Laporan Studi Pustaka (KPM 403) PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN AYU MASHARI AMELIA I3420061 Dosen Pembimbing: Ir. FREDIAN TONNY NASDIAN, MS DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Perusahaan” benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia memper-tanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Mei 2015 AYU MASHARI AMELIA NIM. I3420061 iii ABSTRAK AYU MASHARI AMELIA. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Perusahaan. Dibimbing oleh FREDIAN TONNY NASDIAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan atau dunia usaha yaitu berupa kontribusi nyata terhadap karyawan, masyarakat, dan lingkungan. Penerapan program CSR dalam suatu wilayah merupakan suatu upaya dari perusahaan untuk ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khusunya masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan karena masyarakat inilah yang secara langsung terkena dampak dari setiap aktivitas perusahaan atau industri. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan topik serta pokok bahasan yang diangkat yaitu pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kesejahteraan masyarakat khusunya di sekitar perusahaan. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan studi pustaka ini yaitu dengan mengumpulkan data sekunder hasil-hasil dari penelitian sebelumnya terkait dengan topik CSR. Kata kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), pengembangan masyarakat, kesejahteraan masyarakat. ABSTRACT AYU MASHARI AMELIA. Influence of Corporate Social Responsibility Program (CSR) Against Public Welfare Around Company. Supervised by FREDIAN TONNY NASDIAN. Corporate Social Responsibility (CSR) is a form of commitment and social responsibility of the company or the business world in the form of a real contribution towards employees, society and the environment. Implementation of CSR programs in a region is an attempt of the companies to participate and improve the welfare of the people especially the people who live around the company because this is what people are directly affected by any activity of the company or industry. The purpose of this paper is to gather information related to the topics and subjects raised, namely the influence of Corporate Social Responsibility (CSR) to the welfare of society especially around the company. The method used in the preparation of this literature study report by collecting secondary data the results of previous studies related to the topic of CSR. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), community development, public welfare. iv PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP MASYARAKAT DI SEKITAR PERUSAHAAN Oleh: AYU MASHARI AMELIA I3420061 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa Nomor Pokok Judul : Ayu Mashari Amelia : I34120061 : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Perusahaan dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS NIP. 19580214 198503 1 004 Mengetahui Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Siti Amanah, MSc NIP. 19670903 199212 2 001 Tanggal Pengesahan : .................................. vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Perusahaan” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Fredian Tonny Nasdian, M.S sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terima kasih kepada orang tua terkasih Bapak Masjidin dan Ibu Hawaisyah yang selalu mendoakan dan melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis, serta tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman penulis SKPM angkatan 49 terutama Ira, Dea, Tikka, Ika, Ina, dan Sisil, yang telah memberi semangat dan menemani penulis dalam proses penulisan laporan ini. Semoga Laporan Studi Pustakan ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Mei 2015 Ayu Mashari Amelia NIM. I34120061 vii DAFTAR ISI PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2 Metode Penulisan ......................................................................................................... 2 RINGKASAN PUSTAKA ............................................................................................... 3 Analisis Sosiologis terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Masyarakat Indonesia .......................................................................................... 3 Partisipsi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan ............ 4 Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan ...................... 6 Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) ..................................... 7 Corporate Social Responsibility: Model Community Development oleh Korporat ... 9 Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat ......................................................................... 10 Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi Masyarakat ............................................................ 12 Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Soloraya Terhadap Upaya Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Alan Sungai Bengawan Solo Hulu (Pemikiran Kritis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility) ............ 15 Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam Pengembangan Masyarakat di Kecamatan Gresik .......................................... 17 Evaluasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development Pada Industri Tambang dan Migas ...................................................... 19 Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia .................................................................................................................... 20 Kebutuhan Masyarakat Sekitar Perusahaan untuk Program Corporate Social Responsibility PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan: Kasus di Desa Rangkai Tri Tunggal Kecamatam Katibung Kabupaten Lampung Selatan .............. 22 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 24 SIMPULAN .................................................................................................................... 30 Hasil Rangkuman dan Pembahasan ........................................................................... 30 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ............................................ 31 Usulan Kerangka Analisis Baru ................................................................................. 31 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 33 LAMPIRAN.................................................................................................................... 35 Riwayat Hidup ........................................................................................................... 35 PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan terjadinya globalisasi yang memicu industrialisasi. Adapun data terakhir jumlah perusahaan industri besar sedang menurut sub sektor di Indonesia pada tahun 2012 oleh BPS yaitu berjumlah 23.592 perusahaan1. Perusahaan-perusahaan tersebut tentunya menjadi salahsatu pemasukan devisa terbesar di Indonesia, namun disisi lain peningkatan perusahaan serta industri di Indonesia tersebut tidak terlepas dari adanya permasalahan yang menyangkut dengan masyarakat terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan atau industri, permasalahan-permasalahan tersebut dimulai dengan pengalifungsian lahan pertanian masyarakat setempat menjadi kawasan industri hingga limbah dari industri atau pabrik-pabrik perusahaan, permasalahan ini pun tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pada aspek lingkungan saja melainkan aspek ekonomi hingga pada aspek sosial yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, hal tersebut mengindikasikan adanya ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah perusahaan ataupun industri di Indonesia dengan kesejahteraan masyarakat, sehingga baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah berupaya untuk menanggulangi permasalahan ini. Salahsatu upaya perusahaan dalam menanggulangi permasalahan tersebut adalah menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu suatu wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial masyarakat, di Indonesia sendiri UUD terkait penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) telah diatur pada pasal 74 dari UU Perseroan Terbatas (UU PT). Definisi mengenai CSR menurut ISO 26000 adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Pada defenisi tersebut dijelaskan bahwa program CSR diwujudkan dalam hal-hal yang berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, membahas terkait kesejahteraan masyarakat yang tentunya tidak terlepas dari adanya upaya-upaya atau strategi community devepopment atau upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pengembangan masyarakat dalam penerapan CSR. Elkington (1997) dalam Nasdian (2014) dengan Triple Bottom Linenya menjelaskan bahwa idealya kebijakan dan program CSR merupakan suatu bentuk pembelajaran partisipatif yang diharapkan mampu menjadi sarana pemberdayaan (empowerment) masyarakat. Berdasarkan definisi CSR menurut ISO 26000 bahwa CSR memiliki suatu tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan, namun fakta yang terjadi di lapangan berbeda-beda yaitu ada penerapan program CSR yang berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun 1 [BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. [Internet]. [Diunduh tanggal 25 Oktober 2014]. Dapat diunduh dari: http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=09&notab=2 2 adapula yang sama sekali tidak memberi manfaat kepada masyarakat hal inilah yang menjadi teka-teki sampasaat ini bahwa program CSR di Indonesia yang telah diatur dalam satu UUD yang sama, namun kenyataan yang terjadi di lapangan implementasinya berbeda-beda. Tujuan Penulisan Penulisan laporan studi pustaka yang berjudul “Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Perusahaan” ini bertujuan untuk menganalisis sejumlah data sekunder terkait pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan, mengumpulkan informasi mengenai bahan yang sesuai dengan topik yang diangkat oleh penulis sebagai upaya untuk menggambarkan fenomena faktual dan menemukan suatu kerangka pemikiran baru guna diajukan pada proposal penelitian. Selain itu, studi pustaka ini membantu penulis dalam menyusun kerangka pemikiran dan juga pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun proposal penelitian. Metode Penulisan Penulisan studi pustaka ini menggunakan metode analisa terhadap data-data sekunder yaitu mengidentifikasi sumber-sumber pustaka ilmiah yang sesuai dengan topik dipilih yaitu Corporate Social Responsibility (CSR). Bahan pustaka yang digunakan dalam penulisan ini berasal dari hasil penelitian yang kemudian dirumuskan intisari setiap pustaka dalam bentuk ringkasan dan menganalisis kelebihan dan kekurangan setiap pustaka tersebut dari segi ontologi, epistemologi dan aksiologi. Selanjutnya dilakukan penarikan hubungan dari studi pustaka ini untuk menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan nantinya. . 3 RINGKASAN PUSTAKA 1. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : : : : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Analisis Sosiologis terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Masyarakat Indonesia 2007 Jurnal Elektronik Chairil N. Siregar Jurnal Sosioteknologi Vol 6, No 12 (Edisi 12 Tahun 6, Desember 2007) : 285-288 http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/articl e/view/984/594 15 Maret 2015, pukul 19.26 WIB Ringkasan : Berdasarkan pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru berisi terkait program Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, pada era sekarang ini perusahaan tak hanya mementingkan keuangan perusahaan saja (single bottom line), namun perusahaan saat ini juga mementingkan tiga elemen utama yaitu people, product, dan profit yang masuk kedalam Triple Bottom Line yang menjadi kunci utama dalam pembangunan berkelanjutan. Isilah CSR pertama kali didapatkan dalam tulisan Social Responsibility of Businessman pada tahun 1953 konsep ini digagas oleh Howard Rothman Browen ini menjawab keresahan dalam dunia bisnis, adapun konsep Corporate Social Responsibility pada tahun 1970 yang didefinisikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakholder, nilai-nilai, pemenuhan kebutuhan hingga terkait masalah lingkungan. Namun hingga saat ini masih banyak perusahaan yang enggan menjalankan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) hal ini dikarenakan anggapan perusahaan bahwa program CSR hanya mengeluarkan biaya saja. Tetapi apabila dipahami lebih lanjut bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan akan memberikan hasil secara langsung maupun tidak langsung bagi perusahaan bersangkutan. Terdapat 3 masalah utama dalam penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu program CSR belum tersosialisasikan ke dalam masyarakat, adanya perbedaan pandangan antara departemen hukum dan HAM dengan departemen perindustrian mengenai CSR dikaitkan dengan sektor industri dan masalah terakhir yaitu belum adanya regulasi yang jelas dalam implementasi programCSR. Secara garis besar hal utama yang harus dijalankan dalam penerapan program CSR adalah harus berkelanjutan yaitu dengan cara membuat suatu aturan yang mewajibkan membuat implementasi CSR menjadi berkelanjutan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) diharapkan mampu mensejahterakan dan menjadikan masyarakat lebih mandiri, oleh karena itu untuk mendukung hal ini diperlukan suatu program yang bersifat holistik yang berimplikasi pada masyarakat untuk lebih percaya diri dan berpartisipasi dalam penerapan program CSR. 4 Analisis : Jurnal ini tidak terlalu menekankan pada analisis, melainkan hanya menjabarkan beberapa teori saja selain itu apabila mengacu pada judul jurnal ini “Analisisi Sosiologis terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Masyarakat Indonesia” penulis tidak terlalu menekankan aspek sosiologis bahkan analisis yang mengacu pada masyarakat Indonesia juga masih belum terlalu terlihat dalam penjabaran jurnal inim tetapi disamping itu sebagian besar isi dari jurnal ini sudah mengungkapkan secara garis besar konsep Program Corporate Social Responsibility (CSR) seperti halnya ungkapan diperlukannnya suatu program CSR khusunya dalam masyarakat yang harus bersifat holistik dan partisipatif yang nantinya akan berimplikasi pada masyarakat untuk lebih percaya diri dan berpartisipasi dalam penerapan program CSR. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini mencakup aspek sosiologis, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Masyarakat. 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal : : : : : Volume (Edisi) : Halaman : Alamat Url : Tanggal Unduh : Partisipsi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan 2011 Jurnal Elektronik Isma Rosyida dan Fredian Tonny Nasdian Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Vol 05 No 01 (April 2011) : 51-70 http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/arti cle/view/5832/4497 15 Maret 2015, pukul 19.45 WIB Ringkasan : Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat sehingga dalam setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan akan bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, perusahaan wajib memperhatikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di sekitar perusahaan tersebut beroperasi yaitu dengan menerapkan program Corporate Social responsibility (CSR). Saat ini salah satu perusahaan di Indonesia yang merupakan perusahaan dibidang energi panas bumi terbesar di dunia yaitu Perusahaan Geothermal di Gunung Salak juga menerapkan program CSR. Perusahaan Geothermal ini menyelenggarakan program CSR yang mencakup tiga area kritis yaitu kebutuhan dasar, pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan usaha kecil mikro. Penerapan program CSR ini merupakan bagian dari strategic plan perusahaan dengan fokus pada penciptaan pertumbuhan ekonomi melalui capacity building dan investasi masyarakat. Perusahaan Geothermal memiliki komitmen untuk membangun dan membuka hubungan positif dengan masyarakat sekitar tempat perusahaan tersebut berdiri. Departemen yang menangani CSR 5 perusahaan ini adalah Departemen PGPA (Policy, Government, and Public Affair) salah satu fokus dari program CSR Perusahaan Geothermal yaitu pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini yang bergerak dalam bidang Jasa Keuangan Syariah. LKMS Kartini dikelola oleh masyarakat juga dibantu oleh beberapa staff yang direkrut langsung dari masyarakat. Adapun pengukuran tingkat partisipasi dilakukan berdasarkan keterlibatan anggota kelompok simpan pinjam terhadap kegiatan dalam tahapan penyelenggaraan program yang dilaksanakan, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi, maupun tahap pelaporan. Peningkatan partisipasi anggota kelompok simpan pinjam ini selaras dengan peningkatan kekuatan modal sosial dan taraf hidup anggota tetapi disisi lain aspek tingkat pengeluaran tidak secara penuh berhubungan dengan tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam tersebut. Dari hasil penelitian partisipsi anggota dalam penyelenggaraan program ini hasilnya adalah tingkat partisipasi anggota kelompok LKMS Kartini di Desa Cihamerang terlihat bergradasi, namun kecenderungannya partisipasi anggota LKMS ini belum dapat dikategorikan memiliki tingkatan yang tinggi. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan tingkatan partisipasi Arnstein (1969), dapat dilihat bahwa sebagian besar anggota kelompok simpan pinjam tergolong berpartisipasi pada tipe pemberitahuan dan kosultasi. Itu artinya, dalam penyelenggaraan program CSR tersebut, anggota kelompok simpan pinjam masih berposisi sebagai objek dari program pemberdayaan. Anggota kelompok simpan pinjam belum sepenuhnya memiliki kebebasan untuk menyampaikan saran dan aspirasi, terlebih dalam pengambilan keputusan. penyelenggaraan program yang dilihat dari variabel tingkat pendapatan Adapun variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur dampak ekonomi yang digunakan, diantaranya adalah variabel tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan, dan tingkat taraf hidup yang mencakup jenis lantai bangunan terluas tempat tinggal, jenis dinding rumah terluas, fasilitas tempat buang air besar/wc, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar untuk memasak, dan alat transportasi yang dimiliki. Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui pembiayaan kelompok simpan pinjam belum tentu dapat menentukan peningkatan taraf hidup anggota kelompok simpan pinjam. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat pun berbeda-beda, seperti halnya keterlibatan dalam program ini tidak memberikan dampak bagi pendapatan anggota kelompok dari kategori sosial farm/pengusaha dan nonfarm/pengusaha, sedangkan anggota kelompok dari kategori sosial farm/buruh dan nonfarm/buruh memperoleh dampak bagi pendapatan mereka. Analisis : Penelitian ini menambah pengetahuan mengenai penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility (CSR) khusunya terkait partisipsi masyarakat dan juga stakeholder dalam program CSR serta terkait hubungan antara partisipasi masyarakat dalam program dengan dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Secara keseluruhan penelitian ini sudah baik namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi atau ditambahkan yaitu mulai dari kegunaan penelitian seharusnya ditambahkan bahwa penelitian tersebut perlu juga bagi masyarakat seperti halnya memberika pengetahun penjelasan terkait penyelenggaraan CSR dan partisipasi masyarakat sendiri, sehingga bukan tidak mungkin bahwa penelitian ini bukan sekadar menganalisis permasalahan saja namun bisa menjadi suatu wujud “problem solving” untuk mensejahterakan masyarakat walaupun secara tersurat dalam penelitian ini berfungsi menganalisis saja selain itu penelitian ini juga kurang menekankan dampak yang dirasakan stakholder lainnya dengan adanya penyelenggaraan CSR penelitian ini seakan menekankan pada 6 masyarakat saja padahal dari judul penelitian dan tujuan penelitian dengan jelas menjadikan stakholder dalam hal ini termasuk pemerintah dan swasta sebagai objek penelitian, terdapat dua konsep daam penelitian ini yaitu partisipasi dan Corporate Social Responsibility (CSR). 3. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : : : : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan 2009 Jurnal Elektronik Primsa Bangun Jurnal Akuntansi Vol 9 No 2 (Mei 2009) : 95-110 http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Aku n/article/viewFile/699/679 15 Maret 2015, pukul 20.00 WIB Resume : Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu komitmen secara sukarela dari perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi secara positif kepada pelanggan, karyawan, masyarakat, lingkungan, serta stakeholders lainnya secara seimbang dan berkelanjutan hal ini erat kaitannya dengan Triple Bottom Line yang diungkapkan Elkington (1997) yaitu suatu pendekatan secara holistik yang terdiri atas profit adalah orientasi perusahaan untuk mencari keuntungan ekonomi yang menunjang perusahaan untuk terus beroperasi dan berkembang, people diartikan sebagai kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan manusia, dan yang terakhir planet artinya suatu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup. Adapun penerapan CSR saat ini di Indonesia yaitu telah banyak perusahaan yang ikut serta menjalankan prinsip-prinsip dalam CSR dalam tataran praktis, yaitu sebagai pengkaitan antara pengambilan keputusan dengan nilai etika, kaidah hukum serta menghargai manusia, masyarakat dan lingkungan, namun penerapan CSR di Indonesia tergolong lamban karena tidak adanya instrumen hukum yang komprehensif yang mengatur CSR. Berdasarkan ISO 26000 terdapat 10 Prinsip yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan CSR, yaitu prinsip kepatuhan hukum, prinsip menghormati instrumen yang diakui secara internasional, prinsip pengakuan pemangku kepentingan dan keprihatinan mereka, prinsip akuntabilitas, prinsip transparansi, prinsip pembangunan berkelanjutan, prinsip perilaku etnis, prinsip kehati-hatian, dan prinsip menghormati keragaman. Selain menerapkan 10 prinsip tersebut perlu juga memahapi tahapandemi tahapan yang baik dalam penerapan program CSR agar terwujudnya suatu pembangunan berkelanjutan yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan di lingkungan perusahaan dan lingkungan masyarakat, adapuun tahapannya yaitu peertama-tama melihat dan menilai kebutuhan masyarakat, membuat rencana aksi lengkap meliputi anggaran dan jadwal penyelenggaraan, indikator untuk evaluasi serta monitoring dengan cara survey maupun kunjungan langsung. Penyelenggaraan CSR 7 sangatlah diperlukan oleh perusahaan terutama penerapan program yang berkelanjutan hal ini dikarenakan manfaat dari adanya penerapan ini berdampak langsung bagi perusahaan maupun stakholders lainnya, penyelenggaraan CSR akan menjadi strategi bisnis dalam perusahaan untuk menjaga serta meningkatkan daya saing melalui reputasi, loyalitas perusahaan hingga meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat luas. Analisis : Secara garis besar jurnal ini hanya memaparkan teori-teori umum saja disisi lain dalam penulisan jurnal ini kebanyakan penulis hanya sekadar mengutip tanpa mengemas dan mengembangkan sendiri hasil pemikiran, dan apabila mengacu pada judul jurnal ini yaitu “Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan” dan dikaitkan kembali dalam isi jurnal hampir tidak ditemukan pembangunan ekonomi yang di maksud dan juga penulisan jurnal ini kurang menekan pada pokok bahasan ekonomi berkelanjutan. Pendekatan pada jurnal ini tidak jelas terutama bagian objek atau subjek yang dibahas dalam kaitannya penerapan CSR apakah itu masyarakat, pihak perusahaan, swasta ataupun seluruhnya dan sangat disayangkapn penulisan beberapa kata dalam jurnal ini banyak yang salah tidak sesuai kaidah KBBI. Penulis memeberikan dua konsep dalam penelitian ini yaitu konsep ekonomi berkelanjutan dan konsep Corporate Social Responsibility. 4. