Strategi Komunikasi Pem - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penulis akan melakukan penelitian yang berjudul : “Strategi Komunikasi
Pemasaran Lazada Dalam Menjaga Loyalitas pelanggan”. Sebagai bahan
pertimbangan maka penulis mencantumkan referensi dalam penulisan skripsi yang
terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No
1
Nama
Judul
Metode
Hasil
Peneliti
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Endah
Resmiati
(2014)
STRATEGI KOMUNIKASI Deskriptif
PEMASARAN“REEBS
CLOTH”DALAM
Kualitatif
MEMPERTAHANKAN
MINAT
BELANJA
PELANGGAN
(Studi Deskriptif Kualitatif
Strategi
Komunikasi
Pemasaran “Reebs Cloth”
dalam
Mempertahankan
Minat
Belanja Pelanggan)
2
Alma
Mestika
STRATEGI KOMUNIKASI Deskriptif
PEMASARAN
ONLINE
SHOP
Kualitatif
Anggraini
(Studi
(2014)
Softlens)
pada
Online
Shop
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kegiatan Reebs Cloth. Dengan
cara melakukan observasi dan
wawancara secara mendalam.
Hasil penelitian ini adalah
Reebs
Cloth
dalam
menjalankan
strategi
komunikasi
pemasaran
menggunakan elemen yang
ada dalam bauran promosi,
yaitu
promosi
penjualan
melalui
potongan
harga,
penjualan perorangan melalui
bazar, periklanan melalui
kartu nama dan brosur, dan
pemasaran internet melalui
jejaring sosial.
Pemakaian internet sangatlah
penting maka pemanfaatan
internet pun kian beragam.
Kegiatan promosi dan jual beli
pun tak luput dilakukan
melalui
media
internet.
Pemanfaatan jejaring sosial
internet seperti Facebook dan
20
Instagram.
3
Putradi
Komunikasi pemasaran
Deskriptif
Seiring perkembangan dunia
internet di tanah air, maka
pemanfaatan internet pun kian
beragam. Kegiatan promosi
dan jual beli pun tak luput
dilakukan
melalui
media
internet. Pemanfaatan jejaring
sosial
internet
seperti
Facebook dan Twitter pula
juga
dimanfaatkan
Batik
Guitar
guna
melakukan
kegiatan pemasarannya.
Komunikasi
pemasaran
Nugroho
melalui media Internet (E-
Kualitatif
melalui
(2016)
Commerce) website rumah
menggunakan website yang
sakit
sangat dibutuhkan perusahaan.
Pamungkas
(2013)
4
S
STRATEGI KOMUNIKASI Deskriptif
PEMASARAN BERBASIS
INTERNET
PRODUK Kualitatif
“BATIK GUITAR‟S SOLO”
(Studi Kualitatif Komunikasi
Pemasaran Produk Batik
Guitar‟s
Solo
Melalui
Facebook dan
Twitter)
Dodi
Karena
media
intenet
sangat
penting
meningkatkatkan pengunjung.
5
Linda
STRATEGI KOMUNIKASI Deskriptif
Merupakan serangkaian proses
Andriana
PEMASARAN
perencanaan
Wijaya
BUKU Kualitatif
dan TULIS SISWA MELALUI
strategi
komunikasi pemasaran online
Y.Bambang
SOCIAL MEDIA DALAM
Twitter
Wiratmojo
PEMBENTUKAN BRAND
hingga
AWARENESS
Pada
tulis
Siswa
pelaksanaannyanya.
awalnya
banyak
masyarakat
(Analisis
Deskriptif
Kualitatif
Strategi
mengetahui akan keberadaan
Komunikasi Pemasaran Buku
buku Siswa, mengingat usia
Tulis Siswa melalui Twitter
dari buku Siswa bisa dikatakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
belum
buku
yang
21
dalam Pembentukan Brand
masih
Awareness)
Indonesia, namun buku Siswa
tidak
sangat
hanya
namun
baru
tinggal
tetap
di
diam
melakukan
berbagai aktivitas komunikasi
pemasaran
untuk
meningkatkan
dapat
kesadaran
merek buku Siswa dari waktu
ke waktu.
