Bab I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Adanya variabilitas kecerlangan pada banyak bintang sudah diketahui sejak lama baik secara teratur maupun tidak. Penelitian bintang variabel menjadi penting karena dapat menyediakan informasi mengenai sifat-sifat bintang seperti massa, jari-jari, luminositas, temperatur, struktur dalam dan luar, komposisi kimia dan evolusinya, yang akhirnya digunakan untuk melengkapi pengetahuan mengenai proses evolusi sebuah bintang. Katalog GCVS mencatat lebih dari 30.000 bintang variabel, baik ekstrinsik maupun intrinsik, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan karakteristik astrofisisnya. Variabel intrinsik sendiri kemudian dikelompokkan lagi menjadi dua bagian besar: periodik dan non-periodik. Periode pulsasi dapat terentang dari tahunan hingga beberapa detik saja. Delta Scuti adalah bintang variabel berdenyut berperiode pendek, dengan periode antara 0,2 sampai 0,25 hari. Awalnya bintang ini diklasifikasikan sebagai dwarf cepheid (Breger, 1999), denyutan non-radial yang berhasil diamati membuat para pengamat cenderung memisahkannya dari Cepheid klasik. Sehingga hampir semua bintang variabel berdenyut dengan periode 0,2 – 0,25 hari digolongkan sebagai Delta Scuti. I. 2. Kajian Masalah Analisis kurva cahaya bintang variabel periode pendek selalu menantang untuk dilakukan. Akuisisi data dapat dilakukan hanya dalam 1 malam pengamatan dengan amplitudo kurva cahaya yang kecil (dalam orde per seribu hingga per sepuluh magnitudo). Pengamatan era digital saat ini (detektor dan perangkat lunak pengolah data) membuat proses analisis dapat dilakukan lebih akurat dan teliti. RS Gru adalah bintang variabel type/jenis δ Scuti (ber)amplitudo tinggi HADS (High Amplitude δ Scuti Stars), dengan ΔV ~ 0,56 dan P = 0,1470 hari (Rodriguez, dkk. 1995). Hingga saat ini pengamatan fotometri menggunakan teleskop kecil, CCD dan filter pita lebar masih merupakan tulang punggung pengamatan bintang variabel . I. 3. Tujuan dan Motivasi Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan hasil pengamatan fotometri dan spektroskopi dari RS Gru, sebuah bintang variabel yang termasuk ke dalam tipe High-amplitude δ Scu. Pengamatan fotometri ditujukan untuk memperoleh harga periode melalui analisis periodogram, sementara pengamtan spektroskopi ditujukan untuk melihat perubahan kelas spektrum. I. 4. Lingkup Permasalahan Pengamatan fotometri yang dilakukan mengadopsi fotometri pita lebar JohnsonBessell BVRI dilakukan dengan menggunakan teropong kecil yang ada di Observatorium Bosscha yakni teropong Celestron 8” GAO-ITB. Penentuan periode dilakukan dengan menggunakan metode DCDFT (Date Compensated Discrete Fourier Transform). Pekerjaan ini juga berupaya mengetengahkan hasil pengamatan spektroskopi. Dengan menggunakan BCS (Bosscha Compact Spectrograph) dan reflektor Cassegrain GOTO, pengamatan spektroskopi berupaya menjustifikasi pengamatan fotometri. Pengamatan spektroskopi ini menggunakan resolusi rendah. Kendala yang dihadapi adalah waktu bukaan yang panjang sehingga sulit untuk dapat mendeteksi perubahan kecil garis-garis spektra. Walau demikian penelitian ini diharapkan dapat mempelajari profil kontinum dari pengamatan spektroskopi. Reduksi data fotometri maupun spektroskopi menggunakan perangkat lunak IRAF. I. 5. Sistematika Penulisan Tesis ini diawali dengan Bab I sebagai pendahuluan yang memuat deskripsi masalah, latar belakang dan tujuan penulisan. Bab II membahas mengenai fisis dari Delta Scuti dan RS Gru. Bab III memaparkan mengenai pengamatan dan fotometri, pengolahan data fotometri, dan analisis kurva cahaya. Bab IV memaparkan pengamatan spektroskopi dan hasilnya. Bab V mencoba mengambil