minat baca di perpustakaan pada siswa smp negeri 1

advertisement
MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMP NEGERI 1
MOLAWE KABUPATEN KONAWE UTARA
JURNAL PENELITIAN
OLEH:
SUKMAWATI
G2 G1 14 044
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMP NEGERI 1
MOLAWE KABUPATEN KONAWE UTARA
Oleh:
Sukmawati
(Mahasiswa S2 Program Studi Pendidikan IPS PPs UHO)
Prof. Dr. La Taena, M.Si
(Dosen Program Studi Pendidikan IPS PPs UHO)
Dr. H. Mursidin. T., M.Pd
(Dosen program studi pendidikan IPS PPs UHO)
Penulis pertama mengatakan artikel ini, merupakan bagian yang telah diseminarkan
dan telah diperiksa kebenarannya, oleh komisi pembimbing. Artikel ini dibuat
sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk distribusi Tesis dan sebagai
bahan bagi publikasi ilmiah pada JURNAL PENELITIAN Konsentrasi Administrasi
Pendidikan, Pendidikan IPS yang diterbitkan oleh program studi Pendidikan IPS
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo.
Kendari,
Agustus 2016
Menyetujui:
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. La Taena, M.Si
Ketua
Dr. H. Mursidin T., M.Pd
Anggota
Mengetahui:
Koordinator Program Studi Pendidikan IPS
Program Pascasarjana
Dr. Hj. Darnawati, S.Pd, M.Pd
NIP. 19701107 200501 2 001
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
Reading Interest Of Students At SMPN 1 Molawe The Regency Of
North Konawe
SUKMAWATI
PROGRAM PASCASARJANA, UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
ABSTRACT
The purpose of the study was 1) to describe reading interest of students at SMPN 1
Molawe the Regency of North Konawe, 2) supporting and blocking factors of
reading interest of students at SMPN Molawe the Regency of North Konawe.
The study employed qualitative design. Subject of the study was teachers supported
by other infromants such as; Headmaster, Head of Library, and students of SMPN 1
Molawe the Regency of North Konawe. The study was conducted in SMPN 1
Molawe North Konawe Regency. Metod of data collection using Interview,
observation, and documentation. Data was analyzed using descriptive qualitative.
Result of the study shows that: 1) students’ reding interest at SMPN 1 Molawe the
Regency of North Konawe could be detected into two types; spontaneous and
patterned, 2) factors influenced reading interest on students at SMPN 1 Molawe
comprised of supporting and obstacle factors. Problems often times occurs to
students, particularly in the effort of improving their interest. Problems also
happened frorm internal and external factor. Internal problems like psychology,
biological, and aptitude. While external factors come from social and non-social
environment. From the above discussion, it can be concluded that unsuposed factors
on students’ reading interest due to the limitation of the library, concerning to the
availability of librarianship, books collection, rooms, and especially, less promotion
of library to the communities as the source of information.
Keywords: Students Reading Interest
Mengetahui:
Pembimbing
Mahasiswa
Prof. Dr. La Taena, M.Si
Sukmawati
MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMP NEGERI 1
MOLAWE KABUPATEN KONAWE UTARA
SUKMAWATI
PROGRAM PASCASARJANA, UNIVERSITAS HALU OLEO, KENDARI
ABSTRACT
SUKMAWATI, G2G114044 “ Reading Interest of Students at SMPN 1 Molawe The
Regency of North Konawe”. Supervisor 1 Prof. Dr. La Taena, M.Si, Supervisor II
Dr. H. Mursidin T., M.Pd.
The purpose of the study was 1) to describe reading interest of students at SMPN 1
Molawe the Regency of North Konawe, 2) supporting and blocking factors of
reading interest of students at SMPN Molawe the Regency of North Konawe.
The study employed qualitative design. Subject of the study was teachers supported
by other infromants such as; Headmaster, Head of Library, and students of SMPN 1
Molawe the Regency of North Konawe. The study was conducted in SMPN 1
Molawe North Konawe Regency. Metod of data collection using Interview,
observation, and documentation. Data was analyzed using descriptive qualitative.
Result of the study shows that: 1) students’ reding interest at SMPN 1 Molawe the
Regency of North Konawe could be detected into two types; spontaneous and
patterned, 2) factors influenced reading interest on students at SMPN 1 Molawe
comprised of supporting and obstacle factors. Problems often times occurs to
students, particularly in the effort of improving their interest. Problems also
happened frorm internal and external factor. Internal problems like psychology,
biological, and aptitude. While external factors come from social and non-social
environment. From the above discussion, it can be concluded that unsuposed factors
on students’ reading interest due to the limitation of the library, concerning to the
availability of librarianship, books collection, rooms, and especially, less promotion
of library to the communities as the source of information.
Keywords: Students Reading Interest
ABSTRAK
SUKMAWATI. G2G114044. “Minat Baca di Perpustakaan pada Siswa
SMPN 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara”. Dosen Pembimbing I Prof. Dr. La
Taena, M.Si dan Pembimbing II Dr. H. Mursidin, T, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1) Minat baca di perpustakaan
pada siswa SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara; 2) Faktor-faktor
Pendukung dan Penghambat Minat Baca di perpustakaan pada Siswa SMP Negeri 1
Molawe Kabupaten Konawe Utara.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
guru dan didukung oleh informan pendukung seperti Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan dan siswa-siswi SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara.
Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara.
Adapun metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi
dan dokumentasi. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Minat baca di perpustakaan pada
siswa di SMP Negeri 1 Molawe dapat dilihat dalam dua macam yaitu minat spontan
dan minat terpola. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca di perpustakaan
pada siswa di SMP Negeri 1 Molawe terdiri dari faktor pendukung dan faktor
penghambat. Dalam kegiatan belajar, khususnya dalam meningkatkan minatnya,
sering timbul permasalahan atau hambatan pada anak. Permasalahan minat baca
siswa dapat timbul dari dalam diri anak sendiri (internal) maupun dari luar
(eksternal). Hambatan internal meliputi fisiologis, biologis dan psikologis anak,
mulai dari kecerdasan, motivasi, minat, sampai bakat anak. Sedangkan hambatan
eksternal meliputi linkungan sosial maupun lingkungan non-sosial. Dari pembahasan
di atas dapat simpulkan, bahwa faktor yang mempengaruhi peningkatan minat baca
diperpustakaan karena beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh perpustakaan, baik
dari tenaga pustakawan khususnya pustakawan perpustakaan sekolah yang sangat
berpengaruh untuk meningkatkan minat baca sejak dini, koleksi, ruangan, dan
kurangnya promosi perpustakaan kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan
perpustakaan sebagai sumber informasi.
Kata kunci : Minat Baca, Perpustakaan
A. Pendahuluan
Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca
siswa antara lain: penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah,
pemberian tugas membaca, pemberian tugas pembuatan abstraksi, pemotivasian
penyelenggaraan
majalah
dinding,
penyelenggaraan
lomba
membaca,
penyelenggaraan lomba pembuatan kliping, pemotivasian penerbitan majalah atau
buletin sekolah, penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan
hari-hari besar nasional dan agama, penugasan siswa membantu pustakawan di
perpustakaan sekolah, penyelenggaraan program membaca, dan pemberian
bimbingan teknis membaca.
Sejalan dengan uraian di atas, peneliti melakukan observasi di SMPN 1
Molawe Kabupaten Konawe Utara. Pemilihan Koleksi buku yang ada di
perpustakaan tersebut juga sudah lengkap dibanding perpustakaan SMP lain yang
ada di Kecamatan Molawe dan SMP se Kabupaten Konawe Utara dan di
perpustakaan tersebut sudah memiliki petugas khusus. Peneliti menemukan bahwa
aktivitas membaca di perpustakaan sekolah yang dilakukan oleh siswa SMPN 1
Molawe biasanya dilakukan pada jam istirahat. Pada saat jam istirahat itulah para
siswa selalu mengunjungi perpustakaan atau pada saat ada tugas yang diberikan oleh
guru-guru mata pelajaran. Secara empirik bahwa minat baca Siswa di SMP Negeri 1
Molawe, relatif masih rendah, hal ini terlihat bahwa dari data yang ada pengunjung
perpustakaan sekolah yang ada, setiap harinya, hanya berkisar antara 5-15 siswa
perhari, dibandingkan jumlah siswanya yaitu 292 orang siswa. Dari perbandingan
jumlah tersebut nampak bahwa relatif kurangnya minat baca siswa tersebut.
Memperhatikan fenomena tersebut menjadi bahan analisa bagi penulis bahwa perlu
mengkaji tentang Minat Baca Di Perpustakaan Siswa di SMP Negeri 1 Molawe
Kabupaten Konawe Utara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan pokok dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Minat Baca di perpustakaan pada Siswa SMP Negeri 1 Molawe
Kabupaten Konawe Utara?
2. Apakah faktor pendukung dan penghambat Minat Baca di perpustakaan pada
Siswa SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Minat Baca di Perpustakaan pada
Siswa SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Faktor pendukung dan penghambat
Minat Baca di Perpustakaan pada Siswa di SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten
Konawe Utara.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari segi teoritis
maupun dari segi praktis.
1. Manfaat teoritis, diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu sumber atau
masukan kepada pemerintah terutama yang lebih berkompoten terhadap minat
baca di perpustakaan pada siswa SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe
Utara, untuk
dapat
lebih memantau dan memperhatikan bagaimana
perkembangan minat baca siswa dimasa yang akan datang.
2. Manfaat praktis, diharapkan temuan penelitian ini adalah sebagai salah satu
sumber atau masukan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan
masalah peningkatan minat baca di perpustakaan pada siswa di SMP Negeri 1
Molawe Kabupaten Konawe Utara, yang digunakan sebagai data pembanding
pada penelitian-penelitian ditempat yang berbeda pada topik yang sama
ataupun yang berbeda dalam program minat baca siswa.
