PAPER PRESENTATION Meningkatkan Pemasaran Mebel Kayu Secara Online Melalui Strategi e-Business Bagi Asosiasi Pengrajin Kecil Jepara (APKJ), Jawa Tengah: Studi Kasus di APKJ dan CIFOR Yahya Sampurna Tesis Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia 1.1. Latar Belakang Permasalahan Berhubungan dengan kegiatan penelitian CIFOR (Center for International Forestry Research) dalam merespon kelesuan industri mebel Jepara (tahun 2008) Berhubungan dengan salah satu kegiatan action research CIFOR dalam membantu meningkatkan pemasaran pengrajin kecil Jepara Berhubungan dengan permasalahan sistem pemasaran online “Javamebel” yang dikembangkan CIFOR dan diterapkan kepada Asosiasi Pengrajin Kecil Jepara (APKJ) 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produk-produk mebel kayu merupakan komoditi ekspor utama non-migas disamping kelapa sawit, garmen dan karet 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia sangat berkepentingan dengan keberlanjutan industri mebel ini penyerapan tenaga kerja yang besar (170rb pekerja pada 15rb industri, 92% produsen kecil (1-19 pekerja) (Roda et al., 2007)), teknologi yang relatif dikuasai, memberikan nilai tambah yang tinggi, berbahan baku dari sumber yang terbaharui, yaitu hutan. 1.1. Latar Belakang Permasalahan CIFOR didukung ACIAR melakukan action research di Jepara, pada masa krisis global tahun 2008 Proyek penelitian: Furniture Value Chain (FVC) Tujuan: memperbaiki rantai nilai industri mebel jati dan mahoni di Jepara melalui peningkatan struktur dan fungsi industri, termasuk peningkatan pemasaran Contoh tindakan: Terbentuknya APKJ sebagai forum komunikasi dan kerjasama antar pengrajin kecil Sistem pemasaran online “Javamebel” dibangun untuk membantu meningkatkan pemasaran para pengrajin APKJ Sekilas Mengenai Javamebel.com Konteks: penggunaan informasi Pembeli: Mencari informasi produk dan produsen Javamebel.com Informasi produk APKJ: Menyeleksi dan memperbaharui informasi profil & produk Informasi pengrajin Pengrajin: Memperbaharui informasi profil & produk Permasalahan Penelitian Calon Pembeli Kepastian ketersediaan barang dan kapan pesanan dipenuhi? Javamebel .com Layanan Pelanggan (Sekretariat APKJ) Bagaimana pengrajin memberikan informasi yang sama dengan yang dipublikasikan oleh Javamebel? Bagaimana mengontrol pemenuhan pesanan agar sesuai dengan yang dijanjikan kepada pembeli? (masalah kualitas, kuantitas, waktu, profit) Pengrajin APKJ 1.2. Permasalahan Penelitian 1.3. Pertanyaan Penelitian Sistem Javamebel.com adalah sebuah inisiatif e-business Sistem Javamebel.com dibangun tanpa melibatkan stakeholder APKJ (dan pengrajin) sejak awal pengembangan, sehingga Belum begitu mempertimbangkan keterkaitan proses-proses bisnis APKJ/pengrajin dengan proses pemasaran online Belum begitu mempertimbangkan kesiapan pengurus dan anggota untuk menjalankan pemasaran online “…. we had to initiate development of a portal based on general requirements without immediately involving SMEs, on the assumption that their attention would initially be rather weak.” 1.3. Pertanyaan Penelitian Javamebel.com sebagai sistem pemasaran online merupakan sebuah inisiatif strategis yang perlu didefinisikan melalui proses strategi dengan melibatkan para stakeholder yang relevan. Strategi e-business dapat digunakan sebagai landasan pengembangan pemasaran online. Pertanyaan: Bagaimana membangun strategi e-business untuk meningkatkan pemasaran unit bisnis dan anggota APKJ? Bagaimana membangun strategi e-business yang mendukung pengembangan struktur organisasi yang efektif untuk menjalankan pemasaran secara online? Bagaimana membangun strategi e-business untuk mempengaruhi struktur pasar, sehingga meningkatkan posisi tawar pengrajin? 