Teamwork Presentation

advertisement
PAPER PRESENTATION
Meningkatkan Pemasaran Mebel Kayu Secara
Online Melalui Strategi e-Business Bagi Asosiasi
Pengrajin Kecil Jepara (APKJ), Jawa Tengah:
Studi Kasus di APKJ dan CIFOR
Yahya Sampurna
Tesis Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
1.1. Latar Belakang Permasalahan



Berhubungan dengan kegiatan
penelitian CIFOR (Center for
International Forestry Research)
dalam merespon kelesuan industri
mebel Jepara (tahun 2008)
Berhubungan dengan salah satu
kegiatan action research CIFOR
dalam membantu meningkatkan
pemasaran pengrajin kecil Jepara
Berhubungan dengan
permasalahan sistem pemasaran
online “Javamebel” yang
dikembangkan CIFOR dan
diterapkan kepada Asosiasi
Pengrajin Kecil Jepara (APKJ)
1.1. Latar Belakang Permasalahan

Produk-produk mebel kayu merupakan komoditi
ekspor utama non-migas disamping kelapa
sawit, garmen dan karet
1.1. Latar Belakang Permasalahan

Indonesia sangat berkepentingan dengan keberlanjutan
industri mebel ini




penyerapan tenaga kerja yang besar (170rb pekerja pada 15rb
industri, 92% produsen kecil (1-19 pekerja) (Roda et al., 2007)),
teknologi yang relatif dikuasai,
memberikan nilai tambah yang tinggi,
berbahan baku dari sumber yang terbaharui, yaitu hutan.
1.1. Latar Belakang Permasalahan

CIFOR didukung ACIAR
melakukan action research di
Jepara, pada masa krisis global
tahun 2008



Proyek penelitian: Furniture Value
Chain (FVC)
Tujuan: memperbaiki rantai nilai
industri mebel jati dan mahoni di
Jepara melalui peningkatan struktur
dan fungsi industri, termasuk
peningkatan pemasaran
Contoh tindakan:


Terbentuknya APKJ sebagai forum
komunikasi dan kerjasama antar pengrajin
kecil
Sistem pemasaran online “Javamebel”
dibangun untuk membantu meningkatkan
pemasaran para pengrajin APKJ
Sekilas Mengenai Javamebel.com
Konteks: penggunaan informasi
Pembeli:
Mencari informasi
produk dan
produsen
Javamebel.com
Informasi
produk
APKJ:
Menyeleksi dan
memperbaharui
informasi profil
& produk
Informasi
pengrajin
Pengrajin:
Memperbaharui
informasi profil &
produk
Permasalahan Penelitian
Calon Pembeli
Kepastian ketersediaan
barang dan kapan
pesanan dipenuhi?
Javamebel
.com
Layanan
Pelanggan
(Sekretariat
APKJ)
Bagaimana pengrajin
memberikan informasi
yang sama dengan yang
dipublikasikan oleh
Javamebel?
Bagaimana mengontrol pemenuhan pesanan agar sesuai dengan
yang dijanjikan kepada pembeli?
(masalah kualitas, kuantitas, waktu, profit)
Pengrajin
APKJ
1.2. Permasalahan Penelitian
1.3. Pertanyaan Penelitian


Sistem Javamebel.com adalah sebuah inisiatif e-business
Sistem Javamebel.com dibangun tanpa melibatkan
stakeholder APKJ (dan pengrajin) sejak awal
pengembangan, sehingga


Belum begitu mempertimbangkan keterkaitan proses-proses
bisnis APKJ/pengrajin dengan proses pemasaran online
Belum begitu mempertimbangkan kesiapan pengurus dan anggota
untuk menjalankan pemasaran online
“…. we had to initiate development of a portal based on general
requirements without immediately involving SMEs, on the
assumption that their attention would initially be rather weak.”
1.3. Pertanyaan Penelitian
Javamebel.com sebagai sistem pemasaran online merupakan sebuah
inisiatif strategis yang perlu didefinisikan melalui proses strategi
dengan melibatkan para stakeholder yang relevan.
Strategi e-business dapat digunakan sebagai landasan
pengembangan pemasaran online.
Pertanyaan:



Bagaimana membangun strategi e-business untuk meningkatkan
pemasaran unit bisnis dan anggota APKJ?
Bagaimana membangun strategi e-business yang mendukung
pengembangan struktur organisasi yang efektif untuk menjalankan
pemasaran secara online?
Bagaimana membangun strategi e-business untuk mempengaruhi
struktur pasar, sehingga meningkatkan posisi tawar pengrajin?
1.4. Tujuan Penelitian