E. Definisi Operasional
1. Pengertian Minat; Menurut Winkel, mengartikan minat sebagai suatu
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk tertarik pada bidang atau
hal yang tertentu dan merasa senang pada bidang itu. Lain lagi dengan apa
yang dikemukakan Slameto (1991: 182) minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat erat sekali hubungannya dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik
atau tidak tertarik, senang atau tidak senang (Santoso, 1988: 10). Dari
pengertian ini terdapat beberapa unsur yang terkandung dalam minat yaitu:
(1) kecenderungan yang mantap dalam diri subjek, (2) rasa tertarik, suka atau
senang terhadap objek tertentu, dan (3) ketertarikan dan aktivitas tanpa
paksaan. Dengan demikian pengertian minat dapat dirumuskan sebagai suatu
kecenderungan yang relatif mantap pada diri dan biasanya disertai dengan
rasa ketertarikan untuk melakukan aktivitas dengan perasaan senang tanpa
paksaan. Apabila individu sudah mempunyai minat terhadap suatu objek atau
aktivitas tertentu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut suka
terhadap objek atau aktivitas tersebut dan dalam dirinya timbul perhatian dan
kesediaan untuk mengikuti secara aktif. Menurut Keller dalam Wuryani
(2002: 367) dalam proses pembelajaran, minat dan perhatian merupakan
prasyarat untuk belajar oleh karena itu tugas pertama pengembang
pembelajaran adalah menciptakan lingkungan belajar yang menarik,
bermanfaat dan cukup menantang bagi siswa.
2. Konsep Membaca: Menurut Moeliono, et.al (1996: 72) membaca yaitu
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, dengan melisankan atau
hanya melafalkan dalam hati. Membaca adalah proses mendapatkan arti,
proses berfikir mengartikan dan menafsirkan arti, menerapkan ide-ide dari
lambang. Suwaryono (1989: 1-2) mengemukakan berbagai pendapat tentang
membaca antara lain sebagai berikut: a) Membaca adalah proses
mendapatkan arti, proses berfikir mengartikan dan menafsirkan arti,
menerapkan ide-ide dari lambang; b) Membaca yang diartikan sebagai proses
psikologi untuk menentukan arti kata-kata tertulis; c) Membaca melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan dan pengetahuan
mengenai kata; d) Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan
mengarahkan sejumlah tindakan yang terpisah-pisah yang meliputi: orang
yang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan
mengingat-ingat, kita tidak dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau
tanpa menggunakan pikiran kita.
3. Tujuan dan Hakikat Membaca: Hal berbeda tentang tujuan membaca
dinyatakan oleh Heilman (dalam Rachman 1983: 9), menyatakan bahwa
tujuan dan manfaat membaca antara lain: a. Memperluas dan memperkaya
pengetahuan dengan berbagai informasi tentang topik-topik yang menarik. b.
Memahami dan menyadari kemajuan pengetahuan diri sendiri. c. Membenahi
atau meningkatkan pemahamannya tentang dunia sekitar. d. Memperluas
cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahami karya buku
orang lain. e. Memahami lebih cermat tentang kehidupan pribadi orang-orang
besar atau terkenal dengan cara membaca biografinya. f. Menikmati dan ikut
merasakan lika-liku pengalaman orang lain. Berdasarkan pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat membaca yaitu, membaca
untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan
membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional. Orang
dapat meningkatkan dan mengembangkan pola pikir serta membantu
mendalami suatu masalah dan menambah cakrawala pengetahuan, sehingga
pengaruhnya besar bagi pembentukan diri sendiri maupun masyarakat.
4. Konsep Minat Baca dan Macam-Macamnya; Menurut Gagne (1975:32),
minat baca dibagi menjadi dua yaitu minat baca spontan dan minat baca
terpola. Minat baca spontan adalah minat baca yang tumbuh dari motivasi si
pembaca atau siswa. Minat baca terpola berlangsung dalam kegiatan
dalam belajar mengajar di sekolah; (http://asefts63.wordpress.com/ 2011)..
Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan,
yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca,
diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca
bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Ibrahim, 2002: 44). Ada
beberapa jenis minat baca bisa melalui: 1) Minat baca spontan, yaitu kegiatan
membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari
pihak lain atau pihak luar. 2) Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca
yang dilakukan masyarakat sebaga hasil atau akibat Pengaruh langsung dan
disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola
terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Siswa: Dawson dan
Bamman dalam Rachman (1985: 6) mengemukakan beberapa faktor yang
mempengaruhi minat baca yaitu sebagai berikut:
a) Tujuan dan manfaat yang diperoleh setelah membaca, yaitu rasa aman,
status dan kedudukan tertentu, kepuasan afektif dan kebebasan yang
sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembanagan siswa, kebutuhan
itu berpengaruh pada pilihan dan minat baca masing-masing individu.
b) Tersedianya sarana buku bacaan keluarga merupakan salah satu
pendorong terhadap pilihan bacaan dan minat baca siswa dan
kemungkinan bahwa minat baca juga didorong oleh status sosial ekonomi
keluarga.
c) Faktor guru berperan dalam menumbuhkan minat baca setiap individu
karena dengan informasi yang menarik tentang sebuah buku, maka siswa
akan tertarik untuk membacanya dan sekaligus memperoleh sumber
informasi.
d) Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan, jumlah dan ragam bacaan
yang disenangi akan meningkatkan minat baca.
e) Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan
pemilihan buku bacaan dan minat baca murid.
f) Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong
timbulnya minat baca murid.
