitas anak yang dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepaskan secara langsung aset atau
liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari
ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap
sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai
nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan
awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
d.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam
suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai
wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan ke Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup
kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan
oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi
diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui
pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang
relevan.
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari
aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah
penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap
kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan
ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih
lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.
Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak
atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik
pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas
aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar
transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada
dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak
terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian
dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal
akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba
rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat
kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya
belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi
menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang
diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan
berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
14
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dalam suaru kombinasi bisnis termasuk aset atau
liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontijen tersebut diukur pada nilai wajar pada
tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi
bisnis.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontijen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian
periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill.
Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang
diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi)
tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Pengaturan atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijen yang tidak memenuhi syarat
sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontijen tersebut
direklasifikasikan. Imbalan kontijen yang direklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali
pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan
kontijen yang diklarifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan
sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait
dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain.
e.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Kombinasi bisnis (merger) entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh
pengakuisisi pada jumlah tercatatnya. Perbedaan antara nilai perolehan dan jumlah tercatat setiap
transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas di “komponen
lain dari ekuitas”. Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung
sejak periode dimana entitas yang bergabung berada dalam sepengendali.
f.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Grup, transaksi dalam mata uang
asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan
dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam
valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
g.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b)
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
15
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan
konsolidasian.
h.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:



Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:


penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya
16
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi
yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi
mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan
cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Grup yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian
penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih
kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi
AFS, direklasifikasi ke laba rugi.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS,
diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan
untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Grup dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”,
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
17
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya
dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara
langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui
penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang
diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup
tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman
yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah
tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian
kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam
ekuitas diakui dalam laba rugi.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap
18
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan
nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat
yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima
untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam
pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap
diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian
tersebut.
i.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat
sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
j.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika dan hanya jika:
 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan
k.
Nilai Wajar
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi
secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar
atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Grup memperhitungkan karakteristik suatu
aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika
menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset
atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
19
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
terkait, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan
hirarki berikut:
 Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
 Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
 Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).
l.
Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
m.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan. Pengaruh
signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui di laporan
posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam
bagian kepemilikan Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas
asosiasi yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi melebihi
kepentingan Grup pada entitas asosiasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang
secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi). Grup
menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Grup mempunyai kewajiban
bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat
investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas
nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi
yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah
tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari
kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas
kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba
rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.
Jumlah tercatat investasi (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai PSAK 48, Penurunan
Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan dengan
jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan
pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap
pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari
investasi tersebut kemudian meningkat.
Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi
20
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual.
Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan
adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal
tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan
PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan
penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian
kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan
dari entitas asosiasi.
Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar
perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara
langsung aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang
sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiai akan direklasifikasi ke
laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari
ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas
dihentikan penggunaannya.
Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Grup tetap menerapkan
metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian
kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas
pelepasan aset dan liabilitas yang terkait).
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul
dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya
sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
n.
Piutang dan Utang Asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan
penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan
terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
o.
Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan
kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang
sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward
yang dipertanggungkan.
Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai
beban pada saat jatuh tempo.
Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang
mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali
terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk
memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi
diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban
dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Grup mungkin tidak
akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
21
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
p.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Grup menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang masingmasing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Pers enta s e cada ngan
q.
Ja ngka wa ktu
kerugi a n penuruna n ni la i
0 - 30 ha ri
-
31 - 60 ha ri
-
61 - 90 ha ri
Mi nimum 5%
91 - 120 ha ri
Mini mum 10%
121 - 180 ha ri
Mini mum 15%
181 - 360 ha ri
Mini mum 20%
> 360 ha ri
Mini mum 20%
Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali
untuk bangunan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut:
Persentase
Bangunan
5%
Kendaraan bermotor
25%
Perlengkapan dan peralatan kantor
50%
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode
masa sewa dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laba rugi.
r.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
22
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah yang terpulihkan
dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan terpulihkan yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas
masa depan belum disesuaikan.
Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar terpulihkan dan rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
s.
Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak
memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup
yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas
sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang
dinikmati pengguna.
t.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
u.
Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Grup. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat
klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
v.
Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
23
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan
disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan
sebagai bagian dari aset reasuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan
ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan
menggunakan metode harian.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan
sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi
namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses
penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Grup tidak mengakui setiap provisi
untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan
kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi
penyetaraan).
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui
sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi
dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika
nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak
mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut
diakui dalam laba rugi periode berjalan.
w.
Provisi
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan
arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai
kini dari arus kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa
penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
x.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut
diakui sebagai pendapatan selama periode risiko.
24
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Grup.
Grup mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan
sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan,
berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
y.
Hasil Investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan
atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing
yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
z.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui
sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi
diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode
pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis
asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan
perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi
pada periode terjadinya perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
aa.
Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang
asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat
sebagai beban komisi.
bb.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
cc.
Imbalan Pasca Kerja
Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan yang diterima
karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program
25
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
pensiun untuk pensiun normal.Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan
asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Grup.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan
penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran
kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika
ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan
komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif
lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak
akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen
program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan
pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai
berikut:



Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen
dan penyelesian)
Beban atau pendapatan bunga neto
Pengukuran kembali.
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan
kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan
defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari
perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk
pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran
imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
dd.
Pajak Penghasilan
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari
laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda
pada pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temprer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam
laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalamperhitungan
laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia
sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui
jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan
liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu,
liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal
goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
26
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi
(baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam
kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
ee.
Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ff.
Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan
yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas
yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber
daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan
faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
27
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan
dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang
dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
a.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah
yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset
keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat
bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas
atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran
yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai
dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.
Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen
bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan
tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi
jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena
itu, besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat
berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian
pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi
dibentuk berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan
ditetapkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun terjadinya perubahan.
c. Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya
serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar,
namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
28
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
5.
KAS DAN BANK
30 Juni
2016
Rp'000
Kas
Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana Indoneisa
PT Bank Mayora
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Index Selindo
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah kas dan bank
29
31 Desember
2015
Rp'000
415,973
217,926
14,351,916
3,555,153
7,563,443
2,473,815
17,907,069
10,037,258
3,224,086
408,411
175,435
389,274
34,326
43,300
1,029,611
50,500
39,692
71,481
68,843
215,100
1,904
-
2,583,831
849,751
824,210
1,383,030
732,786
511,636
221,290
305,612
148,423
66,814
60,756
57,134
70,997
23,721
5,751,963
7,839,991
313,285
313,285
308,404
308,404
6,065,248
8,148,395
24,388,290
18,403,579
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
6.