Membangun strategi e-business APKJ
 Menjadi
sebuah acuan strategik dalam
memanfaatkan media elektronik, khususnya
jaringan internet, dalam membantu:
 menjalankan
proses-proses bisnis yang berkaitan
dengan pemasaran mebel
2. Landasan Teori
Referensi utama:
 Proses strategi korporat


Proses strategi e-business


Mulyadi. (2009). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja
Personel Berbasis Balanced Scorecard
Chaffey D. (2009). E-Business and E-Commerce
Management
Proses analisis kualitatif

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitative
Data Analysis, dalam:
Sekaran U. & Roger Bougie (2009). Research Methods for
Business: A Skill Building Approach
 Berkowitz, S. (1997). Analyzing Qualitative Data

2. Landasan Teori

Model proses strategi
Mulyadi (2009)
Proses Strategi
Korporat
menyediakan teknik untuk
membangun keselarasan
antar strategi yang berbeda Keselarasan sasaran strategik
(strategic objectives) korporat
melalui pendekatan
dan e-business
“cascading process” yang
menghubungkan proses
Proses Strategi
E-Business
strategi satu dengan lainnya
melalui sasaran dan inisiatif
strategik
2. Landasan Teori
2.4. Kerangka teoritis
Kegiatan Penelitian
2012
9-Apr
• Observasi
• wawancara
Jepara
16-Apr 18-Apr 19-Apr
FGD sesi-1
Jepara
25-Apr
• Pelatihan
photo-editing
• FGD sesi-2
Jepara
Wawancara khusus dengan
petugas pembinaan industri
mebel, Disperindag Jepara
Mid-Okt 23-Des
FGD sesi-3
via Skype
Bogor-Jepara
24-Des
FGD sesi-4
(sesi verifikasi)
Verifikasi hasil rekonstruksi
strategi korporat
via email
Jepara
FGD sesi-5
(sesi verifikasi)
Jepara
3. Metode Penelitian
3.1. Langkah-Langkah Penelitian
3. Metode Penelitian
3.4. Membangun Strategi Korporat
Model proses
strategi Mulyadi
(2009)
3. Metode Penelitian
3.5. Membangun Strategi E-Business
Model proses strategi
Dave Chaffey (2009)
2. Landasan Teori
Chaffey D. (2009). E-Businness and E-Commerce Management
Proses
Strategi
Chaffey D., (2009)
Combe C., (2006)
Cassidy A., (2001)
Strategi acuan
 Korporat
 Korporat (berdasarkan misi
dan visinya, tidak spesifik
menyebutkan korporat)
 Business plan
Penentuan model
bisnis
 Model bisnis dipengaruhi
strategi e-business
 Tidak ada perhatian khusus
pada model bisnis
 Model bisnis dihasilkan
oleh Business Plan, lalu
dijadikan acuan oleh
strategi e-business
Langkah proses
 Prescriptive -emergent ,
saling mempengaruhi antar
langkah (dapat bergerak
mundur)
 Prescriptive, iterativesequential
 Prescriptive, iterativesequential
Penentuan added
value/value
propotion
 Ditentukan setelah peluang &
analisis persaingan dilakukan
 Ditentukan setelah peluang
& analisis persaingan
dilakukan
 Value proposiition
didefinisikan sebelum
peluang, dan analisis
persaingan dinilai
Saluran bisnis
 Mempertimbangkan prioritas
saluran bisnis (tradisional &
digital)
 Fokus pada saluran online
 Fokus pada saluran
online
Target market
strategy
 Menjadi bagian dalam proses
“keputusan strategik”
 Tidak ada perhatian khusus
mengenai “Target market
Strategy”
 Menjadi bagian dari
analis eksternal:
“Customer Process”
5. Analisis dan Pembahasan
5.1. Proses Analisis
Sumber data:
 Data primer CIFOR, Data sekunder
dari tinjauan literatur dan sumbersumber online
Analisis
Lingkungan
Eksternal
Sumber data:
 Wawancara
 Focus Group Discussion
 Observasi
 2 set data primer dari CIFOR
 Intensive survey (2010)
 Kuisioner impact assessment (2012)
 Data sekunder dari tinjauan literatur dan
sumber-sumber online
Proses Strategi
Korporat
Proses Strategi
E-Business
Analisis
Lingkungan
Internal
5. Analisis dan Pembahasan

