BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi kerap dilukiskan sebagai suatu organisme hidup. Karena itu organisasi dipandang berdasarkan berdasarkan siklus hidup satu organisme. Ada saat kelahiran, kematangan dan kemudian memasuki masa jompo dan akhirnya mati. Selama masa hidupnya, organisasi bisa juga sakit. Sakitnya bisa parah bisa juga sakit ringan saja. Bila sakitnya parah tentu membutuhkan penanganan yang serius mungkin melibatkan sejumlah dokter spesialis untuk menyembuhkannya. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1 Cara pandang terhadap organisasi yang seperti itu, membuat kita mengenal konsep tahapan perkembangan organisasi. Ada empat tahap perkembangan organisasi yang biasanya dinamakan sebagai siklus hidup atau daur hidup yakni kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan dan kejatuhan. 2 Dalam kepustakaan PR sering dinyatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen satu organisasi dengan memandang PR sebagai fungsi manajemen satu organisasi. 3 1 Yosal Iriantara, Media Relations konsep pendekatan dan praktik, Simbiosa Rekatama Media, 2005, Hal 23 2 Ibid 3 Ibid 1 2 Pentingnya komunikasi antara organisasi dan publiknya itu menurut John Beardsley adalah dalam masyarakat komunikatif, mereka yang gagal atau tidak bisa berkomunikasi akan segera dilupakan. Ungkapan tersebut dengan sendirinya menunjukan betapa pentingnya komunikasi yang dilakukan organisasi. Bila organisasi tidak berkomunikasi dengan publiknya, seperti melalui kegiatan atau program PR maka mereka akan segera dilupakan. Dalam hal inilah akan terasa betapa pentingnya mengembangkan relasi yang baik dengan media.4 Untuk mencapai tujuan PR yang diantaranya citra positif dan saling pengertian antara publik dan organisasi maka banyak kegiatan PR yang dilakukan melalui media dan publik yang tersebar, bukan saja secara geografis tetapi juga secara demografis, maka kegiatan komunikasi akan sulit dilakukan bila tidak memanfaatkan media massa. Media massa menjadi media komunikasi yang bisa menjangkau publik yang tersebar dan beragam kepentingannya itu.5 Publik atau stakeholder organisasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu eksternal dan internal. Publik internal maupun eksternal sama-sama penting bagi satu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karena itu menjalin hubungan baik dengan publik dipandang sangat perlu. Bahkan, hubungan baik organisasi dengan publiknya itu merupakan aset sangat penting bagi organisasi. Hubungan baik dengan media massa mempunyai lima sasaran yaitu : 4 Yosal Iriantara, Op. Cit., Hal 10 5 Ibid, Hal 10 3 a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan Perusahaan untuk diketahui publik. b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan pers tentang hal-hal yang menguntungkan perusahaan. c. Untuk memperoleh umpan balik tentang upaya dan kegiatan Perusahaan. d. Melengkapi data atau informasi kepada Pimpinan untuk pembuatan penilaian secara tepat tentang situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan Perusahaan. e. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan dilandasi rasa percaya dan menghormati.6 Program media relations dalam membina hubungan baik dengan pers sangat dibutuhkan untuk organisasi yang mempunyai target khalayak luas, termasuk Taman Wisata Mekarsari yang memiliki target untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul program media relations Taman Wisata Mekarsari dalam membina hubungan baik dengan pers (periode 01 Oktober 2011 s/d 31 Maret 2012). Alasan peneliti mengambil judul tersebut adalah Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu perusahaan jasa pariwisata yang sedang berkembang dan membutuhkan peran serta media dalam mempromosikan program – program acaranya untuk menggaet wisatawan 6 F. Rachmad, PR dalam teori dan praktek, gramedia Jakarta, hal. 56 4 domestic maupun mancanegara, untuk itu peneliti menganggap pentingnya hubungan baik yang harus terjalin antara Taman Wisata Mekarsari dengan pers dan dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana program media relations