1.4. Tujuan Penelitian Membangun strategi e-business APKJ Menjadi sebuah acuan strategik dalam memanfaatkan media elektronik, khususnya jaringan internet, dalam membantu: menjalankan proses-proses bisnis yang berkaitan dengan pemasaran mebel 2. Landasan Teori Referensi utama: Proses strategi korporat Proses strategi e-business Mulyadi. (2009). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard Chaffey D. (2009). E-Business and E-Commerce Management Proses analisis kualitatif Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis, dalam: Sekaran U. & Roger Bougie (2009). Research Methods for Business: A Skill Building Approach Berkowitz, S. (1997). Analyzing Qualitative Data 2. Landasan Teori Model proses strategi Mulyadi (2009) Proses Strategi Korporat menyediakan teknik untuk membangun keselarasan antar strategi yang berbeda Keselarasan sasaran strategik (strategic objectives) korporat melalui pendekatan dan e-business “cascading process” yang menghubungkan proses Proses Strategi E-Business strategi satu dengan lainnya melalui sasaran dan inisiatif strategik 2. Landasan Teori 2.4. Kerangka teoritis Kegiatan Penelitian 2012 9-Apr • Observasi • wawancara Jepara 16-Apr 18-Apr 19-Apr FGD sesi-1 Jepara 25-Apr • Pelatihan photo-editing • FGD sesi-2 Jepara Wawancara khusus dengan petugas pembinaan industri mebel, Disperindag Jepara Mid-Okt 23-Des FGD sesi-3 via Skype Bogor-Jepara 24-Des FGD sesi-4 (sesi verifikasi) Verifikasi hasil rekonstruksi strategi korporat via email Jepara FGD sesi-5 (sesi verifikasi) Jepara 3. Metode Penelitian 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 3. Metode Penelitian 3.4. Membangun Strategi Korporat Model proses strategi Mulyadi (2009) 3. Metode Penelitian 3.5. Membangun Strategi E-Business Model proses strategi Dave Chaffey (2009) 2. Landasan Teori Chaffey D. (2009). E-Businness and E-Commerce Management Proses Strategi Chaffey D., (2009) Combe C., (2006) Cassidy A., (2001) Strategi acuan Korporat Korporat (berdasarkan misi dan visinya, tidak spesifik menyebutkan korporat) Business plan Penentuan model bisnis Model bisnis dipengaruhi strategi e-business Tidak ada perhatian khusus pada model bisnis Model bisnis dihasilkan oleh Business Plan, lalu dijadikan acuan oleh strategi e-business Langkah proses Prescriptive -emergent , saling mempengaruhi antar langkah (dapat bergerak mundur) Prescriptive, iterativesequential Prescriptive, iterativesequential Penentuan added value/value propotion Ditentukan setelah peluang & analisis persaingan dilakukan Ditentukan setelah peluang & analisis persaingan dilakukan Value proposiition didefinisikan sebelum peluang, dan analisis persaingan dinilai Saluran bisnis Mempertimbangkan prioritas saluran bisnis (tradisional & digital) Fokus pada saluran online Fokus pada saluran online Target market strategy Menjadi bagian dalam proses “keputusan strategik” Tidak ada perhatian khusus mengenai “Target market Strategy” Menjadi bagian dari analis eksternal: “Customer Process” 5. Analisis dan Pembahasan 5.1. Proses Analisis Sumber data: Data primer CIFOR, Data sekunder dari tinjauan literatur dan sumbersumber online Analisis Lingkungan Eksternal Sumber data: Wawancara Focus Group Discussion Observasi 2 set data primer dari CIFOR Intensive survey (2010) Kuisioner impact assessment (2012) Data sekunder dari tinjauan literatur dan sumber-sumber online Proses Strategi Korporat Proses Strategi E-Business Analisis Lingkungan Internal 5. Analisis dan Pembahasan Metode analisis kualitatif (Miles & Hubberman (1994)) Reduksi Data Display Penarikan kesimpulan 5. Analisis dan Pembahasan Reduksi dan Data display 1-1 Topik No Informan 1 Zn Reduksi data ke dalam kategori pembicaraan Bagaimana strategi mengelola javamebel di masa depan? Gagasan, pandangan dan pengalaman informan kontrol terpusat kontrol