Metode analisis kualitatif (Miles &
Hubberman (1994))
 Reduksi
 Data
Display
 Penarikan kesimpulan
5. Analisis dan Pembahasan
Reduksi dan Data display
1-1
Topik
No
Informan
1
Zn
Reduksi data
ke dalam
kategori
pembicaraan
Bagaimana strategi mengelola javamebel di masa depan?
Gagasan, pandangan dan
pengalaman informan
 kontrol terpusat
 kontrol terdesentralisasi
 standar kontrol
Transkrip
Reduksi data
pembicaraan
Kesimpulan awal
 tidak tahu kontrol apa yang
harus diberikan
 bagaimana menstandarkan
kontrol
 [konsumen] langsung
berhubungan?
 […] konsep itu sejak awal
memang saya ajukan [adalah
seperti yang dikemukakan yang
lain, berbentuk kontrol
terpusat] […]
Apa yang paling
menjadi perhatian?
 kontrol terpusat
 standar kontrol
Kesimpulan awal:
apa yang menjadi
konsen utama,
sekaligus
mengelompokkan
data berdasarkan
konsen
Kenapa?
 memberikan nilai
(keuntungan) kepada
asosiasi
 menjaga kredibilitas
asosiasi
 membantu pengrajin
dalam pengelolaan
pemasaran
Transkrip
 jika tidak [berjalan baik],
maka rusaklah
[kredibilitas] APKJ.
 kalau berhubungan
sendiri-sendiri, APKJ tidak
akan mendapatkan apaapa.
 jika lewat sentral, […] para
pengrajin tidak perlu
mengetahui urusan-urusan
di belakang [..]
5. Analisis dan Pembahasan
Penarikan kesimpulan
Terwujud sebagai butir
SWOT
Data
kualitatif
tereduksi
Terwujud dalam sasaran
dan inisitaif srategik
Terwujud sebagai butir
pertimbangan pengambilan
keputusan e-business
5. Analisis dan Pembahasan
5.2.1. – 5.2.3. Trendwatching
5. Analisis dan Pembahasan
5.2.4. Analisis SWOT Korporat
5. Analisis dan Pembahasan
5.2.7. Perumusan dan Perencanaan Strategi Strategik
Korporat
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.1. Strategic Analysis
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.2. Strategic Objectives
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3. Strategic Definition
5. Analisis dan Pembahasan
5.2.7.5. Ringkasan Strategi dan Sasaran Stetegik Korporat:
1.
Meningkatkan fokus pemasaran pada pasar domestik dengan menyediakan produk berkualitas tinggi
untuk grade yang dapat diserap oleh pasar domestik;
2.
Meningkatkan pemasaran pada pasar ekspor dan/atau domestik dengan strategi focused
differentiation melalui produk ramah lingkungan yang bersertifikat SVLK;
3.
Meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk dengan didukung modal usaha yang kuat,
melalui:
a. Penggalangan dan pengelolaan modal usaha secara kolaboratif melalui koperasi;
b. Membangun kredibilitas asosiasi untuk meningkatkan kemudahan mendapatkan kredit dan
bantuan lainnya dari sektor swasta dan pemerintah.
4.
Meningkatkan peran pemasaran pada saluran tradisional dan online;
5.
Diferensiasi produk yang melibatkan ide konsumen ke dalam rancangan (personalisasi);
6.
Meningkatkan jumlah pilihan mebel dan kerajinan melalui variasi-variasi dari model sebelumnya;
7.
Meningkatkan kemampuan anggota dan pengurus asosiasi dalam mengelola dan mengembangkan
usaha;
8.
Meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi melalui proses produksi secara terdistribusi;
9.
Meningkatkan efisiensi proses produksi untuk meningkatkan margin keuntungan pada grade yang
dibutuhkan pasar;
10. Meningkatkan efisiensi proses produksi untuk meningkatkan margin keuntungan pada grade yang
dibutuhkan pasar
11. Mempertahankan ciri khas disain melalui perlindungan hak cipta untuk disain-disain orisinil;
12. Meningkatkan kontrol kualitas terhadap proses produksi.
5.Analisis dan Pembahasan
Strategi e-business yang dihasilkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Meningkatkan kontribusi pendapatan pengrajin APKJ melalui pemasaran
online dengan fokus B2C (retailer) untuk pasar domestik serta B2B
(wholeseller) untuk pasar domestik dan ekspor.
Pemasaran online melalui situs e-commerce dengan menerapkan sistem
pelayanan pesanan secara terpusat;
Rebranding produk anggota menjadi produk APKJ;
Meningkatkan peran teknologi informasi dalam mendukung prosesproses bisnis APKJ baik yang bersifat sosial maupun komersial
Menggunakan saluran online untuk memfasilitasi strategi diversifikasi
bisnis.
Penerapan teknologi informasi untuk mengumpulkan sumber-sumber
informasi yang berkaitan dengan peluang pasar dan sumber-sumber
bahan baku dengan kualitas dan harga yang kompetitif
Memaksimalkan pemanfaatan platform e-business berteknologi tinggi,
berlisensi open source, mudah dikembangkan dan berbiaya relatif
rendah.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.2.2.2. Menentukan Sasaran Strategik
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.1. Keputusan 1: Prioritas Saluran Bisnis
Tujuan: menentukan bentuk saluran bisnis yang dapat
diadopsi oleh perusahaan dalam memasarkan produkproduknya.
Pilihan
Evaluasi
Bricks-and-Mortar
Kendala tempat &
persaingan yang tinggi di
tingkat lokal
Bricks-and-Clicks
Tempat terdistribusi,
menjangkau konsumen
akhir
Clicks
Interaksi secara fisik masih
diperlukan
Keputusan