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) 2014 Jurnal Elektronik Yuniarti Wahyuningrum, Irwan Noor, Abdul Wachid Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol 9 No 2 (Mei 2009) : 95-110 http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/i ndex.php/jap/article/view/340 17 Maret 2015, pukul 20.00 WIB Resume : PT. Amerta Indah Otsuka merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang farmasi perusahaan ini menerapkan program CSR yang dilaksanakan sejak tahun 2010. Desa Pacarkeling merupakan salah satu wilayah pedesaan Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan yang berada dekat dengan PT. Amerta Indah Otsuka, masyarakat sekitar menjadi fokus utama program Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT. Amerta Indah Otsuka. Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mengukur 8 signifikansi pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Amerta Indah Otsuka terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat khususnya di desa Desa Pacarkeling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan cara menguji hipotesis yaitu pengaruh program CSR yang meliputi sosial ekonomi dan lingkungan terhadap pemberdayaan masyarakat yang meliputi tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan data untuk pengukuran hipotesis ini akan didapatkan dari quesioner yang disebar kepada responden yaitu warga Desa Pacarkeling. Program CSR yang dilakukan PT. Amerta Indah Otsuka melalui suatu kegiatan dengan tema “Satu Hati Cerdaskan Bangsa” dan “Satu Hati Peduli Lingkungan” yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam bidang pendidikan, lingkungan hidup serta kesehatan. Program-program tersbut meliputi pembangunan rumah belajar, pengadaan bimbingan rumah belajar untuk kelas V Sekolah Dasar yang dilakukan setiap minggunya, pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, pavingisasi jalan, pembangunan jembatan, pemberian bantuan penyediaan air bersih, training kesehatan, serta pengadaan penghijauan di lingkungan sekitar dengan harapan agar dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pendidikan, kesehatan maupun lingkungan. Berdasarkan penelitian yaitu dengan menyebarkan quesioner terkait penyelenggaraan program CSR PT. Amerta Indah Otsuka kepada beberapa responden diperoleh beberapa dari penyelenggaraan program CSR mulai dari bidang pendidikan, lingkungan dan kesehatan yaitu bahwa adanya pemberian beasiswa yang diberikan oleh PT. Amerta Indah Otsuka mempunyai nilai manfaat bagi orang tua siswa, pemberian beasiswa ini dilakukan sejak tahun 2012, disamping itu masyarakat sekitar cukup setuju dan memperoleh manfaat dengan bantuan dana yang digunakan untuk penyediaan air bersih untuk warga,p rogram penyediaan air bersih ini juga dilakukan sejak tahun 2012 dengan bantuan dana sebesar Rp 20.000.000,- . Dari hasil penelitian ini diperoleh juga suatu informasih bahwa sebagian besar masyarakat Desa Pacarkeling cukup setuju bahwa limbah pabrik baik berupa padat maupun cair tidak merusak lingkungan sekitar karena pengelolaan limbah padat pabrik berupa botol dan plastik yang tidak layak produksi dapat dimanfaatkan kembali oleh warga sebagai barang yang bernilai jual lebih tinggi sedangkan untuk limbah cair pabrik, dikelola sendiri oleh PT. Amerta Indah Otsuka untuk kolam ikan di kawasan perusahaan. Berdasarkan uji laboratorium diketahui bahwa limbahh cair pabrik tidak mengandung unsur yang membahayakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT. Amerta Indah Otsuka secara simultan dan parsial terhadap Pemberdayaan Masyarakat. Analilis : Secara keseluruhan dari penelitian dan penulisan jurnal ini sudah baik mulai dari bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hingga pembahasan cukup rapih dan terstruktur terbukti halnya pendekatan penelitian juga sangat jelas menyebutkan metode penelitian yaitu kuantitatif dan didukung juga dari hasil pengukuran hipotesis dan respondennya, pemilihan lokasi penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang kemudian didukung oleh kejelasan respondennya termasuk jumlah dan cara mengambil contohnya. Hal-hal tersebutlah yang membuat pembaca jurnal ini ikut merasakan penelitian ini secara langsung karena jurnal ini begitu jelas menyajikan hasil penelitian, namun disisi lain jurnal ini akan lebih baik lagi apabila penulisan hipotesis dan kerangka pemikiran dipisah namun tetap berhubungan, artinya sebelum memberikan hipotesis seharusnya penulis menggambarkan terlebih dahulu kerangka pemikiran lalu 9 penulis barulah menuliskan hipotesis secara jelas terkait pengaruh program CSR terhadap pemberdayaan masyarakat sesuai dari kerangka pemikiran dan alangkah lebih baik lagi apabila dalam jurnal penelitian ini penulis menuliskan manfat penelitian ini. Ada dua konsep dalam penlitian ini yaitu konsep Corporate Social Responsibility dan Konsep pemberdayaan masyarakat 5. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : : : : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Corporate Social Responsibility: Model Community Development oleh Korporat 2005 Jurnal Elektronik Tantry Widiyanarti Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI Vol. 2/ No.1 ( Oktober 2005 ): 78-83 http://usupress.usu.ac.id/files/Etnovisi%20Vol _%201%20No_%202%20Oktober%202005.p df#page=30 17 Maret 2015, pukul 19.00 WIB Ringkasan : Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai internalisasi oleh perusahaan dalam aspek sosial, yaitu menginternalisasikan Hak Asasi Manusia (HAM) dan dampak lingkungan yang ditimbukan akibat dari beroperasinya suatu perusahaan. Konsep CSR ini sudah lama dikenal di lingkungan perusahaan namun baru di tahun 2000 an program ini baru dijalankan, sebenarnya penyelenggaraan program CSR ini diselenggarakan ditengah-tegah masyarakat karena perusahaan yang beroprasi selain memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan namun terkadang juga tidak sedikit perusahaan yang memberikan keresahan di kalangan masyarakat seperti halnya dari aspek lingkungan higga munculnya tindakan kriminalitas akibat ketimpangan sosial yang dirasakan masyarakat anatar pihak perusaaan yaitu staff perusahaan dan komunitas lokal. Konsep penerapan program CSR mengacu pada suatu realita bahwa perusahaan dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia hal ini mengindikasikan bahwa sebagaimana halnya manusia, perusahaan juga tidak dapat hidup sendiri, beroperasi dan memperoleh keuntungan bisnis tanpa adanya pihak-pihak lain yang berperan didalamnya hal inilah yang menuntut perusahaan dalam beroprasi tetap bersikap peduli, dan bertanggung jawab atas hak dan kepentingan banyak pihak termasuk masyarakat dengan cara memikirkan dan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi kepentingan hidup masyarakat. Selain fokus terhadap profit atau keuntungan, bisnis yang dibangun perusahaan juga harus memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat baik di tingkat lokal hingga internasional. Sehingga inti dari penerapan CSR adalah kemampuan perusahaan untuk melakukan program pengembangan masyarakatnya yaitu suatu program yang mampu mensejahterakan hidup masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi yaitu dengan 10 menggunakan pendekatan yang bersifat holistik atau secara keseluruhan. Untuk mewujudkannya perusahaan harus dapat membangun hubungan sosial dengan masyarakat (komunitas lokal) tempat perusahaan bersangkutan beroprasi disisi lain perusahaan juga perlu mempunyai community development guidelines yang jelas sehingga nantinya perusahaan akan memperhatikan CSR dengan semaksimal mungkin, yang juga didukung oleh aparat perusahaan yang bersih (good corporate governence). Dengan demikian maka konsep CSR sebagai sebuah model bagi community development by corporate dapat terealisasikan dengan baik dan masyarakatpun juga terjamin kesejahteraannya. Analisis : Pembahasan atau isi dalam jurnal ini terkait konsep Corporate Social Responsibility cukup jelas yaitu terkait sedikit ualsan sejarah munculnya CSR hingga definisi yang diberikan mudah untuk dipahami oleh pembaca disisi lain walaupun jurnal ini sudah ada sejak tahun 2005, namun ide atau realitas yang dituliskan oleh penulis masih memiliki benang merah dengan realitas yang ada hingga saat ini begitu pula pembahasan mengenai keterkaitan antara penerapan program CSR dengan community development seakan memberi “warna” yang berbeda untuk memahami program CSR yang berbasis pengembangan masyarakat. Namun disisi lain apabila mengacu pada judul jurnal ini yaitu “Corporate Social Responsibility : Model Community Development oleh Korporat” penulis belum menekankan suatu model yang dimaksud terutama pada lingkup korporat, dari paragraf awal jurnal hingga akhir hanya penjabaran secara umum saja belum ada penekanan terkait model yang dimaksud. Alangkah lebih baik lagi apabila penulis lebih memberikan contoh yang nyata seperti halnya kasus per kasus kejadian penerapan CSR di manapun baik di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Dalam penelitian inihanya ada satu konsep yaitu CSR 6. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman Alamat Url : : : : : : : Tanggal Unduh : Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat 2012 Jurnal Elektronik Dody Prayogo dan Yosef Hilarius Jurnal Sosiologi Masyarakat 17(1): 1-22 http://journal.ui.ac.id/index.php/jsm/article/viewFi le/3743/2982 18 Maret 2015, pukul 19.00 WIB Resume : Kemiskinan adalah suatu masalah yang begitu kompleks, kemiskinan bukan sekadar terkait dengan keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia) dan potensi ekonomi, melainkan juga terkait dengan masalah yang tergolong struktural seperti 11 halnya kelembagaan yang korup hal inipun mengakibatkan upaya-upaya dalam pengentasan kemiskinan menjadi terhambat, terkait dengan hal ini pemerintah sebagai lembaga negara adalah institusi paling bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keamanan warganya termasuk melakukan pengentasan kemiskinan, disisi lain setelah reformasi politik 1998 peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga secara langsung ikut dalam pengentasan kemiskinan. Pada awal tahun 2000-an peran sektor bisnis (korporasi) ditekan untuk berpartisipasi secara langsung untuk turut menyejahterakan masyarakat khususnya komunitas di sekitar wilayah operasi perusahaan yang bersangkutan, keterlibatan korporasi atau perusahaan ini pun dikembangkan bersamaan dengan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) serta Community Development (CD) yaitu sebagai wujud tanggung jawab perusaahn serta pengembangan terhadap masyarakat. Peran korporasi terhadap masyarakat ini berbeda dengan pemerintah, yaitu pemerintah memiliki kewajiban pengentasan kemiskinan terhadap keseluruhan wilayah (desa, kecamatan, kabupaten, dan propinsi) sedangkan korporasi atau perusahaan memiliki kewajiban secara terbatas dalam cakupan wilayah yaitu sesuai dengan wilayah korporasi atau perusahaan berdiri. Pengukuran dalam penelitian ini dikembangkan dalam batasan skala program, menggunakan indikator mikro melalui variabel yang relevan dan fokus kelompok penerima program, berikut beberapa variabel yang dianggap relevan untuk melihat : 1. Efectivity yaitu sebagai tingkat manfaat program pengentasan kemiskinan 2. Relevance yaitu sebagai tingkat kesesuaian program pengentasan kemiskinan 3. Sustainability yaitu sebagai tingkat keberlanjutan program pengentasan kemiskinan 4. Impact yaitu dimaksudkan seberapa besar (substansial) dan luasan (geografis) akibat positif yang ditularkan oleh program pengentasan kemiskinan; 5. Empowerment yaitu sebagai seberapa signifikan tingkat pemberdayaan 6. Participation yaitu sebagai seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam program pengentasan kemiskinan. Untuk meneliti efektivitas program CSR/CD perusahaan Geotermal dalam pengentasan kemiskinan ini penulis menggunakan metode kuantitatif (positivistikdeduktif) dengan teknik survei. Responden survei ini adalah masyarakat penerima program CSR/CD perusahaan geotermal yang berjumlah empat ratus orang, berikut ini pengukuran yang digunakan untuk mengukur efektivitas atau sejauh mana program CSR/CD dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam skor yaitu 1 = sangat buruk; 2 = buruk; 3 = cukup; 4 = baik; 5 = sangat baik. Adapun hasil indeksasi rata-rata