terdesentralisasi standar kontrol Transkrip Reduksi data pembicaraan Kesimpulan awal tidak tahu kontrol apa yang harus diberikan bagaimana menstandarkan kontrol [konsumen] langsung berhubungan? […] konsep itu sejak awal memang saya ajukan [adalah seperti yang dikemukakan yang lain, berbentuk kontrol terpusat] […] Apa yang paling menjadi perhatian? kontrol terpusat standar kontrol Kesimpulan awal: apa yang menjadi konsen utama, sekaligus mengelompokkan data berdasarkan konsen Kenapa? memberikan nilai (keuntungan) kepada asosiasi menjaga kredibilitas asosiasi membantu pengrajin dalam pengelolaan pemasaran Transkrip jika tidak [berjalan baik], maka rusaklah [kredibilitas] APKJ. kalau berhubungan sendiri-sendiri, APKJ tidak akan mendapatkan apaapa. jika lewat sentral, […] para pengrajin tidak perlu mengetahui urusan-urusan di belakang [..] 5. Analisis dan Pembahasan Penarikan kesimpulan Terwujud sebagai butir SWOT Data kualitatif tereduksi Terwujud dalam sasaran dan inisitaif srategik Terwujud sebagai butir pertimbangan pengambilan keputusan e-business 5. Analisis dan Pembahasan 5.2.1. – 5.2.3. Trendwatching 5. Analisis dan Pembahasan 5.2.4. Analisis SWOT Korporat 5. Analisis dan Pembahasan 5.2.7. Perumusan dan Perencanaan Strategi Strategik Korporat 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.1. Strategic Analysis 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.2. Strategic Objectives 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3. Strategic Definition 5. Analisis dan Pembahasan 5.2.7.5. Ringkasan Strategi dan Sasaran Stetegik Korporat: 1. Meningkatkan fokus pemasaran pada pasar domestik dengan menyediakan produk berkualitas tinggi untuk grade yang dapat diserap oleh pasar domestik; 2. Meningkatkan pemasaran pada pasar ekspor dan/atau domestik dengan strategi focused differentiation melalui produk ramah lingkungan yang bersertifikat SVLK; 3. Meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk dengan didukung modal usaha yang kuat, melalui: a. Penggalangan dan pengelolaan modal usaha secara kolaboratif melalui koperasi; b. Membangun kredibilitas asosiasi untuk meningkatkan kemudahan mendapatkan kredit dan bantuan lainnya dari sektor swasta dan pemerintah. 4. Meningkatkan peran pemasaran pada saluran tradisional dan online; 5. Diferensiasi produk yang melibatkan ide konsumen ke dalam rancangan (personalisasi); 6. Meningkatkan jumlah pilihan mebel dan kerajinan melalui variasi-variasi dari model sebelumnya; 7. Meningkatkan kemampuan anggota dan pengurus asosiasi dalam mengelola dan mengembangkan usaha; 8. Meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi melalui proses produksi secara terdistribusi; 9. Meningkatkan efisiensi proses produksi untuk meningkatkan margin keuntungan pada grade yang dibutuhkan pasar; 10. Meningkatkan efisiensi proses produksi untuk meningkatkan margin keuntungan pada grade yang dibutuhkan pasar 11. Mempertahankan ciri khas disain melalui perlindungan hak cipta untuk disain-disain orisinil; 12. Meningkatkan kontrol kualitas terhadap proses produksi. 5.Analisis dan Pembahasan Strategi e-business yang dihasilkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Meningkatkan kontribusi pendapatan pengrajin APKJ melalui pemasaran online dengan fokus B2C (retailer) untuk pasar domestik serta B2B (wholeseller) untuk pasar domestik dan ekspor. Pemasaran online melalui situs e-commerce dengan menerapkan sistem pelayanan pesanan secara terpusat; Rebranding produk anggota menjadi produk APKJ; Meningkatkan peran teknologi informasi dalam mendukung prosesproses bisnis APKJ baik yang bersifat sosial maupun komersial Menggunakan saluran online untuk memfasilitasi strategi diversifikasi bisnis. Penerapan teknologi informasi untuk mengumpulkan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan peluang pasar dan sumber-sumber bahan baku dengan kualitas dan harga yang kompetitif Memaksimalkan pemanfaatan platform e-business berteknologi tinggi, berlisensi open source, mudah dikembangkan dan berbiaya relatif rendah. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.2.2.2. Menentukan Sasaran Strategik 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.1. Keputusan 1: Prioritas Saluran Bisnis Tujuan: menentukan bentuk saluran bisnis yang dapat diadopsi oleh perusahaan dalam memasarkan produkproduknya. Pilihan Evaluasi Bricks-and-Mortar Kendala tempat & persaingan yang tinggi di tingkat lokal Bricks-and-Clicks Tempat terdistribusi, menjangkau konsumen akhir Clicks Interaksi secara fisik masih diperlukan Keputusan 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.2. Keputusan 2: Pengembangan Produk dan Pasar Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi untuk mendapatkan value dari saluran digital, dengan cara memberikan value added ke dalam produk dan layanan, serta menargetkan pasar yang sesuai, sehingga keduanya dapat diterima dengan baik oleh konsumen. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.2. Keputusan 2: Pengembangan Produk dan Pasar 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.3. Keputusan 3: Strategi Positioning dan Differentiation Strategi ini bertujuan untuk mendefinisikan posisi terbaik dalam hal layanan online relatif terhadap para kompetitornya berdasarkan empat variabel, yaitu kualitas produk, kualitas layanan, harga dan waktu pemenuhan pesanan. Positioning Memasukkan banyak unsur proses produksi secara manual (hand-made) terutama dalam ukiran untuk menonjolkan sisi tradisional; Melayani 3 segmen utama yaitu mebel dan kerajinan sebagai perabot rumah tangga fungsional harian, gaya hidup rumah tangga atau sektor pariwisata/hiburan/perhotelan, serta perabotan kantor; Melayani konsumen akhir dan perusahaan Konsumen pemakai akhir yang dilayani berdasarkan kegiatan konsumen adalah anak-anak untuk kegiatan sekolah, keluarga/rumah tangga untuk keperluan rumah tangga, pengelola kantor dan perhotelan; Konsumen perusahaan meliputi agen/penghubung, pedagang dan eksportir; Harga di bawah rata-rata eceran nasional dan selalu di atas harga eceran pasar Jepara; 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.3. Keputusan 3: Strategi Positioning dan Differentiation Differentiation Memperbolehkan konsumen turut serta dalam menentukan rancangan; Memberikan informasi/laporan kemajuan pesanan secara berkalan melalui saluran online; Memberikan keringan harga mulai dari potongan harga sampai membebaskan biaya pengiriman berdasarkan jumlah nilai pembelian. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan Pendapatan Tujuan: mendefinisikan sebuah model bisnis yang menggambarkan bagaimana perusahaan akan menghasilkan nilai melalui produkproduk dan layanan-layanan yang ditawarkan kepada konsumen yang ditargetkan, serta mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan Pendapatan Alternatif 1: unit bisnis pemasaran online di dalam struktur koperasi 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.4. Keputusan 4: Model Bisnis, Layanan dan Pendapatan Alternatif 2: unit bisnis pemasaran online di dalam struktur asosiasi 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.5. Keputusan 5: Restrukturisasi Pasar (Marketplace Restructuring) Tujuan dari keputusan ini adalah mendefinisikan strategi-strategi bagaimana organisasi terintergasi lebih dekat dengan para pemasoknya dengan memanfaatkan saluran digital. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.6. Keputusan 6: Kemampuan Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Management Capabilities) Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi bagaimana organisasi terintergasi lebih dekat dengan para pemasoknya dengan memanfaatkan saluran digital. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.6. Keputusan 6: Kemampuan Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Management Capabilities) 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.7. Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM)) Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi untuk membangun kemampuan e-business internal, khususnya mengenai bagaimana organisasi membagi pengetahuan dan membangun proses-proses bisnisnya. 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.7. Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM) Capabilities) Pengembangan Intranet (1 sampai 2 tahun pertama): Memungkinan para pengrajin mengakses informasi menggunakan telepon seluler atau peralatan mobile lainnya disamping menggunakan komputer; Menyediakan antar-muka yang sederhana agar pengrajin dapat menggunakan fitur-fitur dengan semudah mungkin dan ukuran data yang seringan mungkin; Menyajikan informasi (isi) dalam bentuk yang sederhana, misalnya dalam bentuk lembar kerja, halaman-halaman pendek dan memungkinkan untuk diunduh; Memanfaatkan layanan-layanan murah namun efektif untuk dipadukan dengan intranet, misalnya google drive, dropbox dan yahoo group; Pengembangan KM Pendekatan knowledge sharing berbasis pertemuan secara fisik (offline) dan online. Strategi disusun berdasarkan model KM Bercera-Fernandez (2004) 5. Analisis dan Pembahasan 5.3.3.8. Keputusan 8: Kapabilitas dan Resourcing Organisasi Tujuan: mendefinisikan strategi-strategi yang berhubungan dengan perubahan organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai prioritasprioritas e-business. Batasan: aspek kapabilitas tidak diassess Keputusan resourcing: pemisahan unit usaha pemasaran online menjadi “perusahaan” tersendiri, dengan manajemen yang berbeda dari asosiasi ataupun koperasi 6. Kesimpulan 6.1.3.1. Pertanyaan Penelitian 1: Bagaimana Membangun Strategi E-Business Untuk Meningkatkan Pemasaran Unit Bisnis dan Anggota APKJ? Rujukan: Kotler & Keller (2009), Kotler & Amstrong (2011), Cross & Dixit (2005), (Sandekela, 2008) “Keberhasilan pemasaran menuntut organisasi untuk memiliki kemampuan memahami nilai konsumen, menciptakan nilai konsumen, menyampaikan nilai konsumen, menangkap nilai konsumen dan melestarikan nilai konsumen” 1. Nilai konsumen Keputusan 3, terkait 4 variabel nilai konsumen 2. Menciptakan nilai konsumen Keputusan 3, terkait penjabaran positioning & differentation pada masing-masing variabel konsumen 3. Menyampaikan nilai konsumen Keputusan 1, terkait menyampaikan nilai konsumen melalui 2 saluran: bricks and clicks 4. Menangkap nilai konsumen Keputusan 2, terkait strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar dan diversifikasi; Strategi e-business #4 terkait pengelolaan data pelanggan 5. Melestarikan nilai konsumen Keputusan 2, terkait customer loyalty dan inovasi produk; Strategi ebusiness #4 terkait pengelolaan data pelanggan; Keputusan 7, terkait kapabilitas KM. 6. Kesimpulan 6.1.3.2. Pertanyaan Penelitian 2: Bagaimana Membangun Strategi E-Business yang Mendukung Pengembangan Struktur Organisasi yang Efektif Untuk Menjalankan Pemasaran Secara Online? Rujukan: Child (1984), (Gulati & Garino, 2000) 1. Struktur organisasi meliputi rancangan dari sistemsistem, untuk memastikan komunikasi, koordinasi dan usaha-usaha integrasi yang efektif antar departemen Keputusan 4, terkait pengelolaan pemasaran online dilakukan oleh “badan usaha”; Keputusan 8, terkait memisahkan unit pemasaran dari dalam asosiasi menjadi sebuah “unit usaha” atau “badan usaha” di luar asosiasi 6. Kesimpulan 6.1.3.3. Pertanyaan Penelitian 3: Bagaimana Membangun Strategi E-Business Untuk Mempengaruhi Struktur Pasar, Sehingga Meningkatkan Posisi Tawar Pengrajin? Rujukan: Umar et al. (2010) dalam (Zainuri, Waridin, Santoso, & Susilowati, 2012), Purnomo, Irawati, Fauzan, & Melati (2011) 1. Struktur pasar adalah tingkat konsentrasi pembeli dan penjual komoditas. Ini berkaitan dengan hubungan organisasi antara pembeli dan penjual, serta derajat diferensiasi produk dan aksesibilitas atau penghalang untuk pasar. 