Taman Wisata Mekarsari dengan pers. Menurut data, berikut jumlah pengunjung Taman Wisata Mekarsari tahun 2009 312.490 orang (Rp. 7.442.207.000), tahun 2010 276.195 orang (Rp. 7.478.249.500,-), tahun 2011 450.093 orang (Rp. 11.713.751.050) dan tahun 2012 361.551 orang (Rp. 10.180.360.000,-). Sukar dibayangkan jika Taman Wisata Mekarsari harus mempublikasikan kegiatan/ event yang diselenggarakan, mempromosikan program untuk meningkatkan citra perusahaan dengan media tradisional. Maka cara termudah adalah dengan menyampaikannya melalui media massa. Apa yang dilakukan Taman Wisata Mekarsari adalah untuk kegiatan yang sifatnya normatif. Apalagi bila kegiatannya adalah upaya membangun atau memulihkan citra yang lebih berbobot persuasif. Sukar dibayangkan bila kegiatan tersebut dilakukan dengan pendekatan komunikasi tatap muka. Maka dipilih media massa agar dapat menjangkau publik organisasi di berbagai pelosok dan menggunakan media massa merupakan cara terbaik untuk membentuk citra positif. Menurut Karinda selaku media relations officer Taman Wisata Mekarsari alasan Taman Wisata Mekarsari melakukan hubungan baik dengan media antara lain: 5 a. Media dianggap memiliki peran sebagai perpanjangan tangan untuk berbicara dengan publik, sehingga publik dapat mengetahui aktivitas Taman Wisata Mekarsari. b. Media dinilai dapat membantu Taman Wisata Mekarsari dalam mensosialisasikan kebijakan kepada masyarakat luas. c. Media dapat dimanfaatkan untuk membangun citra positif Taman Wisata Mekarsari dimata publik. d. Media dapat digunakan sebagai alat promosi Taman Wisata Mekarsari. e. Taman Wisata Mekarsari dapat lebih dikenal (menjadi terkenal) dimata publik jika diberitakan oleh media Namun demikian terdapat kendala dari hubungan yang sudah terjalin selama ini yaitu setiap acara yang diselenggarakan Taman Wisata Mekarsari yang melibatkan pers, misalnya dari 80 undangan yang tersebar, hanya 50% media massa yang hadir di acara yang terselenggara akibatnya publikasi tidak maksimal atau tidak sesuai harapan dan bermunculan wartawan amplop juga wartawan bodrex. Media massa menjadi penting bagi kegiatan dan program PR lantaran media massa memang memiliki kekuatan bukan sekedar mampu menyampaikan pesan kepada jutaan khalayak sekaligus. Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, maka peran media tak bisa diabaikan begitu saja dalam program dan kegiatan PR. Dalam banyak perencanaan program atau kegiatan PR, media massa merupakan salah satu aspek yang diperhitungkan dan dipertimbangkan oleh 6 perencana. Dengan menyadari dan mengetahui pentingnya posisi media dalam program dan kegiatan PR itu, maka menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan media massa menjadi keniscayaan. Hubungan baik dengan media itu menjadi salah satu roh penting dalam berbagai kegiatan PR.7 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang peneliti kemukakan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas peneliti adalah: “Bagaimana Program Media Relations Taman Wisata Mekarsari dalam Membina Hubungan Baik Dengan Pers Periode 01 Oktober 2011-31 Maret 2012?” 1.3. Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan peneliti dalam melakukan peneltian ini adalah untuk mengetahui Program Media Relations Taman Wisata Mekarsari dalam Membangun Hubungan Baik dengan Pers Periode 01 Oktober 2011-31 Maret 2012. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para mahasiswa khususnya ilmu komunikasi jurusan Public Relations. Secara garis besar kegunaan penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu : 7 Yosal Iriantara, Op. Cit., Hal 12-13 7 1.1.1 Manfaat Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran ilmu dibidang komunikasi mengenai Program Media Relations dalam Membina Hubungan Baik dengan Pers, 1.1.2 Manfaat Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi Perusahaan Taman Wisata Mekarsari CileungsiBogor sehingga program tersebut dapat benar-benar membina hubungan baik dengan Pers dan menjadi bahan acuan guna memelihara dan mempertahankan program yang sudah baik ataupun memperbaiki kemungkinan kekurangan yang