5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.2. Keputusan 2: Pengembangan Produk dan Pasar
Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi untuk mendapatkan value dari
saluran digital, dengan cara memberikan value added ke dalam produk dan
layanan, serta menargetkan pasar yang sesuai, sehingga keduanya dapat
diterima dengan baik oleh konsumen.
5.
Analisis
dan
Pembahasan
5.3.3.2. Keputusan 2: Pengembangan Produk dan Pasar
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.3. Keputusan 3: Strategi Positioning dan Differentiation
Strategi ini bertujuan untuk mendefinisikan posisi terbaik dalam hal layanan
online relatif terhadap para kompetitornya berdasarkan empat variabel, yaitu
kualitas produk, kualitas layanan, harga dan waktu pemenuhan pesanan.

Positioning
 Memasukkan banyak unsur proses produksi secara manual (hand-made)
terutama dalam ukiran untuk menonjolkan sisi tradisional;
 Melayani 3 segmen utama yaitu mebel dan kerajinan sebagai perabot rumah
tangga fungsional harian, gaya hidup rumah tangga atau sektor
pariwisata/hiburan/perhotelan, serta perabotan kantor;
 Melayani konsumen akhir dan perusahaan
 Konsumen pemakai akhir yang dilayani berdasarkan kegiatan konsumen
adalah anak-anak untuk kegiatan sekolah, keluarga/rumah tangga untuk
keperluan rumah tangga, pengelola kantor dan perhotelan;
 Konsumen perusahaan meliputi agen/penghubung, pedagang dan eksportir;
 Harga di bawah rata-rata eceran nasional dan selalu di atas harga eceran
pasar Jepara;
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.3. Keputusan 3: Strategi Positioning dan
Differentiation
 Differentiation

Memperbolehkan konsumen turut serta dalam
menentukan rancangan;
 Memberikan informasi/laporan kemajuan pesanan
secara berkalan melalui saluran online;
 Memberikan keringan harga mulai dari potongan
harga sampai membebaskan biaya pengiriman
berdasarkan jumlah nilai pembelian.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan
Pendapatan
 Tujuan: mendefinisikan sebuah model bisnis
yang menggambarkan bagaimana perusahaan
akan menghasilkan nilai melalui produkproduk dan layanan-layanan yang ditawarkan
kepada konsumen yang ditargetkan, serta
mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan
yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan Pendapatan

Alternatif 1: unit bisnis pemasaran online di dalam struktur koperasi
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan Pendapatan

Alternatif 2: unit bisnis pemasaran online di dalam struktur asosiasi
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.5. Keputusan 5: Restrukturisasi Pasar (Marketplace Restructuring)
Tujuan dari keputusan ini adalah mendefinisikan strategi-strategi bagaimana
organisasi terintergasi lebih dekat dengan para pemasoknya dengan memanfaatkan
saluran digital.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.6. Keputusan 6: Kemampuan Pengelolaan
Rantai Pasokan (Supply Chain Management
Capabilities)

Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi bagaimana
organisasi terintergasi lebih dekat dengan para
pemasoknya dengan memanfaatkan saluran digital.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.6. Keputusan 6: Kemampuan Pengelolaan Rantai Pasokan
(Supply Chain Management Capabilities)
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.7. Keputusan 7: Kemampuan Manajemen
Pengetahuan Internal (Internal Knowledge
Management (KM))
 Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi untuk
membangun kemampuan e-business internal,
khususnya mengenai bagaimana organisasi membagi
pengetahuan dan membangun proses-proses
bisnisnya.
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.7. Keputusan 7: Kemampuan Manajemen
Pengetahuan Internal (Internal Knowledge
Management (KM) Capabilities)
Pengembangan Intranet (1 sampai 2 tahun pertama):


Memungkinan para pengrajin mengakses informasi menggunakan
telepon seluler atau peralatan mobile lainnya disamping menggunakan
komputer;

Menyediakan antar-muka yang sederhana agar pengrajin dapat
menggunakan fitur-fitur dengan semudah mungkin dan ukuran data yang
seringan mungkin;

Menyajikan informasi (isi) dalam bentuk yang sederhana, misalnya dalam
bentuk lembar kerja, halaman-halaman pendek dan memungkinkan
untuk diunduh;

Memanfaatkan layanan-layanan murah namun efektif untuk dipadukan
dengan intranet, misalnya google drive, dropbox dan yahoo group;
Pengembangan KM

Pendekatan knowledge sharing berbasis pertemuan secara fisik (offline)
dan online. Strategi disusun berdasarkan model KM
Bercera-Fernandez (2004)
5. Analisis dan Pembahasan
5.3.3.8. Keputusan 8: Kapabilitas dan
Resourcing Organisasi



Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi yang
berhubungan dengan perubahan organisasi
yang dibutuhkan untuk mencapai prioritasprioritas e-business.
Batasan: aspek kapabilitas tidak diassess
Keputusan resourcing: pemisahan unit usaha
pemasaran online menjadi “perusahaan”
tersendiri, dengan manajemen yang
berbeda dari asosiasi ataupun
koperasi
6. Kesimpulan
6.1.3.1. Pertanyaan Penelitian 1: Bagaimana Membangun Strategi E-Business
Untuk Meningkatkan Pemasaran Unit Bisnis dan Anggota APKJ?
Rujukan: Kotler & Keller (2009), Kotler & Amstrong (2011), Cross & Dixit (2005),
(Sandekela, 2008)
“Keberhasilan pemasaran menuntut organisasi untuk memiliki kemampuan memahami nilai
konsumen, menciptakan nilai konsumen, menyampaikan nilai konsumen, menangkap nilai
konsumen dan melestarikan nilai konsumen”
1. Nilai konsumen
Keputusan 3, terkait 4 variabel nilai konsumen
2. Menciptakan nilai
konsumen
Keputusan 3, terkait penjabaran positioning & differentation pada
masing-masing variabel konsumen
3. Menyampaikan nilai
konsumen
Keputusan 1, terkait menyampaikan nilai konsumen melalui 2 saluran:
bricks and clicks
4. Menangkap nilai
konsumen
Keputusan 2, terkait strategi penetrasi pasar, pengembangan produk,
pengembangan pasar dan diversifikasi; Strategi e-business #4 terkait
pengelolaan data pelanggan
5. Melestarikan nilai
konsumen
Keputusan 2, terkait customer loyalty dan inovasi produk; Strategi ebusiness #4 terkait pengelolaan data pelanggan; Keputusan 7, terkait
kapabilitas KM.
6. Kesimpulan
6.1.3.2. Pertanyaan Penelitian 2: Bagaimana Membangun Strategi
E-Business yang Mendukung Pengembangan Struktur Organisasi yang
Efektif Untuk Menjalankan Pemasaran Secara Online?
Rujukan: Child (1984), (Gulati & Garino, 2000)
1. Struktur organisasi meliputi
rancangan dari sistemsistem, untuk memastikan
komunikasi, koordinasi dan
usaha-usaha integrasi yang
efektif antar departemen
 Keputusan 4, terkait pengelolaan pemasaran
online dilakukan oleh “badan usaha”;
 Keputusan 8, terkait memisahkan unit pemasaran
dari dalam asosiasi menjadi sebuah “unit usaha”
atau “badan usaha” di luar asosiasi
6. Kesimpulan
6.1.3.3. Pertanyaan Penelitian 3: Bagaimana Membangun Strategi
E-Business Untuk Mempengaruhi Struktur Pasar, Sehingga
Meningkatkan Posisi Tawar Pengrajin?
Rujukan: Umar et al. (2010) dalam (Zainuri, Waridin, Santoso, & Susilowati, 2012),
Purnomo, Irawati, Fauzan, & Melati (2011)
1. Struktur pasar adalah tingkat
konsentrasi pembeli dan penjual
komoditas. Ini berkaitan dengan
hubungan organisasi antara pembeli
dan penjual, serta derajat diferensiasi
produk dan aksesibilitas atau
penghalang untuk pasar.
2. Hubungan broker-pengrajin seperti ini
seringkali merugikan pengrajin karena
broker memiliki posisi tawar yang lebih
tinggi dalam menentukan harga
produsen
 Keputusan 5, mengenai restrukturisasi pasar
melalui countermediation.
 Keputusan 5 sejalan dengan misi APKJ:
“pemberdayaan pengrajin kecil agar memiliki
posisi tawar”
Terima kasih
1.1. Latar Belakang Permasalahan

