BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan yang semakin ketat di bidang perekonomian dan tumbuh dan berkembangnya bisnis sekarang ini tetunya mengharuskan setiap organisasi atau perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan persaingan atau setidak‐tidaknya perusahaan mampu untuk bersaing secara maksimal dengan perusahaan lainnya sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Main dealer merupakan suatu usaha pendistribusian kendaraan yang bertujuan untuk mencari keuntungan guna meneruskan kelanjutan usahanya. Pertumbuhan perekonomian dunia saat ini telah mencapai tingkat situasi dimana persaingan telah menjadi menu sehari‐hari yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis di belahan dunia baik negara maju maupun di negara yang sedang berembang seperti di Indonesia. Membaiknya kondisi ekonomi di tahun 2006 telah mengakibatkan bermunculan industri yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap konsumen, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Akibatnya tingkat persaingan antaraperusahaan sejenis menjadi semakin kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari semakin maraknya perusahaan‐perusahaan memasarkan produknya, salah satunya adalah di bidang otomotif khususnya produk mobil. Dengan semakin menariknya penjualan mobil di Indonesia maka terciptalah suatu persaingan yang semakin tajam antara merk satu dengan merk lainnya. PT. Imora Motor telah mengalami banyak pengembangan‐pengembangan yang ditandai dengan peningkatan sarana, jumlah karyawan, pengelolaan, dan kualitasnya. Akan tetapi peningkatan‐peningkatan tersebut kurang disertai 27 dengan evaluasi dan kurang dilakukan penilaian apakah terjadi peningkatan efisensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang dimiliki. Secara umum dapat dikatakan bahwa PT. Imora Motor belum memiliki perencanaan yang strategis mengenai aktifitasnya. Akibatnya, selama perjalanan usahanya, karyawan tidak memiliki tujuan dan arahan yang jelas atas apa yang harus dicapai dan dilakukan untuk mengembangkan PT. Imora Motor di tengah‐tengah mulai banyaknya pesaing. 3.2 Rumusan Masalah Penurunan penjualan PT. Imora Motor tahun 2006 sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2005, data‐data penjualannya dilihat di tabel 3.1. Tabel 3.1 Penjualan Mobil Honda TYPE Accord City Civic CR-V Jazz Odessey Stream Total Penjualan 2005 944 5477 478 3444 16759 178 1838 29118 Penjualan 2006 550 3488 1286 1516 9563 138 975 17516 Sumber : Penjualan PT. Imora Motor Berdasarkan hasil Focus Grup Discussion(FGD) dengan pihak internal MD dan dealer yaitu sebnyak 30 orang diperoleh permasalahan terjadinya penurunan diakibatkan oleh tiga permasalahan yaitu : Pertama konsumen pada saat ini jika ingin membeli produk atau jasa akan mengecek harga terlebih dahulu (customer shopping), kedua perekonomian yang kurang baik akibat dari kenaiakan BBM di akhir tahun 2005, serta yang ketiga adalah kualitas sumber daya manusia MD maupun dealer yang kurang. Semua kondisi tersebut menuntut PT. Imora Motor untuk menghadapi kenyataan yang 28 menuntut efisiensi danpersaingan sumber daya. Oleh karena itu konsep manajemen strategies adalah jawaban atas permasalahan diatas. Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah untuk proyek akhir ini adalah bagaimana strategi (grand strategy) MD Honda PT. Imora Motor dalam menghadapi penurunan penjualan, perekonomian yang kurang baik, konsumen yang semakin kritis, keterbatasan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai market share 13% di wilayah Jabotabek. Market sahre yang ingin dicapai adalah 13% karena pada tahun 2006 pencapaian market share Honda adalah 9,6% dan karena perkiraan market otomotif pada tahun 2007 naik sebesar 30% maka target untuk Honda harus naik juga menjadi 13%. 3.3 Batasan Masalah Tujuan dari penelitian ini adalah agar hasil penelitian ini dapat menciptakan nilai lebih bagi PT. Imora Motor agar dapat survive di dalam bisnis otomotif yang dihadapi saat ini. Dapat mencapai nilai ini terdapat keterkaitan yang saling mendukung antara pemilik, pelanggan, pemasok dan karyawan. Pemasok ATPM memberikan mobil, mobil dijual maka MD untung. Pemilik dapat memberikan keuntungan dari penghasilannya kepada karyawannya berdasarkan hasil kerja yang telah diberikan oleh karyawan, sementara karyawan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan dan pelanggan yang puas akan memberikan pendapatan kepada pemilik. Dalam pencapaian nilai tersebut terdapat beberapa aspek yaitu aspek pemilik yang menyangkaut pengelolaan MD berarti bagaimana pemilik atau pengelola merumuskan rencana strategi yang tepat untuk mendukung MD, dari aspek pelanggan berarti bagaimana marketing yang tepat berdasarkan pada strategi yang telah ditentukan oleh perusahaan agar mendapatkan pelanggan sebanyak‐banyaknya, kemudian dari aspek karyawan yang menyangkut masalah 29 bagaimana budaya yang tepat untuk mendukung strategi perusahaan. Dari aspek tersebut, pada akhirnya membutuhkan perubahan dan penyesuaian organisasi agar ketiga aspek tersebut dapat memberikan nilai‐nilai yang diharapakan oleh MD. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dari aspek‐aspek tersebut adalah yang berkaitan dengan pembuatan strategi MD. Proyek akhir ini dibuat sampai tahap perumusan strategi dan usulan langkah‐langkah implementasi. Dengan demikian pada akhir dari proyek ini diharapkan penulis dapat memberikan usulan berupa rumusan strategi dari strategi besar hingga fungsional, peta strategi, beserta program‐program strateginya. Selain itu program strategi yang diusulkan bertujuan lebih pada perbaikan intern perusahaan. 3.4 Posisi Permasalahan yang Dipecahkan Posisi permasalahan yang dipecahkan adalah pada level korporat dan saling berhubungan dengan level fungsional di seluruh divisi di MD. Hal ini dikarenakan perumusan strategi dimulai dari level korporat kemudian baru diturunkan menjadi strategi fungsional. Tahap perumusan strategi korporat menjadi sangat penting karena akan menjadi dasar untuk perumusan strategi pada level dibawahnya. Penelitian ini dilakukan penulis beserta pihak manajemen PT. Imora Motor ( 1 Direktur Operasional dan 6 orang Level Manager). 30 Corporate Level Business Level Functional Level Non Teknis Teknis Gambar 3.1 Hirarki Strategi e Va Cr ea tio n t or Marketing en su nm pp ig al rn se tu rv ic e re CUSTOMER lu t PEKERJA Human Resource CHANGE Strategic Planning OWNER culture benefit Gambar 3.2 Value Creation 31 3.5 Problem Owner Hasil dari penelitian ini akan berguna bagi seluruh divisi yang ada di MD sebagai pedoman dan arahan dalam pembuatan strategi, terutama bagi level manajemen puncak(direktur) dan fungsional (kepala bagian). Hal ini dikarenakan pihak manajemen adalah nantinya akan bertanggung jawab pada tahap pelaksanaan dan pengendalian dari rencana strategi. 32