2.1.1
Deskripsi
Dari beberapa penelitian terdahulu di atas, cukup memberikan pandangan
bagi peneliti, terutama dalam pemilihan teori yang sesuai dengan judul
penelitian untuk dijadikan dasar dari penelitian ini. Selain itu dengan
memberikan penilaian dan kritik membantu peneliti dalam lebih teliti untuk
tidak mengulangi kesalahan pada penelitian-peneliatian sebelumnya, seperti
teori yang tidak diperlukan, atau justru kurang lengkapnya teori yang di
jabarkan.
Peneliti menguraikan beberapa contoh penelitian terdahulu yang memiliki
topik pembahasan yang sama dengan judul penelitian ini, dengan tujuan
memberikan gambaran dan juga sebagai contoh untuk pembelajaran dalam
menyusun penelitian yang baik, mulai dari teori maupun metode yang
digunakan. Kelimanya membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
meskipun dalam kasus yang berbeda, berikut peneliti akan deskripsikan secara
ringas satu-persatu:
1. Yang pertama memaparkan kegiatan Reebs Cloth. Dengan cara melakukan
observasi dan wawancara secara mendalam. Hasil penelitian ini adalah
Reebs
Cloth
dalam
menjalankan
strategi
komunikasi
pemasaran
menggunakan elemen yang ada dalam bauran promosi, yaitu promosi
penjualan melalui potongan harga (diskon). Hal ini sama yang dilakukan
oleh Lazada dalam menerapkan strategi komunikasi pemasarannya.
2. Yang kedua membahas mengenai pemakaian internet, karena internet
sangatlah penting maka pemanfaatan internet pun kian beragam. Kegiatan
promosi dan jual beli pun tak luput dilakukan melalui media internet.
Pemanfaatan jejaring sosial internet seperti Facebook dan Instagram. Dan
Lazadapun memang menggunakan internet dalam melakukan promosi
penjualan dan memasarkan produk-produknya.
3. Yang ketiga hampir sama pembahasannya dengannya yang kedua yaitu
seiring perkembangan dunia internet di tanah air, maka pemanfaatan
internet pun kian beragam. Kegiatan promosi dan jual beli pun tak luput
dilakukan melalui media internet. Pemanfaatan jejaring sosial internet
seperti Facebook dan twitter juga merupakan hal yang sangat sering
digunakan.
4. Yang keempat membahas tentang komunikasi pemasaran melalui media
intenet menggunakan website yang sangat dibutuhkan perusahaan. Karena
sangat penting meningkatkatkan pengunjung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
5. Yang kelima membahas berupakan serangkaian proses perencanaan strategi
komunikasi
pemasaran
online
Twitter
buku
tulis
Siswa
hingga
pelaksanaannyanya.
2.1.2
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang terdapat dipenelitian terdahulu dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang diterapkan oleh beberapa peneliti terdahulu hampir
sama dengan apa yang dilakukan oleh Lazada, dimana dalam hal kesamaan
metode penelitian dan hasilnya sebagian besar sama. Karena Lazada juga
menerapkan hal yang sama.
2.2
Kerangka Teori
2.2.1
Komunikasi Pemasaran
2.2.1.1 Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler dan Keller,
“Pemasaran adalah suatu
proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa
yang mereka
butuhkan
dan
inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain”1. Dari definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran
mencakup keseluruhan sistem kegiatan bisnis mulai dari perencanaan,
penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa untuk
1
Kotler, Philip, (2007:6) . Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
pengendalian (Edisi kedelapan, terjemahan Arcella Ariwati Hermawan), Jakarta: Salemba Empat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan pelayanan yang
bermutu.
Sedangkan pengertian pemasaran (Philip Kotler), yaitu Menurut
Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manejerial dengan
individu-individu dan kelompok-kelompok
mendapatkan
apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan
pertukaran produk produk yang bernilai2.
Philip
Kottler mengemukakan
bahwa
pemasaran
adalah suatu
kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan
manusia3.Tjiptono memaparkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
disewa, digunakan atau dikonsumsi pasar (baik pasar konsumen akhir
maupun pasar industrial) sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan4.