INVESTASI
Investasi terdiri dari:
30 Juni
2016
Rp'000
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
31 Desember
2015
Rp'000
53,400,000
656,674,103
53,400,000
920,047,921
51,719,697
307,846,643
47,460,681
301,939,837
44,000,000
952,005,757
10,040,800
646,872,699
63,291,940
45,787,575
63,422,442
45,787,575
2,174,725,715
2,088,971,955
30
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Deposito berjangka
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Deposito wajib
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
18,000,000
25,000,000
3,114,300
28,000,000
10,000,000
3,114,300
Jumlah deposito wajib
46,114,300
41,114,300
Deposito biasa
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah
53,400,000
53,400,000
Jumlah pihak berelasi
53,400,000
53,400,000
214,200,000
196,500,000
154,190,553
10,001,000
13,000,000
5,000,000
3,000,000
2,750,000
3,100,000
2,000,250
1,100,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
700,000
400,000
200,000
100,000
609,241,803
215,900,000
234,000,000
154,190,553
104,500,000
2,001,000
23,000,000
14,000,000
20,000,000
5,000,000
3,000,000
2,500,000
2,500,000
2,000,250
11,000,000
3,000,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
700,000
400,000
200,000
100,000
100,000
18,000,000
21,000,000
840,091,803
1,318,000
1,318,000
13,795,000
12,607,749
2,775,690
9,663,379
38,841,818
Jumlah pihak ketiga
610,559,803
878,933,621
Jumlah deposito biasa
663,959,803
932,333,621
Jumlah deposito berjangka
710,074,103
973,447,921
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank SulutGo
PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank Index Selindo
PT Bank Permata Tbk
PT Bank BJB
PT Bank Multi Artha Sentosa
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayora
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mestika Dharma Tbk
PT Bank UOB Buana
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia
PT BPR Andalan Tbk
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank Harda Internasional
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Sumut
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Deposito wajib
Deposito biasa
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
31
2016
9.47%
2015
9.47%
8.93%
1.89%
9.17%
2.77%
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
30 Juni
2016
Rp'000
Rupiah
1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
> 12 bulan
Jumlah rupiah
25,651,250
453,314,300
73,600,000
156,190,553
708,756,103
42,701,250
619,014,300
116,600,000
156,290,553
934,606,103
1,318,000
-
33,231,319
5,610,499
710,074,103
973,447,921
Dollar Amerika Serikat
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah deposito
31 Desember
2015
Rp'000
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus
memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil
penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan
peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia
dapat juga digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang
harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
32
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Efek diperdagangkan
30 Juni
2016
Rp'000
Peringkat
Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Panin I Tahun 2012
Reksadana
Rupiah
Reksadana Panin
Reksadana Panin
Reksadana Panin
Reksadana Panin
Reksadana Panin
Reksadana Panin
Jumlah Reksadana
3,000,900
Dana Maksima - MN
Dana Unggulan
Dana Prima
Dana Utama Plus 2 - MN
Dana Bersama Plus
Dana Ultima
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Sub Bank Mayapada III Tahun 2013
Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013
Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012
Berkelanjutan I Agung Podomoro Land
Tahap I Tahun 2013
Aneka Gas II Tahun 2012
Bank Permata Tahap I Tahun 2013
Berkelanjutan I Panorama Sentrewisata
Tahap II Thn 2015
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Bukopin Tahap I Thn 2015
Obligasi Berkelanjutan I Agung
Podomoro Land II Tahun 2014
Bank Permata II Tahun 2014
Modernland Realty II B Tahun 2012
Obligasi I Ciputra Residence
Tahun 2014 seri B
Batavia Prosperindo Finance I/13 seri C
Sub Bank Mayapada IV Tahun 2014
Subordinasi II Bank Permata Tahun 2011
Global Medicom I B 2012
Obligasi I Express Transindo Utama
Tahun 2014
Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012
Jumlah
idAA-
31 Desember
2015
Rp'000
Peringkat
3,001,800
25,261,100
825,368
3,398,497
5,732,348
8,266,584
5,234,900
48,718,797
22,681,938
738,184
3,072,254
5,186,747
7,746,458
5,033,300
44,458,881
51,719,697
47,460,681
idAA
100,610,000
52,000,000
36,000,000
BBB+
idBBB+
idBBB+
96,088,630
49,226,736
35,030,173
idBBB+
idBBB+
idBBB+
18,550,000
13,500,000
10,870,540
idAidAidAA+
18,600,000
14,529,000
10,400,000
idA
idA
idAA+
7,200,000
idA-
8,112,786
idA-
7,140,000
idAA
7,119,700
idAA
idA-
4,779,000
idA-
4,875,000
4,500,000
5,025,000
idAidAA
idA
4,850,000
4,920,500
4,966,800
idA
idAA+
idA-
5,247,500
5,000,000
4,365,000
1,759,500
1,006,500
idA
idBBB
idBBB
idAA+
idA+
5,059,983
5,102,848
4,488,750
1,698,810
975,200
idA
idBBB
idBBB
idAA+
idA+
4,500,000
1,045,274
283,194,314
idA-
990,000
7,860,000
284,798,917
idA
idA
Dollar Amerika Serikat
Republic of Indonesia 43
13,427,784
BBB-
11,843,697
BBB-
Republic of Indonesia 42
5,680,580
BBB-
Jumlah obligasi
Reksadana
Rupiah
Reksadana Simas Saham Unggulan
-
302,302,678
296,642,614
2,749,328
2,424,757
Dollar Amerika Serikat
Reksadana Danamas Dollar
Jumlah Reksadana
Jumlah pihak ketiga
2,794,637
5,543,965
307,846,643
2,872,467
5,297,224
301,939,837
Jumlah efek diperdagangkan
359,566,340
349,400,518
33
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat efek Indonesia).
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 351.375.037 ribu dan pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 347.024.869 ribu.
Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang
belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 8.191.303 ribu
dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.375.649 ribu.
Efek tersedia untuk dijual
30 Juni
2016
Rp'000
Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016
Verena Multifinance Tahap II
Tahun 2013 Seri B
Jumlah
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Mayapada III/13
Obligasi I Express Transindo
Utama Tahun 2014
Berkelanjutan I Agung Podomoro
Land Tahap III Tahun 2014
Subordinasi Bank Capital II
Tahun 2015
Sub Bank Capital I Tahun 2014
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Bank Permata Sub Berkel. I
Tahap II Tahun 2012
Subordinasi Berkelanjutan II Bank
Bukopin Tahap I Tahun 2015
Bank Victoria IV/13
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Berkelanjutan I Duta Anggada Realty
Tahap I Tahun 2013
Berkelanjutan I Japfa Tahap II
Tahun 2012
Aneka Gas II Tahun 2012
Berkelanjutan I Modernland Realty
I A Tahun 2015
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012
Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahap I Tahun 2012 Seri C
Tiga Pilar Sejahtera Food I
Tahun 2013
Berkelanjutan II Indomobil Finance
Tahap III Tahun 2016 Seri C
Berkelanjutan Lautan Luas Tahap I
Tahun 2013 Seri A
Batavia Prosperindo Finance I/13
Seri C
Berkelanjutan I Greenwood
Sejahtera Tahap I Tahun 2014
MTN Ijarah PTPTN II Tahun
2014 Seri B
MTN I MNC Securities Tahun 2016 seri A
Obligasi Negara RI Seri FR 0072
Obligasi Negara RI Seri FR 0073
Obligasi Negara RI Seri FR 0068
Obligasi Negara RI Seri FR 0045
Berkelanjutan II San Finance Tahap I
Tahun 2016 Seri B
Berkelanjutan I Batavia Finance
Tahap I Tahun 2016 seri B
35,000,000
idA+
-
9,000,000
44,000,000
idA-
10,040,800
10,040,800
idA-
idBBB+
97,698,660
idA-
72,123,671
idA-
68,310,000
idA
50,000,000
idA-
50,250,000
idA
45,000,000
51,000,000
idBBBidBBB-
51,102,000
idBBB-
45,000,000
idBBB+
46,833,736
idBBB+
32,288,000
idAA+
31,798,400
idAA+
27,000,000
27,000,000
idAidA-
30,000,000
28,732,500
idA
idBBB+
26,026,000
idAA+
23,134,800
idAA+
20,400,000
idAA
20,342,000
idAA
18,000,000
idA-
20,165,800
idA-
1,000,800
12,600,000
idA
idA
13,560,400
idA
9,000,000
idA
10,100,000
idA
idA
9,825,000
idA
idAAA
9,800,000
idAAA
102,000,000
9,960,320
10,060,000
9,915,000
idA-
9,000,000
idA
9,000,000
idA-
10,000,000
idBBB
9,788,000
idA-
9,700,000
10,205,695
9,000,000
idBBB+
9,000,000
8,100,000
21,800,000
21,940,000
21,250,000
58,790,000
idBBBidBBB
idBB+
idBB+
idBB+
idBB+
-
30,450,000
idAA-
-
idBBB
-
25,000,000
34
Peringkat
31 Desember
2015
Rp'000
Peringkat
10,020,000
idAidBBB
idBBB+
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Subordinasi I Bank Jawa
Tengah Tahun 2015
Subordinasi Berkelanjutan Bank
International Indonesia Tahun 2012
Berkelanjutan II Indomobil Finance
Tahap II Tahun 2015 Seri C
Medco Energy International III
Tahun 2012
Indomobil Finance Tahap II/13 seri C
Waskita Karya II Tahun 2012 Seri B
Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B
PP Berkelanjutan Tahap I Tahun 2013
Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin
Tahap I Tahun 2012
Subordinasi Bank Mayapada IV Tahun 2014
Dollar Amerika Serikat
Republic of Indonesia 42
Pertamina 42 Tahun 2012
Republic of Indonesia 45
Pelindo II 5/2045
Pertamina 5/2043
Pertamina 5/2041
PLN 10/2042
Republic of Indonesia 43
Saham
Rupiah
Greenwood Sejahtera
Jumlah
Jumlah efek tersedia untuk dijual
5,400,000
idA-
6,000,000
idA-
6,013,200
idAA+
5,820,000
idAA
4,500,000
idA
5,112,562
idA
4,975,500
2,980,500
999,100
980,000
idA+
idA
idA
idAidA
4,825,000
2,934,300
1,000,200
1,005,300
935,787
idAAidA
idA
idA
idA
1,003,500
485,000
idA
idBBB
966,000
-
24,142,465
13,443,600
28,205,200
8,810,830
8,395,660
7,100,725
2,543,740
3,356,946
BBBBAA3
BBBBB+
BB+
BB+
BB+
idBB+
8,779,883
11,336,041
7,593,196
7,036,836
6,108,426
2,190,177
-
26,966,000
952,005,757
23,862,000
646,872,699
996,005,757
656,913,499
idA
BBBBAA3
BB+
BB+
BB+
BB+
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat Efek indonesia).
Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp 1.024.504.074 ribu dan Rp 694.184.935 ribu.
Penyertaan dalam bentuk saham
Tempat
Kedudukan
Metode Ekuitas
PT Laksayudha Abadi
Investasi lainnya
PT Reasuransi Maipark
Indonesia
Jenis usaha
Persentase Pemilikan
30 Juni
2016
31 Des
2015
30 Juni
2016
Rp'000
31 Des
2015
Rp'000
Jakarta
Properti
36.00%
36.00%
63,291,940
63,422,442
Jakarta
Asuransi
19.91%
19.91%
45,787,575
45,787,575
109,079,515
109,210,017
Jumlah
35
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Saldo awal
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi
(Catatan 24)
Bagian penghasilan (rugi) komprehensif
lain entitas asosiasi
63,422,442
Saldo akhir
63,291,940
(130,502)
-
63,411,996
96,550
(86,104)
63,422,442
Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Laksayudha Abadi sejak tahun 1999.
Investasi pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003 merupakan penyertaan wajib
perusahaan asuransi, yang dicatat pada harga perolehan.
36
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2016
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Panin Dai-ichi Life
PT Bank Panin Syariah
PT Panin Asset Management
Jumlah
Piutang koasuransi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
31 Desember
2015
Rp'000
6,690,789
3,694,339
90,771
33,304
151,720
5,368,517
37,052,623
33,456
85,435
18,923
4,087
10,660,923
42,563,041
5,460
360,430
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan nilai
10,666,383
(493,192)
42,923,471
(1,994,310)
Bersih
10,173,191
40,929,161
28,804,754
3,883,001
2,011,025
1,467,140
990,299
908,466
766,370
499,407
4,069
-
6,002,952
1,782,647
4,856,000
1,001,969
3,700,072
28,298,190
461,863
1,084,309
14,321,789
53,656,320
14,817,727
62,005,729
67,684,700
21,187,753
14,034,231
17,481,886
368,863
1,485,652
1,100,527
13,200,367
3,846,560
3,482,728
1,073,803
122,243,085
1,112,181
23,816,166
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
175,899,405
(1,823,111)
85,821,895
(9,135,886)
Bersih
174,076,294
76,686,009
Jumlah Piutang Premi
184,249,485
117,615,170
Pihak ketiga
Piutang premi
PT Marsh Indonesia
PT Adi Sarana Armada
Nutrifood Indonesia
Aon Indonesia
PT Asta Keramasan Energi
PT Merak Energi Indonesia
PT Ace Hardware Indonesia
PT Talisman Insurance Broker
PT Cahaya Fajar Kaltim
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Andika Adhi Sejahtera
PT Tristar Land Development
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 1 milliar)
Jumlah
Piutang koasuransi
PT Marsh Indonesia
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Asuransi Jasa Indonesia
Aon Singapore Reinsurance
PT Artha Graha General Insurance
Aon Indonesia
Dinamika Prima Servitama
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 1 milliar)
Jumlah
37
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2016
Rp'000
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
Jumlah piutang premi
Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
Jumlah piutang koasuransi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
21,328,679
42,988,564
-
79,354,913
23,894,254
1,319,603
64,317,243
104,568,770
94,525,076
21,328,646
6,394,823
14,742,783
9,433,813
122,248,545
24,176,596
(2,316,303)
Bersih
31 Desember
2015
Rp'000
184,249,485
(11,130,196)
117,615,170
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Yen Jepang
Lainnya
53,140,614
133,056,457
51,805
78,624
223,506
14,782
88,915,428
39,700,991
43,210
40,916
22,519
22,302
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
186,565,788
128,745,366
Bersih
184,249,485
(2,316,303)
38
(11,130,196)
117,615,170
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
d. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Piutang premi
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi
26,747,192
19,655,503
4,006,502
3,270,683
10,637,363
64,317,243
Piutang koasuransi
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Lainnya
Jumlah piutang koasuransi
94,642,539
2,476,114
332,110
(56,348)
24,854,130
122,248,545
18,256,263
1,140,288
(111,655)
4,891,700
24,176,596
(2,316,303)
(11,130,196)
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
65,445,471
17,257,394
1,617,520
3,348,640
16,899,745
104,568,770
184,249,485
117,615,170
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
Jumlah rupiah
3,995,518
3,423,758
7,419,276
8,703,813
1,067,523
9,771,336
Mata uang asing
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
Jumlah mata uang asing
1,228,115
627,928
1,856,043
14,634,061
347,436
14,981,497
9,275,319
24,752,833
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(823,874)
Jumlah Piutang Reasuransi - Bersih
8,451,445
39
(4,240,967)
20,511,866
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia,
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia, Trinityre Reinsurance
Brokers, AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar
negeri terdiri dari JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, Mitsui
Sumitomo Reinsurance, AON Benfield Brokers dan SAG Brokers.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
3,254,326
2,483,141
3,537,852
12,775,226
8,389,649
3,587,958
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,275,319
24,752,833
Bersih
8,451,445
(823,874)
(4,240,967)
20,511,866
c. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
6,671,905
654,365
459,057
141,160
1,348,832
19,590,050
1,017,435
255,443
834,329
3,055,576
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,275,319
24,752,833
Bersih
8,451,445
(823,874)
(4,240,967)
20,511,866
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
40
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
30 Juni
2016
Rp'000
Bagian reasuransi atas premi yang
belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bagian reasuransi atas estimasi
liabilitas klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
31 Desember
2015
Rp'000
2,982,405
193,660,957
3,729,462
115,115,854
133,955,765
120,465,962
330,599,127
239,311,278
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2016
Rp'000
Pihak berelasi
PT Panin Dai-ichi Life Tbk
Jumlah pihak berelasi
31 Desember
2015
Rp'000
2,982,405
2,982,405
3,729,462
3,729,462
Pihak ketiga
Bowring Marsh
Mitra Utama Reasuransi
Reasuransi Internasional Indonesia
AON Singapura Reinsurance
UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd
Reasuransi Nasional Indonesia
AON Benfield Brokers
Trinityre Reinsurance Brokers
AIG Insurance Indonesia
SAG Brokers
PT Asuransi Jasa Indonesia
Lainnya (masing-masing di bawah
Rp 5 miliar)
Jumlah pihak ketiga
89,001,817
14,035,654
16,471,263
8,886,155
11,404,486
6,417,069
4,006,003
4,711,259
4,091,610
3,301,045
6,866,140
12,664,337
14,776,445
8,239,746
10,046,290
6,637,336
5,885,580
7,388,838
5,143,397
24,468,456
193,660,957
44,333,885
115,115,854
Jumlah
196,643,362
118,845,316
41
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
147,048,023
13,844,892
2,353,894
398,406
32,998,147
196,643,362
31 Desember
2015
Rp'000
94,602,964
4,027,230
2,050,404
336,021
17,828,697
118,845,316
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull,
Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in
Safe, Cash in Cashier Box, Neon Sign, Travel Insurance, Money Insurance dan Heavy Equipment.
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2016
Rp'000
Pihak ketiga
PT Asuransi Jas a Indonesia
PT Tugu Pratama Indones ia
PT Reasurans i Internas ional Indonesia
PT Reasurans i Nas ional Indonesia
UIB As ia Reins urance Brokers Pte Ltd
Trinityre Reins urance Brokers
PT Tugu Reasurans i Indones ia
Odyss ey Reinsurance
Lainnya (masing-masing di bawah
Rp 5 milliar)
31 Des ember
2015
Rp'000
30,386,706
22,193,248
17,297,553
11,960,561
9,483,750
6,501,510
5,452,766
2,440,365
32,723,443
22,389,995
19,069,775
6,327,351
5,459,054
5,222,680
-
28,239,306
29,273,664
Jumlah pihak ketiga
133,955,765
120,465,962
Jumlah
133,955,765
120,465,962
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
42
31 Desember
2015
Rp'000
58,596,134
3,586,047
31,301
870,087
70,872,196
40,319,616
4,441,046
3,000
75,702,300
133,955,765
120,465,962
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
10. ASET TETAP
1 Januari
2016
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penerapan
Metode Revaluasi
2,049,580
66,702,646
15,471,574
49,905,620
31,417,272
-
28,813,550
-
Penambahan
Rp'000
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
30 Juni
2016
Rp'000
975,000
2,572,500
892,700
1,488,280
52,930,200
100,692,418
14,875,994
1,902,178
1,169,616
29,546,112
1,600,000
114,637,350
81,322,892
6,342,378
2,657,896
1,600,000
199,644,724
10,739,407
8,614,667
(10,739,406)
-
2,926,143
1,277,697
756,924
2,926,144
9,135,440
4,663,478
1,168,695
21,483,534
198,376
9,065,694
1,925,619
812,500
34,357,618
17,988,751
614,124
37,956,949
(10,739,406)
76,680,401
165,287,106
1 Januari
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Pengurangan
Rp'000
31 Desember
2015
Penambahan
Pengurangan
2015
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
2,049,580
65,638,530
16,416,894
1,064,116
313,000
1,258,320
2,049,580
66,702,646
15,471,574
29,256,738
5,545,814
5,989,002
28,813,550
1,600,000
114,961,742
6,922,930
7,247,322
1,600,000
114,637,350
7,425,718
6,902,118
3,313,689
2,269,180
556,631
18,126,533
5,851,220
5,989,002
10,739,407
8,614,667
17,988,751
330,763
32,785,132
283,361
11,717,450
6,545,633
614,124
37,956,949
82,176,610
76,680,401
43
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak
Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan di Cikarang
Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh
tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah
karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum
digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 74.825.239
ribu kepada Reliance Insurance dan Lippo Insurance dan Rp 84.467.627 ribu kepada Reliance Insurance
dan Lippo Insurance.
