BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang sedang melanda menuntut setiap perusahaan untuk menyelenggarakan manajemen yang tepat pada semua aspek, yang mencakup aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek produksi, aspek penjualan, dan masih banyak lagi aspek lain yang sangat berkaitan dengan situasi kelesuan perekonomian. Setiap perusahaan akan semakin sulit dalam menghasilkan profit yang maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh adanya persaingan yang ketat antara perusahaan satu dengan yang lainnya dan disertai persaingan harga diantara perusahaan di dalam suatu industri. Menurut Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listyanto memandang, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7% pada tahun 2015 bisa tercapai, asalkan ada implementasi yang baik, seperti menjaga daya beli masyarakat.(Sumber : Harian Ekonomi Neraca).Pertumbuhan ekonomi yang kian maju dan berkembang memberikan situasi tingkat persaingan antara kompetitor maka setiap perusahaan harus meningkatkan produktivitas dan menekan segala jenis biaya untuk memenangkan persaingan dari kompetitor lain tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut. Perusahaan harus mengatur biaya-biaya produksi dari produk sehingga harga atau biaya produksi lebih efisien. Jika harga produksi dapat lebih murah laba yang didapat perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak dapat mengatur biaya-biaya produksi produk mereka sendiri. Untuk menjaga daya beli dan permintaan dari konsumen agar tetap terpenuhi maka perusahaan harus mengatur strategi apa yang akan digunakan agar dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor lain yang sekarang diketahui banyak perusahaan yang terus berkembang dalam menciptakan dan memenuhi keinginan dari konsumen sehingga memerlukan ide yang tepat dalam memenuhi keinginan dari konsumen tersebut Kegiatan operasional di dalam suatu perusahaan merupakan kunci utama sebuah perusahaan dapat berkembang dan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai di masa mendatang. Karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap profit 1 2 atau keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Baik atau tidaknya kinerja dalam suatu perusahaan juga diukur dari seberapa optimal kegiatan operasional di dalam perusahaan tersebut. Maka apabila proses operasional berjalan dengan lancar dan optimal maka tujuan perusahaan pun dapat tercapai. Suatu perusahaan sering mengeluarkan banyak biaya dan mendapatkan keuntungan yang tidak maksimal karena melakukan investasi terutama pada persediaan bahan baku atau produk yang terlalu besar dan berlebihan.Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak tetap jumlahnya karena disesuaikan dengan besar atau kecilnya produk yang disimpan.Semakin besar produk yang disimpan, maka semakin besar pula biaya penyimpanannya. Begitupun sebaliknya, jika investasi terhadap produk terlalu sedikit, perusahaan jadi kehilangan kesempatan untuk memenuhi permintaan konsumen karena kehabisan persediaan dan hal itu akan menurunkan keuntungan perusahaan serta proses operasional perusahaan menjadi tidak efisien. Penyebab utama perusahaan melakukan kesalahan dalam melakukan investasi produk antara lain karena perusahaan tidak memiliki sistem yang tepat saat perusahaan akan melakukan proses operasionalnya. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem peramalan (Forecasting) dan sistem pengendalian persediaan yang tepat (EOQ). Semua sistem tersebut akan mempengaruhi perusahaan pada saat pengambilan keputusan operasional. Hal tersebut akan berdampak pada keuntungan yang nantinya akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Salah satu aktivitas perusahaan yang perlu diperhatikan adalah aktivitas pengelolaan persediaan barang.Persediaan merupakan aset penting bagi suatu perusahaan karena menentukan bagaimana pelayanan perusahaan didalam memenuhi permintaan dari konsumen.Maka dari itu, persediaan perlu dikelola dengan benar agar konsumen tetap puas dan percaya terhadap barang yang dibelinya.Manajemen persediaan itu sendiri bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar selalu dapat melayani permintaan atau kebutuhan konsumen dan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan ketepatan waktu penyerahan barang ke konsumen serta kuantitas dan kualitas barang dalam kondisi baik. 3 Menurut Herjanto ( 2007:238 )dengan mengelola persediaan barang dengan baik didalam perusahaan maka hal tersebut dapat menghemat berbagai biaya dalam pemeliharaan barang didalam gudang. Pengelolaan persediaan juga mampu membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk tersebut agar perusahaan dapat mengatur persediaan dengan baik dan melakukan pemesanan berulang dengan baik. Persediaan yang tidak dikelola dengan baik dapat pula berdampak buruk sehubungan dengan lamanya waktu penyimpanan yang membuat produk berkurang kualitasnya, tingkat penurunan harga pasar yang