Dari uraian definisi di atas, dapat diketahui bahwa produk bukan hanya
sesuatu yang berwujud (tangible ) seperti makanan, pakaian, buku, dan
sebagainya, akan tetapi produk juga merupakan
berwujud
(intagible) seperti
pelayanan
sesuatu
yang
tidak
jasa. Semuanya itu
diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Konsumen bukan hanya membeli produk itu sendiri, tetapi pada inti
yang sebenarnya konsumen membeli manfaat (benefit) dari produk yang
2
Ibid. hal 11
Ibid. hal 36
4
Tjiptono, F. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi-Offset, Yogyakarta. 2008. Hal 36
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
bersangkutan. Jadi perusahaan yang bijak akan menjual manfaat produk
sekaligus produk itu sendiri untuk memenuhi.
2.2.1.2 Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahsa Latin communicatio yang berarti
„pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Jadi secara garis besar, dalam
suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna
agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator
(penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan)5.
Harold Laswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What
in Which Channeel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan
Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?6.
Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur
komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu: pertama, sumber
(source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder),
komunikator, pembicara (speaker) atau originator. Kedua, pesan, yaitu
apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Ketiga, saluran
atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. Keempat, penerima (receiver),
5
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress. 2009.
Hal 5
6
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005. Hal
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
sering juga disebut sasaran/tujuan, penyandi balik (decoder), atau
khalayak (audience), yakni orang yang menerima pesan dari sumber.
Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima pesan tersebut,
misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu),
terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan
keyakinan, lperubahan perilaku, dan sebagainya.
Salah satu prinsip-prinsip komunikasi menjelaskan bahwa komponenkomponen komunikasi saling terkait7. Dalam setiap proses transaksi,
setiap komponen berkaitan secara integral dengan setiap integral yang lain.
Komponen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen atau
bisa dikatakan masing-masing komponen berkaitan dengan komponen
yang lain. Karena sifatnya yang saling bergantung ini, perubahan pada
suatu komponen proses mengakibatkan perubahan pada komponen yang
lain.
Selain prinsip diatas, satu lagi prinsip komunikasi yang cukup penting
untuk disorot adalah prinsip komunikasi yang tidak terhindarkan. Dalam
banyak hal komunikasi berlangsung secara sengaja, bertujuan, dan
termotivasi secara sadar. Tetapi seringkali pula komunikasi terjadi
meskipun seorang tidak merasa berkomunikasi atau tidak ingin
berkomunikasi. Dalam suatu situasi interaksi, tidak bisa seseorang tidak
berkomunikasi. Bukan berarti bahwa semua perilaku merupakan
komunikasi.
7
Hermawan Agus. Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Erlangga. 2012. Hal 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.2.1.3 Komunikasi Pemasaran
Setelah memahami pengertian komunikasi, maka diperlukan juga
pemahaman mengenai pemasaran. Pemasaran didefinisikan sebagai proses
mengelola hubungan antara produsen dengan individu atau kelompok
dalam menyampaikan produk, yaitu barang atau jasa, dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan guna mencapai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi melalui penciptaan produk yang berkualitas8. Karena itu
pemasaran didefinisikan sebagai proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya9.
Hubungan antara pemasaran dan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang
tidak sesederhana seperti berbincang-bincang dengan rekan kerja atau
keluarga. Bentuk komunikasi yang lebih rumit akan mendorong
penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi
komunikasi yang tpat dengan proses perencanaan yang matang.
Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan
kajian baru yang disebut marketing communication (komunikasi
8
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium. Jakarta: Prehallindo. 2000. Hal 8
Kotler, Philip & Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12 Jilid 1, Jakarta: Erlangga,
2006
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
pemasaran, yang merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk
membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan10.
Menurut Kotler, komunikasi pemasaran (marketing communication)
adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk dan merek yang dijual11.
Inti dari komunikasi pemasaran adalah membahas sejumlah masalah
yang saling berkaitan dengan erat, dan memengaruhi strategi serta aplikasi
komunikasi dalam pemasaran. Dengan kata lain kegiatan ini menyangkut
pada kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi
yang bertujuan memberikan informasi pada pihak tertentu agar tujuan
perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas
penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan12.
Dalam
hal
ini
marketing
communication
merupakan
bentuk
komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna
meraih segmentasi yang lebih luas. Kajian ini dapat juga dikatakan sebagai
upaya suatu perusahaan untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap
produk, yaitu barang dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan tertentu.