Tanah dan bangunan telah dilakukan penilaian kembali (revaluasi) yang dilakukan oleh Penilai
Independen KJPP Nanang Rahayu & Rekan pada tanggal 15 Januari 2016 dengan total nilai pasar
sebesar Rp 150.075.118 ribu dengan lokasi tanah dan bangunan di Komp. Permata Senayan Blok E No.
58-61, Komp. Ruko Metro Boulevard Jababeka, Gedung TCC Batavia Tower One Lantai 17 dan
Basement 2 No. B2-5 & N2-6 Gedung TCC Batavia.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni
2016
Rp'000
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap
31 Desember
2015
Rp'000
886,592
(732,277)
1,143,850
(701,689)
154,315
442,161
11. ASET LAIN-LAIN BERSIH
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Akumulasi dana program asuransi
Pajak dibayar dimuka
Piutang bunga deposito dan obligasi
Uang Muka Angsuran pph 25 (Catatan 28)
Piutang Pegawai
Piutang salvage dan excess
Lainnya
15,739,687
11,378,463
14,029,009
5,662,939
2,448,913
1,082,395
12,147,859
15,739,687
14,140,332
12,236,145
3,708,454
382,611
1,321,316
Jumlah
62,489,265
47,528,545
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Grup melalui PT Panin Dai-ichi Life Tbk, pihak berelasi (Catatan 29), untuk
memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.
44
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2016
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
31 Desember
2015
Rp'000
107,831
137,157
118,045
50,849
244,988
168,894
Pihak ketiga
1,461,208
2,108,582
Jumlah Utang Klaim
1,706,196
2,277,476
Jumlah
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
1,036,483
148,871
481,520
11,818
27,504
1,706,196
31 Desember
2015
Rp'000
848,261
172,909
232,614
1,023,692
2,277,476
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2016
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
1,706,196
1,706,196
45
31 Desember
2015
Rp'000
1,293,800
983,676
2,277,476
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
13. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
21,916,392
5,211,002
27,485,574
17,041,399
Jumlah - Rupiah
27,127,394
44,526,973
105,427,457
20,850,824
20,446,973
14,750,923
Jumlah - mata uang asing
126,278,281
35,197,896
Jumlah - pihak ketiga
153,405,675
79,724,869
Jumlah Utang Reasuransi
153,405,675
79,724,869
Mata uang asing
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari AON Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance
Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG
Reiunsurance dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
131,748,871
21,656,804
49,846,359
29,878,510
Jumlah
153,405,675
79,724,869
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Yen Jepang
Swiss Franc
27,127,394
126,057,344
17,607
77,923.00
125,407
-
44,526,973
35,148,298
21,961
10,581
9,472
7,584
Jumlah
153,405,675
79,724,869
46
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
d. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
118,164,566
2,854,624
2,454,197
(1,568,650)
31,500,938
69,659,905
191,053
1,273,597
35,499
8,564,815
Jumlah
153,405,675
79,724,869
14. UTANG PAJAK
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
-
203,371
3,333,649
38,756
203,371
3,877,667
136,688
-
3,575,776
4,217,726
15. UTANG LAIN-LAIN
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Utang kepada pihak berelasi
Lainnya
42,037,240
15,993,305
51,707,715
12,193,722
Jumlah
58,030,545
63,901,437
Utang kepada Pihak Berelasi
Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi
kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh Bank Panin dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan
bermotor yang diterbitkan oleh Grup. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga.
47
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 Juni
2016
Rp'000
Bonus karyawan
Pendidikan
Pemasaran
Jasa profesional
Lainnya
Jumlah
10,365,258
6,026,030
4,680,000
614,247
10,128,870
31,814,405
31 Desember
2015
Rp'000
21,338,881
4,940,166
2,400,000
669,342
3,353,254
32,701,643
17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN – PIHAK BERELASI
Pada tanggal 30 Juni 2016, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo
sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Pembayaran minimum
s ewa pembiayaan
30 Juni
2016
Rp'000
31 Des ember
2015
Rp'000
Utang s ewa pembiayaan
Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu
tahun
Lebih dari satu tahun s ampai lima tahun
Subjumlah
dikurangi: beban bunga
249,797
41,627
291,424
(58,109)
499,600
41,627
541,227
(107,909)
Nilai kini pembayaran minimum s ewa
233,315
433,318
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Clipan
Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29).
Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa
pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap.
48
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
18. LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
252,386,743
239,759,307
249,509,106
28,892,059
253,101,669
27,622,431
158,297,859
263,062,706
174,387,468
174,368,804
Jumlah
952,148,473
869,239,679
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
30 Juni
2016
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2015
Rp'000
69,277,755
84,409,699
11,766,902
2,854,560
84,077,827
62,824,811
65,806,268
13,675,796
6,894,849
90,557,583
252,386,743
239,759,307
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan
masing-masing sebesar Rp 11.583.185 ribu pada tanggal 30 Juni 2016 dan Rp 10.013.024 ribu pada 31
Desember 2015.
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Akun ini merupakan premi diterima di muka yang berasal dari penutupan polis dengan periode
pertanggungan lebih dari satu tahun. Polis tersebut tidak mempunyai komponen deposit dan hanya
memberikan proteksi dan Grup mempunyai opsi untuk membatalkan kontrak asuransi atau melakukan
penyesuaiam atas klausul kontrak.
49
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Paninvest Tbk
197,118,287
50,998,844
1,391,975
-
197,788,342
54,067,399
1,245,928
-
Jumlah pihak berelasi
249,509,106
253,101,669
Pihak ketiga
PT Bunga Matahari Digital
PT Mitra Iswara & Rorimpandey Ltd
Simas Reinsurance
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Maspion
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT BPR Andalan Tbk
Lainnya (masing-masing di bawah
Rp 100 juta)
1,524,353
702,243
492,809
648,252
248,430
878,287
1,563,095
193,861
1,176,409
561,200
886,254
1,718,879
221,770
22,640,729
23,057,919
Jumlah pihak ketiga
28,892,059
27,622,431
278,401,165
280,724,100
Jumlah
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
203,460,263
71,327,343
3,265,091
348,468
205,376,389
71,864,932
3,194,493
288,286
Jumlah
278,401,165
280,724,100
50
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Premi Belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Panin Dai-ichi Life Tbk
PT Panin Asset Management
PT Panin Sekuritas Tbk
PT Paninvest Tbk
Jumlah pihak berelasi
113,885,723
40,144,018
2,741,049
1,107,436
79,186
152,146
174,764
13,537
158,297,859
135,626,953
37,496,197
20,171
999,075
96,858.00
88,552.00
59,662.00
Pihak ketiga
Marsh Indonesia
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Asuransi Jasa Indonesia
Sinar Mas Group
PT AON Indonesia Tbk
Bank Central Asia Tbk
PT Adi Sarana Armada
PT Artha Graha General Insurance
PT Cahaya Fajar Kaltim
PT ACE Hardware
Siyantoro
PT Home Center
H.M Su'udi
PT Bank Jtrust Indonesia Tbk
Andika Adhi Sejahtera
Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 milliar)
Jumlah pihak ketiga
90,378,844
23,578,858
12,736,361
8,715,002
5,006,667
7,483,442
3,017,448
1,918,630
1,049,689
2,182,036
1,130,389
1,190,862
150,271
104,524,207
263,062,706
28,738,517
13,316,026
5,993,819
4,380,989
3,989,493
2,471,019
1,580,189
1,350,837
1,028,172
1,170,440
572,344
109,776,959
174,368,804
Jumlah
421,360,565
348,756,272
174,387,468
b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2016
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
194,434,611
158,397,512
26,721,620
3,719,768
38,087,054
421,360,565
31 Desember
2015
Rp'000
147,926,690
158,105,857
13,624,668
3,048,290
26,050,767
348,756,272
Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Marine Builder Risk, Machinery
Breakdown Insurance, Public Liability Insurance, Comprehensive General Liability, Advance
Payment Bond, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Oil & Gas, Contractor All Risk, Erection All
Risk dan Heavy Equipment.