6. Konsep Perpustakaan sekolah: Perpustakaan berasal dari kata “Pustaka”,
yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah awalan per dan akhiran an
menjadi perpustakaan yang artinya kumpulan buku-buku yang kini dikenal
sebagai koleksi bahan pustaka. Menurut Supriyadi (1998:3), pengertian
perpustakaan sesuai dengan perkembangan masa kini adalah unit kerja berupa
tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka
yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk
digunakan, secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
Perubahan komponen koleksi perpustakaan disamping perkembangan
teknologi berpengaruh terhadap definisi perpustakaan, diantaranya:
a) Perpustakaan Berbasis Materi Perpustakaan Kertas
Ketika
koleksi
perpustakaan
masih
berbasis
kertas
maka
definisi
perpustakaan adalah kumpulan buku dan materi lainnya yang disimpan untuk
bacaan, belajar, penelitian, informasi, dan konsultasi.
b) Perpustakaan Berbasis Kertas dan Multimedia
Berhubungan dengan materi non buku atau multimedia tersebut maka ada
yang memberi definisi perpustakaan ialah koleksi buku atau bahan tertulis
lainnya, seperti bahan tercetak dan media audio visual, seperti film, slide,
kaset, piringan hitam, bentuk mikro, seperti mikrofilm, mikrofis, mikroburam
(microopaque).
c) Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak, media, noncetak, dan atau
sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
digunakan pemakai.
d) Perpustakaan Hibrida
Perpustakaan ini merupakan campuran antara perpustakaan tradisional
(berbasis cetak) dengan perpustakaan digital (berbasis elektronik).
Paparan di atas adalah pengertian perpustakaan secara umum, sedangkan
pengertian
perpustakaan
sekolah
menurut
Supriyadi
(1998:3)
adalah
“perpustakaan yang diselenggarakan disekolah untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar dilembaga formal dari tingkat sekolah dasar, tingkat lanjutan pertama,
lanjutan atas, baik umum maupun kejuruan”.
Sedangkan menurut Arikunto dan Lia Yuliana (2008:282) “perpustakaan
sekolah adalah suatu Unit Kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga
pendidikan sekolah, yang berupa penyimpanan koleksi bahan pustaka yang diatur
secara sistematik dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru
sebagai suatu sumber informasi”.
F. Kerangka Pikir
Perihal minat berhubungan dengan kebiasaan. Minat dan kebiasaan adalah dua
pengertian yang berbeda tetapi berkaitan. Menurut Gagne (1975:32), minat baca
dibagi menjadi dua yaitu minat baca spontan dan minat baca terpola. Minat baca
spontan adalah minat baca yang tumbuh dari motivasi si pembaca atau siswa.
Minat baca terpola berlangsung dalam kegiatan dalam belajar mengajar di
sekolah. Minat spontan adalah minat yang tumbuh secara spontan dari dalam diri
seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar. Minat terpola adalah minat yang
timbul sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana atau terpola
terutama kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah
(Dawson dan Bamman dalam Rahman 1985:6). Minat terpola dapat
dipersamakan dengan faktor eksternal, yang secara konkrit merupakan akibat dari
motivasi ekstrinsik. Dengan demikian minat dapat dihambat, dipengaruhi, bahkan
bisa ditumbuhkembangkan.
Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca
anak, yaitu faktor personal dan faktor institusional. Faktor personal adalah yang
ada dalam diri anak, yaitu meliputi jenis kelamin, usia, intelegensi, kemampuan
membaca, sikap dan kebutuhan psikologis.
Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor diluar diri anak, yaitu
meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status
sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua,
guru dan teman sebaya anak. Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan dalam
gambar 2.1 sebagai berikut:
MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PADA SISWA
SMPN 1 MOLAWE KABUPATEN KONAWE UTARA
1. Minat Spontan
2. Minat Terpola
Menurut Gagne (1975:32)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Baca di
Perpustakaan Siswai SMP Negeri 1 Molawe:
1. Faktor Pendukung
2. Faktor Penghambat
Dawson dan Bamman dalam Rahman ( 1985:6)
Minat Baca di Perpustakaan Pada Siswa SMPN 1
Kabupaten Konawe Utara Meningkat
Gambar 2.1 Skema bagan kerangka pikir
G. Metode Penelitian
Informan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu informan kunci dan
informan pendukung. Informan kunci dalam penelitian ini Kepala sekolah SMP
Negeri 1 Molawe dan Informan pendukung yaitu 7 Orang Guru SMP Negeri 1
Molawe dan 1 orang pengawas sekolah SMP Kecamatan Molawe. Pencarian data
dipusatkan pada informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian ini mengenai,
kinerja guru SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Konawe Utara. Untuk
memperoleh informasi dan jawaban dari informan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga informasi
dan hasil penelitian yang diperoleh dari informan diolah menggunakan
pendekatan kualitatif.
H. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Minat Baca Di Perpustakaan Pada Siswa SMP Negeri 1 Molawe
Minat baca siswa di SMP Negeri 1 Molawe dapat dilihat dalam dua macam
yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan adalah minat yang tumbuh
dalam diri siswa tanpa dipengaruhi oleh pihak luar, sedangkan minat tepola adalah
minat yang terbentuk dari luar dan dipengaruhi oleh orang lain seperti kegiatan
belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah.
a. Minat Spontan: Minat baca siswa secara spontan di SMP Negeri 1 Molawe
terbentuk melalui penciptaan kondisi fisik dan sosial sekolah yang mendukug
minat baca siswa, menyediakan waktu dan bahan bacaan yang secukupnya, dan
menciptakan suasana nyaman dan jauh dari kebisingan. Cara yang dilakukan
untuk menumbuhkan minat baca di perpustakaan pada siswa secara spontan di
SMP Negeri 1 Molawe yaitu sekolah menciptakan kondisi fisik dan sosial
sekolah mendukung minat baca siswa.Kondisi fisik yang dimaksud adalah:
-
Sekolah menciptakan sarana dan prasarana untuk menunjang minat baca
secara spontan melalui pengadaan perpustakaan
-
Menyediakan buku-buku secukupnya
-
Membuat taman baca siswa di halaman sekolah.