Pemasaran memiliki empat komponen penting di dalamnya yang
sering di sebut sebagai “Bauran Pemasaran” yaitu terdiri dari 4P, yakni:
Kennedy, John E. & Rizky D. Soemanagara. Marketing Communication: Taktik & Strategi.
Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. 2006. Hal 4
11
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2009. Hal 172
12
Kennedy, John E & Dermawan Soemanagara, op. Cit. hal 5
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
1.
Product (Produk)
2.
Price (Harga)
3.
Place (Tempat, termasuk distribusi)
4.
Promotion (Promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti, maka dalam perkembangannya
teori bauran pemasaran terus berkembang, hingga kini dikenal 7P dimana
3P yang selnajutnya adalah people (orang), pyshical evidence (bukti fisik),
process (proses).
2.2.2
Strategi Komunikasi
Menurut Webster’s New Word Dictionary, definisi strategi adalah ilmu
perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi militer berskala besar. Strategi
adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling menguntungkan
sebelum pertempuran aktual dengan musuh13.
Menurut Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari strategi
adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana
membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda,
mengenalikekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai
satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan
memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada yang
menjadi lebih baik.
13
Suyanto, M. Marketing Strategy, Top Brand Indonesia. Yogyakarta, Andi, 2007. Hal 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Menurut Hamel dan Prahalad dalam bukunya Competing for The Future,
persaingan yang akan datang merupakan persaingan untuk menciptakan dan
mendominasi peluang-peluang yang timbul. Menciptakan masa yang akan
datang merupakan lebih dari sekedar menangkap peluang yang telah kita
tetapkan sebelumnya. Tujuan kita tidak hanya meniru produk, proses dan
metode
pesaing
kita,
melainkan
bagaimana
mengembangkan
untuk
menciptakan peluang asa yang akan datang mengeksploitasinya.
W. Chan Kim dan Renee Mouborgne menyatakan bahwa Red Ocean
Strategy sudah tidak lagi ampuh untuk menciptakan pertumbuhan dan
keuntungan di masa depan. Mereka berdua mengusulkan sebuah strategi baru
yang disebut Blue Ocean Strategy. Blue Ocean Strategy menganggap bahwa
bersaing adalah menciptakan ruang pasar yang tidak ada lawannya14.
Pasar sangatlah luas bagaikan ”lautan biru”. W. Chan Kim dan Renee
Mauborgne menyatakan bahwa 86% menggunakan Red Ocean Strategy dan
hanya 14% yang menggunakan Red Ocean Strategy. Perusahaan yang
menggunakan Red Ocean Strategy tersebut memperoleh pendapatan total 62%
dan keuntungan total 39%, sedangkan perusahaan yang menggunakan Red
Ocean Strategy hanya mendapat pendapatan total 38% tetapi keuntungan
totalnya 61%.
Blue Oceans diciptakan dengan dua cara, yaitu perusahaan dapat
meningkatkan industri baru yang lengkap, misalnya eBay menciptakan lelang,
14
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
tetapi secara online. Cara kedua, Blue Oceans dapat diciptakan dari dalam red
oceans pada saat perusahaan mengubah batas industri yang ada.
Blue Ocean Strategy pada dasarnya adalah suatu siasat untuk menaklukan
pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, yang selama ini justru
luput dari perhatian para pesaing. Fitur produk ini biasanya berbeda secara
radikal dengan yang selama ini sudah ada dan tersedia di pasar. Apa yang
dilakukan oleh para pelaku di industri kreatif dewasa ini adalah dengan
menciptakan fitur produk inovatif yang berbeda secara radikal, sehingga
pemahaman akan konsep blue ocean strategy perlu dibekali bagi mereka15.
Beranjak dari pola-pikir blue ocean strategy, pelaku bisnis didorong untuk
memasuki sebuah arena pasar baru yang secara potensial selama ini seolah
diabaikan oleh para pesaing. Dalam pola-pikir sebelumnya, yang oleh W Chan
Kim dan rekannya disebut sebagai red ocean, suatu kemampuan mengalahkan
pesaing adalah hal terpenting, dimana kompetitor biasanya memberikan
tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan semua saling memperebutkan
pasar yang juga sama. Maka mudah dibayangkan yang terjadi adalah
pertarungan sengit, yaitu medan persaingan diperebutkan oleh para pemain
yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan. Sebaliknya, blue
ocean ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan
permintaan, dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan.