51
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
19. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan,
susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2016
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Paninvest Tbk
PT Panin Financial Tbk
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Mu'Min Ali Gunawan
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah
2,781,569,791
806,103,041
701,923,965
388,000,000
67,153
323,888,566
5,001,552,516
Persentase
Kepemilikan
%
55.61
16.12
14.03
7.76
6.48
100.00
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
278,156,979
80,610,304
70,192,397
38,800,000
6,715
32,388,857
500,155,252
31 Desember 2015
Nama PemegangSaham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
PT Paninvest Tbk
PT Panin Financial Tbk
Dana Pensiun Karyawan BankPanin
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Mu'Min Ali Gunawan
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
2,781,569,791
806,103,041
701,923,965
388,000,000
67,153
323,888,566
55.61
16.12
14.03
7.76
6.48
278,156,979
80,610,304
70,192,397
38,800,000
6,715
32,388,857
Jumlah
5,001,552,516
100.00
500,155,252
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham
dan berpartisipasi dalam dividen.
52
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum
terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut:
Rp'000
Saldo 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Penerimaan dari pelaksanaan waran
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 421.454.524 saham
75,348,949
73,754,542
(42,145,452)
Saldo 31 Desember 2014
106,958,039
Tambahan modal disetor yang berasal
dari pertukaran saham PI menjadi
saham Perusahaan dalam rangka
penggabungan usaha
156,118,059
Saldo 31 Desember 2015/ 30 Juni 2016
263,076,098
21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
2015
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.104 tanggal 25 Juni 2015 yang
dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan
sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perusahaan.
b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 33.227.331 ribu atau Rp 10 per saham pada tanggal 10 Juli
2015, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
53
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
22. PENDAPATAN PREMI
30 Juni 2016
Potongan
premi
Premi bruto
Bagian reasuransi
Pendapatan premi
asuransi neto
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
215,928,816
181,790,656
98,069,992
12,601,125
39,851,980
(5,877,839)
(25,146,543)
(3,048,289)
(858,867)
(269,649)
(169,940,132)
(2,986,646)
(18,941,439)
(1,579,141)
(38,144,641)
40,110,845
153,657,467
76,080,264
10,163,117
1,437,690
Jumlah
548,242,569
(35,201,187)
(231,591,999)
281,449,383
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
(46,507,921)
(13,096,952)
(291,656)
(671,478)
(12,036,285)
-
52,445,059
9,817,663
303,490
62,385
15,169,450
5,937,138
(3,279,289)
11,834
(609,093)
3,133,165
Jumlah
(72,604,292)
-
77,798,047
5,193,755
Jumlah
475,638,277
(35,201,187)
(153,793,952)
286,643,138
30 Juni 2015
Potongan
premi
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Bagian reasuransi
Rp'000
Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
185,842,888
120,107,036
94,664,351
11,374,856
33,329,648
(21,254,504)
(4,618,496)
(3,782,052)
(689,815)
(489,706)
(3,894,978)
(70,383,883)
(3,702,937)
(1,799,287)
(24,162,299)
160,693,406
45,104,657
87,179,362
8,885,754
8,677,643
Jumlah
445,318,779
(30,834,573)
(103,943,384)
310,540,822
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
(5,626,447)
14,148,006
(691,226)
5,069,017
9,234,441
-
310,422
(21,994,322)
(1,908,005)
(704,612)
(7,935,123)
(5,316,025)
(7,846,316)
(2,599,231)
4,364,405
1,299,318
Jumlah
22,133,791
-
(32,231,640)
(10,097,849)
Jumlah
467,452,570
(136,175,024)
300,442,973
(30,834,573)
54
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
30 Juni
2016
Rp'000
30 Juni
2015
Rp'000
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Panin Sekuritas
PT Paninvest Tbk
PT Panin Asset Management
PT Panin Dai-ichi Life Tbk
148,173,734
43,698,582
4,586,227
1,144,489
287,362
16,604
159,657
62,877
155,011,933
42,454,706
4,162,603
1,052,336
-
Jumlah
198,129,532
202,681,578
23. BEBAN KLAIM
30 Juni 2016
Klaim bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
Klaim
reasuransi
Rp'000
Bersih
Rp'000
98,924,961
54,681,384
25,649,535
4,945,759
5,193,563
(990,398)
(437,898)
(9,187,960)
(3,500)
(2,012,251)
97,934,563
54,243,486
16,461,575
4,942,259
3,181,312
189,395,202
(12,632,007)
176,763,195
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
3,471,487
(1,908,894)
21,584,888
(4,040,289)
(6,479,756)
854,999
(28,301)
(18,276,518)
(870,086)
4,830,104
4,326,486
(1,937,195)
3,308,370
(4,910,375)
(1,649,652)
Sub Jumlah
12,627,436
(13,489,802)
(862,366)
Jumlah
175,900,829
55
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
30 Juni 2015
Klaim bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
97,408,051
60,146,043
37,600,257
2,031,418
16,216,373
213,402,142
Klaim
reasuransi
Rp'000
Bersih
Rp'000
(1,925,119)
(382,262)
(24,185,635)
(25,104)
(14,259,909)
(40,778,029)
95,482,932
59,763,781
13,414,622
2,006,314
1,956,464
172,624,113
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
(8,602,881)
502,918
62,912,316
1,627,283
(4,417,959)
(173,598)
793
(60,417,655)
(413,757)
2,769,199
(8,776,479)
503,711
2,494,661
1,213,526
(1,648,760)
Sub Jumlah
52,021,677
(58,235,018)
(6,213,341)
Jumlah
166,410,772
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
30 Juni
2016
Rp'000
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Famlee Invesco
PT Panin Sekuritas
PT Panin Asset Management
PT Panin Dai-ichi Life Tbk
Jumlah
56
30 Juni
2015
Rp'000
81,733,616
18,073,054
1,554,494
347,768
87,286
8,294
2,220
84,011,047
15,140,551
987,817
352,217
19,974
-
101,806,732
100,511,606
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
24. HASIL INVESTASI
30 Juni
2016
30 Juni
2015
Rp'000
Rp'000
93,628,493
71,112,707
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan
Keuntungan penjualan obligasi
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya
2,895,119
5,339,955
20,311
(130,495)
2,967,095
-
Jumlah
104,720,478
(4,325,417)
12,621,118
56,699
79,465,107
25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
30 Juni
2016
Rp'000
Hasil administrasi polis
Jasa giro
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Lainnya
Jumlah
30 Juni
2015
Rp'000
2,327,284
259,844
2,245,790
328,458
(5,600,849)
8,757,694
1,333,592
(1,775,088)
5,743,973
2,132,752
26. BEBAN KOMISI NETO
30 Juni
2016
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
20,036,630
2,159,704
856,391
(3,436,266)
(1,141,376)
18,475,083
57
30 Juni
2015
Rp'000
22,412,945
2,144,117
1,073,815
(4,069,750)
(297,642)
21,263,485
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
27. BEBAN USAHA
Tenaga kerja
Gaji dan upah
Tunjangan hari raya dan bonus
Pendidikan dan pelatihan
Tunjangan PPh karyawan
Imbalan pasca kerja
Proteksi & dana
Lembur
Seragam karyawan
Beban kesehatan
Lainnya
Jumlah Tenaga Kerja
30 Juni
2016
30 Juni
2015
Rp'000
Rp'000
32,091,346
15,622,500
9,931,983
8,250,000
7,362,458
3,857,496
1,465,833
456,325
82,902
1,320,833
80,441,676
Penyusutan (Catatan 10)
Pemasaran
Sewa
Perlengkapan kantor
Jasa profesional
Telepon, teleks dan faksimili
Service Gedung
Iuran keanggotaan
Pos dan komunikasi
Bensin dan parkir
Listrik
Perjalanan
Perlengkapan komputer
Keperluan dapur
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Lainnya
9,065,694
5,394,313
4,042,446
2,344,337
2,149,854
1,302,501
807,015
759,257
508,326
478,245
439,416
410,741
319,147
244,540
(12,230,986)
2,065,906
Jumlah
98,542,428
28,004,382
10,135,425
4,452,323
6,750,000
3,037,294
2,553,075
1,323,053
435,712
208,469
634,294
57,534,027
5,872,539
4,589,255
4,285,999
1,584,075
1,932,560
1,459,560
734,048
801,000
509,597
589,288
408,819
251,022
275,340
166,451
5,492,931
86,486,511
28. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
30 Juni
2016
Rp'000
Pajak kini
Pajak tangguhan
9,372,871
9,372,871
58
30 Juni
2015
Rp'000
(10,011,693)
2,303,342
(7,708,351)
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian
30 Juni
2016
30 Juni
2015
Rp'000
Rp'000
104,189,249
107,880,064
Perbedaan temporer:
Beban imbalan pasca kerja
Premi yang belum merupakan pendapatan
Pembayaran pokok SGU
Sewa pembiayaan
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Penyusutan tetap SGU
Jumlah
(10,574,217)
(8,586,222)
(200,000)
(12,230,986)
198,376
(31,393,049)
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal:
Tunjangan asuransi karyawan
Pemeliharaan kendaraan
Penyusutan Aset Tetap
Kesejahteraan karyawan
Beban Pajak
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi
Jasa giro
Bunga deposito, reksadana dan
obligasi
Keuntungan penjualan obligasi
Lain-lain
Jumlah
667,557
73,485
208,914
82,902
-
Laba (Rugi) Kena Pajak
Beban pajak kini dengan tarif 25%
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pasal 25
Utang Pajak Kini (Pajak Dibayar Dimuka)
11,989
54,672
149,468
1,003,988
-
130,495
(259,218)
(56,700)
(328,458)
(96,968,810)
(4,809,833)
(19,722)
(100,894,230)
(79,595,785)
1,682,136
(77,078,690)
(28,098,030)
40,046,773
(5,662,939)