Pemaparan diatas diketahui bahwa, Pelayanan perpustakaan menjadi
salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan peserta didik
sekaligus menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu pendidikan khsusnya
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan juga mempunyai peranan
penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan. Sehingga
memberi kontribusi bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan bagi peserta didik di sekolah.
Dari beberapa pendapat di atas, maka minat baca di perpustakaan pada
siswa di SMP Negeri 1 Molawe yang dibangun secara spontan yaitu dilakukan
dengan cara sekolah menyediakan gedung perpustakaan dan taman baca siswa
walaupun tidak terlalu luas dan besar, sehingga dengan fasilitas tersebut siswa
dapat tertarik untuk melakukan kegiatan membaca di tempat-tempat yang
disiapkan, walaupun buku-buku yang disediakan tidak terlalu banyak tetapi
cukup dan bermanfaat bagi para siswa yang berkunjung ke perpustakaan dan ke
taman baca dan menggunakan fasilitas di dalam perpustakaan dan minat baca
siswa di sekolah menjadi meningkat dan efektif.
Pelayanan perpustakaan menjadi salah satu instalasi untuk mewujudkan
tujuan mencerdaskan peserta didik disini sekaligus menjadi bagian penting dalam
peningkatan mutu pendidikan khsusnya dalam proses belajar mengajar di sekolah
ini. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju
penguasaan ilmu pengetahuan. Sehingga memberi kontribusi bagi terbukanya
informasi tentang ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi peserta didik
di sekolah ini. Perpustakaan merupakan bagian penting dalam melancarkan
proses belajar mengajar, karena bahan pustaka yang ada disini sangatlah
membantu siswa dalam mencari informasi dan menyelasikan tugas-tugas yang di
berikan guru.
b. Minat Terpola: Pengembangan minat baca siswa yang dilaksanakan secara
terpola, yaitu dintregrasikan dengan kegiatan belajar mengajar dan atau
kegiatan di perpustakaan sekolah. Untuk memupuk, membina dan
membimbing minat baca siswa, maka peranan pendidikan baik guru, orang
tua, maupun pendidik yang lain sangat menentukan Pendidik harus dapat
menciptakan lingkungan yang mendidik karena mereka berfungsi sebagai
fasilitator sekaligus motifator. Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah
situasi belajar mengajar yang lancar. Selanjutnya diharapkan membaca bukan
lagi menjadi beban berat, tetapi merupakan suatu kebutuhan. Sehingga tujuan
pendidikan nasional dalam menciptakan manusia pembangunan dapat segera
terwujud bahkan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa akan membuahkan
hasil yang dapat diandalkan. Minat terpola dapat diartikan sebagai minat yang
tumbuh akibat dari pengaruh orang lain seperti orang tua, guru, teman atau
kondisi sekolah seperti proses pembelajaran dan belajar di kelas. Minat
terpola pada siswa SMPN 1 Molawe terdiri dari 2 macam yaitu minat terpola
dari peran orang tua di rumah dan minat terpola dari guru, kepala sekolah dan
pustakawan sekolah.
2) Faktor pendukung dan penghambat minat baca di perpustakaan pada
siswa SMP Negeri 1 Molawe Kabupaten Koawe Utara
a. Faktor Pendukung
Untuk membina dan mengembangkan minat baca siswa tidak bisa
terlepas dari pembinaan kemampuan membaca siswa, sebab seperti sudah
dijelaskan bahwa untuk menjadi minat harus mampu membaca. Adapun
beberapa faktor dalam pembinaan minat baca. Faktor –faktor ini dapat
dibedakan yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
disamakaan dengan motivasi eksternal. Sedangkan faktor internal disamakan
dengan Motivasi internal (smit, 584- 586). Faktor pendukug minat baca siswa
di SMP Negeri 1 Molawe dipengaruhi faktor internal (dari dalam diri siswa)
dan faktor eksternal (dari luar diri siswa).
1. Faktor Internal: Faktor yang hadir dalam diri individu siswa dapat
mengakibatkan meningkatnya minat baca siswa dan bisa juga
menurunkan minat baca siswa. Fktor-faktor internal meliputi:
-
Kebiasaan
Dari beberapa hasil wawancara di atas bahwa, salah satu faktor
internal internal yang mempengaruhi minat baca di perpustakaan pada
siswa di SMP Negeri 1 Molawe adalah faktor kebiasaan. Ada siswa yang
terbiasa dan gemar membaca dan ada juga sebagian siswa yang tidak
terbiasa membaca dan tidak gemar membaca.