Berkompetisi meraih pangsa pasar yang berkontraksi – sebagai fakta dunia
bisnis - mungkin masih perlu dilakukan, namun tidak memadai untuk
15
Faisal Afif, “Rangkaian Kolom Kluster I, 2012: BLUE OCEAN STRATEGY DAN EKONOMI KREATIF”,
diakses dari http://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/Blue-Ocean-Strategy-dan-Ekonomi-Kreatif.pdf,
pada tanggal 9 Agustus 2017 pukul 20.21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
mendukung kinerja prima, maka kita harus melampaui kompetisi untuk
meraup laba dan kesempatan pertumbuhan baru, yaitu dengan menciptakan
samudra biru (blue ocean). Saat ketika ruang pasar semakin sesak, prospek
akan laba dan pertumbuhan dapat berkurang, dan produk pun telah bergeser
menjadi komoditas.
Suatu strategi blue ocean yang efektif, paling tidak memiliki tiga kualitas
yang saling melengkapi, yakni fokus, gerak menjauh (divergensi), dan moto
utama. Pertama, fokus, setiap strategi hebat tentu perlu memiliki fokus,
dimana suatu profil strategis atau kurva nilai perusahaan harus dengan jelas
menunjukkan fokus tersebut. W. Chan Kim dan rekannya memberi contoh
profil southwest sebagai sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang
berfokus pada tiga faktor, yaitu pelayanan ramah-tamah, kecepatan, dan
keberangkatan point to point langsung dari kota ke kota secara berkala.
Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut
McKinsey Consulting Firm, strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang yang
ditunjukan oleh perusahaan yang dikelola dengan baik. Tiga unsur pertama
strategi (strtegy), struktur (structure), dan sistem (system) dianggap sebagai
”perangkat keras” keberhasilan.
Selama melaksanakan strateginya, perusahaan perlu mengamati hasilnya
dan memantau perkembangan baru di lingkungan internal serta eksternalnya.
Langkah-langkah dalam strategi adalah16:
16
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
1. analisis situasi strategis
2. perancangan strategi pemasaran
3. pengembangan program pemasaran
4. implementasi
5. pengelolaan strategi pemasaran
2.2.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam pemasaran, strategi adalah salah satu elemen yang dibutuhkan
untuk memasarkan produk kepada konsumen. Dalam persaingan,
perusahaan harus mampu menawarkan nilai dan kepuasan konsumen yang
besar daripada pesaingnya. Strategi merupakan simpulan taktik dalam
keperluan bagaimana tujuan yang diinginkan dapat diperoleh atau
didapat17. Taktik implementasi dari strategi untuk mensukseskan strategi
yang sudah dibuat. Oleh sebab itu, strategi biasanya terdiri atas dua atau
lebih taktik, dengan anggapan yang satu lebih bagus dari yang lain.
Dengan demikian, strategi merupakan kumpulan taktik dengan maksud
mencapai tujuan dan sasaran dari perusahaan, institusi atau badan. Bila
strateginya sudah benar, maka pertempuran sudah separuh dimenangkan.
Sebaliknya, bila pelaksanaan kurang baik, pertempurannya lebih dari
separuh dinyatakan kalah, seperti menurut Sun Tzu (dalam The Art War)18.
17
Prisgunanto, Ilham. Komunikasi Pemasaran, Strategi dan Taktik. Bogor, GHALIA INDONESIA,
2002. Hal 86
18
Michelson, Gerald A. Winning The Marketing War (menang dlaam perang pemasaran:
Panduan Pelaksanaan di Lapangan bagi pemimpin bisnis). Batam, Interaksa, 2004. Hal 289
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Strategi yang baik memaksimalkan kegiatan komunikasi pemasaran
(marketing communication) yang dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran mereka. Komunikasi
pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung
atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual 19. Jadi,
strategi komunikasi pemasaran adalah suatu atau konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang menyadari nilai tambah dari suatu rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi, misalnya periklanan umum, tanggapan langsung, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat dan menggabungkan berbagai
disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan pengaruh
komunikasi yang maksimum dari pesan-pesan yang berlainan20.
