DESAIN BREAKWATER PELABUHAN PERIKANAN PEKALONGAN Achmad Zaqy Zulfikar1 Pembimbing: Dr. Ir. Syawaluddin Hutahaean, M.T.2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132 1 [email protected] dan [email protected] Kata kunci: breakwater, hindcasting, pasang surut, transformasi gelombang, bangunan pantai. PENDAHULUAN Pelabuhan merupakan saran vital bagi kegiatan ekonomi teruttama bagi para nelayan.Untuk itu Departemen Kelautan dan Perikanan akan membangun sebuah pelabuhan perikanan di kota Pekalongan. Lokasi proyek ini berada di pantai kota Pekalongan dengan letak astronomi 6°50’44’’-6°55’44’’ LS dan 109°37’55’’-109°42’19’’ BT. Gambar 1. Lokasi proyek Breakwater adalah struktur atau bangunan yang berfungsi untuk mereduksi tinggi gelombang dalam suatu area pantai atau laut. Tinggi gelombang direduksi dengan merefleksikan dan mendisipasi energi gelombang yang datang. Dalam struktur pelabuhan, breakwater berguna untuk mereduksi gelombang pada kolam pelabuhan agar cukup aman untuk kapal bertambat dan bongkar muat. Perencanaan desain breakwater dipengaruhi oleh tinggi gelombang signifikan, tunggang pasang surut, dan transformasi gelombang. METODOLOGI Penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam beberapa tahap mengikuti flowchart berikut ini: 1 Gambar 2. Flowchart Ada 3 pekerjaan utama yang dilakukan sebelum mendesain breakwater,yaitu: Peramalan pembangkitan gelombang dengan metode hindcasting Analisa transformasi gelombang Peramalan pasang surut Hindcasting: Merupakan suatu metode yang dilakukan untuk meramalkan tinggi gelombang di laut dalam. Metode ini bekerja dengan prinsip terbentuknya gelombang oleh gesekan antara angin dengan permukaan laut, dan pengaruh panjang daerah pembentukan gelombang atau disebut juga fecth. Oleh karena itu dibutuhkan data angin dalam pengolahan data hindcasting.Pada tahap akhir metode ini akan dihasilkan tinggi gelombang signifikan pada lokasi titik fetch yang ditinjau. Analisa Transformasi Gelombang: Analisa transformasi gelombang diperlukan untuk mengetahui kondisi gelombang saat menuju pantai dan bagaimana karakter ketika mencapai pantai. Data yang dibutukan untuk melakukan analisa ini antara lain tinggi dan periode gelombang signifikan, dan data batimetri. Untuk pekerjaan ini menggunakan bantuan software dan hasilnya dapat dilihat tinggi gelombang pada lokasi pantai yang ditinjau. 2 Pasang Surut: Pasang surut merupakan pergerakan periodik muka air laut yang disebabkan oleh efek perubahan gravitasi bulan dan matahari seiring perubahan posisi relatifnya terhadap bumi. Pasang surut merupakan kategori gelombang panjang dengan panjang hingga ribuan mil dengan periode ratarata sekitar 12,4 jam atau 24,8 jam tergantung jenis pasang surut yang terjadi. Data yang diperlukan dalam pekrjaan ini berupa data pasang surut pada lokasi yang ditinjau untuk selanjutnya diramalkan dengan software ERTIDE dan ERGELV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Dari hindcasting akan didapatkan data berupa tinggi dan periode gelombang signifikan yang terjadi di laut dalam. Selanjutnya untuk pengolahan data tinggi gelombang akan menggunakan software SMADA sedangkan untuk pengolahan periode gelombang menggunakan perhitungan manual dengan spektrum Pierson-Moskowitz. Tabel 1. Gelombang ekstrim (dalam meter) Tabel 2. Periode gelombang ekstrim Catatan: kecepatan sudut dalam radian/detik, frekuensi dalam hertz, periode dalam detik. 2. Untuk analisa transformasi gelombang akan menggunakan data tinggi dan periode gelombang yang sudah didapat. Untuk data batimetri akan digunakan untuk menggenerate Mesh. Sedangkan tinggi dan periode akan menjadi data inputan untuk setiap arah yang ditinjau. 3 Gambar 2. Simulasi gelombang dari arah utara 3. Data pasng surut akan menggunkan data dari DISHIDROS pada kota Semarang karena tidak adanya data untuk pasang surut pada lokasi proyek. Dari hasil peramalan data pasang surut selama 20 tahun dengan menggunakan software yang telah disebutkan sebelumnya, akan didapatkan nilai-nilai elevasi penting pasang surut. Jika elevasi LWS ditetapkan sebagai elevasi nol maka nilai-nilai elevasi penting pasang surut adalah sebagai berikut: Tabel 3. Elevasi pasang surut KESIMPULAN DAN SARAN Hasil akhir pada pekerjaan desain breakwater ini adalah dimensi dan spesifikasi dari breakwater yang akan dibangun pada lokasi proyek berikut dengan potongan samping dari breakwater. 4 Tabel 4. Dimensi dan spesifikasi breakwater Gambar 3. Desain penampang breakwater DAFTAR PUSTAKA Dean, Robert G., dan Dalrymple, Robert A., (1991), Water Wave Mechanics For Engineers And Scientists, Wolrd Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., Singapore Liu, Zhou, dan Burcharth, Hans F., (1999), Port Engineering, Laboratoriet for Hydraulik og Havnebygning, Aalborg Universitet, Denmark Newland, D.E., (1993), Random Vibrations, Spectral and Wavelet Analysis, Longman Scientific and Technical, New York USA The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI), (2002), Technical Standards For Port And Harbour Facilities in Japan. Daikousha Co. Ltd., Tokyo Japan. U.S. Army Coastal Engineering Research Center, (1984), Shore Protection Manual Volume 1, Department Of The Army Corps Of Engineers, Washington USA U.S. Army Coastal Engineering Research Center, (1984), Shore Protection Manual Volume 2, Department Of The Army Corps Of Engineers, Washington USA Y. Goda, (2000), Random Seas And Design For Maritime Structure, World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., Singapore 5