menyebabkan harga dari barang yang ada digudang menurun sehingga membuat perusahaan merugi, ada juga pencurian yang dapat terjadi apabila sistem keamanan tidak terjaga dengan baik didalam gudang. Peramalan secara statistika tentang permintaan terhadap suatu produk di masa mendatangmenjadi hal yang sangat berguna dalam bidang inventory.Peramalan tersebutsangat membantu meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengendalian inventory.Metode statistika yang digunakan untuk meramal sangat banyak. Akan tetapi dari kesekianbanyak metode nantinya akan dicari metode yang paling sesuai dengan membandingkantiap metode. Hal ini disebabkan masing-masing metode memberikan hasil peramalandan nilai penyimpangan yang berbeda-beda.Cara mencari metode yang palingsesuai yaitu dengan memilih metode yang memberikan nilai yang palingkecil dari nilai yang sesungguhnya. Pengendalian persediaan yang efektif harus dengan melakukan peramalan persediaan yang tepat. Peramalan disini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar permintaan terhadap barang di masa depan. Peramalan juga memiliki fungsi untuk mengurangi berbagai resiko yang dapat terjadi didalam gudang yaitu seperti kelebihan persediaan sehingga persediaan lama tersimpan yang menyebabkan kerusakan, bisa juga terjadi kekurangan atau kehabisan stok, tempat penyimpanan yang tidak mencukupi kuantitas persediaaan yang ada dan lain sebagainya.Dengan adanya metode peramalan ini berguna bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa besar nilai persediaan yang harus ada disetiap periodenya misalnya setiap bulan, tahun.Peramalan juga membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa banyak barang yang harus dipesan kembali setiap periodenya, berapa kali harus melakukan pemesanan dalam kurun waktu tertentu serta berapa minimal persediaan yang harus 4 ada didalam gudang untuk mencegah kekurangan barang yang menyebabkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi seluruhnya. Berbagai metode peramalan dapat digunakan untuk membantu meramalkan persediaan dimasa depan. Hal ini tergantung kepada kondisi dan tingkat perputaran persediaan didalam suatu perusahaan. Peranan industri manufaktur, seperti industri kimia sangat penting. Karena industri ini yang nantinya akan menopang industri lain. Pertumbuhan pasar kimia di asia membuka kesempatan bagi para pemain industri kimia. Indonesia merupakan negara yang diprediksi lebih dari 175 juta penduduknya akan hidup di kawasan perkotaan sehingga akan mampu meraih pangsa pasar kimia global. (Sumber :Harian Ekonomi Neraca). Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementeian Perindustrian, Harjanto di Jakarta, mengatakan jika salah satu sektor yang dijadikan acuan pertumbuhan industri dalam negeri adalah industri kimia dan logam.Hal tersebut dikarenakan rantai nilai yang dihasilkan oleh industri kimia berkaitan erat dengan sektor ekonomi produktif seperti pangan, sandang dan papan.Selain itu industri kimia dapat berperan dalam membantu industri otomotif. Oleh karena itu pemerintah akan senatiasa mendorong perkembangan industri kimia dalam negeri dengan memberikan kemudahan usaha bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia pada sektor industri kimia. (Sumber : beritadaerah.co.id) Perusahaan yang bergerak dalam bidang kimia untuk pelapisan logam di Jakarta tergolong masih sedikit, terutama yang berfokus untuk pelapisan barang otomotif.Salah satunya yaitu PT. Metindo Perkasa yang terletak di Jakarta Pusat.Perusahaan ini dipercaya sebagai distributor chemical yang digunakan untuk pelapisan barang-barang otomotif.Dalam bersaing dan menghadapi kompetitor PT. Metindo Perkasa menggunakan strategi untuk mengukur dan menentukan apakah tingkat persediaan dan penjualannya menguntungkan atau tidak yang nantinya akan menjadi tolak ukur bagi manajemen dalam menetapkan strategi berikutnya yang akan di ambil. Dipsol merupakan produk yang diteliti oleh penulis. Dipsol terdiri dari 4 variasi yaitu Dipsol NC 20, Dipsol NZ 200 R, Dipsol PN 36, Dipsol ZT 444 H. Dari 5 grafik dibawah menunjukkan bahwa Dipsol PN 36merupakan produkchemical yang paling diminati oleh konsumen. Berikut merupakan grafik penjualan dari 4 varian Dipsol: Gambar 1.1 Grafik Penjualan Dipsol PN 36 Sumber : PT. Metindo Perkasa Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terdapat penjualan Dispol yang tinggi dan ada yang rendah, melihat dari maka dari itu penulis tertarik untuk mengolah data dari Dipsol PN 36 yang memiliki penjualan tertinggi. Tabel 1.1 Data penjualan produkDipsol PN 36 Periode Januari 2014 – April 2015 6 Sumber : PT. Metindo Perkasa Dilihat pada data penjualan oleh PT. Metindo Perkasa, maka dapat diketahui bahwa ada situasi dimana penjualan perusahaan naik dan turun sehingga hal tersebut membuat perusahaan menghadapi masalah dalam memprediksi permintaan dibulan selanjutnya, yang membuat perusahaan kesulitan dalam mengontrol persediaan digudang. Berdasarkan