bab vi kesimpulan dan saran

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan yang telah
dijabarkan pada bab terdahulu maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1
Senyawa turunan metoksi calkon yang disintesis menggunakan kondisi
reaksi yang telah dijelaskan (jumlah reaktan ekuimolekular, katalisator
larutan NaOH 40%, kontrol suhu reaksi mula-mula-mula 5-10 0C selama 1
jam, kemudian dilanjutkan pada suhu kamar) memberikan rendemen reaksi
yang baik sampai sangat baik (diperoleh rendemen 42%-98%).
2
(a) Senyawa turunan calkon hasil sintesis memiliki aktivitas inhibisi
interaksi PfFd-PfFNR dengan harga antara 4,49 – 50% (MT-1 – MT-5,
MT-7, MT-10, MT-12 – MT-17), senyawa yang tidak memiliki aktivitas
inhibisi (nilai inhibisi 0 %) yaitu MT-9, dan senyawa yang justru
mengakomodasi aliran elektron (nilai inhibisi negatif), yaitu MT-6, MT8, dan MT-11.
(b) Berdasarkan uji aktivitas inhibisi dapat disimpulkan bahwa keberadaan
gugus amino memegang peranan penting bagi aktivitas inhibisi
interaksi PfFd-PfFNR, sedang keberadaan gugus metoksi kurang
memberikan kontribusi yang signifikan bagi aktivitas inhibisi.
(c)
Berdasarkan eksperimen docking, dapat disimpulkan bahwa senyawa
turunan calkon hasil sintesis memiliki afinitas yang lebih besar dalam
membentuk interaksi elektrostatik melalui jembatan garam dengan
enzim PfFNR dibandingkan dengan PfFd. Residu asam amino yang
aktif dalam pembentukan interaksi elektrostatik antara senyawa hasil
sintesis dengan PfFd adalah Glu34, sedang residu asam amino yang
terlibat pada pembentukan interaksi elektrostatik antara senyawa
hasil sintesis dengan maize leaf-FNR adalah Lys304.
69
3
(a) Senyawa turunan calkon hasil sintesis (MT-1 – MT-7) memiliki aktivitas
sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D dengan harga IC50 antara
5,38 – 48,77 µg/mL. Senyawa yang memperlihatkan aktivitas
antikanker tertinggi adalah senyawa MT-7 [(E)-1(4-aminofenil-3fenilprop-2-en-1-on)]. Berdasarkan analisis hubungan struktur molekul
dan aktivitas dapat disimpulkan bahwa gugus amino memegang
peranan penting terhadap aktivitas antikanker, gugus metoksi memiliki
peranan yang kurang signifikan terhadap aktivitas antikanker, sedang
terikatnya atom brom justru menurunkan aktivitas antikanker.
(b) Dengan membandingkan dengan aktivitas antimikrobanya terhadap
kontrol positif sulfadiazin dan sulfamerazin, dapat disimpulkan bahwa
senyawa hasil sintesis (MT-1 – MT-7) memiliki aktivitas antimikroba
dengan senyawa MT-4 memiliki potensi yang baik untuk digunakan
sebagai agen antimikroba dengan spektrum luas. Berdasarkan analisis
in silico melalui docking senyawa uji pada enzim DHPS E. coli dan DHPS
S. aureus, secara umum diperoleh hasil bahwa senyawa uji memiliki
afinitas yang lebih besar terhadap DHPS S. aureus dibanding terhadap
DHPS E. coli.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka diajukan saran sebagai
berikut:
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai mengapa senyawa MT-6, MT8, dan MT-11 memiliki aktivitas untuk mengakomodasi transfer elektron
pada interaksi PfFd-PfFNR.
2. Dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh gugus amino jika
posisinya adalah orto dan para terhadap gugus enon dari senyawa
turunan calkon.
70
Download