Pengamatan secara langsung peneliti di lokasi penelitian yaitu
faktor internal minat baca di perpustakaan pada siswa SMP Negeri 1
Molawe adalah faktor kebiasaan. Kepala sekolah, kepala perpustakaan,
dan guru telah memberikan motivasi dan fasilitas kepada siswa dengan
cara: (1) kepala sekolah meberikan fasilitas berupa perpustakaan dan
taman baca siswa, (2) kepala perpustakaan selalu memberikan waktu
lowong untuk mempersilahkan siswa berkunjung di perpustakaan, dan (3)
guru memberikan tugas dan mengarahkan siswa ke perpustakaan. Tetapi
siswa tersebut ada yang gemar membaca dan ada yang mengabaikan
tugas dan fasilitas yang diberikan sekolah.
-
Motifasi langsung yang datang dari diri siswa
Pengamatan peneliti di lapangan juga menemukan informasi
bahwa di SMP Negeri 1 Molawe, minat baca secara internal yang datang
dalam diri siswa yaitu siswa minat terhadap bacaan berdasarkan apa yang
disenangi. Karena dari ketiga informasi yang didapat melalui wawancara
di atas, faktor internal melalui minat baca siswa yaitu motivasi langsung
dalam diri siswa yaitu dengan cara menyenangi bacaan dalam buku
sehingga selalu membaca.
2. Faktor Eksternal (dari luar)
Faktor yang datang dari luar diri siswa yang mempengaruhi ninat baca
siswa yaitu faktor guru, teman sebaya dan ketersediaan bahan bacaan di
perpustakaan.
a. Faktor Guru
Guru-guru di SMP Negeri 1 Molawe membangun kerja sama
dengan petugas perpustakaan untuk lebih memanfaatkan perpustakaan
sebagai salah satu jalan guna meningkatkan minat baca siswa, seperti
antara guru kelas VII yang memberikan tugas mingguan kepada siswa
dengan cara memanfaatkan buku-buku koleksi di perpustakaan. Tugas
yang diberikan oleh guru kepada siswa kelas VII tersebut tidak terlepas
dari bantuan petugas perpustakaan. Pertama-tama guru membagikan
kepada semua siswanya sebuah kartu laporan buku bacaan, pada kartu
tersebut siswa harus mengisi keterangan tertulis sesuai dengan kolom
yang sudah disediakan yaitu mengisi tanggal selesai membaca buku,
menulis judul buku yang telah dibaca, dan menulis rangkuman singkat
tentang isi atau kesimpulan cerita dari buku yang telah dibaca siswa.
b. Faktor Kegiatan Siswa dalam Menggunakan Fasiltas Perpustakaan
Siswa harus didorong untuk terbiasa dengan membaca buku, ada
banyak cara untuk mendorong siswa agar mau membaca buku, salah
satunya yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai media
melaksanakan kegiatan dalam meningkatkan minat baca siswa. Di bawah
ini peneliti akan menjabarkan berbagai kegiatan siswa dengan
memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai media pembinaan minat
baca siswa. Kegiatan yang pertama, siswa kelas VII sampai kelas IX
melaksanakan tugas piket harian sesuai jadwal yang telah dibuat. Jadwal
piket dibuat atas dasar himbauan dari kepala sekolah yang bertujuan
melibatkan siswa membantu petugas perpustakaan yaitu untuk ikut
melestarikan kenyamanan perpustakaan sekolah dengan cara merawat,
membersihkan, dan merapikan kondisi perpustakaan.
c. Faktor Peran Pustakawan di Perpustakaan Sekolah
Petugas perpustakaan SMP Negeri 1 Molawe mempunyai tugas melayani
peminjaman, mengurus administrasi, merawat gedung atau perabot,
promosi perpustakaan, kerja sama antar perpustakaan dan pembinaan
minat baca. Pembinaan minat baca terhadap pengunjung perpustakaan
merupakan salah satu tugas yang diemban oleh petugas perpustakaan.
Dari hasil wawancara dan observasi, petugas perpustakaan sudah
melakukan upaya untuk meningkatkan minat baca salah satunya dengan
mendampingi siswa yang sedang membaca di perpustakaan khususnya
mendampingi siswa kelas rendah yang sedang membaca buku.
Berdasarkan dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
petugas perpustakaan sudah berusaha ikut berperan dalam meningkatkan
minat baca siswa dengan berbagai cara yaitu mendampingi siswa ketika
sedang membaca buku di perpustakaan, membantu siswa kelas VII
membuat majalah dinding, memberikan pelayanan yang baik kepada
setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan, merawat dan selalu
menjaga kenyamanan ruangan perpustakaan agar setiap pengunjung
merasa betah, petugas perpustakaan juga sering memberikan motivasi
serta nasihat kepada siswa agar selalu rajin membaca buku di
perpustakaan, melakukan promosi dan pengenalan perpustakaan kepada
siswa-siswa baru, dan petugas perpustakaan memberikan hadiah satu
buah stiker kepada setiap siswa yang meminjam buku pada hari-hari
tertentu dengan tujuan agar siswa merasa senang meminjam buku di
perpustakaan.
b. Faktor Penghambat
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca anak
dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor
tersebutlah yang mempengaruhi minat baca anak. Berikut akan diuraikan
tentang kedua faktor penghambat minat baca siswa:
-
Faktor Internal: Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mepmpengaruhi hasil belajar individu. Faktor
internal meliputi faktor fisiologis dan biologis serta faktor psikologis.
-
Faktor Eksternal: Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat
mempengaruhi minat baca siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi
minat baca siswa dapat digolongkan menjadi faktor lingkungan sosial dan
non-sosial.
I. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka
simpulan penelitian ini adalah:
1. Minat baca di perpustakaan pada siswa di SMP Negeri 1 Molawe dapat dilihat
dalam dua macam yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan adalah
minat yang tumbuh dalam diri siswa tanpa dipengaruhi oleh pihak luar,
sedangkan minat tepola adalah minat yang terbentuk dari luar dan dipengaruhi
oleh orang lain seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar
sekolah. Dari pembahasan di atas dapat simpulkan, bahwa faktor yang
mempengaruhi pengembangan minat baca diperpustakaan karena beberapa
keterbatasan yang dimiliki oleh perpustakaan, baik dari tenaga pustakawan
khususnya pustakawan perpustakaan sekolah yang sangat berpengaruh untuk
meningkatkan minat baca sejak dini, koleksi, ruangan, dan kurangnya promosi
perpustakaan kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan perpustakaan
sebagai sumber informasi. Selain itu karena kurang menunjang dan
berpartisipasinya pihak yang seharusnya berperan aktif dalam pengembangan
minat baca, baik dari, penulis, penerbit, dan pihak lainnya. Dalam
mengembangkan minat baca perlu adanya faktor pendorong agar minat baca
seseorang dapat ditingkatkan, dengan meningkatkan rasa keingintahuan akan
teori, pengetahuan dan informasi, serta tersedianya lingkungan yang kondusif dan
koleksi yang menarik. Selain itu, memiliki motivasi untuk membaca karena
adanya kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan akan informasi dan adanya
keinginan untuk menggapai cita-cita dengan memperbanyak pengetahuan sesuai
bidang yang diinginkan, dan juga dengan adanya hadiah, hukuman maupun
persaingan dalam meningkatkan pengetahuan diharapkan dapat meningkatkan
keinginan membaca. minat yang berbentuk perhatian yang intens merupakan
suatu reaksi organisme, baik yang tampak nyata maupun yang imajiner, yang
disebabkan karena rasa suka terhadap suatu objek tertentu. Minat ini mempunyai
kecenderungan mempengaruhi perilaku individu dalam aktivitas tertentu. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat penting
artinya bagi kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang mempunyai minat
terhadap suatu objek atau aktivitas berarti ia telah menetapkan tujuan yang
berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya. Dari sana
kemudian, segala tingkah laku menjadi terarah dengan baik dan tujuan pun akan
tercapai. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan
unutk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktivitas tertentu yang
didorong oleh perasaan senang karena dianggap bermanfaat bagi dirinya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca di perpustakaan pada siswa di
SMP Negeri 1 Molawe terdiri dari faktor pendukung dan faktor penghambat.
Adapun beberapa faktor pendukung dalam pembinaan minat baca dapat
dibedakan yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal disamakaan
dengan motivasi eksternal. Sedangkan faktor internal disamakan dengan Motivasi
internal. Faktor pendukug minat baca di perpustakaan pada siswa di SMP Negeri
1 Molawe dipengaruhi faktor internal (dari dalam diri siswa) yang terdiri dari
faktor kebiasaan dan motivasi dari dalam diri sendiri dan faktor eksternal (dari
luar diri siswa) yang terdiri dari faktor guru, faktor kegiatan siswa dalam
menggunakan fasilitas perpustakaan dan faktor peran pustakaan di perpustakaan
sekolah. Adapun faktor penghambat minat baca siswa yaitu dapat timbul dari
dalam diri anak sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal). Hambatan internal
meliputi fisiologis, biologis dan psikologis anak, mulai dari kecerdasan, motivasi,
minat, sampai bakat si anak. Sedangkan hambatan eksternal meliputi lingkungan
sosial maupun lingkungan non-sosial.
J. Saran
1) Sebaiknya pihak sekolah membuat jadwal membaca di Perpustakaan sekolah
minimal 1 jam pelajaran.
2) Sebaiknya Kepala sekolah hendaknya selalu memberikan pengawasan kepada
guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan membaca dengan waktu lebih
dari 25 menit setiap harinya di lingkungan sekolah baik di perpustakaan
maupun di dalam kelas sehingga tercipta minat baca siswa yang meningkat.
3) Sebaiknya perpustakaan dibuka pada pagi hari sampai sore hari, agar siswa
dapat meluangkan banyak waktu untuk berkunjung ke perpustakaan.
4) Sebaiknya pihak sekolah menambah koleksi buku-buku pelajaran dan buku
bacaan lainnya, sehingga siswa dapat tertarik untuk selalu berkunjung ke
perpustakaan dan meningkatkan minat baca siswa.
5) Sebaiknya guru menggunakan Berbagai metode mengajar yang merangsang
minat baca siswa, serta selalu memberikan tugas-tugas rumah yang bahannya
diperpustakaan.
K. Daftar Pustaka
Abdurrahman Abror. 1998. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Arikunto, Suharsimi, 2005., Prosedur Penelitian, Jakarta : Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:
Aditya Media
Chaplin, C. P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja
Perpustakaan. Jakarta: Grasindo
Dewey, John., 1984. Living IssuesIn Philosophy, (terjemahan), Rasjidi, H.M.,
Jakarta: Bulan Bintang.
Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dwyer, Francis M, et al. 1978. Srategys for improving visual learning. State College
Pensylvania. Learning Services
E Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Efendi S, & Singaribum, M., 2002. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3S.