permasalahan yang ada di dalam perusahaan, maka peneliti bermaksud untuk menggunakan metode Forecasting, EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point), dan Safety Stock (SS) untuk mengoptimalkan fungsi persediaan yang ada di dalam perusahaan. Hal tersebut berkaitan dengan peramalan kebutuhan stok barang perusahaan pada periode berikutnya, kuantitas pemesanan dan frekuensi pembelian barang sehingga akan tercapai efisiensi persediaan di perusahaan. Dari latar belakang yang telah di ungkapkan penulis diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik skripsi mengenai pengendalian persediaan barang di perusahaan tersebut dengan judul “ANALISIS PERAMALAN PENJUALANDAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGPADA PT. METINDO PERKASA” 1.2 Ruang Lingkup Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah dengan melakukan peramalan permintaan produk yang diminati didalam PT. Metindo Perkasa, yaitu dengan melihat tingkat penjualan produk Dipsol PN 36 padaperiode Januari 2014 – April 2015. Berdasarkan metode dengan menggunakan data historis, yaitu Naive, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend dan Linear Regression.Kemudian hasil peramalan tersebut digunakan untuk mengelola persediaan PT. Metindo Perkasa yaitu EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point), dan SS (Safety Stock). 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka identifikasi masalah yang akan diteliti adalah: 7 1. Manakah metode yang paling tepat antara naive,moving average, weighted moving average, exponential smoothing, exponential smoothing with trend dan linear regression untuk meramalkan permintaan terhadap produk Dipsol pada PT. Metindo Perkasa? 2. Apakah jumah persediaan sudah optimal sesuai dengan kebutuhan permintaan pada PT. Metindo Perkasa? Berapakah jumlah persediaan optimal dengan menggunakan metode EOQ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode mana yang paling tepat antara moving average, weighted moving average, exponential smoothing, exponential smoothing with trend dan linear regression untuk meramalkan permintaan terhadap produk Dipsol pada PT. Metindo Perkasa 2. Untuk menentukan dan mengetahui jumlah persediaan yang optimal pada PT. Metindo Perkasa. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pihak PT. Metindo Perkasa: a. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa datang. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada PT. Meindo Perkasa dalam memprediksi penjualan di masa datang sehingga dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pemesanan dan menyediakan persediaan yang optimal sehingga dapat meminimalisir biaya persediaan. 2. Bagi penulis sendiri: a. Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama masa perkuliahan maupun di luar perkuliahan. 8 b. Penulis dapat mengembangkan kemampuan analisa kejadian yang terjadi di lapangan. c. Menambah pengetahuan mengenai pentingnya peramalan dan persediaan agar memperoleh laba optimal 3. Bagi pihak lain: Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan masukan wawasan dan pengetahuan. \ 9 1.6 State of The Art Tabel 1.2 State of The Art Metode Penelitian Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian Peramalan Forum Ilmiah Volume 10 Nomor 2 Lim Sanny, Haryadi Sarjono (2013) Dari hasil perhitungan menggunakan 6 metode peramalan, yang menunjukkan MAD dan MSE terkecil yaitu metode Linear Regression dengan MAD sebesar 46,7289 dan MSE 3,436,6822 dengan hasil peramalan jumlah siswa tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 603 siswa. Forecasting sales in a sugar Sofira-ira factory. Ktena Untuk metode peramalan yang paling tepat adalah exponential smoothing with trend karena memiliki MAE, MSE dan RMSE terkecil. Peramalan Jumlah Siswa/I Sekolah Menengah Atas Swasta Menggunakan Enam Metode Forecasting Peramalan (ISSN 2069-5934 2011) Peramalan FORECASTING COCOA BEAN PRICES USING UNIVARIATE TIME SERIES MODELS Journal of Arts Science & Commerce ISSN 2229-4686 Assis, K., Amran, A., & Remali, Y (2010) Perusahaan Bagan Datoh melakukan peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dan mendapatkan hasil bahwa penggunaan kombinasi antara α = 0.9 dan β = 0.1 memberikan peramalan terbaik dengan hasil = 15241640 10 Persediaan Analisis persediaan bahan Chairul baku tebu pada pabrik gula Bahtiar Pandji PT. Perkebunan Robyanto Nusantara XI (Persero) (ISSN: 2301-6523 2013) Persediaan (EOQ) Perancangan system pengontrolan stok barang pada Blesscom computer dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) (ISSN 2301-9425 2013) Sumber : Diolah Penulis, 2015 Imanuel Ginting Bertujuan untuk mengendalikan persediaan bahan baku pada pabrik agar proses produksi berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode EOQ, PT. Perkebunan Nusantara XI harus melakukan pesemesanan ekonomis bahan baku tebu sebanyak 3.315 ton. Meminimalkan kesalahan dan resiko besar dalam penghitungan dan pemesanan barang.