(5,662,939)
59
3,037,295
6,274,101
(200,000)
134,003
9,245,399
10,011,693
(8,746,870)
1,264,823
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba/rugi
Rp '000
Dikreditkan
ke penghasilan
komprehensif
lainnya
Rp '000
12,490,023
4,481,311
(807,675)
1,708,153
2,184,637
1 Jan 2015
Rp '000
Liabilitas imbalan pasca kerja
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan
Aset sewa pembiayaan
Premi yang belum merupakan
pendapatan
Penyusutan
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan bersih
31 Des 15
Rp '000
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laba/rugi
Rp '000
30 Juni 2016
Rp '000
16,163,659
(4,510,704)
11,652,955
-
3,892,790
(3,107,746)
785,044
2,503,256
(8,976)
(129,159)
-
2,503,256
(138,135)
392,540
(406)
2,895,796
(138,541)
(4,290,405)
(138,207)
374,817
22,428
-
(3,915,588)
(115,779)
(2,146,555)
-
(6,062,143)
(115,779)
18,390,203
(9,372,871)
9,017,332
12,263,844
6,934,034
(807,675)
29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
a. PT Paninvest Tbk (Paninvest), PT Panin Financial Tbk (Panin Financial) dan PT Bank Pan Indonesia
Tbk (Bank Panin) adalah pemegang saham Perusahaan.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Grup, yaitu: PT Panin Sekuritas Tbk
(Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT
Terminal Builders, PT Amana Jaya, PT Verena Multi Finance Tbk (VMF), PT Panin Dai-chi Life
Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk (BPS), PT Panin Asset Management dan Famlee Invesco.
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi
antara lain:
a. Grup menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas
dan bank serta deposito berjangka (Catatan 5 dan 6), yang meliputi 2,41% dan 2,41% dari jumlah
aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.
b. Grup mempunyai efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan dari Bank Panin, VMF dan Panin
Sekuritas yang meliputi 3,23% dan 0,50% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni
2016 dan 31 Desember 2015 (Catatan 6).
c. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,23% dan 3,41% dari jumlah
beban usaha masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 (Catatan 27), dengan rincian
sebagai berikut:
60
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Terminal Builders
PT Paninvest Tbk
Jumlah
30 Juni
2016
30 Juni
2015
2,008,936
1,291,446
166,000
3,466,382
1,167,469
1,785,600
2,953,069
d. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi tersebut
pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 103.699 ribu dan Rp 39.217 ribu
atau meliputi 0,11% dan 0,045% dari jumlah beban usaha (Catatan 27).
e. Perusahaan memiliki utang sewa pembiayaan kepada CFI sebesar Rp 233.315 ribu atau meliputi
0,02% dari jumlah liabilitas pada tanggal 30 Juni 2016.
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1. Kendaraan bermotor
2. Kesehatan dan kecelakaan diri
3. Kebakaran
4. Pengangkutan
5. Lain-lain
61
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi:
30 Juni 2016
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
Lainnya
Rp'000
Jumlah
Rp'000
153,657,467
(291,656)
76,080,264
(13,096,952)
40,110,845
(46,507,921)
10,163,117
(671,478)
1,437,690
(12,036,285)
281,449,383
(72,604,292)
303,490
9,817,663
52,445,059
62,385
15,169,450
77,798,047
104,720,478
153,669,301
72,800,975
46,047,983
9,554,024
4,570,855
5,743,973
397,107,589
97,934,563
3,471,487
54,243,486
(1,908,894)
16,461,575
21,584,888
4,942,259
(4,040,289)
3,181,312
(6,479,756)
176,763,195
12,627,436
854,999
(28,301)
(18,276,518)
(870,086)
4,830,104
20,036,630
122,297,679
2,159,704
54,465,995
(3,436,266)
16,333,679
856,391
888,275
(1,141,376)
390,284
(13,489,802)
98,542,428
18,475,083
292,918,340
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Jumlah penghasilan komprehensif
lain periode berjalan setelah pajak
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
104,189,249
(9,372,871)
94,816,378
8,284,602
103,100,980
19,599,155
6,482,616
121,389,731
3,602,793
35,491,493
186,565,788
654,365
459,057
6,671,905
141,160
(2,316,303)
1,348,832
(2,316,303)
9,275,319
5,939,941
13,876,193
205,644,157
1,268,493
(823,874)
103,870,343
(823,874)
330,599,127
26,193,461
20,817,866
333,705,793
5,012,446
137,570,491
2,436,050,599
2,959,350,656
1,036,483
2,454,197
481,520
2,854,624
148,871
118,164,566
11,818
(1,568,650)
27,504
31,500,938
1,706,196
153,405,675
69,277,755
203,460,263
158,397,512
11,766,902
3,265,091
26,721,620
84,409,699
71,327,343
194,434,611
2,854,560
3,719,768
84,077,827
348,468
38,087,054
252,386,743
278,401,165
421,360,565
434,626,210
45,089,757
468,485,090
5,017,496
154,041,791
151,162,180
1,258,422,524
6,342,378
9,065,694
62
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
30 Juni 2015
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
Lainnya
Rp'000
160,693,406
(5,626,447)
87,179,362
(691,226)
45,104,657
14,148,006
8,885,754
5,069,017
8,677,643
9,234,441
310,540,822
22,133,791
310,422
(1,908,005)
(21,994,322)
(704,612)
(7,935,123)
(32,231,640)
79,465,107
155,377,381
84,580,131
37,258,341
13,250,159
9,976,961
2,132,752
382,040,832
95,482,932
(8,602,881)
59,763,781
502,918
13,414,622
62,912,316
2,006,314
1,627,283
1,956,464
(4,417,959)
172,624,113
52,021,677
(173,598)
793
(60,417,655)
(413,757)
2,769,199
22,412,945
109,119,398
2,144,117
62,411,609
(4,069,750)
11,839,533
1,073,815
4,293,655
(297,642)
10,062
(58,235,018)
86,486,511
21,263,485
274,160,768
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Jumlah penghasilan komprehensif
lain periode berjalan setelah pajak
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Liabilitas manfaat polis masa depan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
Jumlah
Rp'000
107,880,064
(7,708,351)
100,171,713
(10,369,436)
89,802,277
20,506,422
22,580,157
40,911,143
3,583,130
24,918,518
112,499,370
1,215,980
69,103
7,703,019
35,254
(4,422,092)
10,574,776
(4,422,092)
19,598,132
7,135,252
4,445,738
159,942,448
997,535
99,152,848
(2,210,522)
271,673,821
28,857,654
27,094,998
208,556,610
4,615,919
130,224,050
2,177,350,151
2,574,488,860
1,404,815
1,051,603
117,581
225,511
1,058,884
23,479,124
8,714
1,024,839
25,551,942
3,614,833
50,308,180
63,813,336
214,264,602
166,452,560
15,566,443
3,001,694
23,702,269
114,539,247
71,488,809
119,225,579
4,578,821
2,195,084
92,466,766
850,044
29,895,760
290,964,613
289,605,149
341,471,252
446,986,916
42,613,498
329,791,643
6,782,619
149,789,351
183,191,313
1,159,155,340
3,775,420
5,872,539
63
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30 Juni 2016
Mata Uang
Asing
Aset
Kas dan bank
Investasi
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang hasil investasi
Aset reasuransi
Premi belum merupakan
pendapatan
Estimasi liabilitas klaim
USD
USD
USD
SGD
EUR
GBP
HKD
JPY
AUD
CHF
NZD
CNY
THB
USD
SGD
JPY
CHF
USD
293,508.38
9,045,536.15
10,095,330.59
8,047.00
3,535.96
152.20
115.77
1,741,924.07
397.82
124.27
44.46
2,969.10
139,035.01
2,157.53
5,664.98
130.46
92,681.00
3,868,438
119,220,167
133,056,457
78,624
51,805
2,691
197
223,506
3,905
1,672
416
5,901
1,832,481
21,080
727
1,755
1,221,537
CHF
EUR
GBP
JPY
SGD
USD
SGD
2.27
4,156.65
0.09
1,427,585.10
13,978.20
9,993,369.51
4,914.72
31
60,899
2
183,174
136,575
131,712,611
48,527
USD
6,051,716.41
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang reasuransi
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Utang klaim
Liabilitas asuransi
Premi belum merupakan
pendapatan
Estimasi liabilitas klaim
Ekuivalen
Rp'000
82,394,119
474,127,297
USD
SGD
EUR
JPY
CHF
GBP
USD
SGD
EUR
HKD
JPY
AUD
MYR
CNY
CHF
USD
USD
USD
9,564,290.12
7,975.24
1,201.75
977,377.60
2,491.95
41.82
10.06
1.01
6,264.22
1.32
47,449.07
2,972.69
-
126,057,344
77,923
17,607
125,407
32,844
409
147
2
804
13
625,379
39,180
-
AUD
CHF
CNY
EUR
GBP
JPY
MYR
SGD
USD
HKD
NZD
EUR
GBP
SGD
USD
327.47
308.74
3,349.14
7,316.80
160.84
1,701,304.87
342.25
28,600.31
10,191,545.15
3,214
4,154
6,657
107,198
2,844
218,294
1,122
279,441
134,324,565
16.69
134.00
134.72
4,762.81
7,042,647
156
2,033
2,694
47,027
95,885,635
Jumlah Liabilitas
357,862,093
Jumlah Aset Bersih
116,265,204
64
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni
2016
Rp
Mata Uang Asing
1 USD
1 JPY
1 SGD
1 EUR
2015
Rp
13,180.00
128.31
9,770.57
14,650.90
13,332.00
108.96
9,894.62
14,919.86
32. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30
September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan
menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi
tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai
akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung
dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang
diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan
menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan
Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan
kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan
antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim
yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil
investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh,
ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi
lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung
sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 587% dan 557%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II
dan III.
b. Rasio Keuangan
30 Juni
2016
Rasio investasi terhadap cadangan
teknis ditambah 25% modal
sendiri
Rasio premi neto terhadap premi bruto
Rasio premi neto terhadap modal sendiri
Rasio premi tidak langsung terhadap
premi langsung
65
30 Juni
2015
283.03%
47.97%
15.46%
228.30%
64.96%
20.44%
0.40%
2.27%
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen risiko modal
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan
keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal
Grup terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5) dan ekuitas pemegang saham, yang
terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (catatan 20).
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian
dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan
risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman
yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko
yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan
pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko.
i.
Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata
uang asing dan suku bunga.

Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing.
Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara
mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa
setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan
lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan
SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat
lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan
lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat
mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio
yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana
dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga
cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.

Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana.
Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan
melaksanakan analisa sensitivitas.
66
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Sensitivitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar
dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku
bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitivitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar
dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga
pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
ii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban.
Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur
Perusahaan terhadap risiko kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan
risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan
pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang
reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih
yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam
hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan
dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan
counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty
menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi
kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol
ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang
memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan
terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi
secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen empat
kali setahun.
a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan,
yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi
memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan
91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan
nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan
memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat
idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak
memiliki peringkat.
67
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai
dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas
sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki
CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas
dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian
penurunan nilai).
Kualitas Tinggi
Rp'000
Kas dan Bank
Kualitas Sedang
Rp'000
Kualitas Rendah
Rp'000
Penurunan nilai
Rp'000
Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
415,973
23,972,317
-
-
-
Deposito berjangka
710,074,103
-
-
-
Tersedia untuk dijual
471,641,591
524,364,166
-
-
Piutang premi
174,782,347
10,788,087
995,354
4,099,123
3,132,227
774,692
Piutang reasuransi
Aset lain-lain
Jumlah
60,040,352
1,444,609,833
538,284,480
1,269,277
1,770,046
1,269,277
-
Jumlah
Rp'000
24,388,290
710,074,103
996,005,757
-
186,565,788
-
9,275,319
2,448,913
62,489,265
2,864,886
1,988,798,522
34. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
a.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting Perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio
yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang
menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini
mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas
bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk
memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen
underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan
kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan
kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi
bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari
kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian nonproporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu,
underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua
pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi
fakultatif selalu dimonitor.
68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
b.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan
setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan
memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala.
Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas
bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain.
Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan
risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena
risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai
sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan
faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain.
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi
investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu, Perusahaan memonitor dan bereaksi
terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan
beroperasi.
c.
Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko
asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak
signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal
atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang
signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah
bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak
tranche.
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah,
seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memsihak terhadap kelompok tertentu,
seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki
pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan
untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang
ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of
loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis
asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat
terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.
69
INFORMASI TAMBAHAN
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Entitas Induk
Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
30 Juni
2016
Rp'000
31 Desember
2015
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek-efek
Diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
402,935
217,926
17,907,069
6,065,248
24,375,252
10,037,258
8,124,673
18,379,857
53,400,000
656,674,103
53,400,000
916,647,922
51,719,697
310,282,560
47,460,681
307,813,668
44,000,000
952,005,757
1,358,008,014
10,040,800
646,872,699
1,012,187,848
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
10,666,383
175,899,405
(2,316,303)
184,249,485
42,923,471
85,821,895
(11,130,196)
117,615,170
Piutang reasuransi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
9,275,319
(823,874)
8,451,445
24,752,833
(4,240,967)
20,511,866
Aset pajak tangguhan - bersih
9,017,332
18,390,203
Aset reasuransi
330,599,127
239,311,278
Aset tetap - bersih
165,287,106
76,680,401
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
63,291,940
45,787,575
109,079,515
63,422,442
45,787,575
109,210,017
142,891
398,767
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain - bersih
Jumlah Aset
70
60,021,905
45,046,524
2,959,306,175
2,627,779,853
INFORMASI TAMBAHAN
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Entitas Induk
Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
31 Juni
2016
Rp'000
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
Jumlah Liabilitas
31 Desember
2015
Rp'000
244,988
1,461,208
168,894
2,108,582
153,405,675
3,575,776
57,989,064
2,574,148
31,814,405
233,315
54,933,991
79,724,869
4,217,726
63,901,437
2,134,257
32,669,732
433,318
64,654,636
252,386,743
239,759,307
249,506,106
28,892,059