Strategi komunikasi pemasaran semakin penting bagi para perencana
komunikasi karena ada perubahan di banyak pasar, tekanan yang lebih
besar menuju pada pemasaran perdagangan dan juga karena adalah
meningkatnya kompleksitas dalam jaringan kinerja saluran yang
membawa rentang yang lebih besar dan berbagai ekspetasi anggota
jaringan. Ini perlu ditangani melalui komunikasi pemasaran yang
direncanakan. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk mencapai
tujuan organisasi dan penghubung utama antara organisasi dan
19
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Edisi Milenium 2. Jakarta, PR Prenhallindo, 2002. Hal
315
20
Kotler, P. Dan Gerry, A. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta, Inter Media, 2003. Hal 228
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
lingkungannya21. Banyak pemasar menganggap strategi komunikasi
pemasaran menjadi hanya kombinasi kegiatan dalam bauran pemasaran.
Dengan kata lain, strategi adalah tentang tingkat periklanan, promosi
penjualan, dll. Ini penting tetapi bukan esensi dari strategi komunikasi,
dari perspektif strategis, keputusan utama menyangkut arah keseluruhan
program dan apakah pesan harus diarahkan terutama pada konsumen,
anggota jaringan kinerja atau semua stakeholder22.
Dalam buku. Marketing Communication : frameworks, theories and
applications. Chris Fill berpendapat bahwa strategi komunikasi pemasaran
terbagi tiga. Yaitu, push, pull dan profile strategy.
Push Strategi adalah strategi yang bertujuan untuk mendorong tenaga
penjual dan pengecer untuk mengambil stok dan untuk mengalokasikan
sumber daya dan membantu mereka untuk mempromosikan manfaat yang
terkait dengan masing-masing produk. Strategi ini dirancang untuk
memfasilitasi dijual kembali kepada anggota lain dari jaringan dan
memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan mereka sendiri23.
Pull strategy adalah strategi yang bertujuan untuk menarik konsumen
untuk "menarik (pull)" produk melalui jaringan saluran penjualan
(retailer). Strategi ini biasanya berarti bahwa konsumen pergi ke toko
untuk menanyakan tentang produk tertentu24. Apabila pull strategy
berhasil, konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan
21
Fill, Chris. Marketing Communication : frameworks, theories and applications. United States of
America: PRENTICE HALL, 1995. Hal 254
22
Ibid
23
Ibid
24
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
mencari dari pedagang besar, dan pedangang besar akan mencari dari
produsen. Begitu juga dengan Lazada yang menggunakan Pull Strategi
yaitu strategi menarik para konsumen melalui media social dan, blogger,
dan para consumer yang menjajakan produk dari Lazada ke consumen
lainnya. Hal ini yang dilakukan oleh Lazada demi menjaga loyalitas para
pelanggannya.
Sedangkan profile srategy adalah strategi yang menyangkut citra
organisasi yang dimiliki oleh stakeholders secara keseluruhan25. strategi
profil sering dikembangkan untuk memastikan bahwa organisasi terus
membangun reputasi dan rasa kebersamaan yang kuat dengan semua
stakeholder. Sehingga ketika perusahaan mengalami kemunduran atau
krisis maka organisasi mempunyai “good will bank” diantara stakeholders.
Dari
kompleksitas
pengambilan
keputusan
terkait
dengan
pengembangan strategi komunikasi, push and pull strategy dapat
menyebabkan polarisasi, yang pada kenyataannya setiap situasi pemasaran
akan menuntut pemakaian dua strategi ini. Di samping kombinasi antara
push and pull strategy, profile strategy memastikan sedemikian rupa agar
kepentingan organisasi terpenuhi dalam keuangan dan kebutuhan
strategislainnya. Selain itu profile strategy menjaga hubungan antara
organisasi dengan stakeholder tetap terjaga26.
25
Fill, Chris. Marketing Communication : frameworks, theories and applications. United States of
America: PRENTICE HALL, 1995. Hal 255
26
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
2.2.3 Loyalitas
2.2.3.1 Loyalitas Pelanggan
Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas
suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen
merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam
menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak
perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut.
Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan, yang
memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu. Dari penjelasan di
atas dapat diketahui bahwa masing-masing pelanggan mempunyai dasar
loyalitas yang berbeda, hal ini tergantung dari obyektivitas mereka masingmasing.