Eysenck, M. W. & Keane, M. T. (2001). Cognitive Psychology 4th ed. Philadelphia:
Taylor & Francis Inc.
F.Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan, Yogyakarta: Graha ilmu
Franz kurt, et al. (1986). Kuasa dan Moral. Jakarta: PT Gramedia.
Gagne, R. M. 1975. Essentials of Learning for Instructions. Illinois: The Dryden
Press.
Gie, T.L. 1988. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta. Pusta Kemajuan Studi
Ginting, E. 2003. Hubungan Persepsi Terhadap Program Perkembangan Karier
Dengan Kompetisi Kerja. Sumatera Utara. USU
Handoyo, Hestu, Cipto. 2001. Otonomi Daerah. Titik Berat Otonomi dan Urusan
Rumah Tangga Daerah: Pokok-pokok Pikiran Menuju Reformasi
Hukum di Bidang Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: University
Atmajaya.
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 1996. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Mutiara.
Harsono,
Indi.
2009.
Makalah
Minat
Baca.
http://indiharsono.blogspot.co.id/2009/06/makalah-minat-baca.html, di
akses pada 28 Maret 2016.
Hasan, S. Hamid, 1996. Pendidikan Ilmu Sosial, Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti
P2TA.
Ibnu Ahmad Shaleh, 1998. Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta:
Hidakarya Agung.
Ibrahim, Syukur & Syamsuddin, Machrus, 1992. Penemuan Teori Grounded,
beberapa strategi penelitian kualitatif, Usaha Nasional.
Kartono, Kartini, 1997, Kepemimpinan Administrasi, Yogyakarta : UGM Press.
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis.
Jakarta: Pusat Pembinaan den Pengembangan Bahasa.
Larasati Milburga, et al. 1999. Membina Perpustakaan sekolah. Yogyakarta:
Mahkota.
Moleong, Lexy J. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
Moeliono, AM. Ed. 1996. Kembara Bahasa. Jakarta. Gramedia
Mudjito. 2001. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas terbuka.
Munaf. 2002. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa. Jakarta. Gramedia
Munandir. 1996. Program dan bimbingan konseling di sekolah. Jakarta. Depdikbud
Nasir, Mochammad, 1999. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia.
Nasution S, 2010., Metode Penelitian (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Ghalia Indonesia.
-------------, 1995. “Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif”, Bandung: Tarsito.
Noerhayati. S. 1988. Pengelolaan Perpustakaan Jilid II, Bandung: Alumni.
Poerbakawatja dan Harahap (2010). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung
Agung.
Priyino I., dkk, 1982. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya,.
Purwanto. 2004. Kualitas Total dalam Pendidikan, Makalah yang diajukan di
STAIN Surakarta.
Rachman, Abdul, 1985. Minat Baca Murid SD di Jawa Timur, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta. Bumi Aksara
Ridwan Ghalib. 1998. Minat Membaca di Perpustakaan. Jakarta. UI
Robinson, Gill. 1979. Transactional and Transformational Leadership, In Hickman.,
Editor Leading Organizations; Perspectives for a New era, London :
Sage Publications.
Sainuddin, 2013. Tesis: Analisis Kinerja Guru SMP Negeri Dalam Meningkatkan
Minat Baca Siswa di Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka. Tidak
dipublikasi. Kendari: UHO.
Saleh, Abdul Rahman dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2010.
Santoso.
1988. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PG. Gramedia
Pustaka Utama
Sardiman. 2006. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: Rosda.
Sedarmayanti, 1995., Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Bandung:
Ilaham Yaja.
Slamet, Admosoedarmo. 2001. Studi Public Administration. Jakarta : Aksara Baru.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Soedarso. 2004. Speed Reading. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sugiono, 2013., Metode Penelitian administrasi, Bandung : Alfabeta
Sudjana, 2000, Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
______. 1993. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Penerbit Tarsito
Suharno, Retnoningsih. 2005. Tesis: Manajemen Kurikulum dalam Meningkatkan
Minat Baca Siswa di SLTP Negeri 2 Klaten. Bandung: UPI
Sukardi. 1988. Minat dan Motivasi Belajar pada Siswa. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Supriyadi. 1998. Modul Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Malang: IKIP
Abdurrahman Abror. 1998. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Suryabrata- S. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suwaryono. 1989. Membaca: Strategi Pengantar Dan Tekniknya. Jakarta:
Depdikbud.
Syafi’ie, Imam. 1994. Pengajar Membaca Terpadu. Bahan Kursus Pendalaman
Materi Guru Inti PKG Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang: IKIP.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan
Efisien. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
______________, 1984. Kuliah Etika, Jakarta: Rajawali
Walgito, Bimo. 1981. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta. Fakultas Psikologi
UGM
Wertheimer, Jr. 1945. Human Resources Personnel Management. New York: McGrew Hill, Inc.
Wibawa, Samudra, 1994, Kebijakan Publik: Proses dan Analisis, Jakarta:
Intermedia.
Winkel, W. S. dan Hastuti, Sri 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Wiryodijoyo, Suwaryono. 1989. Membaca: Strategi Pengantar
Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Witherington. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Worth, R.S. 1998. Psikologi Pengantar dalam Ilmu Jiwa. Bandung: Sinar Baru.
Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo
DOKUMEN :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 32 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
dan
Download