Nilai ekspor mebel Jepara menurun hingga lebih dari 50%
paska “booming” tahun 2000

Permasalahan kualitas produk menjadi faktor penurunan tersebut,
sehingga berimbas pada menurunnya citra mebel Jepara
Sumber: Purnomo et al. (2010), telah diolah kembali
1.1. Latar Belakang Permasalahan

Krisis ekonomi 2008 memperlambat pertumbuhan
ekspor (hingga 2009) akibat menurunnya daya beli
negara-negara pengimpor seperti Amerika dan Uni-Eropa
Sumber: Dirjen Industri Agro (2011), telah diolah kembali
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian




Obyek penelitian: sistem
pemasaran online javamebel.com
(menyangkut pengelolaannya)
Strategi korporat yang dibangun
merupakan sebuah “rekonstruksi”
daripada membangun strategi
baru
Strategi e-business mencakup
“strategy definition” (formulasi,
perencanaan & pilihan strategik),
namun tidak mencakup
perencanaan implementasi
Pengaruh penelitian hanya
berlaku untuk APKJ
1.5. Asumsi-asumsi


Hasil “rekonstruksi” strategi korporat dianggap
sebagai strategi korporat formal
2 set data primer CIFOR merupakan data untuk
penelitian ini:
Data intensive survey (follow-up sensus spatial)
sebagai demografi industri Jepara
 Data hasil impact assessment terhadap produsen
non-APKJ dianggap sebagai “data kompetitor” dan
“internal analysis” APKJ


CIFOR dan APKJ diasumsikan akan memenuhi
rekomendasi strategi e-business, sehingga
dampak yang diharapkan dapat tercapai
3. Metode Penelitian
Kredibilitas informan (10 dari 17)
No
Informan
Pengurus
Asosiasi
1
Mg
Ya
Produsen kecil
Mebel indoor
Jaringan pengrajin skala kecil dan besar,
Pemerintah Daerah, Lembaga Penelitian,
LSM & asosiasi lain
2
Lg
Ya
Produsen kecil
(transisi ke besar)
Patung , ukiran, mebel kayu
utuh
Jaringan dan tokoh pengrajin dalam sentra
patung. Jaringan berukuran lebih dari 250
pengrajin
Jaringan sumber bahan baku kayu
3
Ut
Bukan
Petugas Disperindag
Pembinaan produsen
mebel
Pengusaha dan pengrajin industri mebel
Jepara
4
Sn
Ya
Produsen kecil,
Mebel antik, teknik disain,
pemasaran
Jaringan pengajin mebel antik
5
Zn
Ya
Produsen kecil
Mebel anak, teknik disain,
pemasaran
Jaringan pengrajin mebel anak
6
Sy
Ya
Produsen kecil
Mebel ukir
Jaringan pengrajin mebel ukir
7
Sr
Ya
Produsen kecil
Relief, patung
Jaringan pengukir dalam satu sentra ukir
relief
8
Sj
Bukan
Produsen kecil
Mebel ukir dan relief
Jaringan pengrajin dan tokoh komunitas
Kawak
9
Sb
Bukan
Produsen kecil
Souvenir
Jaringan pengrajin souvenir
10
HB
Bukan
Produsen besar
Indoor, outdoor,
pengelolaan manufaktur
skala besar
Jaringan produsen besar, jaringan eksportir
Profesi
Bidang Keahlian
Jaringan
Analisis
dan
Pembahasan
Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal

(Internal Knowledge Management (KM) Capabilities)
Analisis
dan
Pembahasan
Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal

(Internal Knowledge Management (KM) Capabilities)
Analisis
dan
Pembahasan
Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal

(Internal Knowledge Management (KM) Capabilities)
Analisis
dan
Pembahasan
Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal

(Internal Knowledge Management (KM) Capabilities)
Download