program CSR perusahaan tersebut adalah sebesar 69.09 (dalam skala 100) yang tergolong baik, aspek manfaat mendapatkan skor tertinggi yang menunjukan bahwa program-program yang dilakukan sudah memberikan manfaat pada masyarakat sekitar korporasi. Program bidang infrastruktur dan ekonomi merupakan yang paling bermanfaat bagi masyarakat, tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kebutuan menjadikan program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Data menunjukan program ekonomi sudah cukup sesuai dengan mengembangkan potensi setempat, seperti sapi dan koperasi usaha kecil untuk olahan hasil hal itu juga terlihat pada program-program infastruktur seperti jalan lingkungan, masjid, sekolah, yang memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sisi lain. Namun penelitian ini menujukkan hasil bahwa program CSR perusahaan geotermal memiliki aspek keberlanjutan yang rendah, hal ini dikarenakan program masih berpusat pada 12 korporasi sebagai pelaksana, hal ini berkaitan dengan aspek partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program cenderung rendah karena perencanaan dan implementasi program yang masih terlalu melibatkan tokoh formal (birokrasi) dan informal, dan kurang melibatkan warga. Kurangnya keterlibatan atau pelibatan masyarakat dan institusi lokal dalam perencanaan dan implementasi program menyebabkan aspek pemberdayaan belum berjalan dengan baik. Karena semakin sedikit kelompok yang terlibat maka semakin kecil pula kelompok yang merasakan manfaat dari pemberdayaan program. Analisis : Penelitian ini menambah pengetahuan mengenai sejauh mana program CSR/CD dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, metode penelitian yang digunkan sudah tepat yaitu metode kuantitatif (positivistik-deduktif) dengan teknik survei, responden survei dalam penelitian ini ini adalah masyarakat penerima program CSR/CD perusahaan geotermal yang berjumlah empat ratus orang, namun disini peneliti atau penulis tidak menjelaskan secara lengkap metode survei yang digunakan, apalagi peneliti mengambil empat ratus orang responden seharusnya dalam penulisan penelitian ini lebih rinci menjabarkan pemilihan sampel pada 400 responden teresbut karena pada dasarnya apabila jumlah responden terlalu banyak maka tingkat kebenaran penelitian juga semakin rendah, seharusnya apabila penulis menggunakan metode survei cukup mengambil beberapa sample saja lalu dijelaskan lebih rinci metode pengambilan sample tersebut. Bukan hanya itu tabel Indeksasi Peran Korporarasi Geotermal Dalam Pengentasan kemiskinan melalui Program CSR/CD yang disuguhkan penulis/ peneliti juga masih membingungkan bagi pembaca. Secara keseluruhan penelitian ini mampu mengungkapkan keterkaitan antara masalah kemiskinan dengan upaya program CSR dan CD bahkan dijabarkan secara lengkap bahkan kaitan antara CSR dan CD pun juga dijelaskan secara padat dan mudah dimengerti pembaca, namun disisi lain kekurangan penelitian ini peneliti/ penulis kurang menjabarkan secara rinci implementasi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Adapun konsep yang terdapat dalam penelitian ini yaitu konsep kemiskinan dan konsep CSR. 7. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal : : : : : Volume (Edisi) : Halaman Alamat Url : : Tanggal Unduh : Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi Masyarakat 2012 Jurnal Manajemen Elektronik Dody Prayogo dan Yosef Hilarius Dr. Dedi Mulyadi, H. Sonny Hersona GW, MM., Linda Devis May, SE Vol. 9 No. 4 (Juli 2012) : 900-919 http://jurnal.feunsika.ac.id/wpcontent/uploads/2013/05/ANALISISPELAKSANAAN-CORPORATE-SOCIALRESPONSIBILITY-CSR.pdf 18 Maret 2015, pukul 20.00 WIB 13 Resume : Analisis pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas area JBB distrik Cilamaya bagi Masyarakat merupakan suatu penelitian dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada responden yaitu masyarakat yang berada di dusun Tanggul Pertamina dan Dusun Karang Anyar yaitu daerah terdekat dengan wilayah operasi PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya tepatnya, adapun jumlah populasi sebanyak 290 orang dengan taraf kesalahan sebesar 5% maka jumlah sampel diperoleh sebanyak 158 orang. Data dari 158 orang responden tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kluster, skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, adapun uji validitas dan uji reliabilitas dan diolah menggunakan alat bantu SPSS 16. Terdapat empat teknik utama dalam pengumpulan data yang di kembangkan dalam penelitian ini yaitu Studi Kepustakaan, Observasi, Kuisioner dan Interview/wawancara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam penerapannya yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Pt Pertamina Gas Area Jbb Distrik Cilamaya, bahwa dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas memiliki kebijakan CSR yang meliputi : a. Visi, Menuju Kehidupan lebih baik b. Misi, Melaksanakan komitmen perusahaan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan yang memberikan nilai tambah kepada setiap stakeholder untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. c. Tujuan Pelaksanaan program CSR PT. Pertamina Gas untuk membantu pemerintah dalam memperbaiki indeks Pembangunan Manusia Indonesia dan membangun hubungan yang harmonis dengan para stakeholder dalam upaya mendukung pencapaian tujuan untuk membangun reputasi perusahaan. Komitmen PT. Pertamina Gas akan melaksanakan program CSR dalam 4 (empat) bidang, yaitu: Lingkungan, Kesehatan, Pendidikan, dan Infrastruktur yang terbagi dalam 5 (lima) kriteria untuk mencapai efektifitas pelaksanaannya di seluruh wilayah operasi perusahaan, yaitu: Bermanfaat, Berkelanjutan, Dekat Wilayah Operasi, Publikasi & Mendukung Proper. Direksi, pekerja, dan mitra kerja PT Pertamina Gas bertanggungjawab untuk melaksanakan dan mentaati kebijakan CSR serta melakukan evaluasi untuk perbaikan secara terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian dari 158 responden peroleh total skor sebesar 13.507 dan nilai skor rata-rata sebesar 540,28, artinya responden menyatakan baik/setuju terhadap pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi masyarakat, namun penerapan program CSR ini tidak terlepas dari berbagai hambatan yaitu salah satunya terkait fungsi khusus yang menangani program CSR pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya terbukti halnya sampai saat ini pengelolaan CSR masih dilakukan oleh pekerja dari fungsi operasi. Disisi lain masyarakat yang heterogen atau beragam mengakibatkan pihak Perusahaan kesulitan dalam mengimplementasikan keinginan dari masyarakat tersebut. Program Corporate Social responsibility (CSR) yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas, Area JBB Distrik Cilamaya terdiri dari lima bidang yaitu bidang 14 lingkungan yang meliputi, program penghijauan dan bantuan mobil pemadam kebakaran, bidang kesehatan meliputi pembinaan klub sepak bola, senam massal, pemakaian sarana olahraga gratis dan donor darah. Bidang pendidikan meliputi beasiswa dan sumbangan komputer, bidang infrastruktur meliputi sumbangan meja belajar, pembangunan ruang kelas dan penyediaan sarana tempat ibadah dan bidang pemberdayaan masyarakat meliputi budidaya pertanian dan budidaya jamur merang. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah dilakukan secara terorganisir artinya telah terencana dan terstruktur dengan baik. Analisis : Penelitian terkait Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi Masyarakat ini menambah pengetahuan mengenai sejauh mana tanggapan masyarakat terkait pelaksanaan program CSR, dari tujuan hingga teknik penelitian ini dijabarkan cukup padat dan jelas serta tinjauan pustaka penelitian ini sangatlah lengkap serta mengupas isu-isu terkait Corporate Social Responsibility (CSR) namun dilihat dari hasil penelitian atau pembahasan sangatlah singkat, tidak dijelaskan secara detail pelaksanaan CSR PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya hanya bidang-bidang nya saja serta uraian bentuk bidng pelaksanaannya, namun tidak diuraikan secara detail kegiatan-kegiatan dalam penerapan program CSR terhadap masyarakat, penelitian ini hanya memusatkan pada tanggapan masyarakat saja, dan hanya sebatas setuju atau tidak setuju saja. Apabila kita melihat judul penelitian ini yaitu “Analisis Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya bagi Masyarakat” maka yang terbayang di benak pembaca adalah sudah sejauh mana program ini memengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal di daerah sekitar perusahaan berdiri, namun hanya sedikit hal ini diurai dalam jurnal penelitian ini. Selain itu pada kesimpulan penelitian ini diungkapkan bahwa pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas Area JBB Distrik Cilamaya telah dilakukan secara terorganisir yaitu telah terencana dan terstruktur dengan baik, namun melihat dari pembahasan belum ada bukti yang signifikan menjelaskan hal ini. Terdapat dua konsep utama dalam penelitian ini yaitu CSR dan masyarakat. 15 8. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : : : : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Soloraya Terhadap Upaya Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Alan Sungai Bengawan Solo Hulu (Pemikiran Kritis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility) 2011 Jurnal Ekosains Elektronik AL. Sentot Sudarwanto Jurnal EKOSAINS Vol III/ No. 3 (Edisi November 2011) : 53-65 http://jurnal.pasca.uns.ac.id/index.php/ekosains/art icle/view/257 18 Maret 2015, pukul 21.00 WIB Resume : Kehadiran perusahaan dalam suatu wilayah tertentu tak jarang menimbulkan dampak yang negatif bagi lingkungan sekitar termasuk masyarakat yang tinggal di wilayah tempat perusahaan tersebut berdiri, salah satu dampak negatif terhadap lingkungan tersebut merupakan akibat perusahaan yang tidak bertanggung jawab dalam mengelola dan melaksanakan komitmennya dalam berbisnis secara etis. Berbagai tuntutan terhadap perusahaan pun bermunculan yaitu untuk melakukan kewajiban terhadap lingkungan sosial salahsatunya adalah menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) yaitu suatu komitmen berkelanjutan perusahaan yang memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi, meningkatkan kualitas tenaga kerja dan lingkungan internal maupun eksternal, hingga mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosial pada umumnya, pemerintah sendiri pun mewajibkan bagi perusahaan untuk menerapkan konsep CSR. Kesadaran CSR ini harapannya tidak sekadar dengan memberikan bantuan saja atau sekedar peduli terhadap lingkungan alam tetapi juga memikirkan kesejahteraan masyarakat. Dalam Pasal 1 angka 3 menyebutkan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah sebuah komitmen perseroan, istilah komitmen menggambarkan suatu bentuk keikhlasan untuk menigkatkan kesejahteraan lingkungan. Sehingga, dengan definisi lingkungan tersebut mengindikasikan bahwa dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan, maka artinya ikut pula bertanggung jawab atas perilaku manusia untuk terus menjaga kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup dalam mengelola dan melaksanakan komitmennya dalam berbisnis secara etis. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo adalah daerah tangkapan air antara Gunung Merapi dan Lawu lahannya sangat subur, sehingga tak jarang menyebabkan perkembangan pemukiman dan juga industri di wilayah yang begitu padat, karena masyarakat maupun pihak industri tersebut memanfaatkan sumberdaya alam di area tersebut. Namun seiring berjalannya waktu kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) telah mengalami degradasi lahan yang sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan daya dukung lingkungan, sehingga mengakibatkan punahnya ekosistem yang ada, bukan 16 hanya itu permasalahan- permasalahan di wilayah Sungai Bengawan Solo pun muncul seperti halnnya dikutip pada Sri Apriatini Soekardi, 2008 : 1) Kemiskinan di hulu (masalah sosial ekonomi); 2) Terjadi penurunan luas hutan di Wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar 31,57%: Th 2005 : 39.910 ha; Th 2007 : 23.888 ha; 3) Terjadi degradasi dasar sungai dan longsor tebing yang mengakibatkan sedimentasi tinggi; 4) Mengakibatkan banjir besar melanda kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain Ponorogo, Solo, Sukoharjo, Sragen, Ngawi, Bojonegoro, Babat, Gresik Akibat bermunculannya masala-masalah tersebut sehingga muncula suatu tuntutan yaitu perlunya penerapan CSR di kawasan ini, berkaitan dengan kondisi kritis wilayah DAS Bengawan Solo perlu adanya suatu penerapan kebijakan, program dan kegiatan yang bertujuan melakukan konservasi DAS Bengawan Solo oleh perusahaanperusahaan yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo. Untuk menerapkan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang ada di dalam peraturan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimana merupakan suatu komitmen berkelanjutan perusahaan dalam bertindak secara etis, memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi, meningkatkan kualitas tenaga kerja danlingkungan lokal, maupun memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosial pada umumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya semua perusahaan mepunyai kewajiban untuk menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap lingkungan sekitarnya sebagai penerapan prinsip Good Corporate Govenance, namun tidak sekadar dengan memberikan bantuan saja, terkait dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan di Soloraya terhadap upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup Daerah Alan Sungai Bengawan Solo hulu bahwasanya perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan air sungai Bengawan Solo hulu berkewajiban melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan kegiatannya ditujukan untuk melakukan konservasi wilayah DAS Bengawan Solo. Analisis : Penulisan jurnal ini cukup lengkap memberikan informasi seputar CSR (Corporate Social Responsibility) termasuk peraturan perundang-undangan yang mengatur terkait penerapan program CSR, penulis juga lebih banyak mengaitkan antara CSR dan juga lingkungan perusahaan terkait judul jurnal ini yaitu Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Soloraya Terhadap Upaya Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu (Pemikiran Kritis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility) sekilas apabila kita membacanya pasti yang ada di benak kita adalah upaya-upaya penerapan CSR di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo, namun ternyata penulis hanya memfokuskan terhadap permasalahan di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo saja dan penyebabpenyebab masalah tersebut tanpa membahas secara rinci upaya program CSR seperti apakah yang bisa diterapkan di lingkungan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo tersebut, Namun tak dipungkiri bahwa jurnal ini juga cukup “unik” membahas terkait program CSR dengan isu lingkungan seperti halnya upaya konservasi, berbeda dengan jurnal-jurnal CSR yang lainnya yaitu membahas penerapan CSR dengan pengembangan masyarakat bahwa jurnal ini lebih menitikberatkan pada konservasi, jadi jurnal ini juga 17 dapat dijadikan referensi baru terkait penerapan CSR. Terlepas dari isi jurnal ini banyak yang harus diperbaiki terkait teknik penulisan jurnal, mulai dari format penulisan jurnal hingga ketelitian penulis dalam menuliskan jurnal ini karena beberapa kata yang ditemukan kurang tepat penulisannya. Dalam penelitian ini terdapat dua konsep yaitu lingkungan dan CSR. 9. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman : : : : : : Alamat Url : Tanggal Unduh : Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam Pengembangan Masyarakat di Kecamatan Gresik 2012 Jurnal Elektronik Nike Agustina Jurnal Akuntansi Vol. 1/ No. 1: 1-19 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnalakuntansi/article/view/307/baca-artikel 18 Maret 2015, pukul 21.30 WIB Resume : Corporate Social Responsibility (CSR) dipandang sebagai suatu keharusan untuk menciptakan citra yang baik bagi suatu perusahaan, praktik CSR yang berkelanjutan adalah sebuah investasi sosial yang berbuah pada kelancaran operasional perusahaan. Penelitian terkait peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam pengembangan masyarakat di kecamatan Gresik ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan juga didukung teknik pengumpulan data berupa interview (wawancara), dan observasi (pengamatan). PT. Pertamina Hulu Energy WMO merupakan perusahaan penghasil minyak murni yang beroperasi di Kecamatan Gresik, perusahaan ini memiliki posisi penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena perusahaan ini menjadi tumpuan negara yang memberikan kontribusi bagi pendapatan negara baik dari pajak maupun setoran deviden. Dalam setiap program CSR dari suatu perusahaan, pastinya mamiliki komitmen atau kebijakan-kebijakan tertentu untuk mengatur program CSR berjalan dengan lancar, sama seperti PT. Pertamina Hulu Energy WMO juga terdapat kebijakankebijakan khusus dalam penerapan program Corporate Social Responsbility (CSR). Terdapat 4 bidang utama khusunya dalam pengembangan masyarakat dalam program CSR PT. Pertamina Hulu Energy WMO sebagai berikut : 1. Pendidikan : Program CSR PT. Pertamina Hulu Energy WMO di bidang pendidikan melingkupi kualitas dan akses pendidikan sebagai berikut: (a) peningkatan SDM (pelatihan kerja, pengadaan peralatan usaha, pendampingan manajerial), (b) dukungan pendidikan (beasiswa, renovasi gedung sekolah), (c) pengenalan dan pengembangan multimedia (pengadaan komputer, kursus dan 18 2. 3. 4. 5. pendampingan) serta penyediaan buku-buku yang memadai, diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat baca khususnya di kalangan anak-anak dan pelajar Usaha Kecil Menengah (UKM) : PT. Pertamina Hulu Energy WMO membentuk pasar atau jaringan pasar produk dan usaha dengan cara mengikutsertakan masyarakat dalam pameran-pameran yang bersifat lokal, maupun nasional. Keikutsertaan masyarakat dalam pameran, diharapkan dapat memudahkan akses ke pasar lokal maupun nasional. Kesehatan : PT. Pertamina Hulu Energy WMO merancang program CSR di bidang kesehatan, yaitu: peningkatan kesehatan masyarakat, penanggulangan wabah demam berdarah, dan posyandu. Lingkungan : PT. Pertamina Hulu Energy WMO melakukan penanaman 5.000 pohon mangrove di sekitar wilayah pesisir pantai, pengelolaan limbah domestik, dan pendampingan program adiwiyata. Perbaikan Fasilitas Umum : Penyediaan fasilitas air bersih yang lebih difokuskan kepada warga desa Macajah dan Bandangdajah, karena kondisi masyarakat desa tersebut tidak mampu membeli air bersih, mengoptimalisasi fungsi puskesmas dengan merenovasi dan pengadaan peralatan, pembangunan MCK, merenovasi kantor kecamatan, polres, polsek kodim, koramil, dan pembangunan sarana olahraga. Dampak program Corporate Social Responsibility PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam Pengembangan Masyarakat diantaranya peningkatan aset, pengembangan jaringan usaha, dan pengembangan pasar kerja. Kesimpulan dari penelitian Peran CSR PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam pengembangan masyarakat, bahwa program CSR dari pihak perusahaan bukan sekadar melakukan pembiayaan atau permodalan terhadap usaha kecil menengah tetapi program CSR juga harus sebagai suatu pemberdayaan potensi guna menunjang peningkatan produktifitas dan kesejahteraan ekonomi. Analisis : Penlitian ini cukup menarik karena penelitian ini membahas terkait peran program CSR terhadap pengembangan masyarakat, namun penelitian khusunya dalam teknik pengumpulan data berupa interview (wawancara), dan observasi (pengamatan, participant observer technique) kurang didukung dengan unit analisis yang ditentukan karena unit analisis penelitian ini hanya salah satu staf PT. Pertamina Hulu Energy WMO dan penduduk yang tinggal di sekitar area perusahaan saja sehingga data penelitian ini masih bisa dianggap kurang akurat, namun tidak dipungkiri jurnal ini cukup jelas menjabarkan hasil penelitian, hal ini di dukung, karena tujuan dan pembahasan penelitian ini konsisten dan singkron yaitu menggambarkan dan menguraikan peran program CSR PT. Pertamina Hulu Energy WMO pada masyarakat, tetapi ada yang seharusya diperbaiki dalam penulisan hasil jurnal ini yaitu seharusnya penulis menuliskan dampak program pengembangan masyarakat ini lebih jelas lagi dan masih ada keterkaitannya dengan program-program pengembangan masyarakat PT. Pertamina Hulu Energy WMO yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan usaha kecil menengah, peningkatan kualitas kesehatan, pelestarian lingkungan, serta perbaikan fasilitas umum agar pembaca juga semakin jelas melihat peran CSR PT. Pertamina Hulu Energy WMO terhadap masyarakat, penelitan ini mengandung dua konsep utama yaitu konsep CSR dan konsep pengembangan masyarakat. 19 10. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman Alamat Url : : : : : : : Tanggal Unduh : Evaluasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development Pada Industri Tambang dan Migas 2011 Jurnal Elektronik Dody Prayogo VOL. 15 NO. 1 (Juli 2010) : 43-58 http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/ viewFile/893/852 22 Maret 2015, pukul 23.00 WIB Resume : Pada perusahaan industri tambang dan migas, program CSR dan CD menjadi semakin penting, citra yang dimiliki industri tambang yang relatif “buruk” di dalam persepsi para pegiat NGO (Non- Government Office) khususnya lingkungan. Oleh sebab itu, untuk memastikan korporasi telah melaksanakan program CSR dan CD secara baik diperlukan suatu evaluasi terhadap program tersebut. Terdapat tiga aspek penting terkait dengan hasil evaluasi program CSR dan CD yang baik, yakni pertama, berkenaan dengan business performance; kedua, berkenaan dengan social legitimacy; dan ketiga, legal compliance. Dalam aspek kinerja bisnis terdapat dua hal penting, yakni corporate social performance, kinerja yang berkait-erat dengan perilaku korporasi terhadap pemangku kepentingan sosial seperti terhadap komunitas lokal dan masyarakat umum, namun penting bagi pemangku kepentingan bisnis mereka. Jurnal ini merupakan sebuah paparan tentang metode tulisan (cara kerja) dalam melakukan evaluasi program CSR dan CD, yang diperoleh dari hasil pengalaman langsung dari sejumlah evaluasi yang telah penulis lakukan, hasil sejumlah studi evaluasi di lapanganDari hasil studi evaluasi lapangan tersebut kemudian dirumuskan kembali langkah-langkah kerja yang telah dilakukan, mulai dari studi pustaka, pengembangan disain studi, penetapan fokus substansi evaluasi, cara pengumpulan data, cara analisis data serta penarikan kesimpulan. Dengan demikian analisis data dilakukan terhadap hasil-hasil laporan studi di atas dengan membandingkan metode antara hasil penelitian satu dengan yang lain, dan kemudian merumuskan kembali langkah-langkah kerja keseluruhan. Semakin baik kinerja CSR dan CD maka akan meningkatkan social performance korporasi tersebut sehingga akan semakin baik pula corporate image, baik terhadap konsumen maupun terhadap investor. Secara bisnis hasil program CSR dan CD dapat bermanfaat untuk memperkecil resiko politik bisnis bersangkutan secara sosial, program CSR dan CD yang berhasil akan meningkatkan “social legitimacy” atau “keabsahan sosial” atas keberadaan dan operasi korporasi di lingkungan sosial tertentu, khususnya komunitas lokal. Legitimasi sosial berkenaan dengan bagaimana warga komunitas dalam lingkungan operasi tambang dan migas menerima kehadiran dan kegiatan eksploitasi sumber alam. Hal ini memang terkait dengan bagaimana manfaat ekonomi kegiatan dan 20 hasil tambang, apakah menguntungkan warga setempat atau sebaliknya. Salah satu upaya meningkatkan manfaat ekonomi dapat dilakukan melalui program CSR dan CD. Oleh sebab itu kinerja CSR dan CD merukapan media penting untuk meningkatkan relasi korporasi dengan komunitas lokal, sekaligus sebagai strategi bagaimana membangun relasi korporasi dengan komunitas secara saling mendukung. Dari sejumlah penelitian penulis, terungkap bahwa terdapat kecederungan positif bahwa “semakin besar dana dan organisasi untuk program CSR dan CD maka semakin menurun kasus-kasus konflik antara korporasi dengan komunitas lokal” (Dody Prayogo, 2008). Artinya, dapat diterjemahkan bahwa semakin baik kinerja program CSR dan CD maka semakin baik legitimasi sosial korporasi bersangkutan di hadapan komunitas lokal. Analisis : Penelitian ini menambah pengetahuan serta informasi khusunya dalam evaluasai program CSR di perusahaan Industri Tambang dan Migas, hal ini cukup menarik karena kedua perusahaan tersebut hingga saat ini sering dipermasalahkan khususnya dalam hal pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua konsep yaitu evaluasi dan program Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian yang mengangkat topik CSR ini yaitu mengenai evaluasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dan community development pada industri tambang dan migas ini masih belum lengkap memaparkan komponen demi komponen dalam penelitian, seperti halnya tujuan penelitian yang masih belum terlalu jelas, metodologi pnelitian juga masih kuran menjelaskan maksud dari penelitian ini sama seperti komponen yang lainnya dalam pembahasan penelitian ini masih kurang ditemukan poin penting penelitian ini, penulisan penelitian ini juga kurang sistematis, namun poin yang unggul dalam pebelitian ini adalah banyak memasukkan referensi teori-teori maupun dari penelitian sebelumnya. 11. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman Alamat Url : : : : : : : Tanggal Unduh : Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia 2012 Jurnal Elektronik Abdul Kohar Irwanto dan Angga Prabowo Jurnal Manajemen Vol. 1 No.1 : 99-110 http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/jmanaje men/article/view/1604/667 22 Maret 2015, pukul 21.00 WIB Resume : Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memerhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa disebut triple bottom line, PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu 21 perusahaan di Indonesia yang memunyai program CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya. PT Unilever Indonesia Tbk berdiri pada 5 Desember 1993 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. perusahaan ini berawal tahun 1933 dengan pabrik sabun kecil Batavia, perusahaan telah tumbuh selama lebih dari 75 tahun di Indonesia. Hingga saat ini, perusahaan menghasilkan 100 produk di pabrik Cikarang dan Rangkut, mulai dari sampo dan teh, sampai sabun cuci dan margarin. Program CSR pada PT Unilever Indonesia Tbk dijalankan oleh bagian Yayasan Unilever Indonesia yang masing-masing bagian memiliki beberapa program khusus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tujuan dan sasaran CSR Yayasan Unilever Indonesia yang paling menonjol, menganalisis efektivitas program CSR Yayasan Unilever Indonesia, menganalisis profit untuk program CSR. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif program CSR dalam batas pengendalian yang masih bisa ditoleransi perusahaan, sehingga dapat diketahui faktor-faktor terjadinya penyimpangan program CSR dengan realisasi. Dri hasil penemiliaan ini didapatkan tinggi tingkat keuntungan bersih sebuah perusahaan maka makin tinggi pula dana yang dikeluarkan perusahaan untuk program CSR, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, adapun data primer diperoleh melalui hasil pengamatan dan wawancara dengan pihak perusahaan atau pihak-pihak lainnya yang berhubungan dengan masalah perusahaan (key informants), hasil pencatatan lapangan, dan kuesioner. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik purpose sampling, di mana pertimbangan terhadap responden yang diteliti adalah karyawan PT Unilever Indonesia Tbk dan kuesioner. Metode Pengumpulan Data yaitu Pengisian kuesioner, Wawancara, Observasi, Studi kepustakaan, Hasil dari penelitian ini diperoleh Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia yang paling menonjol adalah Daur Ulang, Lingkungan, dan Pendidikan di daerah Pasar Minggu. Faktor-faktor yang memengaruhi program CSR tersebut adalah Pihak Penerima Bantuan, Organisasi, dan Prioritas Kebutuhan, kemudian dari hasil analisis diketahui persentase efektivitas program CSR yang dilakukan oleh Yayasan Unilever Indonesia pada program Daur Ulang sebesar 4,55 dengan penilaian Sangat Efektif, kemudian program Lingkungan sebesar 4,59 dengan penilaian Sangat Efktif, dan program Pendidikan sebesar 3,89 dengan penilaiane efektif dan dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas program CSR Yayasan Unilever Indonesia adalah faktor Pihak Penerima Bantuan sebesar 4,27 dengan penilaian Sangat Berpengaruh, kemudian faktor Organisasi sebesar 4,63 dengan penilaian Sangat Berpengaruh, dan faktor Prioritas Kebutuhan sebesar 4,31 dengan penilaian Sangat Berpengaruh. Analisisis : Penelitian dalam jurnal ini cukup jelas memberikan pemaparan terkait topik yang diangkat yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) mulai dari tujuan penelitian, metodologi penelitian hingga pembahasan terkait kajian efektivitas program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia sangat jelas penjabarannya hal ini juga di dukung oleh penulisan hasil penelitian dengan menggunakan persentase sehingga mebuat orang menjadi mudah memahami penelitian ini, namun dari penelitian hingga penulisan jurnal ini penulis kurang mengungkapkan arti efektifitas yang dimaksud khusunya dalam mengkaji program CSR seperti halnya efektivitas dalam perencanaan atau pengendalian ataupun secara keseluruhan, hal-hal tersebut masih kurang dijabarkan dalam penelitian ini, namun secara keseluruhan jurnal ini sudah 22 cukup baik dan tentunya memberikan pengetahuan baru terkait ruang lingkup CSR. Adapun konsep yang dibahas dalam penelitian ini yaitu satu konsep saja yaitu Corporate Social Responsibility (CSR). 12. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Nama Jurnal Volume (Edisi) : Halaman Alamat Url : : : Tanggal Unduh : Kebutuhan Masyarakat Sekitar Perusahaan untuk Program Corporate Social Responsibility PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan: Kasus di Desa Rangkai Tri Tunggal Kecamatam Katibung Kabupaten Lampung Selatan 2012 Jurnal Elektronik Abdul Mutolib, Sumaryo Gitosaputro, Begem Viantimala Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis Vol. 1 No.2 (April 2013) : 126-133 http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/articl e/view/250/249 24 Maret 2015, pukul 21.00 WIB Rangkuman : Pembangunan suatu negara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan terdapat juga dua golongan yang berperan penting dalam pembangunan sebuah negara selain pemerintah yaitu masyarakat dan dunia usaha. Perusahaan sebagai salah satu pelaku dalam pembangunan perekonomian nasional, sudah selayaknya. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat sekitar PT PLN yang terdiri dari banyak sektor, baik itu sektor pendidikan, ekonomi, sosial, infrastruktur dan lainnya. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis pendapatan, analisis kebutuhan masyarakat, dan analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan di Dusun Gotong Royong, Mataram, Sukamaju, dan Kampung Baru Desa Rangai Tri Tunggal Kecamatan pada bulan November hingga Desember 2012. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari responden melalui wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dengan penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan rumah tangga masyarakat di sekitar PT PLN, sedangkan analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif dan kebutuhan masyarakat terhadap program CSR PT PLN. Hasil dari penelitian ini yaitu diketahuinya pendapatan masyarakat sekitar perusahaan sebesar Rp. 1.093.333,34 per kepala keluarga/bulan, pendapatan rumah tangga di atas termasuk kecil apabila dibandingkan dengan rata-rata jumlah penduduk per KK yakni 4 orang/KK. Selain itu, lokasi penelitian yang berada dekat dengan perkotaan, sehingga biaya hidup akan cenderung lebih tinggi dibandingkan di wilayah pedesaan. Adapun Penilaian Masyarakat Terhadap Program CSR PT PLN bahwa secara umum masyarakat sekitar 23 perusahaan PT PLN menilai program CSR PT PLN dianggap kurang berhasil dan salah satu yang menjadi penyebab utama ketidakberhasilan CSR PT PLN adalah program CSR yang diberikan tidak merata kepada seluruh masyarakat, dan program CSR hanya diberikan kepada perangkat dusun serta masyarakat yang memiliki hubungan kerabatan dengan pekerja PT PLN. Program CSR yang diberikan PT PLN harus disesuaikan dengan dampak negatif yang dirasakan masyarakat seperti gangguan debu batu bara, getaran mesin PT PLN, dan rumah retak. Keterlibatan Masyarakat Sekitar masih rendah. Adapun bantuan yang telah diberikan PT PLN berupa peralatan sekolah, susu kaleng, pembangunan masjid, sembako, daging kurban, kesehatan, anak yatim, bibit lele, dan bantuan modal usaha. Keluhan Masyarakat Sekitar Terhadap PT PLN : gangguan saluran pernafasan akibat debu (fly ash) batu bara (86,90%), masyarakat yang sulit bekerja di PT PLN, getaran mesin PT PLN, gangguan kesehatan, banjir dan buruknya sanitasi PT PLN, rumah retak, dan bising. Adapun kebutuhan masyarakat tersebut meliputi: (1) program peningkatan kesehatan masyarakat baik melalui pengobatan gratis dan pendirian Pusat Kesehatan Dusun (Puskesdus), (2) program perbaikan dan kompensasi bagi warga yang rumahnya retak akibat getaran mesin PT PLN, (3) program perbaikan sanitasi PT PLN dengan pelebaran dan pendalaman siring, dan (4) program perekrutan tenaga kerja yang terbuka dan mengutamakan masyarakat sekitar PT PLN. Analisis : Penelitian ini menggabungkan antar dua konsep yaitu masyarakat dalam hal ini kebutuhan masyarakat dan program Corporate Social Responsibility (CSR), penelitian ini memberikan pengetahuan serta informasi baru terkait kajian Corporate Social Responsibility (CSR), hal ini dikarenakan karena objek utama yang dibahas yaitu kebutuhan masyarakat terhadap program CSR penelitian ini membuktikan bahwa isi dan pembahasan yang dimuat cukup jarang ditemui dalam penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini dapat dijadikan referensi baru untuk membahas peogram CSR utamanya dalam lingkup masayarakat, namun secara garis besar terkait tujuan dan metodologi penelitian masih kurang dijabarkan penulis seperti halnya tujuan penelitian yang masih secara umum hampir sama saja dengan judul penelitian dan juga populasi yang tinggal di daerah penelitian, namun secara keseluruhan penelitian ini cukup menarik karena membahasa terkait program CSR dan masyarakat dari sisi yang berbeda di banding penelitian-penelitian sebelumnya. 24 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salahsatu konsep starategi bisnis perusahaan yang berkembang saat ini, adapun sejarah konsep awal dari tanggung jawab sosial (social responsibility) tersebut pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953 (Carrol, 1999; 270) dalam karyanya “Social Resposibilities of the Business” yang merumuskan konsep tanggung jawab sosial sebagai “The Obligations of businessman to pursue those policies, to make those decisions, or to follow those line of action which are desirable in term of the objectives and values ofour societ”2 . Merujuk pada Jalal (2010) dalam Nasdian (2014) bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan upaya manajemen yang dijalankan oleh perusahaan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial dan lingkungan dengan meminimumkan dan mengkompensasi dampak negatif serta memaksimalkan dampak positif setiap pilar. Konsep acuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) the tripple bottom line, berikut ini konsep the tripple bottom line merujuk dari John Elkington (1997) dalam Nasdian (2014) yaitu orientasi planet difokuskan untuk menciptakan lingkungan ekologis yang berkelanjutan (enviromental sustanability). Memberdayakan komunitas dan meningkatkan partisipasi beberapa pihak (stakholder participation) menjadikan orientasi CSR kepada masyarakat (people). Kedua orientasi tersebut menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari strategi perusahaan untuk memperoleh keuntungan, lazimnya suatu private sector Merujuk pada Nasdian (2014) tujuan dari tanngung jawab sosial perusahaan ialah pembangunan berkelanjutan, kondisi utama yang harus ada dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan agar terciptanya suatu pembangunan dan kelembagaan berkelanjutan yaitu : 1. Peusahaan haruslah sehat dan tumbuh, serta memiliki pendanaan berbasis cost of production untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; 2. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi berkelanjutan (sustanability) apabila kebijakan tersebut yang dibuat oleh perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. 3. Outcome/ result tanggung jawab sosial perusahaan yang terukur/ measurabel 4. Perusahaan harus memiliki sistem management, dalam hal ini perusahaan yang dapat mencakup (meng-cover) berbagai aktivitas, sehingga tanggung jawab sosial perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan; dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam bisnis inti dan proses organisasi. 2 Kartini, Dwi. 2009. Corporate Social Responsibility Transformasi Konsep Sustanability Management dan Implementasi di Indonesia. Bandung (ID): PT Refika Aditama 25 Dalam suatu keberhasilan sebuah program CSR, perlu adanya suatu alat ukur yang pasti, dan dalam pengukuran keberhasilan tersebut dapat didukung oleh beberapa indikator-indikator yang telah ditetapkan. Adapun indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR menurut Kartini (2009) yaitu : 1) Leadership (Kepemimpinan) a. Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan dukungan dari top management perusahaan. b. Terdapat kesadaran filantropik dari pimpinan yang menjadi dasar pelaksanaan program. 2) Proporsi Bantuan CSR dirancang bukan semata-mata pada kisaran anggaran saja, melainkan juga pada tingkatan serapan maksimal, artinya apabila aranya luas, maka anggarannya harus lebih besar. Jadi tidak dapat dijadikan tolak ukur, apabila anggaran besar pasti menghasilkan program yang bagus 3) Transparansi dan Akuntabilitas a. Terdapat laporan tahunan (annual repport) Laporan tahunan (annual repport) adalah pelaporn yang berguna dalam menginformasikan serta mengkomunikasikan dan bentuk pertanggungjawaban kepeda stakholder. Untuk itu pelaporan CSR begitu strategis dalam menginisiasi stakeholder agar meningkatkan reputasi perusahaan secara nyata. Alur pelaporan CSR berawal dari suatu perusahaan sadar akan dampak dari operasional yang mereka lakukan kemudian berinisiatif melakukan sesuatu, dalam hal ini berupa perencanaan program CSR, serta dana yang digunakan untuk mengoptimalkan nilai lebih serta meminimalisir dampak buruk, yang seterusnya hasil inisiatif dan aktivitas tersebut harus dibuat suatu pelaporan yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan (Kartini , 2009). b. Mempunyai mekanisme audit sosial dan finansial dimana audit sosial terkait dengan pengujian sejauh mana program-program CSR telah dapat ditunjukkan secara benar sesuai kebutuhan masyarakat, perusahaan mendapatkan umpan balik dari masyarakat secara benar dengan melakukan interview dengan para penerima manfaat. 4) Cakupan Wilayah (Coverage Area) Terdapat identifikasi penerima manfaat secara tertib dan rasional berdasarkan skala prioritas yang telah ditentukan 5) Perencanaan dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi a. Dalam perencanaan perlu ada jaminan untuk melibatkan multi-stakholder pada setiap siklus pelaksanaan proyek b. Terdapat kesadaran untuk memperhatikan aspek-aspek lokalitas (local wisdom) pada saat perencanaan ada kontribusi, pemahaman, dan penerimaan terhadap budaya-budaya lokal yang ada c. Terdapat blue-print policy yang menjadi dasar pelaksanaan program. 6) Perlibatan Stakholder (Stakholders Enggagement) a. Terdapat mekanisme kordinasi reguler dengan stakholders, utamanya masyarakat. b. Terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat untuk dapat terlibat dalam siklus proyek. 7) Keberlanjutan (Sustanability) Terjadi alih peran dari korporat ke masyarakat. 26 Tumbuhnya rasa memiliki (sense of belonging) program dan hasil program pada diri masyarakat, sehingga masyarakat dapat ikut andil dalam menjaga dan memelihara program dengan baik, Adanya pilihan partner program yang bisa menjamin bahwa tanpa keikutsertaan perusahaan, program bisa tetap dijalankan sampai selesai dengan parter tersebut. 8) Hasil Nyata (Outcome) a. Terdapat dokumentasi hasil yang menujukkan berkurangnya angka kesakitan dan kematian (dalam bidang kesehatan), atau berkurangnya angka buta huruf dan meningkatnya kemampuan SDM (dalam bidang pendidikan) atau parameter lainnya sesuai dengan bidang CSR yang dipilih oleh perusahaan. b. Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat c. Memberikan dampak ekonomi masyarakat yang dinamis d. Terjadi penguatan komunitas (communnity employment). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Perspektif Pengembangan Masyarakat Pada era globalisasi saat ini perkembangan di Indonesia dalam bidang ekonomi, pendidikan maupun pembangunan begitu lambat, dikarenakan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih kurang telaten dalam mengelolah kekayaan sumberdaya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya untuk mengembangkan sumberdaya manusia, dan salahsatu upaya tersebut adalah pengembangan masyarakat. “Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu proses swadaya yang diintegrasikan dengan usaha-usah pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik, dan kultural serta untuk mensinerjikan gerakan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa” (Nasdian, 2014). Dari definisi pengembangan masyarakat tersebut mengindikasikan bahwa pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup di segala bidang dalam kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat serta menjadi pendukung pembangunan suatu bangsa. Dalam pengembangan masyarakat juga sangat diperlukan adanya strategi-strategi khusus agar suatu program pengembangan masyarakat bisa berhasil. Adapun strategi dalam pengembangan masyarakat menurut ahli yaitu Chin dan Benne memperkenalkan tiga strategi pengembangan masyarakat yaitu rational –empirical, normative-reeducative, atau power-coercive. The Commision for European Communities (1993) dalam Kartini (2009) merumuskan CSR yang disampaikan dalam dokumen The Green Paper sebagai “essential a concept whereby companies decide voluntary to contribute to a better society and cleaner enviroment”. Selanjutnya organisasi ini menilai bahwa perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya menurut aturan hukum melainkan perusahaan yang melaksanakan kepatuhan melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih dibidang human capital, lingkungan hidup dengan para stakholder. Penilaian The Commision for European Communities (1993) tersebut dengan jelas mengutarakan bahwa implementasi CSR harus fokus dalam 27 kehidupan sosial masyarakat, dalam hal ini erat kaitannya dengan pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan. Adapun Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perspektif pengembangan masyarakat yaitu mengcu pada tujuan dari CSR yaitu pembangunan berkelanjutan, jelas bahwa hal ini berkaitan erat dengan masyarakat yaitu dalam peningkatan taraf hidup masyarakat, merujuk pada Nasdian (2014) agar suatu program CSR berorientasi pada pengembangan masyarakat perlu adanya pengkostruksian pergeseran paradigma dari “production center development” ke people centered development” adapun isi dari paradigma people centered development yaitu desentaralisasi, pertisipasi, pemberdayaan, pelestarian, jejaring sosial, teritorial, dan keswadayaan lokal. Dalam persepektif pemberdayaan maupun pengembangan masyarakat tak terlepas dari adanya partisipasi, baik partisipasi masyarakat hingga pemerintah. Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari adanya kesejahteraan sosial dalam masyarakat karena kehidupan ataupun interaksi sosial dalam masyarakat akan mempengaruhi perekonomian serta lingkungan hidup dalam masyarakat. Untuk mempermudah dalam mengukur kesejahteraann masyaraka, maka diperlukannya indikator-indikator yang kuat, berikut ini indikator kesejahteraan Menurut BPS (2010)3, yaitu: 1. Kesehatan Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya. Rawat jalan atau berobat jalan adalah memeriksakan dan mengatasi gangguan keluhan kesehatan dengan perawatan di tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk perawatan dengan mendatangkan petugas medis ke rumah. 2. Pendidikan Sekolah adalah kegiatan bersekolah baik di sekolah formal: dasar, menengah, dan tinggi, termasuk pendidikan yang disamakan (sekolah non formal). a. Tidak/belum pernah sekolah adalah tidak atau belum pernah bersekolah di sekolah formal, misalnya tamat/belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke SD. b. Masih bersekolah adalah sedang mengikuti pendidikan di pendidikan dasar, menengah, atau tinggi. 3 [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. [Internet]. [Diunduh tanggal 25 Desember 2014]. Dapat diunduh dari: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/flip_2011/4101002/index11.php?pub=Statistik%20 Kesejahteraan%20Rakyat%202010 28 c. Tidak sekolah lagi adalah pernah sekolah tetapi pada saat pencacahan tidak bersekolah lagi. Tamat sekolah adalah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah, baik negeri maupun swasta, dan telah mendapat tanda tamat/ijazah. Orang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi tetapi telah mengikuti ujian dan lulus dianggap tamat sekolah. 3. Fertilitas dan KB a. Lahir hidup adalah menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada waktu dilahirkan walaupun mungkin hanya beberapa saat saja seperti jantung berdenyut, bernafas, dan menangis. b. Anak yang pada waktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut anak lahir mati. 4. Ketenagakerjaan a. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduku usia kerja (15 tahun lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. b. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun lebih) yang masih sekolah mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya c. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksdu memeperoleh atau memebantu memeperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/ kegiatan ekonomi Penganggur terbuka, terdiri dari : a. Mereka yang mencari pekerjaan b. Mereka yang memepersiapkan usaha c. Mereka yang tidak mencapai pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang tidak bekerja dan pada saat survei orang tersebut sedang mencari pekerjaan. Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/ pekerjaan yang “baru”, yang bertujuan memperoleh penghasilan/ keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/ pekerja di bayar maupun tidak dibayar. Setengah Pengangguran (underemployment) adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah penganggur terdiri dari : Setengah Pengangguran Terpaksa adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan Setengah Pengangguran Sukarela adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. 29 Jumlah jam kerja seluruh pekerjaan adalah jumlah jam kerja yang dilakukan oleh seseorang (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan) selama seminggu yang lalu. 5. Konsumsi dan Pengeluaran Rumahtangga Pengeluaran rata-rata per-kapita sebulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga sebulan untuk konsumsi semua anggota rumahtangga. Pengeluaran atau konsumsi rumahtangga dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan tanpa memeperhatikan asal barang dan dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga saja, tidak termasuk konsumsi pengeluaran untuk keperluan usaha rumahtangga atau yang diberikan kepada pihak lain. 6. Perumahan a. Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam perhitungan luas lantai seperti lumbung padi, kandang ternak, lantai jemur (lamporan semen), dan ruangan khusus untuk usaha (misalnya warung). b. Leding adalah sumber air yang airnya telah diproses dalam instalasi penyaringan sehingga menjadi jernih, sebelum dialirkan kepada konsumen melalui pipa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM/PDAM/BPAM (Perusahaan Air Minum/Perusahaan Daerah Air Minum/Badan Pengelola Air Minum). c. Sumur/perigi terlindung adalah sumur/perigi yang lingkar mulutnya dilindungi oleh tembok paling sedikit setinggi 0,8 meter di atas tanah dan sedalam 3 meter di bawah tanah dan di sekitar mulut sumur ada lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar mulut sumur atau perigi. 