2. Hubungan broker-pengrajin seperti ini seringkali merugikan pengrajin karena broker memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam menentukan harga produsen Keputusan 5, mengenai restrukturisasi pasar melalui countermediation. Keputusan 5 sejalan dengan misi APKJ: “pemberdayaan pengrajin kecil agar memiliki posisi tawar” Terima kasih 1.1. Latar Belakang Permasalahan Nilai ekspor mebel Jepara menurun hingga lebih dari 50% paska “booming” tahun 2000 Permasalahan kualitas produk menjadi faktor penurunan tersebut, sehingga berimbas pada menurunnya citra mebel Jepara Sumber: Purnomo et al. (2010), telah diolah kembali 1.1. Latar Belakang Permasalahan Krisis ekonomi 2008 memperlambat pertumbuhan ekspor (hingga 2009) akibat menurunnya daya beli negara-negara pengimpor seperti Amerika dan Uni-Eropa Sumber: Dirjen Industri Agro (2011), telah diolah kembali 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Obyek penelitian: sistem pemasaran online javamebel.com (menyangkut pengelolaannya) Strategi korporat yang dibangun merupakan sebuah “rekonstruksi” daripada membangun strategi baru Strategi e-business mencakup “strategy definition” (formulasi, perencanaan & pilihan strategik), namun tidak mencakup perencanaan implementasi Pengaruh penelitian hanya berlaku untuk APKJ 1.5. Asumsi-asumsi Hasil “rekonstruksi” strategi korporat dianggap sebagai strategi korporat formal 2 set data primer CIFOR merupakan data untuk penelitian ini: Data intensive survey (follow-up sensus spatial) sebagai demografi industri Jepara Data hasil impact assessment terhadap produsen non-APKJ dianggap sebagai “data kompetitor” dan “internal analysis” APKJ CIFOR dan APKJ diasumsikan akan memenuhi rekomendasi strategi e-business, sehingga dampak yang diharapkan dapat tercapai 3. Metode Penelitian Kredibilitas informan (10 dari 17) No Informan Pengurus Asosiasi 1 Mg Ya Produsen kecil Mebel indoor Jaringan pengrajin skala kecil dan besar, Pemerintah Daerah, Lembaga Penelitian, LSM & asosiasi lain 2 Lg Ya Produsen kecil (transisi ke besar) Patung , ukiran, mebel kayu utuh Jaringan dan tokoh pengrajin dalam sentra patung. Jaringan berukuran lebih dari 250 pengrajin Jaringan sumber bahan baku kayu 3 Ut Bukan Petugas Disperindag Pembinaan produsen mebel Pengusaha dan pengrajin industri mebel Jepara 4 Sn Ya Produsen kecil, Mebel antik, teknik disain, pemasaran Jaringan pengajin mebel antik 5 Zn Ya Produsen kecil Mebel anak, teknik disain, pemasaran Jaringan pengrajin mebel anak 6 Sy Ya Produsen kecil Mebel ukir Jaringan pengrajin mebel ukir 7 Sr Ya Produsen kecil Relief, patung Jaringan pengukir dalam satu sentra ukir relief 8 Sj Bukan Produsen kecil Mebel ukir dan relief Jaringan pengrajin dan tokoh komunitas Kawak 9 Sb Bukan Produsen kecil Souvenir Jaringan pengrajin souvenir 10 HB Bukan Produsen besar Indoor, outdoor, pengelolaan manufaktur skala besar Jaringan produsen besar, jaringan eksportir Profesi Bidang Keahlian Jaringan Analisis dan Pembahasan Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM) Capabilities) Analisis dan Pembahasan Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM) Capabilities) Analisis dan Pembahasan Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM) Capabilities) Analisis dan Pembahasan Keputusan 7: Kemampuan Manajemen Pengetahuan Internal (Internal Knowledge Management (KM) Capabilities)