Menurut penelitian Lo Liang Kheng “loyalty is interpreted as true loyalty
rather than repeat purchasing behavior, which is the actual re-buying of a
brand, regardless of commitment27. Loyalitas diartikan sebagai kesetiaan yang
sebenarnya dibandingkan ulangi perilaku pembelian, yang sebenarnya re-beli
merek, terlepas dari komitmen.
Menurut penelitian Trisno Musanto Loyalitas pelanggan merupakan
dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan
untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang
27
Lo liang Kheng, Ibid. Hal 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui
suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut28.
Menurut penelitian Rofi Dewantoro loyalitas konsumen terjadi jika
penilaian konsumen terhadap kualitas suatu produk atau jasa yang tinggi
(superior), behavioral intentions konsumen tersebut akan bersifat favorable
(positif), yaitu berusaha memperkuat hubungan dengan suatu produk,
misalnya: menyatakan hal positif tentang produk tersebut, tetap loyal pada
produk tersebut, merekomendasikan produk tersebut pada orang lain.
Meningkatkan volume pembeliannya atau bersedia membayar harga premium.
Behavioral intentions konsumen tersebut bersifat unfavorable (negatif) dan
hubungannya dengan produk tersebut kemungkinan lemah. Konsumen yang
mempersepsikan kualitas layanan secara inferior kemungkinan menunjukan
perilaku tertentu. Seperti, memutuskan hubungan dengan produk tersebut,
mengurangi belanja dengan produk tersebut, dan mengkomplain. Behavioral
intentions inilah yang akan memberi tanda apakah konsumen akan tetap setia
(loyal) atau berpindah29.
Kepuasan pelenggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan,
keinginan dan harapan dari pelenggan dapat terpenihi yang akan
mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut.
Trisno Musanto. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas pelanggan: Studi Kasus
pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya. 2004 hal. 6
29
Rofi Dewantoro. Pengaruh Strategi Promosi, Kualitas Produk Dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Pelanggan Tas Dan Dompet Maju Jaya Promotion Home Industry. Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. Hal. 4
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah
kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas dari agen tersebut.
Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan30. Dengan demikian, harapan pelanggan melatar
belakangi mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai
berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks kepuasan pelanggan, umumnya
harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang
akan diterimanya. Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman pembelian
dahulu, komentar teman dan kenalannya serta janji dari perusahaan tersebut.
Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu
berkembang seiring
dengan semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.
Beberapa hal yang dilakukan untuk tetap menjaga Loyalitas pelanggan
untuk olineshop adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya beraneka ragam produk yang ada
2. Selalu mengadakan diskon-diskon menarik
3. Website atau aplikasi yang user friendly
4. Adanya biaya ongkos kirim
5. Menerapkan sistem COD (Cash On Delivery)
6. Pengiriman barang yang cepat
7. Jaminan pengembalian barang kembali
30
Kotler. Opcit. Hal 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Menjaga kualitas yang terbaik pada produk yang ditwarkan kepada
konsumen, agar konsumen tidak kecewa dan tetap loyal terhadap produkproduk yang ada.
2.2.3.2 Karakteristik Loyalitas Pelanggan
Pelanggan yang royal merupakan aset penting bagi para perusahaan,
penting bagi kitauntuk memahami karakteristiknya. Griffin memberikan
pengertian loyaliatas pelanggan20:
When a customer is loyal, he or she exhibits purchase behavior defined as
non-random purchase expressed over time by some desicion making unit.
Graffin menambahkan, ciri-ciri pelanggan loyal yaitu:
a. Makes a regular repeat purchase (melakukan pembelian ulang secara
teratus).
b. Purchase across product and service lines (melakukan pembelian lini
produk yang lainnya dari perusahaan anda).
c.
Refers other (memberikan referensi pada orang lain).
d. Demonstrates in ummunity to the pull of competition (menunjukkan
kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/tidakmudah terpengaruh oleh
bujukan pesaing).
Pembentukan karakter dari seseorang audience sasaran menjadi seseorang
pelanggan loyal bukanlah hal yang mudah. Perusahaan terlebih dahulu harus
memahami karakteristik audience sasarannya dan berupaya serius memenuhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
segala keinginan dan kebutuhannya serta senatiasa memberikan kepuasan yang
lebih kepada pelanggannya dibanding perusahaan lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download