P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 1-2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 INFORMASI TAMBAHAN - LAPORAN POSISI KEUANGAN 6-69 70-71 INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 72 INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 73 INFORMASI TAMBAHAN – LAPORAN ARUS KAS 74 DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING 75 DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN 76 DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 77 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Catatan 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 5 415,973 217,926 17,907,069 6,065,248 24,388,290 10,037,258 8,148,395 18,403,579 53,400,000 656,674,103 53,400,000 920,047,921 29 51,719,697 307,846,643 47,460,681 301,939,837 29 44,000,000 952,005,757 1,355,572,097 10,040,800 646,872,699 1,006,314,017 29 6 29 6 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 7 29 Piutang reasuransi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 8 Aset pajak tangguhan - bersih 8 10,666,383 175,899,405 (2,316,303) 184,249,485 42,923,471 85,821,895 (11,130,196) 117,615,170 9,275,319 (823,874) 8,451,445 24,752,833 (4,240,967) 20,511,866 9,017,332 18,390,203 Aset reasuransi 28 330,599,127 239,311,278 Aset tetap - bersih 10 165,287,106 76,680,401 Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 6 29 63,291,940 45,787,575 109,079,515 63,422,442 45,787,575 109,210,017 142,891 398,767 62,489,265 47,528,545 2,959,350,656 2,627,811,764 Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain - bersih 11 Jumlah Aset Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 1 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 30 Juni 2016 Rp'000 Catatan LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi Pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi Jumlah Liabilitas 12 29 31 Desember 2015 Rp'000 244,988 1,461,208 168,894 2,108,582 153,405,675 3,575,776 58,030,545 2,574,148 31,814,405 233,315 54,933,991 79,724,869 4,217,726 63,901,437 2,134,257 32,701,643 433,318 64,654,636 252,386,743 239,759,307 29 249,509,106 28,892,059 253,101,669 27,622,431 29 158,297,859 263,062,706 952,148,473 1,258,422,524 174,387,468 174,368,804 869,239,679 1,119,285,041 19 20 500,155,252 263,076,098 54,281,293 13 14,28 15,29 16 17,29 18 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.001.552.516 saham pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Tambahan modal disetor - bersih Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas 21 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 33,000,000 850,415,489 1,700,928,132 30,000,000 758,599,111 1,508,526,723 2,959,350,656 2,627,811,764 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2 500,155,252 263,076,098 (43,303,738) P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian per 30 Juni 2016 dan 2015 Catatan 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Rp'000 Rp'000 548,242,569 (35,201,187) (231,591,999) 281,449,383 (72,604,292) 445,318,779 (30,834,573) (103,943,384) 310,540,822 22,133,791 77,798,047 286,643,138 104,720,478 5,743,973 (32,231,640) 300,442,973 79,465,107 2,132,752 397,107,589 382,040,832 189,395,202 (12,632,007) 176,763,195 12,627,436 213,402,142 (40,778,029) 172,624,113 52,021,677 (13,489,802) 175,900,829 18,475,083 98,542,428 292,918,340 104,189,249 (9,372,871) 94,816,378 (58,235,018) 166,410,772 21,263,485 86,486,511 274,160,768 107,880,064 (7,708,351) 100,171,713 8,284,602 (10,369,436) 8,284,602 (10,369,436) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 103,100,980 89,802,277 LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar/Dilusian 18.96 PENDAPATAN Pendapatan premi Premi bruto Potongan premi Premi reasuransi Premi neto Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Pendapatan premi asuransi neto Hasil investasi Penghasilan lain-lain - bersih 22,29 22,29 22,29 18,22,29 9,22,29 24,29 25 JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Klaim neto Perubahan bruto liabilitas klaim Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas klaim Beban klaim neto Beban komisi neto - bersih Beban usaha JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 23,29 23,29 18,23 9,23 26,29 27,29 28 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak 6 3 20.04 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Komponen ekuitas lainnya Modal disetor Rp'000 Tambahan modal disetor Rp'000 Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp'000 Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Rp'000 Saldo laba Surplus revaluasi aset tetap Rp'000 Saldo per 1 Januari 2015 Efek penggabungan usaha yang efektif terjadi di 30 Juni 2015 Penambahan cadangan umum Dividen tunai Laba bersih periode berjalan Laba (rugi) komprehensif lainnya 332,273,311 106,958,039 324,423,356 (30,441,527) - 167,881,941 - 156,118,059 - (324,423,356) - (6,829,909) - Saldo per 31 Desember 2015 500,155,252 263,076,098 - (37,271,436) - - 8,218,629 89,300,429 - (29,052,807) 89,300,429 Efek penggabungan usaha yang efektif terjadi di 30 Juni 2015 Penambahan cadangan umum Penilaian kembali Aset tetap Laba bersih periode berjalan Laba (rugi) komprehensif lainnya Saldo per 30 Juni 2016 500,155,252 263,076,098 - *) Disajikan kembali (Catatan 42) 4 Laba (Rugi) Komprehensif Entitas Asosiasi Rp'000 keuntungan (kerugian) aktuarial Rp'000 Ditentukan penggunaannya Rp'000 Belum ditentukan penggunaannya Rp'000 20,131 (8,389,355) 27,000,000 600,652,833 (86,104) 2,423,026 3,000,000 - 423,356 (3,000,000) (33,227,330) 193,750,252 - (65,973) (5,966,329) 30,000,000 758,599,111 - - 65,973 - (5,966,329) 3,000,000 33,000,000 (3,000,000) 94,816,378 850,415,489 Jumlah ekuitas Rp'000 1,352,496,788 (33,227,330) 193,750,252 (4,492,987) 1,508,526,723 89,300,429 94,816,378 8,284,602 1,700,928,132 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 30 Juni 2016 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Penerimaan(Pembayaran) lain-lain Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran beban pajak 443,227,551 28,109,521 (4,041,052) (164,711,610) (18,035,192) (25,430,667) (184,890,797) (80,918,512) (6,101,518) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (12,792,276) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pencairan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek tersedia untuk dijual Pencairan efek diperdagangkan Penempatan efek diperdagangkan Penerimaan hasil bunga Penerimaan dividen dari perusahaan lain Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 30 Juni 2015 Rp'000 393,659,367 16,785,327 12,076,843 (207,264,231) (19,825,912) (30,383,292) (86,359,355) (30,980,480) (39,161,721) 8,546,546 772,146,585 350,314,659 (513,287,900) 286,026,000 (624,086,118) 7,495,461 88,374,260 2,967,095 886,592 (6,342,378) (361,260,766) 114,778,560 (188,810,082) (3,000,000) 71,005,027 229,500 (3,775,420) 14,179,597 (20,518,522) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang sewa guna usaha (241,503) (200,004) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (241,503) (200,004) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1,145,818 (12,171,980) KAS DAN BANK AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 18,403,579 4,838,893 29,524,696 3,504,153 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 24,388,290 20,856,869 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 5 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta dalam rangka persetujuan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan, persetujuan atas penambahan modal disetor melalui penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha dan perubahan susunan komisaris dan direksi. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki delapan belas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya Darmo, Bogor, Pekanbaru, Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Rawamangun, Jakarta Palmerah, Surabaya Tunjungan, Semarang, Batam, Cikarang dan Serpong) serta dua puluh satu kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Solo, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Pematang Siantar, Padang, Surabaya-Rajawali, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Cirebon, Muara Bungo, Tanjung Pinang, Mataram, Ambon, Pangkal Pinang, Bengkulu dan Balikpapan). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One lantai 17, Jl.K.H. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015, jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan entitas anak (Grup) masing-masing adalah 677 dan 720 karyawan (tidak diaudit). Grup tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup, dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Aries Liman Mu’min Ali Gunawan Lukman Abdullah Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Linda Juliana J.L. Delhaye Karel Fitrijanto Thomas Paitimusa Peggy Wystan Dedi Setiawan Ratnawati Atmodjo Komite Audit: Ketua Anggota Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS V.D. Wenty Anggraini Theodora Nani Alamsyah Sekretaris Perusahaan Audit Internal Dedi Setiawan Nancy 6 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Ruang lingkup pekerjaan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur mencakup bidang operasional dan pemasaran termasuk kantor cabang/kantor perwakilan. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan Direktur mencakup bidang non-operasional, yaitu akuntansi dan keuangan, teknik, administrasi dan teknologi informasi. b. Transaksi Penggabungan Usaha Dalam rangka mengintegrasikan dan memperkuat usaha Perusahaan dan PT Panin Insurance (PI), keduanya melaksanakan penggabungan usaha, di mana PI telah menggabungkan diri dengan Perusahaan. Pada tanggal 20 April 2015, Perusahaan dan PI telah menandatangani nota kesepakatan penggabungan usaha perseroan terbatas. Pokok-pokok kesepakatan adalah sebagai berikut: Penggabungan usaha dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan dan ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan dan PI. Sejak tanggal efektif, PI sebagai badan hukum yang menggabungkan diri akan bubar demi hukum dengan dilaksanakannya Peralihan Hak dan Kewajiban yaitu peralihan seluruh aset, liabilitas dan operasional usaha serta karyawan dari PI kepada Perusahaan dengan tidak mengurangi hak tertanggung PI dan Perusahaan, dan Perusahaan, sebagai entitas yang menerima penggabungan, akan melanjutkan kegiatan usaha dari perusahaan hasil penggabungan. Penggabungan usaha ini merupakan bisnis kombinasi entitas sepengendali, karena kedua entitas yang bergabung baik sebelum dan sesudah penggabungan berada dalam kelompok usaha Panin grup dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Pada tanggal 10 Juni 2015 dan 12 Juni 2015, Perusahaan menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan atas penggabungan usaha antara Perusahaan dan PI melalui surat No. S57/D.05/2015 dan S-256/D.04/2015. Tanggal efektif penggabungan usaha adalah 30 Juni 2015. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal 15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui transaksi penggabungan usaha ini. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 61 tanggal 15 Juni 2015 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham PI menyetujui transaksi penggabungan usaha ini. Pengesahan penggabungan badan hukum perseroan terbatas PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.03.0946183 tanggal 26 Juni 2015. Biaya merger yang menjadi beban Perusahaan, sebesar Rp 5.150.259 ribu telah diakui saat terjadinya. c. Entitas Anak Entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup merupakan Entitas Bertujuan Khusus (EBK) dalam bentuk reksadana dengan ringkasan sebagai berikut: Entitas anak Reksadana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II Domisili Jakarta Jenis Usaha Reksadana Tahun operasi komersial 2014 Jumlah aset (sebelum eliminasi) 30 Jun 2016 31 Des 2015 Rp'000 Rp'000 102,561,371 108,842,475 Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dan 7 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Surat Keputusan Ketua OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) No. KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang “Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi dan Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif” dan No. KEP-262/BL/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang “Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi”. KIK Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II antara PT MNC Asset management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal 7 Juli 2014 di hadapan Leolin Jayanti, S.H., notaris di Jakarta. Tanggal efektif Reksa Dana adalah 18 September 2014. Sesuai dengan Pasal 4 dari akta tersebut, tujuan Reksa Dana Terproteksi MNC Dana Terproteksi II adalah untuk memberikan proteksi 100% atas pokok investasi terhadap unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir melalui mekanisme investasi sesuai dengan kebijakan investasi serta memberikan pemegang unit penyertaan potensi pembagian hasil investasi. Perusahaan merupakan pendiri atau sponsor dari reksa dana, serta memperoleh manfaat utama dari kegiatan reksa dana dan sekaligus memiliki seluruh unit penyertaan reksa dana tersebut. d. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 30 Juni 2016 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN INTERPRETASI ISAK (“PSAK”) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi 8 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut. Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntasi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 telah direvisi menjadi hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah. Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Ruang lingkup PSAK 15 diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee. Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen PSAK 24 mengubah akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain sehingga aset atau liabilitas pension bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari deficit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai “bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24, memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Ketentuan transisi diterapkan pada penerapan PSAK 24 (revisi 2013) untuk pertama kali. Grup telah menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif secara retrospektif. PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar; dan (2) menetapkan praduga (reputable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan. Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas 9 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 48 telah diubah untuk memasukan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014). Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Amandemen terhadap PSAK 55 memberika panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi. Standar ini juga diubah untuk memasukan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar. Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrument keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa. Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Perusahaan tidak memiliki pengaturan saling hapus terkait dengan hal ini, penerapan amandemen tidak berdampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. 10 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaan atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. Penerapan PSAK 65 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Grup. PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan atas laporan keuangan konsolidasian lihat catatan 1c dan 6. PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar yang berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015 Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivative melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi. Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk 11 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 19: PSAK Aset Tak Berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30: Pungutan. Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu: PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti investasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi dibawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. 12 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai dalam PSAK 48. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan diatas. Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup unutk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suaraPerusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya. Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak. Laba rugi dan setiap komponen penghasilam komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup. Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian. Perubahan kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilang pengendalian Perusahaan atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari 13 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 kepemilikan Perusahaan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk. Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. d. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan ke Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain. Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. 14 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dalam suaru kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontijen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontijen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Pengaturan atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontijen tersebut direklasifikasikan. Imbalan kontijen yang direklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontijen yang diklarifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain. e. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Kombinasi bisnis (merger) entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi pada jumlah tercatatnya. Perbedaan antara nilai perolehan dan jumlah tercatat setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas di “komponen lain dari ekuitas”. Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung sejak periode dimana entitas yang bergabung berada dalam sepengendali. f. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual Grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. g. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). 15 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya 16 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Grup yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklasifikasi ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Grup dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. 17 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap 18 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan k. Nilai Wajar Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Grup memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). 19 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Grup melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). l. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. m. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi diakui di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Grup pada entitas asosiasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi). Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Grup mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh. Jumlah tercatat investasi (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi 20 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas asosiasi terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiai akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya. Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset dan liabilitas yang terkait). Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup. n. Piutang dan Utang Asuransi Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal. o. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Grup mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. 21 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 p. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Grup menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang masingmasing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut: Pers enta s e cada ngan q. Ja ngka wa ktu kerugi a n penuruna n ni la i 0 - 30 ha ri - 31 - 60 ha ri - 61 - 90 ha ri Mi nimum 5% 91 - 120 ha ri Mini mum 10% 121 - 180 ha ri Mini mum 15% 181 - 360 ha ri Mini mum 20% > 360 ha ri Mini mum 20% Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Persentase Bangunan 5% Kendaraan bermotor 25% Perlengkapan dan peralatan kantor 50% Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan 22 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah yang terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan terpulihkan yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. s. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. t. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. u. Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Grup. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled). v. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. 23 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Grup tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Pendapatan Premi Ditangguhkan Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan. w. Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. x. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. 24 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Grup. Grup mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. y. Hasil Investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. z. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. aa. Komisi Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. bb. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). cc. Imbalan Pasca Kerja Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program 25 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 pensiun untuk pensiun normal.Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Grup. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali. Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait. dd. Pajak Penghasilan Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda pada pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temprer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalamperhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. 26 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. ee. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. ff. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. 27 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. c. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. 28 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 5. KAS DAN BANK 30 Juni 2016 Rp'000 Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Mestika Dharma PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indoneisa PT Bank Mayora PT Bank Permata Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah kas dan bank 29 31 Desember 2015 Rp'000 415,973 217,926 14,351,916 3,555,153 7,563,443 2,473,815 17,907,069 10,037,258 3,224,086 408,411 175,435 389,274 34,326 43,300 1,029,611 50,500 39,692 71,481 68,843 215,100 1,904 - 2,583,831 849,751 824,210 1,383,030 732,786 511,636 221,290 305,612 148,423 66,814 60,756 57,134 70,997 23,721 5,751,963 7,839,991 313,285 313,285 308,404 308,404 6,065,248 8,148,395 24,388,290 18,403,579 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 6. INVESTASI Investasi terdiri dari: 30 Juni 2016 Rp'000 Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 31 Desember 2015 Rp'000 53,400,000 656,674,103 53,400,000 920,047,921 51,719,697 307,846,643 47,460,681 301,939,837 44,000,000 952,005,757 10,040,800 646,872,699 63,291,940 45,787,575 63,422,442 45,787,575 2,174,725,715 2,088,971,955 30 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Deposito berjangka 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Deposito wajib Pihak ketiga Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18,000,000 25,000,000 3,114,300 28,000,000 10,000,000 3,114,300 Jumlah deposito wajib 46,114,300 41,114,300 Deposito biasa Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah 53,400,000 53,400,000 Jumlah pihak berelasi 53,400,000 53,400,000 214,200,000 196,500,000 154,190,553 10,001,000 13,000,000 5,000,000 3,000,000 2,750,000 3,100,000 2,000,250 1,100,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 700,000 400,000 200,000 100,000 609,241,803 215,900,000 234,000,000 154,190,553 104,500,000 2,001,000 23,000,000 14,000,000 20,000,000 5,000,000 3,000,000 2,500,000 2,500,000 2,000,250 11,000,000 3,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 700,000 400,000 200,000 100,000 100,000 18,000,000 21,000,000 840,091,803 1,318,000 1,318,000 13,795,000 12,607,749 2,775,690 9,663,379 38,841,818 Jumlah pihak ketiga 610,559,803 878,933,621 Jumlah deposito biasa 663,959,803 932,333,621 Jumlah deposito berjangka 710,074,103 973,447,921 Pihak ketiga Rupiah PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank SulutGo PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank Permata Tbk PT Bank BJB PT Bank Multi Artha Sentosa PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mayora PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maspion Indonesia PT BPR Andalan Tbk PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank Harda Internasional PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Sumut Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Jumlah Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito wajib Deposito biasa Rupiah Dollar Amerika Serikat 31 2016 9.47% 2015 9.47% 8.93% 1.89% 9.17% 2.77% P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut : 30 Juni 2016 Rp'000 Rupiah 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan > 12 bulan Jumlah rupiah 25,651,250 453,314,300 73,600,000 156,190,553 708,756,103 42,701,250 619,014,300 116,600,000 156,290,553 934,606,103 1,318,000 - 33,231,319 5,610,499 710,074,103 973,447,921 Dollar Amerika Serikat 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah deposito 31 Desember 2015 Rp'000 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. 32 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Efek diperdagangkan 30 Juni 2016 Rp'000 Peringkat Pihak berelasi Obligasi Rupiah Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin I Tahun 2012 Reksadana Rupiah Reksadana Panin Reksadana Panin Reksadana Panin Reksadana Panin Reksadana Panin Reksadana Panin Jumlah Reksadana 3,000,900 Dana Maksima - MN Dana Unggulan Dana Prima Dana Utama Plus 2 - MN Dana Bersama Plus Dana Ultima Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Obligasi Rupiah Sub Bank Mayapada III Tahun 2013 Subordinasi Bank Victoria III Tahun 2013 Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap I Tahun 2013 Aneka Gas II Tahun 2012 Bank Permata Tahap I Tahun 2013 Berkelanjutan I Panorama Sentrewisata Tahap II Thn 2015 Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Thn 2015 Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land II Tahun 2014 Bank Permata II Tahun 2014 Modernland Realty II B Tahun 2012 Obligasi I Ciputra Residence Tahun 2014 seri B Batavia Prosperindo Finance I/13 seri C Sub Bank Mayapada IV Tahun 2014 Subordinasi II Bank Permata Tahun 2011 Global Medicom I B 2012 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 Jumlah idAA- 31 Desember 2015 Rp'000 Peringkat 3,001,800 25,261,100 825,368 3,398,497 5,732,348 8,266,584 5,234,900 48,718,797 22,681,938 738,184 3,072,254 5,186,747 7,746,458 5,033,300 44,458,881 51,719,697 47,460,681 idAA 100,610,000 52,000,000 36,000,000 BBB+ idBBB+ idBBB+ 96,088,630 49,226,736 35,030,173 idBBB+ idBBB+ idBBB+ 18,550,000 13,500,000 10,870,540 idAidAidAA+ 18,600,000 14,529,000 10,400,000 idA idA idAA+ 7,200,000 idA- 8,112,786 idA- 7,140,000 idAA 7,119,700 idAA idA- 4,779,000 idA- 4,875,000 4,500,000 5,025,000 idAidAA idA 4,850,000 4,920,500 4,966,800 idA idAA+ idA- 5,247,500 5,000,000 4,365,000 1,759,500 1,006,500 idA idBBB idBBB idAA+ idA+ 5,059,983 5,102,848 4,488,750 1,698,810 975,200 idA idBBB idBBB idAA+ idA+ 4,500,000 1,045,274 283,194,314 idA- 990,000 7,860,000 284,798,917 idA idA Dollar Amerika Serikat Republic of Indonesia 43 13,427,784 BBB- 11,843,697 BBB- Republic of Indonesia 42 5,680,580 BBB- Jumlah obligasi Reksadana Rupiah Reksadana Simas Saham Unggulan - 302,302,678 296,642,614 2,749,328 2,424,757 Dollar Amerika Serikat Reksadana Danamas Dollar Jumlah Reksadana Jumlah pihak ketiga 2,794,637 5,543,965 307,846,643 2,872,467 5,297,224 301,939,837 Jumlah efek diperdagangkan 359,566,340 349,400,518 33 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat efek Indonesia). Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 351.375.037 ribu dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 347.024.869 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2016 sebesar Rp 8.191.303 ribu dan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 2.375.649 ribu. Efek tersedia untuk dijual 30 Juni 2016 Rp'000 Pihak berelasi Obligasi Rupiah Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 Verena Multifinance Tahap II Tahun 2013 Seri B Jumlah Pihak ketiga Obligasi Rupiah Subordinasi Mayapada III/13 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 Subordinasi Bank Capital II Tahun 2015 Sub Bank Capital I Tahun 2014 Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Bank Permata Sub Berkel. I Tahap II Tahun 2012 Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015 Bank Victoria IV/13 Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013 Berkelanjutan I Japfa Tahap II Tahun 2012 Aneka Gas II Tahun 2012 Berkelanjutan I Modernland Realty I A Tahun 2015 Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Tiga Pilar Sejahtera Food I Tahun 2013 Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap III Tahun 2016 Seri C Berkelanjutan Lautan Luas Tahap I Tahun 2013 Seri A Batavia Prosperindo Finance I/13 Seri C Berkelanjutan I Greenwood Sejahtera Tahap I Tahun 2014 MTN Ijarah PTPTN II Tahun 2014 Seri B MTN I MNC Securities Tahun 2016 seri A Obligasi Negara RI Seri FR 0072 Obligasi Negara RI Seri FR 0073 Obligasi Negara RI Seri FR 0068 Obligasi Negara RI Seri FR 0045 Berkelanjutan II San Finance Tahap I Tahun 2016 Seri B