253,101,669
27,622,431
158,297,859
263,062,706
952,145,473
1,258,378,043
174,387,468
174,368,804
869,239,679
1,119,253,130
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2016
dan 31 Desember 2015
Modal ditempatkan dan disetor penuh
5.001.552.516 saham pada tanggal
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
Tambahan modal disetor - bersih
Komponen ekuitas lainnya
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
33,000,000
850,415,489
1,700,928,132
30,000,000
758,599,111
1,508,526,723
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2,959,306,175
2,627,779,853
500,155,252
263,076,098
54,281,293
71
500,155,252
263,076,098
(43,303,738)
INFORMASI TAMBAHAN
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Entitas Induk
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprenhensif Lain per 30 Juni 2016 dan 2015
30 Juni
2016
PENDAPATAN
Rp'000
Pendapatan premi
Premi bruto
548,242,569
Potongan premi
(35,201,187)
Premi reasuransi
(231,591,999)
Premi neto
281,449,383
Perubahan bruto liabilitas premi
(72,604,292)
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
77,798,047
Pendapatan premi asuransi neto
286,643,138
Hasil investasi
104,635,554
Penghasilan lain-lain - bersih
5,743,347
JUMLAH PENDAPATAN
397,022,039
BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas klaim
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas klaim
Beban klaim neto
Beban komisi neto - bersih
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia
untuk dijual
Jumlah penghasilan komprehensif lain periode
berjalan setelah pajak
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar/Dilusian
445,318,779
(30,834,573)
(103,943,384)
310,540,822
22,133,791
(32,231,640)
300,442,973
79,465,107
2,132,752
382,040,832
189,395,202
(12,632,007)
176,763,195
12,627,436
213,402,142
(40,778,029)
172,624,113
52,021,677
(13,489,802)
175,900,829
18,475,083
98,456,878
292,832,790
104,189,249
(9,372,871)
94,816,378
(58,235,018)
166,410,772
21,263,485
86,486,511
274,160,768
107,880,064
(7,708,351)
100,171,713
8,284,602
(10,369,436)
8,284,602
103,100,980
(10,369,436)
89,802,277
18.96
72
30 Juni
2015
Rp'000
20.04
INFORMASI TAMBAHAN
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Entitas Induk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
Komponen ekuitas lainnya
Modal
disetor
Rp'000
Tambahan
modal disetor
Rp'000
Bagian penghasilan
komprehensif lain
atas entitas
asosiasi
Rp'000
Perubahan
nilai wajar
efek tersedia
untuk dijual
Rp'000
Saldo laba
Surplus
revaluasi
aset tetap
Rp'000
Saldo per 1 Januari 2015
Efek penggabungan usaha yang
efektif terjadi di 30 Juni 2015
Penambahan cadangan umum
Dividen tunai
Laba bersih periode berjalan
Laba (rugi) komprehensif lainnya
332,273,311
106,958,039
324,423,356
(30,441,527)
-
167,881,941
-
156,118,059
-
(324,423,356)
-
(6,829,909)
-
Saldo per 31 Desember 2015
500,155,252
263,076,098
-
(37,271,436)
-
-
8,218,629
89,300,429
-
(29,052,807)
89,300,429
Efek penggabungan usaha yang
efektif terjadi di 30 Juni 2015
Penambahan cadangan umum
Penilaian kembali Aset tetap
Laba bersih periode berjalan
Laba (rugi) komprehensif lainnya
Saldo per 30 Juni 2016
500,155,252
263,076,098
-
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
73
Laba (Rugi)
Komprehensif
Entitas Asosiasi
Rp'000
keuntungan
(kerugian)
aktuarial
Rp'000
Ditentukan
penggunaannya
Rp'000
Belum
ditentukan
penggunaannya
Rp'000
20,131
(8,389,355)
27,000,000
600,652,833
(86,104)
2,423,026
3,000,000
-
423,356
(3,000,000)
(33,227,330)
193,750,252
-
(65,973)
(5,966,329)
30,000,000
758,599,111
-
-
65,973
-
(5,966,329)
3,000,000
33,000,000
(3,000,000)
94,816,378
850,415,489
Jumlah
ekuitas
Rp'000
1,352,496,788
(33,227,330)
193,750,252
(4,492,987)
1,508,526,723
89,300,429
94,816,378
8,284,602
1,700,928,132
INFORMASI TAMBAHAN
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Entitas Induk
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
30 Juni
2016
Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi
Penerimaan klaim reasuransi
Penerimaan(Pembayaran) lain-lain
Pembayaran klaim
Pembayaran komisi
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan
Pembayaran premi reasuransi
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan deposito berjangka
Penempatan deposito berjangka
Pencairan efek tersedia untuk dijual
Penempatan efek tersedia untuk dijual
Pencairan efek diperdagangkan
Penempatan efek diperdagangkan
Penerimaan hasil bunga
Penerimaan dividen dari perusahaan lain
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
443,227,551
28,109,521
(4,041,052)
(164,711,610)
(18,035,192)
(25,430,667)
(184,890,797)
(80,907,828)
(6,101,518)
(12,781,592)
30 Juni
2015
Rp'000
393,659,367
16,785,327
12,076,843
(207,264,231)
(19,825,912)
(30,383,292)
(86,359,355)
(30,980,480)
(39,161,721)
8,546,546
772,146,585
350,314,659
(513,287,900)
286,026,000
(624,086,118)
7,495,461
88,374,260
2,967,095
886,592
(6,342,378)
(361,260,766)
114,778,560
(188,810,082)
(3,000,000)
71,005,027
229,500
(3,775,420)
14,179,597
(20,518,522)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang sewa guna usaha
(241,503)
(200,004)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
(241,503)
(200,004)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK
1,156,502
(12,171,980)
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
18,379,857
4,838,893
29,524,696
3,504,153
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
24,375,252
20,856,869
74
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
Jumlah
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
2016
2015
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
181,790,656
185,842,888
215,928,816
120,107,036
12,601,125
11,374,856
98,069,992
94,664,351
39,851,980
33,329,648
548,242,569
Potongan premi
(25,146,543)
(21,254,504)
(5,877,839)
(4,618,496)
(858,867)
(689,815)
(3,048,289)
(3,782,052)
(269,649)
(489,706)
(35,201,187)
445,318,779
(30,834,573)
Premi reasuransi
(2,986,646)
(3,894,978)
(169,940,132)
(70,383,883)
(1,579,141)
(1,799,287)
(18,941,439)
(3,702,936)
(38,144,641)
(24,162,300)
(231,591,999)
(103,943,384)
11,834
(5,316,024)
5,937,138
(7,846,316)
(609,093)
4,364,405
(3,279,289)
(2,599,231)
3,133,165
1,299,317
5,193,755
(10,097,849)
153,669,301
155,377,382
46,047,983
37,258,341
9,554,025
13,250,159
72,800,974
84,580,132
4,570,855
9,976,959
286,643,138
300,442,973
98,924,961
97,408,051
25,649,535
37,600,257
4,945,759
2,031,418
54,681,384
60,146,043
5,193,563
16,216,373
189,395,202
213,402,142
(990,398)
(1,925,118)
(9,187,960)
(24,185,635)
(3,500)
(25,104)
(437,898)
(382,262)
(2,012,251)
(14,259,910)
(12,632,007)
(40,778,029)
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan
Jumlah Pendapatan Underwriting
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
4,326,486
(8,776,479)
3,308,370
2,494,662
(4,910,375)
1,213,525
(1,937,195)
503,710
(1,649,652)
(1,648,759)
(862,366)
(6,213,341)
102,261,048
86,706,454
19,769,945
15,909,284
31,883
3,219,839
52,306,291
60,267,491
1,531,660
307,704
175,900,829
166,410,772
20,036,630
22,412,945
(3,436,266)
(4,069,750)
856,391
1,073,815
2,159,704
2,144,117
(1,141,376)
(297,642)
18,475,083
21,263,485
Jumlah Beban Underwriting
122,297,679
109,119,399
16,333,679
11,839,534
888,275
4,293,654
54,465,995
62,411,608
390,284
10,062
194,375,912
187,674,257
HASIL UNDERWRITING
31,371,622
46,257,983
29,714,304
25,418,807
8,665,750
8,956,505
18,334,979
22,168,524
4,180,571
9,966,897
92,267,226
112,768,716
Jumlah beban klaim
Beban Komisi Neto
75
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR II: ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
30 Juni 2016
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
710,074,103
362,002,257
996,005,757
109,079,515
5,449,500
710,074,103
362,002,257
996,005,757
103,630,015
2,177,161,632
5,449,500
2,171,712,132
24,375,252
184,249,485
339,050,572
9,017,332
165,287,106
60,164,796
2,959,306,175
68,395,730
5,197,119
14,590,640
57,620,480
151,253,469
24,375,252
115,853,755
333,853,453
9,017,332
150,696,466
2,544,316
2,808,052,706
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
31 Desember 2015
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
970,047,922
355,274,349
656,913,499
109,210,017
2,091,445,787
27,700,000
5,449,500
33,149,500
942,347,922
355,274,349
656,913,499
103,760,517
2,058,296,287
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
18,379,857
117,615,170
20,511,866
18,390,203
76,680,401
284,756,569
2,627,779,853
23,517,480
7,736,640
12,975,690
54,081,360
131,460,670
18,379,857
94,097,690
12,775,226
18,390,203
63,704,711
230,675,209
2,496,319,183
76
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
30 Juni 2016
Rp'000
Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
Jumlah Tingkat Solvabilitas
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi
Risiko reasuransi
Risiko operasional
31 Desember 2015
Rp'000
2,808,052,706
1,258,378,043
2,496,319,183
1,119,253,130
1,549,674,663
1,377,066,053
150,629,740
138,418,180
-
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
Rasio Pencapaian Solvabilitas
11,718,730
10,264,500
81,522,600
83,683,920
19,835,950
310,330
14,358,680
495,860
264,017,350
247,221,140
1,285,657,313
1,129,844,913
587%
77
-
557%
Download