7. Teknologi Komunikasi dan Informasi a. Telepon adalah pesawat yang menyalurkan percakapan jarak jauh melalui kawat dan listrik. b. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan perintah program yang tersimpan dalam memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Komputer terdiri atas perangkat keras berupa monitor, CPU, keyboard, dan mouse serta perangkat lunak seperti program Windows, Microsoft Word, atau SPSS. Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringanjaringan komputer di seluruh dunia. 30 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Hidup sejahtera adalah hak bagi setiap manusia, baik dalam hal ekonomi hingga sosial. Selama ini kesejahteraan masyarakat hanyak menjadi tanggungan pemerintah saja, namun sebenarnya ada pihak-pihak tertentu yang memiliki peran untuk mensejahterakan masyarakat salahsatunya adalah pihak-pihal yang berkecimpung dalam dunia usaha. Pelaku usaha bukan sekadar mencari keuntungan finansial saja, tetapi perlu juga memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hal ini dikarenakan aktivitas-aktivitas dunia usaha seperti halnya perusahaan-perusahaan dan industri berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di daerah sekitar perusahaan atau industri berdiri. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi suatu wadah kontribusi perusahaan untuk karyawan perusahaan sebagi pihak internal dan tentunya untuk pihak-pihak eksternal seperti halnya masyarakat. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai suatu wujud tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, pada perinsipnya terdapat 3 pilar utama sebagai landasan program CSR yaitu Pembangunan berkelanjutan didasarkan pada tiga pilar utama yang disebut the tripple bottom line yaitu, People, Planet dan Profit yang artinya setiap pelaku usaha bukan hanya memikirkan keuntungan saja, melainkan juga memikirkan kesejahteraan manusia dan keberlanjutan lingkungan alam, di Indonesia sendiri kegiatan CSR menjadi sebuah kewajiban bagi dunia usaha hal ini sudah ditetapkan dalam undang-undang, hal ini tidak jarang membuat beberapa pelaku usaha menjadikan hal ini untuk memenuhi kewajiban semata, dalam arti menjalankan program namun tidak memikirkan perencanaan implementasi ataupun kesesuaian program CSR terhadap masyarakat yang dituju, bahkan ada pihakpihak tertentu yang menjadikan program CSR menjadi sebuah ajang pencitraan perusahaan. Pihak perusahaan atau industri haruslah memastikan keberlangsungan hidup masyarakat khusunya yang tinggal di daerah sekitar perusahaan atau industri tersebut berdiri salahsatunya dengan menjalankan program CSR dengan baik dan berkelanjutan dan salahsatu kunci utama untuk mengimplementasikan program CSR adalah dengan melibatkan masyarakat untuk ikut serta untuk berpartisipasi dalam program CSR yaitu mulai dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi. Evaluasi juga menjadi aspek penting dalam implementasi program CSR, hal tersebut untuk dapat memastikan pengaruh yang ditimbulkan program CSR ini terhadap kesejahteraan masyarakat dan tentunya dalam evaluasi tersebut harus menggunakan indikator-indikator atau ukuran tertentu agar bisa menilai pengaruh program CSR baik indikator kesejahteraan masyarakat ataupun indikator program CSR yang dikatakan berhasil. Pengaruh program CSR terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan atau industri juga tidak bisa terlepas dari kebutuhan masyarakat yang bersangkutan, kebutuhan masyarakat inilah nantinya yang menjadi bahan pertimbangan pihak perusahaan untuk merancang program CSR yang sesuai dengan masyarakat di sekitar perusahaan. 31 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan analisis, sintesis, serta kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian yang akan dijadikan dasar pada penelitian selanjutnya, pertanyaan tersebut diantaranya adalah : 1. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan (Desa Y)? 2. Bagaimanakah efektivitas pelaksanaan program CSR PT X ? 3. Apakah pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) PT X terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan (Desa Y)? Usulan Kerangka Analisis Baru Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) menurut World Business Council for Sustainable Development) “The continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the worlforce and their families as well as of the local community and society at large” dari definisi tersebut telah ditegaskan bahwa CSR adalah suatu komitmen dari suatu bisnis perusahaan yang memiliki suatu konsep tertentu dalam meningkatkan perekonomian dan taraf hidup keluarga dalam masyarakat, perekonomian dan peningkatan taraf hidup dalam pengimplementasian CSR tentunya tidak terlepas dari peningkatan kesesahteraan sosial dalam masyarakat di Indonesia sebelumnya telah ditetapkan dalam UUD RI No 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial adapun yang dimuat didalamnya dalam Pasal 1 ayat 1 dan 2 yang berbunyi “Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. Hal ini mengindikasikan bahwa suatu penerapan program CSR dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu untuk mengetahui lebih lanjut terkait hubungan CSR terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat diperlukannya suatu indikator-indikator kedua variabel tersebut, dalam kerangka pemikiran di bawah ini indikator yang digunakan dalam variabel x yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu indikator kinerja dalam implementasi CSR menurut Kartini (2009) meliputi Leadership (Kepemimpinan), Transparansi dan akuntabilitas, Perencanaan dan Mekanisme dan Evaluasi, Pelibatan Stakholder (Stakholders Enggagement), Keberlanjutan (Sustanability), Hasil Nyata (Outcome), sedangkan indikator pada variabel terpengaruh atau y adalah indikator kesejahteraan masyarakat menurut BPS (2006) yaitu meliputi Kependudukan, Kesehatan dan gizi, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan pola konsumsi, Perumahan dan lingkungan Sosial dan budaya. Adanya indikator-indikator dalam variabel x dan y tersebut yang nantinya akan membantu untuk menggali hubungan antara pengaruh program CSR trhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. 32 Corporate Social Responsibility (CSR) Indikator Kesejahteraan Masyarakat BPS (2010) Indikator Kinerja dalam Implementasi CSR Kartini (2009) 1. Leadership (Kepemimpinan) 2. Transparansi dan akuntabilitas 3. Perencanaan dan Mekanisme dan Evaluasi 4. Pelibatan Stakholder (Stakholders Enggagement) 5. Keberlanjutan (Sustanability) 6. Hasil Nyata (Outcome) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendidikan Kesehatan Fertilitas dan KB Ketenagakerjaan Perumahan Konsumsi Pengeluaran Eymahtangga 7. Teknologi Komunikasi dan Informasi Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Ket : : Mempengaruhi 33 DAFTAR PUSTAKA Agustina N. 2012. Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina Hulu Energy WMO dalam Pengembangan Masyarakat di Kecamatan Gresik. Jurnal Akuntansi. [Internet]. [Diunduh 18 Maret 2015]; 1(1): 1-19 Dapat diunduh di http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/307/bacaartikel Bangun P. 2009. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan. Jurnal Akuntansi. [Internet]. [Diunduh 15 Maret 2015]; 9(2) : 95110 Dapat diunduh di http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Akun/article/viewFile/699/679 [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. [Internet]. [Diunduh tanggal 25 Desember 2014]. Dapat diunduh dari: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/flip_2011/4101002/index11.php?pub=Stati stik%20Kesejahteraan%20Rakyat%202010 Gitosaputro S, Mutolib A. 2012. Kebutuhan Masyarakat Sekitar Perusahaan untuk Program Corporate Social Responsibility PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan: Kasus di Desa Rangkai Tri Tunggal Kecamatam Katibung Kabupaten Lampung Selatan. [Internet]. [Diunduh 24 Maret 2015]; 1(2): 126-133 Dapat diunduh di http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/250/249 Irwanto KA, Prabowo A. 2012. Kajian Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Unilever Indonesia. Jurnal Manajemen. [Internet]. [Diunduh 22 Maret 2015]; 1(1): 99-110 Dapat diunduh di http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.php/jmanajemen/article/view/1604/667 Kartini, Dwi. 2014. Corporate Social Responsibility Transformasi Konsep Sustanability Managment dan Implementasi di Indonesia. Bandung [ID]:PT Refika Aditama Mahyuningrum Y, Noor I, dan Wachid A. 2011. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat. Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Jurnal Administrasi Publik. [Internet]. [Diunduh 2014 September 28]; 5(1): 109-115. Dapat diunduh di http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/340 Nasdian, Fredian Tonny. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta [ID]: Yayasan Obor Indonesia Prayogo D. 2011. Evaluasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development Pada Industri Tambang dan Migas. Jurnal. [Internet]. 34 [Diunduh 22 Maret 2015]; 15(1): 43-58 Dapat diunduh http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/893/852 di Prayogo D, Hilarius Y. 2012. Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan, Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi Masyarakat. [Internet]. [Diunduh 2014 September 11]; 17(1): 1-22. Dapat diunduh di http://labsosio.org/data/documents/vol_17_no_1_januari_2012.pdf Rosyida I, Nasdian FT. 2011. Partisipsi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya terhadap Komunitas Pedesaan. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. [Internet]. [15 Maret 2015, pukul 19.45 WIB]; 05(01): 51-70. Dapat diunduh di http://202.124.205.111/index.php/sodality/article/viewArticle/5832 Siregar CN. 2007. Analisis Sosiologis terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Sosioteknologi. [Internet]. [Diunduh 15 Maret 2015]; 6(12) : 285-288 Dapat diunduh di http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/984/594 Susanti, Lussi. 2009. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus Perusahaan Geothermal di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat). [Skripsi]. Bogor [ID]. IPB Sudarwanto AL S. 2011. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Soloraya terhadap Upaya Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Daerah Alan Sungai Bengawan Solo Hulu (Pemikiran Kritis terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility). Junal EKOSAINS. [Internet]. [diunduh pada 30 Oktober 2014, pukul 09.40 WIB ]. Vol III/No. 3. Dapat diunduh di: http://jurnal.pasca.uns.ac.id/index.php/ekosains/article/view/257 Wicaksono, M Arif. 2010. Analisis Tingkat Partisipasi Warga dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus PT. Isuzu Astra Motor Indonesia Assy Plant Pondok Ungu). Bogor [ID]. IPB Widiyanarti T. 2005. Corporate Social Responsibility: Model Community Development oleh Korporat. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI. [Internet]. [Diunduh 17 Maret 2015]; 2(1): 78-83 Dapat diunduh di http://usupress.usu.ac.id/files/Etnovisi%20Vol_%201%20No_%202%20 Oktober%202005.pdf#page=30 35 LAMPIRAN Riwayat Hidup Ayu Mashari Amelia dilahirkan di Parepare pada tanggal 26 Juni 1994, dari pasangan Masjidin dan Hawaisyah. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah SMA Negeri 1 Kota Parepare pada tahun 2009-2012. Pada tahun 2012, peneliti diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan dan pada tahun 2013 peneliti diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Peneliti aktif sebagai project officer IAAS- LC IPB Conversation Club Internal 2012-2013 staf National Operational Office (NOO) International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Indonesia 2014-2015, anggota divisi pengembangan masyarakat Desa Mitra Fema 2014-2015 dan juga aktif sebagai Young On Top Campus Ambassador 2014-2015 serta terpilih sebagai Duta Promosi Pariwisata Wakatobi 2014-2016. Saat ini juga penulis sebagai ketua penyelenggara Jakarta UnPlastic Day 2015.