Berkelanjutan I Batavia Finance Tahap I Tahun 2016 seri B 35,000,000 idA+ - 9,000,000 44,000,000 idA- 10,040,800 10,040,800 idA- idBBB+ 97,698,660 idA- 72,123,671 idA- 68,310,000 idA 50,000,000 idA- 50,250,000 idA 45,000,000 51,000,000 idBBBidBBB- 51,102,000 idBBB- 45,000,000 idBBB+ 46,833,736 idBBB+ 32,288,000 idAA+ 31,798,400 idAA+ 27,000,000 27,000,000 idAidA- 30,000,000 28,732,500 idA idBBB+ 26,026,000 idAA+ 23,134,800 idAA+ 20,400,000 idAA 20,342,000 idAA 18,000,000 idA- 20,165,800 idA- 1,000,800 12,600,000 idA idA 13,560,400 idA 9,000,000 idA 10,100,000 idA idA 9,825,000 idA idAAA 9,800,000 idAAA 102,000,000 9,960,320 10,060,000 9,915,000 idA- 9,000,000 idA 9,000,000 idA- 10,000,000 idBBB 9,788,000 idA- 9,700,000 10,205,695 9,000,000 idBBB+ 9,000,000 8,100,000 21,800,000 21,940,000 21,250,000 58,790,000 idBBBidBBB idBB+ idBB+ idBB+ idBB+ - 30,450,000 idAA- - idBBB - 25,000,000 34 Peringkat 31 Desember 2015 Rp'000 Peringkat 10,020,000 idAidBBB idBBB+ P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Subordinasi I Bank Jawa Tengah Tahun 2015 Subordinasi Berkelanjutan Bank International Indonesia Tahun 2012 Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap II Tahun 2015 Seri C Medco Energy International III Tahun 2012 Indomobil Finance Tahap II/13 seri C Waskita Karya II Tahun 2012 Seri B Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B PP Berkelanjutan Tahap I Tahun 2013 Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 Subordinasi Bank Mayapada IV Tahun 2014 Dollar Amerika Serikat Republic of Indonesia 42 Pertamina 42 Tahun 2012 Republic of Indonesia 45 Pelindo II 5/2045 Pertamina 5/2043 Pertamina 5/2041 PLN 10/2042 Republic of Indonesia 43 Saham Rupiah Greenwood Sejahtera Jumlah Jumlah efek tersedia untuk dijual 5,400,000 idA- 6,000,000 idA- 6,013,200 idAA+ 5,820,000 idAA 4,500,000 idA 5,112,562 idA 4,975,500 2,980,500 999,100 980,000 idA+ idA idA idAidA 4,825,000 2,934,300 1,000,200 1,005,300 935,787 idAAidA idA idA idA 1,003,500 485,000 idA idBBB 966,000 - 24,142,465 13,443,600 28,205,200 8,810,830 8,395,660 7,100,725 2,543,740 3,356,946 BBBBAA3 BBBBB+ BB+ BB+ BB+ idBB+ 8,779,883 11,336,041 7,593,196 7,036,836 6,108,426 2,190,177 - 26,966,000 952,005,757 23,862,000 646,872,699 996,005,757 656,913,499 idA BBBBAA3 BB+ BB+ BB+ BB+ Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat Efek indonesia). Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 1.024.504.074 ribu dan Rp 694.184.935 ribu. Penyertaan dalam bentuk saham Tempat Kedudukan Metode Ekuitas PT Laksayudha Abadi Investasi lainnya PT Reasuransi Maipark Indonesia Jenis usaha Persentase Pemilikan 30 Juni 2016 31 Des 2015 30 Juni 2016 Rp'000 31 Des 2015 Rp'000 Jakarta Properti 36.00% 36.00% 63,291,940 63,422,442 Jakarta Asuransi 19.91% 19.91% 45,787,575 45,787,575 109,079,515 109,210,017 Jumlah 35 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Saldo awal Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi (Catatan 24) Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain entitas asosiasi 63,422,442 Saldo akhir 63,291,940 (130,502) - 63,411,996 96,550 (86,104) 63,422,442 Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Laksayudha Abadi sejak tahun 1999. Investasi pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003 merupakan penyertaan wajib perusahaan asuransi, yang dicatat pada harga perolehan. 36 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 7. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2016 Rp'000 Pihak berelasi Piutang premi PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Panin Dai-ichi Life PT Bank Panin Syariah PT Panin Asset Management Jumlah Piutang koasuransi PT Bank Pan Indonesia Tbk 31 Desember 2015 Rp'000 6,690,789 3,694,339 90,771 33,304 151,720 5,368,517 37,052,623 33,456 85,435 18,923 4,087 10,660,923 42,563,041 5,460 360,430 Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai 10,666,383 (493,192) 42,923,471 (1,994,310) Bersih 10,173,191 40,929,161 28,804,754 3,883,001 2,011,025 1,467,140 990,299 908,466 766,370 499,407 4,069 - 6,002,952 1,782,647 4,856,000 1,001,969 3,700,072 28,298,190 461,863 1,084,309 14,321,789 53,656,320 14,817,727 62,005,729 67,684,700 21,187,753 14,034,231 17,481,886 368,863 1,485,652 1,100,527 13,200,367 3,846,560 3,482,728 1,073,803 122,243,085 1,112,181 23,816,166 Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 175,899,405 (1,823,111) 85,821,895 (9,135,886) Bersih 174,076,294 76,686,009 Jumlah Piutang Premi 184,249,485 117,615,170 Pihak ketiga Piutang premi PT Marsh Indonesia PT Adi Sarana Armada Nutrifood Indonesia Aon Indonesia PT Asta Keramasan Energi PT Merak Energi Indonesia PT Ace Hardware Indonesia PT Talisman Insurance Broker PT Cahaya Fajar Kaltim PT Mitra, Iswara & Rorimpandey Andika Adhi Sejahtera PT Tristar Land Development Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 milliar) Jumlah Piutang koasuransi PT Marsh Indonesia PT Mitra, Iswara & Rorimpandey Asuransi Jasa Indonesia Aon Singapore Reinsurance PT Artha Graha General Insurance Aon Indonesia Dinamika Prima Servitama Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 milliar) Jumlah 37 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2016 Rp'000 Piutang premi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari Jumlah piutang premi Piutang koasuransi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari Jumlah piutang koasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai 21,328,679 42,988,564 - 79,354,913 23,894,254 1,319,603 64,317,243 104,568,770 94,525,076 21,328,646 6,394,823 14,742,783 9,433,813 122,248,545 24,176,596 (2,316,303) Bersih 31 Desember 2015 Rp'000 184,249,485 (11,130,196) 117,615,170 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Yen Jepang Lainnya 53,140,614 133,056,457 51,805 78,624 223,506 14,782 88,915,428 39,700,991 43,210 40,916 22,519 22,302 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 186,565,788 128,745,366 Bersih 184,249,485 (2,316,303) 38 (11,130,196) 117,615,170 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 d. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Piutang premi Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah piutang premi 26,747,192 19,655,503 4,006,502 3,270,683 10,637,363 64,317,243 Piutang koasuransi Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Kendaraan bermotor Lainnya Jumlah piutang koasuransi 94,642,539 2,476,114 332,110 (56,348) 24,854,130 122,248,545 18,256,263 1,140,288 (111,655) 4,891,700 24,176,596 (2,316,303) (11,130,196) Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 65,445,471 17,257,394 1,617,520 3,348,640 16,899,745 104,568,770 184,249,485 117,615,170 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. 8. PIUTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Pihak ketiga Rupiah Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri Jumlah rupiah 3,995,518 3,423,758 7,419,276 8,703,813 1,067,523 9,771,336 Mata uang asing Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri Jumlah mata uang asing 1,228,115 627,928 1,856,043 14,634,061 347,436 14,981,497 9,275,319 24,752,833 Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai (823,874) Jumlah Piutang Reasuransi - Bersih 8,451,445 39 (4,240,967) 20,511,866 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia, Trinityre Reinsurance Brokers, AIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, Mitsui Sumitomo Reinsurance, AON Benfield Brokers dan SAG Brokers. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari 3,254,326 2,483,141 3,537,852 12,775,226 8,389,649 3,587,958 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 9,275,319 24,752,833 Bersih 8,451,445 (823,874) (4,240,967) 20,511,866 c. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 6,671,905 654,365 459,057 141,160 1,348,832 19,590,050 1,017,435 255,443 834,329 3,055,576 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 9,275,319 24,752,833 Bersih 8,451,445 (823,874) (4,240,967) 20,511,866 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. 40 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 9. ASET REASURANSI Aset Reasuransi terdiri dari : 30 Juni 2016 Rp'000 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 31 Desember 2015 Rp'000 2,982,405 193,660,957 3,729,462 115,115,854 133,955,765 120,465,962 330,599,127 239,311,278 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Reasuradur 30 Juni 2016 Rp'000 Pihak berelasi PT Panin Dai-ichi Life Tbk Jumlah pihak berelasi 31 Desember 2015 Rp'000 2,982,405 2,982,405 3,729,462 3,729,462 Pihak ketiga Bowring Marsh Mitra Utama Reasuransi Reasuransi Internasional Indonesia AON Singapura Reinsurance UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd Reasuransi Nasional Indonesia AON Benfield Brokers Trinityre Reinsurance Brokers AIG Insurance Indonesia SAG Brokers PT Asuransi Jasa Indonesia Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) Jumlah pihak ketiga 89,001,817 14,035,654 16,471,263 8,886,155 11,404,486 6,417,069 4,006,003 4,711,259 4,091,610 3,301,045 6,866,140 12,664,337 14,776,445 8,239,746 10,046,290 6,637,336 5,885,580 7,388,838 5,143,397 24,468,456 193,660,957 44,333,885 115,115,854 Jumlah 196,643,362 118,845,316 41 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah 147,048,023 13,844,892 2,353,894 398,406 32,998,147 196,643,362 31 Desember 2015 Rp'000 94,602,964 4,027,230 2,050,404 336,021 17,828,697 118,845,316 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Neon Sign, Travel Insurance, Money Insurance dan Heavy Equipment. Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim a. Berdasarkan Reasuradur 30 Juni 2016 Rp'000 Pihak ketiga PT Asuransi Jas a Indonesia PT Tugu Pratama Indones ia PT Reasurans i Internas ional Indonesia PT Reasurans i Nas ional Indonesia UIB As ia Reins urance Brokers Pte Ltd Trinityre Reins urance Brokers PT Tugu Reasurans i Indones ia Odyss ey Reinsurance Lainnya (masing-masing di bawah Rp 5 milliar) 31 Des ember 2015 Rp'000 30,386,706 22,193,248 17,297,553 11,960,561 9,483,750 6,501,510 5,452,766 2,440,365 32,723,443 22,389,995 19,069,775 6,327,351 5,459,054 5,222,680 - 28,239,306 29,273,664 Jumlah pihak ketiga 133,955,765 120,465,962 Jumlah 133,955,765 120,465,962 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 42 31 Desember 2015 Rp'000 58,596,134 3,586,047 31,301 870,087 70,872,196 40,319,616 4,441,046 3,000 75,702,300 133,955,765 120,465,962 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 10. ASET TETAP 1 Januari 2016 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Penerapan Metode Revaluasi 2,049,580 66,702,646 15,471,574 49,905,620 31,417,272 - 28,813,550 - Penambahan Rp'000 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat 30 Juni 2016 Rp'000 975,000 2,572,500 892,700 1,488,280 52,930,200 100,692,418 14,875,994 1,902,178 1,169,616 29,546,112 1,600,000 114,637,350 81,322,892 6,342,378 2,657,896 1,600,000 199,644,724 10,739,407 8,614,667 (10,739,406) - 2,926,143 1,277,697 756,924 2,926,144 9,135,440 4,663,478 1,168,695 21,483,534 198,376 9,065,694 1,925,619 812,500 34,357,618 17,988,751 614,124 37,956,949 (10,739,406) 76,680,401 165,287,106 1 Januari Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Pengurangan Rp'000 31 Desember 2015 Penambahan Pengurangan 2015 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 2,049,580 65,638,530 16,416,894 1,064,116 313,000 1,258,320 2,049,580 66,702,646 15,471,574 29,256,738 5,545,814 5,989,002 28,813,550 1,600,000 114,961,742 6,922,930 7,247,322 1,600,000 114,637,350 7,425,718 6,902,118 3,313,689 2,269,180 556,631 18,126,533 5,851,220 5,989,002 10,739,407 8,614,667 17,988,751 330,763 32,785,132 283,361 11,717,450 6,545,633 614,124 37,956,949 82,176,610 76,680,401 43 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan di Cikarang Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 74.825.239 ribu kepada Reliance Insurance dan Lippo Insurance dan Rp 84.467.627 ribu kepada Reliance Insurance dan Lippo Insurance. Tanah dan bangunan telah dilakukan penilaian kembali (revaluasi) yang dilakukan oleh Penilai Independen KJPP Nanang Rahayu & Rekan pada tanggal 15 Januari 2016 dengan total nilai pasar sebesar Rp 150.075.118 ribu dengan lokasi tanah dan bangunan di Komp. Permata Senayan Blok E No. 58-61, Komp. Ruko Metro Boulevard Jababeka, Gedung TCC Batavia Tower One Lantai 17 dan Basement 2 No. B2-5 & N2-6 Gedung TCC Batavia. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp'000 Harga jual Nilai buku Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 31 Desember 2015 Rp'000 886,592 (732,277) 1,143,850 (701,689) 154,315 442,161 11. ASET LAIN-LAIN BERSIH 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Akumulasi dana program asuransi Pajak dibayar dimuka Piutang bunga deposito dan obligasi Uang Muka Angsuran pph 25 (Catatan 28) Piutang Pegawai Piutang salvage dan excess Lainnya 15,739,687 11,378,463 14,029,009 5,662,939 2,448,913 1,082,395 12,147,859 15,739,687 14,140,332 12,236,145 3,708,454 382,611 1,321,316 Jumlah 62,489,265 47,528,545 Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Grup melalui PT Panin Dai-ichi Life Tbk, pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja. 44 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 12. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2016 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk 31 Desember 2015 Rp'000 107,831 137,157 118,045 50,849 244,988 168,894 Pihak ketiga 1,461,208 2,108,582 Jumlah Utang Klaim 1,706,196 2,277,476 Jumlah b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 1,036,483 148,871 481,520 11,818 27,504 1,706,196 31 Desember 2015 Rp'000 848,261 172,909 232,614 1,023,692 2,277,476 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2016 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah 1,706,196 1,706,196 45 31 Desember 2015 Rp'000 1,293,800 983,676 2,277,476 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 13. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Pihak ketiga Rupiah Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri 21,916,392 5,211,002 27,485,574 17,041,399 Jumlah - Rupiah 27,127,394 44,526,973 105,427,457 20,850,824 20,446,973 14,750,923 Jumlah - mata uang asing 126,278,281 35,197,896 Jumlah - pihak ketiga 153,405,675 79,724,869 Jumlah Utang Reasuransi 153,405,675 79,724,869 Mata uang asing Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari AON Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG Reiunsurance dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 131,748,871 21,656,804 49,846,359 29,878,510 Jumlah 153,405,675 79,724,869 c. Berdasarkan Mata Uang 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Yen Jepang Swiss Franc 27,127,394 126,057,344 17,607 77,923.00 125,407 - 44,526,973 35,148,298 21,961 10,581 9,472 7,584 Jumlah 153,405,675 79,724,869 46 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 d. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya 118,164,566 2,854,624 2,454,197 (1,568,650) 31,500,938 69,659,905 191,053 1,273,597 35,499 8,564,815 Jumlah 153,405,675 79,724,869 14. UTANG PAJAK Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 - 203,371 3,333,649 38,756 203,371 3,877,667 136,688 - 3,575,776 4,217,726 15. UTANG LAIN-LAIN 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Utang kepada pihak berelasi Lainnya 42,037,240 15,993,305 51,707,715 12,193,722 Jumlah 58,030,545 63,901,437 Utang kepada Pihak Berelasi Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh Bank Panin dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Grup. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga. 47 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2016 Rp'000 Bonus karyawan Pendidikan Pemasaran Jasa profesional Lainnya Jumlah 10,365,258 6,026,030 4,680,000 614,247 10,128,870 31,814,405 31 Desember 2015 Rp'000 21,338,881 4,940,166 2,400,000 669,342 3,353,254 32,701,643 17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN – PIHAK BERELASI Pada tanggal 30 Juni 2016, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: Pembayaran minimum s ewa pembiayaan 30 Juni 2016 Rp'000 31 Des ember 2015 Rp'000 Utang s ewa pembiayaan Telah jatuh tempo dan sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun s ampai lima tahun Subjumlah dikurangi: beban bunga 249,797 41,627 291,424 (58,109) 499,600 41,627 541,227 (107,909) Nilai kini pembayaran minimum s ewa 233,315 433,318 Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29). Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. 48 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 18. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Estimasi liabilitas klaim Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga 252,386,743 239,759,307 249,509,106 28,892,059 253,101,669 27,622,431 158,297,859 263,062,706 174,387,468 174,368,804 Jumlah 952,148,473 869,239,679 Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 31 Desember 2015 Rp'000 69,277,755 84,409,699 11,766,902 2,854,560 84,077,827 62,824,811 65,806,268 13,675,796 6,894,849 90,557,583 252,386,743 239,759,307 Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 11.583.185 ribu pada tanggal 30 Juni 2016 dan Rp 10.013.024 ribu pada 31 Desember 2015. Pendapatan Premi Ditangguhkan Akun ini merupakan premi diterima di muka yang berasal dari penutupan polis dengan periode pertanggungan lebih dari satu tahun. Polis tersebut tidak mempunyai komponen deposit dan hanya memberikan proteksi dan Grup mempunyai opsi untuk membatalkan kontrak asuransi atau melakukan penyesuaiam atas klausul kontrak. 49 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Paninvest Tbk 197,118,287 50,998,844 1,391,975 - 197,788,342 54,067,399 1,245,928 - Jumlah pihak berelasi 249,509,106 253,101,669 Pihak ketiga PT Bunga Matahari Digital PT Mitra Iswara & Rorimpandey Ltd Simas Reinsurance PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Maspion PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Permata Tbk PT BPR Andalan Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp 100 juta) 1,524,353 702,243 492,809 648,252 248,430 878,287 1,563,095 193,861 1,176,409 561,200 886,254 1,718,879 221,770 22,640,729 23,057,919 Jumlah pihak ketiga 28,892,059 27,622,431 278,401,165 280,724,100 Jumlah b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 203,460,263 71,327,343 3,265,091 348,468 205,376,389 71,864,932 3,194,493 288,286 Jumlah 278,401,165 280,724,100 50 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Premi Belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk PT Panin Dai-ichi Life Tbk PT Panin Asset Management PT Panin Sekuritas Tbk PT Paninvest Tbk Jumlah pihak berelasi 113,885,723 40,144,018 2,741,049 1,107,436 79,186 152,146 174,764 13,537 158,297,859 135,626,953 37,496,197 20,171 999,075 96,858.00 88,552.00 59,662.00 Pihak ketiga Marsh Indonesia PT Mitra, Iswara & Rorimpandey Asuransi Jasa Indonesia Sinar Mas Group PT AON Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk PT Adi Sarana Armada PT Artha Graha General Insurance PT Cahaya Fajar Kaltim PT ACE Hardware Siyantoro PT Home Center H.M Su'udi PT Bank Jtrust Indonesia Tbk Andika Adhi Sejahtera Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 milliar) Jumlah pihak ketiga 90,378,844 23,578,858 12,736,361 8,715,002 5,006,667 7,483,442 3,017,448 1,918,630 1,049,689 2,182,036 1,130,389 1,190,862 150,271 104,524,207 263,062,706 28,738,517 13,316,026 5,993,819 4,380,989 3,989,493 2,471,019 1,580,189 1,350,837 1,028,172 1,170,440 572,344 109,776,959 174,368,804 Jumlah 421,360,565 348,756,272 174,387,468 b. Berdasarkan Bisnis 30 Juni 2016 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 194,434,611 158,397,512 26,721,620 3,719,768 38,087,054 421,360,565 31 Desember 2015 Rp'000 147,926,690 158,105,857 13,624,668 3,048,290 26,050,767 348,756,272 Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Marine Builder Risk, Machinery Breakdown Insurance, Public Liability Insurance, Comprehensive General Liability, Advance Payment Bond, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Oil & Gas, Contractor All Risk, Erection All Risk dan Heavy Equipment. 51 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 19. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham PT Paninvest Tbk PT Panin Financial Tbk Dana Pensiun Karyawan Panin Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk Mu'Min Ali Gunawan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah 2,781,569,791 806,103,041 701,923,965 388,000,000 67,153 323,888,566 5,001,552,516 Persentase Kepemilikan % 55.61 16.12 14.03 7.76 6.48 100.00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 278,156,979 80,610,304 70,192,397 38,800,000 6,715 32,388,857 500,155,252 31 Desember 2015 Nama PemegangSaham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 PT Paninvest Tbk PT Panin Financial Tbk Dana Pensiun Karyawan BankPanin PT Bank Pan Indonesia Tbk Mu'Min Ali Gunawan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 2,781,569,791 806,103,041 701,923,965 388,000,000 67,153 323,888,566 55.61 16.12 14.03 7.76 6.48 278,156,979 80,610,304 70,192,397 38,800,000 6,715 32,388,857 Jumlah 5,001,552,516 100.00 500,155,252 Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen. 52 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai berikut: Rp'000 Saldo 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Penerimaan dari pelaksanaan waran Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 421.454.524 saham 75,348,949 73,754,542 (42,145,452) Saldo 31 Desember 2014 106,958,039 Tambahan modal disetor yang berasal dari pertukaran saham PI menjadi saham Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha 156,118,059 Saldo 31 Desember 2015/ 30 Juni 2016 263,076,098 21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2015 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.104 tanggal 25 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 33.227.331 ribu atau Rp 10 per saham pada tanggal 10 Juli 2015, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham. 53 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 22. PENDAPATAN PREMI 30 Juni 2016 Potongan premi Premi bruto Bagian reasuransi Pendapatan premi asuransi neto Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 215,928,816 181,790,656 98,069,992 12,601,125 39,851,980 (5,877,839) (25,146,543) (3,048,289) (858,867) (269,649) (169,940,132) (2,986,646) (18,941,439) (1,579,141) (38,144,641) 40,110,845 153,657,467 76,080,264 10,163,117 1,437,690 Jumlah 548,242,569 (35,201,187) (231,591,999) 281,449,383 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya (46,507,921) (13,096,952) (291,656) (671,478) (12,036,285) - 52,445,059 9,817,663 303,490 62,385 15,169,450 5,937,138 (3,279,289) 11,834 (609,093) 3,133,165 Jumlah (72,604,292) - 77,798,047 5,193,755 Jumlah 475,638,277 (35,201,187) (153,793,952) 286,643,138 30 Juni 2015 Potongan premi Rp'000 Premi bruto Rp'000 Bagian reasuransi Rp'000 Pendapatan premi asuransi neto Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 185,842,888 120,107,036 94,664,351 11,374,856 33,329,648 (21,254,504) (4,618,496) (3,782,052) (689,815) (489,706) (3,894,978) (70,383,883) (3,702,937) (1,799,287) (24,162,299) 160,693,406 45,104,657 87,179,362 8,885,754 8,677,643 Jumlah 445,318,779 (30,834,573) (103,943,384) 310,540,822 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya (5,626,447) 14,148,006 (691,226) 5,069,017 9,234,441 - 310,422 (21,994,322) (1,908,005) (704,612) (7,935,123) (5,316,025) (7,846,316) (2,599,231) 4,364,405 1,299,318 Jumlah 22,133,791 - (32,231,640) (10,097,849) Jumlah 467,452,570 (136,175,024) 300,442,973 (30,834,573) 54 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp'000 30 Juni 2015 Rp'000 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk PT Panin Sekuritas PT Paninvest Tbk PT Panin Asset Management PT Panin Dai-ichi Life Tbk 148,173,734 43,698,582 4,586,227 1,144,489 287,362 16,604 159,657 62,877 155,011,933 42,454,706 4,162,603 1,052,336 - Jumlah 198,129,532 202,681,578 23. BEBAN KLAIM 30 Juni 2016 Klaim bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah Klaim reasuransi Rp'000 Bersih Rp'000 98,924,961 54,681,384 25,649,535 4,945,759 5,193,563 (990,398) (437,898) (9,187,960) (3,500) (2,012,251) 97,934,563 54,243,486 16,461,575 4,942,259 3,181,312 189,395,202 (12,632,007) 176,763,195 Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya 3,471,487 (1,908,894) 21,584,888 (4,040,289) (6,479,756) 854,999 (28,301) (18,276,518) (870,086) 4,830,104 4,326,486 (1,937,195) 3,308,370 (4,910,375) (1,649,652) Sub Jumlah 12,627,436 (13,489,802) (862,366) Jumlah 175,900,829 55 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 30 Juni 2015 Klaim bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 97,408,051 60,146,043 37,600,257 2,031,418 16,216,373 213,402,142 Klaim reasuransi Rp'000 Bersih Rp'000 (1,925,119) (382,262) (24,185,635) (25,104) (14,259,909) (40,778,029) 95,482,932 59,763,781 13,414,622 2,006,314 1,956,464 172,624,113 Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya (8,602,881) 502,918 62,912,316 1,627,283 (4,417,959) (173,598) 793 (60,417,655) (413,757) 2,769,199 (8,776,479) 503,711 2,494,661 1,213,526 (1,648,760) Sub Jumlah 52,021,677 (58,235,018) (6,213,341) Jumlah 166,410,772 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp'000 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Panin Syariah PT Verena Multi Finance Tbk PT Famlee Invesco PT Panin Sekuritas PT Panin Asset Management PT Panin Dai-ichi Life Tbk Jumlah 56 30 Juni 2015 Rp'000 81,733,616 18,073,054 1,554,494 347,768 87,286 8,294 2,220 84,011,047 15,140,551 987,817 352,217 19,974 - 101,806,732 100,511,606 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 24. HASIL INVESTASI 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Rp'000 Rp'000 93,628,493 71,112,707 Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan yang belum direalisasi dari nilai wajar efek diperdagangkan Keuntungan penjualan obligasi Keuntungan selisih kurs mata uang asing Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya 2,895,119 5,339,955 20,311 (130,495) 2,967,095 - Jumlah 104,720,478 (4,325,417) 12,621,118 56,699 79,465,107 25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 30 Juni 2016 Rp'000 Hasil administrasi polis Jasa giro Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Lainnya Jumlah 30 Juni 2015 Rp'000 2,327,284 259,844 2,245,790 328,458 (5,600,849) 8,757,694 1,333,592 (1,775,088) 5,743,973 2,132,752 26. BEBAN KOMISI NETO 30 Juni 2016 Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan Kecelakaan diri Pengangkutan Kebakaran Lainnya Jumlah 20,036,630 2,159,704 856,391 (3,436,266) (1,141,376) 18,475,083 57 30 Juni 2015 Rp'000 22,412,945 2,144,117 1,073,815 (4,069,750) (297,642) 21,263,485 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 27. BEBAN USAHA Tenaga kerja Gaji dan upah Tunjangan hari raya dan bonus Pendidikan dan pelatihan Tunjangan PPh karyawan Imbalan pasca kerja Proteksi & dana Lembur Seragam karyawan Beban kesehatan Lainnya Jumlah Tenaga Kerja 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Rp'000 Rp'000 32,091,346 15,622,500 9,931,983 8,250,000 7,362,458 3,857,496 1,465,833 456,325 82,902 1,320,833 80,441,676 Penyusutan (Catatan 10) Pemasaran Sewa Perlengkapan kantor Jasa profesional Telepon, teleks dan faksimili Service Gedung Iuran keanggotaan Pos dan komunikasi Bensin dan parkir Listrik Perjalanan Perlengkapan komputer Keperluan dapur Penyisihan kerugian penurunan nilai Lainnya 9,065,694 5,394,313 4,042,446 2,344,337 2,149,854 1,302,501 807,015 759,257 508,326 478,245 439,416 410,741 319,147 244,540 (12,230,986) 2,065,906 Jumlah 98,542,428 28,004,382 10,135,425 4,452,323 6,750,000 3,037,294 2,553,075 1,323,053 435,712 208,469 634,294 57,534,027 5,872,539 4,589,255 4,285,999 1,584,075 1,932,560 1,459,560 734,048 801,000 509,597 589,288 408,819 251,022 275,340 166,451 5,492,931 86,486,511 28. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: 30 Juni 2016 Rp'000 Pajak kini Pajak tangguhan 9,372,871 9,372,871 58 30 Juni 2015 Rp'000 (10,011,693) 2,303,342 (7,708,351) P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 30 Juni 2016 30 Juni 2015 Rp'000 Rp'000 104,189,249 107,880,064 Perbedaan temporer: Beban imbalan pasca kerja Premi yang belum merupakan pendapatan Pembayaran pokok SGU Sewa pembiayaan Penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan tetap SGU Jumlah (10,574,217) (8,586,222) (200,000) (12,230,986) 198,376 (31,393,049) Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tunjangan asuransi karyawan Pemeliharaan kendaraan Penyusutan Aset Tetap Kesejahteraan karyawan Beban Pajak Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Jasa giro Bunga deposito, reksadana dan obligasi Keuntungan penjualan obligasi Lain-lain Jumlah 667,557 73,485 208,914 82,902 - Laba (Rugi) Kena Pajak Beban pajak kini dengan tarif 25% Dikurangi pembayaran pajak di muka Pasal 25 Utang Pajak Kini (Pajak Dibayar Dimuka) 11,989 54,672 149,468 1,003,988 - 130,495 (259,218) (56,700) (328,458) (96,968,810) (4,809,833) (19,722) (100,894,230) (79,595,785) 1,682,136 (77,078,690) (28,098,030) 40,046,773 (5,662,939) (5,662,939) 59 3,037,295 6,274,101 (200,000) 134,003 9,245,399 10,011,693 (8,746,870) 1,264,823 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: Dikreditkan (dibebankan) ke laba/rugi Rp '000 Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lainnya Rp '000 12,490,023 4,481,311 (807,675) 1,708,153 2,184,637 1 Jan 2015 Rp '000 Liabilitas imbalan pasca kerja Cadangan kerugian penurunan nilai Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan Aset sewa pembiayaan Premi yang belum merupakan pendapatan Penyusutan Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih 31 Des 15 Rp '000 Dikreditkan (dibebankan) ke laba/rugi Rp '000 30 Juni 2016 Rp '000 16,163,659 (4,510,704) 11,652,955 - 3,892,790 (3,107,746) 785,044 2,503,256 (8,976) (129,159) - 2,503,256 (138,135) 392,540 (406) 2,895,796 (138,541) (4,290,405) (138,207) 374,817 22,428 - (3,915,588) (115,779) (2,146,555) - (6,062,143) (115,779) 18,390,203 (9,372,871) 9,017,332 12,263,844 6,934,034 (807,675) 29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Paninvest Tbk (Paninvest), PT Panin Financial Tbk (Panin Financial) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) adalah pemegang saham Perusahaan. b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Grup, yaitu: PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya, PT Verena Multi Finance Tbk (VMF), PT Panin Dai-chi Life Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk (BPS), PT Panin Asset Management dan Famlee Invesco. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Grup menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas dan bank serta deposito berjangka (Catatan 5 dan 6), yang meliputi 2,41% dan 2,41% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. b. Grup mempunyai efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan dari Bank Panin, VMF dan Panin Sekuritas yang meliputi 3,23% dan 0,50% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 (Catatan 6). c. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,23% dan 3,41% dari jumlah beban usaha masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 (Catatan 27), dengan rincian sebagai berikut: 60 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Terminal Builders PT Paninvest Tbk Jumlah 30 Juni 2016 30 Juni 2015 2,008,936 1,291,446 166,000 3,466,382 1,167,469 1,785,600 2,953,069 d. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi tersebut pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 103.699 ribu dan Rp 39.217 ribu atau meliputi 0,11% dan 0,045% dari jumlah beban usaha (Catatan 27). e. Perusahaan memiliki utang sewa pembiayaan kepada CFI sebesar Rp 233.315 ribu atau meliputi 0,02% dari jumlah liabilitas pada tanggal 30 Juni 2016. 30. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. Kendaraan bermotor 2. Kesehatan dan kecelakaan diri 3. Kebakaran 4. Pengangkutan 5. Lain-lain 61 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi: 30 Juni 2016 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 Lainnya Rp'000 Jumlah Rp'000 153,657,467 (291,656) 76,080,264 (13,096,952) 40,110,845 (46,507,921) 10,163,117 (671,478) 1,437,690 (12,036,285) 281,449,383 (72,604,292) 303,490 9,817,663 52,445,059 62,385 15,169,450 77,798,047 104,720,478 153,669,301 72,800,975 46,047,983 9,554,024 4,570,855 5,743,973 397,107,589 97,934,563 3,471,487 54,243,486 (1,908,894) 16,461,575 21,584,888 4,942,259 (4,040,289) 3,181,312 (6,479,756) 176,763,195 12,627,436 854,999 (28,301) (18,276,518) (870,086) 4,830,104 20,036,630 122,297,679 2,159,704 54,465,995 (3,436,266) 16,333,679 856,391 888,275 (1,141,376) 390,284 (13,489,802) 98,542,428 18,475,083 292,918,340 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Pendapatan premi ditangguhkan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan 104,189,249 (9,372,871) 94,816,378 8,284,602 103,100,980 19,599,155 6,482,616 121,389,731 3,602,793 35,491,493 186,565,788 654,365 459,057 6,671,905 141,160 (2,316,303) 1,348,832 (2,316,303) 9,275,319 5,939,941 13,876,193 205,644,157 1,268,493 (823,874) 103,870,343 (823,874) 330,599,127 26,193,461 20,817,866 333,705,793 5,012,446 137,570,491 2,436,050,599 2,959,350,656 1,036,483 2,454,197 481,520 2,854,624 148,871 118,164,566 11,818 (1,568,650) 27,504 31,500,938 1,706,196 153,405,675 69,277,755 203,460,263 158,397,512 11,766,902 3,265,091 26,721,620 84,409,699 71,327,343 194,434,611 2,854,560 3,719,768 84,077,827 348,468 38,087,054 252,386,743 278,401,165 421,360,565 434,626,210 45,089,757 468,485,090 5,017,496 154,041,791 151,162,180 1,258,422,524 6,342,378 9,065,694 62 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 30 Juni 2015 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 Lainnya Rp'000 160,693,406 (5,626,447) 87,179,362 (691,226) 45,104,657 14,148,006 8,885,754 5,069,017 8,677,643 9,234,441 310,540,822 22,133,791 310,422 (1,908,005) (21,994,322) (704,612) (7,935,123) (32,231,640) 79,465,107 155,377,381 84,580,131 37,258,341 13,250,159 9,976,961 2,132,752 382,040,832 95,482,932 (8,602,881) 59,763,781 502,918 13,414,622 62,912,316 2,006,314 1,627,283 1,956,464 (4,417,959) 172,624,113 52,021,677 (173,598) 793 (60,417,655) (413,757) 2,769,199 22,412,945 109,119,398 2,144,117 62,411,609 (4,069,750) 11,839,533 1,073,815 4,293,655 (297,642) 10,062 (58,235,018) 86,486,511 21,263,485 274,160,768 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Liabilitas manfaat polis masa depan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan Jumlah Rp'000 107,880,064 (7,708,351) 100,171,713 (10,369,436) 89,802,277 20,506,422 22,580,157 40,911,143 3,583,130 24,918,518 112,499,370 1,215,980 69,103 7,703,019 35,254 (4,422,092) 10,574,776 (4,422,092) 19,598,132 7,135,252 4,445,738 159,942,448 997,535 99,152,848 (2,210,522) 271,673,821 28,857,654 27,094,998 208,556,610 4,615,919 130,224,050 2,177,350,151 2,574,488,860 1,404,815 1,051,603 117,581 225,511 1,058,884 23,479,124 8,714 1,024,839 25,551,942 3,614,833 50,308,180 63,813,336 214,264,602 166,452,560 15,566,443 3,001,694 23,702,269 114,539,247 71,488,809 119,225,579 4,578,821 2,195,084 92,466,766 850,044 29,895,760 290,964,613 289,605,149 341,471,252 446,986,916 42,613,498 329,791,643 6,782,619 149,789,351 183,191,313 1,159,155,340 3,775,420 5,872,539 63 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 Juni 2016 Mata Uang Asing Aset Kas dan bank Investasi Piutang premi Piutang reasuransi Piutang hasil investasi Aset reasuransi Premi belum merupakan pendapatan Estimasi liabilitas klaim USD USD USD SGD EUR GBP HKD JPY AUD CHF NZD CNY THB USD SGD JPY CHF USD 293,508.38 9,045,536.15 10,095,330.59 8,047.00 3,535.96 152.20 115.77 1,741,924.07 397.82 124.27 44.46 2,969.10 139,035.01 2,157.53 5,664.98 130.46 92,681.00 3,868,438 119,220,167 133,056,457 78,624 51,805 2,691 197 223,506 3,905 1,672 416 5,901 1,832,481 21,080 727 1,755 1,221,537 CHF EUR GBP JPY SGD USD SGD 2.27 4,156.65 0.09 1,427,585.10 13,978.20 9,993,369.51 4,914.72 31 60,899 2 183,174 136,575 131,712,611 48,527 USD 6,051,716.41 Jumlah Aset Liabilitas Utang reasuransi Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Utang klaim Liabilitas asuransi Premi belum merupakan pendapatan Estimasi liabilitas klaim Ekuivalen Rp'000 82,394,119 474,127,297 USD SGD EUR JPY CHF GBP USD SGD EUR HKD JPY AUD MYR CNY CHF USD USD USD 9,564,290.12 7,975.24 1,201.75 977,377.60 2,491.95 41.82 10.06 1.01 6,264.22 1.32 47,449.07 2,972.69 - 126,057,344 77,923 17,607 125,407 32,844 409 147 2 804 13 625,379 39,180 - AUD CHF CNY EUR GBP JPY MYR SGD USD HKD NZD EUR GBP SGD USD 327.47 308.74 3,349.14 7,316.80 160.84 1,701,304.87 342.25 28,600.31 10,191,545.15 3,214 4,154 6,657 107,198 2,844 218,294 1,122 279,441 134,324,565 16.69 134.00 134.72 4,762.81 7,042,647 156 2,033 2,694 47,027 95,885,635 Jumlah Liabilitas 357,862,093 Jumlah Aset Bersih 116,265,204 64 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2016 Rp Mata Uang Asing 1 USD 1 JPY 1 SGD 1 EUR 2015 Rp 13,180.00 128.31 9,770.57 14,650.90 13,332.00 108.96 9,894.62 14,919.86 32. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 587% dan 557%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III. b. Rasio Keuangan 30 Juni 2016 Rasio investasi terhadap cadangan teknis ditambah 25% modal sendiri Rasio premi neto terhadap premi bruto Rasio premi neto terhadap modal sendiri Rasio premi tidak langsung terhadap premi langsung 65 30 Juni 2015 283.03% 47.97% 15.46% 228.30% 64.96% 20.44% 0.40% 2.27% P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Grup terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5) dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (catatan 20). Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. i. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD. Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas. 66 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Sensitivitas Suku Bunga Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Sensitivitas Harga Pasar Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. ii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen empat kali setahun. a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari. Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat. 67 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%. Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai). Kualitas Tinggi Rp'000 Kas dan Bank Kualitas Sedang Rp'000 Kualitas Rendah Rp'000 Penurunan nilai Rp'000 Tidak memiliki kualitas Rp'000 415,973 23,972,317 - - - Deposito berjangka 710,074,103 - - - Tersedia untuk dijual 471,641,591 524,364,166 - - Piutang premi 174,782,347 10,788,087 995,354 4,099,123 3,132,227 774,692 Piutang reasuransi Aset lain-lain Jumlah 60,040,352 1,444,609,833 538,284,480 1,269,277 1,770,046 1,269,277 - Jumlah Rp'000 24,388,290 710,074,103 996,005,757 - 186,565,788 - 9,275,319 2,448,913 62,489,265 2,864,886 1,988,798,522 34. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi Strategi underwriting Strategi underwriting Perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung. Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan. Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan. Strategi reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian nonproporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor. 68 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 b. Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. Syarat dan kondisi kontrak asuransi Fitur produk Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 1 tahun setelah kejadian. Pengelolaan risiko Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis. Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain. Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu, Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi. c. Konsentrasi risiko asuransi Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche. Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memsihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama. Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung. Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala. 69 INFORMASI TAMBAHAN P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Entitas Induk Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 30 Juni 2016 Rp'000 31 Desember 2015 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 402,935 217,926 17,907,069 6,065,248 24,375,252 10,037,258 8,124,673 18,379,857 53,400,000 656,674,103 53,400,000 916,647,922 51,719,697 310,282,560 47,460,681 307,813,668 44,000,000 952,005,757 1,358,008,014 10,040,800 646,872,699 1,012,187,848 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 10,666,383 175,899,405 (2,316,303) 184,249,485 42,923,471 85,821,895 (11,130,196) 117,615,170 Piutang reasuransi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 9,275,319 (823,874) 8,451,445 24,752,833 (4,240,967) 20,511,866 Aset pajak tangguhan - bersih 9,017,332 18,390,203 Aset reasuransi 330,599,127 239,311,278 Aset tetap - bersih 165,287,106 76,680,401 Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 63,291,940 45,787,575 109,079,515 63,422,442 45,787,575 109,210,017 142,891 398,767 Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset 70 60,021,905 45,046,524 2,959,306,175 2,627,779,853 INFORMASI TAMBAHAN P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Entitas Induk Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 31 Juni 2016 Rp'000 LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi Pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi Jumlah Liabilitas 31 Desember 2015 Rp'000 244,988 1,461,208 168,894 2,108,582 153,405,675 3,575,776 57,989,064 2,574,148 31,814,405 233,315 54,933,991 79,724,869 4,217,726 63,901,437 2,134,257 32,669,732 433,318 64,654,636 252,386,743 239,759,307 249,506,106 28,892,059 253,101,669 27,622,431 158,297,859 263,062,706 952,145,473 1,258,378,043 174,387,468 174,368,804 869,239,679 1,119,253,130 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.001.552.516 saham pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Tambahan modal disetor - bersih Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas 33,000,000 850,415,489 1,700,928,132 30,000,000 758,599,111 1,508,526,723 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2,959,306,175 2,627,779,853 500,155,252 263,076,098 54,281,293 71 500,155,252 263,076,098 (43,303,738) INFORMASI TAMBAHAN P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Entitas Induk Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprenhensif Lain per 30 Juni 2016 dan 2015 30 Juni 2016 PENDAPATAN Rp'000 Pendapatan premi Premi bruto 548,242,569 Potongan premi (35,201,187) Premi reasuransi (231,591,999) Premi neto 281,449,383 Perubahan bruto liabilitas premi (72,604,292) Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi 77,798,047 Pendapatan premi asuransi neto 286,643,138 Hasil investasi 104,635,554 Penghasilan lain-lain - bersih 5,743,347 JUMLAH PENDAPATAN 397,022,039 BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Klaim neto Perubahan bruto liabilitas klaim Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas klaim Beban klaim neto Beban komisi neto - bersih Beban usaha JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Jumlah penghasilan komprehensif lain periode berjalan setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar/Dilusian 445,318,779 (30,834,573) (103,943,384) 310,540,822 22,133,791 (32,231,640) 300,442,973 79,465,107 2,132,752 382,040,832 189,395,202 (12,632,007) 176,763,195 12,627,436 213,402,142 (40,778,029) 172,624,113 52,021,677 (13,489,802) 175,900,829 18,475,083 98,456,878 292,832,790 104,189,249 (9,372,871) 94,816,378 (58,235,018) 166,410,772 21,263,485 86,486,511 274,160,768 107,880,064 (7,708,351) 100,171,713 8,284,602 (10,369,436) 8,284,602 103,100,980 (10,369,436) 89,802,277 18.96 72 30 Juni 2015 Rp'000 20.04 INFORMASI TAMBAHAN P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Entitas Induk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Komponen ekuitas lainnya Modal disetor Rp'000 Tambahan modal disetor Rp'000 Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi Rp'000 Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Rp'000 Saldo laba Surplus revaluasi aset tetap Rp'000 Saldo per 1 Januari 2015 Efek penggabungan usaha yang efektif terjadi di 30 Juni 2015 Penambahan cadangan umum Dividen tunai Laba bersih periode berjalan Laba (rugi) komprehensif lainnya 332,273,311 106,958,039 324,423,356 (30,441,527) - 167,881,941 - 156,118,059 - (324,423,356) - (6,829,909) - Saldo per 31 Desember 2015 500,155,252 263,076,098 - (37,271,436) - - 8,218,629 89,300,429 - (29,052,807) 89,300,429 Efek penggabungan usaha yang efektif terjadi di 30 Juni 2015 Penambahan cadangan umum Penilaian kembali Aset tetap Laba bersih periode berjalan Laba (rugi) komprehensif lainnya Saldo per 30 Juni 2016 500,155,252 263,076,098 - *) Disajikan kembali (Catatan 42) 73 Laba (Rugi) Komprehensif Entitas Asosiasi Rp'000 keuntungan (kerugian) aktuarial Rp'000 Ditentukan penggunaannya Rp'000 Belum ditentukan penggunaannya Rp'000 20,131 (8,389,355) 27,000,000 600,652,833 (86,104) 2,423,026 3,000,000 - 423,356 (3,000,000) (33,227,330) 193,750,252 - (65,973) (5,966,329) 30,000,000 758,599,111 - - 65,973 - (5,966,329) 3,000,000 33,000,000 (3,000,000) 94,816,378 850,415,489 Jumlah ekuitas Rp'000 1,352,496,788 (33,227,330) 193,750,252 (4,492,987) 1,508,526,723 89,300,429 94,816,378 8,284,602 1,700,928,132 INFORMASI TAMBAHAN P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Entitas Induk Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015 30 Juni 2016 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Penerimaan(Pembayaran) lain-lain Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran beban pajak Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pencairan efek tersedia untuk dijual Penempatan efek tersedia untuk dijual Pencairan efek diperdagangkan Penempatan efek diperdagangkan Penerimaan hasil bunga Penerimaan dividen dari perusahaan lain Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 443,227,551 28,109,521 (4,041,052) (164,711,610) (18,035,192) (25,430,667) (184,890,797) (80,907,828) (6,101,518) (12,781,592) 30 Juni 2015 Rp'000 393,659,367 16,785,327 12,076,843 (207,264,231) (19,825,912) (30,383,292) (86,359,355) (30,980,480) (39,161,721) 8,546,546 772,146,585 350,314,659 (513,287,900) 286,026,000 (624,086,118) 7,495,461 88,374,260 2,967,095 886,592 (6,342,378) (361,260,766) 114,778,560 (188,810,082) (3,000,000) 71,005,027 229,500 (3,775,420) 14,179,597 (20,518,522) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang sewa guna usaha (241,503) (200,004) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (241,503) (200,004) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1,156,502 (12,171,980) KAS DAN BANK AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 18,379,857 4,838,893 29,524,696 3,504,153 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 24,375,252 20,856,869 74 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya Jumlah 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto 181,790,656 185,842,888 215,928,816 120,107,036 12,601,125 11,374,856 98,069,992 94,664,351 39,851,980 33,329,648 548,242,569 Potongan premi (25,146,543) (21,254,504) (5,877,839) (4,618,496) (858,867) (689,815) (3,048,289) (3,782,052) (269,649) (489,706) (35,201,187) 445,318,779 (30,834,573) Premi reasuransi (2,986,646) (3,894,978) (169,940,132) (70,383,883) (1,579,141) (1,799,287) (18,941,439) (3,702,936) (38,144,641) (24,162,300) (231,591,999) (103,943,384) 11,834 (5,316,024) 5,937,138 (7,846,316) (609,093) 4,364,405 (3,279,289) (2,599,231) 3,133,165 1,299,317 5,193,755 (10,097,849) 153,669,301 155,377,382 46,047,983 37,258,341 9,554,025 13,250,159 72,800,974 84,580,132 4,570,855 9,976,959 286,643,138 300,442,973 98,924,961 97,408,051 25,649,535 37,600,257 4,945,759 2,031,418 54,681,384 60,146,043 5,193,563 16,216,373 189,395,202 213,402,142 (990,398) (1,925,118) (9,187,960) (24,185,635) (3,500) (25,104) (437,898) (382,262) (2,012,251) (14,259,910) (12,632,007) (40,778,029) Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri 4,326,486 (8,776,479) 3,308,370 2,494,662 (4,910,375) 1,213,525 (1,937,195) 503,710 (1,649,652) (1,648,759) (862,366) (6,213,341) 102,261,048 86,706,454 19,769,945 15,909,284 31,883 3,219,839 52,306,291 60,267,491 1,531,660 307,704 175,900,829 166,410,772 20,036,630 22,412,945 (3,436,266) (4,069,750) 856,391 1,073,815 2,159,704 2,144,117 (1,141,376) (297,642) 18,475,083 21,263,485 Jumlah Beban Underwriting 122,297,679 109,119,399 16,333,679 11,839,534 888,275 4,293,654 54,465,995 62,411,608 390,284 10,062 194,375,912 187,674,257 HASIL UNDERWRITING 31,371,622 46,257,983 29,714,304 25,418,807 8,665,750 8,956,505 18,334,979 22,168,524 4,180,571 9,966,897 92,267,226 112,768,716 Jumlah beban klaim Beban Komisi Neto 75 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR II: ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 30 Juni 2016 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 710,074,103 362,002,257 996,005,757 109,079,515 5,449,500 710,074,103 362,002,257 996,005,757 103,630,015 2,177,161,632 5,449,500 2,171,712,132 24,375,252 184,249,485 339,050,572 9,017,332 165,287,106 60,164,796 2,959,306,175 68,395,730 5,197,119 14,590,640 57,620,480 151,253,469 24,375,252 115,853,755 333,853,453 9,017,332 150,696,466 2,544,316 2,808,052,706 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 31 Desember 2015 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah 970,047,922 355,274,349 656,913,499 109,210,017 2,091,445,787 27,700,000 5,449,500 33,149,500 942,347,922 355,274,349 656,913,499 103,760,517 2,058,296,287 Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 18,379,857 117,615,170 20,511,866 18,390,203 76,680,401 284,756,569 2,627,779,853 23,517,480 7,736,640 12,975,690 54,081,360 131,460,670 18,379,857 94,097,690 12,775,226 18,390,203 63,704,711 230,675,209 2,496,319,183 76 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 30 Juni 2016 Rp'000 Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban Jumlah Tingkat Solvabilitas Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan aset Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Ketidakseimbangan antara nilai aset liabilitas minimum berbasis risiko Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Risiko reasuransi Risiko operasional 31 Desember 2015 Rp'000 2,808,052,706 1,258,378,043 2,496,319,183 1,119,253,130 1,549,674,663 1,377,066,053 150,629,740 138,418,180 - Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas 11,718,730 10,264,500 81,522,600 83,683,920 19,835,950 310,330 14,358,680 495,860 264,017,350 247,221,140 1,285,657,313 1,129,844,913 587% 77 - 557%